ppt blok 12

Upload: edwinda-desy-ratu

Post on 11-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

demam berdarah dengue

TRANSCRIPT

Infeksi dan Imunitas Jessica Lawrence 102010227 A1

Demam Berdarah Dengue

Jessica Lawrence102010227A1Allo anamnesisIdentitas pasien :Tuan A berusia 28 tahun

Keluhan utamaDemam sejak 5 hari yang lalu

Keluhan tambahanMualNyeri otot di seluruh tubuh

AnamnesisRiwayat penyakit sekarang:Tidak ada batuk dan pilekMengeluarkan darah dari hidung sekitar 1 sendok makanAnamnesisInspeksi- tingkat kesadaran (somnolen : mengantuk yang berlebihan)- kulit dan konjungtiva untuk mengetahui adanya perdarahan

Palpasi dan perkusi- Palpasi dan perkusi pada ulu hati dan hepar

Tanda-tanda vital- Nadi (cepat dan lemah), tekanan darah (60 mmHg per palpasi), suhu (35c)

Pemeriksaan FisikPemeriksaan laboratoriumTrombositopenia ( 100.000/l)Hemokonsentrasi (kadar Ht 20% dari normal)Anak anak: 33 38 vol%Dewasa laki laki: 40 48 vol%Dewasa perempuan: 37 43 vol%

Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb)Anak anak: 11,5 12,5 gr / 100 ml darahPria dewasa: 13 16 gr / 100 ml darahWanita dewasa: 12 14 gr / 100 ml darah.

Pemeriksaan serologis:Memakai serum gandaMemakai serum tunggal

Pemeriksaan PenunjangSerum ganda:serum diambil pada masa akutkonvalesen Imun Hemaglutinasi (IH), yaitu pengikatan komplemen (PK)uji netralisasi (NT).uji dengue blot pada IH, PK dan NT dengan mencari kenaikan antibody sebanyak minimal 2 kali.

Pemeriksaan serologisSerum tunggal:Uji dengue blot yang mengukur antibody anti dengue tanpa memandang kelas antibodinya.uji IgG dan IgM anti dengue yang mengukur hanya antibody anti dengue dari kelas IgG dan IgM. Pada uji ini yang dicari ada tidaknya atau titer tertentu antibody dengue.Pemeriksaan serologisvirus dengue dapat bersifat asimtomatikdapat berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue (SSD) fase demam selama 2-7 hari, yang diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hariPada fase kritis, terdapat risiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat pengobatan adekuat. Gambaran Klinis

Derajat DBDDerajat I, Demam Dengue (DF):Demam 5-7 hariSefalgi hebatNyeri retroorbitalMialgiNyeri tulang/sendiMual-muntahTimbul ruam pada awal penyakit (1-2 hari) lalu hilang (hari ke-6 sampai hari ke-7), terutama di kaki/tangan atau telapak kaki/tangan

Derajat II (sedang), Dengue Hemorrhagic Fever (DHF):Terjadi perdarahan spontan (gusi, saluran cerna, batuk darah)Ada kebocoran plasmaPeningkatan kematokritEfusi pleura/peritoneumHipoproteinemiHepatomegaliPerlu dirawat di rumah sakit

Derajat DBDDerajat III (berat), Dengue Shock Syndrome (DSS):Terjadi saat suhu turun antara hari ke-3 sampai hari ke-7Mula-mula retargi atau gelisahLalu timbul tanda-tanda syokPerlu dirawat di rumah sakit

Derajat DBDDerajat IV (sangat berat), DSS:Ada tanda syok berat (nadi tidak teraba dan tensi tidak terukur)Perlu dirawat di rumah sakitDerajat III dan IV disebut Dengue Shock Syndrome (DSS)/ Sindrom Syok Dengue (SSD)

Derajat DBDDiagnosa DBD ditegakkan bila hal-hal ini dipenuhi:Demam mendadak tinggiPerdarahanHepatomegaliSyok dengan nadi cepat dan lemahHipotensi disertai gelisah Akral lembab dan dingin

Tuan A didiagnosa menderita DBD dengan derajat 4 masuk ke DSS (dengue shock syndrome)Working DiagnoseDiagnosis banding perlu dipertimbangkan bilamana terdapt kesesuaian klinis dengan demam tifoid, leptospirosis, demam kuning, malaria, dan syok sepsis.

Differential DiagnoseDemamNyeri kepalaPusing Nyeri otot Anoreksia Mual dan muntah Obstipasi atau diareEpistaksisDemam TyphoidDemam MenggigilSakit kepalaMeningimusAnoreksiaMual dan muntahNyeri abdomenHepatomegaliRuam kulit

Leptospirosisdeman akutnyeri kepalamual, muntahkesadaran dapat menurun mulai dari somnolent sampai komaSyok SepsisKeluhan periodik klasik dan khas berurutan dingin/menggigil panas keringat apireksi.Kadang-kadang perioditas tidak jelas, hanya jelas pada awalnyaAnoreksi-mual-muntahSefalgi-pusingMialgiNyeri tulang.MalariaSakit kepalaPusingDemamMuka dan konjungtiva merahDemam KuningDisebabkan oleh virus dengueVirus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genus Aedes (Stegomyia) dan Toxorhynchites.

EtiologiTersebar diwilayah Asia tenggara, Pasifik Barat, dan Karibia.Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah airPenularan infeksi. virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes (terutama A.aegypti dan A. albopictus). Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan transmisi virus dengue:VektorPejamuLingkunganEpidemiologiMekanisme imunopatologis berperan dalam demam berdarah dengue atau sindrom renjatan dengue.Respons imun yang berperan adalah:Respons humoral berupa pembentukan antibodi yang berperan dalam proses netralisasi virus, sitolisis yang dimediasi antibodi.T baik T-helper (CD4) dan T-sitotoksik (CD8) berperan dalam respon imum seluler terhadap virus dengue.Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus dengan opsonisasi antibodi.Aktivasi komplemen oleh kompleks imun menyebabkan terbentuknya C3a dan C5a.

PatogenesisMenurut Halstead, DHF terjadi bila seseorang terinfeksi ulang virus dengue dengan tipe yang berbeda.

Re-infeksi menyebabkan reaksi amnetik antibodi dan mengakibatkan konsentrasi kompleks imun yang tinggi.

PatogenesisMenurut Kurane dan Ennis:

Infeksi virus aktivasi makrofagvirus bereplikasi di dalam makrofag infeksi makrofag aktivasi T-helper dan T-sitotoksik produksi limfokin dan interferon aktivasi monosit disfungsi sel endotel dan terjadi kebocoran plasma.Peningkatan C3a dan C5a juga mengakibatkan kebocoran plasma. Patogenesis Trombositopenia pada infeksi dengue dapat terjadi melalui mekanisme:Supresi sumsum tulangDestruksi dan pemendekan massa hidup trombosit

Patogenesis Pemeliharaan volume carian sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus DBD.

Perhimpunan Dokter Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah menyusun protokol penatalaksanaan DBD pada pasien dewasa berdasarkan kriteria :Penatalaksanaan yang tepat dengan rancangan tindakan yang dibuat sesuai atas indikasi.Praktis dalam pelaksanaannya.Mempertimbangkan cost effectiveness.PenatalaksanaanProtokol ini terbagi dalam 5 kategori :Protokol 1Penanganan Tersangka (Probable) DBD dewasa tanpa syokProtokol 2Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa di ruang rawatProtokol 3Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan hematokrit > 20%Protokol 4Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD dewasaProtokol 5Tatalaksana Sindroma Syok Dengue pada dewasa

PenatalaksanaanProtokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan Spontan pada DBD dewasaPemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dan jumlah urin dilakukan sesering mungkin dengan kewaspadaan Hb, Ht, dan trombosit serta hemostase harus segera dilakukan dan pemeriksaan Hb, Ht, dan trombosit sebaiknya diulangi setiap 4 6 jam.Transfusi komponen darah diberikan sesuai indikasi.FFP diberikan bila didapatkan defisiensi faktor-faktor pembekuan .Transfusi trombosit hanya diberikan pada pasien DBD dengan perdarahan spontan dan masif dengan jumlah trombosit < 100.000/mm3.PenatalaksanaanProtokol 5. Tatalaksana Sindroma Syok Dengue pada DewasaRenjatan harus segera diatasi dengan penggantian cairan intravaskuler yang hilang.Pilihan utama yang diberikan adalah kristaloid.Diberikan oksigen 2-4 liter/menit.Bila nilai hematokrit meningkat, menunjukkan bahwakebocoran plasma masih terjadi, maka diberikan cairan koloid.PenatalaksanaanDemam berdarah dapat menimbulkan komplikasi perdarahan spontan, syok, perdarahan intravskular menyeluruh (PIM), efusi pleura.KomplikasiSalah satu cara efektifnya adalah menghindari gigitan nyamuk yang terinfeksi.Manajemen lingkungan (manajemen limbah, perbaikan desain rumah).Modifikasi lingkungan (perbaikan persedian air).Perlindungan diri (pakaian, obat nyamuk).PreventifBila ada syok dan perdarahan, berat. Dapat menyebabkan kematian.(Dubia ad malam)Prognosis