contoh kasus ktun 4
TRANSCRIPT
KPK Periksa Adner dalam Kasus Suap Hakim Ibrahim
JAKARTA, KOMPAS.com
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa(13/4/2010), memeriksa seorang
pengacara, Adner Sirait (AS), dalam kasus dugaan suap Rp300 juta kepada hakim Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara (TUN) Jakarta, Ibrahim.Adner menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta,
sejak pukul 11.00 WIB dan baruselesai delapan jam kemudian. Ketika meninggalkan KPK pada pukul 19.00
WIB, Adner tidak mau menjawab pertanyaan wartawan. Dia hanya diam sambil bergegas menuju
mobiltahanan KPK ketika para wartawan menanyakan materi pemeriksaan yang dia jalani.Juru Bicara KPK
Johan Budi membenarkan bahwa Adner diperiksa untuk memperdalam penyidikan kasus dugaan suap
terhadap hakim Ibrahim. KPK menduga Adner menyuapIbrahim untuk memenangkan perkara yang sedang
bergulir di Pengadilan Tinggi TUNJakarta."Yang bersangkutan dimintai keterangan untuk mengetahui
apakah dugaan suap hanyamelibatkan keduanya, atau ada pihak lain yang terlibat," kata Johan.KPK resmi
menetapkan Ibrahim dan Adner Sirait sebagai tersangka kasus dugaan suap. KPK menjerat Ibrahim
dengan Pasal 6 ayat (2) dan atau Pasal 12 Undang-Undang PemberantasanTindak Pidana
Korupsi. Sedangkan Adner dijerat Pasal 6 ayat (1) dan atau Pasal 15 Undang-Undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.Suap itu diduga untuk memenangkan PT Sabar Ganda
dalam sengketa tanah dengan PemprovDKI Jakarta yang disidangkan di Pengadilan Tinggi
TUN Jakarta.Perkara Nomor 36/B/2010/PTUN JKT itu ditangani oleh majelis hakim yang terdiri
dariIbrahim (ketua), Arifin Marpaung, dan Santer Sitorus.Setelah penangkapan, pengadilan
mengganti susunan majelis hakim sehingga perkara ituditangani oleh HR Suhardoto (ketua),
Bambang Edy Sutanto, dan Sulistyo. Dalam kasus itu,KPK telah melakukan penggeledahan di
sejumlah tempat, antara lain di Pengadilan TinggiTUN Jakarta, kantor, dan rumah Adner
Sirait.Saat menggeledah rumah Adner, KPK juga menemukan uang sebanyak Rp 80 juta. JohanBudi
menjelaskan, uang itu ditemukan di ruang kerja. Namun, KPK belum menyatakan uangitu terkait dengan
suap yang menjerat Adner dan Ibrahim. "Kami masih meneliti apakah uangada kaitan dengan dugaan suap,"
kata Johan.