48_upk puskesmas sempaja

Upload: agustinus-nopi

Post on 09-Oct-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MMMM

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    1/59

    1

    UPAYA POKOK KESEHATAN (UPK)

    PUSKESMAS SEMPAJA2013

    Disusun Oleh

    Astri Nova

    Rina Zubaidah

    Ratna Noor M.

    Pembimbing :

    dr. Hj. Irama Madjid

    Dr. dr. Swandari Paramita, M.Kes

    Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

    Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas

    PUSKESMAS Sempaja/FK Unmul

    Samarinda

    2013

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    2/59

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana

    pembangunan kesehatan yang mandiri dan bertanggung jawab menyelenggarakan

    pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan dan bertanggung

    jawab kepada Dinas Kesehatan Kota / Kabupaten (KEPMENKES No.128 th 2004

    tentang Kebijakan Dasar Puskesmas).

    Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

    mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan

    kesehatan, memberdayakan masyarakat dan keluarga, dan memberikan pelayanan

    kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan

    yang bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat

    serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diselenggarakan Puskesmas

    bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan. Untuk mencapai

    cakupan pelayanan kesehatan yangWujud dari pelaksanaan ketiga fungsi

    puskesmas hadir dalam program puskesmas yaitu program dasar yang tercermin

    dalam Unit Pelayanan Kesehatan (UPK).

    Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 18 usaha

    pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, itupun sangat tergantung

    kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut

    kemampuan managemen dari tiap-tiap Puskesmas. Semua kegiatan program pokok

    yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan berdasarkan program pokok

    pelayanan kesehatan dasar ( basic health care services ) seperti yang dianjurkan

    oleh badan kesehatan dunia ( WHO ) yang dikenal dengan Basic Seven WHO.

    Puskesmas Sempaja mengemban tanggung jawab dalam pelayanan

    kesehatan masyarakat di Kelurahan Sempaja Utara dan Selatan. Guna memberikan

    pelayanan yang optimal kepada masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas

    Sempaja juga melaksanakan UPK wajib dan UPK pengembangan. Diharapkan

    dengan berjalannya upaya pelayanan kesehatan tersebut, puskesmas Sempaja dapat

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    3/59

    3

    memberikan pelayanan yang merata dan menyeluruh dan diharapkan dapat

    meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

    Pengetahuan mengenai UPK merupakan hal yang penting, karena UPK

    merupakan wujud dari fungsi puskesmas secara keseluruhan dan merupakan

    tonggak pelaksanaan program di Puskesmas dalam rangka mewujudkan

    pembangunan kesehatan. Hal tersebut harus diketahui dan dipahami agar peran dan

    fungsi Puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik. Pembuatan makalah ini

    bertujuan memberikan informasi mengenai UPK Puskesmas, khususnya UPK

    Puskesmas Sempaja.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    4/59

    4

    BAB II

    PROFIL PUSKESMAS SEMPAJA

    A. VISI, MISI, MOTTO DAN JANJI PELAYANAN

    1. Visi :

    Mewujudkan Masyarakat Sempaja Sehat & ber-PHBS (Perilaku Hidup

    Bersih & Sehat)

    2. Misi :

    a. Menciptakan Managemen Kesehatan yang Bermutu

    b. Sempurnakan Pelayanan Kesehatan

    c. Padukan Lintas Program & Lintas Sektoral di Bidang Kesehatan

    d. Mewujudkan Masyarakat Sempaja ber-PHBS (Perilaku Hidup

    Bersih& Sehat)

    e. Jadikan Masyarakat Sempaja yang Mandiri untuk Hidup Sehat

    3. Moto Pelayanan :

    Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami

    4. Janji Pelayanan

    Santun, Sabar, Cermat, dan Ikhlas

    B. DATA DEMOGRAFI DAN GEOGRAFI

    1. Keadaan Demografi Puskesmas Sempaja Samarinda Tahun 2013

    Puskesmas Sempaja merupakan salah satu dari dua puluh lima Puskesmas

    yang ada di kota Samarinda yang terletak di Jl. KH. Wahid Hasyim RT. 24

    Samarinda. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring

    Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Segiri

    Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Lempake

    Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Juanda

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    5/59

    5

    Tabel 2.1 Data demografi Puskesmas Sempaja

    No. Uraian Sempaja Selatan Sempaja Utara Jumlah1. Jumlah Penduduk 26.421 5.640 32.061

    2. Jumlah KK 5.574 1.587 6.761

    3. Jumlah Laki-Laki 13.801 2.937 16.738

    4. Jumlah Perempuan 12.620 2.703 15.323

    5. Jumlah RT 64 16 80

    2. Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

    Gambar 2.1 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    6/59

    6

    Gambar 2.2 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Selatan

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    7/59

    6

    Gambar 2.3 Struktur organisasi puskesmas sempaja

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    8/59

    7

    C. JUMLAH TENAGA DAN FASILITAS KESEHATAN DI

    PUSKESMAS SEMPAJA1. Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sempaja

    Tabel 2.2 Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sempaja

    2. Fasilitas kesehatan di Wilayah Puskesmas Sempaja

    1) Puskesmas Induk : 1 buah

    2) Puskesmas Pembantu : 2 buah (Gunung Cermin dan Sempaja Lestari

    Indah)

    3) Puskesmas Keliling : 4 lokasi (Langsat, Ayu, Keledang, Kitadine)

    4) Posyandu : 27 buah (25 posyandu bayi & balita; 2

    posyandu lansia)

    a. Sempaja Utara 4 posyandu, 9 RT (1, 7, 8, 23, 24, 33, 34, 35, 36)

    belum memiliki posyandu

    b. Sempaja Selatan 21 posyandu, 9 RT (14, 15, 23, 24, 27,

    37,38,42,50) belum memiliki posyandu.

    5) Mobil Ambulance : 1 buah

    6) Motor dinas : 3 buah

    Jenis Tenaga Jumlah

    Dokter Umum 5

    Dokter Gigi 1

    SKM 5

    SE 1

    D-III Keperawatan 5

    D-III Kebidanan 5D-IV Kebidanan 1

    D-III Analis Kesehatan 2

    D-III Farmasi 1

    D-III Gizi 1

    D-III Kesling 1

    SPRG 1

    SMF 1

    SPK 1

    SMA 5

    SMP 5Jumlah 41

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    9/59

    8

    D. UNIT PELAYANAN KESEHATAN (UPK)

    Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

    (comprehensive health care services) kepada seluruh masyarakat di

    wilayah kerjanya, Puskesmas menjalankan beberapa usaha pokok (basic health

    care services). Kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas yang diselenggarakan oleh

    Puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang, mulai dari 7 usaha pokok

    kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan

    sekarang meningkat menjadi 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan

    oleh Puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap Puskesmas

    baik dari segi tenaga, fasilitas dan biaya atau anggaran yang tersedia.

    Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru ada 18 usaha

    pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, itupun sangat

    tergantung kepada faktor tenaga, sarana dan prasarana serta biaya yang tersedia

    berikut kemampuan managemen dari tiap-tiap Puskesmas. Delapan belas kegiatan

    pokok Puskesmas itu adalah:

    1. Upaya kesehatan Ibu dan Anak

    2. Upaya keluarga Berencana

    3. Upaya peningkatan Gizi

    4. Upaya kesehatan lingkungan

    5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

    6. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan

    7. Upaya penyuluhan Kesehatan

    8. Upaya kesehatan sekolah

    9. Upaya kesehatan olah raga

    10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

    11. Upaya kesehatan kerja

    12. Upaya kesehatan gigi dan mulut

    13. Upaya kesehatan jiwa

    14. Upaya kesehatan mata

    15. Upaya laboratorium sederhana

    16. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    10/59

    9

    17. Upaya kesehatan usia lanjut

    18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

    Semua kegiatan program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas

    dikembangkan berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar (basic

    health care services) seperti yang dianjurkan oleh badan kesehatan dunia (WHO)

    yang dikenal dengan Basic Seven WHO. Basic seven tersebut terdiri dari:

    1. MCHC (Maternal and Child Health Care)

    2. MC (Medical care)

    3. ES (Environmental Sanitation)

    4. HE (Health Education) untuk kelompok- kelompok masyarakat

    5. Simple Laboratory

    6. CDC (Communicable Disease Control)

    7. Simple Statistic ( recording/ reporting atau pencatatan dan pelaporan ).

    Dari ke 18 program pokok Puskesmas, basic seven WHO harus

    lebih diprioritaskan untuk dikembangkan sesuai dengan prioritas masalah

    kesehatan utama yang berkembang di wilayah kerjanya, kemampuan sumber

    daya manusia (staf ) yang dimiliki oleh Puskesmas, dukungan

    sarana/prasarana yang tersedia di Puskesmas, dan peran serta masyarakat.

    Bila kita mengacu definisi Public Health menurut Winslow,

    pengembangan program kesehatan masyarakat di suatu wilayah akan

    terdiri dari tiga komponen pokok yaitu kegiatan yang berhubungan

    dengan upaya Pencegahan Penyakit (preventing disease) dan

    memperpanjang hidup (prolonging life) melalui usaha-usaha kesehatan

    lingkungan, imunisasi, pendidikan kesehatan, dan pengenalan

    penyakit secara dini (surveilan,penimbangan balita, ANC, dsb). Kedua

    upaya tersebut harus dilakukan dengan membina peran serta

    masyarakat (community participation) melalui kelompok-kelompok masyarakat

    yang terorganisir. Program-program Puskesmas dalam kegiatan-kegiatan pokok

    sebagai berikut:

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    11/59

    10

    1. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

    1.1 Tujuan

    Upaya kesehatan ibu dan anak bertujuan untuk menurunkan angka

    kematian dan kesakitan ibu (AKI) serta angka kematian dan kesakitan bayi (AKB).

    1.2 Bentuk upaya

    Upaya yang dapat dilakukan berupa menjaga kesehatan sebelum dan

    selama kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui, serta meningkatkan kesehatan

    anak- anak melalui gizi dan pencegahan terhadap penyakit menular.

    Salah satu program KIA ini dilaksanakan melalui pelayanan oleh bidan di

    puskesmas dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala dan

    terjadwal sehingga dapat diketahui kesehatan ibu serta perkembangan dan

    kesehatan janin dalam kandungan. Proses yang dilakukan dapat berupa

    penjadwalan pemeriksaan dan mengevaluasi kunjungan dari ibu hamil, mulai dari

    kunjungan pertama hingga kunjungan ke empat (K1 hingga K4), sehingga hasil

    yang didapatkan diupayakan sesuai dengan tujuan.

    Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan

    oleh petugas kesehatan, tidak termasuk pertolongan persalinan pendampingan.

    Pertolongan persalinan dilakukan oleh Dokter Ahli, Dokter, Bidan atau petugas

    kesehatan lainnya yang telah memperoleh pelatihan tehnis untuk melakukan

    pertolongan kepada ibu bersalin. Dilakukan sesuai dengan pedoman dan prosedur

    teknis yang telah ditetapkan.

    Istilah K1 atau Kunjungan pertama ibu hamil pada dasarnya satu paket

    dengan istilah K4 atau Kunjungan ke empat ibu hamil. K4 itu sendiri mempunyai

    pengertian dari beberapa sumber yaitu :

    1. Berdasarkan indikator MDGs goal 5, indikator lokal untuk memonitoring

    kemajuan kabupaten dan kecamatan menyebutkan bahwa kunjungan ibu hamil

    K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar

    paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu

    kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada

    triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode

    kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    12/59

    11

    2. Berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan tahun 2009 Depkes RI 2009.

    Menyebutkan bahwa Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah cakupan Ibu

    hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling

    sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

    3. Sementara itu berdasarkan Pedoman SPM Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan

    Propinsi Jawa Timur sebagai penjabaran dari SPM Bidang Kesehatan Depkes

    RI, Kunjungan ibu hamil K 4 adalah: ibu hamil yang kontak dengan petugas

    kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar 5 T

    dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat

    trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal

    2 kali.

    Jadi karena adanya istilah K4 berarti ada istilah K1, K2 dan K3 serta

    tentunya K4. Dari pengertian K4 diatas, maka pengertian K1 sudah sangat jelas

    yaitu pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama, K2 dalam

    pengertian K(1+1=2) adalah pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester

    pertama dan kedua kehamilan, K3 adalah pemgertian K(1+1+1=3)

    adalah pemeriksaan kehamilan sesuai standar pada smester pertama, kedua dan

    ketiga kehamilan. Dan K4 itu sendiri K3 tambah pemeriksaan ketika mendekati

    persalinan. Penjelasan ini menunjukkan pelayanan pemeriksaan ibu hamil dalam

    ilmu epidemiologi menggunakan pendekatan prospektif atau biasa dikenal dengan

    istilah kohor atau dalam program pencatatan dan pelaporan program KIA

    (Kesehatan Ibu dan Anak) adalah buku register kohor.

    Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas

    kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) sesuai dengan

    standar 5T dengan frekuensi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat

    trimester I minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2

    kali. Standar 5 T yang dimaksud adalah:

    1. Pengukuran tinggi dan berat badan

    2. Pemeriksaan/pengukuran tekanan darah

    3. Pemeriksaan/pengukuran tinggi fundus

    4. Pemberian imunisasi TT

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    13/59

    12

    5. Pemberian tablet besi

    1.3 Bentuk Kegiatan

    1. Pelaksanaan PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)

    1) Menentukan sasaran tiap kelurahan dan keseluruhan wilayah.

    2) Pengumpulan data, dengan cara pencatatan PWS bumil perkelurahan,

    register kegiatan harian, kegiatan pemantauan ibu hamil, kegiatan

    ANC ibu hamil di posyandu dan di lapangan bidan praktek swasta.

    3) Pengolahan data

    2. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

    1) Pelayanan kesehatan bagi bumil untuk kunjungan pertama (K1).

    2) Pelayanan kesehatan bagi bumil untuk kunjungan lengkap (K4).

    3) Pelayanan kesehatan pada Ibu Hamil (Bumil) sesuai standar untuk

    kunjungan lengkap.

    4) Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan

    persalinan dukun oleh tenaga kesehatan.

    5) Pelayanan nifas kontak pertama (KN1). Pelayanan nifas lengkap (ibu

    dan neonatus) sesuai standar KN2.

    6) Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    14/59

    13

    Tabel 2.3 Laporan Pelayanan ANTENATAL Periode Januari-November 2013

    Sasaran KegiatanMempunyai buku

    KIA/KMSK1 K4 TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 Fe1 Fe3

    Resiko tinggi

    MaternalNeona

    tal

    962Pencapaian 241 757 740 136 67 47 39 159 600 598 52 13

    Persentase 25,05% 78,69% 76,92% 14,14% 6,96% 4,88% 4,05% 16,52% 62,37% 62,16% 5,40% 1,48%

    Tabel 2.4 laporan pelayanan PERSALINAN DAN NIFAS Periode Januari-November 2013

    Sasaran

    KegiatanKunjungan nifas

    Persalinan

    oleh tenaga

    kesehatan

    Tempat persalinanPenanganan

    komplikasiVitamin A

    nifas

    Kunjungan neonatus

    KN1 KN2 KN3KF1 KF2 KF3 Fasilitas Non fasilitas Obstetri Neonatal

    918Pencapaian 696 709 710 696 696 15 54 32 689 696 699 699

    Persentase 75,81 77,23 77,34 75,81 75,81 1,63 5,61 3,66 75,05 79,63 79,97 79,97

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    15/59

    14

    Tabel 2.5 Laporan kematian maternal periode Januari-November 2013

    Jumlah kematian ibu

    JumlahSebab kematian ibu

    Perdarahan Hipertensi dalam kehamilan Infeksi Abortus Partus lama Lain-lain

    1 0 0 0 0 0 1

    Tabel 2.6 Laporan kematian neonatal periode Januari-November 2013

    Keadaan lahir Jumlah kematian neonatal

    Lahir hidup Lahir mati JumlahUsia Sebab kematian neonatal

    < 1 mgg 1 mgg-1 bln BBLR Asfiksia Tetanus Infeksi Masalah laktasi Lain-lain

    708 1 8 7 1 2 2 0 0 0 0

    Tabel 2.7 Laporan sarana dan tenaga kesehatan di wilayah Sempaja periode Januari-November 2013

    Jumlah desa Puskesmas rawat inap Jumlah dokter Jumlah bidan Jumlah perawat Jumlah dukun2 0 5 6 7 6

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    16/59

    15

    Tabel 2.8 Laporan tindakan kekerasan terhadap perempuan periode Januari-November 2013

    Jenis kekerasan terhadap perempuan Penanganan

    Mental Fisik Emosional Penelantaran

    Puskesmas Dirujuk Lain-lain15-44 45-60

    >6

    0

    15-44 45-60 >60 15-44 45-60 >60 15-44 45-60 >60

    2 1 0 2 1 0 2 1 0 0 0 0 3 0 0

    66,67%33,33

    %0 66,67%

    33,33

    %0 66,67% 33,33% 0 0% 100%

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    17/59

    16

    3. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah melalui Deteksi

    Dini Tumbuh Kembang (DDTK ).

    Pelayanan deteksi dilakukan waktu bayi atau balita kontak dengan

    petugas di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, play group dan TK.

    Kegiatan DDTK meliputi :

    a. Persiapan

    1) Diseminasi informasi dan bimtek kepada Nakes.

    2) Diseminasi informasi dan bimtek kepada :

    a) Lingkungan Sekolah

    b) Guru PG / TK

    c) Kader

    3) Pendataan sasaran DDTK

    4) Pembinaan kasus DDTK

    5) Pelatihan guru PG

    6) Penyuluhan DDTK

    7) Pembinaan DTKA di PG

    8) Pembinaan DTKA di TK

    9) Pelatihan Nakes Pusban

    10) Penyegaran wawasan DDTK

    b. Penatalaksanaan

    1) Tingkat PKM / Pusban

    2) Tingkat Posyandu

    3) Tingkat PG / TK

    4) Pelaporan Tribulanan

    c. Pencatatan dan Pelaporan

    1) Pencatatan dan pelaporan Semester (PG/TK)

    2) Pencatatan dan pelaporan Tahunan (Penjamas)

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    18/59

    17

    Tabel 2.9 Jadwal Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK ) periode Januari-Juni

    2013.

    4. Pelayanan imunisasi

    a. Tujuan

    Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang

    Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

    b. Sasaran Program Imunisasi

    Sasaran berdasarkan usia yang diimunisasi yaitu :

    1) Imunisasi rutin Bayi dan Wanita Usia Subur (WUS)

    Imunisasi rutin Wanita usia subur (WUS) meliputi wanita usia 15-39

    tahun termasuk ibu hamil (Bumil) & calon pengantin (Catin).

    2) Imunisasi tambahan pada bayi dan anak

    Sasaran berdasarkan tingkat kekebalan yang ditimbulkan

    1) Imunisasi dasar pada bayi

    2) Imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah tingkat dasar dan wanita usia

    subur

    Sasaran berdasarkan wilayah/lokasi

    1) Seluruh desa/kelurahan di wilayah Puskesmas Sempaja

    No. Kelompok umur

    0-2 tahun 2-6 tahun

    1 3 bulan 30 bulan

    2 6 bulan 36 bulan

    3 9 bulan 42 bulan

    4 12 bulan 48 bulan

    5 15 bulan 54 bulan

    6 18 bulan 60 bulan

    7 21 bulan 66 bulan

    8 24 bulan 72 bulan

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    19/59

    18

    Tabel 2.10 Cakupan imunisasi rutin bayi periode Januari-November 2013 :

    Tabel 2.11 TT WUS tidak hamil periode Januari-November 2013

    Sasaran PencapaianStatus TT

    1 2 3 4 5

    40130Kumulatif 48 46 56 45 39

    Presentasi 0,12 0,11 0,14 0,11 0,1

    Tabel 2.12 TT Bumil periode Januari-Juni 2013

    Sasaran PencapaianStatus TT

    1 2 3 4 5

    1553Kumulatif 67 69 71 59 124

    Presentasi 4,31 4,22 4,57 3,80 7,98

    Sasaran Pencapaian

    Jenis Vaksin

    BCGPolio HB Combo

    Campak1 2 3 4 0 1 2 3

    1405 Kumulatif 497 493 486 484 490 490 496 476 465 465Presentasi 35,4 35,1 34,6 34,4 34,9 34,9 35,3 33,9 33,1 33,1

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    20/59

    19

    Kegiatan imunisasi meliputi :

    a. Imunisasi Rutin

    1) Menentukan Sasaran

    2) Mencari data kelurahan

    3) Pertemuan Linsek dengan kelurahan

    4) Menghitung sasaran sesuai jumlah penduduk

    5) Pengelolaan vaksin dan bahan logistik

    a) Permintaan vaksin dan spuit

    b) Perawatan cold chain & pemantauan suhu vaksin

    c) Monitoring evaluasi permintaan dan pemakaian vaksin dan spuit

    6) Pelayanan imunisasi di PKM dan Posyandu

    a) Imunisasi bayi

    b) Imunisasi TT WUS

    c) Imunisasi balita yang belum mendapat imunisasi lengkap

    d) Imunsasi pasien luka rawan tetanus

    7) Sosialisasi dan Bimtek laporan dengan BPS

    8) Pengambilan data laporan

    a) Bidan praktek swasta

    b) Dokter praktek swasta

    9) Mencatat dan melaporkan KIPI

    10)Pemetaan kasus campak kerjasama lintas program dengan surveillan

    11)Pelacakan bayi rawan DO

    a) Membuat Monitoring

    b) Kerjasama dengan Pembina posyandu dan kader (Lintas Program)

    c) Mengevaluasi hasil monitoring

    d) Sweeping

    12)Membuat PWS per kelurahan

    13)Membuat dan mengevaluasi laporan bulanan

    14)Membuat dan mengevaluasi hasil kerja setahun

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    21/59

    20

    b. Bias Campak, Bias DT & TT, dan TT WUS

    1) Pendataan

    2) Penentuan sasaran

    Sasaran bias campak dan bias DT tahun 2013 meliputi anak-anak di 11 sekolah

    dasar di wilayah sempaja utara dan sempaja selatan yaitu SDN 021, SD Darul

    Palah, SD 009, SD041, SD 035, SD Muhammadiyah 4, SD 008, SD Lukman

    Hakim, SD Budi Bakti, SD Al Azhar, dan SD 029.

    3) Linsek dengan pihak sekolah

    4) Membuat surat pemberitahuan

    5) Pengadaan bahan logistik dan vaksin

    6) Pelaksanaan BIAS campak dan BIAS DT/TT

    Jadwal pelaksanaan BIAS campak di tahun 2013 adalah bulan September dan

    BIAS DT pada bulan Oktober dimana setiap satu hari pelaksanaan untuk satu

    sekolah yang disesuaikan dengan waktu pembelajaran di sekolah.

    7) Monitoring dan evaluasi

    8) Sweeping.

    2. UPAYA KELUARGA BERENCANA

    2.1 Tujuan

    1. Meningkatkan kesehatan keluarga melalui perencanaan jumlah anak

    dan mejarangkan kehamilan.

    2. Meningkatkan kesehatan keluarga melalui Norma Keluarga Kecil

    Bahagia dan Sejahtera

    2.2 Kegiatan

    1. Pemutakhiran data PUS, WUS, dan akseptor KB per RT.

    2. Pencatatan jumlah alat kontrasepsi KB program BKKBN dan KB

    mandiri.

    3. Pencatatan dan pelayanan KB aktif di puskesmas, pusban, posyandu,

    laporan bidan praktek swasta.

    4. Membuat laporan KB

    5. Pemetaan bidan

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    22/59

    21

    6. Pelayanan KB di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, bidan

    praktek swasta dan dokter.

    Tabel 2.13 Akseptor KB periode Januari-November 2013

    No Metode KotrasepsiPeserta keluarga

    berencana aktif

    Persentase

    (%)

    1 IUD 46 0,72

    2 MOW 2 0,03

    3 MOP 0 0

    4 Kondom 55 0,87

    5 Implant 254 4,006 Suntikan 4448 70,01

    7 Pil 1548 24,37

    Jumlah 6353 100

    2.3 Jadwal kegiatan pelayanan Poli KIA dan KB.

    Pemegang program UPK ini adalah seorang bidan, terdiri dari 1 orang

    dokter umum di bagian konsultasi KIA, seorang Bidan dibagian KB, imunisasi,DDTK, dan PWS dibantu oleh 3 orang perawat. Jadwal kegiatan pelayanan Poli

    KIA dan KB setiap hari kerja dengan jadwal pelayanan harian, yaitu :

    Tabel 2.14 Jadwal Kegiatan Pelayanan poli KIA dan KB

    No Hari Pelayanan

    1 Senin Imunisasi, KB, ANC

    2 Selasa Imunisasi (BCG), KB, ANC

    3 Rabu Imunisasi, KB, ANC

    4 Kamis Imunisasi, KB, ANC5 Jumat Imunisasi, KB, ANC

    6 Sabtu Imunisasi (campak), KB, ANC

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    23/59

    22

    3. UPAYA PENINGKATAN GIZI

    Pemegang program UPK ini adalah seorang ahli Gizi dengan pokok

    kegiatan berikut:

    1) Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu

    2) Pemberian Kapsul Vitamin A

    3) Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe

    4) Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi & balita (6-24 bulan) dari

    keluarga miskin dan atau yang BGM

    5) Balita gizi buruk mendapat perawatan

    6) Pemberian ASI Eksklusif

    7) Konsultasi Gizi

    Tabel 2.15 Target Pencapaian Indikator Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun

    2010 - 2014

    No IndikatorTarget

    2010 2011 2012 2013 2014

    1Presentase Gizi Buruk ditemukan

    dan mendapatkan perawatan100 100 100 100 100

    2Presentase bayi 0-6 bulan mendapat

    ASI ekslusif65 67 70 75 80

    3Presentase anak 6-59 bulan dapat

    vitamin A75 78 80 83 85

    4

    Presentase ibu hamil mendapat Fe

    tablet 71 74 78 81 85

    5Presentase balita timbang berat

    badannya (D/S)65 70 75 80 85

    6Presentase penyediaan bufferstock

    MP-ASI untuk bencana100 100 100 100 100

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    24/59

    23

    3.1 Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu

    Untuk melihat anak yang mengalami kurang gizi dapat menggunakan

    beberapa cara, yaitu :

    1) Kartu Menuju Sehat (KMS)

    KMS adalah kartu untuk mencatat berat badan anak yang ditimbang setiap

    bulan yang berguna untuk mengamati pertumbuhan anak sampai dengan usia 5

    tahun. Kegunaan KMS adalah memonitor pertumbuhan anak. Untuk

    memonitor pertumbuhan tersebut, diperlukan data berat badan anak balita

    setiap bulannya.

    2) Indikator pemantauan pertumbuhan

    Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan di posyandu setiap bulan untuk

    mengetahui adanya gangguan pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan balita

    dilakukan dengan SKDN dan BGM (Bawah Garis Merah).

    a. S : seluruh balita di wilayah kerja

    b. K : jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS

    c. D : jumlah seluruh balita yang ditimbang

    d. N : balita yang naik BB sesuai garis pertumbuhan

    e. BGM : balita dengan BB menurut umur berada pada dan di bawah

    garis merah pada KMS

    f. D/S : indikator untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap

    kegiatan posyandu

    g. N/D : indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan

    program.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    25/59

    24

    Cara menghitung :

    3) Pengumpulan Data

    Sumber data berasal dari register bayi dan balita posyandu yang dikumpulkan

    oleh kader setiap bulan.

    4) Pencatatan, Pengolahan, dan Pelaporan Data

    Tabel 2.16 Data Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu Periode

    Januari - Oktober 2013

    No Indikator Jumlah / Presentase

    1 S(seluruh balita di wilayah kerja) 9.139

    2K (jumlah balita yang terdaftar dan memiliki

    KMS)8.506

    3 D(jumlah seluruh balita yang ditimbang) 2.635

    4 N(balita yang naik BB sesuai garis pertumbuhan) 934

    5 BGM 2

    6D/S (indikator untuk mengetahui partisipasi

    masyarakat terhadap kegiatan posyandu)28,83 %

    7N/D(indikator yang digunakan untuk mengetahui

    keberhasilan program)35,44%

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    26/59

    25

    3.2 Pemberian Kapsul Vitamin A

    3.2.1 Tujuan

    Mencegah dan menurunkan jumlah kasus-kasus kekurangan vitamin A.

    3.2.2 Sasaran

    1) Bayi usia 6-11 bulan dan balita usia 1-5 tahun

    2) Balita dengan xerophtalmia

    3) Balita dengan sakit campak, demam tinggi, dan diare

    4) Ibu dalam masa nifas

    3.2.3 Prinsip

    Prinsip dasar untuk menanggulangi masalah kekurangan vitamin A di

    Indonesia adalah menyediakan vitamin Ayangcukup untuk tubuh. Hal ini dapat

    ditempuh dengan 2 cara :

    1) Penyuluhan peningkatan konsumsi sumber vitamin A alami (sayuran hijau)

    2) Suplemen vitamin A yang dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :

    a. Cara langsung melalui distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi (kapsul biru

    100.000 IU untuk bayi 6-11 bulan, dan kapsul merah 200.000 IU untuk anak

    1-5 tahun).

    b. Cara tidak langsung melalui fortifikasi vitamin A pada bahan makanan.

    3.2.4 Cakupan Anak Balita mendapat Kapsul Vitamin A 2 kali dalam setahun

    Balita yang dimaksud dalam program distribusi adalah bayi yang berumur

    6-11 bulan dan anak umur 12-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis

    tinggi. Kapsul vitamin A ini berupa kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis

    100.000 SI yang diberikan kepada bayi umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A

    berwarna merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan kepada anak umur 12-59

    bulan.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    27/59

    26

    Cara Perhitungan/rumus

    Cakupan balita dapat kapsul vitamin A :

    Balita yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi x 100%

    balita yang ada di satu wilayah kerja

    Cakupan ibu nifas dapat kapsul vitamin A :

    Ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A

    x 100%

    Ibu nifas yang ada di suatu wilayah

    3.2.4 Pengumpulan Data

    1) Untuk bayi balita sumber data berasal dari register pemberian vitamin A

    baik dari posyandu maupun dari puskesmas yang dikumpulkan oleh

    bidan maupun dari petugas gizi. Dilaksanakan setiap bulan Februari dan

    Agustus.

    2) Untuk Bufas data berasal dari kohort ibu, bidan praktek dan rumah sakit

    yang dikumpulkan bidan maupun dari petugas gizi setiap bulannya.

    3.2.5 Pencatatan dan Pelaporan

    1) Sasaran

    a. Bayi (usia 6-11 bulan)

    b. Balita (usia 12-59 bulan)

    c. Bufas

    2) Mendata sasaran ibu nifas diambil dari register kohort ibu, buku KIA,

    atau buku bantu.

    3) Mencatat ibu nifas yang diberi kapsul vitamin A dengan memberi tandaAl untuk pemberian 1 kapsul pertama dan A2 untuk pemberian kapsul

    yang ke 2 di dalam kohort ibu.

    4) Di tingkat bidan desa menjumlah seluruh ibu nifas yang telah diberi 2

    kapsul vitamin A dari seluruh posyandu/klinik/polindes/RB yang ada

    menggunakan formulir bantu.

    5) Di tingkat puskesmas, TPG puskesmas menjumlah seluruh ibu nifas

    yang telah diberi 2 kapsul vitamin A dari seluruh wilayah kerja PKM.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    28/59

    27

    3.3 Ibu Hamil yang Mendapat 90 Tablet Fe

    3.3.1 Definisi

    1)Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I s/d trimester III

    2)Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia

    Defisiensi Besi yang diberikan kepada ibu hamil

    3)Anemia adalah keadaan dimana kadar darah merah atau Haemoglobin

    (Hb) lebih rendah dari nilai normal.

    Tabel 2.17 Batasan nilai normal Hb

    No Golongan Kadar Hb

    1 Anak prasekolah 11gr%

    2 Anak Sekolah 12gr%

    3 Wanita Dewasa 12gr%

    4 Wanita Hamil 11gr%

    5 Ibu Menyusui 12gr%

    6 Laki-laki Dewasa 13gr%

    3.3.2 Kebijaksanaan program

    1) Usaha penanggulangan masalah anemia defisiensi besi dilakukan pada

    penggunaan preparat besi khusus untuk ibu hamil.

    2) Meningkatkan konsumsi bahan makanan sumber zat besi.

    3.3.3 Kegiatan

    1) Pemberian tablet besi bagi wanita-wanita hamil/menyusui dan balita.2) Penggalakkan penggunaan bahan pangan alami sumber zat besi yang

    diusahakan lewat penyuluhan gizi

    3.3.4 Sumber data

    Kohort ibu, PWS KIA, perkiraan sasaran ibu bersalin di wilayah kerja

    Puskesmas Sempaja dihitung dengan formula 1.05 x CBR wilayah kerja x

    jumlah penduduk.

    Tabel 2.18 Data Laporan 6 Bulanan Gizi tentang Pemberian Vitamin A Pada Bayi

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    29/59

    28

    dan Balita Periode Februari 2013 Agustus 2013

    Kegiatan Sasaran Target Cakupan

    Kapsul vit.A dosis tinggi bayi (6-11 bln) 428 83 % 83,3 %

    Kapsul vit.A balita 2845 83% 83,4 %

    1`

    Tabel 2.19 Data Laporan Gizi tentang Pemberian Vitamin A Pada Ibu Nifas dan

    Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Periode JanuariOktober 2013

    Kegiatan Sasaran Target

    2013

    Cakupan

    Ibu Nifas yang mendapatkan vitamin A 383 100% 97,91 %

    Ibu Hamil yang dapat tablet Fe1 & Fe3 517 81% 81,24 % dan 79.69 %

    3.4 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Bayi & balita (6-24 bulan) dari

    keluarga miskin dan atau yang BGM

    3.4.1 Definisi

    a) Bayi balita Keluarga Miskin (Gakin) adalah bayi usia 6-11 bulan dan

    balita usia 12-24 bulan dari keluarga miskin yang ditetapkan oleh

    Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi

    Kabupaten/ Kota dengan melibatkan Tim Desa dalam mengidentifikasi

    nama dan alamat Gakin secara tepat sesuai dengan Gakin yang

    disesuaikan.

    b) MP-ASI dapat berbentuk bubur, nasi tim atau biskuit yang dapat dibuat

    dari campuran beras, beras merah, kacang-kacangan, sumber protein

    hewani/nabati, terigu, margarine, gula, susu, lesitin, kedelai, garam

    bikarbonat dan diperkaya dengan vitamin dan mineral.

    3.4.2 Tujuan

    1) Membantu mewujudkan kemandirian masyarakat dalam upaya

    meningkatkan status gizi balita

    2) Meningkatkan status gizi yang diarahkan pada penurunan kasus

    penderita gizi buruk.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    30/59

    29

    3.4.3 Kegiatan

    1) Pendataan sasaran

    2) Pelatihsn pemberian makanan bagi anak/konseling menyusui

    3) Pengadaan MP-ASI

    4) Penyimpanan MP-ASI

    5) Distribusi sampai ke sasaran

    6) Pencatatan pelaporan

    7) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemberian MP-ASI

    3.4.4 Hasil laporan kegiatan

    Berdasarkan sumber dari penanggung jawab kegiatan, Program pemberian

    makanan pendamping ASI pada Bayi & balita (6-24 bulan) dari keluarga miskin

    dan atau yang BGM di Puskesmas Sempaja ini telah berjalan disesuaikan dengan

    data yang ada. Untuk pelaksanaannya dilakukan berdasarkan intervensi yang

    diberikan oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

    3.5 Balita gizi buruk mendapat perawatan

    3.5.1 Definisi

    1) Balita adalah anak usia di bawah lima tahun (0 tahun s/d 4 tahun 11

    bulan) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sempaja

    2) Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan

    (TB) dengan Z-score < -3 dan atau dengan tanda-tanda klinis

    (marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor).

    3) Perawatan sesuai standar yaitu pelayanan yang diberikan mencakup

    a. Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemia, dan

    hipotermi

    b. Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB

    c. Pemberian larutan elektrolik dan multi-mikronutrien serta

    memberikan makanan dalam bentuk, jenis dan jumlah yang

    sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi, Transisi dan

    Rehabilitasi

    d. Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    31/59

    30

    e. Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai

    mencapai Z-score-1

    f. Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi

    makan anak.

    3.5.2 Sasaran

    Balita gizi buruk menurut standar BB/TB Z-score

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    32/59

    31

    buruk Puskesmas

    Tabel 2.20 Laporan Data Untuk Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Periode

    JanuariOktober 2013

    No. Bulan Kasus Gizi Buruk Baru Kasus Gizi Buruk Lama

    1 Januari 0 0

    2 Februari 0 0

    3 Maret 0 0

    4 April 0 0

    5 Mei 2 0

    6 Juni 1 07 Juli 0 0

    8 Agustus 0 0

    9 September 0 0

    10 Oktober 0 0

    JUMLAH 3 0

    3.6 Pemberian ASI Eksklusif

    3.6.1 Definisi

    ASI eksklusif adalah Air Susu lbu yang diberikan kepada bayi sampai bayi

    berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain.

    3.6.2 Sasaran

    Semua bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI.

    3.6.3 Kegiatan

    1) Menghitung jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja

    Puskesmas Sempaja.

    2) Menghitung jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan yang hanya diberi

    ASI saja dari catatan Puskesmas.

    3) Konsultasi perorangan di poli KIA

    4) Penyuluhan oleh pembina dan kader posyandu

    3.6.4 Laporan Kegiatan

    Hasil pelaporan untuk data bayi yang mendapat ASI ekslusif ini dilakukan

    per 6 bulan sekali, dari laporan terakhir yang ada yaitu periode Februari 2012

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    33/59

    32

    Agustus 2013 ini tercatat hanya 67 bayi yang mendapatkan ASI ekslusif hingga

    usia 6 bulan. Untuk berapa jumlah seluruh bayi us ia 0-6 bulan di wilayah kerja

    Puskesmas Sempaja ini menurut penuturan pemegang program gizi sendiri tidak

    bisa memastikan berapa banyak jumalahnya, dikarenakan beberapa keterbatasan

    dari pencatatan data. Akibatnya kami tidak bisa melaporkan program ini apakah

    sudah mencapai target atau belum.

    3.6.5 Target 2013 adalah 75%

    3.6.6 Sumber Data

    Register kohort bayi danpencatatan kegiatan Puskesmas.

    3.7 Konsultasi Gizi

    3.7.1 Definisi

    Konsultasi gizi adalah suatu proses belajar untuk mengembangkan

    pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar pasien dapat membentuk dan

    memiliki kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini

    diberikan pada pasien dengan masalah gangguan Gizi. Pasien yang dikonsulkan

    oleh poli lain (umum, lansia, KIA) misalnya gizi kurang, hipertensi, dan diabetes

    melitus. Pasien secara langsung dijelaskan tentang pengaturan diet harian yang

    disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

    3.7.2 Tujuan

    1) Membantu mengidentifikasi dan menganalisa

    masa lah-masalah yang d ihad api klien/pasien.

    2) Menumbuhkan kepercayaan pada diri klien/pasien bahwa ia memiliki

    kemampuan untuk mengambil satu atau serangkaian keputusan yang

    terbaik bagi dirinya.

    3.7.3 Sasaran

    Sasaran langsung konsultasi gizi adalah klien/pasien

    a) Wawancara

    Wawancara adalah teknik konsultasi gizi dengan jalan tanya jawab,

    diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

    b) Pengembangan media konsultasi gizi

    Media yang sering digunakan dalam konsultasi gizi yaitu leaflet

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    34/59

    33

    3.7.4 Perencanaan konsultasi

    Di dalam perencanaan konsultasi ditetapkan tujuan, materi, metode dan

    media.

    3.7.5 Pelaksanaan konseling

    1) Tahap pencairan

    Membina suasana yang dapat menumbuhkan kepercayaan, menyiapkan

    kondisi yang menyenangkan, menumbuhkan sikap keterbukaan pasien.

    2) Tahap penjelasan

    Membantu pasien mengurutkan cerita dengan benar misal urutan

    kebiasaan makan dari mulai bangun tidur sampai dengan mau tidur

    malam hari. Dalam tahapan ini boleh mengarahkanpasien padapokok

    permasalahandan belum diperbolehkan memberi nasehat.

    3) Tahap pemecahan masalah

    Menyampaikan cara pemecahan masalah dengan jelas sesuai dengan

    harapan pasien. Menjelaskan anjuran diit sesuai dengan kondisi pasien.

    Menunjukkan contoh menu dan jumlah makanan sehari, serta cara

    memilih dan mengolah bahan makanan yang baik. Menggunakan alat

    bantu berupa leaflet, contoh makanan. Memberi pujian kepada pasien

    yang sudah pintar.

    4) Tahap kesimpulan

    Ulangi hal-hal yang perlu diingatkan oleh pasien dan memberi

    kesempatan bertanya bila belum jelas. Konselor menyampaikan

    kesimpulan dari konsultasi dan memberi waktu kepada pasien untuk

    merenung sebentar tentang alternative pemecahan masalah. Memberi

    semangat dan dorongan kepada pasien terhadap keputusan yang telah

    diambil dan membuat kesepakatan untuk pertemuan berikutnya.

    5) Penilaian/evaluasi

    Evaluasi dalam proses konsultasi ada 2 yaitu evaluasi proses dan

    evaluasi dampak. Evaluasi proses untuk melihat tingkat partisipasi

    pasien, isi materi dan metode yang dipilih sesuai . waktu yang

    digunakan sesuai, tujuan konseling tercapai dan lain-lain. Evaluasi

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    35/59

    34

    dampak untuk melihat keberhasilan konselor dalam pelaksanaan

    konseling,misalnya pasien melakukan kunjungan ulang, terjadi

    perubahan berat badan, perubahan positif sikap dan perilaku pasien

    terhadap makanan dan kesehatan.

    3.7.6 Kegiatan

    1) Konsultasi perorangan di klinik gizi

    2) Penyuluhan oleh pembina dan kader posyandu

    4. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

    4.1 Tujuan

    UPK ini terdiri dari 1 orang sebagai pemegang program ahli kesehatan

    lingkungan dengan 2 anggota yang juga ahli kesehatan lingkungan. Tujuan dari

    UPK kesehatan lingkungan adalah :

    1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif

    dan promotif secara terpadu, terarah dan terus menerus.

    2) Mewujudkan pelayanan Klinik Sanitasi secara terpadu.

    3) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien akan pentingnya lingkungan

    dan perilaku hidup sehat.

    4) Meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat guna meningkatkan

    keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya

    5) Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit berbasis lingkungan.

    6) Menciptakan perubahan dan peningkatan perilaku hidup sehat serta

    menumbuhkan kemandirian masyarakat.

    4.2 Kegiatan

    Kegiatan UPK Kesehatan Lingkungan antara lain:

    1) Pendataan sasaran kesehatan lingkungan.

    2) Inspeksi sanitasi / pengawasan kualitas air

    3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air bersih secara bakteri & kimia

    terbatas.

    4) Pengawasan Sanitasi Lingkungan.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    36/59

    35

    SLI, Pinang Mas, Kayu Manis, Korpri, Sempaja, Residen, Mutiara, S.

    Durian, UNMUL, Surya Indah, Rapak Benuang, Tepian, Pemda, Bumi

    sempaja, Yeschar, TVRI, Kehutanan.

    5) Pengawasan sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU).

    Hotel, Kolam renang, Pasar pusat perbelanjaan, Sarana ibadah, Salon

    kecantikan, Pangkas rambut, Panti pijat, Sarana kesehatan, Sarana

    kebugaran, tempat bilyard, Puskesmas, Sekolah.

    Target 2013 :

    1. 80% tempattempat umum yang harus diawasi.

    2. 60% tempattempat umum memiliki sertifikat laik sehat atau

    rekomendasi kesehatan dari DKK.

    3. 75% petugas sanitasi puskesmas yang melakukan pembinaan

    tempattempat umum di wilayah kerjanya.

    6) Pengawasan tempat pembuangan sampah (TPS)

    7) Pengawasan sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM).

    Restoran, Rumah Makan, Kantin Sekolah, Pedagang kaki-5, IndustriRumah Tangga, Jasa Boga, Institusi.

    Target 2013 :

    1. 80 % Restoran dan rumah makan yang diperiksa.

    2. 80 % jasa boga yang diperiksa

    3. 80 % industri rumah tangga yang diperiksa

    4. 80 % kantin sekolah/ makanan jajanan yang diperiksa.

    5. 70 % pedagang kaki lima/ makanan jajanan yang diperiksa.

    6. 70% penjamah makanan dan minuman/ pengelola yang telah

    mengikuti kursus/penyuluhan keamanan pangan.

    7. 50 % sampel makanan dan minuman yang diperiksa secara

    bakteriologis dan kimia.

    8) Pengambilan sampel makanan.

    9) Penyuluhan kesehatan lingkungan di dalam maupun di luar gedung.

    10)Pemeriksaan kantin sekolah.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    37/59

    36

    11)Pengawasan & pembinaan depot air minum (DAM).

    12)Pemantauan PHBS

    13)Klinik sanitasi

    14)Lintas sektoral.

    Kegiatan harian dari UPK kesehatan lingkungan di puskesmas Sempaja

    adalah menerima konsulan dari bagian / poli lain seperti KIA, umum, dan lansia,

    bila ditemukan penyakit-penyakit infeksi yang berbasis lingkungan misalnya diare.

    Selain itu, juga bekerja sama dengan pemegang program lain bila ditemukan

    adanya KLB terhadap suatu penyakit yang berbasis lingkungan.

    5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

    MENULAR

    UPK ini memiliki beberapa program kerja berdasarkan jenis penyakit yaitu

    DBD, TB paru,Malaria,Kusta, Diare,pneumonia, demam tifoid, campak, PMS,

    dan beberapa penyakit lain. Pemegang program ini adalah seorang ahli kesehatan

    masyarakat, dan khusus bagian ini memiliki sub divisi tersendiri yang dipegang

    juga oleh ahli kesehatan masyarakat yaitu untuk kasus DBD serta sub divisi Kusta

    dan TB yang juga dipegang oleh seorang perawat.

    5.1 Kegiatan

    1) Surveilans

    Pencatatan dan Pelaporan untuk Penyakit-penyakit Menular.

    2) Penyelidikan epidemiologi

    Kegiatan terjun langsung ke lapangan bila ditemukan adanya KLB yang

    dicurigai dengan melakukan penyelidikan epidemiologi, kemudian akan

    berkoordinasi dengan pemegang program lain untuk tindak lanjut kasus

    tersebut.

    5.2 Daftar surveilans rutin yang dilaporkan per bulan Puskesmas Sempaja

    1. Kolera

    2. Diare

    3. Diare Berdarah

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    38/59

    37

    4. Batuk Rejan

    5. Hepatitis

    6. TB

    a. Penemuan tersangka penderita TB

    b. Pelayanan dan Pengobatan penderita TB

    c. Kunjungan rumah pasien TB

    d. Monitoring pengobatan

    e. Penyuluhan

    f. Pengiriman slide untuk cross cek

    g. Target sasaran kesembuhan TB paru : > 85%

    7. Demam Dengue

    8. DBD

    a. Pengamatan jentik berkala oleh Jumantik

    b. Kegiatan Abatisasi massal

    c. Penyelidikan epidemiologi dan pemetaan kasus

    d. Fogging Focus dan abatisasi selektif

    e. Penyuluhan Kesehatan

    f. Target sasaran penderita yang ditangani : 80%.

    9. Kusta

    a. Penemuan tersangka penderita Kusta

    b. Pelayanan dan Pengobatan Penderita Kusta

    c. Kunjungan Rumah Pasien Kusta

    d. Pemeriksaan kontak penderita

    e. Penyuluhan

    f. Target sasaran penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate) :

    >90%

    10.Malaria

    a) Pengobatan penderita malaria klinis

    b) Pengobatan penderita malaria (plasmodium positif)

    c) Pemeriksaan sampel darah

    d) Target sasaran penderita malaria yang ditangani : 100%.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    39/59

    38

    11.Pneumonia

    12.ISPA

    a) Penemuan kasus ISPA

    b) Pengobatan penderita ISPA

    c) Target sasaran balita dengan pneumonia yang ditangani : 100%.

    13.Diare

    a) Penemuan kasus diare

    b) Pengobatan penderita diare

    c) Target sasaran balita dengan diare yang ditangani : 80%.

    14.Thypoid

    a) Penemuan kasus typoid

    b) Pengobatan penderita typoid

    15.Campak

    a) Penemuan kasus campak, memakai formulir penyelidikan kasus

    campak

    b) Pengobatan penderita campak

    16.Penyakit Menular Seksual (Sifilis, Gonorrhea)

    a) Penemuan kasus Penyakit Menular Seksual

    b) Pengobatan penderita Penyakit Menular Seksual

    c) Target sasaran pasien dengan menular seksual yang diobati : 100%.

    17.Frambusia

    18.Filariasis

    19.Difteri

    Tahap pengendalian dan penanggulangan difteri

    1) Penyelidikan Epidemiologi

    Dilakukan setiap adanya 1 kasus difteri (Rumah Sakit, Puskesmas,

    Masyarakat) untuk memastikan terjadinya KLB dan menemukan

    kasus tambahan serta kelompok rentan.

    2) Penanggulangan

    a. Tata laksana kasus

    Confirmed case (isolasi di RS)

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    40/59

    39

    Probable case (isolasi di rumah)

    Carrier

    b. Pemberian profilaksis bagi kelompok kontak

    c. Pemberian vaksinasi bagi kelommpok kontak dan kelompok

    kontak dan kelompok rentan sesuai indikasi dan umur.

    d. Instruksi kerja pemberian imunisasi difteri yaitu :

    1. Mengisi identitas pasien oleh petugas kesehatan yang

    memberi imunisasi.

    2. Kepada semua petugas kesehatan yang memberikan

    imunisasi harus melihat status imunisasi klien:

    a) Jika DPT 1, 2, 3 lengkap dan umur pasien belum

    mencapai 18 bulan tidak perlu diimunisasi.

    b) Jika DPT 1, 2, 3 lengkap dan umur pasien antara 18

    bulan sampai dengan 4 tahun maka diberikan imunisasi

    DT satu kali dengan dosis 0,5 cc im deltoid.

    c) Jika kontak dengan penderita/carrier difteri:

    Booster I : 5 tahun dari imunisasi terakhir

    Booster II : 10 tahun booster I

    d) Jika DPT 1, 2, 3 tidak lengkap/tidak ingat imunisasi

    sebelumnya dan sudah lebih dari 5 tahun maka diberi

    imunisasi.

    Tabel 2.21 Jadwal imunisasi Dt/dT

    No UmurX

    Imunisasi

    Jenis

    VaksinInterval Dosis Lokasi

    1 < 7 tahun 2 x Dt 4 minggu 0,5 cc im

    2 7-15 tahun 2 x dT 4 minggu 0,5 cc im

    3 > 15 tahun 2 x dT

    0 minggu

    4 minggu

    6 bulan

    0,5 cc

    0,5 cc

    0,5 cc

    im

    im

    im

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    41/59

    40

    3. Harus mencatat semua KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

    dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

    4. Pastikan semua klien yang perlu diimunisasi ulang untuk dating

    dengan memberikan kartu kontrol kunjungan vaksin berikutnya.

    3) Surveilans ketat

    Oleh Rumah Sakit, petugas Puskesmas dan masyarakat.

    4) Promosi kesehatan

    Melalui Tim Penggerak PKK Kota Samarinda (Peserta Semua Ibu

    Lurah selaku TP PKK Tingkat Kelurahan).

    5) Rapat koordinasi LS dan LP terkait

    a. Pertemuan Koordinasi dengan Rumah Sakit di seluruh

    Samarinda dalam rangka SKD-KLB difteri.

    b. Review difteri bagi petugas analis Puskesmas oleh dokter

    spesialis Patologi Klinik.

    c. Review difteri bagi dokter & perawat Puskesmas oleh dokter

    Spesialis anak.

    20.Diabetes Melitus

    21.Hipertensi

    6. UPAYA PENGOBATAN

    Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter

    berdasarkan temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Proses

    pengobatan dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan

    intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil

    mungkin bagi pasien sehingga dapat melakukan pengobatan yang rasional.

    Standar pengobatan di puskesmas merupakan pengobatan rawat jalan yang

    melakukan pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi,

    diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis tanpa tinggal di ruang rawat inap.

    Tujuan pengobatan dasar di puskesmas adalah menghentikan proses

    perjalanan penyakit yang diderita seseorang, mengurangi penderitaan seseorang

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    42/59

    41

    karena sakit, mencegah dan mengurangi kecacatan, meneruskan penderita ke

    fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila diperlukan.

    Pelayanan di Poli Umum Puskesmas Sempaja berupa pelayanan kesehatan

    yang meliputi pelayanan :

    a) Kuratif (pengobatan)

    b) Preventif (pencegahan)

    c) Promotif (peningkatan kesehatan)

    d) Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

    Pemegang program UPK ini adalah seorang dokter umum. Proses

    pelayanan di Poli Umum meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakan

    diagnosis, terapi dan tindakan, dan pelayanan rujukan. Kegiatan pengobatan dasar

    di puskesmas Sempaja, meliputi :

    a) Konsultasi langsung dengan dokter Umum (3 orang), dibantu 5 orang perawat.

    b) Pemeriksaan penunjang diagnostik.

    c) Persiapan pelaksanaansafetypasien dan universal protection.

    d) Pengobatan memakai protap buku pedoman dasar pengobatan puskesmas.

    e) Melakukan konsul pasien ke bagian kesehatan lingkungan dan gizi bila

    ditemukan kasus penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah gizi.

    f) Melakukan rujukan ke unit kerja yang lebih tinggi untuk kasus yang dianggap

    memerlukan sarana diagnostik & terapi yang lebih komplek.

    g) Melakukan tindakan pencegahan melalui edukasi yang bertujuan untuk

    mencegah dan mengurangi angka kesakitan dan kecacatan.

    h) Kegiatan puskesmas keliling yang diadakan di posyandu-posyandu yang

    terdapat di wilayah kerja dengan frekuensi 2 kali/bulan pada wilayah kerja yang

    sama. Kegiatan yang dilakukan serupa dengan kegiatan harian di puskesmas

    pelayanan kesehatan di poli umum dengan melibatkan dokter, perawat, petugas

    laboratorium, petugas apotek, dan ahli gizi.

    i) Melakukan koordinasi, monitoring, pencatatan dan pelaporan dipoli umum.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    43/59

    42

    Tabel 2.22 Jumlah Kunjungan Puskesmas Periode Januari - November 2013

    No Kunjungan JanuariNovember 2013

    Jumlah (orang) Persentase (%)

    1Berdasarkan jenis kelamin

    Laki-laki

    Perempuan

    17631

    24353

    41,99

    58,01

    Jumlah 41984 100

    2

    Berdasarkan jenis pelayanan

    Pengobatan

    KIA

    KB

    Gigi

    KIR Kesehatan

    26432

    11272

    923

    1944

    1433

    62,93

    26,84

    2,19

    4,63

    3,41

    Jumlah 42004 100

    3

    Berdasarkan golongan umur

    0-7 hari

    8- 30 hari

    30 hr - < 1 tahun

    1-4 tahun

    5-14 tahun15-44 tahun

    45- 54 tahun

    55-64 tahun

    >65 tahun

    35

    131

    2919

    6566

    476619623

    5437

    2984

    837

    0,08

    0,30

    6,74

    15,17

    11,0145,32

    12,56

    6,89

    1,93

    Jumlah 43298 100

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    44/59

    43

    Tabel 2.23 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Sempaja Periode Januari

    November 2013

    No Nama Penyakit Jumlah (orang)

    1 Infeksi saluran napas atas 5571

    2 Mialgia 2667

    3 Hipertensi 2476

    4 Gastritis 1920

    5 Infeksi saluran napas bawah 1540

    6 Dermatitis alergika 1141

    7 Penyakit degeneratif lainnya 8778 Dermatitis infektif 854

    9

    10

    Penyakit gusi & jaringan periodental

    Penyakit infeksi lainnya

    799

    443

    7. UPAYA PENYULUHAN KESEHATAN

    7.1 Tujuan

    Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan

    pentingnya kesehatan dan merubah perilaku masyarakat agar mandiri untuk hidup

    sehat. Pemegang program ini di Puskesmas Sempaja adalah seorang ahli kesehatan

    masyarakat (SKM/sarjana kesehatan masyarakat).

    7.2 Kegiatan

    Pokok kegiatan UPK ini di Puskesmas Sempaja tahun 2013 yaitu :

    1) Upaya Penyuluhan

    a. Penyuluhan Kesehatan di SMUb. Penyuluhan Kesehatan di SMP

    c. Penyuluhan Kesehatan di SD

    d. Penyuluhan PHBS di TK/Play Grup

    e. Penyuluhan HIV/AIDS

    f. Penyuluhan Kesehatan Posyandu Balita

    g. Penyuluhan Kesehatan Posyandu Lansia

    2) Pendidikan Kesehatan

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    45/59

    44

    a. Pembelajaran Bumil

    b. Senam Ibu Hamil

    c. Pembinaan Sekolah Sehat

    d. Pertemuan Kader Balita

    e. Pertemuan Kader Lansia

    f. Lomba PHBS Sekolah

    g. Studi Banding Kader Kelurahan Siaga

    3) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)

    Program ini bertujuan untuk memberdayakan individu, keluarga,

    dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan

    mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Kegiatan

    pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain

    meliputi:

    a. UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Sekolah) :

    1. Penjaringan Kesehatan Gigi di TK

    2. Penjaringan Kesehatan Gigi di SD

    3. Praktek Sikat Gigi Masal SD

    b. UKGMD (Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Desa) :

    1. Pemeriksaan Gigi di Posyandu

    c. Posyandu :

    1. Lomba Balita Sehat

    2. Pelayanan Kesehatan Posyandu Balita

    3. Pelayanan Kesehatan Posyandu Lansia

    4. Senam Lansia

    5. Abatisasi oleh Kader

    d. UKS

    1. Penjaringan Kesehatan SMP

    2. Penjaringan Kesehatan SMU

    3. Penjaringan Kesehatan SD

    4. Penjaringan Gizi Anak Sekolah

    5. Studi Banding UKS

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    46/59

    45

    e. PHBS1. Pembinaan PHBS Rumah Tangga

    2. Survey PHBS Rumah Tangga

    3. MMD PHBS

    4. Pembentukan Forum Desa Siaga dan RT ber PHBS

    f. Pembuatan Media Promosi

    1. Pembuatan Leaflet/Brosur

    2. Pembuatan Spanduk

    3. Pembuatan Banner

    4. Pembuatan Stiker PHBS

    5. Pembuatan Slogan Kesehatan

    6. Cetak Buku PHBS

    7. Pembuatan Informasi Kesehatan di Mading

    Saat ini masyarakat yang terlibat dalam upaya kesehatan berbasis

    masyarakat yaitu 155 orang kader aktif posyandu, 25 orang juru pemantau

    jentik (Jumantik) dan 50 orang kader PHBS.

    Tabel 2.24 Kegiatan Upaya Penyuluhan Kesehatan

    No Kegiatan Sasaran Target

    Pelaksanaan

    1. Penyuluhan di Posyandu

    Balita

    Seluruh ibu-ibu dilingkungan

    posyandu

    1x / bulan

    2. Penyuluhan di Posyandu

    Lansia

    Seluruh Lansia dilingkungan

    posyandu

    Setiap 3

    bulan

    3. Penyuluhan PHBS sekolah TK,SD,SMP,SMA diwilayahkerja PKM

    1x/tahun tiapsekolah

    4. Pelatihan Dokter Kecil Siswa SD diwilayah kerja PKM 1x/tahun

    5. Penyuluhan HIV/AIDS Ibu-ibu PKK dan Lapas 1x/tahun

    6. Kelas ibu hamil Seluruh ibu hamil diwilayah kerja

    PKM

    1x/tahun

    7. Senam ibu hamil Seluruh ibu hamil diwilayah kerja

    PKM

    2x/tahun

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    47/59

    46

    8. Pembinaan Sekolah Sehat Seluruh sekolah yang ada

    diwilayah kerja puskesmas

    1x/bulan

    9. Pertemuan Kader Balita Anggota PKK dan Kader

    posyandu

    1x/bulan

    10. Pertemuan Kader Lansia Kader Lansia Setiap 3

    bulan

    11. Pengkaderan dan Cerdas

    Cermat DOKCIL

    Siswa SD diwilayah kerja PKM 1x/tahun

    12. Lomba PHBS Sekolah Seluruh sekolah diwilayah kerja

    PKM

    1x/bulan

    13. Penjaringan Kesehatangigi di TK dan SD

    Seluruh TK dan SD yang beradadalam wilayah kerja PKM

    1x/bulan

    14. Praktek sikat gigi masal SD Seluruh SD yang ada diwilayah

    kerja puskesmas

    1x/bulan

    15. Pemeriksaan gigi di

    Posyandu

    Masyarakat yang tinggal dekat

    dengan posyandu

    Setiap 3

    bulan

    16. Lomba balita sehat Seluruh Balita yang berada di

    wilayah kerja PKM

    1x/tahun

    17. Senam Lansia Seluruh lansia di wilayah kerja

    PKM

    1x/bulan

    18. Pertemuan dan Pembinaan

    kader

    Seluruh kader posyandu diwilayah

    kerja PKM

    1x/bulan

    19. Penjaringan Kesehatan di

    SD, SMP, SMA

    Seluruh sekolah diwilayah kerja

    PKM

    1x/bulan

    20. Penjaringan Gizi Anak

    Sekolah

    Seluruh SD diwilayah kerja PKM 1x/tahun

    21. Studi Banding UKS Guru UKS dan dokter kecil

    diwilayah kerja PKM

    1x/tahun

    22. Penyebaran informasi

    kesehatan melalui

    pembuatan

    brosur,poster,spanduk

    Seluruh masyarakat dan petugas

    diwilayah kerja PKM

    Situasional

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    48/59

    47

    8. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH

    Pemegang program UPK ini adalah seorang perawat yang khusus

    menangani masalah UKS. UKS memiliki tiga pelayanan utama yang dikenal

    dengan TRIAS UKS yaitu :

    1) Pendidikan kesehatan

    2) Pelayanan kesehatan

    3) Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah dasar

    8.1 Sasaran

    TK, SD, SMP dan SMU di wilayah puskesmas Sempaja

    8.2 Kegiatan

    1) Pengawasan terhadap kantin, sumber air bersih, sampah, air limbah,

    tempat pembuangan tinja dan kebersihan lingkungan sekolah.

    2) Pendataan murid baru.

    3) Pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dan penjaringan

    kesehatan (pengukuran BB, TB, ketajaman penglihatan dan

    pendengaran, serta pemeriksaan kesehatan gigi).

    4) Program dokter kecil .

    5) Program Palang Merah Remaja (PMR) mulai tahun 2008.

    6) Mengadakan pertemuan dengan guru UKS di sekolah.

    7) Pencatatan dan pelaporan.

    9. UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

    9.1 Tujuan

    1. Pencegahan penyakit

    2. Pemeliharaan kesehatan

    3. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi

    4. Pengobatan akibat cedera latihan

    9.2 Kegiatan

    1. Pendataan kelompok olahraga

    Kelompok olahraga yang dibina ada 5 kelompok yaitu sanggar senam

    nikita, kehutanan, SPMA, dan Wili.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    49/59

    48

    2. Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan

    Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan dilakukan pada sejumlah orang

    yang ikut dalam jenis kegiatan olahraga yang menjadi program

    Puskesmas Sempaja seperti senam ibu hamil, senam lansia Posyandu

    Apel, senam lansia Posyandu Melati, senam lansia Posyandu Tulip,

    Yoga, tes kebugaran staf puskesmassempaja.

    3. Pelayanan kesehatan olahraga meliputi konsultasi kesehatan olahraga di

    puskesmas dan posyandu, pengukuran tingkat kebugaran pada staf

    puskesmas sempaja dan para calon jemaah haji, penanganan cedera

    olahraga akut, aktif sebagai tim kesehatan EVEN olahraga seperti

    pertandingan PERSISAM vs PERSERA Lamongan dan PERSISAM vs

    PERSEPAM Madura pada bulan Januari, pertandingan PERSISAM vs

    GRESIK dan PERSISAM vs AREMA pada bulan Juli.

    10. UPAYA PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT/ PUBLIC

    HEALTH NURSING (PHN)

    10.1Tujuan :

    1) Melaksanakan pembinaan keluarga & kelompok - kelompok khusus

    seperti panti asuhan & panti wredha ( jompo )

    2) Memberikan pelayanan perawatan paripurna

    10.2Kegiatan

    Kegiatan sesuai dengan tujuan, maka kegiatan PKM dititikberatkan pada :

    1) Keluarga

    2) Kelompok khusus

    10.3 Laporan Kegiatan

    Untuk program kegiatan PHN ini sendiri, pada Puskesmas Sempaja belum

    berjalan dengan maksimal. Menurut penuturan dari penanggung jawab program,

    kendala yang dihadapi adalah belum adanya buku panduan yang tepat untuk

    menjalankan program kegiatan ini. Akibatnya hingga saat ini program kegiatan

    PHN belum bisa terlaksana secara maksimal.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    50/59

    49

    11. UPAYA KESEHATAN KERJA

    11.1 Pengertian

    Upaya kesehatan kerja merupakan upaya yang terutama ditujukan pada

    masyarakat pekerja informal dalam rangka upaya pencegahan dan pemberantasan

    penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.

    11.2 Tujuan

    Meningkatkan kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri

    sehingga terjadi peningkatan produktivitas kerja.

    11.3 Sasaran

    Tenaga kerja yang mempunyai dampak besar dalam menunjang

    pertumbuhan ekonomi, tapi kurang memperoleh pelayanan kesehatan

    yang memadai seperti petani, nelayan, penyelam mutiara, perajin industri

    kecil atau perajin industri tumah tangga, pekerja bangunan, kaki lima,

    pekerja wanita khususnya usia muda, dll.

    12. UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

    UPK ini memiliki 1 dokter gigi yang khusus menangani pasien dengan

    permasalahan gigi dan mulut dengan 1 perawat sehingga perhatian lebih terfokus

    pada pasien tersebut.

    12.1Kegiatan

    1) Upaya kesehatan gigi masyarakat

    a. Pelatihan kader UKGM.

    b. Pemeriksaan gigi geligi dan gusi pada balita dan bumil.

    c. Penyuluhan oleh kader dan petugas kepada masyarakat pengunjung

    posyandu.

    d. Perujukan pasien dengan masalah kesehatan gigi dan mulut ke

    Puskesmas Sempaja.

    2) Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)

    a. Pemeriksaan gigi seluruh murid TK dan murid kelas 1 SD meliputi

    pemeriksaan karies gigi dan gigi geligi, jaringan penyangga gigi dan

    kebersihan mulut.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    51/59

    50

    b. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.

    3) Pelayanan medik dasar di puskesmas

    a. Dilaksanakan setiap hari kerja. Perawatannya berupa pencabutan

    gigi susu dan gigi permanen, penambalan dengan bahan amalgam,

    pembersihan karang gigi, penambalan sementara, insisi abses serta

    pengobatan lainnya.

    b. Penyuluhan terhadap individu pasien yang datang serta melayani

    kasus-kasus rujukan dan merujuk kasus-kasus yang tidak dapat

    dilayani di puskesmas.

    c. Pencatatan dan pelaporan

    13. UPAYA KESEHATAN JIWA

    UPK ini memiliki 1 dokter umum yang menangani pasien dengan

    permasalahan kejiwaan dengan 1 perawat sehingga perhatian lebih terfokus pada

    pasien tersebut.

    13.1 Tujuan

    Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa setinggi tingginya dalam

    masyarakat.

    13.2 Kegiatan

    1) Mengenali penderita yang memerlukan bantuan spesialis jiwa

    2) Memberikan pertolongan psikiatri pertama

    3) Merencanakan pengobatannya

    4) Mengurus pengirimannya ( bila perlu )

    5) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan jiwa

    6) Perawatan lanjut bagi penderita yang telah dinyatakan sembuh

    14. UPAYA KESEHATAN MATA

    14.1 Kegiatan

    Kunjungan Dokter Spesialis Mata 1 x / bulan pada hari selasa minggu

    kedua. Pelayanan yang disediakan adalah pemeriksaan dan konsultasi mata.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    52/59

    51

    Tabel 2.24 Jadwal Kunjungan Spesialis Mata Untuk Tahun 2013

    BULAN TANGGAL

    Januari 15

    Februari 12

    Maret 19

    April 19

    Mei 14

    Juni 12

    Juli 16

    Agustus 13

    September 10

    Oktober 22

    Nopember 19

    Desember 10

    15. UPAYA LABORATORIUM SEDERHANA

    15.1 Tujuan

    Memberikan pelayanan laboratorium yang efisien sebagai bagian yang

    menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi &

    pembinaan kesehatan.

    15.2 Fasilitas Laboratorium

    Tabel 2.25 Fasilitas laboratorium yang tersedia di puskesmas sempajaPeraturan Walikota Samarinda Puskesmas Sempaja

    Pemeriksaan darah

    a. Eritrosit

    b.Hemoglobin

    c.LED

    d.Leukosit

    e.Trombosit

    f. Kolesterol

    g.Kolesterol HDL

    Pemeriksaan darah

    a.Hemoglobin

    b.LED

    c.Leukosit

    d.Trombosit

    e.Asam urat

    f. GDS dan GDP

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    53/59

    52

    h.Kolesterol LDL

    i. Trigliserida

    j. Asam urat

    k.SGOT

    l. SGPT

    m.Protein total

    n.Albumin

    o.Globulin

    p.Bilirubin

    q.Ureum

    r. Kreatinin

    s. GDS dan GDPImunologi

    a. WIDAL

    b. Tes Kehamilan

    Imunologi

    a. WIDAL

    Urinalisis

    a.PH

    b.Berat jenis

    c.Glukosa

    d.Protein

    e.Protein urobilinogenf. Bilirubin

    g.Darah samar

    h.Benda keton

    i. Sedimen

    j. Tes narkoba

    Urinalisis

    a. PH

    b. Glukosa

    c. Protein

    d. Sedimen

    e. Tes narkoba

    Feses

    a. Telur cacing

    b. Amoeba

    c. Sisa makanan

    Hemostasis

    a. Golongan darah ABO

    b. Rhesus

    Hemostasis

    a. Golongan darah

    ABO

    Mikrobiologi

    a.Malaria

    b.Filaria

    c. Jamur

    d.BTA

    e.Pewarnaan gram

    Mikrobiologi

    a. Malaria

    b. BTA

    c. Pewarnaan gram

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    54/59

    53

    15.2 Kegiatan

    1) Di ruangan laboratorium

    a. Penerimaan pasien

    b. Pengambilan spesimen

    c. Penanganan spesimen

    d. Pelaksanaan pemeriksaan

    e. Penanganan sisa spesimen

    f. Pencatatan, pengecekan dan penyampaian hasil spesimen

    2) Terhadap spesimen yang akan dirujuk

    a. Pengambilan spesimen

    b. Penanganan spesimen

    c. Pengemasan spesimen

    d. Pengiriman sediaan dalam rangka system rujukan

    e. Pengambilan, pencatatan dan penyampaian hasil pemeriksaan

    3) Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:

    a. Persiapan pasien

    b. Pengambilan spesimen

    c. Menyerahkan spesimen untuk diperiksa

    4) Di luar gedung, meliputi:

    a. Melakukan tes skrening Hb

    b. Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke laboratorium

    Puskesmas

    c. Memberikan penyuluhan

    16. UPAYA PENCATATAN DAN PELAPORAN DALAM RANGKA

    SISTEM INFORMASI KESEHATAN

    16.1 Kegiatan

    Dilakukan oleh semua Puskesmas ( pembina, pembantu dan keliling ).

    Pencatatan dan pelaporan mencakup:

    1) Data umum dan demografi wilayah kerja Puskesmas

    2) Data ketenagaan di Puskesmas

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    55/59

    54

    3) Data sarana yang dimiliki Puskesmas

    4) Data kegiatan pokok Puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun

    di luar gedung Puskesmas

    16.2 Laporan Kegiatan

    Laporan dilakukan secara periodik ( setiap bulan, triwulan enam bulan dan

    tahunan ).

    17. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT

    Pelayanan kesehatan usia lanjut meliputi upaya promotif yaitu upaya untuk

    menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka tetap dihargai dan

    tetap berguna bagi diri mereka sendiri, keluarga maupun masyarakat.

    Pemegang program UPK ini adalah seorang ahli kesehatan masyarakat. Unit

    kegiatan harian UPK ini di puskesmas adalah adanya poli lansia yang dilakukan 1

    dokter umum yang khusus menangani pasien lansia dengan 1 perawat sehingga

    perhatian lebih terfokus pada pasien lansia.

    17.1 Tujuan

    Meningkatkan kesehatan dan kemandirian lansia baik secara jasmani,

    rohani dan sosial.

    17.2 Sasaran

    1. Langsung

    a. Kelompok usia menjelang usia lanjut (45-59 tahun)

    b. Kelompok usia lanjut dalam masa prenisivirum (60-69 tahun)

    c. Kelompok usia lanjut dalam masa senescens ( 70 tahun)

    2. Tidak langsung

    a. Keluarga dimana usia lanjut berada

    b. Organisasi sosial yang berkaitan dengan permasalahan usia lanjut

    c. Masyarakat luas

    17.3 Kegiatan

    1. Pembentukan Posyandu Lansia yang diadakan 1 kali/bulan di posyandu

    yang sama dengan melibatkan dokter umum, perawat, pemegang

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    56/59

    55

    program, petugas laboratorium, petugas gizi, dan petugas apotek. Jenis

    kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia adalah :

    a) Penilaian Kemandirian

    1) Makan minum

    2) Berjalan

    3) Mandi, buang air besar/kecil

    4) Berpakaian

    5) Naik turun tangga

    b) Pemeriksaan status mental

    1) Mengetahui gangguan mental emosional yang terjadi pada usia

    lanjut melalui pertanyaan :

    2) Mengalami susah tidur

    3) Sering merasa gelisah

    4) Sering murung atau menangis sendiri

    5) Sering khawatir

    c) Pemeriksaan status gizi

    Untuk mengetahui status gizi usia lanjut melalui :

    1) Pengukuran tinggi badan

    2) Penimbangan berat badan

    d) Penyuluhan dan konseling

    Bertujuan memberikan pengetahuan kepada usia lanjut untuk

    memahami perilaku hidup sehat.

    e) Penilaian terhadap penyakit dasar

    Penyakit-penyakit yang menjadi penilaian terhadap usia lanjut di

    Puskesmas Sempaja meliputi anemia, penyakit tekanan darah tinggi

    atau tekanan darah rendah, diabetes melitus dan penyakit ginjal.

    f) Pengobatan dan rujukan

    Pengobatan dan rujukan dilakukan terhadap usia lanjut yang

    memerlukan yaitu usia lanjut yang sakit pada saat kegiatan

    dilakukan.

    g) PMT penyuluhan atau pemulihan

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    57/59

    56

    Bertujuan memberikan contoh makanan sesuai kebutuhan & kondisi

    usia lanjut.

    h) Kunjungan rumah

    Bertujuan mengetahui keadaan anggota kelompok yang tidak hadir

    pada saat kegiatan misalnya sakit.

    i) Kegiatan lain

    1) Kegiatan olah raga (senam, gerak jalan santai, dll)

    2) Kerohanian

    3) Rekreasi

    4) Arisan

    5) Iuran kematian

    6) Forum diskusi

    7) Penyaluran dan pengembangan hobi

    Kegiatan yang bersifat produktif (disesuaikan dengan kondisi)

    2. Puskesmas Santun Usila

    a) Senam lansia di PKM

    b) Penyuluhan kesehatan kelompok

    c) Pengobatan dasar bagi pasien lansia

    Tabel 2.26 Laporan kelainan yang ditemukan pada kunjungan usia lanjut di Poayandu dan

    Puskesmas Sempaja Periode Januari- November 2013

    Sasaran Jumlah

    Gg.

    kemandiri

    an

    Gg.

    mental

    emosi

    Gizi

    lebih

    Gizi

    kurangHipertensi Hipotensi Anemia DM Peny.

    ginjal

    764Kumulatif 620 27 157 46 256 55 7 274 2Persentase 81,15 3,53 20,55 6,02 33,50 7,20 0,92 35,86 0,26

    18. UPAYA PEMBINAAN PENGOBATAN TRADISIONAL

    18.1 Tujuan

    1) Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk

    pengobatan tradisional.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    58/59

    57

    2) Melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.

    18.2 Laporan Kegiatan :

    Program kegiatan pembinaan pengobatan tradisional ini di Puskesmas

    Sempaja sendiri telah berjalan. Namun berdasarkan penuturan dari penanggung

    jawab program, program ini belum terlaksana secara maksimal, dikarenakan

    kondisi pembinaan dari kader-kader dari tiap wilayah kerja Puskesmas Sempaja

    tersebut.

  • 5/19/2018 48_UPK Puskesmas Sempaja

    59/59

    58

    BAB III

    PENUTUP

    Puskesmas Sempaja telah menyelenggarakan program kerja melalui 18

    upaya kesehatan pokok terbaru sejak awal tahun 2013. Pelaksanaan 18 upaya

    kesehatan pokok tersebut dinilai kurang dapat berjalan maksimal. Hal ini terbukti

    dari tidak tersedianya data-data terkait beberapa program kerja puskesmas sempaja

    yang telah berjalan. Beberapa program kerja yang dinilai cukup berjalan baik

    adalah promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, penanggulangan

    penyakit menular, peningkatan gizi, dan pengobatan dasar yang pada dasarnya

    berkembang dari 6 program kerja wajib puskesmas yang sebelumnyaa telah

    berjalan cukup lama.

    Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana setiap bulan Puskesmas

    Sempaja mengadakan mini lokakarya yang bertujuan untuk membahas pelaksanaan

    kegiatan secara mendetail. Namun, beberapa bulan terakhir ini tidak berjalan

    dengan baik. Pertemuan-pertemuan lain yang sifatnya situasional bila ada hal-hal

    penting yang menyangkut kegiatan dan tanggung jawab puskesmas tetap berjalan.

    Sedangkan untuk evaluasi dilakukan pada akhir tahun untuk melihat pencapaian

    masing-masing program, pembahasan permasalahan yang timbul, pembahasan

    kemungkinan pemecahan masalah, serta pengajuan program-program yang akan

    dilaksanakan pada tahun yang sedang berjalan.

    Dari uraian diatas, diharapkan peran aktif pihak puskesmas untuk terlibat

    dalam memotivasi, menjalankan program kerja puskesmas dan evaluasi secara

    optimal berdasarkan besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber

    daya yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina peran serta masyarakat

    dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.