bab iii (revisi 6)

4
ROI Radikal Bebas ↑ Terpenoid (Minyak Atsiri Nilam) Injeksi Metanil Yellow intraperitoneal Rongga peritoneum (zat azo pada Metanil Yellow akan diabsorbsi) Masuk v.mesenterika v.porta hepatica Hepar (Metabolisme xenobiotik-zat azo) Fase II :Konjugasi Fase 1 : Hidroksilasi, Hidrasi, oksidasi,dehalogenasi Reduksi oleh enzim azo reduktase O2- dan Nitroanilin Stress oksidatif pada sel hepar Nekrosis sel hepar Lipid peroksida si Merusak membrane sel hepatosit Kerusaka n DNA Disfungsi protein Aktivasi maakrofag Nf-kβ aktif Transkripsi RNA (m- RNA) IL-1 β aktif IL-1 α matur Sintesa protein prekursor IL RA IL-1αIL-1 β IL RA IL-1 β Menangkap senyawa radikal dan mencegah reaksi berantai Antioksidan sekunder ROS = ketidakseimbangan antara antioksidan protektif (pertahanan antioksidan) dan peningkatan produksi radikal bebas 31 BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

Upload: kiki-griffy-kaukaba

Post on 20-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

31

BAB IIIKERANGKA KONSEP PENELITIAN

ROIRadikal Bebas Terpenoid (Minyak Atsiri Nilam)Injeksi Metanil Yellow intraperitonealRongga peritoneum (zat azo pada Metanil Yellow akan diabsorbsi)Masuk v.mesenterikav.porta hepaticaHepar (Metabolisme xenobiotik-zat azo)Fase II :KonjugasiFase 1 : Hidroksilasi, Hidrasi, oksidasi,dehalogenasiReduksi oleh enzim azo reduktaseO2- dan NitroanilinStress oksidatif pada sel heparNekrosis sel heparLipid peroksidasiMerusak membrane sel hepatosit Kerusakan DNA Disfungsi proteinAktivasi maakrofagNf-k aktifTranskripsi RNA (m-RNA)IL-1 aktifIL-1 maturSintesa protein prekursorIL RA IL-1IL-1 IL RAIL-1 Menangkap senyawa radikal dan mencegah reaksi berantaiAntioksidan sekunderROS =ketidakseimbangan antara antioksidan protektif (pertahanan antioksidan) dan peningkatan produksi radikal bebas3.1 Kerangka Konsep

Keterangan :Methanil yellow merupakan zat pewarna sintetis yang berbahaya bagi tubuh. Apabila masuk kedalam tubuh secara intraperitoneal akan diabsorbsi dan dialirkan melalui vena mesenterika menuju ke hepar. Hepar merupakan organ yang utama untuk mematabolisme senobiotik atau obat-obatan, Di hepar zat ini akan dimetabolisme melalui reaksi Fase I dan Fase II yang menghasilkan radikal superoksid, ROI dan Nitroanilin yang menjadi sumber dari radikal bebas. Radikal bebas merupakan atom yang elektron terluarnya tidak berpasangan, sehingga mempunyai aktivitas tinggi untuk menarik electron dari senyawa-senyawa lain yang rentan terhadap proses oksidasi, seperti asam lemak tak jenuh pada lipid membran. Proses oksidasi asam lemak tak jenuh merupakan sumber utama produksi radikal bebas in vivo. Oksidasi asam lemak ini disebut dengan peroksidadi lipid. Akibat dari proses ini akan terjadi kerusakan membran sel, yang kemudian akan mengakibatkan terjadinya kerusakan organel-organel sel didalamnya. Peningkatan produksi antioksidan juga dapat meningkatkan akan menyebabkan stress oksidatif pada sel hepar dan akan merusak membran sel hepatosit yang akan memicu aktivasi sitokin proinflamasi salah satunya adalah IL-1 Minyak atsiri nilam (Pogostemon cablin) mempunyai senyawa antioksidan yaitu terpenoid merupakan bahan utama yang berpotensi menangkap radikal dan menghambat terjadinya stres oksidatif, sehingga dapat menurunkan level IL-1. Bila antioksidan dan radikal bebas seimbang, maka tidak akan terjadi stres oksidatif yang berat

Keterangan Bagan:: Menyebabkan: Menghambat: Proses3.2HipotesisAdapun hipotesis yang diangkat pada penelitian ini yaitu:Ho : Pemberian Minyak Atsiri daun Nilam (Pogostemon cablin) tidak mampu menurunkan kadar Interleukin 1 beta (IL-1) hepar tikus wistar jantan yang diinduksi Metanil Yellow.H1 :Pemberian Minyak Atsiri daun Nilam (Pogostemon cablin) mampu menurunkan kadar Interleukin 1 beta (IL-1) hepar tikus wistar jantan yang diinduksi Metanil Yellow.

3.3 Variabel Penelitian1. Variabel Bebas: Efek minyak atsiri daun nilam (Pogostemon cablin Benth ) dan Induksi Metanil Yellow2. Variabel Terikat : Kadar Interleukin 1 beta (IL-1) hepar tikus wistar jantan3.4 Definisi Operasionala. Induksi Metanil Yellow ialah paparan Metanil Yellow secara intra peritoneal dosis 12 mg/ml pada tikus seluruh kelompok selama 5 hari.b. Efek Minyak Atsiri Daun Nilam (MADN) ialah suatu pengamatan terhadap potensi bahan aktif Minyak Atsiri Daun Nilam pada tikus kelompok 2,3, dan 4. Pengamatan efek MADN tersebut didapatkan melalui paparan MADN personde lambung selama 5 hari dengan dosis 3% pada kelompok 2, 6% pada kelompok 3, dan 12% pada kelompok 4.c. Kadar Interleukin 1 beta (IL-1) adalah pengukuran kadar Interleukin 1 beta (IL-1) secara ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) pada 1 gram hepar tikus kelompok dengan dosis 3% pada kelompok 2, 6% pada kelompok 3, dan 12% pada kelompok 4 dengan satuan (ng/ml).