presus ket

29
KEHAMILAN EKTOPIK KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU TERGANGGU Argo Pambudi 20070310146

Upload: wenita-permanasari

Post on 06-Aug-2015

77 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presus Ket

KEHAMILAN EKTOPIK KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGUTERGANGGU

Argo Pambudi

20070310146

Page 2: Presus Ket

BAB I. KASUSBAB I. KASUS

I. IDENTITASI. IDENTITAS NamaNama : Ny S: Ny S UmurUmur : 25 tahun: 25 tahun AgamaAgama : Islam : Islam Suku/BangsaSuku/Bangsa: Jawa: Jawa PendidikanPendidikan : SMA: SMA PekerjaanPekerjaan : IRT: IRT

Nama SuamiNama Suami : Tn.W: Tn.W UmurUmur : 27 tahun: 27 tahun Suku/BangsaSuku/Bangsa: Jawa : Jawa PendidikanPendidikan : SMA: SMA PekerjaanPekerjaan : Wiraswasta : Wiraswasta AlamatAlamat :Kadipiro, KarangTengah, Tuntang:Kadipiro, KarangTengah, Tuntang

Page 3: Presus Ket

II. ANAMNESISII. ANAMNESIS

Keluhan Utama: Keluhan Utama: Nyeri pada perut bagian Nyeri pada perut bagian bawahbawah

Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke IGD dengan G2P0A1 Pasien datang ke IGD dengan G2P0A1 usia kehamilan 12 minggu dengan usia kehamilan 12 minggu dengan keluhan nyeri perut bawah sejak 2 hari keluhan nyeri perut bawah sejak 2 hari yang lalu. Nyeri disertai mual, BAK terasa yang lalu. Nyeri disertai mual, BAK terasa nyeri, panas, dan rasa tidak tuntasnyeri, panas, dan rasa tidak tuntas

Page 4: Presus Ket

Riwayat menstruasiRiwayat menstruasi : : menarche : umur 11 tahun.menarche : umur 11 tahun. siklus : teratur 28 hari sekali.siklus : teratur 28 hari sekali. banyaknya : 3-4 pembalut/ hari)banyaknya : 3-4 pembalut/ hari) lamanya :5 - 7 harilamanya :5 - 7 hari

Riwayat Perkawinan: Riwayat Perkawinan: suami ke I, menikah 1x selama 2 tahunsuami ke I, menikah 1x selama 2 tahun

Riwayat KehamilanRiwayat Kehamilan : : Abortus tahun 2011, UK 4 mingguAbortus tahun 2011, UK 4 minggu Hamil ini 12 minggu, mual(+), muntah(+).Hamil ini 12 minggu, mual(+), muntah(+).

RPD: RPD: Gastritis (-), rGastritis (-), riwayat DM (-), asma (-), hipertensi (-), kelainan iwayat DM (-), asma (-), hipertensi (-), kelainan jantung (-), penyakit paru (-), hepatitis (-).jantung (-), penyakit paru (-), hepatitis (-).

RPK: RPK: tidak ada anggota keluarga yang pernah memiliki keluhan yang tidak ada anggota keluarga yang pernah memiliki keluhan yang sama.sama.

Riwayat Kontrasepsi Riwayat Kontrasepsi : (: (-)-)

Page 5: Presus Ket

III. PEMERIKSAAN FISIK III. PEMERIKSAAN FISIK (27/10/2012)(27/10/2012)

Status GeneralisStatus Generalis Keadaan UmumKeadaan Umum : Sedang : Sedang KesadaranKesadaran : E4V5M6: E4V5M6 TDTD : 1: 11212//6363 mmHg mmHg NadiNadi : : 9696 x/menit x/menit RespirasiRespirasi : 2: 244 x/menit x/menit T T : 36,: 36,7 7 0C0C MataMata : anemis +/+, ikterus -/- : anemis +/+, ikterus -/- JantungJantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-) : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-) ParuParu : vesikuler +/+, rhonki (-), wheezing (-) : vesikuler +/+, rhonki (-), wheezing (-) EkstremitasEkstremitas : edema : edema - -- - akral teraba hangat akral teraba hangat + ++ +

- - - - + ++ +Assesment: Assesment: Observasi Abdominal pain suspek ISK pada G2P0A1 hamil 12 Observasi Abdominal pain suspek ISK pada G2P0A1 hamil 12

minggumingguPlan: Plan: Infus Rl 20 tpmInfus Rl 20 tpm Inj. Ketoprofen 2x1ampInj. Ketoprofen 2x1amp Inj Ondansentron 2x1ampInj Ondansentron 2x1amp

Page 6: Presus Ket

Follow Up 28/10/2012Follow Up 28/10/2012

S: S: Nyeri perut(+), menjalar sampai ke pinggang, mual(+), nyeri BAK(+), Nyeri perut(+), menjalar sampai ke pinggang, mual(+), nyeri BAK(+), BAK terasa panas, tidak lancar, warna kekuningan, BAK terasa panas, tidak lancar, warna kekuningan,

O: O: KU CM, TD 90/60, RR 20x/menit, HR 76x/menit, T 36CKU CM, TD 90/60, RR 20x/menit, HR 76x/menit, T 36CA: A: Observasi abdominal pain suspek ISK pada G2P0A1 hamil 12 Observasi abdominal pain suspek ISK pada G2P0A1 hamil 12

minggumingguP:P: Infus Rl 20 tpmInfus Rl 20 tpmInj. Ketoprofen 2x1ampInj. Ketoprofen 2x1ampInj Ondansentron 2x1ampInj Ondansentron 2x1ampAsam mefenamat 3x1Asam mefenamat 3x1Urinter 2x1Urinter 2x1Domperidone 3x1Domperidone 3x1Amoxicilin 3x1Amoxicilin 3x1

Page 7: Presus Ket

Follow Up 29/10/2012Follow Up 29/10/2012

S. S. Pasien mengeluhkan keluar darah (flek-flek) sejak tadi Pasien mengeluhkan keluar darah (flek-flek) sejak tadi malam, darah mrengkel-mrengkel, (konsul dokter obgyn)malam, darah mrengkel-mrengkel, (konsul dokter obgyn)

O: O: KU CM, TD110/80, RR 22x/menit, HR 80x/menit, T 36CKU CM, TD110/80, RR 22x/menit, HR 80x/menit, T 36C

Status Ginekologis Status Ginekologis AbdomeAbdomen : n : InspeksInspeksi : i : abdomen tampakabdomen tampak tegang, tegang, , tidak ada tanda, tidak ada tanda--

tandatanda peradangan, bekas operasi peradangan, bekas operasi (-). (-). PalpasiPalpasi :defense muscular (-), :defense muscular (-), nyeri tekan (nyeri tekan (++)) pada pada

perut bagian bawah, TFU tidak teraba.perut bagian bawah, TFU tidak teraba. VTVT : Dinding vagina normal, massa (-), Porsio licin, Ø : Dinding vagina normal, massa (-), Porsio licin, Ø

(seujung jari), nyeri goyang porsio (+), APCD: cavum (seujung jari), nyeri goyang porsio (+), APCD: cavum douglas menonjol, korpus uteri antefleksidouglas menonjol, korpus uteri antefleksi

Page 8: Presus Ket

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Test kehamilanTest kehamilan : (+): (+)Hasil lab:Hasil lab:Pemeriksaan Hematologi (27/10/2012)Pemeriksaan Hematologi (27/10/2012) AL : 9,3 x103/µL AL : 9,3 x103/µL AE: 3,43 x106/µL AE: 3,43 x106/µL HB : 10,6 g/dl HB : 10,6 g/dl HCT : 31,4 %HCT : 31,4 % AT : 300 K/µLAT : 300 K/µL

Pemeriksaan Urin Rutin Pemeriksaan Urin Rutin (27/10/2012)(27/10/2012) WarnaWarna : kuning: kuning Bau Bau : khas : khas Ph Ph : 5,0: 5,0 Kejernihan : keruhKejernihan : keruh Leukosit : 500 leukosit/dlLeukosit : 500 leukosit/dl

USG: (29/10/2012)USG: (29/10/2012) Uterus antefleksi dengan ukuran normalUterus antefleksi dengan ukuran normal Terdapat cairan bebas di cavum abdomenTerdapat cairan bebas di cavum abdomen DiagnDiagnosis : Kehamilan Ektopik Tergangguosis : Kehamilan Ektopik Terganggu

Page 9: Presus Ket

V. DIAGNOSIV. DIAGNOSIS PRE OP : S PRE OP : Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik TergangguTerganggu

VI. PENATALAKSANAANVI. PENATALAKSANAAN : : Observasi Observasi keadaan umum pasien dan vkeadaan umum pasien dan vital ital ssignign.. Persiapkan laparatomiPersiapkan laparatomi Puasakan pasienPuasakan pasien

Page 10: Presus Ket

POST OPERASIPOST OPERASI Tindakan Operasi : Tindakan Operasi : Salpingektomi DextraSalpingektomi Dextra

Penemuan Intra Operasi :Penemuan Intra Operasi : Ruptur Tuba Pars Ampularis Ruptur Tuba Pars Ampularis DekstraDekstra Perlekatan Tuba Perlekatan Tuba dextradextra Perdarahan Intra-Abdominal, Stolsel Perdarahan Intra-Abdominal, Stolsel ±± 500 cc 500 cc

Instruksi Post Operasi :Instruksi Post Operasi : Pemeriksaan laboratorium post-operatifPemeriksaan laboratorium post-operatif Transfusi darah (Transfusi darah (PRCPRC) 1 kolf) 1 kolf Injeksi Ceftriaxone 1x1Injeksi Ceftriaxone 1x1 Injeksi As. Tranexamat 2x1Injeksi As. Tranexamat 2x1 Drip Ketorolac 2 ampul/flabotDrip Ketorolac 2 ampul/flabot Observasi tanda vital, perdarahan, dan keluhan pasien.Observasi tanda vital, perdarahan, dan keluhan pasien.

Hasil lab post op:Hasil lab post op: AL : 8,5 x103/µL AL : 8,5 x103/µL AE: 2,85 x106/µL AE: 2,85 x106/µL Hb: 8,7 g/dL Hb: 8,7 g/dL HT: 26,3 %HT: 26,3 % AT : 266 K/µLAT : 266 K/µL

Page 11: Presus Ket

BAB IIBAB IITINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

1. DEFINISI1. DEFINISI Kehamilan ektopik adalah suatu Kehamilan ektopik adalah suatu

kehamilan yang pertumbuhan sel telur kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum pada dinding endometrium kavum uteri. uteri. Berdasarkan lokasi terjadinya, Berdasarkan lokasi terjadinya, kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi lima, sebagai berikutlima, sebagai berikut : :

Page 12: Presus Ket

LOKALISASILOKALISASI Kehamilan tubaKehamilan tuba

– Interstisial Interstisial – Ampula tubaeAmpula tubae– Isthmus tubaeIsthmus tubae– Kehamilan pd osteum tubae eksternumKehamilan pd osteum tubae eksternum

Kehamilan servikalKehamilan servikal Kehamilan ovariumKehamilan ovarium Kehamilan abdomenKehamilan abdomen Kehamilan intraligramentur (diligamentum Kehamilan intraligramentur (diligamentum

rotundum) rotundum)

Page 13: Presus Ket
Page 14: Presus Ket

ETIOLOGIETIOLOGI

Faktor tubaFaktor tubaFaktor abnormalitas dari zigotFaktor abnormalitas dari zigotFaktor ovariumFaktor ovariumFaktor hormonalFaktor hormonalFaktor lainFaktor lain

Page 15: Presus Ket

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Mukosa pada tuba bukan merupakan media Mukosa pada tuba bukan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan blastokista yang baik untuk pertumbuhan blastokista yang berimplantasi di dalamnya. yang berimplantasi di dalamnya. Vaskularisasi kurang baik, dan desidua Vaskularisasi kurang baik, dan desidua tidak tumbuh dengan sempurna. tidak tumbuh dengan sempurna.

Ada 3 kemungkinanAda 3 kemungkinan::

1.1. Ovum mati dan kemudian diresorbsiOvum mati dan kemudian diresorbsi

2.2. Abortus ke dalam lumen tubaAbortus ke dalam lumen tuba

3.3. Ruptur dinding tubaRuptur dinding tuba

Page 16: Presus Ket
Page 17: Presus Ket

Perubahan pada rahimPerubahan pada rahim Perubahan yang terjadi pada rahim sama dengan yang terjadi pada kehamilan Perubahan yang terjadi pada rahim sama dengan yang terjadi pada kehamilan

biasa. biasa.

Miometrium dan endometrium sama-sama dipengaruhi oleh hormon kehamilanMiometrium dan endometrium sama-sama dipengaruhi oleh hormon kehamilan

Pada mulanya rahim melembut kemudan membesar karena hipertrofi dan Pada mulanya rahim melembut kemudan membesar karena hipertrofi dan hiperplasi dari sel-sel otot polosnya. hiperplasi dari sel-sel otot polosnya.

Pembesaran rahim baru nyata dapat diperiksa apabila kehamilan ektopik telah Pembesaran rahim baru nyata dapat diperiksa apabila kehamilan ektopik telah berusia lebih dari 6 minggu seperti halnya dengan kehamilan yang normal. berusia lebih dari 6 minggu seperti halnya dengan kehamilan yang normal.

Pada usia kehamilan di atas 6 minggu rahim sedikit lebih besar dari pada Pada usia kehamilan di atas 6 minggu rahim sedikit lebih besar dari pada biasa. biasa.

Jika implantasi terjadi di bagian interstisial bagian ini akan membesar sehingga Jika implantasi terjadi di bagian interstisial bagian ini akan membesar sehingga teraba sebuah benjolan di samping fundus. teraba sebuah benjolan di samping fundus.

Benjolan ini perlahan-lahan membesar dan menimbulkan nyeri. Benjolan ini perlahan-lahan membesar dan menimbulkan nyeri.

Page 18: Presus Ket

GEJALA KLINIKGEJALA KLINIKTrias gejala klinikTrias gejala klinik

– AmenoreAmenore– Nyeri perutNyeri perut– Perdarahan intra-abdominal dan transvaginalPerdarahan intra-abdominal dan transvaginal

Terdapat tanda kehamilanTerdapat tanda kehamilan– Tanda tidak pastiTanda tidak pasti– KemungkinanKemungkinan– Tanda pastiTanda pasti

Page 19: Presus Ket

AnamnesisAnamnesis NyeriNyeri Perdarahan pervaginamPerdarahan pervaginam AmenoreaAmenorea

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik1.Pada pemeriksaan vaginal, didapatkan adanya nyeri goyang 1.Pada pemeriksaan vaginal, didapatkan adanya nyeri goyang

portio, kavum douglas menonjol dan nyeri pada perabaan oleh portio, kavum douglas menonjol dan nyeri pada perabaan oleh karena terisi oleh darah. karena terisi oleh darah.

2. Pada abortus tuba biasanya teraba dengan jelas suatu tumor 2. Pada abortus tuba biasanya teraba dengan jelas suatu tumor disamping uterus dengan berbagai ukuran dengan konsistensi disamping uterus dengan berbagai ukuran dengan konsistensi agak lunak. agak lunak.

3. Hematokel retrouterina dapat dirasa sebagai tumor dicavum 3. Hematokel retrouterina dapat dirasa sebagai tumor dicavum douglas. douglas.

4. Pada rupture tuba dengan pardarahan yang banyak, tekanan 4. Pada rupture tuba dengan pardarahan yang banyak, tekanan darah dapat menurun dan nadi dapat meningkat, perdarahan darah dapat menurun dan nadi dapat meningkat, perdarahan lebih banyak lagi dapat menimbulkan syok.lebih banyak lagi dapat menimbulkan syok.

Page 20: Presus Ket

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

1.1. Hemoglobin, hematokrit, dan hitung Hemoglobin, hematokrit, dan hitung leukositleukosit

2.2. Gonadotropin korionik (hCG Urin)Gonadotropin korionik (hCG Urin)

3.3. β-hCG serumβ-hCG serum

4.4. KuldosentesisKuldosentesis

5.5. UltrasonografiUltrasonografi

6.6. LaparoskopiLaparoskopi

Page 21: Presus Ket

DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING

Infeksi PelvisInfeksi Pelvis Abortus imminens atau insipiensAbortus imminens atau insipiens Ruptur korpus luteumRuptur korpus luteum Torsi kista ovariumTorsi kista ovarium AppendisitisAppendisitis

Page 22: Presus Ket

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

A. PembedahanA. Pembedahan : :

1.1. SalpingektomiSalpingektomi

2.2. SalpingostomiSalpingostomi

3.3. SalpingotomiSalpingotomi

B. B. MedisinalisMedisinalis

Page 23: Presus Ket

PROGNOSISPROGNOSIS

Kematian karena kehamilan ektopik terganggu Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dengan cenderung turun dengan diagnosis dini dengan persediaan darah yang cukup persediaan darah yang cukup

Hanya 60% wanita yang pernah mengalami Hanya 60% wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagikehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagi

Angka kehamilan ektopik yang berulang Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0 – 14,6%dilaporkan berkisar antara 0 – 14,6%

Kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan Kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan adalah sekitar 50%adalah sekitar 50%

Page 24: Presus Ket

BAB IIIBAB IIIPEMBAHASANPEMBAHASAN

Pada kasus berikut seorang wanita usia 25 Pada kasus berikut seorang wanita usia 25 tahun G2P0A1 dengan diagnosa infeksi saluran tahun G2P0A1 dengan diagnosa infeksi saluran kemih saat masuk rumah sakit. kemih saat masuk rumah sakit.

Kemudian saat pasien dirawat di rumah sakit Kemudian saat pasien dirawat di rumah sakit pasien mengeluhkan keluar darah (flek-flek). pasien mengeluhkan keluar darah (flek-flek). Kemudian pasien dikonsulkan ke bagian obstetri Kemudian pasien dikonsulkan ke bagian obstetri dan gynecology. dan gynecology.

Pasien didiagnosis dengan Kehamilan Ektopik Pasien didiagnosis dengan Kehamilan Ektopik Terganggu. Diagnosa ditegakkan berdasarkan Terganggu. Diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik-ginekologik, hasil anamnesa, pemeriksaan fisik-ginekologik, serta pemeriksaan penunjang berupa USG dan serta pemeriksaan penunjang berupa USG dan pemeriksaan laboratoriumpemeriksaan laboratorium

Page 25: Presus Ket

Dari anamnesis didapatkan hasil yang mengarahkan Dari anamnesis didapatkan hasil yang mengarahkan diagnosis KET yaitu adanya keluhan nyeri perut yang diagnosis KET yaitu adanya keluhan nyeri perut yang munculnya mendadak sejak dua hari yang lalu, serta munculnya mendadak sejak dua hari yang lalu, serta keluarnya darah dari jalan lahir pasienkeluarnya darah dari jalan lahir pasien dan pasien sedang dan pasien sedang hamil 12 mingguhamil 12 minggu ..

Keluhan nyeri mendadak yang dialami pasien disebabkan Keluhan nyeri mendadak yang dialami pasien disebabkan oleh terjadinya rupture pada kehamilan ektopik, darah yang oleh terjadinya rupture pada kehamilan ektopik, darah yang keluar kemuadian menyebabkan iritasi pada peritoneum keluar kemuadian menyebabkan iritasi pada peritoneum sehingga nyeri awalnya dirasakan pada satu sisi abdomen sehingga nyeri awalnya dirasakan pada satu sisi abdomen bagian bawah yang kemudian meluas ke seluruh bagian bagian bawah yang kemudian meluas ke seluruh bagian abdomen. abdomen.

Terjadinya perdarahan pervaginam disebabkan oleh luruh Terjadinya perdarahan pervaginam disebabkan oleh luruh nya desidua endometrium akibat matinya hasil konsepsi nya desidua endometrium akibat matinya hasil konsepsi karena rupture tubakarena rupture tuba

Page 26: Presus Ket

Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan ginekologi memperkuat diagnosis KET pada ginekologi memperkuat diagnosis KET pada pasien yaitu adanya nyeri goyang porsio dan pasien yaitu adanya nyeri goyang porsio dan penonjolan kavum douglas pada pemeriksaan penonjolan kavum douglas pada pemeriksaan vaginal. vaginal.

Kedua tanda tersebut khas untuk KET dimana Kedua tanda tersebut khas untuk KET dimana penonjolan cavum douglas disebabkan terisinya penonjolan cavum douglas disebabkan terisinya kavum douglas oleh darah akibat rupture dari kavum douglas oleh darah akibat rupture dari tuba dan menimbulkan rasa nyeri pada tuba dan menimbulkan rasa nyeri pada perabaan. perabaan.

Page 27: Presus Ket

Dari pemeriksaan USG mendukung diagnosis Dari pemeriksaan USG mendukung diagnosis dari KET dari KET ((adanya cairan bebas dalam cavum adanya cairan bebas dalam cavum peritonealperitoneal)). .

Berdasarkan hasil pemeriksaan darah lengkap Berdasarkan hasil pemeriksaan darah lengkap ketika pasien datang didapatkan nilai Hb yang ketika pasien datang didapatkan nilai Hb yang normal. normal. PPemeriksaan ulang post operasi emeriksaan ulang post operasi didapatkan penurunan nilai Hb menjadi 8,7 g% didapatkan penurunan nilai Hb menjadi 8,7 g% psien psien didiagnosis dengan anemia ringan. didiagnosis dengan anemia ringan.

Penurunan nilai Hb tersebut juga mendukung Penurunan nilai Hb tersebut juga mendukung diagnosis KET. diagnosis KET.

Page 28: Presus Ket

Diagnosis KET semakin jelas dengan Diagnosis KET semakin jelas dengan adanya temuan inraoperatif berupa ruptur adanya temuan inraoperatif berupa ruptur tuba pars ampularis dextra., perlekatan tuba pars ampularis dextra., perlekatan tuba dextra, dan perdarahan tuba dextra, dan perdarahan intraabdominal, stolsel ± 500 ccintraabdominal, stolsel ± 500 cc

Page 29: Presus Ket

Pada pasien dilakukan tindakan laparatomi eksplorasi Pada pasien dilakukan tindakan laparatomi eksplorasi untuk membersihkan darah yang berada didalam cavum untuk membersihkan darah yang berada didalam cavum abdomen. abdomen.

Selain itu dilakukan tindakan salpingektomi tuba dextra. Selain itu dilakukan tindakan salpingektomi tuba dextra. Tindakan salpingektomi dilakukan pada pasien karena Tindakan salpingektomi dilakukan pada pasien karena telah terjadi rupture pada tuba. telah terjadi rupture pada tuba.

Metode ini lebih dipilih untuk mencegah terjadinya Metode ini lebih dipilih untuk mencegah terjadinya kehamilan tuba berulang. Selain itu metode ini dipilih kehamilan tuba berulang. Selain itu metode ini dipilih daripada salpingostomi, sebab salpingostomi dapat daripada salpingostomi, sebab salpingostomi dapat menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars menyebabkan jaringan parut dan penyempitan lumen pars ismika yang sebenarnya sudah sempit. ismika yang sebenarnya sudah sempit.