blok 18 up 4
DESCRIPTION
i love itTRANSCRIPT
LEARNING OBJECTIVE
1. Jelaskan mengenai FUS , meliputi :a) Etiologib) Patogenesisc) Gejala Klinisd) Diagnosae) Penangananf) Pencegahan
PEMBAHASAN1. FUS ( Feline Urologic Syndrome )
Etiologi
Feline Urologic Syndrome (FUS) merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi
pada kucing jantan. FUS sering kali karena adanya gangguan vesika urinaria (VU) dan uretra
kucing. Gangguan pada uretra terjadi disebabkan oleh struktur uretra kucing jantan yang
berbentuk seperti tabung memiliki bagian yang menyempit sehingga sering menimbulkan
penyumbatan urin dari VU ke luar tubuh. Feline lower urinary tract disease (FLUTD)
meliputi beberapa kondisi yang terjadi pada saluran urinaria kucing (Nash 1997). Sindrom
yang terjadi pada kucing ini ditandai dengan pembentukan kristal (paling sering struvite) di
dalam VU. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi, perdarahan pada urin,
kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus dapat menyebabkan obstruksi aliran normal
urin keluar dari VU yang dapat menyebabkan kematian (Pinney 2009). Feline Lower Urinary
Tract Disease (FLUTD) atau Feline Urologic Syndrome (FUS) mengacu pada gangguan
saluran urinary bagian bawah, bersifat heterogen yang terkarakterisasi dengan gejala klinis
seperti hematuria (makroskopik dan mikroskopik), disuria, stanguria, polakiuria, uriansi yang
tidak normal sampai obstruksi parsial mau pun total (Houston, 2007).
Penyebab terjadinya urolithiasis antara lain :
1. Faktor Endogen (misal : faktor genetik familial pada hiper sistinuria)
Faktor hiperkalsuria primer dan hiperoksaluria primer
2. Faktor eksogen
- Infeksi
Infeksi bakteri (Staphylococcus sp., Proteus sp) >> memecahkan ureum >>
konversi urea menjadi amoniak >> akumulasi mineral magnesium ammonium
fosfat >> terbentuk kristal struvit
1 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
- Obstruksi – stasis urine
Obstruksi dan stasis urine >> mudah infeksi >> resiko terbentuknya batu saluran
kemih
- Jenis kelamin (lebih banyak ditemukan pada jantan)
- Ras (lebih banyak ditemukan pada kucing persia dan himalaya )
- Air minum
Banyak minum >> mengurangi terbentuknya batu, kurang minum kadar semua
substansi meningkat, yang mempermudah pembentukan batu
- Pekerjaan
Sering dikandangkan, pemalas dan tidur lebih >> rentan terjangkit urolithiasis
- Makanan
Kandungan mineral yang terlalu tinggi >> memicu terbentuknya batu
- Suhu
Daerah tropis yang menyebabkan keringat berlebihan beresiko terkena batu
saluiran kemih (Sani, 2010).
Patogenesis
Pembentukan urolit biasanya dipengaruhi oleh adanya nidus Kristal, pH urin dan ada
atau tidaknya factor inhibitor kristal dalam urin. Pembentukan urolit meliputi fase awal
pembentukan dan fase pertumbuhan. Fase awal dimulai terbentuknya nidus kristal.
Pembentukan nidus kristal tersebut tergantung pada pusat nucleus atau matriks (meskipun
subtansi matriks protein nonkristal juga dapat berperan sebagai nukleusi) dan supersaturasi
urin oleh kristal kalkulogenik. Sedangkan derajad supersaturasi urin dipengaruhi oleh
banyaknya kristal yang dieksresikan oleh ginjal dan volume urin. Fase pertumbuhan nidus
kristal tergantung pada;
A. Kemampuan untuk tetap bertahan dalam lumen traktus ekskretorius system urinarius.
B. Derajad dan durasi supersaturasi urin yang mengandung kristal baik yang identik atau
berbeda dengan kristal yang ada dalam nidus.
C. Sifat fisik nodus kristal, jika suatu kristal mempunyai sifat yang cocok dengan kristal
lain, maka beberapa kristal dapat saling menggabungkan diri dan tumbuh menjadi
nidus atau kristal lain.
Urolit yang berlangsung lama juga dapat menimbulkan infeksi ascendens yang terjadi
pada traktus urinarius bagian bawah dan penyebaran infeksi secara hematogen dari infeksi
2 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
local ditempat lain. Infeksi descendens juga dapat terjadi pada bagian atas traktus urinarius
dan infeksi kelenjar prostate kronis merupakan sumber infeksi.
Gambar bagian kalkuli
Macam-macam Urolith :
A. Struvite
Struvite memiliki komposisi mineral (MgNH4PO4.6H2O), tetapi terkadang
terdapat carbonat apatite dan amonium urrate dalam jumlah kecil. Pada kebanyakan
kasus, terbentuknya urolith struvite berhubungan dengan infeksi pada saluran urinary
oleh produksi urease Staphylococcus atau Proteus spp. Tidak seperti pada kucing,
yang sering terjadi, urolith struvite steril jarang ditemukan pada anjing. Ditemukan
pada famili English Cocker Spaniel, predisposisi genetik (Kahn & Line, 2002). Urolith
struvite biasanya berwarna putih atau kuning pucat, dan lebih sering ditemukan di
vesika urinaria dibanding yang berada di urethra. Dapat ditemukan tunggal atau dalam
jumlah banyak, cepat bertambah besar, dan terkadang menjadi sangat besar (Hoppe,
2000).
Struvit terlarut dalam urine dengan pH 6,4 dan menjadi sangat tidak terlarut
dalam pH 7,7. Penambahan magnesium klorida dalam pakan akan mengasamkan urine
sehingga menurunkan resiko pembentukan struvit. Sebaliknya, pemberian magnesium
oksid atau magnesium sulfat akan membuat pH urine alkalis dan menaikkan resiko
pembentukan struvit (Nelson&Couto, 1998). Struvit bersifat Radiopaque, bentuk
halus, dan bisa berbentuk pyramidal, bisa berasosiasi dengan infeksi bakteri penghasil
urease (Staphylococcus, Proteus, Mycoplasma spp.), dan kristalnya berbentuk “coffin
lid” (Thompson, 2007).
B. Calcium oxalate
Hypercalciuria mengakibatkan terbentuknya urolith calcium oxalate yang
berasal dari peningkatan renal clearance calcium yang seharusnya diabsorbsi oleh
3 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
intestinum secara berlebihan, terganggunya ginjal atau mobilisasi kalsium dari tulang
berlebihan (Kahn & Line, 2002).
Kristal calcium oxalate terbentuk dari calcium oxalate monohydrate atau
calcium oxalate dehydrate. Sering ditemukan pada anjing jantan dibanding betina
(mencapai 70%) dan anjing yang tua. Kristal ini bersifat Radiopaque, dapat
berkembang pada acidic to neurtal pH, berbentuk urolith halus, calscium oxalate
dihidrat berbentuk jackstone, tidak berhubungan dengan infeksi saluran urinarius,
kristal calcium oxalate dihidrat berbentuk persegi panjang, kristal calcium oxalate
monodihidrat berbentuk dumbbell (Thompson, 2007).
Penanganan dengan perbaikan pakan dan dengan potassium citrate (50-75
mg/kgBB PO) dan hydrochlorothiazide (anjing: 2 mg/kgBB PO, kucing: 1 mg/kgBB
PO). Kemudian dilakukan evaluasi serum calcium, mencegah terjadinya
hypercalcemia (Westropp, 2006).
C. Urate
Calculi ammonium urate mempunyai permukaan yang halus, kurang
radiopaque dan sulit dideteksi pada plain radiograph (Hoope, 2000). Urolith ini sering
terjadi pada Dalmatian dan pada anjing yang congenital portosystemic vascular shunt.
Bentukan calculi ini tergantung pada konsentrasi urat dan ammonium dan berbagai
faktor yang tidak diketahui secara pasti (Kahn & Line, 2002 ). Bersifat radiolucent dan
sedikit radiophaque, acid pH, urolithnya halus, tidak berasosiasi dengan infeksi,
yellow-brown “thorn apple” (spherical) atau amorphous Kristal (Thompson, 2007).
Pemberian pakan rendah protein dan purine akan menurunkan pengeluaran
urate. Terapi dengan allopurinol (10 mg/kg, PO) dapat diberikan (Kahn & Line, 2002).
D. Cystine
Kristal cystine berbentuk hexagonal (Hoppe, 2000). Sering terjadi pada anjing
yang mengalami gangguan reabsorbsi asam amino pada tubulus renalis atau disebut
dengan cystinuria (Kahn & Line, 2002 ). Bersifat sedikit sampai moderat radiophaque,
acid pH, urolithnya berbentuk halus, bundar, staghorn-shaped jika terjadi nephrolith,
tidak berasosiasi dengan infeksi, kristal berbentuk heksagonal (Thompson, 2007).
Konsentrasi cystine dalam urin dapat diterunkan dengan pemberian N-(2-
mercaptopropionyl)-glycine (2-MPG, tiopronin) (10-15 mg/kg PO) atau penicillamine
(15 mg/kg PO). Jika urin alkaline pH >7,5, dapat diberikan sodium bicarbonate 1
g/5kg dalam pakan atau potassium citrate (20-75 mg/kg PO) lebih baik. Jangan
4 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
diberikan tambahan garam, karena dapat meningkatkan pengeluaran cystine (Kahn &
Line, 2002).
E. Silica
Biasanya multipel dan berkembang pada vesika urinaria dan urethra. Urolith
silica bersifat radio opaque, biasanya “jack-stone” tetapi tidak selalu (Kahn & Line,
2002 ). Bersifat radiophaque, acid sampai pH netral, jackstone-shaped urolioth, tidak
berasosiasi dengan infeksi, tidak membentuk Kristal (Thompson, 2007).
Sulit untuk melakukan pencegahan, karena pad tumbuhan terkandung juga
silica. Jika teridentifikasi bahwa pakan anjing yang terinfeksi mengandung tinggi silica
atau silica orolithiasis kambuh, disarankan untuk melakukan perubahan pakan. Dapat
dilakukan penambahan garam dan atau air untuk menginduksi diuresis. Pakan dengan
kandungan protein tumbuhan yang tinggi dihindari (Kahn & Line, 2002).
Macam-macam kalkuli :
Gejala Klinis
Beberapa gejala yang sering timbul adalah sebagai berikut:
1. Dypsuria (kesulitan urinasi). Kucing sering merejan atau sukar mengeluarkan urine
(kucing sering buang air kecil tidak pada tempatnya)
5 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
2. Sering menjilati daerah sekitar perineal (penis)
3. Warna urine tidak normal, bahkan suka berdarah
4. Kurang nafsu makan, depresi, lemah, muntah, badan menjadi dingin, dan dehidrasi
Rasa sakit pada abdomen ketika di palpasi (Anonim, 2011; Pinney 2009).Diagnosa
a. Sampling Urin , Urin harus baru karena jika tidak segera diperiksa menyebabkan
bakteri berkembang biak. ,merubah Urea menjadi CO2 dan NH3 sehingga Urin
Menjadi lebih alkalis (Salasia, 2005)
b. Pengawetan Urin, Disimpan di kulkas suhu 40C (hanya bertahan 6 jam),
Penyimpanan beku pada suhu -100C, Penggunaan Pengawet Urin :
- Toluene : cukup sebagai lapisan tipis dipermukaan urin. Digunakan untuk
pemeriksaan susunan kimiawi
- Formalin 40% : sebanyak 2 tetes/ons urin namun menyebabkan positif palsu
untuk uji gula
- Timol 100 mg/L urin namun positif palsu untuk albumin.
c. Pemeriksaan Fisik, Volume, (biasanya pada penderita FUS terjadi anuria-oliguria
dan sering terjadi incontinentia urinae). Warna (Kebanyakan warna urin masih
normal yaitu kuning tetapi kemungkinan juga ditemukan agak kemerahan dan
keruh karena bercampur darah. Berat Jenis ( Normal pada Kucing adalah 1,015-
1,045. Berat jenis menggambarkan rasio massa zat terlart dalam urin yang
berbanding terbalik dengan volume airnya) (Salasia, 2005)
d. Pemeriksaan Kimiawi, pH, (Alat pengukur pH adalah Labstick, pH meter
sedangkan kertas lakmus tidak dapat dipakai. Pada hewan Karnivora secara normal
urin cenderung asam (Salasia, 2005)
e. Pemeriksaan Sedimen Urin, (biasanya untuk pengenalan bentuk sedimn sebaiknya
dipakai urin pekat yaitu BJ 1,023 atau lebih. Urin normal biasanya ditemukan
sedikit sedimen, sedikit lukisit, epitel mukus, kristal dan bebas mikroorganisme.
Penetapan sedimen meliputi warna,tipeendapan dan tipe sedimen. Warna sedimen merah
coklat-eritrosit, kuning-pigmen empedu, putih-kristal, lapisan tipis-lemak (Salasia, 2005).
6 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
Diagnosa FUS didasarkan pada anamnesa, gejala klinis, pemeriksaan fisik, urinalisis dan
lain-lain. Pemeriksaan untuk memperkuat diagnosis antara lain :
1. Anamnesa : kualitas dan kuantitas pakan dan minum ; frekuensi dan jumlah urin.
2. Pemeriksaan fisik : Ginjal dan vesica urinaria di palpasi (respon sakit/ tidak)
3. Urinalisis
Fisik : bau (asam), warna (kuning jernih), bJ (naik/ turun), volume (22-30
ml/kg/hari), kejernihan
Kimiawi : pH (normal 5,0 – 7,0), protein , glukosa, keton, darah, bilirubin
ANALISIS DIPSTICK
Dipstick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas
seluloid yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang
akan diperiksa. Urine Dip merupakan analisis kimia cepat untuk mendiagnosa
berbagai penyakit.
Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah : glukosa, protein,
bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit
esterase.
Prosedur Tes
Mikroskopik : terdapat sedimen, kristal, bakteri, atau sel radang, leukosit.
7 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
Ultrasound ginjal, merupakan tes non-invasif yang menggunakan gelombang frekuensi tinggi
akan mendeteksi obstruksi dan perubahannya.
5.Pemberian kontras (intravenous pielogram) dan scan memberi konfirmasi diagnosis
dalam menentukan ukuran serta lokasi sumbatan.
6. Foto sinar X dari ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk menunjukkan adanya kristal
pada ginjal.
(Anonim, 2011a,b ; Cheryl, 2003 ; Pinney, 2009)
Penanganan
Pada kucing kasus ini sering terjadi pada hewan jantan karena saluran urin yang
sempit dan kristal struvit merupakan urolith yang sering berada pada saluran tersebut (Khan,
2007).
Struvit terlarut dalam urine dengan pH 6,4 dan menjadi sangat tidak terlarut dalam pH
7,7. Penambahan magnesium klorida dalam pakan akan mengasamkan urine sehingga
menurunkan resiko pembentukan struvit. Sebaliknya, pemberian magnesium oksid atau
magnesium sulfat akan membuat pH urine alkalis dan menaikkan resiko pembentukan struvit
(Nelson&Couto, 1998).
Terapi yang diberikan kepada pasien FUS adalah kateterisasi urin sehingga terjadi
pengeluaran urin dan kristal dari vesika urinaria. Penyuntikan cairan fisiologis intravena atau
perinfusi diperlukan ketika sindrom uremia terjadi (depresi, muntah, dehidrasi) dengan tujuan
mengganti cairan tubuh dan menstabilkan pH cairan tubuh. Pemberian antibiotik diperlukan
untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri dan obat-obatan parasimpatomimetik yang
menstimulasi otot vesika urinaria berkontraksi dan relaksasi uretra juga diperlukan. Dalam
beberapa kasus, tindak bedah diperlukan untuk menghilangkan sumbatan atau mencegah
terjadinya pengulangan timbulnya kristal mineral (Anonim,2011).
Pencegahan
Diet, hewan diberi pakan moisten dry food atau menggantinya dengan pakan kaleng/
pakan basah.
8 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I
2) Mengurangi jumlah pakan yang mengandung magnesium.
3) Meningkatkan jumlah air minum.
DAFTAR PUSTAKA
Cheryl S. Sine, DVM et al. Urinalysis Dipstick Interpretation
http://www.vet.uga.edu/vpp/clerk/sine/index.php
Houstler RA, Chew DJ and DiBarlota SP. 2005. Recent Concepts in Feline Lower Urinary
Tract Disease. Ohio : Elsevier Saunders.
Houston DM. 2007. Epidemiology of Feline Urolithiasis. Veterinary Focus. Vol 17 No 1: 4-
9.
Nelson, Richard W et all. 2003. Small Animal Internal Medicine 3rd edition. Mosby
Tiley, L. P and F.W.K. Smith. (2000). The 5-Minute Veterinary Consults, Canine and Feline.
Lipincoot Williams and Wilkins, Philadhelpia.
9 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N I