f-pendekatan dan metodologi ustek

12
F IDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI 6.1. UMUM Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah penyusunan uraian teknis pelaksanaan pekerjaan. Uraian teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan. Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini pada nantinya akan memperhatikan lingkup pekerjaan yang telah tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja yang telah ada. 6.2. PENDEKATAN DAN METODOLOGI Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh kegiatan dapat dikoordinir dan dipantau dengan mudah. 6.2.1. Pendekatan Teknis Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan ini, maka harus CV. SASTRA DISAIN ENGINNERING CONSULTANT 17

Upload: reni-carica

Post on 01-Dec-2015

523 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

contoh pendekatan dan metodologi ustek

TRANSCRIPT

Page 1: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

F.PENDEKATAN DAN METODOLOGI

6.1. UMUM

Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan harapan

dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan,

maka kegiatan yang paling pokok adalah penyusunan uraian teknis

pelaksanaan pekerjaan. Uraian teknis pelaksanaan pekerjaan ini

menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan.

Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini pada nantinya akan

memperhatikan lingkup pekerjaan yang telah tertuang dalam Kerangka

Acuan Kerja yang telah ada.

6.2. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Metode pelaksanaan diuraikan sebagai dasar dan tata cara

pelaksanaan pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi

kesalahan dan seluruh kegiatan dapat dikoordinir dan dipantau dengan

mudah.

6.2.1. Pendekatan Teknis

Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan

ini, maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini

berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga

dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokan pada

Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut (lihat Gambar 6.1). Di

samping itu, peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pekerjaan selalu

ada karena hal ini merupakan dasar bagi pendekatan “community driven

planning” yang menjadikan masyarakat sebagai penentu dan pemerintah

sebagai fasilitatornya.

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

17

Page 2: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

6.2.2. Pendekatan Studi

Secara garis besar pendekatan studi yang dilakukan dalam proses

perencanaan ini terdiri atas pendekatan dasar dan pendekatan analisis.

Secara rinci masing-masing tahapan dijelaskan sebagai berikut :

1. Pendekatan Dasar

Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan

pembangunan berkelanjutan (suistainable development) dan

pendekatan community base development.

Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable

development)

Ruang alam harus dikelola dengan memperhatikan fungsi

lingkungan hidup dan keberlanjutan atau kelestarian lingkungan.

Oleh karena itu dalam penataan ruang harus memperhatikan daya

dukung lingkungan, sehingga tidak merusak lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) ini adalah

model pembangunan yang sangat memperhatikan daya dukung

alamiah (natural support system) suatu lingkungan, aspek sosial

budaya dan ekonomi setempat.

RTH baik yang alamiah maupun hasil budidaya adalah ruang-ruang

terbuka yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna

mendukung fungsi ekologis, sosial budaya dan arsitektural. Untuk

itu penetapan kawasan fungsional dan arahan kegiatan

pembangunan dalam kegiatan ini memperhatikan dampak yang

ditimbulkannya terhadap ekosistem kawasan dan masyarakat

sekitarnya, agar selaras dengan azas dan tujuan pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Intinya, segala jenis

kegiatan pembangunan yang diarahkan dalam kegiatan ini pada

prinsipnya harus memperhatikan kelestarian lingkungan.

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

18

Page 3: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

Pendekatan Community Base Development

Pendekatan community base development merupakan pendekatan

yang menempatkan masyarakat setempat sebagai subyek dari

perencanaan, sehingga mereka dapat memperoleh suatu manfaat

dari setiap kegiatan perencanaan. Dalam pendekatan ini

dibutuhkan cara pandang dengan sistem nilai-nilai tradisional yang

dimiliki masyarakat setempat secara turun temurun dalam

pemanfaatan dan konsep-konsep pengelolaan ruang terbuka hijau.

Dalam pendekatan community base development, dilakukan

pendekatan secara “bottom up” untuk mengenal aspirasi dan

potensi yang dimiliki masyarakat setempat, terutama dalam

pengelolaan ruang terbuka hijau. Kegiatan ini diharapkan mampu

memberikan program-program rencana yang dapat

diimplementasikan masyarakat setempat sesuai dengan

kemampuan dan keahlian mereka.

Nilai-nilai tradisional yang positif perlu diakomodir untuk

merangsang peran serta masyarakat yang lebih besar dalam

pembangunan kawasannya. Sedangkan nilai-nilai pembangunan

perlu diupayakan agar tidak berbenturan dengan nilai-nilai

tradisional, sehingga tidak menghalangi kinerja pengembangan

kawasan.

2. Analisis

Dalam kegiatan ini beberapa aspek yang perlu dianalisis antara lain:

a. Kajian dan evaluasi penyediaan ruang terbuka hijau yang ada saat

ini termasuk pengelolaannya.

b. Identifikasi permasalahan pengelolaan RTH di Wilayah Studi

Analisis perumusan potensi dan permasalahan dapat dilakukan

dengan pendekatan SWOT.

Analisis SWOT digunakan untuk penelaahan terhadap kondisi fisik,

ekonomi dan sosial wilayah perencanaan serta struktur ruang dan

kelembagaan. Dari penelaahan terhadap rona wilayah tersebut

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

19

Page 4: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

dihasilkan potensi dan masalah pengembangan wilayah tersebut

dihasilkan potensi dan masalah pengelolaan wilayah perencanaan,

yang digunakan untuk menentukan arah pengelolaan wilayah

perencanaan. Analisis SWOT menggunakan matriks sebagai

berikut :

Strength (S)

Kekuatan

Weakness (W)

Kelemahan

Opportunity (O)

KesempatanSO WO

Threat (T)

AncamanST WT

Keterangan :

SO, memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk meraih

peluang

ST, memanfaatkan kekuatan (S) secara maksimal untuk

mengantisipasi/ menghadapi ancaman (T) dan berusaha secara

maksimal manjadikan ancaman menjadi peluang.

WO, meminimalkan kelemahan (W) untuk meraih peluang (O)

WT, meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari secara lebih

baik dari ancaman (T)

c. Analisisi Perkiraan Kebutuhan RTH menurut ketentuan yang

berlaku

Perkiraan kebutuhan luas RTH didasarkan atas luas wilayah

daerah aliran sungai atau luas wilayah studi.

Perkiraan kebutuhan pembangunan RTH pada daerah yang

ditetapkan.

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

20

Internal

External

Environment

Page 5: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

6.3. TEKNIS PELAKSANAAN

6.3.1. Pekerjaan Persiapan

Kegiatan persiapan adalah kegiatan yang dilakukan sebelum

semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan dimulai. Kegiatan persiapan ini

terdiri dari beberapa bagian kegiatan, antara lain :

a. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi untuk memulai pekerjaan ini adalah

mempersiapkan semua surat-menyurat yang meliputi :

Surat pengantar dari pihak proyek kepada masing-masing instansi

untuk pengumpulan data.

Surat tugas untuk personil sebagai pegangan untuk personil

b. Mobilisasi personil dan peralatan

Mobilisasi personil dan peralatan dilakukan setelah kegiatan

penyusunan jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan personil selesai

sehingga diketahui kapan tenaga ahli dan peralatan perlu mobilisasi.

c. Penyusunan Metodologi dan Kerangka Kerja

Persiapan teknis yang perlu dilakukan adalah penjelasan oleh Ketua

Tim mengenai penyamaan persepsi dan standar yang dipakai antara

Ketua Tim dan anggota tim, sehingga tidak akan terjadi

kesalahanpahaman dalam pelaksanaan nantinya. Persiapan lainnya

yaitu penyusunan metodologi dan kerangka kerja sebagai dasar untuk

penetapan metode dan tahapan-tahapan dari pelaksanaan pekerjaan

nantinya.

Penyusunan metodologi dan kerangka kerja ini juga meliputi

penyusunan :

Bagan alir pekerjaan

Jadwal pelaksanaan pekerjaan

Bagan organisasi pelaksanaan pekerjaan

Jadwal penugasan personil

Jadwal penggunaan alat

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

21

Page 6: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

6.3.2. Pekerjaan Survei

Pengumpulan data khussunya untuk data sekunder dilakukan

dengan metode dokumenter yaitu dengan mengambil dokumentasi-

dokumentasi yang berkaitan dengan objek studi yang pernah dilakukan.

Disamping itu juga dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur

yang berkaitan dengan objek studi. Sedangkan observasi lapangan

dilakukan dengan cara melakukan kunjungan lapangan dengan seluruh

anggota tim. Melakukan pengamatan dengan seksama kondisi daerah

studi dan juga melakukan wawancara ringan dengan penduduk di sekitar

wilayah studi.

6.3.3. Analisa Potensi dan Permasalahan

Berdasarkan data yang dikompilasi, kemudian dilakukan kegiatan

analisa guna menemukenali potensi dan permasalahan pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Studi dan merumuskan fenomena dan

kecenderungan perkembangan serta faktor-faktor yang berpengaruh di

dalam perkembangan dan perubahan yang terjadi di Wilayah Studi. Hasil

analisa ini merupakan dasar pertimbangan di dalam menyusun

rekomendasi. Secara umum kegiatan analisa ini mencakup :

1. Tinjauan terhadap rencana tata ruang yang telah ada

Pada tahap kegiatan ini, dilakukan tinjauan terhadap rencana ruang

terbuka hijau pada rencana-rencana yang telah ada baik di lingkup

wilayah (RTRW Provinsi / Kabupaten) maupun rencana yang lebih

rinci (RDTR Kawasan/ RTRK).

2. Anasisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Pengelolaannya.

Melakukan identifikasi kemudian mengevaluasi ketersediaan ruang

terbuka hijau yang ada dan mekanisme pengelolaannya.

3. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau

Melakukan perkiraan kebutuhan ruang terbuka hijau sesuai dengan

Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dan

ketentuan lain yang berlaku.

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

22

Page 7: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

6.3.4. Penyusunan Rekomendasi dan Rencana

Setelah tahap analisis diketahui potensi permasalahan pengelolaan

ruang terbuka hijau, maka dapat disusun usulan program guna

mengantisipasi masalah pengelolaan RTH. Secara ringkas, usulan

rekomendasi dan rencana ini mencakup :

1. Menyusun rekomendasi terhadap 8 – 10 kota/kabupaten yang layak

ditetapkan sebagai penerima program penataan ruang terbuka hijau.

2. Menyusun usulan kebijakan, program dan kegiatan penataan ruang

terbuka hijau.

3. Menyusun perencanaan dan perancangan / DED serta perhitungan

Anggran Biaya yang dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan

program dan kegiatan yang diusulkan dari setiap lokasi.

6.4. KELUARAN & PELAPORAN

6.4.1. Keluaran

Sesuai dengan lingkup pekerjaan seperti yang telah dijelaskan dalam

Kerangka Acuan Kerja (KAK), keluaran dari kegiatan ini adalah

tersusunnya data mengenai ketersediaan RTH di Kota Denpasar yang

disajikan dalam bentuk Peta Tematik

6.4.2. Pelaporan

Pelaporan yang wajib diserahkan dalam Kegiatan ini adalah sebagai

berikut :

a. Laporan Pendahuluan

Laporan ini merupakan laporan awal yang diserahkan setelah

kegiatan mobilisasi. Diserahkan minimal setelah 1 (satu) bulan sejak

dimulainya pekerjaan.

Laporan ini memuat antara lain konsepsi pemikiran, metode

pelaksanaan kegiatan, ruang lingkup kegiatan, rencana pelaksanaan

kegiatan, rumusan organisasi dan tata kerja instansi yang terlibat

dalam kegiatan ini.

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

23

Page 8: F-pendekatan Dan Metodologi ustek

FIDENTIFIKASI PENYEDIAAN RTH Dl KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR

b. Laporan Akhir yang merupakan hasil penyempurnaan dad forum

seminar/diskusi/sosialisasi yang dilengkapi dengan lampiran album

peta dan konsep rancangan Peraturan Daerah.

Diselesaikan 4 (empat) bulan dad dimulainya kegiatan

pelaksanaan pekerjaan, berikut album peta. Isi laporan akhir ini

adalah hasil identifikasi dan evaluasi RTH di Kota Denpasar,

bedkut kesimpulan dad kegiatan yang telah dilakukan dan

rekomendasi yang dibutuhkan untuk menjaga eksistensi/keberadaan

dari RTH di Kota Denpasar.

Teknis penyajian meliputi ketentuan sebagai berikut :

a. Pengetikan dengan kertas HVS 70 gram. b.

Buku/Laporan :

Laporan Pendahuluan, ukuran kertas A4, 10 buku;

Laporan Akhir, ukuran kertas A4, 15 buku;

b. Album Peta ukuran maksimum A0, dengan penyajian gambar

secara computerize sebanyak 3 eksemplar.

c. Diwajibkan pula kepada konsultan untuk

menyerahkan soft copy dalam bentuk CD dari seluruh hasil pekerjannya

yang berupa laporan, peta dan foto dokumentasi.

CV. SASTRA DISAINENGINNERING CONSULTANT

24