belajar mandiri blok 16 lbm 6

5
INANDA NITA APRILLIYANI / 112090082 BELAJAR MANDIRI BLOK 16 LBM 6 1. Apa saja penyebab gigitan terbuka? Open bite anterior yang disebabkan oleh kebiasaan yang menyimpang, seperti mengisap jari dan mendorong lidah biasanya berasal dari dentoalveolar dan karena itu lebih mudah diperbaiki dengan perawatan ortodonti saja. Etiologi open bite anterior menurut Millett and Welbury (2005) yaitu: Skeletal: peningkatan ketinggian facial anterior bawah dalam rangka mengkompensasi erupsi gigi incisivus yang terlalu berlebihan - Hilangnya gigi antagonisnya - Halangan pada bidang oklusal - Erupsi gigi yg berlebihan terutama gigi posterior - Micrognatia dimana pada penderita ini terdapat lengkung mandibula yg pendek - Hipertropi mandibula dimana lengkung mandibula besar bianya juga diikuti dengan ukuran lidah yg besar sehingga pada posisi istirahat lidah tidak dapat masuk ke dlm ruang palatum, akibatnya lidah ditempatkan pada bidang oklusal yg akan menyebabkan terjadinya openbite. Kebiasaan jaringan lunak: kebiasaan mendorong lidah, kebiasaan menghisap jari, seringnya mengakibatkan open bite anterior yang asimetri. Kegagalan perkembangan tulang alveolar yang bersifat lokal: terjadi pada cleft lip and palate, walaupun pada kasus lain belum diketahui penyebabnya. a. Kebiasaan menghisap ibu jari Oral habit ini dapat menyebabkan perubahan bidang incisal gigi seri, yaitu retroklinasi pada gigi incisivus rahang bawah dan proklinasi pada gigi incisivus rahang sehingga meningkatkan overjet dan menciptakan crossbite bukal unilateral yang berhubungan dengan pergeseran mandibula. Hal tersebut juga dapat mengubah rasio antara bagian atas dan bawah ketinggian wajah anterior. Akibatnya posisi gigi depan jauh lebih maju dari gigi bawah, dan terjadi open bite (Millett and Welbury, 2005; Dionne, 2001). Kebiasaan mengisap ibu jari menjadi faktor etiologi dari open bite karena oral habit ini dapat menyebabkan perubahan bidang incisal gigi seri sehingga meningkatkan overjet dan menciptakan crossbite bukal unilateral serta mengubah rasio antara bagian atas dan bawah ketinggian wajah anterior akibatnya posisi gigi depan jauh lebih maju dari gigi bawah, dan terjadi open bite . Sebuah data penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mengisap benda non-nutritif, dibandingkan dengan benda nutritif, sejak bulan pertama

Upload: inanda25

Post on 19-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

berisi bahan-bahan blok 16

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar Mandiri BLOK 16 LBM 6

INANDA NITA APRILLIYANI / 112090082

BELAJAR MANDIRI BLOK 16 LBM 6

1. Apa saja penyebab gigitan terbuka? Open bite anterior yang disebabkan oleh kebiasaan yang menyimpang, seperti mengisap jari dan mendorong lidah biasanya berasal dari dentoalveolar dan karena itu lebih mudah diperbaiki dengan perawatan ortodonti saja.

Etiologi open bite anterior menurut Millett and Welbury (2005) yaitu:

Skeletal: peningkatan ketinggian facial anterior bawah dalam rangka 

mengkompensasi erupsi gigi incisivus yang terlalu berlebihan

- Hilangnya gigi antagonisnya

- Halangan pada bidang oklusal

- Erupsi gigi yg berlebihan terutama gigi posterior

- Micrognatia  dimana pada penderita ini terdapat lengkung 

mandibula yg pendek

- Hipertropi mandibula  dimana lengkung mandibula besar 

bianya juga diikuti dengan ukuran lidah yg besar sehingga pada 

posisi istirahat lidah tidak dapat masuk ke dlm ruang palatum, 

akibatnya lidah ditempatkan pada bidang oklusal yg akan 

menyebabkan terjadinya openbite.

Kebiasaan jaringan lunak: kebiasaan mendorong lidah, kebiasaan 

menghisap jari, seringnya mengakibatkan open bite anterior yang 

asimetri.

Kegagalan perkembangan tulang alveolar yang bersifat lokal: terjadi 

pada cleft lip and palate, walaupun pada kasus lain belum diketahui 

penyebabnya.a. Kebiasaan menghisap ibu jari   

Oral habit ini dapat menyebabkan perubahan bidang incisal gigi seri, yaitu retroklinasi pada gigi incisivus rahang bawah dan proklinasi pada gigi incisivus rahang sehingga meningkatkan overjet dan menciptakan crossbite bukal unilateral yang berhubungan dengan pergeseran mandibula. Hal tersebut juga dapat mengubah rasio antara bagian atas dan bawah ketinggian wajah anterior. Akibatnya posisi gigi depan jauh lebih maju dari gigi bawah, dan terjadi open bite (Millett and Welbury, 2005; Dionne, 2001). Kebiasaan mengisap ibu jari menjadi faktor etiologi dari open bite karena oral habit ini dapat menyebabkan perubahan bidang incisal gigi seri sehingga meningkatkan overjet dan menciptakan crossbite bukal unilateral serta mengubah rasio antara bagian atas dan bawah ketinggian wajah anterior akibatnya posisi gigi depan jauh lebih maju dari gigi bawah, dan terjadi open bite. Sebuah data penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mengisap benda non-nutritif, dibandingkan dengan benda nutritif, sejak bulan pertama kelahiran memiliki faktor resiko yang lebih tinggi dalam mengakibatkan penyimpangan perkembangan oklusi dan open bite pada gigi desidui (Viggiano, et al, 2004).

Treatment    : Treatmen yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah mengisap ibu jari adalah dengan pendekatan psikologis, jika tidak berhasil dapat dilakukan dengan perawatan ortodonti yang berfungsi untuk menghentikan siklus yang menyenangkan yang berhubungan dengan kebiasaan menghisap jari. Alat ortodonsi yang dibutuhkan dalam menangani kasus ini adalah removable appliance atau palatal arch modified yang berfungsi untuk menghentikan siklus yang menyenangkan yang berhubungan dengan kebiasaan menghisap jari (Millett and Welbury, 2005).

b. Klasifikasi kebiasaan buruk oral pada anak menurut Viken S. 

(1971) sebagai berikut :

1. Bernafas melalui mulut (mouth breathing)

 Bernafas melalui mulut dapat diklasifikasikan menjadi 

tiga sebagai berikut :

Page 2: Belajar Mandiri BLOK 16 LBM 6

a. Obstruktif : Anak yang mempunyai gangguan dalam 

menghirup udara melalui saluran hidung (nasal passage).

b. Habitual : Disebabkan karena kebiasaan meskipun 

gangguan yang abnormal sudah dihilangkan.

c. Anatomical : Bila anatomi bibir atas-bawah pendek 

sehingga tidak dapat mengatup sempurna tanpa ada usaha 

untuk menutupnya. Anak yang mouth breathing biasanya 

berwajah sempit, gigi anterior atas maju ke arah labial, dan 

bibir terbuka dengan bibir bawah yang terletak di belakang 

insisif atas. Karena kurangnya stimulasi muscular normal 

dari lidah dan karena adanya tekanan berlebih pada 

caninus dan daerah molar oleh otot orbicularis oris dan 

bucinator, maka segmen bukal dari maksila berkontraksi 

mengakibatkan maksila berbentuk V dan palatal tinggi. 

Sehingga menurut beberapa pendapat mouth breathers 

cenderung memberikan klinis memilki wajah yang panjang 

(long faced) dan sempit.Bila hal ini dilakukan terus 

menerus dapat mengakibatkan kelainan berupa gigi depan 

rahang atas baas mrongos (protusif) dan gigitan depan 

menjadi terbuka (open bite).c. menjulurkan lidah dapat disebabkan karena ukuran lidah yg abnormal dan penyumbatan saluran pernafasan yg diadaptasi dgn bernaas melalui mulut. Tekanan yg dihasilkan oleh lidah dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi secara vertikal. Menurut Bahr dan Holt ada 4variasi akibat kebiasaan menjulurkan lidah, yakni :- menjulurkan lidah tanpa deformasi, hanya merupakan fungsi abnormal- menulurkan lidah yg menyebabkan deformasi anterior seperti open bite oleh Moyers disebut dengan simple open bite

- menjulurkan lidah yg menyebabkna deformasi pada segmen bukal yg secara klinis terlihat dari adanya open bite posterior- kombinasi dari kedua kebiasaan mennjulurkan lidah yg menyebabkan deformasi, dimana akibatnya oleh Moyers disebut sebagai complex open bite atau open bite skeletal

Dua jenis fungsi abnormalitas lidah : • tongue thrust primer(endogen) kontraksi circumoral 

berlebihan  saat menelan• tongue thrust sekunder (adaptif)   lidah terdorong ke depan 

saat menelan (respon adaptif) untuk mencegah makanan / cairan / air liur keluar dari depan mulutProffit  

• Posisi  istirahat lidah memiliki pengaruh lebih besar thd posisi gigi daripada tongue thrust 

• Ketika lidah secara alami terletak pada posisi maju, menutupi gigi insisivus bawah, maka kurva spee reserve terlihat pada lengkung rahang bawah 

2. Bagaimana penatalaksanaan gigian terbuka dgn protusia. Skeletal 

- Pesawat fungsional- Pesawat cekat (RMI) 

yaitu sebuah pesawat cekat yg dapat menghasilkan gaya untuk intrusi Molar dengan menggunakan modul pegas, dimana alat ini tdk begitu tergantung pada kekooperatifan pasien. Ini juga flexibel dimana dapat menghasilkan gaya intrusif yg ringan dan secara terus menerus.Fleksibiltas RMI menyebabkan kebersihan mulut mudah dijaga, dan karena modul pegasnya menjauhi permukaan oklusal pada saat menutup mulut maka pesawat tidak mengganggu proses pengunyahan.o Tipe size M (untuk masa gigi campuran dengan gaya 

intrusif sebesar 800 gms) dikontrol 4 minggu sekali, gigi decidui dapat mengganggu perawatan karena selama berlangsungnya intrusi Molar 1 maksila dan mandibula, gigi decidui 

Page 3: Belajar Mandiri BLOK 16 LBM 6

mempunyai kontak oklusal yg tdk diinginkan dengan molar decidui antagonisnya (open bite). Ekstraksi menjadi salah satu yg dipilih, pencabutan hanya perlu dilakukan pada salah satu rahang saja, perawatannya biasanya 4-5 bulan, setelah itu Modul RMI dapat dilepaskan tetapi trampalatal dan lingual arch dipertahankan sebagai retensi.

o Tipe Size A (untuk dewasa dengan gaya intrusif sebesar 1000 gms)dikontrol 4 minggu sekali, beberapa pasien diaman hanya molar 1 dan 2 yg berkontak, RMI diarahkan langsung untuk mengurangi tinggi skeletal secara vertikal anterior dgn menyatukan M1 dan M2 menggunakan full size rectangular wires dan secara mudah kedua gigi tsb dpt diinstrusikan. Selama berlangsungnya perawatan modul pegas dari RMI harus digantu 2 / 3 kali karena tingkat gayanya akan berkurang seiring dgn waktu perawatan yg lama.

o Cara pemasangan RMI :a. Masukan ball pin conector yg dibengkokan seperti 

huruf L ke dalam lubang pada ujung bawah yg bengkok pada modul pegas kemudian selipkan ball pin conector tsb ke dlm tube bukal molar bawah. Permukaan cekung dari ujung bawah modul menghadap ke sisi distal.

b. Bengkokan ujung distal ball pin conector yg sudah dimasukan ke tube bukal molar bawah untuk mengunci modul pada posisinya. Bengkokan ujung distal BPC sampai membentuk lingkaran yg tertutup, dimana bentuk ini akan mencegah BPC ke arah gingiva ketika pegas di fungsikan. 

c. Ulangi yg sama untuk RA . bentuk L dar pin-pin atas dan bawah memungkinkan mulut untuk membuka lebar tanpa halangan. Ketika mulut ditutup Ball pins tidak menyentuh gingiva . modul pegas akan menghasilkan gaya intrusif sebesar 800-1000 gms pada setiap sisi rahang ketika dilengkukan.

- pembedahan 

3. Apa saja yg menyebabkan protusi gigi anterior4. Cara menghilangkan kebiasaan buruk pada kasus open bite anterior5. Macam macam bad habit yg menyebabkan maloklusi dan

perawatanyaa. Protokol penatalaksanaan kebiasaan menghisap jari :

- Masa Gigi Desiduio Tidak ada perawatan  diindikasikan o  Penggunaan 'Dummy ortodonti' o Yakinkan ortu bahwa AOB terkoreksi jika kebiasaan 

dihentikan. - Awal Masa Gigi Bercampur 

o Beritahu ortu untuk menghentikan kebiasaan.o Gunakan aids memoire atau pemberian hadiah setiap hari. 

- Akhir Masa Gigi Bercampur o Penggunaan pesawat pencegah jika nasihat tidak berhasil.o Ekspansi ortodonti untuk lengkung rahang atas. 

- Masa Gigi Permaneno Rujuk ke dokter gigi spesialis (Koreksi AOB tidak mungkin 

terjadi) 

6. Mekanisme pengaruh dot susu terhadap terjadinya protusi dan gigitan terbuka

7. Masalah/efek yg timbul dr gigitan terbuka dan protusi

- Maloklusi dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada pengunyahan, bicara serta estetik. Gangguan pengunyahan yang terjadi yaitu dapat berupa rasa tidak nyaman saat mengunyah,8 terjadinya rasa nyeri pada TMJ dan juga mengakibatkan nyeri kepala dan leher. Pada gigi yang berjejal dapat mengakibatkan kesulitan dalam pembersihan. Tanggalnya gigi-gigi akan mempengaruhi pola pengunyahan misalnya pengunyahan pada satu sisi, dan pengunyahan pada satu sisi ini juga dapat mengakibatkan rasa sakit pada TMJ.

Page 4: Belajar Mandiri BLOK 16 LBM 6

- Maloklusi dapat mempengaruhi kejelasan bicara seseorang. Apabila ciri maloklusinya berupa disto oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf p dan b. Apabila ciri maloklusinya berupa mesio oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf s, z, t, dan n.6 Menurut Bruggeman anomali dental yang mengakibatkan gangguan bicara adalah:

a. Ruang antar gigi (spaces) yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan semua huruf terutama s, sh, z, zh kecuali huruf n dan y.

b. Lebar lengkung yaitu terjadi kelainan saat mengucapkan huruf s, z, th.

c. Open bite yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh, z, zh, th, dan kadang-kadang pada huruf t dan d.

d. Derajat protrusi yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh,z, zh.

e. Pada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang terjadi sama dengan kelainan pada ruang antar gigi.