case oma edit

Upload: riry-ambarsary

Post on 07-Jan-2016

258 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Case OMA

TRANSCRIPT

  • dr. Riry Ambarsary

  • Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. Otitis media supuratif dan non-supuratif akut dan kronis.Otitis media spesifik otitis media tuberkulosaotitis media sifilitikotitis media adhesiva.

  • Peradangan telinga tengah yang mengenai sebagian atau seluruh mukoperiosteum dan terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

  • Sumbatan pada tuba eustachius Pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu, sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah terganggu jugaISPA juga merupakan salah satu faktor penyebab yang paling sering.

  • Kuman penyebab OMA adalah bakteri piogenik:Streptococcus Pneumoniae (38%)Haemophilus Influenzae (27%)Moraxella Catarrhalis (11%) Staphylococcus aureus (2%)Pada anak-anak >> kemungkinan terjadinya otitis media akut (OMA). Pada bayi, OMA dipermudah karena tuba eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.

  • PATOGENESIS OMAMembran Timpani RupturBakteriSerosa

  • Stadium oklusi tuba eustachiusTerdapat gambaran retraksi membran timpani.Membran timpani berwarna normal atau keruh pucat.Sukar dibedakan dengan otitis media serosa virus.

  • Stadium hiperemisPembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpaniSekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

  • Stadium supurasiMembran timpani menonjol ke arah luar.Sel epitel superfisial hancur.Terbentuk eksudat purulen di kavum timpani.Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga tambah hebat.

  • Stadium perforasiMembran timpani ruptur.Keluar nanah dari telinga tengah.Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.

  • Stadium resolusiBila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal kembali.Bila terjadi perforasi, maka sekret akan berkurang dan mengering.Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila virulensi rendah dan daya tahan tubuh baik.

  • Diagnosis OMA harus memenuhi 3 hal berikut ini :Penyakit ini onsetnya mendadak (akut)Ditemukannya tanda efusi di telinga tengahMengembangnya membran timpaniTerbatas/tidak adanya gerakan membran timpani Adanya bayangan cairan di belakang membran timpaniCairan yang keluar dari telingaAdanya tanda/gejala peradangan telinga tengahKemerahan pada membran timpaniNyeri telinga yang mengganggu tidur dan aktivitas normal

  • Pemeriksaan penunjang: Audiologi (timpanometri, audiometri) Radiologi Kultur cairan melalui membran timpani yang pecah untuk mengetahui organisme penyebab

  • Tujuan Terapi:Memperbaiki fungsi tuba eustakiusMenghilangkan gejalaPerbaikan klinisMencegah komplikasi Clearance cairan sisa pada telinga tengahMengurangi rekurensiTerapi OMA tergantung pada stadiumnya

  • Tujuan terapi : membuka kembali tuba eustachius. Obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik untuk anak 12 thn atau dewasasumber infeksi juga harus diobati dengan memberikan antibiotik

  • Antibiotikpenisilin atau eritromisin, jika terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam klavunalat atau sefalosporin.terapi awal diberikan penisilin IM agar konsentrasinya adekuat di dalam darah. Untuk Antibiotik diberikan minimal selama 7 hari. Pada anak diberikan ampisilin 50-100 mg/KgBB/hari terbagi dalam 4 dosis, amoksisilin 4x40 mg/KgBB/hari, atau eritromisin 4x40 mg/kgBB/hari.Obat tetes hidungAnalgesikBila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya dilakukan miringotomi

  • antibiotikpasien harus dirujuk untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuhanalgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat berkurang.

  • obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.

  • biasanya akan tampak sekret mengalir keluar.Pada keadaan ini dapat dilanjutkan antibiotik sampai 3 minggunamun bila masih keluar sekret diduga telah terjadi mastoiditis.

  • Sebelum ada antibiotik, komplikasi paling sering pada OMA ialah:abses subperiosteal Meningitisabses otakkehilangan pendengaran permanen.

  • Pencegahan ISPA pada bayi dan anak-anak.Pemberian ASI minimal selama 6 bulan.Penghindaran pemberian susu di botol saat anak berbaring.Penghindaran pajanan terhadap asap rokok.

  • Tindakan insisi pada pars tensa membran timpani drainase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luarSyarat :Dilakukan secara a-vue (dilihat langsung)Anak harus tenang dan dapat dikuasai membran timpani dapat dilihat dengan baikLokasi kuadran posterior inferior

    Bila terapi sudah adekuat MIRINGOTOMI TIDAK PERLU DILAKUKAN

  • Perdarahan akibat trauma pada liang telinga luarDislokasi tulang pendengaranTrauma pada fenestra rotundumTrauma n.fasialisTrauma pada bulbus jugulare (bila ada anomali letak)