case stroke hemoragik.ppt
TRANSCRIPT
IDENTITASIDENTITAS
Nama : Tn. YantanaUsia : 38tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Karya Bina Lindung, Jati
CempakaPekerjaan : KaryawanAgama : IslamStatus : MenikahTanggal Masuk : 19 Maret 2013
Pk. 00.03 UGD
Nama : Tn. YantanaUsia : 38tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Karya Bina Lindung, Jati
CempakaPekerjaan : KaryawanAgama : IslamStatus : MenikahTanggal Masuk : 19 Maret 2013
Pk. 00.03 UGD
Riwayat Penyakit SekarangRiwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu•Riwayat trauma disangkal•Riwayat stroke (+) sekitar bulan Oktober 2012 , OS tidak bisa berbicara, lalu sempat berobat ke klinik di dekat rumah namun tidak menjalani rawat inap. Saat itu diberikan pengobatan beruapa aspilet, dan obat asam urat (karena saat nilai laboratorium menunjukkan nilai asam urat yang meningkat)•Riwayat Hipertensi sejak tahun 2000 namun tidak terkontrol (pernah mengkonsumsi obat hipertensi, yaitu amlodipin namun tidak teratur)•Riwayat asma, diabetes mellitus disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Ayah dari OS menderita Hipertensi
Riwayat Kebiasaan• OS memiliki riwayat kebiasaan merokok sejak
usia 18 tahun, dalam 1hari dapat menghabiskan sekitar 1 – 1,5 bungkus.
• OS sering mengkonsumsi makanan berlemak dan gorengan
• OS diakui jarang melakukan aktivitas olahraga
KEADAAN UMUM
Kesadaran Compos Mentis
Kesan sakit Tampak sakit sedang
Status gizi Cukup
Sikap pasien Kooperatif
KEPALABentuk Normochepali, tidak terdapat luka dan jahitan
Rambut Hitam sedikit ikal, distribusi merata, allopecia (-)
Wajah Pucat (-), ikterik (-), petekie (-). terdapat luka lecet pada pipi kanan.
MataPupil bulat isokor Ø 3 mm/3mm, edema kelopak
mata (+/-), CA (-/-), SI (-/-), sekret (-/-),
exopthalmus (-/-), ptosis (-/-), RCL (+/+), RCTL
(+/+).
KEPALATelinga Bentuk normal, nyeri tekan tragus (-/-),
pendengaran (+/+), battle’s sign (-/-)
Hidung Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-), mukosa hidung tidak hiperemis.
Gigi dan mulut Bibir kering (-), gusi berdarah (-)
Lidah Lidah kotor (-), tremor (-)
Leher Kelenjar getah bening tidak membesarKelenjar tiroid tidak teraba, trakea simetris ditengahTidak tampak ada tanda jejas
THORAX - PARUINSPEKSI Simetris tidak ada hemithorax
yang tertinggal, saat statis maupun dinamis.
PALPASI Gerak simetris pada kedua hemithorax vocal fremitus +/+ suara kuat
PERKUSI Sonor pada hemithorax kanan dan sonor pada lapang paru atas kiri batas paru-hepar pada sela iga IV pada line midclavicularis dextra, dengan peranjakan 2 jari pemeriksa, batas paru-lambung pada sela iga ke VIII pada linea axillaris anterior.
AUSKULTASI suara napas vesikuler +/+, rhonki -/- pada lapang paru atas kiri, wheezing -/-
THORAX - JANTUNGINSPEKSI Tidak tampak pulsasi ictus cordis
PALPASI Ictus cordis tidak teraba
PERKUSI • Batas kanan jantung : ICS III - V linea parasternalis dextra
• Batas kiri jantung : ICS V, 1 cm di medial linea midclavicularis sinistra
• Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
AUSKULTASI Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi Mendatar, jaringan parut (-)
Palpasi Supel (+), Nyeri tekan epigastrium (-), Nyeri lepas (-), defans muskular (-), Hepar lien tidak teraba membesar
Perkusi Timpani (+)
Auskultasi Bising usus (+) 5x/menit
EKSTREMITASEKSTREMITAS
Atas Akral hangat, edema -/-. Lengan bawah kanan terbalut dengan elastic verban
Bawah Akral hangat, edema -/-
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN NEUROLOGISNEUROLOGIS
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran : Compos mentisKuantitatif : GCS (E4V0(AFASIA)M6)
TANDA RANGSANG MENINGEALTANDA RANGSANG MENINGEAL
PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL
Muntah proyektil
Ada
Sakit kepala Ada
Penurunan kesadaran
Tidak Ada
Edema papil Tidak dilakukan
NERVUS KRANIALIS
Nervus I (Olfactorius)Nervus I (Olfactorius)
Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus II (Opticus)Nervus II (Opticus)
Tidak dilakukan pemeriksaan
N. III, IV, VI (Okulomotorius, Trochlearis,
Abducen)
Pemeriksaan Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerak mata ke nasal Baik Baik
Gerak mata ke atas Baik Baik
Gerak mata ke bawah Baik Baik
Gerak mata ke temporal Baik Baik
Gerak mata ke nasal atas Baik Baik
Gerak mata ke nasal bawah Baik Baik
Gerak mata ke temporal atas Baik Baik
Gerak mata ke temporal bawah Baik Baik
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Bentuk pupil Bulat, isokor Bulat, isokor
Reflek cahaya langsung + +
Reflek cahaya ≠ langsung + +
Reflek akomodatif + +
Diplopia - -
Nervus V (Trigeminus)Nervus V (Trigeminus) Pemeriksaan Kanan Kiri
Menggigit Baik Baik
Membuka mulut Baik Baik
Sensibilitas
ophtalmik
Baik Baik
Sensibilitas maxilla Baik Baik
Sensibilitas
mandibula
Baik Baik
Reflek kornea Baik Baik
Nervus VII (Facialis)Nervus VII (Facialis) Pemeriksaan Kanan Kiri
Kerutan kulit dahi + +
Memejamkan mata + +
Menyeringai + -
Menggembungkan pipi + -
Mencucukan bibir + -
Nervus VII Nervus VII (Vestibulocochlearis)(Vestibulocochlearis)
Vestibuler Vertigo : Tidak dilakukanNistagmus : (-/-)
CochlearTuli Konduktif : Tidak dilakukan
pemeriksaanTuli perseptif : Tidak dilakukan
pemeriksaan
N. IX, X (Glossopharingeus, N. IX, X (Glossopharingeus,
Vagus)Vagus)
Arkus farings Simetris
Uvula Simetris di tengah
Menelan Baik
Nervus XI (Accesorius)Nervus XI (Accesorius) Pemeriksaan Kanan Kiri
Menoleh + +
Mengangkat bahu + +
Nervus XII Nervus XII (Hypoglossus)(Hypoglossus)
Artikulasi -
Tremor lidah -
Menjulurkan lidah ada deviasi ke kiri
Fasikulasi lidah Negatif
Kekuatan MotorikKekuatan Motorik
5555 1111
5555 1111
Refleks FisiologisRefleks FisiologisExtremitas superior Kanan KiriBiceps + +Triceps + +Ekstremitas inferiorPatella + +Achilles + +
Refleks PatologisRefleks PatologisHoffman trommer - +
Babinsky - +
Oppenheim - +
Chaddock - +
Gordon - +
Schaeffer - +
Klonus tumit - +
Klonus lutut - -
SENSORIKSENSORIK
Kanan Kiri
Raba baik kurangNyeri baik kurangSuhu tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium
HB : 14,5 (Normal) 13,2 – 17,3g/dlLEUKOSIT : 9500 (Normal) 3600 – 10600/mmTROMBOSIT : 235000 (Normal) 150000 - 400000/mmHT : 43 (Normal) 40 - 52 %
Pemeriksaan RadiologisPemeriksaan Radiologis
Perdarahan intracerebri basal
ganglia kanan dengan infark cerebri lobus parietal kiri
RESUMERESUME
DIAGNOSIS KERJADIAGNOSIS KERJA
PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANIVFD RL 20 TPM (+ Tramadol / kolf)Inj, Citicholine 2 x 500Inj, vit k 2x1Inj. Transamin 3 x 500Inj. Ranitidin 2x1(Oral)Alprazolam 2 x 1mgHistrin 1 x 10 mgHalloperidol 2x1mgAmlodipine 1x 10 mgValsartan 80 mg 1 x 1
PROGNOSISPROGNOSIS• AD VITAM : DUBIA AD
BONAM• AD SANATIONAM : DUBIA AD
MALAM• AD FUNGSIONAM : DUBIA AD
MALAM
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIDEFINISI• Menurut definisi WHO, stroke adalah suatu tanda
klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular.
• Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
ETIOLOGIETIOLOGI•Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)
•Ruptur kantung aneurisma
•Ruptur malformasi arteri dan vena
•Trauma (termasuk apopleksi tertunda paska trauma)
•Kelainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, ITP
•Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.
•Septik embolisme, myotik aneurisma
•Penyakit inflamasi pada arteri dan vena
PATOGENESISPATOGENESISA. Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral paling sering terjadi ketika tekanan darah tinggi kronis melemahkan arteri kecil, menyebabkan robek.
Pada orang tua, sebuah protein abnormal disebut amiloid terakumulasi di arteri otak (angiopati amiloid) melemahkan arteri dan dapat menyebabkan perdarahan
kelainan pembuluh darah saat lahir, luka, tumor, peradangan pembuluh darah (vaskulitis), gangguan perdarahan, dan penggunaan antikoagulan dalam dosis yang terlalu tinggi.
PATOGENESISPATOGENESISB. Perdarahan Subarakhnoid• Perdarahan subaraknoid biasanya hasil dari cedera kepala.
• Perdarahan subaraknoid dianggap stroke hanya jika terjadi secara spontan yaitu, biasanya hasil dari pecahnya aneurisma mendadak di sebuah arteri otak, yaitu pada bagian yang menonjol di daerah yang lemah dari dinding arteri itu.
• Aneurisma biasanya terjadi di percabangan arteri. Aneurisma dapat muncul pada saat kelahiran atau dapat berkembang kemudian (bertahun tahun mengalami tekanan darah tinggi)
• Kebanyakan perdarahan subaraknoid adalah hasil dari aneurisma kongenital.
Gejala klinis Gejala klinis (berdasarkan lokasi)(berdasarkan lokasi)
A. Perdarahan Intraserebral- Serangan dimulai tibatiba, berupa : sakit kepala
berat ,umumnya saat melakukan aktivitas(namun pada orang tua kemungkinan ringan / tidak ada)
- Kelemahan, kelumpuhan, hilangnya sensasi / mati rasa (pada 1 sisi tubuh)
- Kesulitan dalam berbicara- Mual, muntah, penurunan kesadaran (hanya
dalam beberapa detik – menit)
Gejala klinis Gejala klinis (berdasarkan lokasi)(berdasarkan lokasi)
B. Perdarahan Sub Arakhnoid1. Tanda tanda peringatan yang lebih berat, seperti :
- Sakit kepala yang luar biasa dan tiba2 berat (kadang disebut sebagai sakit kepala halilintar) pada aneurisma yang pecah biasanya menyebabkan sakit kepala yang hebat dan memuncak dakam beberapa detik
- Sakit pada daerah mata / daerah fasial- Penglihatan ganda - Kehilangan penglihatan tepi
2. (Dalam waktu 24 jam darah dan LCS di sekitar otak mengiritasi selaput otak) hal ini akan menyebabkan : leher kaku, sakit kepala terus menerus, muntah,
Gejala klinis Gejala klinis (berdasarkan lokasi)(berdasarkan lokasi)
3. Kelemahan / kelumpuhan pada satu sisi tubuh4. Kehilangan sensasi pada satu sisi tubuh5. Kesulitan memahami dan menggunakan bahasa
DIAGNOSIS & PEMERIKSAAN DIAGNOSIS & PEMERIKSAAN
PENUNJANGPENUNJANG• Diagnosis stroke dapat ditegakkan berdasarkan
riwayat dan keluhan utama pasien. Beberapa gejala/tanda yang mengarah kepada diagnosis stroke antara lain: hemiparesis, gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia atau buta mendadak, diplopia. Vertigo, afasia, disfagia, disartria, ataksia, kejang atau penurunan kesadaran yang keseluruhannya terjadi secara mendadak
Pemeriksaan Pemeriksaan PenunjangPenunjang
• Laboratorium : hitung darah lengkap, profil pembekuan darah, kadar elektrolit, dan kadar serum glukosa.
• Pencitraan otako CT non kontras otak dapat digunakan untuk membedakan stroke
hemoragik dari stroke iskemik. Pencitraan ini berguna untuk membedakan stroke dari patologi intrakranial lainnya. CT non kontras dapat mengidentifikasi secara virtual hematoma yang berdiameter lebih dari 1 cm.
o MRI telah terbukti dapat mengidentifikasi stroke lebih cepat dan lebih bisa diandalkan daripada CT scan, terutama stroke iskemik. MRI dapat mengidentifikasi malformasi vaskular yang mendasari atau lesi yang menyebabkan perdarahan.2
Pemeriksaan Pemeriksaan PenunjangPenunjang
• Elektrokardiogram (EKG) untuk memulai memonitor aktivitas jantung. Disritmia jantung dan iskemia miokard memiliki kejadian signifikan dengan stroke.
SIRIRAJ STROKE SIRIRAJ STROKE SCORESCORE
SIRIRAJ STROKE SCORE
GEJALA HEMORRHAGIC INFARKPermulaanWaktu seranganPeringatan sebelumnyaMuntahKejangPenurunan kesadaranBradikardiPerdarahan retinaPapil edemaRangsangan meningealPtosis Lokasi (Topis)
Sangat akutAktif++++++++
+++ (Hari I)+++
++++
Sub Kortikal
Sub akutTidak aktif
++---
+ (Hari IV)----
Sub / Kortikal
DIAGNOSIS BANDING JENIS STROKE
PenatalaksanaanPenatalaksanaan