bab ii tinjauan pustaka a. definisi hernia inguinalisrepository.ump.ac.id/2264/3/ade wegi pambudi...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis
internus yang terletak di sebelah lateral vasa epigastrika inferior, menyusuri
kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis
eksternus (Mansjoer, 2000).
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati
dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut
(Nettina, 2001).
Hernia inguinalis adalah suatu penonjolan yang terjadi pada kanalis
inguinalis akibat masuknya viscara (organ internal abdonan) abdomen melalui
kanalis inguinalis lateral (Syamsuhidajat, 2004).
Menurut (Nada, 2007) Hernia adalah protusi (penonjolan) ruas organ , isi
organ ataupun jaringan melalui bagian lemah dari dindingrongga yang
bersangkutan atau lubang abnormal.
Kesimpulan dari beberapa pengertian di atas hernia inguinalis lateralis
adalah penonjolan organ infra abdomen melalui lubang anulus inguinalis
dextra, karena bagian dinding rongga abdomen sebelah kanan yang terjadi
karena didapat atau jugs congenital.
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
B. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi Hernia
Gambar 2.1 gambar hernia inguinalis
Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritonium, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum, kadang
berisi organ ekstraperitoneal seperti ovarium, appendiks divertikel dan buli-
buli. Unsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong hernia yang
dapat berupa kulit (skrotum) umbilikus atau organ-organ lain misalnya paru
dan sebagainya (Martini, H, 2001).
2. Fisiologi Menurut preace (2002).
a. Krista illika berfungsi sebagai penopang seikum dan sebelah depan
menyentuh kolon desendes.
b. Mukulus obliges externus abdominus fungsinya adalah mengencangkan
dan melindunngi organ intra abdomen.
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
c. Saluran ingunialis atau lingkaran ingunialis berfungsi sbagai tempat
berjalan tali mani (funukulus spermatikus) pada pria dan ligamen bundar
dari uterus pada wanita dan juga beberapa urat saraf dan pembuluh darah.
d. Liena alba atau garis putih berfungsi memisahkan otot relatus
abdominus.
e. Tembuk lubang dalam atau internal berfungsi sebagai tempat pada fosia
otot tranfersal dimana tali mani masuk melintasi salura ingunial, tembuk
lubang tepi atau external adalah tempat di dalam abdominal oblik
external dimana tali mani muncul atau turun ke lipat paha atau masuk
skrotum.
f. Vena safena magma yang panjang fungsinya untuk mengalirkan darah
kotor dari seluruh tubuh ke jantung.
C. Macam - macam hernia
1. Hernia Inguinalis / Congenital
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena
sebab yang didapat. Lebih banyak pada pria ketimbang pada wanita. Faktor
yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang
terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut (karena kehamilan,
batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat
defekasi dan miksi misalnya akibat hipertropi prostat) dan kelemahan otot
dinding perut karena usia. Adanya prosesus vaginalis yang paten bukan
merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia tetapi diperlukan faktorlain
seperti anulus ingu inalis yang cukup besar. Tekanan intra abdominal yang
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
meninggi secara kronik seperti batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi
dan ansietas sering disertai hernia inguinalis.
Secara patofisiologi hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke
dalam anulus inguinalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh
kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. Hernia
inkarserata terjadi bila usus yang prolaps itu menyebabkan konstraksi suplai
darah ke kantong skrotum, kemudian akan mengalami nyeri dan gelala-
gejala obstruksi usus (perut kembung, nyeri kolik abdomen, tidak ada flatus,
tidak ada feces, muntah)
Kelemahan otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan
nilioinguinalis dan niliofemoralis setelah apendiktomi. Processus vaginalis
peritoneum persisten Testis tidak samapi scrotum, sehingga processus tetap
Terbuka Penurunan baru terjadi 1-2 hari sebelum kelahiran, sehingga
processus belum sempat menutupdan pada waktu dilahirkan masih tetap
terbuka predileksi tempat: sisi kanan karena testis kanan mengalami
desensus setelah kiri terlebih dahulu. Dapat timbul pada masa bayi atau
sesudah dewasa. Hernia indirect pada bayi berhubungan dengan
criptocismus dan hidrocele.
2. Hernia Femoralis
Umumnya dijumpai pada wanita tua, kejadian pada perempuan kira-kira 4
kali laki-laki. Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Secara
patofisiologis peninggian tekanan intra abdominal akan mendorong lemak
pre peritoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara,
obesitas dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. Ada factor
predisposisi Kelemahan struktur aponeurosis dan fascia tranversa Pada
orang tua karena degenerasi/atropi Tekanan intra abdomen meningkat
Pekerjaan mengangkat benda-benda berat Batuk kronik Gangguan BAB,
missal struktur ani, feses keras Gangguan BAK, mis: BPH, veskolitiasis
Sering melahirkan: hernia femoralis (karisyogya, 2011).
D. Etiologi
Menurut (Sachdeva, 2000) Hernia Inguinalis / Congenital Hernia
inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang
didapat. Lebih banyak pada pria ketimbang pada wanita. Faktor yang
dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peninggian tekanan di dalam rongga perut (karena kehamilan, batuk kronis,
pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi dan miksi
misalnya akibat hipertropi prostat) dan kelemahan otot dinding perut karena
usia. Adanya prosesus vaginalis yang paten bukan merupakan penyebab
tunggal terjadinya hernia tetapi diperlukan faktor lain seperti anulus inguinalis
yang cukup besar. Tekanan intraabdominal yang meninggi secara kronik
seperti batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi dan ansietas sering disertai
hernia inguinalis. Secara patofisiologi hernia inguinalis adalah prolaps
sebagian usus ke dalam anulus inguinalis di atas kantong skrotum, disebabkan
oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. Hernia
inkarserata terjadi bila usus yang prolaps itu menyebabkan konstriksi suplai
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
darah ke kantong skrotum, kemudian akan mengalami nyeri dan gelala-gejala
obstruksi usus, yaitu perut kembung, nyeri kolik abdomen, tidak ada flatus,
tidak ada feces, muntah.
Penyebab lain yang memungkinkan terjadinya hernia adalah:
a. Hernia inguinalis indirect, terjadi pada suatu kantong kongenital sisa
dan prosesus vaginalis.
b. Kerja otot yang terlalu kuat.
c. Mengangkat beban yang berat.
d. Batuk kronik.
e. Mengejan sewaktu miksi dan defekasi.
f. Peregangan otot abdomen karena meningkatkan tekanan intra abdomen
(TIA) seperti: obesitas dan kehamilan.
Indikasi pelaksanaan operasi adalah pada semua jenis hernia, hal
ini dikarenakan penggunaan tindakan konservatif hanya terbatas pada
herniaumbilikalis pada anak sebelum usia dua tahun dan pada hernia
ventralis. Tindakan operasi dilakukan pada hernia yang telah
mengalami stadium lanjut yaitu;
1) Mengisi kantong scrotum
2) Dapat menimbulkan nyeri epigastrik karena turunnya mesentrium.
3) Kanalis inguinalis luas pada hernia tipe ireponibilis.
Pada hernia reponibilis dan ireponibilis dilakukan tindakan
bedah karena ditakutkan terjadinya komplikasi, sedangkan bila telah
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
terjadi strangulasi tindakan bedah harus dilakukan secepat mungkin
sebelum terjadinya nekrosis usus(Sachdeva,1998 dan Mansjoer,2000).
Menurut Natadidjaja (2002) , penyebab hernia inguinalis adalah :
1) Tempat lemah pada dinding abdomen (kongenital, pada tempat-
tempat penetrasi anatomik atau tempat-tempat insisi).
2) Tekanan intraabdominal meningkat (batuk, mengedan, obstruksi)
3) Kelemahan otot-otot akibat obesitas dan lain-lain
4) Menurut Black and janis dkk (2002), penyebab hernia inguinalis
adalah:
a. Kelemahan otot dinding abdomen.
1) Kelemahan jaringan.
2) Adanya daerah yang luas diligamen inguinal.
3) Trauma.
b. Peningkatan tekanan intra abdominal
1) Obesitas.
2) Mengangkat benda berat
3) Konstipasi, dari faktor mengejan pada saat proses buang air
besar.
4) Kehamilan
5) Batuk kronik
6) Hipertropi prostate
c. Faktor resiko: kelainan congenital
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
E. Tanda dan Gejala
Menurut Natadidjaja (2002), tanda dan gejala hernia adalah :
1. Penonjolan di daerah inguinal
2. Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi.
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram
dan distensi abdomen.
4. Terdengar bising usus pada benjolan
5. Kembung
6. Perubahan pola eliminasi BAB
7. Gelisah
8. Dehidrasi
9. Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena pada saat pasien
berdiri atau mendorong.
Menurut Mansjoer, A (2000) pada umumnya pasien mengatakan turun
berok, burut atau kelingsir atau mengatakan adanya benjolan di
selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa mengecil atau menghilang
pada waktu tidur, bila menangis, mengejan atau mengangkat benda berat atau
bila posisi pasien berdiridapat timbul kembali. Bila telah terjadi komplikasi
dapat ditemukan nyeri. Keadaan umum pasien biasanya baik. Bila benjolan
tidak nampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan menutup mulut dalam
keadaan berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila memang
sudah tampak benjolan, harus diperiksa apakah benjolan tersebut dapat
dimasukkan kembali. Pasien diminta berbaring, bernafas dengan mulut untuk
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
mengurangi tekanan intra abdominal, lalu skrotum diangkat perlahan-lahan.
Diagnosis pasti hernia pada umumnya sudah dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan klinis yang teliti. Keadaan cincin hernia juga perlu di periksa.
Melalui skrotum jari telunjuk dimasukkan ke internus. Pada keadaan normal
jari tangan tidak dapat masuk. Pasien diminta mengejan dan merasakan apakah
ada massa yang menyentuh jari tangan. Bila massa tersebut menyentuh ujung
jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi
jari maka diagnosisnya adalah hernia inguinalis medialis.
F. Klasifikasi Hernia
Menurut Syamsuhidjayat dan Jong (2004) klasifikasi hernia adalah sebagai
berikut :
a. Macam-macam hernia menurut terlihat atau tidaknya
1. Hernia internal
Tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui lubang dalam rongga perut
(tidak terlihat dari luar).
2. Hernia eksternal
Tonjolan menonjol keluar dari rongga abdomen melalui dinding
abdomen (terlihat dari luar).
b. Macam-macam hernia menurut penyebabnya
1) Hernia kongenital
Hernia yang disebabkan karena kelemahan dinding otot abdomen
yang bersumber dari lahir atau bawaan.
2) Hernia traumatik atau didapat
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Hernia yang disebabkan karena adanya trauma seperti peningkatan
tekanan intra abdominal (batuk kronis, sering mengejan dan
mengangkat benda berat).
3) Hernia insisionalis
Hernia yang disebabkan karena dinding abdomen lemah akibat
sayatan atau pembedahan sebelumnya, seperti post laparatomi dan
prostatektomi.
c. Macam-macam hernia menurut sifatnya
1) Hernia responibilis
Bila isi hernia dapat keluar masuk usus keluar jika berdiri atau
mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau duduk masuk tidak
ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
2) Hernia Irreponibilis
Bila isi hernia berada didalam kantong hernia dan terjepit cincin
hernia sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam rongga
abdomen.
3) Hernia incarserata atau strangula
Bila isi hernia berada didalam kantong hernia dan terjepit cincin
hernia sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam rongga
abdomen, dapat disertai gangren pasase akibat peredaran darah
terganggu.
d. Macam-macam hernia menurut lokasinya
1) Hernia opigastrika
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Hernia yang keluar defek di linea alba umbilikus dan procesus
xipoideus.
2) Hernia umbilikalis
Hernia keluar melalui umbilikus akibat peningkatan tekanan
intraabdomen.
3) Hernia inguinalis
Penonjolan organ intraabdomen melalui lubang amulus inguinalis,
karena bagian lemah dari dinding rongga abdomen yang terjadi
karena didapat atau juga kongenital.
4) Hernia skrotalis
Hernia inguinalis lateralis yang mencapai skrotum.
5) Hernia femoralis
Batang usus masuk melalui cincin femoral ke dalam kanalis
femoralis.
G. Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan
tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat
buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus
kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal itu
tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan dinding
abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana
kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama,
pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi hernia. Karena organ-
organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat dan berlangsung
dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah penonjolan dan
mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.sehingga akhirnya menyebabkan
kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau mengalami kelemahan jika
suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat menyebabkan ganggren
(Oswari, E. 2000).
Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang
didapat. Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena
meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan jaringan
penunjang berkurang kekuatannya. Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut,
bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada keadaan ini tekanan
intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertikal. Bila
otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan
anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam
kanalis inguinalis. Pada orang dewasa kanalis tersebut sudah tertutup, tetapi
karena kelemahan daerah tersebut maka akan sering menimbulkan hernia yang
disebabkan keadaan peningkatan tekanan intra abdomen (Nettina, 2001).
Menurut Mansjoer, A (2000) kanalis inguinalis adalah kanal yang normal
pada fetus. Pada bulan ke-8 kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal
tersebut. Penurunan testis tersebut akan menarik peritoneum ke daerah skrotum
sehingga terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus vaginalis
peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut.
Namun beberapa hal, seringkali kanalis tidak menutup. Karena testis kiri turun
terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila
kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan
normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila prosesus
terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi), akan timbul hernia inguinalis
lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun
karena merupakan lokus minoris resistensie, maka pada keadaan yang
menyebabkan tekanan intraabdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka
kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita. Keadaan yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intraabdominal adalah kehamilan, batuk
kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan pada saat defekasi dan
mengejan pada saat miksi misalnya hipertrofi prostat.
H. Pemeriksaan penunjang
Menurut Mansjoer, A (2000) pemeriksaan penunjang pada hernia adalah :
1. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam
usus/obstruksi usus.
2. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih
(Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.
I. Komplikasi
Menurut Mansjoer, A (2000) komplikasi pada hernia adalah :
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1. Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia
sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Keadaan ini disebut
hernia inguinalis irreponibilis. Pada keadaan ini belum ada gangguan
penyaluran isi usus. Isi hernia yang tersering menyebabkan keadaan
irreponibilis adalh omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia
dan isinya dapat menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak. Usus besar
lebih sering menyebabkan irreponibilis daripada usus halus.
2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus
yang masuk. Keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti
dengan gangguan vaskuler (proses strangulasi). Keadaan ini disebut hernia
inguinalis strangulata.Pada keadaan strangulata akan timbul gejala illeus,
yaitu perut kembung, muntah dan obstipasi. Pada strangulasi nyeri yang
timbul lebih hebat dan kontinyu, daerah benjolan menjadi merah dan pasien
menjadi gelisah.
J. Penatalaksanaan umum
a. Menurut Mansjoer, A, (2000) penatalaksanaan medis pada hernia yaitu :
1. Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang.
2. Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,
kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3. Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan
menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus
internus dan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.
b. Sedangkan penatalaksanaan Keperawatan yaitu :
1. Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan
secara perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat
penyokong.
2. Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan kompres
hangat dan setelah 5 menit di evaluasi kembali.
3. Celana penyangga
4. Istirahat baring
5. Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya
asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak tinja
untuk mencegah sembelit.
6. Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian
makan dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat
sembelit dan mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat, cola,
minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
K. Pathway
Sumber : Mansjoer( 2000 ), Sjamsuhidajat & de jong (1997) Wilkinson (2002).
Riwayat pembedahan
Keterbatasan gerak
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
L. Fokus Intervensi
Menurut Dongoes (2000)
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan kompresi syaraf,
prosedur bedah.
Kriteria hasil:
1) Melaporkan nyeri hilang dan terkontrol.
2) Mengungkapkan metode yang memberi penghilangan.\
3) Mendemonstrasikan penggunaan intervensi terapeutik.
Intervensi:
1) Kaji adanya keluhan nyeri, catat lokasi lamanya serangan, faktor
pencetus atau yang memperberat
Rasional:Membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan
dasar untuk perbandingan dan evaluasi terhadap terapy.
2) Pertahankan tirah baring selama fase akut letakkan pasien pada posisi
semi fowler dengan tulang spinal, pinggang dan lutut dalam keadaan
fleksi atau posisi terlentang dengan atau tanpa meninggikan kepala 10-30
derajat.
Rasional:Tirah baring dalam posisi yang nyaman memungkinkan pasien
untuk menurunkan spasme otot menurunkan penekanan pada bagian
tubuh tertentu.
3) Batasi aktivitas selama fase akut sesuai dengan kebutuhan
Rasional:Menurunkan gaya gravitasi dan gerak yang dapat
menghilangkan spasme otot dan menurunkan edema dan tekanan.
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
4) Instruksikan pada pasien untuk melakukan teknik relaksasi atau
visualisasi
Rasional:Memfokuskan perhatian klien membantu menurunkan tegangan
otot dan meningkatkan proses penyembuhan.
5) Kolaborasi dalam pemberian therapy
Rasional : Intervensi cepat dan mempercepat proses penyembuhan
b. Koping individu tidak efektif (ansietas) sehubungan dengan krisis
situasional, perubahan status kesehatan.
Kriteria hasil:
1) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang.
2) Mengkaji situasi terbaru dengan akurat mendemonstrasikan ketrampilan
pemecahan masalah.
Intervensi:
1) Kaji tingkat ansietas klien, tentukan bagaimana pasien menangani
masalahnya sebelumnya dan sekarang
Rasional:Mengidentifikasi keterampilan untuk mengatasi keadaannya
sekarang.
2) Berikan informasi yang akurat
Rasional: Memungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang
didasarkan pada pengetahuannya.
3) Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan masalah yang
dihadapinya
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Rasional:Kebanyakan pasien mengalami permasalahan yang perlu
diungkapkan dan diberi respon.
4) Catat perilaku dari orang terdekat atau keluarga yang meningkatkan
peran sakit pasien
Rasional:Orang terdekat mungkin secara tidak sadar memungkinkan
pasien untuk mempertahankan ketergantungannya.
c. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, spasme otot.
Kriteria hasil:
Pemahaman tentang situasi atau faktor resiko dan aturan pengobatan
individual.
Intervensi:
1. Berikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang
spesifik
Rasional:Tergantung pada bagian tubuh yang terkena, jenis prosedur
yang kurang hati-hati akan meningkatkan kerusakan.
2. Catat respon emosi atau perilaku pada saat immobilisasi, berikan
aktivitas yang disesuaikan dengan pasien
Rasional:Immobilitas yang dipaksakan dapat memperbesar kegelisahan,
peka terhadap rangsang.
3. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif
Rasional:Keterbatasan aktivitas tergantung pada kondisi dan
berkembang sesuai dengan toleransi.
4. Ikuti aktivitas atau prosedur dengan periode istirahat
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Rasional:Meningkatkan penyembuhan dan membentuk kekuatan otot.
5. Berikan atau Bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak aktif,
pasif
Rasional:Memperkuat otot abdomen dan fleksor tulang belakang,
memperbaiki mekanika tubuh.
Asuhan Keperawatan Pada..., ADE WEGI PAMBUDI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014