pbl blok 12 ppt

25
Limfadenitis Filariasis Penyebab Edema pada Tungkai Kiri Bapak Tersebut Cinthia Cinthia Limfadenitis Filariasis Penyebab Edema pada Tungkai Kiri Bapak Tersebut

Upload: cincinthia

Post on 16-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Limfadenitis Filariasis Penyebab Edema pada Tungkai Kiri Bapak Tersebut

Limfadenitis Filariasis Penyebab Edema pada Tungkai Kiri Bapak TersebutCinthia

CinthiaLimfadenitis Filariasis Penyebab Edema pada Tungkai Kiri Bapak Tersebut

Istilah yang Tidak DiketahuiCompos mentisEdema non pitting

Rumusan MasalahSeorang laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan bengkak pada tungkai kirinya sejak 1 bulan yang lalu disertai demam naik turun setiap 3 hari, BAK berwarna keputihan. Pasien tinggal didaerah padat dan kumuh sehingga sering terkena gigitan nyamuk pada malam hari.

Mind MapAnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangPatofisiologiEtiologiepidermiologiWDDDpenatalaksanaanKomplikasiManifestasi klinisPrognosisPencegahanRMLimfadenitis FilariasisMedika MentosaNon medika mentosaLimfadenitis FIlariasisLimfadenitis BakteriLimfadenitis Virus

HipotesisSeorang laki-laki berusia 40 tahun menderita limfadenitis filariasis

AnamnesisAnamnesis merupakan tahap awal dalam pemeriksaan untuk mengetahui riwayat penyakit dan menegakkan diagnosis.

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik pada penderita filariasis dapat dilihat pada bagian tubuh yang mengalami edema.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah tepiPemeriksaan mikrofilaria dengan cara provokasiPemeriksaan cairan hidrokel dan kiluria

Working DiagnosisPasien menderita penyakit limfadenitis filariasis yang disebabkan oleh nematoda jaringan.

Differential DiagnosisLimfadenitis BakteriLimfadenitis Virus

EtiologiPenyabab penyakit filariasis atau penyakit kaki gajah disebabkan oleh nematoda jaringan yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori

Wuchereria Bancrofti

Brugia Malayi

Brugia Timori

Epidermiologi Parasit Wucheria bancrofti dan brugia malayi dapat dijumpai pada seluruh pulau di Indonesia. Brugia timori dapat dijumpai pada pulau rote, flores, dan beberapa pulau disekitarnya.

Patologi dan Gejala KlinisMikrofilaria biasanya tidak menimbulkan kelainan tetapi dalam keadaan tertentu menyebabkan occult filariasis. Gejala yang disebabkan cacing dewasa menimbulkan limfadenitis dan limfangitis retrogad dalam stadium akut, disusul dengan obstruktif menahun 10 sampai 15 tahun kemudian.

Perjalanan penyakit filariasis limfatik dapat dibagi menjadi beberapa stadium: stadium mikrofilaremia tanpa gejala klinis, stadium akutstadium menahun

Perubahan patologi utama disebabkan oleh kerusakan pembuluh getah bening akibat inflamasi yang ditimbulkan oleh cacing dewasa, bukan oleh mikrofilaria.

KomplikasiStadium akut ditandai dengan peradangan pada saluran dan kelenjar limfeGejala peradangan tersebut hilang timbul beberapa kali dalam setahun

Manifestasi KlinisManifestasi penyakit ini adalah peradangan, sedangkan bila sudah lanjut akan menimbulkan gejala obstruktif.Bentuk tanpa gejalaFilariasis dengan peradanganFilariasis dengan penyumbatan

Penatalaksanaan Medika mentosa: dapat diberikan obat, yaitu obat dietilkarbamazinNon medika mentosa: pasien diberikan pendidikan untuk hidup bersihPrognosisPrognosis bagi pasien adalah kesembuhan total dengan baik.PencegahanMenghentikan penyebaran infeksiMeringankan beban penderitaKesimpulanPenyakit filariasis disebabkan oleh cacing yang berasal dari penggolongan nematoda seperti Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Penyakit ini ditularkan melalui vektor nyamuk. Penyakit ini terutama menyerang saluran limfe sehingga menyebabkan penyakit limfadenitis. Penyakit ini dapat diobati dengan dietilkarbamazine. Prognosis bagi pasien adalah kesembuhan total dengan baik. Pencegahan penyakit ini adalah dengan mengobati seluruh populasi di daerah endemik.