cover

47
KEHAMILAN FISIOLOGIS I. Definisi kehamilan Kehamilan adalah suatu proses ovulasi sampai kelahiran yang berumur 280 hari atau 40 minggu dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Prawiroharjo, 2006). Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis tetapi kondisi normal dapat berubah menjadi patologi / abnormal (Kusmiyati. 2008). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir (Saefudin. 2006) Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2005). Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya persalinan adalah kira – kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar, 2002) Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan lebih dari 43 minggu ini disebut kehamilan postmatur. Kehamilan 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis buruk (sarwono, 2007). Menurut sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu) Kehamilan triwulan kedua (12-18 minggu) Kehamilan triwulan ketiga (28- 40 minggu) Dalam triwulan pertama alat – alat mulai dibentuk, dalam triwulan kedua alat – alat telah dibentuk, tetapi

Upload: arief-rahman

Post on 30-Jul-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KEHAMILAN FISIOLOGIS

I. Definisi kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses ovulasi sampai kelahiran yang berumur 280 hari atau 40 minggu dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Prawiroharjo, 2006).

Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan  bukan proses patologis tetapi kondisi normal dapat berubah menjadi patologi / abnormal (Kusmiyati. 2008).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari haid pertama haid terakhir (Saefudin. 2006)

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2005).

Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya persalinan adalah kira – kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar, 2002)

Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan lebih dari 43 minggu ini disebut kehamilan postmatur. Kehamilan 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda mempunyai prognosis buruk (sarwono, 2007).

Menurut sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

  Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu)  Kehamilan triwulan kedua (12-18 minggu)  Kehamilan triwulan ketiga (28- 40 minggu)

Dalam triwulan pertama alat – alat mulai dibentuk, dalam triwulan kedua alat – alat telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada kehamilan dibawah 28 minggu disebut abortus (keguguran), bila hal ini terjadi dibawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalinan prematur). Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm (sarwono, 2007).

II. Jenis – Jenis Kehamilan

Jenis-jenis Kehamilan menurut prawihardjo adalah :a. Kehamilan matur , yaitu kehamilan 37-40 minggu b. Kehamilan Postmatur, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu c. Kehamilan Prematur, yaitu kehamilan antara 28 minggu-36 minggu         (PUSDIKNAKES, 2003)

.

Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester, yaitu :

1. Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)

Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai periode terbentuknya fetus.

Periode Germinal (Minggu 0 – 3)

Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).

Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )

Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar

Periode Fetus (Minggu 9 – 12)

Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

2. Trimester kedua (Minggu 12 – 24)

Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.

Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

3. Trimester ketiga (24 -40)

Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.

III. Proses KehamilanProses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma

hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya

- Proses yang terjadi di awal kehamilan

1. SpermatozoaProses pembentukan sperma merupakan proses yang kompleks.

Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus yang menjadi spermatosit pertama kemudian menjadi spermatosit kedua lalu spermatosit dan akhirnya spermatosa. Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstisial leyding sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis ( Prawirohardjo, 2006 ).

Pada saat hubungan seks pengeluaran sel mani sekitar 3 – 5 cc yang mengandung 200-500 juta spermatozoa. Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama 4 hari, sehingga cukup untuk mengadakan konsepsi ( Kusmiyati, 2008 ).

2. OvulasiOvulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem

hormonal yang kompleks yaitu :

a) Proses pertumbuhan ovum (oogenesis), asalnya dari epitel germinal yang menjadi oogonium kemudian jadi folikel primer sehingga terjadi proses pematangan pertama.

b) Pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi folikel de graaf yang menuju ke permukaan cairan liquor folikuli. Desakan folikel de graff kepermukaan ovarium menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi.

c) Pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Dengan gerakan aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae) maka ovum yang terlepas segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Ovum yang ditangkap terus berjalan melalui saluran tuba menuju uterus dalam bentuk pematangan pertama, artinya telah siap untuk dibuahi.

3. KonsepsiKonsepsi adalah suatu peristiwa bertemunya antara sel mani dan sel telur

dalam tuba fallopi. Proses terjadinya konsepsi:  a) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh corona radiata

yang mengandung persediaan nutrisi. Pada ovum di jumpai inti dalam bentuk methapase ditengah sitoplasma yang disebut vitelus. Dalam perjalanan corona radiata makin berkurang pada zona pellusida, nutrisi di alirkan oleh vitellus melalui saluran pada zona pellusida

b) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam (ovum hidup selama 48 jam). Keseluruhan proses ini merupakan mata rantai fertilitas/konsepsi.

4. Pembentukan plasentaPlasenta terbentuk lengkap pada kehamilan kurang lebih 16 minggu dengan

ruang amnion telah mengisi seluruh cavum uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga tertekan kearah corion, amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion. Implantasi plasenta pada umumnya terjadi didepan atau dibelakang dinding uterus, agak keatas kearah fundus uteri.

a) Plasenta bentuknya bundar dengan ukuran : diameter 15-20 cm, tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram.

b) Sebagian besar plasenta berasal dari bagian janin yaitu villi korialis yang berasal dari korion, dan sebagian kecil berasal dari ibu yaitu dari desidua basalis.

c) Darah ibu yang mengalir diseluruh plasenta diperkirakan naik dari 300 ml/mnt pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml/mnt pada kehamilan 40 minggu. Setelah ruang interviler tanpa villi korialis mempunyai volume ±150-250 ml. Permukaan villi korialis seluas ±11cm. Dengan demikian pertukaran zat-zat makanan berjalan dengan benar.

d) Fungsi plasenta sebagai alat yang memberi makanan pada janin (nutritive), mengeluarkan bekas metabolisme (sekresi), memberi zat asam/O2 dan mengeluarkan CO2 (respirasi), memproduksi hormon, menyalurkan berbagai antibodi ke janin, serta plasenta juga dapat dilewati kuman-kuman dan obat-obatan tertentu.

e) Tali pusat berhubungan dengan plasenta biasanya terletak ditengah disebut insersio sentralis, bila agak pinggir disebut insersio lateralis, bila dipinggir disebut insersio marginalis, dan kadang-kadang tali pusat berada diluar plasenta dimana hubungannya dengan plasenta melalui selaput janin yang disebut insersio velamentosa ( Prawirohardjo, 2006 ).

5. Air ketubanAir ketuban atau liquor amnii berada pada ruangan yang dilapisi selaput janin

(selaput amnion dan korion). Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan ± 1000-1500 cc. Air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan berasa manis. Reaksinya agak alkalis atau netral dengan berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98% air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, vernik kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein ± 2,6% gr/l, terutama albumin. 

a. Air ketuban berguna untuk mengetahui keadaan paru-paru janin, cara penilaiannya dengan cara menghitung ratio L/S (lesitin/sfingomielin), bila kehamilan postmatur, gawat janin atau letak sungsang maka kita akan temukan air ketuban yang keruh dan kehijauan karena telah bercampur dengan mekonium.

b. Asal air ketuban yang pasti belum diketahui, tetapi kemungkinan berasal dari kencing janin (fetal urine), transudasi darah dari ibu, sekresi dari epitel amnion dan asal campuran (mixed origin) dari ketiga hal tersebut.

c. Fungsi air ketuban untuk melindungi janin terhadap dari luar, memungkinkan janin bergerak dengan bebas, melindungi suhu tubuh janin, meratakan tekanan di dalam uterus pada partus sehingga serviks membuka, membersihkan jalan lahir, jika ketuban pecah. ( Prawirohardjo, 2006 ).

- Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandunganProses pematangan telur dipengaruhi oleh hormon. Pada setiap bulannya, indung

telur wanita usia subur akan menghasilkan satu atau dua telur matang, yang disebut ovum. Sekitar 14 hari sebelum haid akan terjadi proses pelepasan telur yang matang dari indung telurnya. Proses ini dinamakan ovulasi. Telur inilah yang siap untuk dibuahi oleh sebuah sperma. Proses bersatunya inti ovum dan inti sperma disebut konsepsi (pembuahan), yang merupakan awal dari proses kehamilan

Proses terjadinya pembuahan sampai pertumbuhan janin diuraikan berikut ini :

Minggu pertamaMasa haid terakhir selama 5-7 hari. Pada fase ini, seorang wanita harus

memperhatikan tanggal dari hari pertama haid terakhir. Penanggalan ini akan digunakan untuk menentukan usia kehamilan menurut rumus Naegele.

Minggu ke-2 dan ke-3Minggu ke-2 dan ke-3 merupakan masa subur, jika siklus seseorang terjadi

selama 28-35 hari.Pada fase ini akan terjadi proses ovulasi dan dilanjutkan dengan konsepsi di saluran telur. Hasil konsepsi akan berkembang dengan cara pembelahan sel, mulai dari 1 sel menjadi 2, 4, 8 sampai membentuk sekelompok sel yang bergerak dari saluran telur menuju rongga rahim. Kelompok sel ini akan melekat (bernidasi) pada dinding rahim.

Minggu ke-4Kelompok sel akan berkembang menjadi embrio kecil dan melekat pada

lapisan dinding rahim.

Minggu ke-5Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistim

vaskuler (peredaran darah). Pada fase ini, seorang wanita tidak akan mengalami menstruasi (haid terhenti). Jika dilakukan uji kehamilan secara klinis akan diproleh hasil yang positip. Pada fase inipun sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan luar selama kehamilan.

Minggu ke-6Terbentuk tulang belakang, kepala besar yang mengandung otak rudimenter,

bakal tangan kaki, serta soket untuk mata dan telinga. Jantung sedang dibentuk, pada USG akan terdengar denyut jantung yang kuat. Plasenta (ari-ari) tampak lebih besar dari embrio.

Minggu ke-8Terjadi pembentukan semua organ besar dan bagian-bagian organ ginjal.

Kelopak mata telah menyatu untuk melindungi kedua matanya. Hidung, telinga, dan jari-jari mulai terbentuk. Kepala mulai menunduk ke arah dada. Wajah dan jari-jari sudah berkembang. Embrio tampak seperti manusia yang meningkat menjadi janin. Pada fase ini sudah terjadi gerakan janin, tetapi terlalu lembut untuk dapat dirasakan oleh sang ibu. Panjang janin mencapai 2,5 cm.

Minggu ke-10Pada masa ini, kegiatan jantung janin hampir dapat terdeteksi dengan dengan

peralatan yang menggunakan prinsip Doppler ultrasonik. Sirkulasi darah melalui tali pusat. Jari-jari dan kuku sudah terlihat dan ukuran kepala masih belum proporsional.

Minggu ke-12Daun telinga mulai terbentuk, kelopak mata masih melekat, leher dan alat

kelamin luar mulai terbentuk. Pada masa ini, ginjal janin mulai berfungsi. Janin sudah lebih aktif, tetapi masih belum dapat dirasakan oleh sang ibu. Berat ari-ari 6 kali berat janin. Kantung ketuban berisi sekitar 100 ml air ketuban. Panjang janin sekitar 9 cm.

Minggu ke- 14Rasa nyeri payudara sudah hilang. Kulit putting susu dan sekitar areola akan

terlihat lebih gelap. Pada masa ini, perut ibu mulai bertambah gendut dan sudah terlihat hamil.

Minggu ke- 16Alat kelamin luar sudah terbentuk, hidung dan telinga tampak jelas, kulit

merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pada masa ini plasenta (ari-ari) sudah terbentuk sempurna, yang merupakan akar janin untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Kadang-kadang terjadi gerakan yang tidak teratur. Pada kehamilan pertama, gerakan semacam ini tidak terasa oleh sang ibu. Rambut-rambut yang halus (lanugo) mulai tumbuh. Berat janin sama dengan berat ari-ari. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Panjang janin mencapai 16-18 cm.

Minggu ke-20Kulit makin tebal, rambut kepala mulai tumbuh, rambut halus (lanugo) mulai

tampak. Untuk pertama kalinya, getaran janin mulai dirasakan oleh sang ibu (seperti kepakan sayap kupu-kupu). Jika tidak merasakan adanya gerakan janin, jangan khawatir karena kondisi ini tidak selalu terjadi. Bola dan alis mata sudah tumbuh. Panjang janin sekitar 25 cm.

Minggu ke- 22Telinga bagian dalam sempurna. Janin sudah mulai bias mendengar suara

dari luar.

Minggu ke-24Kelopak mata terpisah, tumbuh alis dan bulu mata, kulit khas berkerut-kerut,

dan lemak tertumpuk di bagian bawahnya. Kepala besar dan panjang janin mencapai 30 cm. Jika janin ini lahir, akan berusaha untuk bernafas, tetapi akan meninggal setelah beberapa jam dilahirkan.

Minggu ke- 28Janin dapat mengisap jari. Kulit tipis merah ditutupi lemak yang disebut

verniks. Pertumbuhan kepala mulai lambat, ukurannya sebanding dengan ukuran tubuhnya . Organ dalam sudah lengkap. Berat janin mencapai 1000 gram. Jika janin ini lahir dapat bertahan hidup dengan perawatan khusus. Panjang janin mencapai 35 cm. Pada usia 28 minggu, janin masih leluasa berputar di dalam rahim ibu.

Minggu ke- 32Janin masih mempunyai cukup ruang untuk berenang bebas dalam air

ketuban, menendang, dan jungkir balik. Sebagian besar, janin akan berada pada posisi siap lahir, yaitu kepala di bawah dan kaki di atas. Kulit janin merah dan keriput. Jika lahir, tampak seperti orang tua kecil (little old man). Panjang janin mencapai 40-43 cm.

Minggu ke- 34Cahaya akan tersaring masuk ke dalam rongga rahim. Janin lebih banyak

bergerak dan mata berkembang sepenuhnya.

Minggu ke- 36Badan menjadi lebih bulat, kerutan di wajah hilang karena lemak menutupi

kulit sekeliling bayi dan menutupi wajahnya. Janin yang dikandung oleh sebagaian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke rongga panggul ( bayi sudah "turun") Umumnya testis (buah pelir) janin laki-laki sudah turun ke skrotum. Turunnya buah pelir ini dapat terjadi pula sampai mendekati kelahiran. Pada masa ini disebut bayi prematur. Panjang janin sekitar 46 centimeter dan beratnya 2.5 kilogram.

Minggu ke- 38Tendangan keras berkurang dan kepala janin mulai masuk ke dalam panggul.

Minggu ke- 40Janin telah berkembang sempurna dan siap lahir. Hari kelahirannya sudah

dekat. Secara umum sebagaian lanugo sudah hilang , tetapi pelindung verniks masih ada sampai bayi lahir. Umumnya, panjang bayi yang lahir mencapai 48 - 50 centimeter (ukurang orang Indonesia) dan berat badannya sekitar 2750 - 3000 gram

IV. Tanda-tanda Kehamilan Tanda-tanda kehamilan adalah sekumoulan tanda dan gejala yang timbul pada

wanita hamil, baik fisiologis dan psikologi pada masa kehamilan

1. Tanda Tidak PastiPerubahan-perubahan yang dirasakan oleh ibu (subyektif) yang timbul selama kehamilan.a) Amenorhoe (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui dengan tanggal hari pertama haid terkahir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalianan akan terjadi.

b) Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah)Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah) sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan ini disebut Morning Sickness.

c) NgidamMengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d) PingsanSering dijumpai bila berada di tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan pertama, akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.  

e) Mammae menjadi tegang dan MembesarKeadaan ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.

f) Anoreksia (Tidak Nafsu Makan)Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.  

g) Sering BAKTerjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul, pada akhir triwulan gejala bisa tinbul karena janin mulai keruang panggul dan menekan kembali rongga panggul.

h) ObstipasiObstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.

i) Pigmentasi KulitTerjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas

j) EpulisApulis adalah suatu hipertrofi ginggivea, sering terjadi pada triwulan pertama.    

k) VarisesSering terjadi atau dijumpai padatriwulan terakhir.

2. Tanda Mungkin Hamil Perubahan-perubahan yang di observasi oleh pemeriksa (bersifat obyektif) namun beberapa dugaan ke hamil saja.1. Uterus membesar2. Pada permukaan bimual korpus uteri teraba liat dan elastis dan kadang-kadang

menjadi sangat lunak. Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut

3. Tanda hegar 3Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan dapat diketahui melalui pemeriksaan bimanual.

4. Tanda chadwickSelama kehamilan, mukosa vagina sering kelihatan gelap merah kebiruan atau merah muda.

5. Tanda PiscaseckTerjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi plasenta

6. Tanda braxton hicksSelama kehimilan uterus mengalami kontraksi – kontraksi yang dapat diraba,biasanya tanpa nyeri dengan interval yang teratur mulai dari kehamilan dini. Kontraksi – kontraksi ini dapat bertambah jumlah dan amplitudonya kalau uterus dimasase.

7. Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi8. Goodelln sign

Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks terasa lebih lunak9. Reaksi kehamilan positif

3. Tanda Pasti HamilTanda-tanda obyektif yang didapatkan dari pemeriksan yang dapat digunkan untuk menegakkan diagnosa pada ibu hamil a. Terasa gerakan janin b. Teraba bagian-bagian janinc. Denyut jantung janind. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.

V. Perubahan Fisiologi pada Kehamilan atau Wanita Hamila. Trimester I

1) Vagina dan vulva Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tanpak lebih merah agak kebiruan (lividae) tanda ini disebut tanda chatwick. Warna porsio pun tampak lividae.

2) Servik uteriServik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada servik ini mengandung banyak kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka konsistensi servik menjadi lunak yang disebut tanda goodell.

3) Uterus Uterus akan akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh eatrogen dan progesteron. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya; peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembulu darah, hiperplasia/hipertropi dan perkembangan desidua.

4) Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditatum, korpus luteum graviditatum berdiameter kira-kira 3cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.

5) Payudara atau mamaeMamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropis sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinis pada mamae.

6) Sistem endokrin Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampe kelahilan 6 minggu. perubahan-perubahan hormon selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesteronplasenta dn juga hormon-hormon yang di keluarkan oleh janin.

7) Sistem kekebalan Peningkatan PH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina, sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak akan berubah. Immunoglobulin G atau IgG merupakan komponen pertama dari immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini.

8) Traktus urinarius/perkemihanPada bulan-pulan pertama kehamilan kandung kencinng tertekan sehingga sering timbul kencing.keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus graviditus keluar dari rongga panggul.

9) Traktus digestivus/ pencernaanPerubahan rasa tidan enakdi uluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esofagus bagian bawah. Produksi asam lambuuung menurun. Sering terjada nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.

10) Sirkulasi darah Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembulu-pembulu darah yang membesar pula, mamae dan alat yang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.

11) MuskuloskeletalPada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal.akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meninngkatkan jumlah cairan synovial.

12) Integumen/kulitPerubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umun terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar kerinngat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasii dan aktivitas vasomotor.

13) MetabolismePada wanita hamil basal metabolisme rate (BMR) meningkat. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.

14) Sistem pernafasan Adaptasi ventilasi dan sirkulasi selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu menibgkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida.

15) Sistem persyarafan Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi sistem neurologi selama masa hamil, selain perubahan-perubahan neurohormonal hipotalamik-hipofisis.

b. Trimester II1. Sistem reproduksi

Vulva dan vagina, Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembulu-pembulu darah alat genetalia membesar.

2. Servik uteriKonsistensi servik menjadi lunak dan kelenjar-kelanjar diservik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak

3. Uterus Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulant dan berangsur-angsur berbentuk lonjung seperti telor, ukuran kira-kira sebesar ukuran kepala bayi atau tinju orang dewasa.

4. OvariumPada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum

5.  Payudara/mamae Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat kuluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolustrum.kolustrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.

6. Sistem pencernaanBiasanya terjadi kostipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selainitu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendasak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar kearah atas dan lateral.

7. Sistem respirasi Karena adanya penurunan tekanan CO₂ seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.

8. Sistem kardiovaskuler Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterem.

9. Sistem traktus urinarius Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karna uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.

10. Sistem muskulo skeletalSelama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/jaringan yang berhubuungan disekitarnya.

11. Sistem integumenAkibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun naik.

12. Sistem endokrinAdanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

13. Kenaikan berat badanKenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.

c. Trimester III1. Sistem reproduksi

Uterus Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).

2. Sistem traktus urinariusPada akhir kehamilan kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali.

3. Sistem respirasiPada 32 minggu keatas karena usus-usus tertekan uterus yanng membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluas bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.

4.  Kenaikan berat badanTerjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.

5. Sirkulasi darah Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrin mencapai level terendah pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasenta tidak.

6. Sistem muskoskeletalSendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahaan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok (Kusmiyati, 2008).

VI. Tanda bahaya kehamilan1. Perdarahan pervagina

Perdarahan pervagina yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu, di sertai dengan rasa nyeri

2. Sakit kepala yang hebatSakit kepala menunjukkan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristrahat.

3. Penglihatan kaburWanita hamil mengeluh penglihatan kabur karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan (minor) adalah normal.

4. Bengkak di wajah dan jari-jari tanganBengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.

5. Keluar cairan pervaginaKeluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada kehamilan.

6. Gerakan janin tidak terasaApa bila ibu tidak merasakan gerakan janin atau gerakan janin kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.

7. Nyeri abdomen yang hebatNyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam kesehatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristrahat.

VII.   Ketidak nyamanan pada kehamilan 1. Trimester I

a. Hidung tersumbat atau berdarah Penyebabnya karena Peningkatan kadar estrogen dan progesterone, Pembesaran kapelar, Relaksasi otot halus vaskuler serta vaskuler hodung berair.

b. Kelelahan Penyebabnya Mungkun berhubungan dengan penurunan laju metabolism basal  pada awal kehamilan.

c. Keputihan Penyebabnya karena Peningkatan produksi lender dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.

d. Mengidam Penyebabnya karena Sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi,  Dapat merupakan tradisi

e. Hipersalivasi Penyebabnya : Tidak diketahui secara jelas

f. Mual muntah Penyebabnya karena Peningkatan kadar hCG estrogen / progesterone, Relaksasi dan otot-otot halus, Metabolik perubahan dalam metabolism karbohidrat berlebihan

g. Sakit kepala Penyebabnya karena Sepasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar, Kadar hormone  meningkat menyebabkan cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi lembek

2. Trimester IIa. Chloasma / perubahan warna aerola

Penyebabnya karena Kecendrungan genetis peningkatan kadar estrogen  dan mungkin progesterone

b. Gusi berdarah Penyebabnya karena Estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epithelial gusi, Vaskularisasi gusi menjadi sangat tinggi dengan penyebaran pembulu darah halus

c. HemoroidPenyebabnya karena Konstipasi, Kurangnya klep dalam pembulu-pembulu ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah

d. Keputihan Penyebabnya karena Peningkatan produksi lender dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen.

e. Konstipasi (sembelit)Penyebabnya karena Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan perilstatik usus menjadi lambat, Penyerapan air dari kolom meningkat , Tekanan dari uterus yang membesar pada usus

f. Pusing Penyebabnya karena Penggumpalan darah di dalam pembulu tungkai  yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan autput cardiac serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat.

3. Trimester IIIa. Edema

Penyebabnya karena Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring

b. Sering buang air kencingPenyebabnya : Tekanan uterus pada kandung kemih

c. HemoroidPenyebabnya karena Konstipasi, Kurangnya klep dalam pembulu-pembulu ini yang berakibat pada perubahan secara langsung pada aliran darah

d. Konstipasi (sembelit)Penyebabnya karena Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan perilstatik usus menjadi lambat, Penyerapan air dari kolom meningkat, Tekanan dari uterus yang membesar pada usus

e. Sakit punggung Penyebabnya karena Sepasme otot karena tekanan terhadap akar saraf, Kadar hormone yang meningkat menyebabkan cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek

f. Sesak nafas Penyebabnya Uterus membesar dan menekan pada diafragma.

ASUHAN ANTENATAL CARE (ANC)I. Definisi ANC

Adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, 2002).

Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).

II. Tujuan ANC

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh  kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.

3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.8. Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil

dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat

Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:                                                                                           

1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan, dan nifas.

2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.3. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,

kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu

III. Pemeriksaan pada ibu hamil

Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara umum meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

1. Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

2. Pemeriksaan Kebidanan

a) Inspeksi

Dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan dan pigmentasi puting susu.

Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

b) Palpasi

Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008), yakni :

- Leopold ILeopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian

apa yang ada di fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.

- Leopold IILeopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan

letak bagian kecil pada anak. Caranya : Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimanakan  bagian terkecil bayi .(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

- Leopold IIILeopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat

dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas  panggul. Caranya :

o Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan

secara lembut dan masuk kedalam abdomen pasien diatas simpisis pubis.

o Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah

yang menjadi presentasi tersebut. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).

- Leopold IV Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian

bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul. Caranya :

Letakkan kedua tangan disis bawah uterus lalu Tekan kedalam dan gerakkan jari-jari kearah romgga panggul,

dimanakah tonjolan sefalik dan apakah bagian presentasi telah masuk .

Pemeriksaan ini dilakukan bila kepala masih tinggi, pemeriksaan leopold lengkap dapat dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira bulan ke VI ke atas. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008)

c) Auskultasi Dilakukan umumnya dengan stetoskop manoaural untuk mendengarkan

bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bisisng rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke -5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan ke – 3. bunyi jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat bila presentasi kepala. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.

Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali permenit. Bunyi jantung dihitung dengan mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin .

IV. Standar Pelaksanaan ANC, meliputi 14 T:

1) Timbang berat badan (T1)Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua.

2) Ukur tekanan darah (T2)Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.

3) Ukur tinggi fundus uteri (T3)Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).

No Tinggi Fundus Uteri (cm) Umur Kehamilan Dalam Minggu

1 12 cm 12

2 16 cm 16

3 20 cm 20

4 24 cm 24

5 28 cm 28

6 32 cm 32

7 36 cm 36

8 40 cm 40

4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)Tablet ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamnil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan pertumbuhan janin (Dep. Kes RI, 1997). Zat besi ini penting untuk mengkompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan janin yagn adekuat (pusdiknakes, 2003) cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari, sesudah makan, selama masa kehamilan dan nifas. Perlu diberitahukan kepada ibu kepada ibu bahwa normal bila warna tinja mungkin menjadi hitam setelah makan obat ini .Dosis tersebut tidak mencukupi pada ibu hamil yang mengalami anemia, terutama pada anemia berat (8 gr% atau kurang). Dosis yang dibutuhkan adalah sebanyak 1-2 x 100 mg/hari selama 2 bulan sampai dengan melahirkan.

5) Pemberian imunisasi TT (T5)Untuk mencegah tetanus neonatorum.Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT

AntigenInterval

(selang waktu minimal)Lama perlindungan % Perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama

- -

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80%TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95%TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95%TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur hidup 99%

Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum.Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2 dengan interval 4 minggu dan bila memungkinkan untuk mendapatkan TT3 sesudah 6 bulan berikutnya). Ibu hamil dengan status T1 diharapkan mendapatkan suntikan TT2 dan bila memingkinkan juga diberikan TT3 dengan interval 6 bulan (bukan 4 minggu / 1 bulan). Bagi bumil dengan status T2 maka bisa diberikan 1 kali suntikan bila interval suntikan sebelumnya 6 bualn. Bila statusnya T3 maka suntikan selama hamil cukup sekali dengan jarak minimal 1 tahun dari suntikan sebelumnya. Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari satu tahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).

6) Pemeriksaan Hb (T6)

Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yagn pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu uapaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil Hb pada ibu hamil tidak boleh kurang dari 11 gr% karena ditakutkan ibu akan mengalami anemia.

7) Pemeriksaan VDRL (T7)Pemeriksaan Veneral Dease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/penyakit menular seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu hamil yagn pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2 cc. Apabila hasil tes dinyatakan positif, ibu hamil dilakukan pengobatan.rujukan. akibat fatal yagn terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran premature, cacat bawaan (saefudin, 2000).

8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8)Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan payudara yang ditujukan kepada ibu hamil. Manfaat perawatan payudara adalah: a) Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu b) Mengencenangkan serta memperbaiki bentuk putting susu (pada putting susu

yang terbenam)c) Merangsang kelenjcar-kelenjar susu sehingga produksi ASI lancar d) Mempersiapkan ibu dalam laktasi Perawatan Payudara dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dan dimulai pada kehamilan 6 bulan.

9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9)Senam ibu hamil bermnanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan dan mempercepat pemulihan setelah melakukan serta mencegah sembelit. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggul memperoleh relaksasi tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi. Menguasai teknik pernafasan yagn berperan pada 22 minggu, dilakukan secara teratur, sesuai kemampuan fisik panggul, gerakan kepada dan gerakan bahu (memperkuat otot perut), gerakan jongkok atau berdiri (memperkuat otot vagina, perineum dan memperlancar persalinan) (Arifin, 1996).

10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10)Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI, 2001:23)

a) Definisi konseling Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yagn sedang dihadapinya. (Dep. Kes 1993)

b) Prinsip-prinsip konseling Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu: 1) Keterbukaan 2) Empati 3) Dukungan 4) Sikap dan respon positif 5) Setingkat atau sama sederajat

c) Tujuan konseling pada ante natal care 1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya

preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan 2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan,

penolong persalinan yang bersih dan aman atau tindakan klinik yang mungkin diperlukan.

11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11)Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3 % ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan rutin urin protein ini umumnya mendeteksi ibnu hamil ke arah preeklamsia.

12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12)Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula pada keluarga ibu dan suami. Bila hasil pemeriksaan urine reduksi positif (+) perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Mellitus Gestasional (DMG). Diabetes Mellitus Gestasional apda ibu dapat mengakibatkan adanya penyakti berupa pre eklamsia, polihidramnion, bayi besar (Saefudin, 2000).

13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13Diberikan pada kaus gangguan akibat kekurangan yodium di daerah endemis. Gangguan kibat kekurangan yodium (GAKI) adalah rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia. Kekurangan unsur yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan dimana tanah dan air tidak mengakibatkan gondok dan kretin yang ditandai dengan:

a) Gangguan fungsi mental b) Gangguan fungsi pendengaran c) Gangguan pertumbuhan d) Gangguan kadar hormon yang rendah

14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14)

Malaria adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh satu dari beberapa jenis plasmodium dan ditularkan oleh ggitan nyamuk anopheles yang terinfeksi. Di Indonesia terdapat 3 jenis yang biasanya adalah plasmodium vivax, plasmodiumn falciparum, dan plasmodium malaria. Pemeberian obat malaria kepada ibu hamil pendatang baru berasal dari daerah malaria, juga kepada ibu hamil dengan gejala khas malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan hasil apusan darah yagn positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan muda dapat terjadi abortus, partus prematurus juga anemia (Arifin, 1996).

V. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)

Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)

Pemeriksaan kehamilan di lakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.

2. Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan. 3. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan. 4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan 5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu K1: l kali pada trimester 1, K2 :1 kali pada trimester II dan K3 dan K4 : 2 kali pada trimister III. Namun jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing- masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan teratur jika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan ≥4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali kunjungan (WHO, 2006).

VI. Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

a. Standar 1 : Metode AsuhanAsuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan

dengan langkah : Pengumpulan data dan analisa data, penentuan diagnosa perencanaan, evaluasi dan dokumentasi.

b. Standar 2 : PengkajianPengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis

berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.

c. Standar 3: Identifikasi Ibu HamilBidan melakukan kunjungan rurnah dan berinteraksi dengan masyarakat

secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

d. Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan AntenatalBidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi

anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Immuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan rnerujuknya untuk tindakan selanjutnya.

e. Standar 5: Palpasi AbdominalBidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan

palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

f. Standar 6: Pengelolaan Anemia pada KehamilanBidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau

rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada KehamilanBidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan

dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

h. Standar 8 : Persiapan PersalinanBidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta

keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan gawat darurat. Bidan hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.(PPIBI, 1999:26-27)

VII. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

a) PengetahuanKetidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan

kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.

b) EkonomiTingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi

rendah keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.

c) Sosial BudayaKeadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi

ibu dalam memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.

d) GeografisLetak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat

yang terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).

e) Sikap

Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.

f) InformasiInformasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan

seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.

g) DukunganDalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan,

disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).

PENUTUP

I. SimpulanUntuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang sehat : A. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan

kedaruratan yang mungkin terjadi.B. Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbul selama

kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetric.C. Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan

memberikan pendidikan, suplemen immunisasi.D. Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas yang

normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologi dan sosial.

II. SaranDengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah ilmu

pengetahuan kepada pembaca. Oleh karena itu, harapan penulis kepada pembaca semua agar sudi kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.Dan para pembaca dapat menerapkan perawatan ante natal care yang benar dan sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI.  2004. Asuhan Persalinan Normal . Jakarta : Departemen

Kesehatan.

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk

Kebidanan.Jakarta : Salemba Medika.

Manuaba, Ida Bagus Gde.2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri

Gine-Kologi Sosial Untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi.

Jakarta : EGC

JNPKKR-POGI-JHPIEGO. 2002.  Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saifuddin, Abdul Bahri. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan         Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawihardjo

PUSDIKNAKES. 2003. Konsep Asuhan. Kebidanan. WHO : JHPIEGO.

Prawirohadjo, Sarwono. 2006. ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses

tanggal 29 Maret 2011

http://www.kti-skripsi.com/2010/05/kti-kebidanan-tentang-anc.html

Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUANG NIFAS (MERPATI)

RSUD BANJARBARU

OLEH :

ARIEF RAHMAN PO7120010007

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2012

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN FISIOLOGIS

DI RUANG BERSALIN (MERPATI)

RSUD BANJARBARU

OLEH :

ARIEF RAHMAN PO7120010007

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM DI RUANG

PERAWATAN ANAK (MERAK)

RSUD BANJARBARU

OLEH :

ARIEF RAHMAN PO7120010007

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2012

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI

DENGAN HIPERBILLIRUBINEMIA

DI RUANG PERINATOLOGI (CENDRAWASIH)

RSUD BANJARBARU

OLEH :

ARIEF RAHMAN PO7120010007

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEPERAWATAN

BANJARBARU

2012