distribusi data klinik pasien dengan hiperemesis...

57
DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUP PERSAHABATAN PADA TAHUN 2010 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH Syarif Hadi NIM: 108102900048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2011 M

Upload: trandien

Post on 16-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUP

PERSAHABATAN

PADA TAHUN 2010

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH

Syarif Hadi

NIM: 108102900048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2011 M

Page 2: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 November 2011

Syarif Hadi

Page 3: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

iii

DISTRIBUSI DATA KLINIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI

HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUP PERSAHABATAN PADA

TAHUN 2010

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

Oleh

Syarif Hadi

NIM: 108102900048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2011 M

Pembimbing I

dr. Alyya Siddiqa Sp.FK

Pembimbing II

dr. Taufik Zain Sp.OG (K) Onk

Page 4: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul DISTRIBUSI DATA KLINIK IBU HAMIL

YANG MENGALAMI HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUP

PERSAHABATAN PADA TAHUN 2010 yang diajukan oleh Syarif Hadi

(NIM: 108102900048), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan pada 25 November 2011. Laporan penelitian ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada

Program Studi Pendidikan Dokter.

Jakarta, 25 November 2011

DEWAN PENGUJI

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN

Prof. DR. (hc). dr. M.K. Tadjudin,

SpAnd

Kaprodi PSPD FKIK UIN

DR. dr. Syarief Hasan Lutfie,

SpRM

Ketua Sidang & Pembimbing I

dr. Alyya Siddiqa Sp.FK

Pembimbing II

dr. Taufik Zain Sp.OG (K) Onk

Penguji

dr. Emy Tri Diana Sari Sp.OG

Page 5: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan

rahmat, hikmah, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul “Distribusi Data Klinik Pasien Dengan Hiperemesis

Gravidarum di RSUP Persahabatan Pada Tahun 2010”, sebagai syarat untuk

memperoleh gelar sarjana kedokteran. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya yang suci.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, sulit bagi saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. (Hc) dr. M. K. Tadjudin, Sp. And selaku dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang selalu berusaha dan memberikan

yang terbaik kepada mmahasiswa PSPD.

2. Kaprodi PSPD FKIK UIN, dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp. RM.

3. dr. Alyya Siddiqa Sp.FK dan dr. Taufik Zain Sp.OG (K) Onk selaku dosen

pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan dorongan moril

kepada saya dalam penyusunan penelitian ini.

4. Silvia Fitrina Nasution, M.Biomed selaku penanggung jawab penelitian

untuk PSPD 2008 yang selalu mengingatkan dan memberikan arahan

untuk segera menyelesaikan penelitian ini.

5. Semua dosen-dosen saya, khususnya dr.Bisatyo Mardjikoen Sp.BO dan

dr.Yanti Sp.A yang telah begitu banyak membimbing dan memberikan

kesempatan saya untuk menimba ilmu selama saya menjalani masa

pendidikan di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, rasa hormat saya

atas segala yang telah mereka berikan.

6. Kedua orang tua saya, Muhammad Bagir Assegaf dan Chodijah Al-Jufri

yang selalu memotivasi baik moril maupun materil dalam pendidikan

untuk meraih kesuksesan.

Page 6: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

vi

7. Seluruh teman dan sahabat di PSPD angkatan 2008, khususnya Leliana

Saleh, Rahmanandhika Swadari, dan Agus Anang Fatoni, kemudian

teman-teman dari USMR, teman-teman satu kelompok selama melakukan

penelitian, dan teman-teman lain yang telah memberikan bantuan dan

dukungannya sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

Masih banyak sekali pihak yang membantu menyelesaikan penelitian ini,

yang seandainya disebutkan satu persatu tidak akan cukup untuk dimuat di

sini.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menambah informasi

sehingga penelitian ini dapat lebih sempurna. Semoga penelitian ini dapat

memberikan manfaat kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan

menjadi bagian dari amal ibadah penulis di mata Allah SWT.

Ciputat, 25 September 2011

Syarif Hadi

Page 7: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

vii

ABSTRAK

Syarif Hadi. Program Studi Pendidikam Dokter. Distribusi Data Klinik Ibu

hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum di RSUP Persahabatan

Pada Tahun 2010. 2011

Kurang lebih 50-90% kehamilan disertai NVP (Nausea and Vomiting during

Pregnancy), yang 20 persennya dapat berlanjut dan memberat sehingga

mengganggu keseharian dan psikologis ibu hamil. NVP dapat memberat menjadi

hiperemesis gravidarum, dengan angka kejadian diperkirakan dapat mencapai 2%

dari seluruh angka kelahiran. Definisi baku HG adalah terjadinya muntah

berlebihan dengan lebih dari 3 episode perharinya, dengan ketonuria dan

penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5%. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui distribusi Data Klinik ibu hamil yang mengalami hiperemesis

gravidarum di RSUP Persahabatan tahun 2010. Penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan desain deskriptif dengan variabel penelitian yang meliputi distribusi

Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel dependen,

sedangkan variabel independen meliputi gravida, usia kehamilan, pendidikan,

riwayat kehamilan, dan riwayat penyakit ibu, dengan populasi seluruh ibu hamil

dengan HG di RSUP Persahabatan pada tahun 2010, dan sampel yang terambil

sebagai perwakilan yang telah memenuhi kriteria kelengkapan data rekam medik

dari seluruh ibu hamil dengan HG di RSUP Persahabatan pada tahun 2010. Dalam

penelitian digunakan jenis data sekunder, bersumber dari data rekam medik RSUP

Persahabatan tahun 2010. Analisa data yang digunakan adalah analisa data

univariat dengan hasil berupa distribusi Data Klinik. Didapatkan 29 pasien

mengalami hiperemesis gravidarum, yang terdiri dari 11 pasien rawat jalan dan 19

pasien rawat inap. Pada variabel gravida ditemukan bahwa 11 orang dalam

kehamilan primigravida, 16 orang multigravida, sedangkan 3 sisanya grande

gravida. Kemudian pada variabel pendidikan ditemukan 3 orang berpendidikan

SMP, 24 orang berpendidikan SMA, dan 3 orang berpendidikan tamat D3/S1.

Pada variabel usia kehamilan didapatkan bahwa 23 orang sedang berada dalam

trisemester pertama, sedangkan 7 orang pada trisemester kedua dan tidak ada yang

mengalami hiperemesis pada trisemester ketiga. Pada variabel riwayat kehamilan

didapatkan bahwa 2 orang mempunyai riwayat emesis gravidarum berat pada

kehamilan sebelumnya, sedangkan tidak didapatkan pasien dengan

molahidatidosa ataupun gemelli. Kemudian pada variabel penyakit ibu didapatkan

ada satu orang yang mengalami diabetes saat kehamilannya. Pada variabel ini juga

ditemukan 9 orang yang mengalami penyakit lainnya, yang terdiri dari infeksi

saluran kemih (ISK) sebanyak 4 orang, ISPA sebanyak 2 orang, asma sebanyak 2

orang, sindroma dispepsia sebanyak 2 orang dan satu orang mengalami hemoroid.

Page 8: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

viii

ABSTRACT

Syarif Hadi. Medical Study Program. Clinical Data Distribution of Woman

With Hyperemesis Gravidarum at RSUP Persahabatan in 2010. 2011

About 50-90% of all pregnancies are accompanied by NVP (Nausea and

Vomiting During Pregnancy) in which 20% of them can be increased in severity

and disturbing the daily life and psychological aspect of pregnant woman. NVP

can further increase its severity and become hyperemesis gravidarum, with

estimated incidence up to 2% of all birth. A standard definition of HG is the

occurence of more than three episodes of vomiting per day with ketonuria and

more than 3kg or 5% weight loss. This research aim to present the clinical data

distribution of pregnant woman with HG in RSUP Persahabatan (Persahabatan

Central Public Hospital) in 2010. This research is done with descriptive design

with hyperemesis gravidarum clinical data distribution as dependent variable and

gravida, pregnancy age, education, pregnancy history and mother’s history as

independent variable, with the population of all pregnant woman with HG at

RSUP Persahabatan in 2010, and the sample that matched researcher’s criteria of

complete medical record of all pregnant woman with HG at RSUP Persahabatan

in 2010. In this research, secondary data from medical records are used, and the

data analysis are univariate analysis, with clinical data distribution as the results.

After the searching process, 29 medical records of pregnant woman with HG were

found, in which 11 of them are outpatient, and 19 of them are inpatient. In gravida

variable, it is found that 11 of them is primigravida, 16 of them are multigravida

and the rest three are grande gravida. In education variable it is found that 3 of

them has finished junior highschool, 24 of them highschool and 3 of them finished

college. In pregnancy age category, it is found that 23 people are in the first

semester and the rest seven is in second semester, without any people in third

semester. And in the pregnancy history category it is found that 2 people has a

history of severe NVP, without any of them having hydatid mole or multiple

pregnancy. Also in the next category, mother’s history, it is found that 9 people

have other disease when they have HG, in which 4 of them have urinary tract

infection, two of them have upper respiratory tract infection, two peoples with

asthma, two peoples with dyspepsia syndrome and one with hemorrhoid.

Page 9: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL .............................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN............................................................................ .... xii

BAB 1: PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

2.1. Landasan Teori ...................................................................................... 5

2.1.1. Kehamilan .................................................................................... 5

2.1.2. Usia Kehamilan ............................................................................ 5

2.1.3. Tanda-tanda Kehamilan ............................................................... 5

2.1.4. Perubahan Fisik Dan Psikologis Yang Terjadi Pada Wanita

Hamil ............................................................................................. 7

2.1.5. Emesis Gravidarum ...................................................................... 8

2.1.6. Hiperemesis Gravidarum ............................................................. 14

2.1.7. Distribusi Data Klinik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis

Gravidarum .................................................................................. 22

2.2. Kerangka Teori...................................................................................... 24

2.3. Kerangka Konsep .................................................................................. 25

2.3. Definisi Operasional.............................................................................. 26

BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 27

3.1. Desain Penelitian ................................................................................... 27

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 27

3.3. Populasi dan Sampel ............................................................................. 27

3.4. Cara Kerja Penelitian ............................................................................ 29

3.5. Managemen Data .................................................................................. 29

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 32

4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................... 32

4.2. Pembahasan ........................................................................................... 35

4.3. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 38

BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 39

5.1. Simpulan ............................................................................................... 39

5.2. Saran ...................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 41

LAMPIRAN .................................................................................................... 43-46

Page 10: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

x

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 2.1 : Algoritma Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum .......... 18

Gambar 2.2 : Kerangka Teori....................................................................... 24

Gambar 2.3 : Kerangka Konsep ................................................................... 25

Tabel 2.1 : Definisi Operasional............................................................... 26

Tabel 4.1 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum

di RSUP Persahabatan tahun 2010 ......................................... 32

Tabel 4.2 : Distribusi Data Klinik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiper-

emesis Gravidarum Di RSUP Persahabatan tahun 2010........ 34

Page 11: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Lembar Coding ............................................................... 43

Lampiran 2. Contoh Lembar Tablating ........................................................... 44

Lampiran 3 Surat Penelitian RSUP Persahabatan ............................................ 45

Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 46

Page 12: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

xii

DAFTAR SINGKATAN

HCG : Human ChorionicGonadotrophin

HG : Hiperemesis Gravidarum

NVP : Nausea and Vomiting during Pregnancy

Page 13: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurang lebih 50%-90% dari seluruh kehamilan disertai dengan mual dan

muntah. Menurut sebuah penelitian dengan melibatkan lebih dari 360 wanita

hamil, hanya 2% yang mengalami mual dan muntah pada pagi hari, sedangkan

80% mengeluh bahwa mual dan muntah tersebut berlanjut sepanjang hari.

Keadaan ini biasanya akan hilang sendiri dan memuncak dalam waktu 9

minggu kehamilan. Sekitar minggu ke-20, gejala akan menghilang. Namun,

hingga 20% kasus menunjukkan gejala hingga waktu melahirkan tiba.1

Keadaan ini dikenal dengan mual dan muntah pada kehamilan (NVP,

Nausea and Vomiting during Pregnancy), atau emesis gravidarum dan tidak

signifikan secara patologis hingga wanita tersebut merasakan gangguan dalam

keseharian dan kegiatannya.2 Namun, ada beberapa tingkatan dari NVP,

berkisar dari mual dan muntah beberapa waktu setiap pagi hingga mual dan

muntah berlebihan yang berlanjut sepanjang hari. Tingkatan yang paling parah

dari NVP akan mengarah ke hiperemesis gravidarum, namun sangat sulit

untuk membedakan kedua kondisi ini.3

Sebuah studi prospektif yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari

9000 wanita hamil bahwa NVP terjadi lebih sering pada wanita primigravida

dan pada wanita hamil dengan pendidikan lebih rendah, lebih muda, bukan

perokok, dan dengan obesitas. Indisensi NVP juga lebih besar pada wanita

yang mengalami NVP pada kehamilan sebelumnya.3

Page 14: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

2

Hiperemesis gravidarum (HG) memiliki angka kejadian yang

diperkirakan dapat mencapai 2% dari seluruh angka kelahiran.4

Sebuah

definisi baku HG adalah terjadinya muntah berlebihan dengan lebih dari 3

episode perharinya, disertai dengan ketonuria dan penurunan berat badan lebih

dari 3 kg atau 5%.5 Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya

kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan

hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan

lambung yang berkurang.6 Namun, diagnosis HG biasanya dibuat setelah

mengeksklusi diagnosis lainnya.1

HG, pada beberapa kasus dapat mengancam hidup ibu dan anak, dan

harus ditangani secara cepat dan tepat. Selain itu, HG juga dapat memberikan

efek pada keseharian wanita hamil yang mengalaminya. Pada sebuah

penelitian yang melibatkan 147 wanita hamil dengan NVP, 82,2% dari mereka

mengalami efek besar dalam kegiatan dan keseharian mereka, dan mereka

juga menanggung beban psikologis yang besar dari merasa sakit saat hamil

selama beberapa minggu atau bahkan bulan. Dapat diperkirakan bagaimana

efeknya pada wanita yang mengalami HG.7 Pada beberapa studi dinyatakan

bahwa hiperemesis gravidarum memiliki hubungan terhadap etnik tertentu,

dimana didalam studi tersebut dinyatakan bahwa hiperemesis gravidarum

lebih banyak terjadi pada komunitas barat (dalam studi tersebut ditemukan

bahwa angka kejadiannya 1,3%, dan kebanyakan dialami oleh masyarakat

imigran yang berpendidikan rendah), dan kebanyakan disebabkan oleh

penyebab diluar tiroid. Selain itu, dalam studi yang sama juga disebutkan

bahwa demografi juga turut menentukan, seperti pendidikan, dan budaya yang

Page 15: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

3

membentuk sikap dan perilaku masyarakat sekitar terhadap NVP dan

penanganannya.8

Melihat penanganan HG yang multimodalitas, mengharuskan diagnosis

yang tepat dan penanganan yang tepat pula dari pelayanan primer sampai

spesialis, hingga kepatuhan pasien dalam penanganannya5,6, mengetahui

distribusi data klinik pasien HG dapat mejadi salah satu langkah awal dari

penanganan yang tepat pada pasien yang mengalami hal ini. Bukan hanya

itu, sekitar 20% dari wanita hamil, yang mengalami NVP yang

dapat mengarah ke HG, dapat dicegah agar tidak mengalami HG,

dan inilah yang menjadi alasan peneliti mengambil judul penelitian ini.

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif untuk

mempresentasikan bagaimana distribusi data klinik pasien dengan hiperemesis

gravidarum di tempat dimana penelitian dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi

pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana distribusi data klinik

ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di RSUP Persahabatan

tahun 2010.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui distribusi data klinik ibu hamil yang mengalami

hiperemesis gravidarum di RSUP Persahabatan tahun 2010.

.

Page 16: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

4

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui distribusi data klinik ibu hamil dengan hiperemesis

garvidarum di RSUP Persahabatan berdasarkan gravida, pendidikan, usia

kehamilan, riwayat kehamilan dan riwayat penyakit ibu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

pengalaman belajar khususnya tentang faktor-faktor demografi yang

berhubungan dengan hiperemesis gravidarum.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana kepustakaan dan

menambah informasi mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan

khususnya pada kehamilan.

1.4.3 Bagi tempat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan

sumbangan pemikiran bagi pegawai/bidan di RSUP Persahabatan sebagai

sarana kepustakaan untuk mempelajari hiperemesis gravidarum.

Page 17: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin.

Lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari,

dihitung dari hari pertama haid terakhir.9

Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40 minggu (280

hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung

antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur, sedangkan lebih dari

43 minggu disebut kehamilan postmatur.

Kehamilan adalah masa dimulai dari ovulasi sampai partus, kira-kira

280 hari (40 minggu).6

2.1.2 Usia Kehamilan

Menurut Wiknjosastro10

, kehamilan dibagi dalam 3 trimester :

1) Trimester I (konsepsi sampai 12 minggu).

2) Trimester II (12 minggu sampai 28 minggu).

3) Trimester III (28 minggu sampai 40 minggu).

2.1.3 Tanda-tanda kehamilan

2.1.3.1 Amenorrhoea

Gejala pertama kehamilan ialah tidak terjadi menstruasi pada

tanggal yang diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus

menstruasi teratur dan mendadak berhenti, ada kemungkinan hamil.

5

Page 18: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

6

Tetapi meskipun demikian sebaiknya ditunggu selama 10 hari sebelum

memeriksakan diri ke dokter. Karena sebelum masa itu sulit untuk

memastikan adanya kehamilan.

Haid yang terlambat pada wanita berusia 16-40 tahun, pada

umumnya memang akibat adanya kehamilan. Tetapi kehamilan

bukanlah satu-satunya penyebab keterlambatan haid. Haid dapat

tertunda oleh tekanan emosi, beberapa penyakit tertentu, dan juga

akibat makan obat-obat tertentu.

Selain kehamilan, penurunan berat badan dan tekanan emosi

juga sering menjadi penyebab keterlambatan haid pada wanita yang

semula mempunyai siklus normal.

2.1.3.2 Perubahan pada payudara

Banyak wanita merasakan payudara memadat ketika menjelang

haid. Bila terjadi kehamilan, gejala pemadatan bersifat menetap dan

semakin bertambah. Payudara menjadi lebih padat, kencang dan lebih

lembut, juga dapat disertai rasa berdenyut dan kesemutan pada puting

susu.

Perubahan diatas disebabkan oleh fluktuasi hormon pada

wanita, estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh uri (plasenta).

Hormon-hormon ini menyebabkan saluran dan kantong kelenjar susu

membesar, dan tertimbun lemak di daerah payudara. Rasa kesemutan

dan berdenyut disebabkan oleh bertambahnya aliran darah yang

mengaliri payudara.

Page 19: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

7

2.1.3.3 Mual dan muntah-muntah

Kira-kira separuh dari wanita yang mengandung mengalami

mual dan muntahmuntah, dengan tingkat yang berbeda-beda, biasanya

cukup ringan dan terjadi dipagi hari. Penyebabnya tidak diketahui,

tetapi juga disebabkan oleh peningkatan kadar hormon yang

diproduksi selama hamil seperti HCG dan estrogen. Sesudah 12

minggu gejala-gejala itu biasanya menghilang, karena tubuh sudah

menyesuaikan diri, dan juga perubahan kadar hormon yang semula

meningkat kembali ke normal

2.1.3.4 Sering buang air kecil

Pada awal kehamilan terjadi peningkatan hemodinamik untuk

menyeimbangkan tekanan darah, sehingga terjadi tingkat filtrasi

glomerulus yang mengakibatkan peningkatan sekresi urin. Sedangkan

perubahan ukuran uterus mengakibatkan perubahan anatomi pada

organ-organ pelvis, termasuk kandung kemih, yang mengakibatkan

gejala inkontinensia pada sebagian wanita hamil.

2.1.4 Perubahan Fisik Dan Psikologis Yang Terjadi Pada Wanita Hamil

2.1.4.1 Perubahan fisik

a) Mudah mengantuk

b) Sering buang air kecil

c) Mual dengan atau tanpa muntah atau mengeluarkan air secara

berlebihan

Page 20: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

8

d) Rasa panas dalam perut dan mengganggu pencernaan, gas dalam

perut dan rasa kembung

e) Enggan makan dan mengidam

f) Pembesaran pada payudara

2.1.4.2 Perubahan psikologis

a) Emosional, mudah marah, suasana hati yang beragam, cengeng

b) Perasaan was-was, takut, elasi (rasa senang yang berlebihan yang

ditandai dengan meningkatnya aktivitas fisik dan mental).

2.1.5 Emesis Gravidarum

2.1.5.1 Pengertian

Emesis gravidarum adalah muntah-muntah pada wanita hamil.11

Keadaan ini biasanya didahului rasa mual (Nausea).

Mual dan muntah sering terjadi pada 60-80% Primigravida dan 40-

60% Multigravida. Mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula

timbul setiap saat pada malam hari. Rasa mual biasanya dimulai pada

minggu-minggu pertama kehamilan dan berakhir pada bulan keempat.

Namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya hingga usia kehamilan

9 bulan.

Kedua hal itu adalah gejala yang wajar dan sering didapati pada

sebagian besar ibu hamil. Kebanyakan mual dan muntah ini terjadi di pagi

hari atau biasa disebut morning sickness, tetapi dapat juga terjadi pada

siang hari atau bahkan pada malam hari.

Page 21: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

9

Mual dan muntah ini terjadi pada minggu ke 6 setelah hari pertama

haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 12 minggu pertama

kehamilan.

Keluhan pertama saat kehamilan adalah rasa mual dan muntah-

muntah yang pada beberapa wanita berawal tidak lama setelah pembuahan

dan seringkali berlanjut sampai akhir bulan keempat. Sebagian besar

wanita sering mengalami masalah karena mual dan muntah ini, khususnya

muntah di pagi hari. Beberapa wanita yang tidak mengalami keluhan-

keluhan semacam ini dalam satu kehamilan mungkin akan mengalaminya

dengan hebat dalam kehamilan-kehamilan berikutnya.12

2.1.5.2 Penyebab Emesis Gravidarum

Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat

diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual

disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG

(Human Chorionic Gonadotrophin) dalam serum.10

Ada anggapan bahwa kadar hormon estrogen yang tinggi saat hamil

muda, mungkin merupakan penyebabnya, wanita yang hamil untuk

pertama kalinya dan wanita yang bertubuh besar, memiliki hormon

estrogen yang bersirkulasi lebih tinggi dan lebih cenderung mengalami

gangguan kehamilan.

Dalam kehamilan terjadi kekenduran relatif jaringan otot dalam

sistem pencernaan sehingga pencernaan menjadi kurang efisien, dan

kelebihan asam dalam lambung. Tetapi pencetus fisik ini belum dapat

Page 22: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

10

menjelaskan secara pasti penyebab terjadinya mual dan muntah pada

kehamilan, karena sebagian besar hal ini terjadi pada semua kehamilan,

namun tidak semua ibu hamil mengalaminya.12

Pada bulan-bulan awal dan pertengahan kehamilan. Hal ini

disebabkan makanan yang buruk dan rahim yang mudah teriritasi.

Selain faktor fisik, faktor emosional juga punya andil besar dalam

menyebabkan mual dan muntah pada kehamilan. Para wanita yang

mengalami mual berkepanjangan kelihatannya mendapatkan dukungan

lebih sedikit dari suaminya atau orang tua mereka.

Dalam masyarakat primitif yang cara hidupnya lebih sederhana,

lebih santai dan tidak banyak tuntutan, jarang sekali ditemukan ibu hamil

yang mengalami rasa mual ini. Ketidakstabilan emosi dan keadaan sosial

lingkungan dapat menjadi pemicu terjadinya emesis gravidarum.

Pola makan calon ibu sebelum maupun pada minggu-minggu awal

kehamilan, serta gaya hidupnya juga berpengaruh terhadap terjadinya

emesis gravidarum ini. Studi membuktikan bahwa calon ibu yang makan

makanan berprotein tinggi namun berkarbohidrat dan bervitamin B6

rendah lebih berpeluang menderita mual hebat. Keparahan mual pun

berkaitan dengan gaya hidup calon ibu. Kurang makan, kurang tidur atau

istirahat dan stress dapat memperburuk rasa mual.9

2.1.5.3 Tanda Dan Gejala Emesis Gravidarum

Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :

1) Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah

Page 23: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

11

Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari

tetapi dapat pula terjadi setiap saat.

2) Nafsu makan berkurang

3) Mudah lelah

4) Emosi yang cenderung tidak stabil

Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah

menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus-menerus

dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan elektrolit tubuh. Ibu

hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berkelanjutan dapat

terkena dehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada

kehamilannya.12

2.1.5.4 Pengaruh Emesis Gravidarum Pada Ibu dan Janin

Emesis merupakan dalam keadaan normal tidak banyak

menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja

apabila emesis gravidarum ini berkelanjutan dan berubah menjadi

hipermesis gravidarum yang dapat meningkatkan resiko terajadinya

gangguan pada kehamilan.

Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang

berlebih berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan cadangan

karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil pada

selaput lendir esofagus dan lambung atau sindroma Mallory-Weiss akibat

perdarahan gastrointestinal.10

Page 24: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

12

2.1.5.5 Tanda-tanda dehidrasi :

1) Berat badan menurun

2) Denyut nadi meningkat (120 x / menit dan terus naik)

3) Tekanan darah menurun (diastolik 50 mmHg dan terus turun)

4) Mata cekung

5) Elastisitas kulit menghilang

Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil maka, ia

harus segera mendapat pertolongan dari bidan atau tenaga kesehatan

lainnya.

Ada mitos yang mengatakan bila rasa mual anda hebat, maka anda

mengandung anak perempuan. Dan ternyata menurut penelitian, wanita

hamil yang mengalami mual hebat dan terpaksa dibawa ke rumah sakit,

kemungkinan besar melahirkan bayi perempuan. Sebagai contoh dari 69

wanita hamil penderita mual yang hebat, 307 orang melahirkan bayi laki-

laki dan 352 sisanya melahirkan perempuan.9

Bayi-bayi dari wanita yang menderita hiperemesis gravidarum

sepanjang kehamilan lebih cenderung memiliki kelainan dan pertumbuhan

yang sedikit terbelakang.

Pencegahan terhadap emesis gravidarum yang berlebihan perlu

dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan

persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan

bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik

pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,

Page 25: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

13

menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam

jumlah kecil tetapi lebih sering.

2.1.5.6 Hal-hal Yang Harus Dilakukan Dalam Mengatasi Emesis

Gravidarum14

Makan sesering mungkin, dalam porsi kecil. Siang hari untuk porsi

besar, malam hari cukup porsi kecil.

Lebih banyak istirahat, hal ini akan membantu mengurangi keletihan

yang dapat menimbulkan rasa mual.

Simpan beberapa makanan kecil seperti coklat atau cracker untuk

dimakan sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari.

Bangun tidur perlahan-lahan, luangkan waktu untuk bangkit dari

tempat tidur secara perlahan-lahan.

Berolahraga dan menghirup udara segar, dengan melakukan olah raga

ringan, berjalan kaki atau berlari-lari kecil akan membantu

mengurangi rasa mual dan muntah di pagi hari.

Beberapa ahli nutrisi juga menyarankan suplemen vitamin B6

mencegah dan mengurangi rasa mual, tetapi tidak diminum dalam

dosis tinggi atau menurut aturan dokter.

2.1.5.7 Hal-hal Yang Harus Dihindari

Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak atau digoreng

karena akan lebih sulit untuk dicerna.

Hindarilah minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola.

Page 26: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

14

Hindari menyikat gigi begitu selesai makan. Bagi beberapa ibu hamil

menyikat gigi menjadi hal yang problematik karena hanya dengan

memasukkan sikat gigi dalam mulut membuat mereka muntah,

sehingga pilihlah waktu yang tepat untuk menggosok gigi.

Hindari bau-bau yang tidak enak atau sangat menyengat. Bau

menyengat seperti dari tempat sampah, asap rokok biasanya dapat

menimbulkan rasa mual dan muntah.

Hindari mengenakan pakaian yang ketat. Pakaian yang terlalu ketat

dapat memberikan tekanan yang tidak nyaman pada perut dan dapat

memperburuk rasa mual.9

2.1.6 Hiperemesis Gravidarum

2.1.6.1 Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada

umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi.13

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara

berlebihan selama kehamilan.14

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual

dan muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau

setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.15

Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam

kehamilan) adalah nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang

Page 27: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

15

sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan

berat badan.16

2.1.6.2 Etiologi

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.

Beberapa faktor yang telah ditemukan yaitu :

Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida,

mola hidatidosa dan kehamilan ganda.

Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu

terhadap perubahan, ini merupakan faktor organik.

Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.

Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah

tangga retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan

persalinan. Takut terhadap tanggug jawab sebagai ibu.

2.1.6.3 Patologi

1) Hati

Pada hiperemesis gravidarum tanpa komplikasi hanya ditemukan

degenerasi lemak tanpa nekronis, degenerasi lemak tersebut terletak

sentrilobuler.

2) Jantung

Jantung menjadi lebih kecil dari pada biasanya dan beratnya atrofi, ini

sejalan dengan lamanya penyakit.hsdddddddddddddddddddd

Page 28: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

16

3) Otakbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Adakalanya terdapat bercak-bercak pendarahan pada otak dan kelainan

seperti pada ensefalopati wernicke dapat dijumpai.

4) Ginjalmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Ginjal tampak pucat dan generasi lemak dapat ditemukan pada

tabulikonturti.

2.1.6.4 Tanda dan Gejala

Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi

kedalam 3 (tiga) tingkatan:

TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg

Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita,

ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun

dan merasa nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar

100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit

mengurang, lidah mengering dan mata cekung.

TingkatnIIismdfvjkmsjdvjkjdksjJKjhfurks.aihdjfbjk.liahye.ajkdajn

dPenderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah

mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan

cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat

badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,

hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam

hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat

pula ditemukan dalam air seni.

Page 29: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

17

TingkatnIIIJSDHKHBVCSHDVCJHKSHDVBJKSDJKSBCVKJV

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun

dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat

tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang

dikenal sebagai ensefalopati wernicke, dengan gejala : nistagmus,

diplopia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat

kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya

ikterus menunjukkan adanya payah hati.

2.1.6.5 Diagnosa

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar, namun

harus dibedakan dahulu antara NVP dan juga setelah mengeksklusi

diagnosis banding lainnya.1,3,5 Harus ditentukan adanya kehamilan muda

dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum.

Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan

kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin,

sehingga pengobatan perlu segera diberikan.JJ

Page 30: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

18

2.1.6.6 PenatalaksanaanMSDVCSDFDVFD

Berikut adalah algoritma alur penatalaksaan hiperemesis gravidarum5 :

1) Obat-obatanKJSHDGCVJKHYJSHDGJHSGJDHJHJSDHJHD

Pengobatan mual dan muntah dengan vitamin B6 atau dikombinasikan

dengan doxylamin aman dan efektif dan direkomendasikan sebagai lini

pertama dari farmakoterapi. Anti histamin juga dianjurkan seperti

dramamin, ovamin, atau pada keadaan lebih parah diberikan antimetik

seperti promethazine, prochlorperazine, chlorpromazine, atau

metoklopramid yang dapat diberikan secara parenteral, namun bila

belum mencapai keadaan tersebut dianjurkan diberikan secara oral atau

rektal.12

Gambar 2.1 : Algoritma Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum (Jueckstock R et al. Managing

hyperemesis gravidarum: a multimodal challenge. BMC Medicine.. 8:46. 2010)

Page 31: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

19

2) IsolasiJSKDJKJSHKJGKJHGJGJHGJHGJGHGJHGJGJHGGG

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan

peredaran udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya

dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita.

Sampai muntah berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan

makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja

gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

3) TerapinPsikologikJKSDKJUSKDHGKJSGDKGKSGDKGKSDJ

Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,

hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta

menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar

belakang penyakit ini.

4) CairannParenteralSDKJKSJDBGKJGSKGKGKGKJGKGKJGS

Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein

dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter

sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya

vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein,

dapat diberikan pula asam amino secara intravena.

5) PenghentiannkehamilanSJHDJHGJSDVJHUGIKJUGSKLDJUJJ

Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik,

manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi,

ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu

dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan keadaan yang

memerlukan pertimbangan gugur kandung diantaranya:

Page 32: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

20

a) GangguannkejiwaanjkjkjbgkjgkjgkjgkjgkjgkjkjgkkjgkjgkjjHJH

(1) Delirium

(2)jiApatis,nsomnolennsampainkomakiswdckjubgksjdsk

(3) Terjadi gangguan jiwa ensepalopati wernicle

b)nGangguannpenglihatandgbdgfdfJKJCFBVJKBKSBJVBKSDJS

(1)nPendarahanbretina

(2) Kemunduran penglihatan

c) GangguanmfaalJKSJDKVBHSKJDVMJHVMSHDVCSMDVH

(1) Hatibdalambbentukbikterus

(2) Ginjalbdalambbentukbanuria

(3)nJantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat

(4) Tekanan darah menurun

2.1.6.7 Diet Hiperemesis Gravidarum

1) Tujuan

Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti

persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur

memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup.

2) Syarat

Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat,

diantaranyanadalah:

a) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total

b) Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total

c) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

Page 33: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

21

d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan

disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari

e) Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan

diberikan sering dalam porsi kecil

f) Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan

pada makan malam dan selingan malam

g) Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi

sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien

3) Macam-macambDiet

Ada 3 macam diet pada hiperemesis gravidarum, yaitu :

a)bDietbHiperemesisbI

Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis

gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong

bakar atau rebus, ubi bakar atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak

diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Karena pada

diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka tidak

diberikan dalam waktu lama.

b)nDietbHiperemesisbII

Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet

diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan

makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan

bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan makanan yang tepat

pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan

energi.

Page 34: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

22

c)nDietbHiperemesisbIII

Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum

ringan. Diet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh

diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini mencukupi

kebutuhan energi dan semua zat gizi.

4) Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :

a) Roti panggang, biskuit, crackers

b) Buah segar dan sari buah

c) Minuman botol ringan (coca cola, fanta, limun), sirop, kaldu tak

berlemak, teh dan kopi encer

5) Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah

makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan

berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan

yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan

penyedap) juga tidakbdianjurkan.

2.1.7 Distribusi Data Klinik Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis

Gravidarum

a. Gravida

Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai penyebab

hiperemesis gravidarum adalah pada primigravida.5,6

Berdasarkan hasil sebuah penelitian dapat disimpulkan bahwa

kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh

Page 35: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

23

primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan

tingkat stres dan usia si ibu saat mengalami kehamilan pertama.17

Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan

40-60% pada multigravida.15

b. Pendidikan

Kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu

hamil yang berpendidikan rendah.5,6

Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi

cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya.9

c. Usia Kehamilan

HCG merupakan faktor endokrin yang paling mungkin berperan

dalam hiperemesis gravidarum. Kesimpulan ini didapatkan dari

asosiasi yang terlihat dari peningkatan produksi HCG dan fakta

bahwa insidensi hiperemesis gravidarum tertinggi pada puncak

produksi HCG, yaitu 9 minggu pertama kehamilan pertama.5 Pada

beberapa sumber juga disebutkan bahwa hiperemesis gravidarum

lebih banyak ditemukan pada primigravida dibandingkan pada multi

atau grande gravida.5,6,10,12

d. Riwayat Kehamilan

Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola

hidatidosa dan kehamilan ganda. Data klinik yang tinggi pada mola

hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor

hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut

hormon korionik gonadotropin dibentuk berlebihan.6 Riwayat emesis

Page 36: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

24

gravidarum berat sebelumnya juga dapat menjadi salah satu faktor

predisposisi, karena emesis gravidarum berat biasanya terjadi dengan

riwayat emesis gravidarum berat juga sebelumnya.3

e. Riwayat Penyakit Ibu

Penyebab hiperemesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin

seperti hipertiroid, diabetes dan lain-lain.6 Hipertiroid pada kehamilan

adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya

metabolisme basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan

kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalami gangguan

haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi saat kehamilan atau

timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti

hiperemesis gravidarum. Hal ini diduga karena TSH memiliki struktur

protein yang sangat mirip dengan HCG, sehingga dapat terjadi

hiperstimulasi pada reseptor HCG.5,18

2.2 Kerangka Teori

Gambar 2.2

Kerangka Teori

Distribusi Data Klinik Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum

Di RSUP Persahabatan tahun 2010

1. Gravida

2. Pendidikan

3. Usia Kehamilan

4. Riwayat Kehamilan

5. Riwayat penyakit ibu

6. Obesitas

7. Merokok

8. Usia Ibu

Distribusi Data

Klinik Pasien

Hiperemesis

Gravidarum

Page 37: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

25

2.3 Kerangka Konsep

Penelitian ini mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh

Notoatmodjo19

, independen yang diteliti : gravida, pendidikan, usia

kehamilan, riwayat kehamilan, riwayat penyakit ibu. Dalam penelitian ini,

penulis tertarik meneliti distribusi data klinik ibu hamil yang mengalami

hiperemesis . Untuk lebih lebih jelasnya digambarkan dalam kerangka konsep

berikut ini :

Gambar 2.3

Kerangka Konsep

Distribusi Data Klinik Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum

Di RSUP Persahabatan tahun 2010

Variabel Independen Variabel Dependen

2.3 Definisi Operasional

Pada tabel berikut akan dijelaskan mengenai definisi operasional dari setiap

variabel yang diambil datanya oleh peneliti untuk menentukan bagaimana

distribusi data klinik ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di RSUP

Persahabatan pada tahun 2010.

1. Gravida

2. Pendidikan

3. Usia Kehamilan

4. Riwayat Kehamilan

5. Riwayat penyakit

ibu

Distribusi Data

Klinik Pasien

Hiperemesis

Gravidarum

Page 38: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

26

Tabel 2.1

Definisi Operasional

Karakterisrtik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum

Di RSUP Persahabatan tahun 2010

No Variabel Definisi Alat

ukur

Cara

Ukur Hasil ukur Skala

1. Hiperemesis

Gravidarum

Diagnosis hiperemesis

gravidarum yang

tercantum di rekam

medik

Rekam

Medik

Hitung 1. Mengalami

2. Tidak mengalami

Ordinal

2. Gravida Jumlah kehamilan

yang pernah dialami

ibu sebagaimana

yang tercantum di

rekam medik

Rekam

Medik

Hitung 1. Primigravida (kehamilan

pertama)

2. Multigravida (kehamilan ke-

2 – 4)

3. Grande gravida (kehamilan

>4)

Nominal

Ordinal

3. Pendidikan Tingkat pendidikan

formal yang pernah

diikuti ibu

sebagaimana yang

tercantum di rekam

medik

Rekam

Medik

Hitung 1. Tidak sekolah

2.Tamat SD

3.Tamat SMP

4.Tamat SMA

5.Tamat PT(D3/SI)

Ordinal

4. Usia

kehamilan

Usia kehamilan

saat pasien

didiagnosis

mengalami HG

yang tercantum di

rekam medik

Rekam

Medik

Hitung 1.Trimester I (konsepsi – 12

minggu)

2.Trimester II (12 – 28 minggu)

3.Trimester III (28 – 40

minggu)

Ordinal

5. Riwayat

Kehamilan

Kondisi kehamilan

ibu saat ini

(berupa

Molahidatidosa,

gemelli, beserta

riwayat emesis

gravidarum berat

sebelumnya )

Rekam

Medik

Hitung 1. Molahidatidosa

2. Gemeli

3.Riwayat Emesis Gravidarum

Berat

Ordinal

6. Penyakit ibu Jenis penyakit

yang dialami ibu

saat mengalami

hiperemesis

gravidarum yang

tercantum di rekam

medik

Rekam

Medik

Hitung 1.Diabetes

2.Hipertyroid

3.Gastritis

4. Penyakit lainnya

Nominal

Ordinal

Page 39: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif yaitu

melakukan survei variabel-variabel penelitian pada sumber data (rekam

medik) dengan distribusi data klinik hiperemesis gravidarum sebagai variabel

dependen, sedangkan variabel independen meliputi gravida, usia kehamilan,

pendidikan, riwayat kehamilan, dan riwayat penyakit ibu. dimana hasilnya

berupa gambaran distribusi data klinik dari variabel dependen dan independen

pada semua ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di RSUP

Persahabatan tahun 2010.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Persahabatan pada bulan September

2011

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang

mengalami hiperemesis gravidarum di RSUP Persahabatan pada tahun 2010.

27

Page 40: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

28

3.3.2 Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai

metode pengambilan sampelnya, dengan sampel yang diteliti adalah bagian

yang terambil sebagai perwakilan yang telah memenuhi kriteria peneliti19,

yaitu kelengkapan data rekam medik dari seluruh ibu hamil yang mengalami

hiperemesis gravidarum di RSUP Persahabatan pada tahun 2010. Sesuai

dengan metode survai pada desain penelitian juga metode purposive sampling,

kemudian dengan angka kejadian yang cukup minim (0,3-2%), maka

ditentukan bahwa jumlah sampel minimal sebanyak 30.

3.3.3 Sumber dan Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data sekunder, yaitu

bersumber dari data rekam medik rawat inap dan rawat jalan RSUP

Persahabatan tahun 2010.

3.3.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gravida,

pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan, riwayat kehamilan, dan riwayat

penyakit ibu sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah distribusi

data klinik ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum di RSUP

Persahabatan.

Page 41: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

29

3.3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan lembar isian

sebagai alat untuk mendata ulang dari data rekam medik dari RSUP

Persahabatan tahun 2010.

3.4 Cara Kerja Penelitian

Penelitian ini dikerjakan dengan cara mengumpulkan data dari rekam

medik. Data yang telah memenuhi kriteria pengambilan sampel (variabel-

variabel penelitian yang telah terpenuhi/lengkap) yang diambil dari data

rekam medik dan dikelompokkan pada lembar isian penelitian untuk

selanjutnya dilakukan analisa variabel penelitian. Setelah itu data kemudian

dimasukkan dalam tabel distribusi data klinik untuk selanjutnya

dipresentasikan

3.5 Managemen Data

3.5.1 Pengolahan Data

3.5.1.1 Editing

Penyuntingan data pada variabel penelitian yang telah

diperoleh dari rekam medik RSUP Persahabatan tahun 2010

dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian,

dalam hal ini data yang terkumpul diperiksa kelengkapannya agar

disesuaikan dan memenuhi kriteria , disusun urutannya dan dilihat

apakah terdapat kesalahan dalam pengisian serta bagaimana

konsekuensi kejelasannya.

Page 42: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

30

3.5.1.2. Coding

Untuk memudahkan klasifikasi data yang sesuai dengan

definisi operasional pada masing-masing variabel penelitian,

dilakukan pengkodean. Adapaun pemberian kode pada data variabel

penelitian yaitu sebagai berikut:

a) Pada variabel hiperemesis gravidarum pemberian kode

berdasarkan kelompok 1. Mengalami HG dan 2. Tidak mengalami

b) Pada variabel gravida pemberian kode berdasarkan kelompok 1.

Primi gravida (kehamilan pertama), 2. Multi gravida (kehamilan

ke-2 – 4), dan 3. Grande gravida (kehamilan >4).

c) Pada variabel pendidikan pemberian kode berdasarkan kelompok

1. Tidak sekolah, 2. Tamat SD, 3. Tamat SMP, 4. Tamat SMA,

dan 5. Tamat PT(D3/S1).

d) Pada variabel usia kehamilan pemberian kode berdasarkan

kelompok 1. Trimester I, 2. Trimester II, dan 3. Trimester III.

e) Pada variabel riwayat kehamilan pemberian kode berdasarkan

kelompok 1. Molahidatidosa, 2. Gemeli dan 3. Riwayat Emesis

Gravidarum berat sebelumnya

f) Pada variabel penyakit ibu pemberian kode berdasarkan

kelompok 1. Hipertiroid, 2. Diabetes, dan 3. Gastritis. 4. Penyakit

lainnya

Page 43: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

31

3.5.1.3 Tablating

Yaitu mengelompokan data tersebut kedalam suatu tabel

tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian yang terlebih dahulu

penghitungan data dimasukkan secara manual.

3.5.1.4 Entry

Setelah data diberi kode, selanjutnya dimasukkan ke dalam

komputer.

3.5.2 Analisa Data

Dalam penelitian ini analisa data yang digunakan adalah analisa

data univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari

hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan

distribusi dan presentasi dari tiap variabel karena penelitian ini ingin

mengetahui distribusi data klinik dan persentase masing–masing

variabel yang diteliti. Dilakukan dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

f : data klinik

n : Jumlah Populasi

p : persentase

f P= X 100 %

n

Page 44: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan di RSUP Persahabatan, dengan

penyeleksian rekam medis, coding dan input data ke dalam tabel. Peneliti

kemudian memilih rekam medik ibu hamil dengan HG, yang berasal dari rekam

medik rawat inap obstetri tahun 2010—dengan seleksi sistem komputerisasi

rekam medis RSUP Persahabatan—dan rekam medik pasien hamil dari poli

kebidanan tahun 2010, yang pencariannya dilakukan melalui logbook pasien .

Setelah itu didapatkan total 30 pasien dengan hiperemesis gravidarum. Berikut

adalah persentasinya.

Tabel 4.1

Jumlah Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum

Di RSUP Persahabatan tahun 2010

Jumlah

Pasien Hamil 6959

Pasien dengan hiperemesis gravidarum 30

Persentase 0,43%

34

Page 45: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

33

Setelah mendapatkan 30 rekam medis ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum,

peneliti mengelompokkannya, mengurutkan, memberi kode dan memasukkanya

ke dalam komputer. Dari hasil pemasukan data, pada variabel gravida ditemukan

bahwa 11 orang dalam kehamilan primigravida, 16 orang multigravida, sedangkan

3 sisanya grande gravida.

Kemudian pada variabel pendidikan ditemukan 3 orang berpendidikan SMP,

24 orang berpendidikan SMA, dan 3 orang berpendidikan tamat D3/S1. Pada

variabel usia kehamilan didapatkan bahwa 23 orang sedang berada dalam

trisemester pertama, sedangkan 7 orang pada trisemester kedua dan tidak ada yang

mengalami hiperemesis pada trisemester ketiga. Pada variabel riwayat kehamilan

didapatkan bahwa 2 orang mempunyai riwayat emesis gravidarum berat pada

kehamilan sebelumnya, sedangkan tidak didapatkan pasien dengan

molahidatidosa ataupun gemelli.

Kemudian pada variabel penyakit ibu didapatkan ada satu orang yang

mengalami diabetes saat kehamilannya. Pada variabel ini juga ditemukan 9 orang

yang mengalami penyakit lainnya, yang terdiri dari infeksi saluran kemih (ISK)

sebanyak 4 orang, ISPA sebanyak 2 orang, asma sebanyak 2 orang, sindroma

dispepsia sebanyak 2 orang dan satu orang sisanya mengalami hemoroid. Berikut

penyajiannya dalam bentuk tabel.

Page 46: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

34

Tabel 4.2

Distribusi Data klinik Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum

Di RSUP Persahabatan tahun 2010

Variabel Hasil Ukur Jumlah Persentas

e

Gravida Primigravida 11 37%

Multigravida 16 53%

Grande Gravida 3 10%

Pendidikan Tidak Sekolah 0 0

Tamat SD 0 0

Tamat SMP 3 10%

Tamat SMA 24 80%

Tamat D3/S1 3 10%

Usia Kehamilan Trisemester I 23 77%

Trisemester II 7 23,3%

Trisemester III 0 0

Riwayat Kehamilan Mola Hidatidosa 0 0

Gemelli 0 0

Riwayat Emesis Grav Berat

Sebelumnya*

2 6,67%

Penyakit Ibu Hipertiroid 0 0

Diabetes 1 3,33%

Gastritis 0 0

Penyakit Lain~ 9 30%

Page 47: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

35

4.2 Pembahasan

Pada penghitungan persentase wanita hamil yang mengalami hiperemesis

gravidarum ditemukan bahwa persentasenya adalah 0,43%. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang mengatakan bahwa persentasinya berkisar dari 0,3-2%17, namun

sedikit berbeda dengan penelitian lain yang mengatakan bahwa persentasenya

adalah berkisar dari 0,5-2%.5 Hal ini kemungkinan disebabkan karena ruang

lingkup penelitian yang dilakukan kurang luas jika dibandingkan dengan kedua

penelitian tersebut, yang berskala nasional. Namun hal ini juga membuktikan

sebuah studi yang menyatakan bahwa persentase HG lebih besar pada komunitas

Barat, dimana dalam studi tersebut didapatkan persentase sebesar 1,3%.8 Masalah

ruang lingkup penelitian juga dapat menyebabkan perbedaan dengan teori dan

beberapa penelitian yang nampak pada distribusi data klinik dari variabel gravida.

Pada variabel ini ditemukan perbedaan yang cukup signifikan antara persentase

primigravida pada kasus (37%) dan persentase multigravida (53%), dimana teori

dan penelitian-penelitian terdahulu menghasilkan hasil dimana persentase

primigravida lebih signifikan jika dibandingkan dengan multi atau grande

gravida.5,6,10,12 Selain kemungkinan disebabkan ruang lingkup penelitian, peneliti

juga menduga hal ini tejadi karena pada beberapa kasus diatas, ditemukan bahwa

dari sembilan orang ibu yang menderita penyakit saat kehamilannya 4 orang

diantaranya bukan primigravida, yang jika 4 orang ini termasuk primigravida

dapat menambah presentasinya sebesar 13,3%. Hal ini tidak dibahas lebih lanjut

karena bukan bagian dari penelitian ini dan memerlukan penelitan berikutnya

yang lebih lanjut mengenai hubungan dari penyakit yang diderita dengan

hiperemesis gravidarum.

Page 48: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

36

Pada persentase variabel pendidikan, ditemukan bahwa 80% dari wanita hamil

yang mengalami hiperemesis gravidarum merupakan tamatan SMA, sementara

persentase tamatan SMP dan tamatan D3/S1 sama, yaitu 10%. Hal ini kurang

sesuai dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa hiperemesis

gravidarum biasanya terjadi pada wanita berpendidikan rendah.5,8

,17,18 Beberapa

tahun yang lalu diusulkan sebuah teori bahwa kelainan psikologis merupakan

penyebab utama dari hiperemesis gravidarum. Hal ini disebabkan karena sampai

sekarang masih belum ditemukan penyebab biologis dan fisiologis yang pasti.

Dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa psikologis ibu yang mengalami

hiperemesis gravidarum berbeda dengan yang tidak mengalaminya, begitu juga

dengan sikap dan perilakunya terhadap kehamilannya.5 Faktor pendidikan

merupakan salah satu faktor yang membentuk psikologis dan sikap dan perilaku

seorang ibu terhadap kehamilannya.8 Untuk menilai apakah faktor pendidikan

benar berpengaruh pada hiperemesis gravidarum, perlu dilakukan penyelidikan

lebih dalam terhadap aspek-aspek psikologis dan sosiokultural lainnya, yang

bukan merupakan bagian dari penelitian ini.

HCG merupakan faktor endokrin yang paling mungkin berperan dalam

hiperemesis gravidarum. Kesimpulan ini didapatkan dari asosiasi yang terlihat

dari peningkatan produksi HCG (seperti pada kehamilan ganda ataupun

molahidatidosa) dan fakta bahwa insidensi hiperemesis gravidarum tertinggi pada

puncak produksi HCG, yaitu 9 minggu pertama kehamilan pertama.5 Hal ini

sesuai dengan hasil yang ditemukan peneliti, dimana persentase tertinggi (77%)

dari pasien mengalami hiperemesis gravidarum pada trisemester pertama

kehamilannya.

Page 49: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

37

Namun, tidak ada bukti yang menopang hipotesis ini, dikarenakan beberapa

wanita hamil bahkan tidak mengalami NVP, sekalipun terjadi kenaikan kadar

HCG. Sebagai tambahan, pasien yang mengalami koriokarsinoma—sebuah

penyakit yang dihubungkan dengan peningkatan HCG—tidak selalu mengalami

mual dan muntah. Penemuan yang kontroversial ini dapat disebabkan oleh variasi

aktivitas biologis dari isoform-isoform HCG dan perbedaan setiap individu

terhadap stimulus emetogenik. Kemudian, interaksi-interaksi hormon-reseptor

dapat memodifikasi efek HCG menjadi hiperemesis gravidarum pada sebagian

orang dan sebagiannya lagi tidak.5 Hal ini menjelaskan penemuan yang

ditemukan pada variabel riwayat kehamilan, dimana tidak ditemukannya pasien

dengan molahidatidosa ataupun gemelli, yang merupakan faktor predisposisi dari

hiperemesis, sementara ditemukan 6,67% ibu yang mengalami hiperemesis

gravidarum memiliki riwayat emesis gravidarum berat sebelumnya. Hal ini juga

menjelaskan penemuan pada variabel penyakit ibu, dimana tidak ada pasien

dengan hipertiroid, sementara menurut teori ditemukan bahwa TSH memiliki

struktur protein yang sangat mirip dengan HCG, sehingga dapat terjadi

hiperstimulasi pada reseptor HCG.5,18 Kemudian ada juga sebuah studi lain yang

mengatakan bahwa di luar komunitas Barat, kebanyakan HG terjadi oleh penyebab-

penyebab tiroid.8 Namun sebagaimana penjelasan sebelumnya, sensitivitas setiap

individu berbeda terhadap stimulus. Sementara penemuan terhadap persentase

diabetes mellitus (0,03%) dan penyakit lainnya (30%) sesuai dengan teori bahwa

biasanya hiperemesis gravidarum ditemui dengan penyakit lain, seperti gangguan

pankreas, gangguan hormonal dan infeksi5, seperti infeksi H.pylori, yang diduga

Page 50: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

38

dialami dua ibu yang mengalami sindroma dispepsia, yang diduga disebabkan

infeksi H.pylori sebagaimana yang tercantum dalam rekam medik.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan kesulitan dalam membaca

rekam medik pasien dan logbook pasien rawat jalan, dikarenakan tulisan pada

keduanya kurang jelas, sehingga peneliti harus bertanya kepada petugas rekam

medik dan perawat poli kebidanan.

Page 51: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wanita hamil yang mengalami

hiperemesis gravidarum di RSUP Persahabatan pada tahun 2010 memiliki

persentase sebesar 0,43% dari seluruh pasien hamil pada tahun tersebut. Dari

wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum tersebut didapatkan distribusi data

kliniknya sebagai berikut :

Persentase terbesar dari kehamilan pasien secara berurutan adalah

multigravida (53%), primigravida (37%) dan grande gravida (10%).

Sebagian besar pasien adalah tamatan SMA (80%), dan masing-masing

10% sisanya adalah tamatan SMP dan tamatan D3/S1.

Sebagian besar (77%) dari pasien mengalami hiperemesis gravidarum

pada trisemester pertama, sedangkan sisanya pada trisemester kedua.

Selain itu, 6,67% pasien dengan hiperemesis gravidarum pernah memiliki

riwayat emesis gravidarum berat sebelumnya dan tidak ada diantara

mereka yang mengalami molahidatidosa dan gemelli pada saat menderita

hiperemesis gravidarum.

Kemudian 3,3% pasien mengalami diabetes dan 30% mengalami penyakit

lain berupa infeksi, ISPA, asma, sindroma dispepsia dan hemoroid saat

mengalami hiperemesis gravidarum.

39

Page 52: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

40

5.2 Saran

Hiperemesis gravidarum merupakan sebuah penyakit dengan penyebab yang

kompleks, baik berasal dari fisik maupun psikologis. Oleh karenanya dalam

penanganannya dibutuhkan multimodalitas dan kerjasama yang baik antar

masing-masing petugas kesehatan, masyarakat dan pasien sendiri.5 Kerjasama

yang baik juga akan dapat mencegah penyakit ini, melalui pencegahan penyebab-

penyebabnya. Hal ini akan dapat dicapai jika gambaran mengenai pasien dengan

penyakit ini jelas, seperti yang diusahakan oleh peneliti dengan meneliti gambaran

demografis berupa distribusi data klinik.

Dari hasil didapatkan bahwa penderita hiperemesis gravidarum sebagian besar

mengalaminya pada trisemester pertama (77%), oleh karena itu peneliti

menyarankan perlunya konseling prenatal pada ibu hamil trisemester pertama,

agar ibu hamil mengetahui gejala-gejala yang mengarah ke hiperemesis

gravidarum dan tepat waktu berkonsultasi pada petugas kesehatan, sehingga

penanganannya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Konseling prenatal

juga dapat memantau keadaan psikologis ibu hamil yang dapat mempengaruhi

kehamilannya juga. Selain itu pada riwayat kehamilan didapatkan bahwa 6,67%

ibu memiliki riwayat hiperemesis gravidarum sebelumnya, dan 30% ibu

menderita penyakit saat mengalami hiperemesis gravidarum, dan tiga persennya

menderita diabetes. Oleh karena itu, saat konseling prenatal peneliti juga

menyarankan agar anamnesis dilakukan secara menyeluruh, sehingga mencakup

penyakit yang dapat mengkomplikasi hiperemesis gravidarum, beserta

predisposisinya (seperti riwayat NVP berat sebelumnya).

Page 53: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

41

DAFTAR PUSTAKA

1 Gadsby R, Barnie-Adshead AM, Jaggerc C. Pregnancy nausea related to

women's obstetric and personal histories. Gynecol Obstet Invest,43:108-111.

1997.

2 Mylonas I, Gingelmaier A, Kainer F. Nausea and vomiting in pregnancy.

Dtsch Arztebl, 104:A1821-1826.2007.

3 Gadsby R, Barnie-Adshead AM, Jagger C. A prospective study of nausea and

vomiting during pregnancy. Br J Gen Pract, 43:245-248. 1993.

4 ACOG (American College of Obstetrics and Gynecology). Practice bulletin:

nausea and vomiting of pregnancy. Obstet Gynecol,103(4):803-814. 2004.

5 Jueckstock R et al. Managing hyperemesis gravidarum: a multimodal

challenge. BMC Medicine.. 8:46. 2010 http://www.biomedcentral.com/1741-

7015/8/46 pdf diunduh pada 12 Januari 2011

6 Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Tridasa Printer. 2005.

7 O'Brien B, Naber S. Nausea and vomiting during pregnancy: effects on the

quality of women's lives. Birth, 19:138-143. 1992.

8 Vania J, Marleau JD. Is Hyperemesis Gravidarum Related to Country of

Origin?: Short Report. Canadin Family Physician, 46 : 1607-08. 2000.

9 Saifuddin A.B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.

10 Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. 2005.

11 Dorland’s Online Medical Dictionary. www.dorlands.com diakses pada 10

Januari 2011

12 Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap LC, Wenstrom

KD. William’s Obstetric.22nd ed. California : McGraw-Hill.2007

13 Mochtar, Rustam. Sinopsis Obsetri, Jilid I. Jakarta: EGC. 1998.

14 Farrer, Helen. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.1999.

15 Dodds L, Fell DB, Joseph KS, Allen VM, Butler B..Outcomes of pregnancies

complicated by hyperemesis gravidarum. Obstet Gynecol. 107(2 Pt 1):285-92.

2006.

Page 54: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

42

16

Teber, Ben-Zian. Kapita Selekta Kedokteran Obstetri dan Ginekologi. Jakarta :

EGC. 2002.

17 Eliakim R., Abulafia O., Sherer D.M. Hyperemesis gravidarum: A current

review. American Journal of Perinatology 17 (4): 207–218. 2000.

18 N K Kuscu, F Koyuncu. Hyperemesis gravidarum: current concepts and

management. Postgrad Med J 2002;78:76–79

19 Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka

Cipta. 2006

Page 55: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

43

Lampiran 1. Contoh Lembar Coding

Nama No RM G P U R P J Keterangan

N A 120-7946 1 4 1 0 4 1 Sindroma Dispepsia

F P 125-6246 1 4 2 0 0 0

S 121-6948 2 4 2 0 0 0

E T Y 125-5949 2 4 2 0 0 0

E K 121-2570 3 4 1 3 0 0 Riwayat EG Berat

D 121-6383 3 4 1 0 0 0

N N A 123-3293 1 4 2 0 0 0

V R 126-6945 3 4 1 0 0 0

S 123-8543 2 4 2 0 0 0

A bt M 125-6344 2 4 1 0 4 1 Hemoroid

E B 126-7500 2 4 1 0 0 0

L A 124-1300 2 4 1 0 0 0

P M W 125-4004 1 5 1 0 0 0

T 125-6304 2 3 1 0 4 1 Infeksi, Riw abortus ec

infeksi

S P P 122-7406 2 4 1 0 4 1 Asma

P R 116-1510 1 4 1 0 4 1 Sindroma Dispepsia

C D 126-7020 1 5 2 0 0 0

I N 122-3322 1 4 2 0 4 1 Asma

A N 125-4433 2 4 1 3 0 0 Riwayat EG Berat

Page 56: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

44

Lampiran 2. Contoh Lembar Tablating

Variabel Hasil Ukur Jumlah

Hiperemesis Gravidarum Mengalami

Tidak Mengalami

Gravida Primigravida

Multigravida

Grande Gravida

Pendidikan Tidak Sekolah

Tamat SD

Tamat SMP

Tamat SMA

Tamat D3/S1

Usia Kehamilan Trisemester I

Trisemester II

Trisemester III

Riwayat Kehamilan Mola Hidatidosa

Gemelli

Riwayat Emesis Grav Berat Sebelumnya* //

Penyakit Ibu Hipertiroid

Diabetes

Gastritis

Penyakit Lain~

Jumlah Penyakit Yang

Diderita

1

2

≥3

Keterangan : data pada baris ke 2 dan selanjutnya diisi oleh data yang sudah diseleksi di

kriteria abu2, dengan kata lain hanya oleh yang mengalami hiperemesis

*jumlah diisi sbbya//tidak

~isi jumlah dengan penyakit selain ketiga diatas, tp catat nama penyakit lainnya

Page 57: DISTRIBUSI DATA KLINIK PASIEN DENGAN HIPEREMESIS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25685/1/Syarif... · Data Klinik ibu dengan hiperemesis gravidarum sebagai variabel

46

Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Syarif Hadi

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Juni 1990

Alamat : Jl. Munggang No. 20b Condet Kramat Jati Jakarta

Timur

Email : [email protected]

No.Telpon : 08567778966/02180871369

Riwayat Pendidikan

1995 – 1996 : TK Islam Assa’adah

1996 – 2002 : SDN Cawang 05 PG

2002 – 2005 : SMP Global Islamic School

2005 – 2008 : SMAN 14 Jakarta

2008 – Sekarang : FKIK Prodi Pendidikan Dokter UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Riwayat Organisasi

OSIS SMP Global Islamic School

KIR SMAN 14 Jakarta

USMR UIN Jakarta