bab iii metodelogi penelitian - [email protected]/17282/6/s_bhs...

13
Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.Menurut Sugiyono (2012, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. B. Metode penelitian Metode penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian eksperimen.Desain eksperimen, yakni Quasi Experimental.Menurut Kumar (Seniati, dkk, 2009, hlm. 37) penelitian eksperimental-kuasi sebagai penelitian semi-eksperimental.Bentuk penelitian ini adalah nonequivalent Control Group Design.Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.Kelompok eksperimen diberi perlakukan dan dilakukan posttest untuk memperoleh perbedaan hasil setelah diberikan perlakukan pada kelompok eksperimen. Desain penelitian di gambarkan sebagai berikut : Quasi Experimental bentuk nonequivalent control group design (Sugiyono, 2013, hlm. 118) Keterangan : O = Tes Awal dan Test Akhir. X = Perlakuan. .... = Subjek tidak dipilih acak. O 1 X O 2 O 3 X O 4

Upload: hoangkiet

Post on 02-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.Menurut Sugiyono

(2012, hlm. 14) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Metode penelitian

Metode penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian

eksperimen.Desain eksperimen, yakni Quasi Experimental.Menurut Kumar

(Seniati, dkk, 2009, hlm. 37) penelitian eksperimental-kuasi sebagai penelitian

semi-eksperimental.Bentuk penelitian ini adalah nonequivalent Control Group

Design.Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih yakni kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random kemudian

diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.Kelompok eksperimen

diberi perlakukan dan dilakukan posttest untuk memperoleh perbedaan hasil

setelah diberikan perlakukan pada kelompok eksperimen. Desain penelitian di

gambarkan sebagai berikut :

Quasi Experimental bentuk nonequivalent control group design

(Sugiyono, 2013, hlm. 118)

Keterangan :

O = Tes Awal dan Test Akhir.

X = Perlakuan.

.... = Subjek tidak dipilih acak.

O1 X O2

O3X O4

Page 2: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian eksperimen sebagai berikut:

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan melakukan proses pengamatan

pembelajaran yang dilakukan guru selama kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan media cergam pada pembelajaran apresiasi cerpen

untuk memperoleh data. Dimana dalam melakukan penelitian mereka

yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas

peneliti.

Studi Pustaka dan Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah dan Hipotesis

Penyusunan Instrumen Penentuan Populasi dan Sampel

Pretest

Treatment1

Posttest

Treatment2

Treatment3

Pembahasan Data

Kesimpulan

Page 3: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis untuk

mengetahui dan memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran apresiasi cerpen.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Analisis Data Test Awal

Data awal yang dianalisis oleh peneliti yaitu uji normalitas, uji

homogenitas, uji kesamaan dua rata – rata ( uji T) untuk mengetahui

kelompok rendah, sedang, dan tinggi antara kelas eksperiman dan kelas

kontrol. Proses analisis didapat dilakukan dengan bantuan program

software SPSS versi 20.0 for windows.

b. Analisis Data Test Akhir

Pada data hasil tes akhir yang diperoleh dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol untuk mendapatkan data, seperti: uji homogenitas,

analisis pengelompokan test akhir dari nilai test awal sebelumnya, uji

pembeda dua rata – rata ( uji T), uji rata rata tes akhir dan analisis data

data N-Gain.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data

berditribusi normal atau tidak sehingga memperoleh nilai rendah, sedang,

dan tinggi. Signifikansi dikatakan normal harus di atas 5% atau 0,05.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu akan

dilakukan uji normalitas (Sugiyono, 2013, hlm. 204).

d. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah

kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kelas yang homogen.

Penelitian boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi

benar-benar homogen.

e. Uji Kesamaan Rata – Rata ( Uji T)

Page 4: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji kesamaan rata-rata menggunakan kesamaan varians

digunakan untuk mengetahui adatidaknya perbedaan rata-rata kondisi

awal populasi.

Menurut seorang ahli Riduwan (2013, hlm.239) menyatakan

rumus yang dapat digunakan adalah :

t = 𝑋 1

_ 𝑋 2

1

𝑛1

𝑆+

1

𝑛2

Dengan

𝑺𝟐 = 𝒏𝟏−𝟏 𝑺𝟏

𝟐 +(𝑵𝟐 −𝟏)𝑺𝟐𝟐

𝒏𝟏+𝒏𝟐 − 𝟐

Keterangan :

𝑋1 = rata – rata kelas eksperimen

𝑋 2 =rata – rata kelas kontrol

S = simpangan baku

𝑛1 = banyaknya siswa kelas eksperimen

𝑛2 = banyaknya siswa kelas kontrol

𝑆12 = varians kelas eksperimen

𝑆22 = varians kelas kontrol.

f. Penghitungan Gain Ternormalitas

Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana

peningkatan kemampuan apresiasi cerpen menggunakan media cergam

karya Fita Chakra dan Indra Bayu. Adapun perhitungan gain

ternormalisasi menggunakan rumus :

g = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒐𝒔𝒕𝒕𝒆𝒔𝒕−𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒊𝒅𝒆𝒂𝒍 – 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕

Keterangan :

g = Gain

Untuk melihat peningkatan N-Gain siswa, dapat dilihat dari acuan dalam

tabel berikut:

Page 5: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gain Klasifikasi

g > 0,7 Gain tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Gain sedang

g ≤ 0,3 Gain rendah

Tabel 3.1 Nilai Gain Ternormalitas

D. Latar/ Setting Penelitian

Lokasi yang digunakan penelitian ini yaitu SD Negeri

Lialang.Pemilihan lokasi ini dipilih karena merupakan SD Program Pelatihan

Lapangan peneliti sehingga sudah beradaptasi dengan sekolah, guru, maupun

murid SD tersebut sebelum dilakukan penelitian. Dengan demikian semoga

penelitian ini akan berjalan dengan lancar.

E. Populasi dan Subjek Penelitian

Sampel yang digunakan yaitu SD Negeri Lialang.Populasi yang

digunakan yaitu seluruh siswa kelas III SD Negeri Lialang.Subjek penelitian

ini yaitu siswa-siswa SD Negeri Lialang kelas III yang memiliki kelas paralel.

Kelas III A terdiri dari 43 siswa dengan 17 laki-laki dan 26 perempuan dan

kelas III B terdiri dari 43 siswa dengan 14 laki-laki dan 29 perempuan.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan tes dan non tes.Tes berupa soal-soal

mengenai kemampuan siswa dalam memahami cerita.Sedangkan non tes

berupa observasi.

1. Tes

Tes awal diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol untuk mengukur kemampuan awal yang diberikan sebelum dilakukan

pembelajaran (treatment). Sedangkan test akhir diberikan untuk mengukur

peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa terhadap cerita

bergambar.

Peneliti membuat tes soal pretest mengenai aperesiasi cerpen yang

diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Page 6: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi dasar, indikator sebagai tolak ukur sehingga menghasilkan

pertanyaan yang telah dijabarkan pada indikator dan membuat kunci jawaban

serta format penilaian.Tes soal yang dibuat adalah uraian singkat yang dibuat

untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap bacaan yang

telah dibaca.

KISI-KISI SOAL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : III

Semester : II

Jumlah Soal : 6 (Enam)

Standar

Kompetensi Indikator Tingkat

Tingkat

Kognitif Jumlah

Kesukaran C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar

Memahami

teks dengan

membaca

nyaring,

membaca

intensif dan

membaca

dongeng

Menetukan

tema

Mudah

Sedang 1 1

Sukar

Menentukan

tokoh dan

penokohan

cerita

Mudah 2 1

Sedang

Sukar

Menentukan

latar/ setting

cerita

Mudah 3 1

Sedang

Sukar

Menentukan

alur/ plot

cerita

Mudah

Sedang 4 1

Sukar

Menentukan

sudut

pandang

pengarang

Mudah

Sedang 5 1

Sukar

Page 7: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menyimpulk

an amanat

dalam cerita

Mudah

Sedang

Sukar 6 1

Jumlah 2 3 1

Keterangan:

a. Jumlah Soal : 6 soal essay

b. Tingkat Kesukaran : Mudah = 2 soal

: Sedang = 3 soal

: Sukar = 1 soal

c. Tingkat Kognitif : C1 = 2 soal

C2 = 3 soal

C3 = 1 soal

Kriteria Penilaian:

a. Kesesuaian tema

5 :Menjawab tema berdasarkan cerita dengan jelas dan tepat.

3 : Menjawab tema berdasarkan cerita dengan kurang tepat.

1 : Menjawab tema berdasarkan cerita dengan tidak tepat.

b. Kesesuaian tokoh dan penokohan

20 : Menyebutkan seluruh tokoh dan penokohan secara lengkap dan

benar.

14 : Menyebutkan hanya sebagian tokoh dan penokohan dengan benar.

8 : Menyebutkan hanya satu tokoh dan penokohan secara benar.

c. Kesesuaian latar/ setting

20 : Menyebutkan seluruh latar yang terdapat dalam cerita.

14 : Menyebutkan hanya sebagian latar yang terdapat dalam cerita.

8 : Menyebutkan hanya satu latar yang terdapat dalam cerita.

d. Kesesuaian alur

10 :Menjelaskan alur dengan benar dan tepat.

7 : Menjelaskan alur kurang tepat.

4 : Menjelaskan alur tidak tepat.

Page 8: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Kesesuaian sudut pandang

30 : Menjelaskan sudut pandang dengan benar dan tepat.

20 : Menjelaskan alur kurang tepat.

10 : Menjelaskan alur tidak tepat.

f. Kesesuaian amanat

15 : Menjelaskan amanat berdasarkan cerita dengan benar dan tepat.

10 : Menjelaskan amanat berdasarkan cerita kurang tepat.

5 : Menjelaskan amanat berdasarkan cerita tidak tepat.

2. Non Tes

Non tes yang lakukan pada penelitian ini adalah observasi. Observasi

dilakukan kepada guru yang melakukan proses pengajaran dikelas. Adapun

lembar observasinya sebagai berikut.

LEMBAR OBSERVASI GURU

Aspek Kegiatan Guru Ada Tidak

Ada

Kegiatan Awal

Guru mengkondisikan kelas

Guru meminta siswa berdo’a

Guru melakukan komunikasi mengenai kehadiran

siswa

Guru melakukan apersepsi

Kegiatan Inti

Guru memberikan media cerita gambar berjudul

“Yess!!! Aku Tak Minder Lagi! ” kepada siswa.

Guru meminta siswa membaca dalam hati

Guru menjelaskan cara menemukan unsur

instrinsik meliputi: tema, tokoh dan sifat tokoh,

latar, alur, sudut pandang, dan amanat.

Guru membimbing siswa bersama teman

sekelompok menentukan unsur-unsur cerita

tersebut.

Guru meminta siswa mengerjakan soal secara

individu terkait cerita.

Page 9: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

terkait hal-hal yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa meluruskan

kesalahpahaman dan memberi penguatan.

Kegiatan

Penutup

Guru bersama siswa membuat kesimpulan

belajar.

Guru mengakhiri pembelajaran.

Guru meminta siswa berdo’a

a) Validitas

Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi

pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2013, hlm.168).

Penelitian ini melakukan validitas dan reabilitas data.Validitas

butir soal yang dinilai oleh validator adalah: (1) kesesuaian antara

indikator dan dan butir soal (2) kejelasan bahasa dalam soal, (3)

kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa, dan (4) kebenaran

materi atau konsep.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan

oleh Pearson, yang dikenal oleh rumus korelasi product moment sebagai

berikut menurut Arikunto (2009, hlm. 72)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = banyak subjek

S = skor butir soal yang dicari validitasnya

Y = skor total

XY = perkalian antara skor butir soal dengan skor total

rxy =𝑵∑𝑿𝒀−( ∑𝑿)(∑𝒀)

(𝑵∑𝑿𝟐− ∑𝑿 𝟐 .(∑𝒀)𝟐

Page 10: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah nilai koefisiennya diketahui maka kemudian nilai rxy>

tabel dan α = 5% maka dapat dienterprestasikan berdasarkan besarnya

koefisien korelasi sebagai berikut menurut Arikunto (2009, hlm.174):

Koefisien

Korelassi ( rxy) Interpretasi

0,800- 1,00 Validitas sangat tinggi

0.600- 0,800 Validitas tinggi

0,400 – 0,600 Validitas sedang

0,200 – 0,400 Validitas rendah

0,00 – 0,200 Validitas sangat rendah

Kurang dari 0.00 Tidak valid

Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi.

Berdasarkan hasil anates yang telah dilakukan, nilai kolerasiXY

yang diperoleh 0,45 dengan kategori validitas sedang.

b) Reliabilitas

Dalam peneltian uji reliabilitas dilakukan dengan melakukan

audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Seringkali penelitian tidak

melakukan proses kelapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti ini

perlu diuji reliabilitasnya.

Reabilitas suatu instrumen evaluasi adalah keajegan instrumen

yang apabila dilakukan kepada subjek yang sama dengan orang, waktu,

atau tempat yang berbeda maka akan menghasilkan hasil yang sama.

Untuk mengetahui tingkat reabilitas pada tes kemampuan

membaca pemhaman cerita bergambar yang berbentuk uraian, maka

peneliti menggunakan program Anates untuk menghitungnya.

Untuk mengetahui tingkat realibilitas pada tes kemampuan

membaca pemahaman yang berbentuk uraian digunakan rumus Alpha

Cronbarch(Sugiyono, 2013, hlm. 180) sebagai berikut:

r11 = 𝒏

𝒏−𝟏 (1 -

∑𝝈𝟏𝟐

𝝈𝟏𝟐 )

Page 11: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

r 11 = reabilitas yang dicari

N = banyaknya butir soal

𝜎 12 = jumlah variens skor setiap butir soal

𝜎 𝑡2 = variens skor total

Setelah koefisien reabilitas diketahui, kemudian dikonfrensikan

dengan kriteria Guilford (Sugiyono, 2013, hlm. 144), kriteria itu

tampak pada tabel dibawah ini:

Koefesien Reabilitas Kreateria

0,00 – 0,20 Reabiltas kecil

0,20 -0,40 Reabilitas rendah

0,40 – 0,70 Reabilitas sedang

0,70 – 0,90 Reabilitas tinggi

0,90 – 1,00 Reabilitas sangat tinggi

Tabel 3.3 Reabilitas Guilford

Berdasarkan hasil data program anates yang telah dilakukan, nilai

reabilitas instrumen yaitu 0,62 dengan kategori sedang.

c) Daya Pembeda

“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu pola untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa bodoh (berkemapuan rendah)”(Arikunto, 2009, hlm. 211). Disini

peneliti menggunakan program Anates untuk menghitung daya

pembeda.

Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi, disingkat DP. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut (Arikunto, 2009, hlm. 213) adalah sebagai berikut:

DP = 𝑩𝑨

𝑱𝑨 -

𝑩𝑩

𝑱𝑩 =𝑷𝑨 - 𝑷𝑩

Keterangan :

DP = daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

Page 12: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

JA = banyak peserta kelompok atas

JB = banyak peserta kelompok bawah

PA = BA

JA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P

sebagai indeks kesukaran)

PB = BB

JB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar.

Kemudian klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda (Arikunto,

2009, hlm. 218) adalah sebagai berikut:

Daya Pembeda Klasifikasi

Kurang dari 0,00 Sangat jelek

0,00 -0,20 Jelek

0,20 -0,40 Cukup

0,40 - 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat baik

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda

Berdasarkan hasil data program anates yang telah dilakukan, daya

pembeda soal nomor 1 memperoleh 50,0 dengan klasifikasi baik, nomor

2 memperoleh 27,50 dengan klasifikasi cukup, nomor 3 memperoleh

47,50 dengan klasifikasi baik, nomor 4 memperoleh 37,50 dengan

klasifikasi cukup, nomor 5 memperoleh 48,6 dengan klasifikasi baik,

dan nomor 6 memperoleh 13,86 dengan klasifikasi jelek.

d) Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha untuk memecahkannya dan soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai

semngat untuk mencoba lagi. Karena diluar jangkauannya

(Arikunto,2009, hlm. 207). Disini penelitian menggunakan program

Page 13: BAB III METODELOGI PENELITIAN - repository@UPIrepository.upi.edu/17282/6/S_BHS A_1106160_Chapter3.pdf · diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi,

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anates untuk menghitung tingkat kesukarannya rumus mencari indeks

kesukaran (Arikunto, 2009, hlm. 207)sebagai berikut:

P = 𝑩

𝑱𝑺

Keterangan :

P = tingkat kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut kententuan, indeks kesukaran diklasifikasi sebagai

berikut:

Tingkat Kesukaran Kategori Soal

0,00 Soal terlalu sukar

1,00 – 0,30 Soal sukar

0,30 – 0,70 Soal sedang

0,70 – 1,00 Soal mudah

>1,00 Soal terlalu mudah

Tabel 3.5Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Hasil data program anates yang telah dilakukan, tingkat kesukaran

nomor 1 dengan nilai 0,71 dengan kategori soal mudah, nomor 2

dengan nilai 0,56 dengan kategori soal sedang, nomor 3 dengan nilai

0,63 dengan kategori soal sedang, nomor 4 dengan nilai 0,71 dengan

kategori soal mudah, nomor 5 dengan nilai 0,56 dengan kategori

sedang, dan nomor 6 dengan nilai 0,40 dengan kategori sedang.