case ket edit
TRANSCRIPT
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
DISUSUN OLEH:
Ali _Citra_Yarah _Mustika _Baskara _ Qolbi_Shafira
PEMBIMBING:
Dr. H. Rizani Amran, Sp. OG (K)
DEFINISI
Kehamilan ektopik
Kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uterus.
Kehamilan ektopik terganggu (KET)
Keadaan di mana timbul gangguan pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien.
EPIDEMIOLOGI
Sebagian besar berumur antara 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun
Diantara kehamilan-kehamilan ektopik terganggu, yang banyak terjadi ialah pada daerah tuba (90%)
ETIOLOGI
1. Gangguan transportasi dari hasil konsepsi yaitu sebagai akibat adanya: - Radang panggul (PID) - AKDR (IUD) - Penyempitan lumen akibat tumor - Pasca tindakan bedah mikro pada tuba - Abortus
2. Kelainan hormonal Induksi ovulasi, Fertilisasi invitro, Ovulasi yang terlambat,Transmigrasi ovum,
terutama pada kasus perkembangan duktus mulleri yang abnormal. Berubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Cont…
3. Penyebab yang masih diperdebatkan
Endometriosis, Cacat bawaan, Kelainan kromosom, Kualitas sperma dan lain-lain
KLASIFIKASI
1. Kehamilan tuba
2. Kehamilan ovarial
3. Kehamilan servikal
4. Kehamilan abdominal
5. Kehamilan heteropik
6. Kehamilan interstisial
7. Kehamilan intraligamenter
8. Kehamilan tubouterina
9. Kehamilan tuboabdominal
10. Kehamilan tuboovarial
PATOGENESISEtiologi:
Ggn. Transportasi hasil konsepsiKelainan Hormonal
Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau interkolumnar
Nidasi Kolumner
Telur bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping.
Perkembangan telur selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi
Telur mati secara dini dan direabsorbsi.
Nidasi Interkolumnar
Telur bernidasi antara dua jonjot endosalping.
Ovum dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yg menyerupai desidua &
dinamakan pseudokapsularis. Vili khorealis menembus endosalping & masuk ke
dalam otot-otot tuba dg merusak jaringan dan pembuluh darah.
Cont…
Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 6 - 10 minggu.
Beberapa kemungkinan yang mungkin terjadi adalah:• Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi.• Abortus ke dalam lumen tuba• Ruptur dinding tuba
MANIFESTASI KLINIS
Keluhan gastrointestinal Nyeri tekan abdomen dan pelvis Amenorrhea Spotting atau perdarahan pervaginam Perubahan uterus Hipotensi, tachycardia, hipovolemi, Perubahan suhu tubuh Massa pelvis Hematokel pelvis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes Kehamilan• Lab. Darah : pemeriksaan Hb serial, beta-HCG serum• Kuldosintesis• USG
DIAGNOSIS BANDING
Salfingitis Abortus imminens/abortus incompletus Corpus luteum atau kista folikel yang pecah Torsi kistoma ovarii Appendisitis
PENATALAKSANAAN
Perbaiki keadaan umum: cairan dan transfusi darah Salpingostomi, jika penderita belum punya anak Salpingektomi, dipertimbangkan jika penderita sudah
mempunyai anak dan terdapat kelainan tuba yang lain. Kehamilan kornu dilakukan salfingooforektomi dan:
Histerektomi bila umur > 35 tahun. Fundektomi bila masih muda untuk kemungkinan
masih bisa haid. Insisi bila kerusakan pada kornu kecil dan kornu dapat
direparasi.
Cont..
Kehamilan ektopik terganggu di ovarium sistektomi ataupun oovorektomi.
Kehamilan ektopik terganggu di servik uteri histerektomi.
Laparatomi dapat dilakukan pada ruptur tuba, kehamilan dalam divertikulum uterus, kehamilan abdominal dan kehamilan tanduk rudimenter.
Konservatif Methotrexat Untuk kendali nyeri pasca tindakan, dapat diberikan:Ketoprofen 100 mg supositoriaTramadol 200 mg iv
Cont…
Konseling pasca tindakan, antara lain berisi: Kelanjutan fungsi reproduksi Risiko hamil ektopik ulangan Kontrasepsi yang sesuai Asuhan mandiri selama di rumah Jadwal kunjungan ulang
KOMPLIKASI
• Perdarahan• Infeksi• Sterilitas• Ruptur tuba
PROGNOSIS
• Terdapat 50-60% kemungkinan wanita steril• Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara
0-14,6%• Ibu yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu
mempunyai risiko 10% untuk terjadinya kehamilan ektopik terganggu berulang
• Ibu yang sudah mengalami kehamilan ektopik terganggu sebanyak dua kali terdapat kemungkinan 50% mengalami kehamilan ektopik terganggu berulang
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI
• Nama : Ny R• Umur : 27 tahun• Alamat : Dalam kota• Agama : Islam• Status : Menikah• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• MRS : 3-11-2009
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Hamil muda dengan nyeri perut sebelah kanan bawah Riwayat Perjalanan Penyakit :Sejak + 2 bulan SMRS penderita mengeluh tidak menstruasi. Riwayat mual muntah (+). Riwayat payudara tegang (+).
2 hari SMRS penderita mengeluh perut mules dan nyeri perut sebelah kanan bawah. Penderita juga mengeluh keluar darah dari kemaluan berwarna hitam, banyaknya ± 1 kali ganti celana dalam. Riwayat keluar gumpalan darah seperti daging (-), riwayat keluar gelembung seperti mata ikan (-). Riwayat demam dan rasa tidak nyaman daerah perut bagian bawah tidak ada, riwayat trauma tidak ada, riwayat pasca senggama tidak ada, riwayat minum obat/jamu peluruh tidak ada. Penderita mengaku hamil 2 bulan.
• Riwayat perkawinan : 1 kali, lamanya 2 tahun• Riwayat sosioekonomi dan gizi : cukup• Riwayat Reproduksi Menarche : 12 tahun Siklus haid : 28 hari, teratur, lama 7 hari Nyeri sebelum/saat/setelah haid: ada sebelum haid HPHT : 14-09-2009• Riwayat obstetri : G1P0A0• Riwayat penyakit yang pernah diderita : tidak ada• Riwayat operasi : tidak ada• Riwayat penyakit dalam keluarga : tidak ada• Riwayat memakai kontrasepsi : tidak ada
Cont…
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present• Keadaan umum : tampak sakit sedang• Kesadaran : compos mentis• Tekanan darah : 90/60 mmHg• Nadi : 112 x/mnt• Frekuensi pernafasan : 22 x/mnt• Suhu : 37,2 oC • Berat badan : 50 kg• Tinggi badan : 150 cm
Cont…• Konjunctiva palpebra pucat : (+/+)
• Sklera ikterik : (-/-)
• Gizi : cukup
• Payudara hiperpigmentasi : (+/+)
• Jantung : HR 112 x/menit, regular, BJ I dan II
normal, gallop (-), murmur (-)
• Paru-paru : Suara nafas vesikuler normal,wheezing (-), ronkhi (-)
• Hati dan lien : sulit dinilai
• Edema pretibia : (-/-)
• Varises : (-/-)
• Refleks fisiologis : +/+
• Refleks patologis : - /-
Cont…
Status Ginekologi• Pemeriksaan luar :
Abdomen tegang, simetris, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), tanda cairan bebas (+)
• Pemeriksaan dalam
Inspekulo :Portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+), darah tak aktif, erosi (-), laserasi (-), polip (-)
Vaginal Toucher :
Vulva/Vagina : Vulva tenang, mukosa vagina licin
Serviks : Portio lunak, OUE tertutup, nyeri goyang portio (+)
Cont..
• Corpus uteri : sesuai usia kehamilan 8
minggu, lunak• Adnexa/parametrium : kanan dan kiri tegang• Cavum Douglas : menonjol• Rectal Toucher :
TSA baik, mukosa licin, ampula recti kosong, massa intralumen (-), adnexa parametrium kanan dan kiri tegang, corpus uteri sesuai usia kehamilan 8 minggu, cavum douglas menonjol.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes Kehamilan Hasil (+)• Pemeriksaan Laboratorium :
Darah : Hb serial (3x)
Hb 1 : 10,1 g/dl Leukosit 1: 12500/ul
Hb 2 : 9,1 g/dl
Hb 3 : 8,9 g/dl• Kuldosentesis :
Kuldosintesis (+), terdapat darah merah kehitaman tidak membeku.
• USG
DIAGNOSIS BANDING
• Kehamilan ektopik terganggu• Abortus inkompletus• Torsi kistoma ovarii• Appendisitis akut
DIAGNOSA KERJA
Kehamilan Ektopik Terganggu + Anemia Ringan
PENATALAKSANAAN
• Observasi tanda vital dan perdarahan• Resusitasi cairan, IVFD RL 500 ml dalam 15 menit pertama
ataun 2 L dalam 2 jam pertama.• Transfusi darah• Antibiotika: cefotaxim 3x1g IV• Rencana laparotomi cito• Persiapan operasi (izin, alat, obat, darah)
• Hari/Tanggal : Selasa/3 November 2009 • Nama Pasien/Umur : Ny. R/27 tahun• Alamat : Dalam kota • Premedikasi : SA 50 mg+Pethidine 50 mg • Anestesi : Recofol 100 mg
• Maintenance : O2 + N2O + Ethrane + Tracrium
Pukul 14.15 WIB. Operasi dimulai• Penderita dalam posisi terlentang dalam narcose umum. Lapangan
operasi dipersempit dengan doek steril. Dilakukan insisi mediana antara simphisis dan pusat sepanjang + 10 cm, incisi diperdalam secara tajam dan tumpul sampai menembus peritoneum.
LAPORAN OPERASI
Cont…
Setelah peritoneum dibuka, dilakukan eksplorasi dan didapatkan :• Darah dan bekuan darah + 800 ml.• Tampak ruptur tuba pars ampularis dekstra, ovarium dextra dalam
batas normal• Uterus sebesar kehamilan 8 minggu
Diputuskan untuk melakukan salpingektomi dekstra dengan cara sebagai berikut:
• Menjepit, memotong, mengikat tuba dan mesosalfing dextra dengan chromic cat gut no.2.0
Cont...
Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya. Setelah diyakini tidak ada perdarahan, dilanjutkan pencucian cavum abdomen dengan NaCl 0,9%, kemudian dilakukan penutupan dinding abdomen lapis demi lapis dengan cara :
• Lapisan peritoneum dijahit jelujur dengan plain catgut no. 2.0• Lapisan otot dijahit jelujur dengan plain catgut no. 2.0• Fascia dijahit jelujur feston dengan Vicryl no.1.0• Subcutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain catgut no.
2.0• Cutis dijahit secara subcuticuler dengan Vicryl no. 3.0• Luka operasi ditutup dengan Sofratule dan Oppsite
Cont…
Pukul 15.20 WIB. Operasi selesai
Cairan masuk : Cairan keluar :
RL : 1000 cc Darah : 800 cc
Hemacell : 500 cc Urine : 500 cc
Whole blood : 300 cc
Total : 1800 cc Total :1300 cc
Diagnosis pra bedah : Kehamilan ektopik terganggu
Diagnosis pasca bedah : Ruptur tuba pars ampularis dekstra
Tindakan : Salpingektomi dekstra
ANALISIS MASALAH
Ny R berusia 27 tahun datang ke RSMH dengan keluhan hamil muda dengan nyeri perut sebelah kanan bawah sejak + 2 hari SMRS.
R/ tidak menstruasi (+), R/ mual dan muntah (+), R/ payudara tegang (+).
Penderita juga mengeluh keluar darah dari kemaluan berwarna hitam, banyaknya ± 1 kali ganti celana dalam. R/ keluar gumpalan darah seperti daging (-), R/ keluar gelembung seperti mata ikan (-). R/ demam dan rasa tidak nyaman daerah perut bagian bawah tidak ada, R/ trauma (-), R/ pasca senggama (-), R/ minum obat/jamu peluruh (-), R/ pemakaian kontrasepsi (-). Penderita mengaku
hamil 2 bulan.
Dari anamnesis, adanya keluhan hamil muda dengan nyeri perut sebelah kanan
dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit, seperti kehamilan ektopik terganggu, abortus immines/abortus incompletus, penyakit radang
panggul, torsi kista ovarii, dan hamil dengan appendisitis.
Cont…
• Adanya gejala dan tanda kehamilan, amenore serta perdarahan pervaginam menyingkirkan kemungkinan torsi kista ovarii.
• Pemeriksaan fisik
KU: sakit sedang, kesadaran CM, TD 90/60 mmHg, N 112x/menit, RR 22x/menit, T 37,20 C tampak penderita mengalami presyok dengan tekanan darah yang relatif turun dan takikardi.
• Pemeriksaan luar: abdomen tegang, simetris, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), & tanda cairan bebas (+).
• Pemeriksaan dalam, inspekulo didapatkan mukosa vagina licin, portio livide, OUE tertutup, fluor (-), fluxus (+), darah tak aktif, erosi (-), laserasi (-), polip (-).
Cont
Vaginal toucher didapatkan portio dalam konsistensi lunak, nyeri goyang portio (+), OUE tertutup, corpus uteri yang sesuai dengan kehamilan 8 minggu, adneksa/parametrium kanan dan kiri tegang,
dan cavum Douglas menonjol.
Dari pemeriksaan ginekologi, diagnosis banding seperti:
- Abortus immines dan abortus incompletus dapat disingkirkan pada abortus perdarahan lebih merah, rasa nyeri sering berlokasi di daerah median, tidak teraba tahanan di samping atau di belakang uterus, & nyeri goyang serviks (-).
- Kehamilan disertai apendisitis akut dapat disingkirkan apendisitis nyeri goyang servik uteri (-), Nyeri perut bagian bawah terletak padatitik McBurney.
Cont..
Jadi, dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis penderita adalah kehamilan ektopik terganggu.
Untuk membantu penegakkan diagnosis KET, dilakukan beberapa
pemeriksaan penunjang meliputi - Pemeriksaan kehamilan (+) hamil, - Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan Hb serial, didapatkan
Hb 10,1 g/dl (1), Hb 9,1 g/dl (2), dan Hb 8,9 g/dl (3) penurunan Hb secara bermakna, yang mengindikasikan bahwa kemungkinan adanya perdarahan yang masih berlangsung (ongoing bleeding).
- Pemeriksaan kuldosintesis positif, yaitu adanya darah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku.
Cont…
• Penatalaksanaan: perbaiki keadaan umum & laparotomi. Hasil laparotomi didapatkan ruptur tuba pars ampularis dekstra dan dilakukan salpingektomi dekstra. Diberikan juga antibiotika cefotaxim 3x1g IV dan anti nyeri seperti ketoprofen 100 mg supositoria, tramadol 200 mg iv.
• Sebagian besar penyebab KE tidak diketahui. Pada kasus ini, penyebab KE pada pasien tidak diketahui karena dari hasil anamnesis tidak ditemukan adanya faktor risiko yang mungkin mendasari terjadinya KE pada pasien ini.
• Prognosis ibu quo ad vitam and functionam dubia.
Sebagian wanita setelah mengalami KE pada satu tuba, dapat mengalami KE lagi pada tuba yang lain. Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara 0-14,6%.
•
terima KASIH…