beranda1.docx

60
Beranda Pertanian semua hal tentang pertanian A TUGAS TIK (8) AGAMA (2) BAHASA INDONESIA (9) DASAR BUDIDAYA PERTANIAN (4) DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (6) JAGUNG (1) KOMUNIKASI AGRIBISNIS (7) MANAJEMEN (8) PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN (2) PRILAKU KONSUMEN (2) TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN (16) TUGAS (6) USAHATANI (3) Monday, 9 December 2013 Laporan Besar Dasar Perlindungan Tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Dalam proses budidaya tanaman yang masalah yang sering ditemukan adalah seranganOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT) terhadap tanaman budidaya. Organisme Pengganggu Tanaman terdiri dari hama, penyakit dan gulma. Pada suatu lahan pertanian sangat mengganggu laju pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan, ini dikarenakan antara tanaman yang dibudidayakan dengan OPT ini bersaing untuk mendapatkan makanan, serat dan tempat perlindungan, maka dari itu untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan upaya pengendalian yang terpadu demi menjaga kualitas tanaman tersebut. Kegiatan fieldtrip di daerah Lawang untuk mengobservasi lahan pertanian. Dalam suatu areal pertanaman, kemunduran produksi merupakan hal yang sering terjadi. Di lahan tersebut kita menemukan berbagai macam tanaman budidaya dan tanaman yang terserang penyakit dan hama yang merupakan masalah bagi para petani. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemunduran produksi adalah karena adanya gangguan hama dan patogen penyebab penyakit.

Upload: wahyu

Post on 18-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BerandaTop of Form

Bottom of FormPertaniansemua hal tentang pertanian A TUGAS TIK(8) AGAMA(2) BAHASA INDONESIA(9) DASAR BUDIDAYA PERTANIAN(4) DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN(6) JAGUNG(1) KOMUNIKASI AGRIBISNIS(7) MANAJEMEN(8) PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN(2) PRILAKU KONSUMEN(2) TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN(16) TUGAS(6) USAHATANI(3)Monday, 9 December 2013Laporan Besar Dasar Perlindungan TanamanBAB IPENDAHULUAN

1.1LatarBelakangDalam proses budidaya tanaman yang masalah yang sering ditemukan adalah seranganOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT)terhadap tanaman budidaya.Organisme Pengganggu Tanaman terdiri dari hama, penyakit dan gulma.Pada suatu lahan pertanian sangat mengganggu laju pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan, ini dikarenakan antara tanaman yang dibudidayakan dengan OPT ini bersaing untuk mendapatkan makanan, serat dan tempat perlindungan, maka dari itu untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan upaya pengendalian yang terpadu demi menjaga kualitas tanaman tersebut.Kegiatan fieldtrip di daerahLawanguntuk mengobservasi lahan pertanian. Dalam suatu areal pertanaman, kemunduran produksi merupakan hal yang sering terjadi. Di lahan tersebut kita menemukan berbagai macam tanaman budidaya dan tanaman yang terserang penyakit dan hama yang merupakan masalah bagi para petani. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemunduran produksi adalah karena adanya gangguan hama dan patogen penyebab penyakit.Kehadiran tanaman yang tidak diinginkan seperti gulma ataupun yang lain yang berperan sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada lahan pertanian dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya) dalam hal penyerapan unsur-unsur hara, penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang lingkup, mengotori kualitas produksi pertanian, dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin (racun) serta sebagai tempat hidup atau inang tempat berlindungnya hewan-hewan kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembangbiak dengan baik, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian. Dengan demikian kita dapat langsung terjun ke lapangan dan wawancara dengan petani mengenai areal pertanaman.

1.2TujuanMeningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui penguatan studi DPT sehingga mampu melaksanakan dan mengevaluasi tanaman di suatu lahan.Sekaligus mengamati Organisme Penggangu Tanaman (OPT) yang ada di lahan wortel dan menganalisis cara pengendalian yang tepat.1.3Manfaat1.Mahasiswadapat mengenali jenis-jenis OPT yang ada di setiap varietas dan lahan.2.Mahasiswadapat mengetahui ciri-ciriyang ditimbulkan setiapOrganisme Pengganggu Tanaman(OPT)agar dapat mengendalikan secara tepat.

BAB IIMETODOLOGI2.1 Waktu dan TempatWaktu : Hari Sabtu, tanggal 11 Mei 2013 Tempat : Desa Sumberbrantas, kecamatan Bumiaji, Batu, Malang

2.2 Alat, Bahan dan Fungsi1. Kuisioner : Untuk mendapatkan data dari narasumber 2. Bolpoin : Untuk menulis data dari narasumber 3. Kamera : Untuk mendokumentasikan data-data dari lapang 4. Buku KDS :Untuk mengidentifikasi organisme di areal pengamatan

2.3 Pengamatan2.3.1 HamaMenyiapkan kuisioner dan bolpoinuntuk mencatat segala informasi dari narasumber

Bertemu dengan narasumber,mencari informasi selengkap-lengkapnyamengenai hama yang terdapat di daerah tersebut

Mencatat hasil wawancara dengan narasumber

Mengamati hama yang ada di areal lapang pengamatan

Mendokumentasikan dengan menggunakan kamera

Mengidentifikasi organime dengan menggunakan buku KDS 2.3.2 PenyakitMenyiapkan kuisioner dan bolpoinuntuk mencatat segala informasi dari narasumber

Bertemu dengan narasumber,mencari informasi selengkap-lengkapnyamengenai penyakit yang terdapat di daerah tersebut

Mencatat hasil wawancara dengan narasumber

Mengamati penyakit yang ada di areal lapang pengamatan

Mendokumentasikan dengan menggunakan kamera

Menulis laporan hasil pengamatan

2.3.3 Musuh AlamiMenyiapkan kuisioner dan bolpoinuntuk mencatat segala informasi dari narasumber

Bertemu dengan narasumber,mencari informasi selengkap-lengkapnyamengenai musuh alami yang terdapat di daerah tersebutuntuk menekan hama

Mencatat hasil wawancara dengan narasumber

Mengamati musuh alami yang ada di areal lapang pengamatan

Mendokumentasikan dengan menggunakan kamera

Menulis laporan hasil pengamatan

2.3.4 Pengolahan Tanah (Faktor Edafik)Menyiapkan kuisioner dan bolpoinuntuk mencatat segala informasi dari narasumber

Bertemu dengan narasumber,mencari informasi selengkap-lengkapnyamengenai pengolahan tanah yang terdapat di daerah tersebut

Mencatat hasil wawancara dengan narasumber

Mengamati pengoalahan tanah yang adadi areal lapang pengamatan

Mendokumentasikan dengan menggunakan kamera

Menulis laporan hasil pengamatan

2.3.5 Penggunaan PestisidaMenyiapkan kuisioner dan bolpoinuntuk mencatat segala informasi dari narasumber

Bertemu dengan narasumber,mencari informasi selengkap-lengkapnyamengenai penggunaan pestisida yang terdapat di daerah tersebut

Mencatat hasil wawancara dengan narasumber

Menulis laporan hasil pengamatan

2.3.6 Penggunaan Varietas TahanMenyiapkan kuisioner dan bolpoinuntuk mencatat segala informasi dari narasumber

Bertemu dengan narasumber,mencari informasi selengkap-lengkapnyamengenai penggunaan varietas tahan yang terdapat di daerah tersebut

Mencatat hasil wawancara dengan narasumber

Menulis laporan hasil pengamatan

BAB IIIKONDISI WILAYAH UMUM

3. 1.Lokasi FieltripPada tanggal 11 Mei 2013 kami mahasiswa Fakultas Pertanian melakukan wawancara dengan kelompok tani yang ada di Dusun Jurangwali Kecamatan Bumiaji Kabupaten Sumber berantas. Petani-petani yang ada di Dusun Jurangwali tersebut mempunyai gabungan kelompok tani. Wawancarabertujuan untuk mengetahui dan menambah ilmu pertanian dengan secara langsung bertanya kepada petani-petani di Dusun Jurangwali tersebut.

3. 2.Latar Belakang Petani Jumlah penduduk Desa Sumber Brantas sebanyak 4.100 jiwa dan sebagian besar bekerja sebagai petani sebanyak 21,17%. Tingkat pendidikan terakhir penduduk Desa Sumber Brantas sebagian besar adalah tamat SD/sederajat, yaitu sebesar 58%.Pada Dusun Jurangwali kecamatan Bumiaji Kabupaten Sumberberantas yang telah kami kunjungi sebelumnya terkenal dengan bermacam macam komoditas yang dibudidayakan. Seperti kentang, kubis, sawi, wortel, dan lain-lain. Tepatnya hari sabtu pada tanggal 11 Mei 2013 kami melakukan wawancara dengan salah satu petani yang ada di Dusun Jurangwali kecamatan Bumi aji Kabupaten Sumberberantas yang bernama Bapak Sudarmaji (53). Salah satu petani yang menanam komoditas kentang, kubis, dan wortel. Dari menanam komoditas tersebut, hasil produksi dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Selain itu, juga dapat menunjang kebutuhan ekonomi keluarga.Masyarakat dusun Jurangwali kecamatan Bumiaji Kabupaten Sumberberantas mempunyai kelompok tani yang sifatnya berbagi pengalaman antara satu petani dengan petani lainnya. Kelompok tani tersebut diketuai oleh Bapak yang menjadi panutan bagi masyarakat dalam pengelolaan usaha tani. Bapak Sudarmaji ini menguasai 1 ha lahan tegal yaitu wortel, kubis, dan kentang. Sistem pengolahan lahan yang dilakukan menggunakan sistem pertanian yang biasanya umum dilakukan. Dengan menggunakan cangkul, pembuatan bedeng dan penaburan benih. Petani di Dusun Jurangwali ini dalam pertaniannya menggunakan pupuk kimia dan pupuk organik. Dalam pertaniannya, tidak menggunakan mulsa sintetis maupun mulsa alami. Selain itu kelompok tani tersebut bekerja sama dengan Bank sehingga dapat melakukan simpan pinjam pada Bank tersebut.

3. 3.Sejarah Penggunaan LahanDesa Sumber Brantas merupakan salah satu desa yang menjadi daerah penyangga bagi kawasan Tahura Raden Soerjo. Luas wilayah Desa Sumber Brantas sebesar 541,1364 Ha dan berada pada ketinggian 1.400 s/d 1.700 di atas permukaan laut. Penggunaan lahan di Desa Sumber Brantas didominasi oleh lahan pertanian yakni sebesar 58,82%, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tanah yang subur dan iklim yang menunjang untuk kegiatan pertanian.Jumlah penduduk Desa Sumber Brantas sebanyak 4.100 jiwa dan sebagian besar bekerja sebagai petani sebanyak 21,17%. Tingkat pendidikan terakhir penduduk Desa Sumber Brantas sebagian besar adalah tamat SD/sederajat, yaitu sebesar 58%.

3. 4.Penggunaan Lahan3.4.1 Jenis Penggunaan Lahan Lahan pertanian yang termasuk dalam kawasan budidaya di sumber berantas memiliki kelerengan