dk konsul 2015 sempaja 2 edit

28
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman DIAGNOSIS KOMUNITAS PUSKESMAS SEMPAJA PERIODE JANUARI - JULI 2015 Disusun Oleh : Desire Bibiana Palada 0910015009 Rahayu Asmarani 0910015017 Ayu Herwan Mardatillah 0910015020 Pembimbing : dr. Rahmat Bakhtiar, MPPM dr. Hj. Irama Fitamina dr. Siti Nuriyatus Zahrah, M.K.N. Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu Kedokteran Komunitas Puskesmas Sempaja/ Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda 2015

Upload: rahayu-asmarani

Post on 10-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

DK

TRANSCRIPT

Page 1: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PUSKESMAS SEMPAJA

PERIODE JANUARI - JULI 2015

Disusun Oleh :

Desire Bibiana Palada 0910015009

Rahayu Asmarani 0910015017

Ayu Herwan Mardatillah 0910015020

Pembimbing :

dr. Rahmat Bakhtiar, MPPM

dr. Hj. Irama Fitamina

dr. Siti Nuriyatus Zahrah, M.K.N.

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat

Ilmu Kedokteran Komunitas

Puskesmas Sempaja/ Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman Samarinda

2015

Page 2: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun

2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal sebagai Puskesmas merupakan fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerjanya.

Puskesmas melakukan suatu proses perencanaan agar mampu menghasilkan

suatu konsep yang bersifat komprehensif dan holistik. Langkah pokok yang dilakukan

antara lain menganalisis situasi, mengindentifikasi masalah dan menetapkan prioritas.

Kemudian menetapkan tujuan untuk selanjutnya melakukan analisis untuk memilih

alternatif kegiatan terbaik, serta menyusun rencana operasional. Langkah-langkah

tersebut dilakukan secara sistematis agar dapat menemukan masalah utama di

masyarakat.

Masalah merupakan suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.

Perumusan masalah yang baik adalah apabila pada rumusan tersebut jelas menyatakan

adanya kesenjangan yang dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun secara

kuantitatif. Masalah dalam perencanaan kesehatan tidak hanya terpusat masalah

penyakit saja namun meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk

atau masyarakat, termasuk di dalamnya adalah perilaku, lingkungan, kependudukan,

dan pelayanan kesehatan.

Dengan demikian, yang harus berperan dalam menanggulangi masalah tersebut

tidak hanya petugas kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari

masyarakat di wilayah tersebut.

Masalah tersebut dibahas dalam diagnosis komunitas dengan cara

mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu

komunitas, mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi

indikator serta metode sebagai program intervensi.

Page 3: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

BAB II

DATA PEMANTAUAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SEMPAJA

2.1 Data Geografi dan Demografi

Puskesmas Sempaja merupakan salah satu dari dua puluh lima Puskesmas yang

ada di kota Samarinda. Puskesmas Sempaja terletak di Jl. KH. Wahid Hasyim RT. 24

Kecamatan Samarinda Utara. Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Samarinda Utara

adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring

Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Segiri

Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Lempake

Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Juanda

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Utara

Page 4: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit
Page 5: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kelurahan Sempaja Barat, Timur dan Selatan

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sempaja adalah 53.145 jiwa.

Secara lengkap data demografi tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Data demografi Puskesmas Sempaja Tahun 2015

No. UraianSempaja

Selatan

Sempaja

UtaraJumlah

1. Jumlah Penduduk 38.974 14.171 53.145

2. Jumlah KK 8.478 3.929 12.407

3. Jumlah Laki-Laki 20.203 7.295 27.498

4.Jumlah

Perempuan18.771 6.876 25.647

Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas Sempaja

Bulan Januari-Juli 2015

No Jenis Penyakit Jumlah (orang)

1 ISPA 805

2 Hipertensi 229

3 Diare 272

4 Pneumonia Balita 125

5 Tifoid 83

6 Diabetes Melitus 58

7 Diare Berdarah 30

8 TB Paru (BTA +) 22

9 DBD 13

10 Campak 12

Page 6: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit
Page 7: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit
Page 8: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

LEMBAR KERJA 1

ANALISIS DATA

No Indikator

Data Perbandingan Penilaian

Data PKM Sempaja Januari-Juli 2015

Data Perbandingan Problem Strength

1.

Meningkatnya

kunjungan

pasien

Hipertensi

dibanding tahun

sebelumnya

Kasus hipertensi mengalami peningkatan yakni 229 kasus yang diobati

Kasus hipertensi (2014) yang diobati sebanyak 157 kasus

2.

Skizofrenia yang

tidak

mendapatkan

pengobatan

Terdapat 26 kasus yang tidak diobati pada bulan Januari - Juli 2015

Terdapat 20 kasus skizofrenia pada tahun 2014 yang tidak diobati

3..

Temuan kasus

TB BTA (+)

yang belum

mencapai target

Angka Case Detection Rate (CDR) TB sebesar % pada bulan Januari-Juli 2015

Berdasarkan target nasional CDR TB sebesar 70 %

Page 9: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

LEMBAR KERJA 2

IDENTIFIKASI MASALAH

NO. MASALAH KESEHATAN PENYEBAB MASALAH

1.Meningkatnya Kunjungan pasien Hipertensi

dibanding tahun sebelumnya

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor resiko serta bahaya dari penyakit hipertensi.

Kurangnya kesadaran masyarakat mengikuti pengobatan dengan teratur dan menjalankan gaya hidup sehat

Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya gaya hidup sehat.

2. Skizofrenia yang tidak mendapatkan pengobatan

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gangguan kejiwaan Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengobati anggota keluarga yang

mengalami gangguan kejiwaan. Adanya kepercayaan bahwa penyakit gangguan jiwa merupakan penyakit

non medis Tinggi kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan alternatif sehingga

menyebabkan pasien gangguan jiwa terlambat mendapatkan pengobatan Kondisi sosial ekonomi yang lemah menyebabkan keterbatasan dalam

memperoleh pengobatan Adanya stigma dalam masyarakat sehingga keluarga pasien tidak mengakui

bahwa anggota keluarganya mengalami gangguan kejiwaan dan menyebabkan rendahnya dukungan keluarga untuk pengobatan pasien

3. Temuan kasus TB BTA (+) yang belum mencapai

target

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB. Tidak adanya kader yang berperan aktif di setiap kecamatan sehingga

puskesmas hanya bersifat pasif dalam menemukan dan melakukan

Page 10: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

pengobatan pada penderita TB.

Page 11: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

LEMBAR KERJA 3

ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH

Setelah masalah kesehatan di PKM Sempaja teridentifikasi, maka untuk mencari

pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health Organization)

untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:

1. M (Magnitude) :

Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena

atau tingginya prevalensi).

2. S (Severity) :

Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.

3. V (Vulnerability) :

Tingkat kerentanan dilihat dari sudut kemampuan yang menanganinya dan

ketersediaan teknologi

4. C (Community and Political concern) :

Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli

dengan masalah tersebut.

5. A (Affordability) :

Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

Page 12: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ; nilai 2

(Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).

No Masalah Kesehatan M S V C A Total

1. Meningkatnya kunjungan pasien

Hipertensi dibanding tahun sebelumnya

5 4 5 3 5 22

2. Skizofrenia yang tidak mendapatkan

pengobatan

5 3 4 4 3 19

3. Temuan kasus TB BTA (+) yang belum

mencapai target

3 4 3 5 3 18

Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas Sempaja

No Masalah Kesehatan Total

1. Meningkatnya kunjungan pasien Hipertensi dibanding tahun

sebelumnya

22

2. Skizofrenia yang tidak mendapatkan pengobatan 19

3. Temuan kasus TB BTA (+) yang belum mencapai target 18

Page 13: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

No Masalah M S V C A

1 Meningkatnya

kunjungan

pasien

Hipertensi

Kasus Hipertensi pada bulan januari-juli tahun 2015 sebanyak 1529 kasus

Kasus Hipertensi pada tahun 2014 yaitu terdapat 1762 kasus baru

- Hipertensi yang tidak

terdeteksi dan tertangani

dengan baik dapat

memberikan ancaman

mortalitas dan morbiditas

yang berat.

- Didapatkan peningkatan

kasus stroke dan penyakit

jantungkorener pada

bulan Januari- Juli 2015

yang dapat disebabkan

akibat kelanjutan atau

komplikasi hipertensi

yang tidak terkontrol.

Belum adanya tekhnologi untuk

mencegah penyakit hipertensi, cara

mencegah dan mengatasi penyakit

hipertensi cukup sederhana namun

membutuhkan kesaradaran dari

invidu pasien itu sendiri yaitu dengan

mengubah life style atau gaya hidup

menjadi lebih sehat antara lain

dengan mengatur pola makan dan

rutin berolahraga. Demikian pula

pengobatannya di butuhkan

keteraturan dalam minum obat untuk

mengontrol tekanan darahnya.

Kesadaran

pemerintah dan

politisi untuk

memberikan

perhatian pada

penanggulangan

kasus Hipertensi

sudah cukup besar.

Hal ini digambarkan

oleh adanya

program untuk

penanggulangan

penyakit kronis

(Prolanis) termasuk

didalamnya program

untuk penyakit

hipertensi` dari

pemerintah melalui

Jaminan Kesehatan

Pengelolaan penyakit

Hipertensi baik

pencegahan dan

pengobatan, sarana

dan prasarananya

sudah cukup baik di

agendakan oleh PKM

Sempaja.

Pendanaannya pun

sudah masuk

anggaran dana proker

PKM. Keperluan lain

untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat

untuk berperan aktif

mengobati dan

mencegah penyakit ini

tidak membutuhkan

dana yang besar,yaitu

Page 14: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

Nasional (JKN). dengan mengubah

pola hidup/ Life style

menjadi lebih sehat

dan dengan rutin

berolahraga.

2 Temuan kasus

TB BTA (+)

yang

meningkat

Meningkatnya

angka Case

Detection Rate

(CDR) TB bulan

Januari-Juli 2015

sebesar .....%

TB yang tidak

ditangani dengan cepat

dan tepat dapat

menyebabkan

komplikasi yang

berujung pada

kematian

Tersedianya pengobatan TB di bagian

rawat jalan PKM Sempaja dimana

masyarakat bisa mendapatkan

penanganan TB

TB merupakan

penyakit yang

merupakan salah

satu masalah di

negara

berkembang dan

telah lama

berusaha untuk

ditekan angka

kejadiaannya

Penyediaan dana

untuk penanganan

TB cukup besar,

dimana sebagian

besar dialokasikan

untuk penanganan

kuratif

3 Meningkatnya

kasus baru

Skizofrenia

Kasus baru

Skizofrenia

mengalami

Meningkatnya kasus baru

Skizofrenia dapat

menurunkan activity daily

living masing – masing

Penemuan kasus baru Skizofrenia dilihat

dari seberapa aktifnya keluarga

membawa penderita skizofrenia ke pusat

layanan kesehatan dan melewati

Peran pemerintah,

politisi maupun

masyarakat dalam

penanganan masih

Pengolahan penyakit

Skizofrenia baik

dalam pengobatan,

konseling dan edukasi

Page 15: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

peningkatan pada

tahun 2015 yaitu

terdapat 56 kasus

baru. Sebelumnya

pada tahun 2014

terdapat 39 kasus.

personal, sehingga dapat

menyebabkan timbulnya

penyakit baru bagi tiap

individu dan keluarga

sekitar yang tinggal

serumah. Selain itu,

timbulnya Skizofrenia

mengakibatkan kejenuhan

dan ketakutan bagi setiap

masyarakat yang

mengakibatkan

terkucilnya setiap

penderita skizofrenia, hal

ini dikarenakan anggapan

setiap lingkungan bahwa

skizofrenia tidak dapat

disembuhkan.

Meningkatkan tindakan

kekerasan dab bunuh diri

bagi penderita skizofrenia

paranoid.

penjaringan yang dilakukan oleh setiap

lembaga kesehatan. Mengenai

pengobatan yang diberikan bersifat

rehabilitasi, medikamentosa untuk

penderita dan edukasi bagi keluarga.

kurang, hal ini bisa

dilihat bahwa

pemerintah

menetapkan

program kesehatan

jiwa ke dalam UPK

tambahan dan

masyarakat masih

kurang peduli

terhadap terjadinya

penyakit ini, hal ini

dilihat dari respon

masyarakat yang

menganggap bahwa

hal tersebut

merupakan hal

mistik yang tidak

dilakukan

pengobatan segera

mungkin. Bagi PKM

Sempaja sendiri

masih kurangnya

sudah dilakukan

cukup baik di PKM

Sempaja.

Pendanaan mengenai

pengobatan masuk

kedalam program

pemerintah yang

ditanggung setiap

jaminan. Yang

menjadi pokok

perhatian dalam hal

pemeliharaan yang

sampai saat ini masih

diberikan beban bagi

setiap keluarga dan

adanya kurang

partisipasi masyarakat

dalam membawa

penderita skizofrenia

ke lembaga kesehatan

setempat.

Page 16: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

SDM yang bergerak

secara aktif dalam

penjaringan,

penyuluhan,

komseling dan

edukasi bagi

penderita dan

keluarga skizofrenia

Page 17: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYA

FISH BONE (ISHIKAWA)

- Pemberian obat di PKM terbatas

- Tidak ada skreening khusus pada faktor

resiko

MANUSIA METODE

Petugas:

- Konseling yang tidak dilakukan secara komperhensif karena terbatasnya waktu dan SDM.

- Konseling Interpersonal yang tidak dilakukan pada saat kunjungan ulang

Pasien:

Tidak teratur minum obat, lifestyle yang sulit diubah, faktor herediter dan faktor stress

Meningkatnya Kunjungan

Pasien Hipertensi

- Adat dan Kebiasaan

- Sosial Budaya

- BPJS

- Jamkesda

SARANA/

PRASARANALINGKUNGAN

Page 18: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

LEMBAR KERJA 5

PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

Permasalahan Kesehatan: Meningkatnya Kunjungan Pasien Hipertensi

N

O

STRATEGI/INTERVENSI P E A R L

1 Melakukan penyuluhan kelompok secara bersama Y Y Y Y Y

2 Melakukan konseling secara terjadwal Y Y Y Y Y

3 Menganjurkan pasien hipertensi mengikuti Prolanis Y Y Y Y Y

PEARL Factor :

P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan / program

/ kegiatan instansi / organisasi terkait.

E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi

lainnya.

R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah

(tenaga, sarana / peralatan, waktu).

L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait seperti

peraturan pemerintah / protap

Page 19: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

LEMBAR KERJA 6

PLAN OF ACTION

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya Kunjungan Pasien Hipertensi di PKM Sempaja

Tujuan Jangka Panjang : Penurunan Angka Kunjungan Pasien Hipertensi wilayah kerja PKM Sempaja

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan Kasus Hipertensi di cakupan wilayah kerja PKM Sempaja dan mencegah terjadinya peningkatan kasus tersebut.

NO STRATEGI INTERVENSI

SETTING DAN METODE

TARGET POPULASI

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

SUMBER DAYA EVALUASI

1. Melakukan penyuluhan kelompok secara bersama

Setting:Tempat UmumPosyandu LansiaPKM Sempaja

- Individu yang memiliki faktor risiko hipertensi dan pasien hipertensi

- Masyarakat

Penanggung jawab:Pimpinan Puskesmas

Fasilitator:Dokter,UPK Promosi Kesehatan,UPK Gizi

Tenaga kesehatan Puskesmas

Tokoh Masyarakat

- Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor resiko dan komplikasi hipertensi

- Penurunan kasus hipertensi

2. Melakukan konseling secara terjadwal

Setting:PoliKlinik giziTempat Umum

- Individu yang memiliki faktor risiko hipertensi dan pasien

Fasilitator:Dokter,UPK Promosi Kesehatan,UPK Gizi

Tenaga kesehatan Puskesmas

- Kuisioner pre dan post konseling

Page 20: DK Konsul 2015 Sempaja 2 Edit

Posyandu lansia

Metode:Manjadwalkan waktu untuk konseling pada saat kunjungan pasien di poli

hipertensi Penanggung jawab:Pimpinan Puskesmas

-Menurunnya kasus hipertensi- Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi

3. Menganjurkan pasien hipertensi mengikuti Prolanis

Setting:PoliPosyandu Lansia

Metode: Pemberian konseling

mengenai prolanis.

Pasien Hipertensi

Peserta BPJS Pasien

Hipertensi yang tidak datang 3 bulan pengambilan obat

Pasien Hipertensi yang tidak terkontrol selama 3 bulan

Fasilitator:Dokter

Penanggung jawab: Pimpinan puskesmas

Tenaga kesehatan Penurunan kasus hipertensi