dk sempaja 2015 07

42
DIAGNOSIS KOMUNITAS PUSKESMAS SEMPAJA Disusun Oleh Muhammad Gufran Setya Girindra Wardana Auliyaa Rahmah Pembimbing : dr. Hj. Irama Fitamina dr. Riries Choiru P. Y., M.Kes

Upload: muhammad-gufran

Post on 25-Dec-2015

292 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

bmbm,

TRANSCRIPT

Page 1: DK Sempaja 2015 07

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PUSKESMAS SEMPAJA

Disusun Oleh

Muhammad Gufran

Setya Girindra Wardana

Auliyaa Rahmah

Pembimbing :

dr. Hj. Irama Fitamina

dr. Riries Choiru P. Y., M.Kes

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas

PUSKESMAS Sempaja/FK Unmul

Samarinda

Page 2: DK Sempaja 2015 07

2015

BAB I

DATA PEMANTAUAN WILAYAH

CAKUPAN PUSKESMAS SEMPAJA

1.1 Data Wilayah, Kependudukan dan Fasilitas Pendidikan serta Pelayanan

Kesehatan Profil Puskesmas Sempaja

1. Visi :

Mewujudkan Masyarakat Sempaja Sehat & ber-PHBS (Perilaku Hidup

Bersih & Sehat)

2. Misi :

a. Menciptakan Managemen Kesehatan yang Bermutu

b. Sempurnakan Pelayanan Kesehatan

c. Padukan Lintas Program & Lintas Sektoral di Bidang Kesehatan

d. Mewujudkan Masyarakat Sempaja ber-PHBS (Perilaku Hidup Bersih&

Sehat)

e. Jadikan Masyarakat Sempaja yang Mandiri untuk Hidup Sehat

3. Moto Pelayanan :

Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami

4. Janji Pelayanan

Santun, Sabar, Cermat, dan Ikhlas

1.1.1 Data Demografi dan Geografi

1. Keadaan Demografi Puskesmas Sempaja Samarinda Tahun 2014

Puskesmas Sempaja merupakan salah satu dari dua puluh lima Puskesmas

yang ada di kota Samarinda yang terletak di Jl. KH. Wahid Hasyim RT. 24

Samarinda. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring

Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Segiri

Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja

Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Juanda

Page 3: DK Sempaja 2015 07

Tabel 2.1 Data demografi Puskesmas Sempaja

No. UraianSempaja

Selatan

Sempaja

UtaraJumlah

1. Jumlah Penduduk 27.120 6.274 33.394

2. Jumlah KK 5.737 1.720 7.457

3. Jumlah Laki-Laki 14.216 3.286 17.502

4.Jumlah

Perempuan12.904 2.986 15.890

5. Jumlah RT 64 17 81

2. Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

Page 4: DK Sempaja 2015 07

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

Page 5: DK Sempaja 2015 07

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Selatan

Page 6: DK Sempaja 2015 07

1.1.2 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas kesehatan di Wilayah Puskesmas Sempaja

1) Puskesmas Induk : 1 buah

2) Puskesmas Pembantu : 2 buah (Gunung Cermin dan Sempaja Lestari

Indah)

3) Puskesmas Keliling : 4 lokasi (Langsat, Ayu, Keledang, Kitadine)

4) Posyandu : 26 buah (22 posyandu bayi & balita; 4

posyandu lansia)

a. Sempaja Utara 4 posyandu, 9 RT (1, 7, 8, 23, 24, 33, 34, 35, 36)

belum memiliki posyandu

b. Sempaja Selatan 22 posyandu, 9 RT (14, 15, 23, 24, 27, 37,38,42,50)

belum memiliki posyandu.

5) Mobil Ambulance : 1 buah

6) Motor dinas : 3 buah

1.1.3 Data Ketenagaan

Tabel 2.2 Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sempaja

Jenis Ketenagaan Status Kepegawaian Jumla

hPNS CPNS PTT PTTB PTTH

Dokter Umum 2 1 - 2 - 5

Dokter Gigi 1 1 - - - 2

SKM 3 - - - - 3

SE - - - 1 1 2

S1 Keperawatan 1 1 - - - 2

S1 Farmasi - 1 - - - 1

D-III Perawat 4 - - - 2 6

D-III Kebidanan 2 - 2 - - 4

D-IV Kebidanan 2 - - - - 2

D-III Analisis

Kesehatan

1 - - - 1 2

D-III Farmasi 1 - - - - 1

D-III Gizi 1 - - - - 1

Page 7: DK Sempaja 2015 07

D-III Kesling 1 1 - 1 - 3

SPRG 1 - - - - 1

SMF 1 - - - - 1

SPK 1 - - - - 1

SLTA 3 - - 1 1 5

SLTP 1 - - - 2 3

Jumlah 26 5 2 5 7 45

1.1.4 Data Khusus

1. Indikator Derajat Kesehatan

Tabel 5. Indikator Derajat Kesehatan

No Indikator Satuan Pencapaian

1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 697 orang

2 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,08 %

3 Jumlah Kematian Bayi Orang 4 orang

4 Angka Kematian Bayi (IMR) per-1000 5,74

5 Jumlah Kematian Ibu 0 Orang 0

6 Angka Kematian Ibu (MMR) per-100.000 0

Jumlah total penduduk Sempaja tahun 2014 adalah 33.394 jiwa. Sehingga

dari total penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan

masyarakat di Puskesmas Sempaja adalah sebagai berikut:

o Angka kelahiran (CBR)

o Angka kematian bayi (IMR)

o Angka kematian ibu (MMR)

Page 8: DK Sempaja 2015 07

Kunjungan Kesakitan

Tabel 2.22 Jumlah Kunjungan Puskesmas Periode Juli-Desember 2014

No KunjunganJuli-Desember 2014

Jumlah (orang) Persentase (%)

1

Berdasarkan jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

10414

12706

45,1

54,9

Jumlah 23120 100

2

Berdasarkan jenis pelayanan

Pengobatan

KIA

KB

Gigi

KIR Kesehatan

14876

5882

414

1106

842

64,3

25,4

1,79

4,78

3,64

Jumlah 23120 100

3

Berdasarkan golongan umur

0-7 hari

7- 28 hari

28 hr - 1 tahun

1-4 tahun

5-14 tahun

15- 44 tahun

45-54 tahun

55-64 tahun

>65 tahun

9

38

1458

2929

3009

11129

3054

1093

401

0,03

0,16

6,3

12,6

13,1

48,1

13,2

4,72

1,73

Jumlah 23120 100

Rasio kunjungan perempuan dibandingkan laki-laki adalah 1,21 berbanding

1. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan kunjungan. Kepedulian, perhatian, dan

kesadaran terhadap kesehatan perempuan terbukti besar bila dilihat dari rasio

Page 9: DK Sempaja 2015 07

kunjungan perempuan. Hal ini juga dapat disebabkan adanya kunjungan KIA

maupun jumlah penduduk yang memang didominasi oleh wanita di wilayah kerja

puskesmas sempaja.

Tabel 7. Penyakit Terbanyak di Puskesmas Sempaja Periode Juli-Desember 2014

No Nama Penyakit Jumlah (orang)

1 Infeksi saluran napas atas 2887

2 Hipertensi 1594

3 Myalgia 1565

4 Gastritis 1524

5 Kehamilan dan imunisasi 956

6 Dermatitis alergika 602

7 Faringitis 563

8 Dermatitis infektif 408

9

10

Penyakit mata lain

Infeksi lain

369

328

Page 10: DK Sempaja 2015 07

Gambar 2. Data Kunjungan 10 Besar Penyakit Pasien Rawat Jalan di

Puskesmas Sempaja Bulan Oktober-Desember Tahun 2014

Berdasarkan data kunjungan periode bulan Oktober-Desember 2014,

didapatkan bahwa penyakit ISPA merupakan penyakit terbanyak yang ditemui pada

pasien rawat jalan yaitu sebesar 24,69%.

Tabel 8. Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas Sempaja Bulan Juli-

Desember Tahun 2014

No Jenis Penyakit Jumlah (orang)

1 Hipertensi 1205

2 Influenza 371

3 Diare 261

4 Diabetes Melitus 221

5 Tifoid 55

6 DBD 51

7 Diare Berdarah 28

8 Suspek Chikungunya 20

9 TB BTA (+) 17

10 Gonorrhea 11

Total 2240

Page 11: DK Sempaja 2015 07

Gambar 3. Data Surveilans 10 Penyakit terbanyak Pasien Rawat Jalan

Puskesmas Sempaja Periode Oktober-Desember 2014

Berdasarkan data surveilans periode bulan Oktober-Desember 2014 didapatkan

bahwa Hipertensi merupakan penyakit terbanyak yaitu sebesar 53,79 %.

Page 12: DK Sempaja 2015 07

LEMBAR KERJA I

ANALISIS DATA

No Indikator Data Perbandingan Penilaian

Data PKM

Sempaja Sekarang

Data

Perbandingan

Problem Strength

1. Meningkatnya kasus

Hipertensi

Kasus Hipertensi

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu terdapat

1205 kasus baru.

Kasus Hipertensi

yang ditemukan

pada bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 464

kasus baru.

2. Meningkatnya kasus

Diare

Kasus Diare

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu terdapat

261 kasus baru.

Kasus Diare yang

ditemukan pada

bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 191

kasus baru.

3. Meningkatnya kasus

Diabetes Melitus

Kasus Diabetes

Melitus mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu terdapat

221 kasus baru.

Kasus DM yang

ditemukan pada

bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 88

kasus baru.

4. Masih tingginya Kasus

demam Demam

Berdarah

Kasus DBD

mengalami

peningkatan pada

Kasus DBD yang

ditemukan pada

bulan Juli -

Page 13: DK Sempaja 2015 07

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu terdapat

51 kasus baru.

September tahun

2014 sebanyak 22

kasus baru.

5 Meningkatnya jumlah

kasus Suspek

Chikungunya

Kasus suspek

chikungunya

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu terdapat

20 kasus baru.

Kasus Suspek

chikungunya yang

tidak ditemukan

pada bulan Juli -

September tahun

2014.

Page 14: DK Sempaja 2015 07

LEMBAR KERJA 2

IDENTIFIKASI MASALAH

Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan kesehatan pada wilayah kerja

Puskesmas Sempaja Periode Bulan pada bulan Oktober-Desember 2014:

No Indikator Data Sekarang Data

Sebelumnya

Faktor Predisposisi

1. Meningkatnya

kasus hipertensi

Kasus Hipertensi

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu

terdapat 795

kasus baru.

Kasus

Hipertensi yang

ditemukan pada

bulan Juli -

September

tahun 2014

sebanyak 541

kasus baru.

Pemahaman

masyarakat tentang

penyakit hipertensi

dan pengobatannya

masih kurang.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat.

Banyak pasien yang

pada awalnya berobat

herbal.

2. Meningkatnya

kasus Diare

Kasus Diare

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu

terdapat 163

kasus baru.

Kasus Diare

yang ditemukan

pada bulan Juli

- September

tahun 2014

sebanyak 123

kasus baru.

Kurangnya kesadaran

masyarakat dalam

menjalankan pola

hidup bersih dan sehat

Kurangnya

pengetahuan

masyarakat mengenai

pengelolaan diare di

rumah tangga sehingga

dapat terjadi

komplikasi seperti

dehidrasi berat hingga

Page 15: DK Sempaja 2015 07

kematian

Kurangnya promosi

kesehatan mengenai

PHBS rumah Tangga,

3. Meningkatnya

kasus Diabetes

Melitus

Kasus DM

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu

terdapat 133

kasus baru.

Kasus DM

yang ditemukan

pada bulan Juli

- September

tahun 2014

sebanyak 108

kasus baru.

Pemahaman

masyarakat tentang

penyakit Diabetes dan

pengobatannya masih

kurang.

Banyak pasien resiko

tinggi yang tidak

terdeteksi secara dini

misalnya obesitas,

toleransi glukosa

terganggu sehingga

jatuh dalam keadaan

DM.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat.

4. Masih tingginya

Kasus demam

Demam

Berdarah

Kasus DBD

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu

terdapat 26 kasus

baru.

Kasus DBD

yang ditemukan

pada bulan Juli

- September

tahun 2014

sebanyak 25

kasus baru.

Lingkungan tempat

tinggal masyarakat

masih banyak barang-

barang atau sampah di

sekitar lingkungan

rumah yang

menampung air.

Peran serta masyarakat

dalam menjalankan

program 4M plus

Page 16: DK Sempaja 2015 07

masih kurang.

Kurangnya informasi

mengenai DBD atau

tingkat pengetahuan

masyarakat tentang

DBD

Perubahan musim

yang tidak menentu

(musim pancaroba)

dimana saat hujan air

akan tertampung dan

nyamuk akan bertelur.

5. Meningkatnya

jumlah kasus

suspek

Chikungunya

Kasus Suspek

Chikungunya

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun

2014 yaitu

terdapat 20 kasus

baru.

Kasus Suspek

Chikungunya

tidak ada

ditemukan pada

bulan Juli -

September

tahun 2014.

Pemahaman

masyarakat tentang

penyakit

Chikungunya,

penyebab, penanganan

dan penyebarannya

masih kurang.

Lingkungan tempat

tinggal masyarakat

masih banyak barang-

barang atau sampah di

sekitar lingkungan

rumah yang

menampung air.

Page 17: DK Sempaja 2015 07

LEMBAR KERJA 3

ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH

Setelah masalah kesehatan di Sempaja teridentifikasi, maka untuk mencari

pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health

Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode

ini didasarkan atas:

1. M (Magnitude):

Jumlah penduduk yang terkena (banyaknya penduduk yang terkena atau

tingginya prevalensi) atau peningkatan jumlah kasus dibandingkan periode

sebelumnya.

2. S (Severity):

Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.

3. V (Vulnerability):

Ketersediaan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah atau kerentanan

masyarakat terhadap penyakit.

4. C (Community and Political concern) :

Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli

dengan masalah tersebut.

5. A (Affordability):

Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

Dengan penilaian masing-masing indikator berikut: nilai 1 (Tidak ada masalah)

;nilai 2 (Kurang bermasalah); nilai 3 (Cukup); nilai 4 (Bermasalah) dan nilai 5

(Sangat bermasalah).

No Masalah Kesehatan M S V C A Total

1. Meningkatnya kasus Hipertensi 5 3 2 2 3 15

2. Meningkatnya kasus Diare 4 3 3 3 4 17

3. Meningkatnya kasus DM 3 3 3 2 3 14

4. Meningkatnya kasus DBD 3 4 4 5 4 19

Page 18: DK Sempaja 2015 07

5. Meningkatnya kasus Suspek

Chikungunya

3 2 3 4 4 16

Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas Sempaja

No Masalah Kesehatan Total

1. Meningkatnya kasus DBD 19

2. Meningkatnya kasus Diare 17

3. Meningkatnya kasus Suspek Chikungunya 16

4. Meningkatnya kasus Hipertensi 15

5. Meningkatnya kasus DM 14

Page 19: DK Sempaja 2015 07

Tabel Prioritas Masalah

No Masalah M S V C A

1 Meningkatnya

kasus DBD

Kasus DBD

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun 2014

yaitu terdapat 51

kasus baru.

Sebelumnya pada

bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 22

kasus.

DBD yang tidak

terdeteksi dan tertangani

dengan baik dapat

memberikan ancaman

mortalitas dan

morbiditas yang berat.

Pasien-pasien yang

masuk dalam fase kritis

haruslah terpantau

dengan baik

kemungkinan terjadinya

rejatan sewaktu-waktu.

Terapi DBD tidaklah

sulit. Terapi definitif

tidak ada, hanyalah

terapi cairan untuk

menanggulangi

kemungkinan rejatan

dan terapi

simptomatik. Deteksi

dini kemungkinan

terjadinya rejatan

sudah dapat

diprediksi dengan

laboratorium

sederhana berupa

penghitungan darah

lengkap yang tersedia

di PKM Sempaja.

Kesadaran pemerintah dan

politisi untuk memberikan

perhatian pada

penangglangan kasus DBD

sudah cukup besar. Hal ini

digambarkan oleh cukup

banyaknya program-program

pemberantasan DBD yang

dapat dilakukan oleh PKM

Sempaja bekerja sama

dengan instansi-instansi

terkait. Namun peran serta

masyarakat dalam

menanggulangi DBD secara

aktif masih kurang.

Penanggulangan

DBD baik

pencegahan dan

pengobatan, sarana

dan prasarananya

sudah cukup baik

di agendakan oleh

PKM Sempaja.

Pendanaannyapun

sudah masuk

anggaran dana

proker PKM.

Keperluan lain

untuk

meningkatkan

kesadaran

masyarakat untuk

Page 20: DK Sempaja 2015 07

berperan aktif

menanggulangi

DBD tidak

membutuhkan

dana yang besar.

2. Meningkatnya

kasus Diare

Kasus Diare

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun 2014

yaitu terdapat 163

kasus baru.

Sebelumnya pada

bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 123

kasus baru.

Diare yang tidak

ditangani dapat

menyebabkan dehidrasi

berat yang dapat

mengakibatkan syok.

Terapi diare terutama

dengan terapi cairan

untuk menanggulangi

kemungkinan adanya

syok dan terapi

simptomatik

Peran pemerintah dan politisi

sudah cukup baik misalnya

program penanggulangan

diare, namun secara umum

masih kurangnya kesadaran

serta pengetahuan dan

pemahaman masyarakat

mengenai diare dan pola

hidup bersih dan sehat

Pengelolaan diare

tidak memerlukan

sumber pendanaan

yang besar.

Penyediaan dana

untuk penanganan

kasus diare cukup

Meningkatnya

kasus Suspek

Kasus Suspek

Chikungunya Demam tifoid yang

Terapi Suspek

Chikungunya tidaklah

Page 21: DK Sempaja 2015 07

3 Chikungunya mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun 2014

yaitu terdapat 6 kasus

baru. Sebelumnya

pada bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 1

kasus baru.

tidak ditangani secara

cepat dan tepat dapat

menyebabkan timbulnya

komplikasi seperti

dehidrasi, peritonitis

sampai syok septik.

sulit. Terapi definitif

tidak ada, hanyalah

terapi simptomatis

dan diperlukan

peningkatan daya

tahan tubuh.

Peran pemerintah, politisi

maupun masyarakat dalam

penanganan suspek

Chikungunya masih kurang.

Pengelolaan

suspek

Chikungunya tidak

memerlukan

sumber pendanaan

yang besar.

Penyediaan dana

untuk penanganan

kasus suspek

Chikungunya

cukup

4 Meningkatnya

kasus Hipertensi

Kasus Hipertensi

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun 2014

yaitu terdapat 795

kasus baru.

Sebelumnya pada

Hipertensi merupakan

penyakit kronis yang

memerlukan ketekunan

dalam berobat. Tekanan

Darah yang tidak

dikontrol dengan baik

dan terus menerus tinggi

akan merusak organ

Pengobatan

hipertensi tanpa

komplikasi sangatlah

sederhana yaitu

dengan obat

antihipertensi dan

dikontrol secara rutin

tekanan darahnya

Peran pemerintah, politisi

maupun masyarakat dalam

penanganan hipertensi masih

kurang.

Pengelolaan

hipertensi tidak

memerlukan

sumber pendanaan

yang besar.

Keperluan lain

untuk

meningkatkan

Page 22: DK Sempaja 2015 07

bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 541

kasus baru.

penting lain seperti

jantung, ginjal, otak, dan

mata. Walaupun angka

peninakatannya kecil

namun dapat

memberikan dampak

morbiditas yang besar.

menggunakan

spignomanometer.

Hipertensi yang

sudah disertai

komplikasi

memerlukan

pengobatan yang

lebih serius.

kesadaran

masyarakat untuk

berperan aktif

menanggulangi

Hiperensi tidak

membutuhkan

dana yang besar.

5 Meningkatnya

kasus DM

Kasus DM

mengalami

peningkatan pada

bulan Oktober –

Desember tahun 2014

yaitu terdapat 133

kasus baru.

Sebelumnya pada

bulan Juli -

September tahun

2014 sebanyak 108

Diabetes Mellitus

merupakan penyakit

kronis yang memerlukan

ketekunan dalam

berobat. Gula Darah

yang tidak dikontrol

dengan baik dan terus

menerus tinggi akan

merusak organ penting

lain seperti pembuluh

darah, saraf, ginjal, dan

Pengobatan DM

tanpa komplikasi

cukup dengan 4 pilar

penanganan DM yaitu

olahraga, pengaturan

diet, edukasi dan

farmakologi.

Pengaturan diet

memerlukan

konseling gizi.

Variasi sediaan obat

Peran pemerintah dan politisi

sudah cukup baik misalnya

dengan adanya program hari

diabetes, pangadaan proram

senam diabetes, namun

secara umum peran

masyarakat dalam

penanganan DM masih

kurang.

Pengelolaan DM

secara

komprehensif

semua pilar telah

tersedia di PKM

Sempaja, hanya

saja dalam

pelaksanaannya

perlu sinkronisasi

pilar-pilar tersebut

sehingga tidak

Page 23: DK Sempaja 2015 07

kasus baru. mata. Walaupun angka

peningkatannya kecil

namun dapat

memberikan dampak

morbiditas yang besar.

antihiperglikemik

juga cukup banyak.

Kontrol gula darah

juga fasilitasnya

tersedia. untuk

penanganan terpadu

DM fasilitas sudah

cukup baik hanya saja

diperlukan

sinkronisasi 4 pilar

tersebut agar

terapinya menjadi

komprehensif.

memerlukan

anggaran dana

tambahan.

Page 24: DK Sempaja 2015 07

LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYA

Masih banyak masyarakat yang membiarkan sampah maupun kaleng-kaleng disekitar rumahMusim penghujan

Masih banyak masyarakat yang membiarkan sampah maupun kaleng-kaleng disekitar rumahMusim penghujan

Peningkatan

Kasus DBD Peningkatan

Kasus DBD

SARANA LINGKUNGAN

MANUSIA METODE

Penyuluhan mengenai penyakit DBD masih kurang

Pengisian kartu bebas jentik belum berjalan

dengan baik

Penyuluhan mengenai penyakit DBD masih kurang

Pengisian kartu bebas jentik belum berjalan

dengan baik

PasienKurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit DBD dan pencegahannya

PetugasKurangnya jumlah tenaga kesehtanKurangnya promosi kesehatan tentang DBD berupa penyuluhankurangnya pembinaan terhadap kader jumantik

PasienKurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit DBD dan pencegahannya

PetugasKurangnya jumlah tenaga kesehtanKurangnya promosi kesehatan tentang DBD berupa penyuluhankurangnya pembinaan terhadap kader jumantik

Kurangnya promosi kesehatan seperti pamflet atau spanduk tentang penyebab, gejala, bahaya dan penceghan DBDTidak aktifnya desa siaga

Kurangnya promosi kesehatan seperti pamflet atau spanduk tentang penyebab, gejala, bahaya dan penceghan DBDTidak aktifnya desa siaga

Page 25: DK Sempaja 2015 07

LEMBAR KERJA 5

PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

Permasalahan Kesehatan : meningkatnya kasus DBD pada periode Oktober-

Desember tahun 2014

NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L

1. Melakukan penyuluhan mengenai penyebab, cara

penularan, faktor resiko, gejala, bahaya, dan

penanganan awal dari DBD.

Y Y Y Y Y

2. Pembagian bubuk abate Y Y Y Y Y

3. Pembuatan pamflet atau leaflet mengenai DBD. Y Y Y Y Y

4. Pembinaan kader jumantik Y Y Y Y Y

5. Pembentukan desa siaga Y Y N N Y

6. Pengaktifan kartu bebas jentik Y Y N Y Y

7. Mengagendakan hari gotong royong setiap 2 minggu

sekali

Y Y Y Y Y

8. Fogging Y N Y Y Y

PEARL Factor :

P = Propertness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai

kebijaksanaan / program / kegiataninstansi / organisasiterkait.

E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau

instansi lainnya.

R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan

masalah (tenaga, sarana / peralatan, waktu).

L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan

terkait seperti peraturan pemerintah / protap

Page 26: DK Sempaja 2015 07

LEMBAR KERJA 6

PLAN OF ACTION

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya penyakit DBD di Sempaja

Tujuan Jangka Panjang : Menurunkan Angka Morbiditas dan Mortalitas DBD di Cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja.

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program yang melibatkan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat , baik tenaga

medis, pemerintah, politisi dan masyarakat dalam mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD

NO STRATEGI

INTERVENSI

SETTING DAN

METODE

TARGET

POPULASI

PERAN DAN

TANGGUNG JAWAB

SUMBER

DAYA

EVALUASI

1. Melakukan

penyuluhan

mengenai

penyebab, cara

penularan,

faktor resiko,

gejala, bahaya,

dan penanganan

awal dari DBD.

Setting :

Posyandu Tempat-tempat

umumMetode :

Pendataan awal (survey dan pemetaan masalah)

Penyuluhan mengenai penyebab, cara penularan, faktor resiko, gejala,

Masyarakat

di wilayah

kerja

Puskesmas

Sempaja

Fasilitator :

Dokter

UPK Promosi Kesehatan

Ketua RT & Tokoh

Masyarakat

Penanggung Jawab :

Pimpinan Puskesmas

Tenaga Kesehatan Puskesmas

Kader Tokoh

Masyarakat

Kuisioner pretest dan postest penyuluhan

Peningkatan sanitasi dan higiene rumah.

Menurunnya angka kesakitan DBD

Page 27: DK Sempaja 2015 07

bahaya, dan penanganan awal dari DBD. (20 menit)

Tanya jawab (30 menit)

2. Pembagian

bubuk abate

Setting :

Rumah-rumah wargaMetode:

Pembagian bubuk abate gratis tiap 3 bulan sekali

Seluruh

masyarakat di

wilayah kerja

PKM Sempaja

Fasilitator :

UPK P2P

Kader Jumantik

Penanggung Jawab :

Pimpinan Puskesmas

Tenaga kesehatanPKM

Kader Jumantik

Meningkatnya angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

3. Pembuatan

pamflet atau

leaflet mengenai

DBD.

Setting :

Puskesmas Induk Pusban Posyandu Kegiatan rutin

masyarakatMetode :

Pembagian pamflet atau leaflet.

Seluruh

masyarakat di

wilayah kerja

PKM Sempaja.

Fasilitator :

UPK Promosi Kesehatan

UPK P2P

Penanggung Jawab :

Pimpinan Puskesmas

Tenaga Kesehatan PKM

Kader

Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD.

Penerapan 4 M plus oleh masyarakat

4. Pembinaan Setting : Seluruh kader di Fasilitator : Tenaga Meningkatnya

Page 28: DK Sempaja 2015 07

kader jumantik Puskesmas indukMetode :

Pembekalan pengetahuan tentang tanda dan gejala, serta bahaya DBD.

Pembekalan pengetahuan tentang cara penolongan pertama pasien DBD, beserta pencegahannya.

Pedoman rumah bersih dan sehat.Modul Pelatihan

wilayah kerja

PKM Sempaja.

UPK Promosi Kesehatan

dan Swadaya Masyarakat

Penanggung Jawab :

Pimpinan Puskesmas

Kesehatan PKM

Kader

angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

5. Pembentukan

desa siaga

Setting :

Kantor Kelurahan

 

Metode:

Menjelaskan tujuan

dan peran desa siaga

Menyusun struktur

Tokoh masyarakat di wilayah kerja PKM Sempaja.

Fasilitator : Lurah Sempaja Ketua RT dalam

lingkup wilayah puskesmas Sempaja

 Penanggung Jawab : Pimpinan Puskesmas

Kelompok Dasawisma

Kader Jumantik

Tenaga Kesehatan PKM

Terbentuknya desa siaga yang mandiri

Page 29: DK Sempaja 2015 07

organisasi dan

menetapkan

anggotanya.

Menetapkan tugas

masing-masing

anggota desa siaga.

6. Pengaktifan

kartu bebas

jentik

Setting :

Wilayah kerja

Puskesmas Sempaja

 

Metode:

Memberikan

penjelasan mengenai

pentingnya kartu

bebas jentik

Menjelaskan cara

pengisian kartu

babas jentik

Kader jumantik

Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan

dan Swadaya Masyarakat 

Penanggung Jawab : Pimpinan Puskesmas

Pemegang program DBD

Kartu bebas jentik tiap minggu dan dilaporkan secara bekala

Page 30: DK Sempaja 2015 07

7. Mengagendakan

gotong royong

setiap 2 minggu

sekali

Setting :

Seluruh kelurahan di Sempaja.

Metode :

Mensosialisasikan kepada camat, dan para lurah tentang kegiatan gotong royong dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk.

Seluruh warga kecamatan Sempaja

Fasilitator : UPK Kesehatan

Lingkungan

UPK P2M

Lurah

Ketua RT

Penanggung Jawab :Pimpinan Puskesmas

Camat Lurah Ketua RT

Meningkatnya angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

Terpeliharanya kebersihan lingkungan dengan peran aktif masyarakat di daerah tersebut.

8. Fogging Setting :

Rumah-rumah penduduk.

Metode :

Melakukan fogging ke rumah rumah-rumah penduduk.

Membuat jadwal fogging yang teratur dan tepat untuk memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk.

Lingkungan rumah penduduk kecamatan sempaja

Fasilitator :UPK P2M

Penanggung Jawab:Pimpinan Puskesmas

Tenaga Kesehatan Puskesmas

Meningkatnya angka bebas jentik.

Menurunnya angka kesakitan DBD

Page 31: DK Sempaja 2015 07