hiperemesis gravidarum

44
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM A. Definisi Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion, MD, hal : 232) Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112) Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti appendiksitis, pielitis dan sebagainya (http://zerich150105.wordpress.com/). Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor 1

Upload: edhuu

Post on 19-Jun-2015

3.423 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hiperemesis Gravidarum

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Definisi

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan)

adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas

sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion,

MD, hal : 232)

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan

selama kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)

Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur

kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan

diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan

sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan

karena penyakit seperti appendiksitis, pielitis dan sebagainya

(http://zerich150105.wordpress.com/).

Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah

suatu keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan

dan di minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis

kurang dan timbul aseton dalam air kencing.

(http://healthblogheg.blogspot.com/).

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa

faktor predisposisi yang dikemukakan, yaitu :

a. Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda.

Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda

menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada

kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk

1

Page 2: Hiperemesis Gravidarum

berlebihan. Hormon ini meningkat cepat pada triwulan pertama kehamilan

dan dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan muntah.

b. Factor organic: perubahan metabolik.

c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga

disebut sebagai salah satu faktor organik.

d. Faktor psikologik, keretakan rumah tangga, dukungan suami dan keluarga,

kehilangan pekerjaan karena harus memikirkan masalah ekonomi yang

lemah, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hamil yang tidak

diinginkan, kemungkinan wanita yang menolak hamil, takut dengan

tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat

memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap

keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup.

e. Helicobacter pylori. Penelitian melaporkan bahwa 90 % kasus kehamilan

dengan hiperemesis terinfeksi ditemukan bakteri ini, yang dapat

menyebabkan luka pada lambung.

f. Diet tinggi lemak. Resiko hiperemesis meningkat sebanyak 5 kali setiap

penambahan 15 gram lemak jenuh setiap hari

C. Tanda dan Gejala

a. Muntah yang hebat

b. Haus

c. Dehidrasi

d. Berat badan turun

e. Keadaan umum mundur

f. Kenaikan suhu

g. Icterus

h. Gangguan cerebral ( kecerdasan menurun, derilium )

i. Laboratorium : Protein,aseton, uribilinogen, porphirin dalam urin bertambah,

silinder ( + ).

2

Page 3: Hiperemesis Gravidarum

D. Gejala dan Tingkat

Batas mual muntah belum pasti jumlahnya, namun ada yang mengatakan bisa

lebih dari 10 kali muntah, akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh

dianggap sebagai hiperemesis.

a. Tingkat I (Ringan)

Mual muntah terus menerus menyebabkan wanita lemah, tidak mau makan,

berat badan turun dan rasa nyeri epigastrium, nadi sekitar 100 kali permenit,

tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.

b. Tingkat II (Sedang)

Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum ibu lebih parah,

lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan

cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus enteng, berat badan turun, mata

cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi. Dapat pula

asetonuri dan dari nafas keluar bau aseton.

c. Tingkat III (Berat)

Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, samnolen sampai koma,

nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan tensi turun

sekali, serta ikterus.Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada

sususnan syaraf pusat (Enselopati Wericke) dengan adanya nistagmus,

diplopia, perubahan mental.

E. Patologi

Otopsi yang meninggal karena hiperremesis gravididarum diperoleh bahwa

terjadi kelainan pada organ-organ tubuh, yaitu:

a. Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilebuler

tanpa nekrosis.

b. Jantung : jantung atrofis, kecil dan biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan

sub-endokardinal.

c. Otak : terdapat perdarahan bercak pada otak.

3

Page 4: Hiperemesis Gravidarum

d. Ginjal : pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontorti.

F. Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari

meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester

pertama. Hormone estrogen yang meningkat menyebabkan menurunnya

produksi asam lambung (HCL) dan menurunnya kecepatan pengosongan

lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun

demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.

Sedangkan hormone HCG dapat mempengaruhi control mual muntah

pada sistem saraf pusat di otak.

Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah

pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan

tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas

mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor

psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas

wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan

gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang

berat. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat

dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang

tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam

hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan

kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehngga cairan

ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun,

demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan

hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini

menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan

tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari

muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi

4

Page 5: Hiperemesis Gravidarum

muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran

setan yang sulit dipatahkan.

G. Komplikasi

Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan

gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan

keluarga, menarik diri dan depresi

H. Penanganan

1. Pencegahan

a. Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu

proses yang fisiologik

b. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang

fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan

berumur 4 bulan.

c. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan

dalam jumlah kecil tetapi sering.

d. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi

dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.

e. Hindari makan yang berminyak dan berbau lemak.

f. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas

ataupun terlalu dingin.

g. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi psikologik

Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,

hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang berat

serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar

belakang penyakit ini.

5

Page 6: Hiperemesis Gravidarum

3. Terapi obat

Apabila dengan cara di atas keluhan dan gejala tidak berkurang

diperlukan pengobatan

a. Tidak memberikan obat yang teratogen.

b. Sedetiva yang sering diberikan adalah Phenobarbital.

c. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6.

d. Anthistaminika seperti dramamin, avomin.

e. Pada keadaan berat, antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau

khlorpromasin.

4. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah

sakit.

Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. Isolasi

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan

peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, jika perlu hanya perawat

dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan yang keluar dan masuk.

Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau menghilangkan gejala ini

tanpa pengobatan.

b. Terapi psikologik

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar,

normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Yakinkan

penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah

atau konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.

c. Terapi parental

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein

dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter

sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B

6

Page 7: Hiperemesis Gravidarum

kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan

pula asam amino secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang

masuk dan dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah

disebutkan di atas.

d. Terminasi kehamilan

Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.

Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan

memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterius, anuria, dan perdarahan

merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu

dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk

melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak

tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi di lain pihak tidak boleh

menunggu sampai terjadi gejala irreversibel pada organ vital.

I. Pemeriksaan Diagnosis

1 USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi

janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin,

melokalisasi plasenta.

2 Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.

3 Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.

J. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Data Pada Ibu Hamil

a. Biodata

b. Identitas Istri

1) Umur: Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya.

Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan

untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah

usia reproduksi ataupun diatas usia reproduksi.

7

Page 8: Hiperemesis Gravidarum

2) Pendidikan juga berpengaruh pada pengetahuan pasien, dengan

mengetahui tingkat pendidikan akan memudahkan dalam melakukan

komunikasi terapeutik. Kekhawatiran, ketakutan hingga timbul

kecemasan juga dapat terjadi pada pasien karena ketidaktahuan akan

penyakitnya

3) Keadaan rumah: apakah pasien berada dalam lingkungan kumuh,

karena bisa berdampak pada mual muntah yaitu higiene nutrisi yang

kurang baik sehingga bisa memperburuk keadaan.

4) Pekerjaan: dengan tuntutan kerja keras dapat mempengaruhi keadaan

hamil dengan gangguan Hiperemeris gravidarum. (Hanifa

Wiknjosastro, 1999).

c. Identitas suami: Pada biodata suami juga perlu dikaji untuk mengetahui

apakah suami adalah suami yang syah, bertanggung jawab dalam masalah

biaya perawatan di rumah sakit serta peran sebagai suami siaga dengan

memberikan support sistem dan perhatian agar pasien lebih kooperatif

dalam perawatan.

2. Data Biologis/Fisiologis

a. Keluhan Utama

b. Riwayat Keluhan Utama

c. Riwayat kehamilan sekarang : G : - P : - A : -

1) Haid terakhir :

2) ANC yang ke :

3) Imunnisasi :

4) Usia kehamilan :

d. Pola reproduksi

1) Siklus :

2) Lamanya haid :

3) Sifat darah :

4) Banyaknya :

8

Page 9: Hiperemesis Gravidarum

5) Baunya :

6) Warnanya :

e. RiwayatKesehatan

1) Penyakit yang pernah dialami

2) Apakah klien pernah melakukan pembedahan

3) Riwayat KB, pada riwayat ini bila pasien menggunakan alat

kontrasepsi pil KB pada kasus Hiperemesis gravidarum akan

menambahkan perasaan mual, karena peningkatan hormon estrogen

yang diakibatkan pemakaian kontrasepsi itu sendiri.

f. Riwayat psikososial, hal yang perlu dikaji adalah pemahaman keluarga

terhadap proses penyakit, prognosa dan program perawatan atau terapi.

Respon keluarga terhadap masalah pasien sangat menentukan tingkat

keberhasilan perawatan pada pasien dengan kasus hiperemesis

gravidarum. Maka lnteraksi dengan dengan pasien, keluarga juga perlu

diidentifikasikan karena keluarga adalah salah satu faktor pendukung

memecahkan suatu masalah. Hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa

dalam artian ibadah juga perlu diketahui dalam membantu mengatasi

cemas yang dialami pasien.

g. Interaksi social: Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan,

perubahan peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap

hospitalisasi dan sakit, sistem pendukung yang kurang.

h. Pola aktifitas pasien

1) Nutrisi

Pada gangguan kehamilan hiperemesis gravidarum sering

mengeluhkan mual-muntah, karena pasien dapat mengalami

intoleransi pada semua makanan baik bentuk padat dan cair sehingga

sering memuntahkan segala apa yang dimakan dan minum (Brata D,

1997).

2) Eliminasi

9

Page 10: Hiperemesis Gravidarum

Pada pola eliminasi buang air besar / buang air kecil mengalami

gangguan dikarenakan input yang tidak adekuat. Jika buang air besar

pasien merasakan nyeri perut karena pada lambung terjadi

kekosongan (anoreksia) dan buang air kecil mulanya produksi urine

normal lalu produksi akan berkurang dan warnanya bertambah pekat

sebagi akibat dehidrasi. (Brata D, 1997).

3) Personal hygiene

Pada personal higiene tingkat ketergantungan pasien meningkat

sehingga keluarga pasien selalu membantu dalam memenuhi

kebutuhan personal higienenya

4) Istirahat

Pasien dengan gangguan hiperemesis gravidarum ini mengalami

kesulitan tidur karena pasien sering mual - mual sehingga kebutuhan

istirahat (tidur) kurang.

i. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan umum

2) Tanda vital

3) Pengukuran BB

4) Mata :Simetris kiri / kanan

5) Mulut :Apakah ada stomatus atau tidak

6) Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak

7) Payudara

8) Abdomen : - Apakah ada luka bekas operasi atau tidak

9) Apakah fundus sesuai dengan umur kehamilan atau tidak

10) Vulva :Apakah floor albus atau tidak

11) Anus :Apakah ada hemarold atau tidak

12) Tungkai bawah : apakah terjadi udema atau tidak

13) Apakah ada varices atau tidak

a. Palpasi :

10

Page 11: Hiperemesis Gravidarum

1) Leopol I : Mentukan tinggi TFU

2) Leopol II : Batas kiri / kanan

3) Leopol III : Letak punggung dan kepala janin

4) Leopol IV : Bagian terendah kepala sudah mulai masuk

kepintu panggul (PAP)

b. Auskultasi DJJ Normal : 140 s/d 160 x/menit

c. Pengukuran panggul luar

d. Pemeriksaan laboratorium

j. Diagnosa Keperawatan

a. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan

volume cairan aktif ditandai dengan:

1) Nadi meningkat, tekanan darah menurun, vol / tekanan nadi

menurun

2) Penurunan turgor kulit

b. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan tidak mampu mengabsorbsi

makanan karena factor biologi dan psikologi ditandai dengan : intake

makanan kurang dari kebutuhan.

c. Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi

muntah yang sering.

d. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi

kehamilan.

e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan

metabolisme sel.

f. Gangguan pemenuhan personal higiene berhubungan dengan kondisi

tubuh yang lemah

g. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan turgor

kulit

11

Page 12: Hiperemesis Gravidarum

h. Gangguan proses keluarga berhubungan dengan perubahan emosi

karena sakitnya anggota keluarga dan hospitalisasi.

i. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatan

berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat.

k. Contoh Kasus

a. Hasil pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 Mei 2010

1. Data Subjektif

a) Data Umum

Nama : Ny. S

Umur : 18 tahun

Umur Kehamilan: 20 minggu

Status Kehamilan: Primigravida

Status :Berkeluarga

Suku : Padang

Pendidkan : Lulus SMP

Agama : Islam

Nama Suami : Tn.B

Umur : 20 Tahun

Suku : Melayu

Pekerjaan :Wiraswasta

Alamat : Gg. Rambutan. Telok Pak Kedai

Pendidikan : Lulus SMP

b) Tipe Keluarga: Keluarga yang menunggu kelahiran anak pertama

c) Status Sosial ekonomi:

Pencari nafkah adalah suami dengan pendapatan rata-rata Rp

20.000 perhari. Keluarga tidak mempunyai uang simpanan,

penghasilan dirasakan cukup bila dicukup – cukupkan. Mereka sudah

mempunyai rumah walaupun rumah kos-kosan. Ny. S mengatakan

12

Page 13: Hiperemesis Gravidarum

bahwa beliau senang memakan makanan yang berlemak dan pedas

seperti rending daging dll.

d) Aktifitas Rekreasi keluarga

Keluarga Tn.B tidak pernah melakukan rekreasi ke tempat

hiburan. Tn.B mengatakan mereka jarang bertemu dengan keluarga

besar karena jarak yang jauh dan tidak ada biaya.

e) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn.B termasuk

dalam tahap keluarga Child Bearing (kelahiran anak pertama)

2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Berdasarkan hasil pengkajian Keluarga Tn. B belum dapat

menyesuaikan tahap perkembangan keluarga sampai dengan tahap

menunggu kelahiran anak pertama.

f) Riwayat Keluarga Inti

Dalam keluarga Tn. B tidak ada yang menderita penyakit menular

seperti TBC. Penyakit yang pernah diderita keluarga seperti ; demam,

maag, batuk, dan pilek.

g) Riwayat Keluarga Sebelumnya

Di dalam keluarga Tn. B tidak ada penyakit keturunan seperti

hipertensi, kencing manis maupun jantung. Tapi menurut pengakuan

Ny. S adik perempuan dari ibunya pernah melahirkan kembar

h) Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati adalah kos-kosan yang berukuran 3 x 3 cm.

Lingkungan rumah kumuh, di dekat kos-kosan terdapat tempat

pembuangan sampah yang selalu penuh setiap hari. Pencahayaan

13

Page 14: Hiperemesis Gravidarum

kurang, jendela hanya satu buah. Di kamar tersebut banyak tumpukan

kardus dan baju kotor.

Keluarga jarang terlihat berkumpul bersama-sama dan jarang

mengikuti kegiatan dimasyarakat.

Tempat belanja kebutuhan dapur sekitar 50 m dari rumah.

Kadang-kadang mereka belanja dengan tukang sayur keliling dan

biasanya mereka berhutang. Untuk pergi ke pusat pelayanan

kesehatan mereka harus menggunakan angkutan umum sebanyak 2

kali.

b. Data Objektif

a. Tanda-tanda vital dan keadaan fisik

1. Umum

Suhu 38°c, nadi 100x/m, Respirasi 15x/m, TD 90/60

mmHg, TB 149 cm, Bb sebelum hamil 45kg (BB sekarang

40 kg) waktu kehamilan 24 minggu.

2. Penampilan

Penampilan ibu sesuai dengan usia, kelihatan kurang gizi,

fisik lemah, lesu, sering muntah dan emosi labil.

3. Rambut dan kulit :normal dan kurang bersih

4. Muka

- Konjungtiva : agak pucat

- Skelera mata : normal

- Hidung : normal

- Mulut : normal

- Gigi : normal

5. Leher : normal, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid atau benjolan.

14

Page 15: Hiperemesis Gravidarum

6. Buah dada : normal, areola normal hitam, putting

susu menonjol untuk pemberian ASI berikutnya.

7. Jantung dan paru-paru :

- Normal, tidak ada kelainan dari suara yang umum

ditemukan.

- Denyut dan iramanya lemahl

8. Abdomen

- Normal tidak ada bekas operasi

- Tinggi fundus uteri : di atas pusat (30cm)

- Presentasi :kepala punggung kanan

- DJJ : 120x/m, perkiraan BBj= 1000gr

a. Ekstrimitas bawah : normal, reflek baik tidak ada edema

/varises

b. Jalan lahir

- Alat kelamin luar : ( vagina , kelenjar dan uretra normal)

- Cervik : parous, kecil, warna merah pada lokasi pukul 3,

kemungkinan ada laserasi sedikit di daerah servik

- Pemeriksaan dalam : normal, dapat dilalui bayi normal.

c. Hasil ppemeriksaan laboratorium

d. Urine lengkap : protein neg (-) reduksi: neg (-)

Darah lengkap :

- Hb : 6 gr %

- Gol darah : O

- VDRL : neg (-)

- Papsmear : neg (-)

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Ny. S

Kepala Rambut hitam lurus, hygiene kurang, tidak

15

Page 16: Hiperemesis Gravidarum

terdapat benjolan.

Tanda-tanda vital RR=15x/menit

N=100x/menit

S=38 c

TD = 90/60 mmHg

Mata Penglihatan baik, sklera ikterik, konjungtiva

pucat.

Hidung Tidak terdapat polip, penciuman baik, terdapat

sedikit akumulasi massa di hidung

Mulut Bentuk simetris, mukosa mulut kering, gigi

lengkap

Leher dan axilla Tidak terdapat benjolan, tidak ada pembengkakan

kelenjar tiroid dan getah bening

Dada Ekspansi paru sama,

gallop (-), wheezing (-), Ronchi (-), tidak terdapat

lesi

Abdomen Terdapat nyeri, bising usus 4 kali/menit , tidak

teraba massa, terdapat pembesaran hati

Tangan Capilary reffil > 2 detik, tidak terdapat lesi,

pergerakan lemah, turgor kulit jelek

Kaki Pergerakan ekstremitas kurang, edema (-),

nyeri lutut (-)

Keadaan umum Lemah, lesu, sering muntah dan mual, dehidrasi,

BB turun

d. Analisa Data

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN

16

Page 17: Hiperemesis Gravidarum

1. Data subjektif:

- Ny. S mengatakan bahwa

dia sering merasa mual

dan muntah

- Ny. S mengatakan bahwa

Tn. B sangat sibuk

dengan pekerjaannya

- Ny. S mengatakan bahwa

mereka tidak mengetahui

cara mengatasi mual

muntah yang dialami

Ny.S.

- Ny. S mengatakan bahwa

sebelum hamil Ny.S

sering makan tidak

teratur: kadang makan 3

kali sehari, kadang 2 kali

atau hanya 1 kali sehari

dan pernah mengalami

sakit maag sebelum hamil

- Ny.S mengatakan bahwa

dia merasa cemas karena

masalah ekonomi

keluarga.

Data objektif:

BB sebelum Hamil 45 Kg,

saat ini BB 43 Kg

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh pada Ny. S berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit

17

Page 18: Hiperemesis Gravidarum

Ny. S sering terlihat muntah-

muntah.

Pergerakan ekstremitas

kurang

2. Data Subjektif:

Ny. S mengeluh selalu merasa

haus

Ny. S mengeluh merasa lemah

dan lesu serta tidak bergairah

Data Objektif

Mukosa bibir kering dan

turgor kulit buruk

Pergerakan ekstremitas

kurang

Kekurangan volume cairan pada Ny. S

berhubungan dengan KMK merawat

anggota keluarga yang sakit.

e. Skoring

1. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit

No. Kriteria Score Pembenaran

1 Sifat masalah:

ancaman

2/3 x 1 Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan

keluarga tentang merawat anggota keluarga

yang sakit khusunya Ny. S

2. Kemungkinan

masalah untuk

diubah:

0/2 x 2 Sumber-sumber tindakan yang mendesak

dapat dijangkau oleh keluarga

18

Page 19: Hiperemesis Gravidarum

hanya

sebagain

3. Potensial

masalah untuk

dicegah:

cukup

3/3 x 1 Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan

keluarga tentang adanya bahaya cidera

4. Menonjolnya

masalah:

masalah

berat, harus

segera

ditangani

2/2 x 1 Keluarga merasakan masalah harus segera

ditangani agar tidak terjadi cidera

Total 2 2/3

2. Kekurangan volume cairan pada Ny. S berhubungan dengan

KMK merawat anggota keluarga yang sakit.

No. Kriteria Score Pembenaran

1. Sifat masalah:

krisis atau

keadaan sejatera

1/3 x 1 Faktor kebudayaan dapat memberi dukungan /

pengetahuan merawat anggota keluarga

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

dengan

2/2 x 2 Masalah dapat diubah dengn mudah melalui

pengetahuan

19

Page 20: Hiperemesis Gravidarum

mudah

3. Potensial

masalah untuk

dicegah:

cukup

3/3 x 1 Masalah dapat dicegah dengan pengetahuan

keluarga tentang persalinan dan perawatan

setelah melahirkan

4. Menonjolnya

masalah:

Masalah

beratdan

harus

segera

diatasi

2/2 x 1 Keluarga merasa masalah berat dan harus

segera ditangani

Total 3 1/3

f. Prioritas Masalah

1. Kekurangan volume cairan pada Ny. S berhubungan dengan

KMK merawat anggota keluarga yang sakit.

2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. S

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit

g. Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. B

No Diagnosa Keperawatan Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

Hari/Tgl/Waktu

1. Kekurangan volume

cairan pada Ny. S

berhubungan dengan

KMK merawat anggota

keluarga yang sakit.

S: Menurut Ny. S dia selalu

merasa haus dan selalu

merasa lemah dan lesu serta

tidak bergairah.

O: Mukosa bibir kering dan

20

Page 21: Hiperemesis Gravidarum

turgor kulit buruk, dan

pergerakan ekstremitas

kurang

A:Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga

dengan masalah dehidrasi

P:Diskusikan bersama keluarga

tentang pengertian dehidrasi

Diskusikan bersama keluarga

tentang tanda dan gejala dari

dehidrasi

Diskusikan bersama keluarga

tentang penyebab dehidrasi

Diskusikan bersama keluarga

tentang komplikasi dari

dehidrasi

Diskusikan bersama keluarga

tentang cara mengatasi

dehidrasi pada bumil.

Anjurkan keluarga untuk

sering mengingatkan bumil

(Ny.S) minum air putih dalam

jumlah yang banyak untuk

mencegah dehidrasi

I: Mendiskusikan bersama

keluarga tentang pengertian

dehidrasi

Mendiskusikan bersama

21

Page 22: Hiperemesis Gravidarum

keluarga tentang tanda dan

gejala dari dehidrasi

Mendiskusikan bersama

keluarga tentang penyebab

dehidrasi

Mendiskusikan bersama

keluarga tentang komplikasi

dari dehidrasi

Mendiskusikan bersama

keluarga tentang cara

mengatasi dehidrasi pada

bumil.

Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali

penjelasan yang sudah

disampaikan

E: S/ Keluarga mengatakan

bahwa selama ini mereka

memang belum mengetahui

tentang tanda, gejala,

penyebab, komplikasi dan

cara penanganan dehidrasi

O/ Keluarga tampak serius

untuk mengikuti diskusi

bersama dengan perawat.

Ekspresi wajah tampak

senang sewaktu perawat

memberikan pujian saat

22

Page 23: Hiperemesis Gravidarum

keluarga dapat menyebutkan

kembali apa saja yang

dijelaskan oleh perawat.

A/ Keluarga tampak serius

untuk mengenal masalah

dehidrasi yang terjadi pada

Ny.S

P/ Buat kontrak untuk

pertemuan selanjutnya

2. Resiko nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh

pada Ny. S

berhubungan dengan

ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga yang

sakit

S: Ny. S mengatakan bahwa dia

sering merasa mual dan

muntah

Ny. S mengatakan bahwa Tn.

B sangat sibuk dengan

pekerjaannya.

Ny. S mengatakan bahwa

mereka tidak mengetahui

cara mengatasi mual muntah

yang dialami Ny.S.

Ny. S mengatakan bahwa

sebelum hamil Ny.S sering

makan tidak teratur: kadang

makan 3 kali sehari, kadang

2 kali atau hanya 1 kali

sehari dan pernah mengalami

sakit maag sebelum hamil

Ny.S mengatakan bahwa dia

23

Page 24: Hiperemesis Gravidarum

merasa cemas karena

masalah ekonomi keluarga.

O: BB sebelum Hamil 45 Kg,

setelah hamil BB 40 Kg

Ny. S sering terlihat

muntah-muntah.

Pergerakan ekstremitas

kurang

A:Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota kelarga

sehingga menimbulkan

risiko cidera

P: Diskusikan bersama keluarga

tentang risiko kekurangan

nutrisi yang dapat terjadi

pada Ny. S berhubungan

dengan tanda dan gejala

yang dirasakan oleh Ny. S,

yaitu mual dan muntah.

Diskusikan bersama

keluarga penyebab dari

risiko kekurangan nutrisi

dan mual muntah yang

dialami Ny. S.

Diskusikan akibat jika Ny. S

24

Page 25: Hiperemesis Gravidarum

kekurangan nutrisi bagi

dirinya dan janinnya.

Minta keluarga untuk

mengenal tanda dan gejala

yang dapat menyebabkan

risiko kekurangan nutrisi

dan mual muntah pada Ny.

S.

Diskusikan bersama

keluarga tentang cara

pencegahan mual dan

muntah pada Ny. S

Diskusikan bersama

keluarga tentang cara

penanganan mual dan

muntah pada Ny. S

Diskusikan kepada keluarga

cara memodifikasi

lingkungan yang baik untuk

mencegah mual dan muntah

Ajarkan pada keluarga

untuk memberikan obat

tradisional seperti jahe dan

pisang untuk mengurangi

rasa mual pada Ny. S dan

Minta keluarga untuk selalu

mengawasi Ny. S dan jika

kondisi Ny.S semakin parah

25

Page 26: Hiperemesis Gravidarum

maka keluarga harus

membawa Ny. S ke pusat

pelayanan kesehatan

terdekat.

I:Mendiskusikan bersama

keluarga tentang risiko

kekurangan nutrisi yang dapat

terjadi pada Ny. S

berhubungan dengan tanda

dan gejala yang dirasakan oleh

Ny. S, yaitu mual dan muntah.

Mendiskusikan bersama

keluarga penyebab dari risiko

kekurangan nutrisi dan mual

muntah yang dialami Ny. S.

Mendiskusikan akibat jika Ny.

S kekurangan nutrisi bagi

dirinya dan janinnya.

Meminta keluarga untuk

mengenal tanda dan gejala

yang dapat menyebabkan

risiko kekurangan nutrisi dan

mual muntah pada Ny. S.

Mendiskusikan bersama

keluarga tentang cara

pencegahan mual dan muntah

pada Ny. S

26

Page 27: Hiperemesis Gravidarum

Mendiskusikan bersama

keluarga tentang cara

penanganan mual dan muntah

pada Ny. S

Mengajarkan pada keluarga

untuk memberikan obat

tradisional seperti jahe untuk

mengurangi rasa mual pada

Ny. S

Mendiskusikan dengan

keluarga cara memodifikasi

lingkungan yang baik untuk

mencegah mual dan muntah

Meminta keluarga untuk

selalu mengawasi Ny. S dan

jika kondisi Ny.S semakin

parah maka keluarga harus

membawa Ny. S ke pusat

pelayanan kesehatan terdekat.

Memotivasi keluarga untuk

mengulang kembali tanda dan

gejala yang dapat

menyebabkan risiko jatuh

pada Ny. S.

E: S/ Keluarga mengatakan

bahwa selama ini mereka

belum mengetahui tanda

27

Page 28: Hiperemesis Gravidarum

ddan gejala yang dapat

menyebabkan risiko

kekurangan nutrisi pada Ny.

S.

O/ Keluarga tampak serius

untuk mengikuti diskusi

bersama dengan perawat.

Ekspresi wajah tampak

senang sewaktu perawat

memberikan pujian atas

keseriusan keluarga saat

mengikuti diskusi.

A/ Keluarga tampak serius

untuk mengenal risiko

kekurangan nutrisi yang

terjadi pada Ny.S

P/ Buat kontrak untuk

pertemuan selanjutnya

28

Page 29: Hiperemesis Gravidarum

DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Ida. 1993. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:

EGC.

Departemen Kesehatan RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks

Keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan

Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas/E.6. Jakarta:

EGC.

http://zerich150105.wordpress.com

http://askep-askeb.cz.cc

http://materi-kuliah-akper.blogspot.com

http://healthblogheg.blogspot.com/

www.snapdrive.net

Mochtar, Rustam. 1993. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Pilleteri, Adele. 2002. Buku Saku Keperawatan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:

EGC

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan Keperawatan

Transkultural. Jakarta: EGC

29