case 1 bph+hernia
DESCRIPTION
Kasus kepaniteraan klinik bedahTRANSCRIPT
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
Nama: Rini Resmina Pangaribuan Tanda Tangan
NIM : 11-2013-304 ………….....
Dr. Pembimbing: dr. Ngatman, Sp.B
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Status pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Harjowinangun RT: 02 RW: 02 Dempet, Demak
Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SD
Masuk RSMR : 11 Februari 2015
No RM : 403656
II. ANAMNESIS
Diambil secara autoanamnesa, tanggal 11 Februari 2015, jam 13.30 WIB
Keluhan utama
Tidak dapat BAK sejak 5 hari SMRS
Keluhan tambahan
Terdapat benjolan pada pangkal paha hilang timbul
1
Riwayat Penyakit Sekarang
Lima hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan tidak dapat buang
air kecil, sehingga pasien memutuskan untuk pergi ke Puskesmas Dempet. Di
Puskesmas pasien dipasangkan selang kencing kateter, sehingga pasien dapat
berkemih.
Tujuh hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengatakan buang air kecil
tidak lancar. Pasien harus menunggu pada permulaan buang air kecil, mengedan pada
saat buang air kecil, alirannya terputus-putus, pancaran air kencing lemah dan
menetas pada akhir kencing. Pasien juga merasa tidak lampias setelah buang air kecil
sehingga sering kencing terutama pada malam hari terbangun untuk kencing. Selain
itu pasien juga merasa rasa nyeri pada ujung penis dan batang penis saat buang air
kecil.
Selama buang air kecil pasien tidak pernah bercabang, tidak pernah
mengeluarkan batu saat berkemih. Air kencing tidak pernah dikerumuni semut. Pasien
juga tidak pernah mengalami operasi sebelumnya. Pasien juga tidak pernah
mengeluarkan darah pada saat buang air kecil, nyeri punggung tidak ada, perasaan
baal/kesemutan tidak ada, kelemahan anggota gerak bawah tidak ada, buang air besar
lancar.
Dua tahun yang lalu terdapat benjolan pada lipat paha kanan, benjolan tersebut
sebesar telur. Jika pasien berdiri dan bekerja benjolan tersebut keluar dan bertambah
besar. Benjolan tidak pernah disertai rasa nyeri, tidak memerah. Berat badan tidak
pernah menurun. Benjolan masih dapat dimasukkan kembali oleh pasien. Bila pasien
tidak beraktivitas atau sedang berbaring, benjolan terasa menghilang. Pasien belum
ada keluhan susah BAB dan dapat flatus dengan baik.
Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti yang dialami
pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menyangkal mempunyai riwayat penyakit darah tinggi, penyakit
kencing manis, penyakit asma, penyakit jantung, dan maag. Pasien tidak memiliki
alergi obat dan makanan. Pasien juga menyangkal pernah mengalami trauma
sebelumnya. Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.
2
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status umum ( Tanggal : 11 Februari 2015, Jam 13.30 WIB )
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis ( GCS 15 = E4 V5 M 6 )
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Suhu : 36,4 oC
Frekuensi napas : 22 kali/menit
Frekuensi nadi : 87 kali/menit
Status Regional
Kepala : Bentuk dan ukuran normocephali, rambut hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Mata : Bentuk tidak ada kelainan, kedudukan kedua bola mata simetris,
konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, kornea kanan dan kiri jernih,
pupil kanan dan kiri bulat simetris (3mm/3mm), refleks cahaya +/+
Telinga : normotia, hiperemis -/-, bulging -/-, cone of light +/+, serumen -/-
Hidung : Bentuk tidak ada kelainan, septum deviasi (-), sekret (-)
Bibir : Mukosa bibir tidak pucat dan tidak kering, sianosis (-)
Tenggorok : Tonsil T1-T1 tenang, Faring hiperemis (-), uvula di tengah.
Leher : Bentuk tidak ada kelainan, KGB tidak teraba membesar
Thorax : Lihat status lokalis
Paru :
Inspeksi : Pergerakan napas tampak simetris kanan dan kiri
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara napas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V
Perkusi : redup
- Batas jantung atas : ICS II linea parasternal sinistra
3
Massa (+) diameter ± 8cmx4c,kenyal, mobile, nyeri (-)hiperemi(-) ,transluminasi (-)
Terpasang DC
- Batas jantung kanan: ICS IV linea sternal dextra
- Batas jantung kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, herpar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+), normoperistaltik.
Ekstremitas : akral teraba hangat, oedema (-), deformitas (-)
Vertebra : bentuk normal, skoliosis (-), lordosis (-), kifosis (-)
Kulit : turgor baik, ikterik (-)
Status Lokalis Bedah
Regio suprabupik
Inspeksi : datar, tidak tampak massa
Palpasi : nyeri tekan (+), tidak teraba masaa
Perkusi : timpani
Regio inguinalis Dextra :
Inspeksi : terdapat benjolan di regio lig.inguinale, diameter 8 cm x 4 cm,
permukaan rata, warna sesuai warna kulit, tidak kemerahan.
Palpasi : tidak teraba hangat, kenyal, batas atas tidak jelas, terdapat
dimasukkan, transluminasi (-), tidak nyeri.
Auskultasi : bising usus (+).
Terpasang DC, dengan warna kuning jernih.
4
Regio inguinalis sinistra :
Inspeksi : tidak tampak benjolan
Palpasi : tidak teraba benjolan
Regio genitalia eksterna
Inspeksi : tidak tampak massa, tampak pembesaran scrotum bisa bila
os berdiri, terpasang selang cateter (dengan urine berwarna kuning jernih)
Palpasi : nyeri tekan (-) tidak teraba massa, tidak teraba pengerasaan
pada bagian ventral penis.
Regio anal
Inspeksi : tidak tampak massa
Rectal toucher : tonus sfingter ani cukup, ampula rekti tidak kolaps, mukosa
rectum licin. Prostat: teraba membesar pada arah jam 12, batas atas tidak dapat diraba,
sulcus medianus mendatar, sulcus lateralis tidak teraba, kenyal, permukaan licin.
Sarung tangan : feses tidak ada, darah tidak ada, lendir tidak ada.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal 11 Februari 2015 Jam 13.30 WIB
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
(Darah Rutin)
Hemoglobin 11.7 g/dl 13.2 – 17.3 g/dl
Leukosit 9.03 x 103/ul 3.6 – 11.0 x 103ul
Eosinofil 7.10 % 1 – 3 %
Basofil 0.30 % 0 – 1 %
Neutrofil 66.00 % 50 – 70 %
Limfosit 18.30 % 25 – 40 %
5
Monosit 6.60 % 2 – 8 %
Luc 1.80 % 1 – 4 %
MCV 90 fL 80 – 100 fL
MCH 29 pg 26 – 34 pg
MCHC 33 g/dL 32 – 36 %
Hematokrit 35.90% 41 – 52 %
Trombosit 646 x 103/ul 150 – 400 x 103/ul
Eritrosit 4.0 x 106/ul 4.40 – 5.90 x 106/ul
RDW 12.7 % 11.5 – 14.5 %
PDW 46.2 fL 25 – 65 fL
MPV 8.4 fL 6.8-10 fL
LED 1 JAM 86 mm/jam 0-15
LED 2 JAM 100 mm/jam 0-15
KIMIA
Gula Darah Sewaktu 117 mg/dL 75 - 110 g/dL
Ureum 38.0 mg/dL 19 - 44 mg/dL
Kreatinin 1.10 mg/dL 0.9 – 1.3 mg/dL
Natrium 135.9 mmol/L 135 – 147 mmol/L
Kalium 3.76 mmol/L 3.5 – 5.1 mmol/L
Calcium 9.1 mL/dL 8.8 – 10.3 mL/dL
IMUNOSEROLOGI
HbsAg stik Negatif Negatif
6
HIV stik Negatif Negatif
Hasil foto thorax PA, tanggal 11 Februari 2015
Cor: batas kiri jantung bergeser ke lateral
Elongatio aorta
Pulmo: Tak tampak kesuraman pada paracardial dupleks,
Lapangan atas paru kiri
Corakan bronkovaskuler meningkat
Diafragma dan sinus kanan dan kiri normal
KESAN:
Suspek cardiomegaly dengan elongatio aorta
Suspek gambaran TB paru aktif DD/ Bronkopneumonia
Deformitas kosta 4,6 lateroposterior kanan, suspek fraktur lama
EKG
Gambaran EKG : LVH (Left Ventrikel Hipertrofi)
PEMERIKSAAN
16/02/2015
HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
(DARAH RUTIN)
Hemoglobin 10.9 g/dL 13.2 -17.3 g/dL
Leukosit 12.51 x 103/ul 3.6 – 11.0 x 103/ul
Hematokrit 33.00 % 41 – 52 %
Trombosit 451 x 103/ul 150 – 400 x 103/ul
KIMIA
Kreatinin 0.73 mg/dL 0.9 – 1.3 mg/dL
Albumin 2.80 g/dL 3.4 – 4.8 g/dL
Ureum 3.88 mmol/L 3.5 – 5.1 mmol/L
7
V. RESUME
Tn. N, 60 tahun, datang dengan keluhan tidak dapat berkemih selama lima hari
sebelum masuk rumah sakit, sehingga sebelumnya pasien telah pergi ke
puskesmas dan dilakukan pemasangan selang kateter. Tujuh hari sebelumnya
pasien mengeluh bahwa terdapat kesulitan saat berkemih. Pasien mengeluh tidak
lancar saat berkemih, pasien harus mengedan saat buang air kecil, dengan
perasaan yang tidak lampias.
Keluhan ini disertai dengan adanya teraba benjolan pada pangkal paha kanan
pasien yang dirasakan sejak dua tahun ini. Pasien mengeluh bahwa benjolan akan
keluar terutama saat pasien sedang berdiri lama atau sedang bekerja, dan dapat
kembali normal pada saat pasien tertidur. Pasien mengatakan benjolan tersebut
masih dapat dimasukan oleh pasien. Benjolan ini teraba lunak dan tidak disertai
rasa nyeri.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada regio suprapubik. Dengan
terdapat benjolan lunak dibawah ligamentum inguinale diameter 8 cm x 4 cm,
tidak disertai rasa nyeri. Dan pada pemeriksaan rectal toucher didapatkan
pembesaran prostat pada arah jam 12, batas atas tidak dapat diraba, sulcus
medianus mendatar, sulcus lateralis tidak teraba, kenyal, dan permukaan licin.
Dan terdapat selang kateter yang telah terpasang dengan urine jernih.
VI. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
1. Benign Prostat Hipertrofi
2. Hernia Inguinalis Dextra
VII. ANJURAN PEMERIKSAAN
USG abdomen
Foto polos perut atau Pielografi intravena
VIII. PENATALAKSANAAN
8