blok 12

12
Tria Puspa Ningrum 102013110 triapusspa@gmailcom Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Penyakit Demam berdarah dengue (DBD) m erupakan penyakit khas pada indonesia. Manifestasi klinis DBD bervariasi , mulai dari yang ringan, demam berdarah, demam hemoragic, dan demam berdarah . DBD di tandai dengan adanya syok atau dikenal sebagai dengue shock syndrome, hal ini di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui nyamuk aedes. Ada beberapa gejala yang mirip dengan penyakit lain yang di bisa di jadikan diagnosis banding. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus dengue dan mengakibatkan spektrum yang manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling ringan, demem dengue (DD), DBD dan demam dengue yang di sertai dengan syok atau dengue syok syndrome (DSS), di tularkan oleh nyamuk aede aegypti dan Ae.albophictus yang terinfeksi. 6 Host alami DBD adalah manusia, agentny adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili flaviride dan genus Flavirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2010. Demam berdarah 1

Upload: tria-itu-ridut-ningnang-ningrum

Post on 14-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

unyuk umum boleh

TRANSCRIPT

Tria Puspa Ningrum102013110triapusspa@gmailcomFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Penyakit Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit khas pada indonesia. Manifestasi klinis DBD bervariasi , mulai dari yang ringan, demam berdarah, demam hemoragic, dan demam berdarah . DBD di tandai dengan adanya syok atau dikenal sebagai dengue shock syndrome, hal ini di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui nyamuk aedes. Ada beberapa gejala yang mirip dengan penyakit lain yang di bisa di jadikan diagnosis banding.Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus dengue dan mengakibatkan spektrum yang manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling ringan, demem dengue (DD), DBD dan demam dengue yang di sertai dengan syok atau dengue syok syndrome (DSS), di tularkan oleh nyamuk aede aegypti dan Ae.albophictus yang terinfeksi.6 Host alami DBD adalah manusia, agentny adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili flaviride dan genus Flavirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2010. Demam berdarah dengue: epidemologi, patogenesis, dan faktor resiko penularan. 21-11-14. See more at http://download.portalgaruda.org/article.php?article=78871&val=4901&title=Kata kunci : DBD, diagnosis bandingPendahuluanDemam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak di temukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia tenggara, amerika tengah, amerika dan karibia. Host alami DBD adalah manusia, virus dengue yang termasuk ke dalam famili flaviridae dan genus flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-2, Den-3, dan Den-4.1 demam berdarah dengue semakin meluas persebarannya seiring perkembangan jaman. Dari tinjauan pustaka ini akan di bahas mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis banding, penatalaksanaan, patofisiologi, prognosis serta pencegahan terhadap demam berdarah dengue. Etiologi Pada penyakit DBD, di sebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flavivisidae dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu : DEN 1 , DEN 2 , DEN 3, DEN 4. Serotipe DEN 3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukan manifestasi klinik yang berat yang bisa menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue. Keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype terbanyak. Terddapat reaksi silang anatara serotipe dengue dengan Flavivirus lain seperti Yellow fever, Japanese encehphalitis, dan West Nile virus.1 Dalam laboratorium virus dengue dapat bereplikasi pada hewan mamalia seperti tikus, kelinci, anjing, kelelawar, dan primate. Survei epidemiologi pada hewan ternak didapatkan antibodi terhadap virus dengue pada hewan kuda, sapi, dan babi. Penelitian pada antropoda menunjukkan virus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genus Aedes (Stegomyia) dan Toxorhynchites.2Epidemologi Di tinjau dari sudut epidemologi, perlu di ketahui dan di pelajari batasan, definisi, perioditas dan dinamika penularan suatu penyakit agar tindakan dan penanganan terhadap suatu penyakit dapat di lakukan dengan baik.3 Dalam 50 tahun terakhir, kasus DBD meningkat 30 kali lipat dengan peningkatan ekspansi geografis ke negara-negara baru dan dalam dekade ini, dari kota ke lokasi pedesaa, penderitanya banyak di temukan di sebesar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia tenggara, amerika tengah, amerika dan karibia.4 Jumlah kasus DBD tidak pernah menurun di beberapa daerah tropik dan subtropik bahkan cenderung terus meningkat dan banyak menimbulkan kematian pada anak-anak 90% di antaranya menyerang anak di bawah 15 tahun.3Indonesia meruapak wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Insiden DBD di Indonesia antara 5 hingga 16 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995) dan dan pernah meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998, sedangkan moralitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2 % pada tahun 1999.5

AnamnesisAnamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien (autoanamnesis) atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien (aloanamnesis). Berbeda dengan wawancara biasa, anamnesis dilakukan dengan cara yang khas, berdasarkan pengetahuan tentang penyakit dan dasar-dasar pengetahuan yang ada di balik terjadinya suatu penyakit serta bertolak dari masalah yang dikeluhkan oleh pasien.6 Dalam melakukan anamnesis, terkandung pengertian komunikasi antara dokter dan pasien. Dalam berkomunikasi, terdapat dua aspek yang penting yaitu komunikasi verbal atau komunikasi lewat lisan dalam proses wawancar dan nonverbal yaitu dengan menggerakan anggota tubuh atau dari tatapan.7 Berdasarkan anamnesis yang baik dokter akan menentukan beberapa hal yaitu;1. penyakit atau kondisi yang paling mungkin mendasari keluhan pasien (kemungkinan diagnosis),2. penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munculnya keluhan pasien (diagnosis banding),3. faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut (faktor predisposisi dan faktor risiko), 4. pemungkinan penyebab penyakit (kausa/etiologi), 5. faktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien (faktor prognostik, termasuk upaya pengobatan), 6. pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk menentukan diagnosisnya.8dokter harus mengerti mengenai riwayat penyakit sekarang (RPS), RPS adalah riwayat perjalanan penyakit secara kronologis yang merupakan keluhan pasien dari awal dirasakan kemudian berkembang, meluas dan makin berat sehingga sampai pada keluhan utama.8 Keluhan utama. Adalah keluhan yang menyebabkan orang sakit datang ke dokter atau mencari pertolongan misal pasien berobat karena panas tinggi dan mengalami mimisan. Seringkali keluhan utama bukan merupakan kalimat yang pertama kali di ucapkan oleh pasien sehingga dokter harus pandai menentukan mana keluhan utama pasien dari sekian banyak cerita yang di ungkapkan.5 Riwayat penyakit sekarang. Adalah bagaimana riwayat atau perjalanan mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum sakit.misal awal terjadinya demam pada pasien, kemudian meninggi setelah beberapa hari, demam terjadi secara naik turun, dan keluhan lainnya menyertai demam pada pasien.4Diagnosis KerjaDiagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgias dan arthralgias) dan ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare.9 Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya berupa demam disertai Ruam-ruam makulopapular, tetapi ada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam ringan atau demam tinggi lebih dari 39 derajat celcius yang tiba-tiba dan berlangsung selama 2 - 7 hari, disertai sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi dan otot, mual-muntah dan ruam-ruam. Bintik-bintik perdarahan di kulit sering terjadi, kadang kadang disertai bintik-bintik perdarahan di farings dan konjungtiva.10 DBD di tandai dengan empat manifestasi klinis utama yaitu demam tinggi, fenomena hemoragic, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda-tanda kegagalan sirkulasi. Pasien yang menderita DBD dapat mengalami syok hipovolemik yang di akibatkan oleh kebocoran plasma. Syok ini di sebut sindrom syok dengue (DSS) dan dapat menjadi lebih fatal ataupun kematian.101. Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari2. Terdapat minimal satu dari manifestasi pendarahan seperti, petekie, ekimosis atau purpura, pendarahan mukosa(epistakis atau pendarahan gusi) atau pendarahan dari tempat lain, hematemesis atau melena.3. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage atau kebocoran plasma seperti peningkatan hematokrit 20 % dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin.4. Kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia.5. Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari 100.000/ul) 6. Penurunan hematokrit 20 % setelah mendapat terapi cairan di bandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.5

Diagnosis bandingMalaria Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protoza genus plasmodium ditandai dengan anemia demam dan splenomegali. Disebabkan oleh bakteri Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, Plasmodium falciparum. Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertevrata lainnya, dan hospes definitive, yaitu nyamuk Anopheles. Sudoyo, AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi ke-4. Jakarta; FKUI, 2006. h1774Demam ThypoidDemam tipoid ialah infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi. organisme memasuki saluran gastrointestinal dan menembus aliran darah dan sistem imfe. Masa ingkubasi bergantung pada jumlah organisme yang menyerang, biasanya 3 sampai 25 hari. Timmreck TC. Epidemologi: suatu pengantar. Edisi 2. Jakarta; EGC, 2005. H 419 Demam tipoid menyerang penduduk di semua Negara. Seperti penyakit menular lainnya, tipoid banyak di temukan di Negara berkembang yang sanitasi linkungannya kurang baik. Widodo D. Demam tifoid. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ke-5. Jakarta : InternaPublishing; 2009. h. 2797-9 Meskipun demam tipoid menyerang semua umur, namun golongan terbesar tetap usia kurang dari 20 tahun. Penularan penyakit ini ialah melalui air dan makanan. Kuman salmonela dapat bertahan lama dalam makanan. Serangga sebagai vector juga berperan dalam penularan penyakit. Gejala yang timbul pada demam thypoid adalah menggigil, malaise, sakit kepala, gangguan vaskular, mental dan koagulasi, anoreksia, mialgia, demam/suhu tubuh meningkat, dan konstipasi.pada perkembangan penyakit selanjutnya terjadi brikardia, muncul bercak berwarna merah (rose spot) yang mengumpul di bagian abdomen dan dada serta terjadi splenomegali. Timmreck TC. Epidemologi: suatu pengantar. Edisi 2. Jakarta; EGC, 2005. H 419Widoyo. Penyakit tropis : epidemiologi, penularan, pencegahan, dan pemberantasannya. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2008.h. 34-70.

Pemeriksaan FisikPenderita yang datang dengan gejala / tanda DBD, maka dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:1. Anamnesis (wawancara) dengan penderita atau keluarga penderita tentang keluhan yang dirasakan, sehubung dengan gejala DBD. 2. Observasi kulit dan konjungtiva untuk mengetahui tanda perdarahan pada wajah, lengan, tungkai, dada, perut, dan paha. Satari, Hindra I., Meiliasari,Mila. Demam berdarah. Jakarta: Puspa Swara, 2004.h.28-31. 3. Pemeriksaan keadaan umum dan tanda tanda vital , (tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan dan suhu). Nadesul, Handrawan. Cara mudah mengalahkan demam berdarah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2007.h.7-8. 4. Penekanan pada ulu hati (epigastrium). Adanya rasa sakit / nyeri pada ulu hati dapat disebabkan karena adanya perdarahan di lambung. Satari, Hindra I., Meiliasari,Mila. Demam berdarah. Jakarta: Puspa Swara, 2004.h.28-31.5. Dengan melakukan (injeksi palpasi perkusi dan auskultasi) IPPA pada pemeriksaan demam berdarah bisa didapati adanya hepatomegali. Nyeri tekan sering kali terasa dan pada palpasi didapati konsistensi hepar yang lunak atau kenyal merupakan tanda pasien DBD yang menuju fase kritis. Satari, Hindra I., Meiliasari,Mila. Demam berdarah. Jakarta: Puspa Swara, 2004.h.28-31.6. Uji Tourniquet (Rumple Leede). Munculnya bintik-bitik merah lebih dari 10 pada luas 2,5x2,5 cm pada lengan bawah bagian palmar. Nadesul, Handrawan. Cara mudah mengalahkan demam berdarah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2007.h.7-8.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendekatkan ke arah diagnosis penyakit demam berdarah ialah pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah trombosit serta hapusan darah tepi untuk melihat gambaran limfosit serta untuk menghitung jumlah leukosit. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku Ajar ilmu penyakit dalam. edisi 5 jilid III. Jakarta: Interna Publishing; 2009. h. 2773-79.Selain pemeriksaan darah juga dapat dilakukan pemeriksaan serologis. Deteksi pastinya ialah menggunakan teknik deteksi antigen virus RNA dengue menggunakan teknik PCR, namun teknik ini cukup rumit. Teknik lain yang dapat digunakan ialah mendeteksi antobodi total, IgG maupun IgM. Selain pemeriksaan darah, dapat pula dilakukan rontgen untuk melihat adanya kemungkinan dilatasi pada pembuluh darah paru, efusi pleura, kardiomegali, serta efusi perikard, cairan dalam rongga peritonium yang timbul sebagai akibat bocornya plasma juga dapat dilihat dengan menggunakan USG. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran UKRIDA. Penuntun patologi klinik hematologi. Jakarta: Biro Publikasi Fakultas Kedokteran UKRIDA; 2014. h. 51-60.Metode deteksi virus melalui kultur Deteksi virus dengue dengan pemeriksaan kultur adalah tes diagnostik pasti (definitif), tetapi pertimbangan praktis membatasi penggunanya. Yang harus di perhatikan adalah singkatnya periode ketika virus dengue dapat di deteksi dengan baik. Dalam 1-2 hari setelah penurunan suhu tubuh, peningkatan kadar antibodi antidengue mempengaruhi upaya untuk megultur virus. Selanjutnya, seperti telah di sebutkan di atas, virus dengue secara umum sangat labil terhadap panas (termolabil). Karena itu, kewaspadaan khusus di butuhkan unutk mencegah inaktivasi virus karena panas. Metode biasanya di gunakan untuk kepentingan penelitian, sehingga jarang pasien menggunakan metode ini.Metode deteksi virus dengan tekaik PCRGinanjar G.apa yang dokter anda tidak katakan tentang demam berdarah. Bandung; mizan. 2005. H

Daftar Pustaka1. Suroso T, Hadinegoro SR, Wuryadi S, Simanjuntak G, Umar Al, Pitoyo PD, dkk. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: WHO dan Departemen Kesehatan RI; 2001.2. Hadinegoro, Sri Rezeki H. Soegianto, Soegeng. Suroso, Thomas. Waryadi, Suharyono. Tata laksana demam berdarah dengue di indonesia. Depkes & kesejahteran sosial dirjen pemberantasan penyakit menular & penyehatan lingkungan hidup 201. Hal 1 3. 3. Chandra B. Ilmu kedokteran pencegahan dan komunitas. Jakatra. EGC; 2009. H 21. 4. Kurane I. Dengue hemoragic fever with special emphasis on immunopathogenesis. Comparative immunology, Microbiology & infectious disease. 2007; vol 30. 329-40.5. Setiati S, Idrus A, Sudoyo AW, simadibrata M, Setyo B, Syam AH. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi vi. Jilid 1. Jakarta; 2014. Internapublishing. H 125-76. Hardjodisastro D. Menuju seni ilmu kedokterdan, bagaimana dokterberfikir, bekerja, dan menampilkan diri. Jakarta. Gramedia pustaka utama;2006. H 217-22 7. Gleadle, Jonathan. Pengambilan Anamnesis. Dalam : At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2007. h. 1-17.8. Kurnia Y, Santoso M, Rumawas J, Winaktu GJ. Sularyo TS. Adam H. Buku panduan keterampilan klinik (skill lab) jilid 3. Jakartabiro publikasi fakutas kedokteran universitas kristen krida wacana; 2008. H 2-49. Bastiansyah, Eko. Panduan lengkap: membaca hasil test kesehatan. Jakarta: Penebar Plus; 2008.h.45-7.10.

1. Candra A. 2010. Demam Berdarah Dengue:Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. 2 . 112-42. hendrawanto. Buku ajar ilmu penyakit dalam jild i. Edisi Ketiga. Persatuan ahli penyakit dalam indonesia.196 hal 417 426.

7