document 2222222
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Document 2222222
1/17
Unggas merupakan salah satu sumber protein hewani baik berupa telur maupun daging untuk
menunjang kebutuhan protein masyarakat Indonesia. Peternakan unggas, terutama ayam amat
berperan dan perlu senantiasa ditingkatkan kinerjanya, agar dapat berproduksi secara optimal.
Salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian adalah kesehatan ternak, karena produksi
yang optimal hanya akan dapat dicapai bila keadaan ternaknya sehat. Namun demikian, untuk
mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah, karena masih terdapat kendala berupa penyakit, di
antaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus seperti penyakit infectious
bronchitis I!".
Infectious !ronchitis I!" adalah penyakit saluran pernafasan pada ayam yang
disebabkan oleh virus, bersifat akut dan sangat menular sehingga penyebarannya dalam
kelompok ayam sangat cepat sekali, dan ditandai dengan sesak nafas pada ayam dan
penurunan produksi yang tajam pada ayam petelur. Penyakit I! ini sangat merugikan. #ngka
kematian pada ayam muda berkisar antara $ % &$', kematian yang tertinggi pada ayam
berumur kurang dari ( minggu sedang derajat pertumbuhannya sangat terlambat, sehingga
penyakit ini sangat merugikan peternakan ayam pedaging. Pada ayam dewasa angka
kematiaanya berkisar antara $ % )', dan mengakibatkan penurunan produksi telur yang
sangat cepat. Penurunan produksi telur ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama,
bahkan ada kalanya kelompok ayam yang bersangkutan tidak dapat kembali berproduksi
setingkat dengan produksi semula.
ETIOLOGI
Penyakit I! disebabkan oleh virus I! yang termasuk ke dalamfamili Coronaviridaedan hanya memiliki satu genus, yaitu Coronavirus. *irus I!
berbentukpleomorphic, memiliki envelop selaput luar" dengan diameter +$ % $$ nm, serta
memiliki asam inti berutas tunggal asam ribonukleat -N#" dengan berat molekul /
0$(Basepair !p". *irus I! mudah tumbuh dalam embrio ayam, sedang dalam biakan
jaringan hanya dapat tumbuh setelah mengalami adaptasi. !ila berada di luar tubuh ayam
virus I! akan segera in aktif, terutama bila terkena panas atau sinar matahari.
!erdasarkan sifat kimia dan fisiknya, virus I! sangat labil dan sensitif terhadap
bahan1bahan yang bersifat lipolitik seperti ether dan chlorofrom", panas, dan berbagai bahan
disinfektan 2tsuki et al., 0+3+". *irus I! umumnya dapat diinaktif dengan menempatkannya
pada suhu )(45 selama 0) menit dan &)45 selama +$ menit. *irus lebih lama bertahan pada
p6 00 daripada p6 7 #le/ander dan 5ollins, 0+3)". #yam yang terinfeksi virus dalam organ
dapat terpelihara dengan baik dalam )$' glyserin Na5l physiologis. Sifat yang demikian
memungkinkan pengiriman sampel ke laboratorium tanpa pendingin 6ofstad, 0+&". Isolat
virus I! dapat bertahan selama beberapa tahun bila disimpan pada suhu 17$45 6ofstad,
0+&".
GEJALA KLINIK
-
7/24/2019 Document 2222222
2/17
Pada ayam muda penyakit I! menyebar sangat cepat dan menulari semua ayam dalam
kelompok. 8ari hidung keluar lendir, sesak nafas dan ngorok. 9ata terlihat selalu basah.
Nafsu makan dan minum menurun. #nak ayam di bawah umur tiga minggu yang terinfeksi
penyakit I! memperlihatkan gejala, kesulitan bernafas, ngorok, batuk batuk, bersin dan mata
basah 6ofstad, 0+&", serta keterlambatan pertumbuhan bobot badan pada
ayam broiler 8avelaar et al., 0+(". Pada ayam petelur dewasa penyakit I! menampakan
gejala penurunan produksi telur hingga mencapai ($' dalam kurun waktu ( % 3 minggu dan
selalu disertai dengan penurunan mutu telur, seperti bentuk telur tak teratur, kerabang telur
lunak dan albumin telur cair.
Patologi anatomi pada ayam yang diduga terserang virus I! terlihat adanya cairan
encer, agak encer hingga kental di dalam trachea, saluran hidung dan sinus hidung, pada
kantong udara berwarna keruh atau mengandung eksudat berwarna kuning dan sedikit
peradangan di sekitar bronchi 6ofstad, 0+&". Sementara itu, perubahan anatomi pada ayam
yang terserang virus I! yang bersifat nephrohepatic terlihat adanya pembengkakan dan
berwarna pucat pada ginjal dengan tubulus dan ureter berisi asam urat 5umming, 0+3".
Pengukuhan diagnosis I! dengan pemeriksaan sampel ayam atau organ, trachea, ginjal, dan
ovarium yang diduga terserang I!, dikirim ke laboratorium dalam keadaan segar untuk
pemeriksaan immuno-fluorescent 5hubb, 0+( dan 6awkes et al., 0+7"
atauimmunoperoxidase Nagi, 0++$". Selain cara di atas pemeriksaan patologik anatomi dan
histopatologik, dikukuhkan dengan isolasi virus dan bila memungkinkan penentuan serotipe
virus I! 5avanagh dan Nagi, 0++3".CARA PENULARAN
Penyakit ini cepat menular diantara ayam dalam satu kelompok. Umumnya penularan
terjadi melalui pernafasan. *irus terutama dikeluarkan dari saluran pernafasan dan ginjal.
DIAGNOSA BANDING
0. #vian Influen:a
. Infectious 5ory:a
7. Infectious ;aryngotracheitis
&. Newcastle 8isease
5atatan< =anda1tanda klinis penyakit #vian Infeksious !ronchitis I!" dapat
menyerupai penyakit pernapasan akut lainnya pada ayam, seperti penyakit Newcastle 8isease
N8", Infeksius ;aringotrakeitis I;=", flu burung >#vian Infuen:a 6P#I" dan infeksius
cory:a >Snot. Pengujian laboratorium diperlukan untuk membedakan infeksi ini. Pada
penyakit I!, cairan allantoic dari embrio terinokulasi tidak menghemagglutinasi eritrosit.
Untuk virus penyakit Newcastle 8isease N8", dan virus flu burung >#vian Influen:a 6P#I",
cairan allantoic dari embrio terinokulasi akan positif untuk hemaglutinasi.
DIAGNOSA LABORATORIUM
-
7/24/2019 Document 2222222
3/17
8i laboratorium dilakukan isolasi virus dengan jalan membiakkannyadi dalam embrio
ayam. Pada embrio ini perlu diadakan pasase seri sebanyak & atau ) kali sampai ditemukan
kelainan pada embrio, yaitu kekerdilan dan kemerahan. Sediaan guna pemeriksaan
?luorescent #ntibody =est ?#=" disiapkan dari embrio yang kerdil tersebut. Sediaan inidilihat di bawah mikroskop flueresen. Sediaan guna pemeriksaan ?#= dapat langsung dibuat
dari tralhea atau paru1paru tersangka. 6asil diagnose akan segera didapat pada hari itu juga.
Untuk pemeriksaan ?#= material dapat dikirim ke ?@61IP!, !PP6 9edan, !PP6 Ujung
Pandang, !PP6 8enpasar dll. Uji netralisasi serum dalam telur tertunas atau dalam biakan
jaringan dapat dilakukan guna identifikasi virus. 8engan cara ini hasil diagnose akan
memakan waktu yang lebih lama.
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
8alam upaya pencegahan penyakit I! perlu diperhatikan beberapa faktor, seperti
sanitasi, imunitas, aplikasi vaksinasi dan pemantauan terhadap kekebalan ayam, sehingga
ayam terhindar dari serangan penyakit I! yang merugikan. #yam yang sakit atau mati
disingkirkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur dalam1dalam. 5ara efektif
adalah melakukan vaksinasi dengan vaksin aktif atau inaktif. *aksin aktif digunakan sebagai
vaksin primer pada ayam broiler dan petelur, sedangkan vaksin mati dalam emulsi minyak
digunakan sebagai vaksin ulangan booster". #plikasi vaksin dapat diberikan melalui tetes
mata, intratrachea atau intranasal. *aksinasi pada umur 0 atau hari dilaporkan memberikan
respon kekebalan pada ayam. Aadwal vaksinasi berikutnya dilakukan pada umur 310 atau (1
0( minggu.
Pendahuluan
I! Infectious !ronchitis" merupakan suatu penyakit viral pada saluran pernapasan ayam
yang bersifat akut dan sangat mudah..
-
7/24/2019 Document 2222222
4/17
Penyebab penyakit ini adalah virus corona yang tergolong single stranded ss" -N#, family
5oronaviridae dan genus 5oronavirus. *irus I! umumnya berbentuk bulat, walaupun dapat
berbentuk pleomorfik. *irus ini mempunyai envelope dan diameter +$1$$ nm. Sejumlah
serotipe I! mempunyai struktur antigenik yang berbeda dapat dievaluasi dengan uji
netralisasi virus. 9eskipun demikian, uji immunofluorecence berbagai serotipe I! tersebutmempunyai suatu grup antigen yang sama.
!erbagai strain virus I! akan menimbulkan efek patologik yang berbeda pada ayam.
*irulensi virus I! terhadap saluran reproduksi dan selanjutnya pada produksi telur juga
bervariasi, berkisar dari perubahan kerabang tanpa penurunan produksi sampai penuruna
produksi 0$1)$'. Pada umumnya virus I! akan inaktif pada temperatur )($5 selama 0)
menit dan temperatur &)$5 selama +$ menit. *irus I! akan mati dengan capat di luar tubuh
ayam dan sensitif terhadap berbagai jenis desinfektan =abbu, $$$".
5ara Penularan
*irus I! dapat menyebar secara cepat dari ayam yang satu ke ayam yang lainya dalam satu
flok atau kandang. #yam peka yang ditempatkan dalam satu kandang dengan ayam yang
terinfeksi akan menunjukkan gejala sakit dalam waktu & jam. *irus I! dapat diisolasi dari
trakea, peru, ginjal, dan bursa ?abricius dalam waktu 013 hari pasca1 infeksi melalui udara.
?rekuensi keberhasilan isolasi virus akan menurun sesuai dengan lamanya infeksi dan galur
virus I!. meskipun demikian, virus I! dapat diisolasi dari tonsil sekalis dalam waktu 0&minggu dan dari feses dalam waktu $ minggu pasca1infeksi. Produksi kembali virus I!
dapat terjadi dalam tubuh ayam yang telah dinyatakan negative terhadap virus tersebut
selama beberapa minggu setelah ayam tersebut sembuh dari infeksi buatan pada umur
sehari". *irus Ib dapat diisolasi dari swab trakea dan kloaka yang dikumpulkan pada ayam
umur 0+ minggu =abbu, $$$".
#koso, 0++7". =abbu, $$$".
Bejala klinis
Proses penyakit biasanya berlangsung cepat, demikian juga penularannya. Infeksi dapat
bersifak asimptopmatik ataupun menunjukkan gejala gangguan pernapasan atau gejala yang
berhubungan dengan abnormalitas pada sistem reproduksi. 8i samping itu, dapat juga
ditemukan adanya penurunanberat badan yang disertai oleh depresi dan gangguan
pertumbuhan yang dapat dihubungkan dengan lesi pada saluran pernapasan ataupun ginjal.
9asa inkubasi virus I! sekitar 017( jam, tergantung pada dosis virus dan rute infeksi.
Infeksi alami biasanya membutuhkan waktu sekitar 7( jam atau lebih.
-
7/24/2019 Document 2222222
5/17
0. #nak ayam
Bejala klinis yang paling sering muncul pada anak ayam adalah gangguan pernapasan yang
ditandai oleh adanya pernapasan melalui mulut mengih1mengih", batuk, ngorok basah,
bersin, dan leleran dari hidung. 9ungkin akan terlihat adanya mata yang berair dan kadang1
kadang diikuti oleh pembengkakan daerah sinus. #nak ayam akan terlihat lesu dan mungkin
bergerombol di bawah pemanas. @onsumsi pakan dan pertambahan berat badan akan
menurun drastis.
. #yam umur lebih dari ( minggu dan ayam dewasa
Bejala yang terlihat mirip dengan gejala pada anak ayam walaupun leleran dari hidung lebih
jarang ditemukan. Penyakit ini dapat berlangsung tanpa terdiagnosis, kecuali jika ayam dalam
kandang diperiksa secara teliti atau diperiksa pada malam hari pada saat ayam tenang
sehingga suara ngorok ayam sakit dapat didengar. #yam pedaging yang terinfeksi dengan
virus I! yang bersifat nefropatik dapat terlihat sembuh dari respiratorik, tetapi kan
menunjukan gejal kelesuan, bulu berdiri, diare dan peningkatan konsumsi air. Pada kasus I!
yang tidak mengalami komplikasi, maka penyakit tersebut dapat berlangsung selama 0$10&
hari. Infeksi yang bersifat menyela dapat meningkatkan derajat keparahan dan lama dari
penyakit mortalitas, terutama pada ayam pedaging yang dipelihara secara intensif. Pada ayam
petelur yang menunjukkan adanya urolitiasis akibat I!, maka biasanya akan terjadi
peningkatan angka kematian. Sebaliknya jika urolitiasis tidak disebabkan oleh I!, maka
kelompok tersebut akan terlihat sehat.
7. #yam petelur pada ?ase Produksi
Pada ayam petelur dapat diamati adanya macam gejala yang berhubungan dengan gangguan
pada system produksi. 8erajat penurunan produksi telur biasanya berhubungan dengan
periode produksi pada saat serangan virus I! dan galur virus I! yang menyerang ayam. Suatu
flok yang terserang virus I! pada awal produksi atau pada saat produksi sedang meningkat
atau pada puncak produksi akan mengalami penurunan produksi, yang kadang1kadang dapat
lebih dari )$ '. Produksi akan meningkat lagi secara lambat sekitar (1 minggu setelah
infeksi dan biasanya produksi tidak akan normal lagi seperti yang diharapkan sebelumnya.
#bnormalitas pada kualitas telur, dapat meliputi bagian eksternal maupun internalnya. Carna
kerabang pada telur cokelat dapat berubah menjadi pucat, ukurannya dapt lebih kecil dari
normal, kerabang menjadi tipis dan mudah pecah. =elur biasanya berbentuk abnormal dapat
berbentuk lonjong, asimetrik, kerabang menjadi kasar akibat kalsifikasi yang tidak merata.
Pada bagian internal telur dapat diamati adanya albumin tipis menjadi
hilang. 5hala:ae kerapkali sobek sehingga kuning telur terapung bebas dalam putih telur.
Perdarahan ukuran kecil dapat ditemukan di dalam albumin atau kuning telur.
Infeksi dengan galur tertentu dari virus I! pada anak ayam umur sehari dapat menghasilkan
kerusakan yang permanen pada oviduk sehingga produksi telur akan sangat menurun jika
ayam tersebut mencapai fase produksi. 8erajat keparahan lesi pada oviduk akan berkurang
-
7/24/2019 Document 2222222
6/17
jika infeksi terjadi pada ayam yang lebih tua dan beberapa galur virus I! bahkan tidak selalu
menghasilkan kerusakan pada oviduk walaupun infeksi terjadi pada umur satu hari.
9ordibitas dapat mencapai 0$$ ' dalam waktu beberapa hari setelah infeksi virus I! olehkarena virus tersebut daapat menyebar secara cepat. 9ortalitas bervariasi menurut virulensi
dari virus tersebut, umur ayam, status kekebalan ayam dan adanya stress, misalnya cuaca atau
infeksi sekunder oleh bakteri. 9ortalitas yang tinggi biassanya berhubungan dengan galur
virus I! yang bersifat nefropatik. !eberapa laporan mengemukakan bahwa kerusakan pada
ginjal juga dipengaruhi oleh seks, breed dan keadaan nutrisi pada ayam.
9ortalitas dapat menccapai )' atau lebih pada anak ayam yang berumur kurang dari (
minggu. Pada ayam dara ataupun dewasa kematian biasanya tidak ada>sangat kecil.
9ortalitas pada anak ayam yang terserang virus I! yang bersifat nefropatik biasanya berkisar
antara $,)10' per minggu dan mortalitas komulatif dapat mencapai 7$'.
#yam yang baru sembuh dari infeksi alami akan resisten terhadap tantangan strain virus I!
yang sama perlindungan yang bersifat homolog", sedangkan tingkat perlindungan terhadap
tantangan galur virus I! yang berbeda perlindungan yang bersifat heterolog" bervariasi.
?actor1faktor yang berpengaruh terhadap mekanisme dan lamanya kekebalan terhadap I!
adalah serotype virus I!, virulensi berbagai virus I! dan manifestasi kasus I! yang berbeda,
yang membutuhkan suatu tingkat perlindungan yang sesuai dengan kasus tertentu.
=ingkat perlindungan terhadap gejala gangguan pernapasan akibat I! biasanya dievaluasi
dalam waktu 71& minggu setelah infeksi dengan virus I! atau setelah vaksinasi. =ingkat
perlindungan terhadap kematian akibat nefritis juga dipakai sebagai parameter untuk
mengetahui adanya perlindungan dari vaksin I! pada peternakan yang mempunyai masalah
dengan I! bentuk nefritik. #ntibodi asal induk dapat menekan reaksi vaksin dan tingkat
keberhasilan vaksinasi jika jenis vaksin vaksin yang dipakai pada ayam komersial sama
dengan vaksin yang digunakan pada induk ayam di breeding farm. #ntibodi asal induk dapat
memberikan perlindungan terhadap tantangan virus I! pada umur 0 hari atau 0 minggu tetapitidak melindungi jika uji tantang dilakukan pada umur minggu.
Penanggulangan
0. Pengendalian dan Pencegahan
Pengamanan biologis yang ketat dan pelaksanaan aspek manajemen lainnya secara optimal
diperlukan untuk menghilangkan factor pendukung>sumber infeksi virus I!. praktek
memelihara ayam dari berbagai umur pada satu lokasi perlu diatur sedemikian rupa agar
-
7/24/2019 Document 2222222
7/17
kandang 825 terpisah dari kandang ayam produksi ataupun perbedaan umur satu
kekelompok umur lainnya.
8isamping praktek manajemen yang kuat, I! dapat juga dicegah dengan melakukanvaksinasi secara teratur menggunakan gabungan vaksin aktif dan inaktif, vaksin aktif
digunakan pada ayam pedaging dan vaksinasi awal pada ayam petelur ataupun ayam
pembibit. *aksin inaktif diberikan pada saat periode 71& minggu sebelum periode bertelur.
*irus I! dalam vaksin aktif dapat dapat meningkat dalam virulensinya akibat adanya suatu
siklus infeksi dalam kelompok ayam tertentu.
Balur vaksin biasanya dipilih dari isolat virus yang dapat mewakili spectrum
antigenic dari virus I! yang dapat diisolasi dari suatu daerah atau negara. Babungan antara
vaksin I! aktif dan N8 aktif yang banyak digunakan dilapangan akan kurang efektif jika
komponen dari virus I! lebih banyak dari virus N8. 6al ini akan menyebabkan adanya
hambatan adlam respon terhadap virus I!. Sehubungan dengan perkembangan teknologi
pembuatan vaksin yang sangat pesat, maka masalah vaksin aktif gabungan tersebut
seharusnya dapat diatur oleh para produsen vaksin. Sebaliknya, hambatan dalam resppon
terhadap virus I! belum dilaporkan secara terperinci.
. Pengobatan
Infeksi dengan virus I! tidak dapat diobati. Pemberian antibiotic>antibakteri hanya ditujukan
untuk mengobati infeksi sekunder akibat bakteri atau 9ycoplasma, yang kerapkali
menyebabkab airsacculitis. Aenis obat yang diberikan biasanya dihubungkan dengan jenisbakteri yang menyebabkan infeksi sekunder yang apat diperkirakan>ditentukan berdasarkan
pemeriksaan patologik atau pemeriksaan bakteriologik.
#yam yang sakit dapat dipotong dan dagingnya boleh dikonsumsi. Sisa pemotongan
harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur. =elurnya jjuga dapat dikonsumsi atau
diperdagangkan =abbu, $$$". Perbaikan mamajemen untuk menghilangkan fackor
pendukung terjadinya I! untuk mengurangi efek penyakit ini perlu dilakukan, misalnya
temperatur pemanas yang optimal pada saat brooding, kurangi kepadatan kandang dan
kualitas pakan yang ketat. Pengobatan suportif dengan cara pemberian multivitamin atau
campuran multivitamin dan elektrolit juga perlu dilakukan untuk mempercepat proses
kesembuhan jaringan yang rusak akibat virus I!.
8#?=#- PUS=#@#
=abbu, 5. -. $$$. Penyakit #yam dan Penanggulangannya. Penyakit !akterial, 9ikal, dan
*iral. *olume 0. @anisius. Dogyakarta.
#koso, !. =. 0++7. 9anual @esehatan Unggas. Panduan bagi petugas teknis, Penyuluh dan
Peternak. @anisius. Dogyakarta.
-
7/24/2019 Document 2222222
8/17
1 See more at< http>:ackhoes.blogspot.co.id>$0>$0>penyakit1ib1infectious1bronchitis1
pada.htmlEsthash.FB)NF8(h.dpuf
Infectious !ronchitis
Infectious !ronchitis I!" merupakan penyakit akut pada ayam petelur yang menyerang
saluran pernafasan ayam dan sangat mudah menular pada ayam dalam satu kelompok atau
antar kelompok lainnya. Penyakit ini tersifat oleh adanya ngorok basah akibat adanya cairan
dalam trachea, batuk dan bersin.
8isamping itu, penurunan produksi telur dalam jumlah dan mutu sering terjadi, serta biaya
penanggulangan penyakit yang tinggi dan kompleks menjadikan I! sebagai penyakit strategis
pada ayam petelur. ;alu, bagaimana cara penularannyaG
http://zackhoes.blogspot.co.id/2012/01/penyakit-ib-infectious-bronchitis-pada.html#sthash.ZG5NZD6h.dpufhttp://zackhoes.blogspot.co.id/2012/01/penyakit-ib-infectious-bronchitis-pada.html#sthash.ZG5NZD6h.dpufhttp://zackhoes.blogspot.co.id/2012/01/penyakit-ib-infectious-bronchitis-pada.html#sthash.ZG5NZD6h.dpufhttp://zackhoes.blogspot.co.id/2012/01/penyakit-ib-infectious-bronchitis-pada.html#sthash.ZG5NZD6h.dpuf -
7/24/2019 Document 2222222
9/17
Bejala sakit pada ayam yang terinfeksi dapat dilihat dalam waktu & jam. Penularan virus I!
dapat terjadi secara langsung maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung
terjadi melalui leleran tubuh ataupun feses ayam yang sakit kepada ayam yang peka dengan
virus ini.
Bejala penyakit I! berbeda pada setiap tingkatan umur. Pada anak ayam gejala klinik yang
sering muncul adalah 0" batuk, sesak nafas, ngorok dan keluar lendir dari hidung, " mata
berair yang diikuti dengan pembengkakan sinus, 7" anak ayam yang terpapar menunjukkan
lemah dan lesu serta cenderung berkerumun di bawah pemanas, &" lendir dan eksudat yang
menyerupai keju terkumpul dalam trakea bagian bawah dan bronki, kondisi ini dapat
menimbulkan kematian, )" penyakit dapat berlangsung selama )10 hari dengan angka
kematian $1&$'.
Sementara itu, kasus pada ayam dewasa dicirikan dengan 0" tingkat produksi telur akan
menurun yang diikuti dengan perubahan bentuk kerabang telur, yakni kasar dan lembek, "
kualitas telur yang dihasilkan jelek, 7" ayam yang tertular pada bagian akhir dari tahunproduksi biasanya memperlihatkan produksi telur yang sangat menurun, biasanya berlanjut
ke peristiwa ganti bulu, &" membutuhkan waktu yang panjang untuk proses penyembuhan
recovery", )" pada pemeriksaan patologi, ditemukan saluran telur yang mengeras atau
sebagian menutup yang menunjukkan petelur palsu, (" jalan penyakit berkisar antara &10$
hari dengan angka kematian $,)'.
Pencegahan I! dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengamanan biologis dan
pelaksanaan aspek manajemen lainnya secara optimal. 6al ini ditujukan untuk
menghilangkan faktor pendukung atau sumber infeksi virus I!. Pembatasan umur dalam satu
flok pemeliharaan diperlukan untuk menghindari kemungkinan penularan virus I! dari
kelompok umur yang satu ke kelompok umur lainnya.
Pencegahan yang efektif adalah dengan program vaksinasi. Program vaksinasi harus
mempertimbangkan 7 titik kritis yakni type vaksin, waktu dan cara vaksinasi. Dang terpenting
dari ketiganya adalah waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi. Penentuan kapan
vaksinasi itu dilakukan adalah penting karena campur tangan yang kuat antara maternal
antibodi dan virus vaksin. #rtinya, jika vaksin diberikan dimana level maternal antibodi
masih tinggi, virus vaksin akan dinetralisir dan konsekuensinya flok tersebut tidak dilindungi.
Sebaliknya, jika pemberian vaksin terlambat, virus lapangan akan menginfeksi ayam tersebut
hingga terjadilah wabah.
-
7/24/2019 Document 2222222
10/17
A. PENDAHULUAN
Infectious Bronchitis (IB) adalah penyakit pernapasan akut dan sangat menular pada ayam. Penyakit
ini ditandai dengan adanya gejala pernapasan, seperti terengah-engah, batuk, bersin, ngorok, dan
keluarnya sekresi hidung. Pada ayam muda, gangguan pernapasan parah dapat terjadi, sedangkan
pada layer, dapat terjadi gangguan pernapasan, penurunan produksi telur, dan penurunan kualitas
telur. Beberapa strain dilaporkan menyebabkan kerusakan pada ginjal, saluran reproduksi dan
saluran pencernaan.
B. ETIOLOGI
Virus IB tergolong genus coronavirusdari family orona!iridae. Virus IB termasuk !irus ss-"#$,
berbentuk spherik atau pleomorfik dengan diameter %&-'&& nm, diselubungi kapsid bentuk simetri
heliks dan beramplop yang terdiri dari lipoprotein.
a b
Gambar 1. truktur dan gambaran elektron mikroskop !irus IB.
(Sumber : http://www.fipv.ugent.be/page2/page2.html)
Virus IB dengan panjang genom ',* +b, yang tersusun atas /"-polymerase gen 0(-1-2-#)-/"3
menyandi * protein, yakni (spike) glycoprotein, 2 (membrane4matri5), # (nucleocapsid) dan 1
(en!elope). Protein merupakan protein penting yang memiliki banyak fungsi, antara lain mampu memicu
timbulnya antibodi netralisasi dan hambatan hemaglutinasi, penentu serotipe spesifik dan mampu
menimbulkan protekti!itas, serta dapat digunakan untuk mengklasifikasi !irus. Protein (terdiri &&-*&&
asam amino) merupakan protein attachmentyang akan menempel ke reseptor seluler dan mengaktifkan
fusi ke membran sel, serta melepas !iral genom ke dalam sel Protein 2 akan berinteraksi dengan protein
dan # (6'& asam amino) membentuk !irion dan memainkan peran penting pada assembly, buddingdan
maturation!irus. Protein 1 (7&& asam amino) hanya sedikit perannya, yakni sebagai titik kritis pada viral
buddingdan apoptosis.
C. EPIDEMIOLOGI
1. Sifat Alami Agen
Virus IB memliki banyak genotype, serotype, strain dan !arian yang berbeda secara antigenik,
-
7/24/2019 Document 2222222
11/17
tetapi ada serotype !irus IB yang dapat melindungi terhadap beragai !arian yang ada. ifat ini
disebut protectotype atau immnunotype. ontoh protectotype adalah serotype 2assachusetts.
erotype 2assachusetts me8akili protectotype paling penting karena memiliki kemampuan untuk
saling melindungi terhadap sejumlah !irus yang termasuk serotipe atau genotipe yang berbeda.
Virus IB diketahui gampang bermutasi secara cepat. ampai saat ini telah diketahui terdapat
genotype dan sekitar 7&& serotype. Perbedaan antar serotype dapat mencapai '&-'9,sedangkan di antara serotype perbedaan dapat mencapai &9. Perubahan genetik !irus IB dapat
terjadi melalui mutasi titik, insersi, delesi ataupun rekombinasi. /iga penyebab utama mutasi
menyebabkan terjadinya genetic drift, sedangkan rekombinasi menyebabkan terjadinya genetic
shift.
ontoh serotype !irus IB antara lain, 2assachusetts, onnecticut dan $rkansas yang banyak
dijumpai di daratan $merika tara. ontoh Virus IB !ariant : 64%7 atau %6B atau ";;
(ditemukan a8al 7%%&-an di Inggris, panyol, Perancis dan #etherland), !arian eorgia). Virus
IB !arian >$%; mirip dengan serotype =ela8are@ >$&; mirip dengan $4&3@ tetapi !arian
$?%% beda dengan $4&3. Belakangan dikenal IB Pinguin yang ditandai dengan caraberjalan ayam seperti Pinguin, yang disebabkan oleh !arian A (Aingdao, hina) atau =3;;
(=utch, #etherland tahun '&&6). =i Indonesia banyak ditemukan !arian local, seperti I-76, I-3, I-
7'*, I-'*% dan P/-III.
2. Se!ie! "entan
pesies rentan terhadap penyakit IB hanyalah ayam, baik broiler ataupun layer, tetapi pernah
dilaporkan kejadian pada itik dan burung liar.
#. Pengar$% ling&$ngan
Virus IB sangat sensitif terhadap berbagai jenis desinfektan, seperti formalin
79, kresol 79, alkohol &9 dan +2nC6 747&.&&&. Virus IB tetap infektif di dalam air pada p< ,6
selama '6 jam pada suhu kamar, tetapi cepat inaktif pada suhu *D selama 7 menit dan suhu
6D selama %& menit atau suhu 3D selama 3* jam. Virus Virus dapat disimpan pada -*&D di
dalam cairan alantois dalam beberapa bulan.
'. Sifat Pen(a&it
Virus IB pada a8al penularan menginfeksi dan bereplikasi di dalam saluran pernapasan atas
menyebabkan hilangnya sel pelindung yang melapisi sinus dan trakea. etelah !iremia singkat,
!irus dapat dideteksi pada ginjal, saluran reproduksi, dan jaringan imfoid (sekal tonsil). Beberapa
strain IBV, yang disebut sebagai nephropathogenicdiketahui menyebabkan lesi pada ginjal.
). Cara Pen$laran
Virus IB menyebar melalui rute pernapasan (droplet) yang dikeluarkan selama batuk atau bersindan juga dieksresi le8at feses. Penyebaran penyakit melalui ka8anan unggas dalam satu flock
sangat cepat. 2asa inkubasi relatif pendek antara 7; 0 3* jam. ehari pasca infeksi, !irus dapatdideteksi pada trachea, ginjal dan o!iduct. ampai hari ke -73 !irus masih dapat dideteksi pada
paru, trachea, o!arium dan o!iduct. ampai hari ke-'7 !irus masih dapat ditemukan pada ginjal,sedangkan pada sekal tonsil !irus masih dapat dideteksi sampai hari ke-3&. /ransmisi dari
peternakan ke peternakan dihubungkan dengan mobilitas orang, peralatan, bahan organik, airminum dan kendaraan yang terkontaminasi. Penularan secara !ertikal belum terbukti, tetapi telur
yang terkontaminasi !irus IB yang menempel pada kerabang telur dapat menjadi sumberpenularan di hactchery. etelah infeksi, ayam dapat bertindak sebagai carrier dan mengeluarkan!irus selama beberapa minggu.
*. Di!trib$!i Pen(a&it
Penyakit ini pertama kali dijelaskan pada 7%37 di seka8anan ayam muda di
-
7/24/2019 Document 2222222
12/17
$merika erikat. ejak saat itu, penyakit ini telah diidentifikasi pada broiler, layer dan breeder di
seluruh dunia. Vaksin untuk membantu mengurangi kerugian pada ayam pertama kali digunakan
pada tahun 7%&. =i Indonesia, kejadian IB dilaporkan pada tahun 7%. Erekuensi kejadian IB di
Indonesia lebih sering terjadi pada layer dibanding broiler, tetapi mortalitas, gangguan
pertumbuhan dan jumlah ayam yang diafkir cukup tinggi pada broiler. 2eskipun !aksinasi sudah
diterapkan secara teratur dan ketat, tetapi kasus IB masih sering muncul. ejala klinis pada anak ayam ditandai dengan batuk, bersin, ngorok, keluar leleran hidung dan
eksudat berbuih di mata. $nak ayam yang terkena tampak tertekan dan akan cenderung meringkuk di
dekat sumber panas. >ejala klinis muncul dalam 8aktu 3* sampai 6; jam. Penyakit klinis biasanya
akan berlangsung selama hari. +ematian biasanya sangat rendah, kecuali adanya infeksi sekunder
oleh Mycoplasma gallisepticum atau terkait faktor imunosupresi dan kualitas udara yang buruk.
2ortalitas pada anak ayam biasanya '-3&9, tetapi pada beberapa kasus dapat mencapai 9.
Pada ayam de8asa atau layer gejala klinis tampak seperti batuk, bersin dan ngorok dapat
diamati. Penurunan produksi telur dari sampai 7&9 yang berlangsung selama 7& sampai 76
hari umumnya dilaporkan. #amun, jika terkait faktor lain, penurunan produksi dapat mencapai
&9.
/elur yang dihasilkan memiliki kerabang tipis, dan bentuk telur tidak teratur, serta albumin encer. Padaumumnya kulit telur dapat kehilangan pigmen coklat. =alam kasus yang parah, ayam dapat
menunjukkan airsacculitis. $yam yang mengalami reaksi post-!aksinasi setelah !aksinasi atau infeksi
lapangan selama dua minggu pertama kehidupan mungkin akan mengalami kerusakan permanen
pada saluran telur, sehingga produksi menjadi rendah. >ejala nephropathogenik menjadi lebih umum
dalam kelompok layer. train ini dapat menyebabkan kematian tinggi selama infeksi atau lama setelah
sebagai akibat dari kerusakan ginjal yang berkembang menjadi urolitiasis.
Gambar 2. a dan b) IB Bentuk Pernafasan, c) IB Bentuk Penguin (Pencernaan), d) bentuk telurabnormal dengan kerabang tipis.(Sumber : http://www.infectious-bronchitis.com/ibv-netherlands-d!!.asp)
2. Patlgi
Patologis-anatomis terkait dengan IB bentuk pernafasan yakni adanya radang saluranpernapasan bagian atas. IB bentuk ginjal ditandai dengan kerusakan ginjal sebagai akibat infeksidengan strain nephropathogenic. >injal ayam yang terkena akan pucat dan bengkak.
Penimbunan asam urat dapat diamati dalam jaringan ginjal dan dalam ureter, yang mungkintersumbat. Pada bentuk reproduksi yang terjadai pada layer, material kuning telur dalam rongga
-
7/24/2019 Document 2222222
13/17
tubuh akan berkembang menjadi encer di dalam o!arium. Infeksi pada anak ayam sangat mudadapat mengakibatkan perkembangan cysticdalam o!iduct. Pada IB bentuk Penguin ditunjukkanadanya sistik o!iduct yang bisa berisi cairan lebih dari 7 liter atau parsial atrofik dengan dilatasikistik yang besar. =inding o!iduct menjadi tipis dan transparan pada area sistik. C!arium terlihatnormal dan tetap berfungsi.
Gambar #. Perubahan Patologi-anatomis ayam penderita IB. a) IB bentuk pernafasan, tracheaterlihat hyperemia dan ptechiae, b) IB bentuk nephropathogenic, ginjal tampak pucatdan membesar, serta tampak timbunan asam urat pada ureter, c) IB bentuk
reproduksi, tampak kista di dalam o!iduct dan kuning telur dalam rongga abdomen,dan d) IB bentuk Pro!entriculus (Penguin), tampak rongga abdomen terisi cairansebagai akibat kista pada o!iduct.(Sumber : http://vla.defra.gov.u"/science/sci#ib.htm)
#. Diagn!a
=iagnosa secara serologis dapat dilakukan dengan menguji sepasang serum (paired sera) yangduiambil pada saat gejala klinis muncul (acute) dan pada fase penyembuhan (con!aslescens) 3,0 6 minggu kemudian. $ntibodi dapat dideteksi -76 hari pasca infeksi. ji yang umum dilakukanadalah en$yme immunosorbent assay (1?I$), agar gel precipitation test ($>P/), virusneutrali$ation (V#), fluorescence antibody techni%ue(E$/), haemagglutination inhibition (
-
7/24/2019 Document 2222222
14/17
gejala pernafasan. Berdasarkan bentuk telur ada kemiripan dengan infeksi !irus 1=.
). Pengambilan /an Pengiriman Se!imen
Faringan yang direkomendasikan untuk upaya isolasi !irus dari ayam yang sakit adalah trakea,
paru, airsacs, ginjal, dan sekal tonsil. Fika sampel yang dikumpulkan lebih dari 7 minggu setelah
infeksi, sekal tonsil dan ginjal adalah organ yang lebih disukai untuk usaha isolasi !irus.
ntuk tujuan isolasi dan identifikasi !irus, pengambilan spesimen dilakukan dalam kondisi segar
dan dingin, sedangkan untuk pengujian histopatologi dan I
-
7/24/2019 Document 2222222
15/17
BRONKITIS AKUT PADA SAPI
BRONKITIS AKUT
DEFINISI
Peradangan pada bronkus yang sifatnya reversibel dan perlangsungan
sementara. Bronkitis akut ini kebanyakan disebabkan oleh infeksi virus sinsisial
pernafasan (Infeksi RSV) dan hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh bakteri.
Angka kejadian infeksi R! tertinggi ditemukan pada bayi berumur "#$ bulan.
ETIOLOGI
Penyebabnya adalah R! (respiratory syncytial virus). R! adalah virus
yang menyebabkan infeksi pada paru#paru dan saluran pernafasan. R! mudah
ditularkan melalui kontak %sik& menyentuh' mencium dan berjabatan tangan
dengan penderita bisa menularkan infeksi R!. Penularan biasanya terjadi
melalui percikan ludah atau benda#benda yang terkontaminasi oleh ludah
penderita' dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata maupun hidung. i
tangan' R! bisa hidup selama setengah jam atau lebih.
GEJALA
http://jolaceh.blogspot.com/2013/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.htmlhttp://jolaceh.blogspot.com/2013/07/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html -
7/24/2019 Document 2222222
16/17
ejalanya mulai timbul dalam *aktu "#+ hari setelah terinfeksi' yaitu berupa,
# Bronkitis akut biasanya dimulai dengan batuk kering.
# Batuk kemudian dapat menjadi berlendir yang *arnanya putih' kuning' atau
hijau.
# akit kepala' demam' menggigil' sesak napas.
Pada anak#anak yang lebih besar dan pada orang de*asa' gejalanya
cenderung lebih ringan seperti nyeri tenggorokan' sakit kepala ringan' batuk
ringan' demam rendah dan merasa tidak enak badan) atau sama sekali tidak
menimbulkan gejala.
PATOGENESIS
!irus sinsisial pernapasan berasal dari golongan paramy-ovirus yang
mempunyai envelop / (hemagglutinin dan neurominidase) protein yang
berfungsi untuk perlekatan dan fungsi lainnya yang berguna sebagai protein
fusion.
!irus yang terinhalasi bersama udara akan melekat pada epitel kolumnair
bersilia dan selanjutnya akan melakukan replikasi. Replikasi virus dalam sel ini
akan menimbulkan nekrosis sel' udem' dan radang pada epitel nasofaring
sampai bronkiolus terminalis.
Radang pada bronkus akan mengakibatkan puing#puing nekrotik yang
berkelompok' sumbatan dari epitel yang mengelupas dan sel#sel radang.
elanjutnya hal ini akan menmenutup saluran napas dan menimbulkan sesak
napas. Respon imun tbuh bekerja dengan limfosit 0 sitotoksik (1+).
-
7/24/2019 Document 2222222
17/17