studi kasus asuhan keperawatan nyeri akut · pdf filependahuluan a. latar belakang hernia...

44
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.S DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINAL LATERALIS DIRUANG ANGGREK RSUD SUKOHARJO DI SUSUN OLEH : RUMIATI NIM. P.10052 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: hoangnhi

Post on 05-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.S

DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINAL

LATERALIS DIRUANG ANGGREK

RSUD SUKOHARJO

DI SUSUN OLEH :

RUMIATI

NIM. P.10052

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.S

DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINAL

LATERALIS DIRUANG ANGGREK

RSUD SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

RUMIATI

NIM. P.10052

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

ii

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

iii

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

iv

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,

rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.S

DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINAL LATERALIS DIRUANG

ANGGREK RSUD SUKOHARJO“

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagi pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat :

1. Setiyawan, S. Kep, Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

telah menjadi motivator dan pemimpin yang senantiasa memberikan teladan

serta bimbingan kepada semua mahasiswa STIKES Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S. Kep, Ns,Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan menimba ilmu dan selalu

memberikan fasilitas untuk menunjang pengajaran di STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

3. Joko Kismanto, S. Kep, Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi kesempurnaannya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

vi

4. Siti Mardiyah, S. Kep, Ns, sebagai penguji II yang telah membimbing dengan

cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaannya studi kasus ini.

5. Noor Fitriyani, S. Kep, Ns, sebagai penguji III yang telah membimbing dengan

cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaannya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sebar dan wawasanya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku, Bp. Yoso Wiyono dan Ibu Surtiyem yang selalu menjadi

inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKES Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak disebutkan satu-persatu, yang

telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan, Amin.

Surakarta, Juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ................................................................. 4

C. Manfaat Penulisan ............................................................... 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pengkajian ........................................................................... 6

B. Identitas Pasien...... ............................................................. 6

1. Riwayat Kesehatan......................................................... 7

2. Pola Kesehatan Fungsional............................................ 9

3. Pemeriksaan Fisik.......................................................... 12

4. Pemeriksaan Penunjang................................................. 14

C. Perumusan Masalah Keperawatan ....................................... 16

D. Perencanaan Keperawatan .................................................. 16

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

viii

E. Implementasi Keperawatan ................................................. 18

F. Evaluasi Keperawatan ......................................................... 21

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ......................................................................... 22

B. Simpulan dan Saran............................................................. 30

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Log Bog

2. Surat Pendelegasian Pasien

3. Surat Pengambilan Data

4. Asuhan Keperawatan

5. Lembar Konsul

6. Daftar Riwayat Hidup

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui

defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan

(Sjamsuhidajat,2004). Hernia adalah protrusi (tonjolan) abnormal suatu

organ, atau bagian organ, melewati celah di struktur sekitarnya, umumnya

protrusi organ abdomen melalui celah di dinding abdomen (Brooker,2008).

Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang disebabkan karena

hernia keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang

terletak lateral dari pembuluh epigastrik inferior, kemudian hernia masuk ke

dalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus

inguinalis eksternus. Apabila hernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke

skrotum, ini disebut hernia skrotalis (Sjamsuhidajat dan Jong, 2004 : 527).

Hernia inguinalis yang kedua yaitu hernia inguinalis direk biasanya

memiliki leher yang lebar, sulit dimasukkan dengan jari-jari tangan

(Borley dan Grace, 2006 : 119).

Insiden hernia inguinal yang sebenarnya di dunia termasuk di

Indonesia belum diketahui, diperkirakan 10–15 % dari populasi dewasa.

Insiden hernia inguinal menurut usia diperkirakan meningkat seiring

pertambahan usia yaitu pada rentang 25–40 tahun 5–8 %, di atas 75 tahun 45

%. Sedang menurut jenis kelamin insiden hernia inguinal pada pria 25 x lebih

banyak dijumpai dari pada wanita (Simarmata,2003). Di Indonesia

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

2

diperkirakan 102 ribu anak menderita penyakit hernia. Untuk data di Jawa

Tengah, mayoritas usia penderita selama Januari-Desember 2007 berkisar

antara 2-5 tahun, dengan rincian umur kurang dari 1 tahun sebanyak 51-211

penderita, dan umur 5 tahun berkisar antara 150-214 penderita (Ilham,2009).

Menurut data dari RSUD Sukoharjo pada tahun 2013 ini, pasien yang terkena

hernia inguinal lateralis dengan umur diatas 30 tahun sekitar 156 pasien yang

dirawat inap.

Pengobatan hernia dapat dilakukan melalui pembedahan, antara lain

yang pertama hernioplasti yaitu usaha mencegah kekambuhan hernia dengan

membentuk ulang struktur untuk memberi kekuatan yang lebih besar.

Pembedahan kedua dengan herniorafi yaitu pembedahan dengan cara pada

area yang lemah diberi penguatan dengan beberapa jaringan pasien atau

menggunakan materi lain. Pembedahan ketiga yaitu dengan herniotomi yang

artinya operasi untuk menyembuhkan hernia. Herniotomi meliputi

pengembalian isi hernia ke posisi normal dan pengangkatan kantong hernia

(Brooker,2008). Prosedur herniotomi yaitu pembedahan dengan cara

melakukan sayatan di bagian kanalis inguinalis, lalu melepaskan kantong

hernia dari dalam tali sperma, kemudian sayatan ditutup

dengan jahitan (Sjamsuhidajat dan Jong, 2004 : 530). Sayatan pada waktu

herniotomi dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Hal tersebutlah yang

menyebabkan rasa nyeri timbul (Guyton dan Hall, 2007 : 625).

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

3

potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(International Association for the Study of Pain). Nyeri akut artinya awitan

yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir

yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari enam

bulan.(Herdman:2013). Pengukuran skala nyeri berdasarkan angka adalah

dimulai dari angka 0-10, pembagian tingkatan nyeri yaitu, angka 0 : tidak

nyeri, angka 1-3 : nyeri ringan, angka 4-6 : nyeri sedang, angka 7-9 : nyeri

berat, angka 10 : nyeri sangat berat.(Iscan, 2010).

Nyeri yang timbul pascaoperasi merupakan kejadian yang menekan

atau stres dan dapat mengubah gaya hidup dan kesejahteraan psikologi

individu. Nyeri akut yang timbul harus segera dikelola agar tidak timbul

komplikasi seperti syok neurogenik karena nyeri akut dapat menyebabkan

denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernafasan meningkat. Data

diatas sejalan dengan teori kebutuhan dasar Maslow yaitu kebutuhan

fisiologis yang terdiri dari kebutuhan oksigenasi, cairan, nutrisi, temperature,

eliminasi, tempat tinggal, istirahat, dan seks (Potter dan Perry, 2005 : 1515).

Tn.S merasakan nyeri akut karena rasa nyeri ini timbul dan ada

kerusakan jaringan, hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan cara

memindahkan stimulus nyeri. Bahkan aktivitas ringan saja, misalnya duduk.

Bila diberikan stimulus, rasa nyeri akut ini timbul dalam waktu kira-kira 0,1

detik (Guyton & Hall, 2007).

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus

tentang hernia inguinalis lateralis serta cara penatalaksanaannya. Dengan

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

4

adanya berbagai data, maka penulis melaporkan studi kasus “Asuhan

Keperawatan Nyeri Akut pada Tn. S dengan Post Operasi Hernia Inguinal

Lateralis diruang Anggrek RSUD Sukoharjo”.

B. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri akut pada Tn. S dengan post operasi hernia inguinal

lateralis.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. S dengan nyeri post

operasi hernia inguinal lateralis.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. S dengan

nyeri post hernia inguinal lateralis.

c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada Tn. S

dengan nyeri post operasi hernia inguinal lateralis.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. S dengan nyeri post

operasi hernia inguinal lateralis.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. S dengan nyeri post operasi

hernia inguinal lateralis.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri yang terjadi pada Tn. S dengan

post operasi hernia inguinal lateralis.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

5

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Asuhan keperawatan akan memberikan wawasan yang luas mengenai

masalah keperawatan klien dengan gangguan rasa nyaman nyeri akut post

operasi hernia inguinal lateralis.

2. Bagi instansi

a. Pendidikan

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dalam kegiatan belajar

mengajar tentang masalah keperawatan mengenai klien dengan nyeri akut

post operasi hernia inguinal lateralis.

b. Rumah sakit

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dan evaluasi yang

diperlukan dalam pelaksanaan praktik pelayanan keperawatan khususnya

pada klien dengan nyeri akut post operasi hernia inguinal lateralis.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pikiran dan informasi dibidang keperawatan tentang asuhan keperawatan

nyeri akut pada klien post operasi hernia inguinal lateralis.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

6

BAB II

LAPORAN KASUS

Bab ini menjelaskan tentang laporan studi kasus Asuhan keperawatan

yang dilakukan pada Tn.S dengan diagnosa medis Hernia Inguinal Lateralis,

dilaksanakan pada tanggal 22 - 24 April 2013. Asuhan keperawatan dimulai

dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan

evaluasi.

A. Pengkajian

Hasil pengkajian tanggal 22 April 2013 jam 11.00 WIB, pada

kasus ini diperoleh dengan metode Auto Anamnese dan Allo Anamnese,

pengamatan, observasi langsung, pemeriksaan fisik menelaah catatan

medis, dan catatan perawat, dari data pengkajian tersebut didapat hasil

identitas pasien.

B. Identitas Pasien

Pasien bernama Tn.S, umur 47 tahun, agama Islam, alamat Ledok

RT03 RW05 Kenokerejo Polokarto Sukoharjo, Pendidikan SD, pekerjaan

Buruh, nomor register 209745, dirawat di bangsal Anggrek kamar 9.1

RSUD Sukoharjo, sudah sejak tanggal 16 April 2013 pasien menjalani

perawatan dengan diagnosa Hernia Inguinal Lateralis oleh dokter BY

sebagai ahli bedah. Penanggung jawab kepada pasien adalah Ny P,

umur35 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan swasta, yang beralamat di

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

7

Ledok RT03 RW05 Kenokerejo Polokarto Sukoharjo, dan hubungan

dengan pasien adalah adik.

1. Riwayat Kesehatan

Pengkajian mengenai riwayat kesehatan yaitu meliputi keluhan

utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat

kesehatan keluarga, riwayat kesehatan lingkungan dan riwayat

psikososial. Penjelasannya sebagai berikut:

Riwayat penyakit sekarang pasien mengatakan, pasien

merasakan nyeri dan terdapat benjolan pada lipat paha kiri sudah

kurang lebih 3 tahun lalu, pasien memeriksakan diri pada hari selasa

tanggal 16 April 2013, datang ke RSUD Sukoharjo. Di IGD pasien

mengeluh nyeri pada lipat paha kiri, terdapat benjolan. Pasien

diperiksa oleh perawat di IGD dan dianjurkan untuk opname, dengan

tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit,

suhu 36,60C. Pasien di kirim ke bangsal Anggrek kamar 9.1, dan

mendapat terapi Ringer Laktat(RL) 20 tpm.Keluhan utama pasien

yaitu pasien mengatakan nyeri karena luka post operasi hernia, nyeri

seperti tertusuk-tusuk jarum, nyeri pada lipat paha kiri, skala nyeri 7,

nyerinya dirasakan terus menerus.

Riwayat penyakit dahulu pasien mengatakan ini operasi yang

pertama, sudah sakit kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien sudah

merasakan nyeri pada lipat paha kiri, namun pasien tidak

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

8

menghiraukannya dan terus beraktifitas sebagai buruh (angkat

barang). Rasa nyeri semakin terasa jika untuk bekerja sehingga

aktifitas sedikit terganggu tapi tetap bekerja. Pasien belum pernah

memeriksakan tentang penyakitnya itu, namun hanya membelikan

obat-obat herbal. Rasa nyeri itu pun tidak hilang tapi semakin nyeri.

Pasien mengatakan belum pernah dirawat inap.

Pengkajian riwayat keluarga, pasien mengatakan, bahwa

didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang

dirasakan. Keluarga pasien mengatakan, Tn.S adalah anak kedua dari

empat bersaudara, tidak mempunyai anak, Tn.S tinggal bersama orang

tuanya, tidak punya riwayat alergi makanan dan minuman, tidak

punya penyakit keturunan seperti jantung/paru-paru, diabetes

militus(DM), hipertensi dan lain-lain.

Pada pengkajian riwayat kesehatan lingkungan, pasien dan

keluarga pasien mengatakan keadaan lingkungan dirumah baik, tidak

ada masalah serta lingkungan sekitarnya cukup baik, ditunjukkan

dengan adanya tempat pembuangan sampah dan selokan untuk

pembuangan limbah. Serta jauh dari tempat pembuangan sampah

akhir atau limbah.

Riwayat psikososial, pasien mengatakan keadaan

spikososialnya baik. Hubungan sosial pasien dengan keluarga,

lingkungan dan masyarakat sekitar terjalin dengan baik.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

9

2. Pola Kesehatan Fungsional

Pada pengkajian pola kesehatan fungsional meliputi pola

persepsi dan pemeliharaan kesehatan, sebelum sakit pasien

mengatakan sehat itu penting karena sehat itu sangat berharga, selama

sakit pasien mengatakan, ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang,

karena sakit itu sesuatu yang tidak nyaman.

Pola nutrisi dan metabolisme, sebelum sakit pasien

mengatakan, makan 3 kali sehari habis 1 porsi dengan menu nasi,

lauk-pauk dan sayur, pasien tidak alergi dengan jenis makanan

apapun. Minumnya setiap pagi teh manis 1 gelas dan 6-7 gelas air

putih. Selama sakit pasien mengatakan, tidak mengalami gangguan

makanan, bisa menghabiskan 1 porsi dengan menu rumah sakit, nasi,

lauk-pauk, sayur dan buah. Minum 7-8 gelas air putih.

Pola eliminasi, sebelum sakit pasien mengatakan, pasien BAB

sehari 1 kali dengan kosistensi berwarna kuning, lembek dan berbau

khas, sedangkan BAK nya sehari 6-7 kali dengan konsistensi

berwarna kuning jernih dan berbau khas. Selama sakit pasien

mengatakan, pasien BAB sehari 1 kali dengan kosistensi berwarna

kuning, lembek dan berbau khas, sedangkan BAK nya sehari 6-7 kali

dengan konsistensi berwarna kuning jernih dan berbau khas.

Pola aktifitas dan latihan pasien mengatakan sebelum sakit

pasien mengatakan dapat beraktifitas dengan bebas secara mandiri.

Dapat melakukan kegiatan sehari-hari, dengan skor (0) yang artinya

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

10

mandiri. Selama sakit pasien mengatakan tidak dapat beraktifitas

secara bebas dan mandiri seperti makan atau minum, mandi,

berpakaian, mobilitas ditempat tidur, berpindah, ambulasi/ ROM

mendapat skor (2) yang artinya memerlukan bantuan dari orang lain,

sedangkan toileting mendapat skor (3) yang artinya membutuhkan

bantuan orang lain dan alat.

Pada pola istirahat dan tidur, pasien mengatakan mengalami

gangguan yaitu sebelum sakit pasien mengatakan bisa tidur kurang

lebih 8 jam dalam sehari dan biasanya pasien tidur malam pukul 21.00

WIB – 04.30 WIB, dan siang hari pasien kadang tidur kadang tidak,

tergantung pekerjaannya. Selama sakit pasien mengatakan hanya bisa

tidur kurang lebih hanya 4 jam, sebentar-sebentar terbangun karena

merasakan nyeri pada lipat paha kiri, kualitas tidurnya kurang

nyenyak. Pasien tidur malam pukul 23.00WIB – 04.00 WIB, dan siang

harinya bisa tidur walaupun hanya sebentar, kurang lebih 1-2 jam.

Pola kognitif perseptual, sebelum sakit pasien mengatakan,

penglihatan, pendengaran, bicaranya jelas dan normal, komunikasi

antar saudara lancar. Selama sakit pasien mengatakan, pasien trelihat

gelisah karena nyeri yang dirasakan, penglihatan, pendengaran, bicara

masih jelas dan normal, komunikasi antar perawat lancar bisa

mengkomunikasikan rasa nyerinya yaitu pada lipat paha kiri,nyeri

seperti ditusuk-tusuk skala nyeri 7, nyeri dirasakan terus menerus.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

11

Pola persepsi konsep diri, pasien mengatakan, gambaran diri,

pasien mengatakanmenyukai anggota tubuhnya dan tidak ada anggota

tubuhnya yang tidak disukai, identitas sebagai laki-laki umur 47

tahun, perannya pasien sebagai anak yang berbakti kepada orang tua,

ideal diri pasien berharap cepat sembuh dan bisa bekerja kembali,

harga diri pasien tetap bersyukur dan menganggap sakit ini sebagai

cobaan.

Pola hubungan sosial sebelum sakit pasien mengatakan,

memiliki hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat. Selama

sakit pasien mengatakan masih berhubungan baik dengan keluarga

dan masyarakat.

Pola seksualitas dan reproduksi, pasien sudah menikah tapi

sudah lama berpisah dan tidak mempunyai anak. Pola mekanisme

koping sebelum sakit pasien mengatakan, jarang punya masalah, kalau

punya masalah langsung segera diselesaikan. Selama sakit pasien

mengatakan tidak punya masalah dan menerima sakitnya dengan

ikhlas.

Pola nilai dan keyakinan sebelum sakit pasien mengatakan

rajin beribadah, selama sakit pasien mengatakan tetap beribadah dan

berdoa kepada Allah SWT. Pandangan pasien terhadap penyakitnya

yaitu karena terlalu bekerja keras sebagai buruh (angkat barang berat)

terjadilah Hernia Inguinal Lateralis

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

12

3. Pemeriksaan Fisik

Pengkajian pemeriksaan fisik keadaan umum pasien lemah,

meringis kesakitan, kesadaran composmentis dengan respon mata 4,

respon verbal 5, dan respon motorik 6 sehingga GCS 15, pemeriksaan

tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 115/80 mmHg, nadi

teraba 88 kali per menit, pernapasan dengan kedalaman 20 kali per

menit, suhu 36.5ºC.

Pada pemeriksaan head to toe pada kepala didapatkan hasil

bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih, rambut hitam dengan

sedikit uban, ada sedikit ketombe, tidak ada luka, dan bekas luka serta

tidak ada benjolan. Pemeriksaan mata, hasilnya letak mata kanan dan

kiri simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil

isokor. Pemeriksaan hidung, hasilnya bentuknya simetris, penciuman

baik, tidak ada polip, sedikit sekret. Pemeriksaan mulut, hasilnya

mukosa bibir kering, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada sariawan.

Pemeriksaan gigi, hasilnya warna gigi kekuning-kuningan, gigi tidak

berlubang, dan tidak ada gigi palsu. Pemeriksaan telinga, hasilnya

pendengaran baik, sedikit serumen, simetris antara telinga kanan dan

kiri. Pemeriksaan leher, hasilnya tidak ada kaku kuduk dan tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid.

Pemeriksaan dada meliputi, pemeriksaan paru-paru, inspeksi

hasilnya simetris antara kanan dan kiri, bentuk dada datar, tidak ada

lesi, tidak tampak penggunaan otot bantu pernafasan. Palpasi hasilnya

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

13

vocal fremitus sama antara kanan dan kiri dan ekspansi paru kanan

dan kiri sama. Perkusi hasilnya bunyi paru-paru sonor, dan auskultasi

hasilnya suara nafas vesikuler, tidak ada suara tambahan. Pemeriksaan

jantung, inspeksi hasilnya ictus cordis tidak tampak, palpasi hasilnya

ictus cordis teraba di ICS ke 5 mid clavikula, perkusi hasilnya bunyi

pekak, auskultasi hasilnya bunyi jantung 1 – bunyi jantung 2 reguler.

Pemeriksaan abdomen, inspeksi hasilnya bentuk abdomen

simetris dan datar, tidak ada jejas, umbilikus bersih, auskultasi

hasilnya peristaltik usus 15 kali per menit, perkusi hasilnya bunyi

tympani, palpasi hasilnya tidak ada pembesaran hati dan limpa.

Genetalianya terpasang selang kateter (DC). Di lipat paha kiri ada

luka post operasi hernia hari petama tertutup kasa, Anusnya tidak ada

hemoroid. Pemeriksaan ekstermitas atas hasilnya kekuatan otot 5,

tangan kiri terpasang infuse Ringer Laktat 20 tetes per menit, capillary

refile kurang dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, akral

hangat. Ekstermitas bawah hasilnya akral hangat, capillary refile

kurang dari 2 detik, kekuatan otot kaki kiri 4, kekuatan otot kaki

kanan 5, kaki kanan bebas untuk digerakan, kaki kiri sakit untuk

digerakkan, nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, skala nyeri 7.

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

14

4. Pemeriksaan Penunjang dan Terapi

Pemeriksaan penunjang yang dijalani oleh pasien adalah

radiologi, pemeriksaan EKG dan pemeriksaan laboratorium. Pada

pemeriksaan darah rutin tanggal 15 April 2013 didapatkan hasil yang

menunjukkan semua parameter pemeriksaan darah dalam ambang

batas normal. RBC 5.47 (10 12/1) normal (4.3- 5.9), MCV 78.7 (fl)

normal (60-100), RDW 11.3 (%) normal (10,0-15.0), HCT 42.7 (%)

normal (38.0- 54.0), PDW 11.7 (fl) normal (10.0-18.0), PCT 188 (%)

normal (100- 500), WBC 9.1 (103/mm

3) normal (4.5-11.0), HGB 13,8

(g/dl) normal (12.0-18.0), MCH 28.5 (pg) normal (27.0-31.0), MCHC

32.4 (g/dl) normal (32.0-37.0), PLT 210 (103/mm

3) normal (150-450),

LYM 26.5 (%) normal (17.0-48.0), GRA 66.4 (%) normal (43.0-76.0),

MID 6.7 (%) normal (4.0-10.0) kreatinin 0.83 (mg/dl) normal (0.50-

1.20), ureum 31.80 (mg/dl) normal (10-50), gol darah O, HbsAg

negatif.

Data penunjang dari pemeriksaan radiologi tanggal 15 April

2013, yaitu pemeriksaan foto Thorax didapatkan hasil pemeriksaan

yang menyatakan tidak ada pembesaran paru, corakan Bronchocculer

meningkat, kedua pulmonya tenang, diafragma dan sinusnya baik, jadi

kesannya pulmo tenang. Pemeriksaan EKG pada tanggal 15 April

2013 didapatkan hasil dengan irama teratur, frekuensi jantung 100 kali

per menit, gelombang P selalu di ikuti Q,R,S dan T, interval PR

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

15

normal kurang dari 5 kotak kecil, gelombang Q,R,S normal kurang

dari 3 kotak kecil, jadi bisa ditarik kesimpulan sinus ritme (normal).

Program terapi yang diperoleh pasien pada tanggal 22 April

2013 adalah infuse Ringer Laktat 20 tetes per menit fungsinya untuk

memenuhi kebutuhan cairan elektrolit, serta mendapat injeksi antara

lain injeksi Cefozolin 500 miligram tiap 8 jam indikasinya untuk

infeksi saluran nafas bawah, saluran kemih, ginekologi, kulit, tulang

dan rawan sendi, saluran pencernaan dan susunan saraf pusat,

bakterimia, dan septicemia. Injeksi Ketorolac 10 miligram tiap 8 jam

indikasinya untuk penatalaksanaan jangka pendek (maksimal 2 hari)

terhadap nyeri akut derajat sedang-berat segera setelah operasi.

Dari hasil pengkajian dan observasi di atas, penulis melakukan

analisa data kemudian merumuskan diagnosa keperawatan yang utama

sesuai dengan prioritas, menyusun intervensi keperawatan, melakukan

implementasi, dan evaluasi tindakan.

C. Perumusan Masalah Keperawatan.

Diagnosa keperawatan yang utama adalah nyeri akut berhubungan

dengan agen cidera fisik. Dari data subyektif pasien dikaji tentang

karakteristik nyeri ditemukan Provocate (pencetus) adalah nyeri luka post

operasi hernia, Q (quality) rasa seperti tertusuk-tusuk jarum, R (regio)

adalah pada lipat paha kiri, S (skala) nyeri dirasakan berat yaitu 7, T

(time) nyeri dirasakan terus menerus. Data objektif yang didapat dilipat

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

16

paha kiri terdapat luka operasi yang tertutup kasa, pasien meringis

kesakitan dan lemah dengan tekanan darah 115/80 mmHg, nadi 88 kali per

menit, respiratori 20 kali per menit, dan suhu 36,50C.

D. Perencanaan.

Intervensi, tujuan dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh

penulis adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam,

diharapkan nyeri pada Tn.S berkurang, dengan kriteria hasil yaitu nyeri

berkurang, pasien bisa merasa nyaman, skala nyeri 1-2, pasien tidak

meringis kesakitan, dengan tanda-tanda vital normal, tekanan darah 120/80

mmHg nadi antara 60-80 kali per menit respirasi antara 16-20 kali per

menit suhu antara 36-370C

Intervensi keperawatan yang dilakukan penulis untuk mencapai

tujuan tindakan keperawatan adalah memonitor tanda-tanda vital

rasionalnya untuk mengetahui kelainan penyakit yang lainnya, kaji

karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T) rasionalnya untuk mengetahui nyeri yang

dirasakan, beri posisi nyaman (head up 30º) dan rileks rasionalnya untuk

meminimalkan perasaan nyeri yang diderita oleh pasien, motivasi pasien

untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi rasionalnya

untuk mengurangi rasa nyeri dan nyeri dapat berkurang, kolaborasi

analgesik cefozolin dan keterolac dengan tim medis rasionalnya

mengurangi/menghilangkan rasa nyeri pasien dengan obat, yaitu :

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

17

melaporkan kondisi terakhir untuk mengetahui nyeri yang

dirasakan.berkurang.

E. Implementasi.

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 22 April 2013

jam 11.00 WIB, yaitu mengkaji keluhan utama, mengidentifikasi

karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), Q (kualitas) pasien mengatakan nyeri

seperti ditusuk-tusuk jarum, R (daerah) pada luka post operasi yaitu lipat

paha kiri, S (skala) skala nyeri 7, T (waktu) dirasakan terus menurus,

respon secara obyektifnya, pasien meringis kesakitan, dari data obyektif

memonitor tanda-tanda vital didapatkan data, jam 11.30 WIB pemeriksaan

tanda-tanda vital, tekanan darah : 115/80 mmHg, nadi : 88 kali per menit,

respiratori: 20 kali per menit, suhu : 36,5 ºC.

Implementasi keperawatan pada tanggal 23 April 2013, yaitu pukul

09.00 WIB mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien,

respon subyektif : pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada luka

post operasinya, tetapi nyeri berkurang dengan skala 5, badan lemas,

respon obyektif : pasien lemas, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 86 kali

per menit, respiratori 22 kali per menit, suhu 37 0C. Pukul 09.30 WIB

mengkaji ulang karakteristik nyeri (P,Q,R.S.T), respon subjektif : P

(Provocative) : pasien mengatakan nyeri masih terasa di tempat yang

sama, yaitu di lipat paha kiri, Q (Quality) : nyeri seperti ditusuk-tusuk

jarum, R (Region) :di lipat paha kiri, S (Skala) : skala nyeri 5, T (Timing) :

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

18

nyeri saat untuk miring kanan dan kiri serta untuk duduk, respon objektif :

pasien rilek, luka bekas operasi yaitu pada lipat paha kiri tertutup kasa.

Pada pukul 09.50 WIB memberikan motivasi kepada pasien untuk

melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi perasaan nyeri,

data subyektif pasien mengatakan mau diajarkan teknik relaksasi nafas

dalam. Data obyektif, pasien melakukan tehnik nafas dalam. Pukul 10.00

WIB mengajarkan posisi miring, data subyektif pasien mengatakan mau

dibantu miring, data obyektif pasien terlihat miring kanan dengan

menahan nyeri.

Implementasi keperawatan pada tanggal 24 April 2013 yang

dilakukan penulis yaitu pukul 09.15 WIB mengobservasi keadaan umum

dan tanda-tanda vital pasien, respon subyektif : pasien mengatakan badan

segar, nyeri berkurang dengan skala 4, respon obyektif : pasien terlihat

segar, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86 kali per menit, respiratori 20

kali per menit, suhu 36,50C. Pukul 09.30 WIB mengkaji ulang

karakteristik nyeri (P,Q,R,S.T), respon subjektif : P (Provocative) : pasien

mengatakan nyeri masih terasa di tempat yang sama, yaitu dilipat paha

kiri, Q (Quality) : nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, R (Region) :di lipat

paha kiri, S (Skala) : skala nyeri 4, T (Timing) : nyeri jika untuk duduk,

respon objektif : pasien tenang, luka bekas operasi yaitu pada lipat paha

kiri tertutup kasa. Pukul 09.40 WIB memberi terapi injeksi Cefozolin 500

miligram melalui intravena sesuai anjuran dokter, respon subyektif :

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

19

pasien mengatakan bersedia di injeksi, respon obyektif : obat masuk

melalui injeksi intravena.

F. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi tindakan pada tanggal 22 April 2013 pukul 14.00 WIB

yaitu subjektif : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi pada lipat

paha kiri, skala nyeri 7. Nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum. Objektif :

pasien meringis kesakitan, badan lemah berbaring ditempat tidur.

Assesment : masalah nyeri akut belum teratasi. Planning : intervensi

dilanjutkan yaitu observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien,

kaji ulang karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), beri posisi nyaman, anjurkan

untuk relaksasi (nafas dalam), dan kolaborasi dengan tim medis dalam

pemberian terapi analgesik.

Evaluasi tindakan pada tanggal 23 April 2013 pukul 13.30 WIB

yaitu subjektif : nyeri pada luka operasi di lipat paha kiri berkurang dengan

skala nyeri 5. Objektif : pasien meringis kesakitan berbaring ditempat

tidur. Asessment : masalah nyeri akut belum teratasi. Planning : intervensi

dilanjutkan yaitu observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien,

kaji ulang karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), anjurkan untuk relaksasi (nafas

dalam) atau distraksi, dan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

terapi analgesik.

Evaluasi tindakan pada tanggal 24 April 2013 pukul 13.00 WIB

yaitu subjektif : nyeri pada luka operasi di lipat paha kiri berkurang dengan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

20

skala nyeri 4. Objektif : pasien masih nyeri, lebih rileks. Asessment :

masalah nyeri akut teratasi sebagian. Planning : intervensi dilanjutkan

yaitu observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien, kaji ulang

karakteristik nyeri (P,Q,R,S.T), beri posisi nyaman, ajarkan tehnik

relaksasi nafas dalam dan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

terapi analgesik.

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

21

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Bab ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Nyeri

Akut Pada Tn S Dengan Post Operasi Hernia Inguinal Lateralis diruang

Anggrek RSUD Sukoharjo, yang dilakukan pada tanggal 22-24 April 2013.

Selain itu penulis akan membahas faktor pendukung dan kesenjangan yang

terjadi antara teori dan kenyataan yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi, dan evalusi (Potter & Perry,2005).

Prinsip dari pembahasan ini dengan memfokuskan kebutuhan dasar manusia

di dalam asuhan keperawatan.

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui

defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan

(Sjamsuhidajat,2004).

Hernia inguinalis ada dua, yaitu hernia inguinalis indirek (hernia

inguinalis lateralis) dan hernia inguinalis direk (hernia inguinalis medialis).

Hernia inguinalis indirek atau hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang

disebabkan karena keluarnya isi hernia dari rongga peritoneum melalui

anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrik

inferior, kemudian hernia masuk kedalam kanalis inguinalis dan jika cukup

panjang, menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus, apabila hernia ini

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

22

berlanjut, tonjolan akan sampai ke skrotum, ini disebut hernia skrotalis

(Sjamsuhidajat & Jong, 2004).

1. Pengkajian Keperawatan

Tahap pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari

pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien. Proses

pengumpulan data ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data dari

sumber primer atau klien, dan sumber sekunder yaitu meliputi keluarga

maupun tenaga kesehatan (Potter & Perry,2005:144).

Nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri

tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa

nyeri (Potter & Perry,2005:1502). Nyeri akut sendiri artinya awitan yang

tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang

dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang dari enam

bulan.(Herdman: 2013).

Pada pengkajian Asuhan Keperawatan pada Tn. S yang dilakukan

tanggal 22 April 2013. Tn. S mengatakan nyeri pada luka operasi yaitu

pada lipat paha kiri. Nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum dengan skala nyeri

7. Nyeri dirasakan terus menerus dan akan bertambah nyeri jika

digerakkan. Nyeri yang dirasakan oleh Tn. S dikarenakan terjadinya

pembedahan. Pembedahan herniotomi dilakukan dengan membuat sayatan

dibagian kanalis ingunalis, oleh karena itu terjadi kerusakan jaringan.

Kerusakan jaringan tersebut yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri yang

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

23

dirasakan, dan hal ini menyebabkan individu bereaksi dengan cara

memindahkan stimulus nyeri. Bahkan aktivitas ringan saja, misalnya

duduk dengan bertopang pada tulang iskhia selama jangka waktu yang

lama, dapat menyebabkan kerusakan jaringan, sebab aliran darah yang ke

kulit berkurang akibat tertekannya kulit. Bila kulit menjadi nyeri akibat

iskemia, dalam keadaan bawah sadar, orang itu akan mengubah posisinya

(Guyton dan Hall, 2007:625).

Berdasarkan hasil pengkajian pola kesehatan fungsional pada pola

kognitif perseptual, selama sakit Tn. S mengatakan merasa tidak nyaman

saat beraktivitas karena nyeri akan bertambah jika digunakan untuk

aktivitas.

Pada pola istirahat dan tidur, pasien mengatakan mengalami

gangguan yaitu sebelum sakit pasien mengatakan bisa tidur kurang lebih 8

jam dalam sehari dan biasanya pasien tidur malam pukul 21.00 WIB –

04.30 WIB, dan siang hari pasien kadang tidur kadang tidak, tergantung

pekerjaannya, selama sakit pasien mengatakan hanya bisa tidur kurang

lebih hanya 4 jam, sebentar-sebentar terbangun karena merasakan nyeri

pada lipat paha kiri, kualitas tidurnya kurang nyenyak. Pasien tidur malam

pukul 23.00 WIB – 04.00 WIB, dan siang harinya bisa tidur walaupun

hanya sebentar, kurang lebih 1-2 jam. Gangguan istirahat tidur itu sendiri

yaitu suatu kondisi dimana seseorang mengalami resiko perubahan jumlah

dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan tidak nyamanan seperti

nyeri bisa mengganggu dalam pola tidurnya (Alawiyah,2009). Tn.S.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

24

mengalami perubahan jumlah jam yaitu sebelum sakit bisa istirahat 8 jam

dan selama sakit hanya 4 jam, dan kualitas tidurnya berubah karena untuk

bergerak terasa nyeri.

Pengkajian fisik yaitu memungkinkan perawat untuk mengkaji pola

yang mencerminkan masalah kesehatan dan mengevaluasi perkembangan

klien sejalan dengan terapi (Potter & Perry,2005).

Pada pemeriksaan fisik didapat tanda-tanda vital yaitu tekanan darah

115/80 mmHg, suhu 36,50C, respirasi 20 kali per menit, nadi 88 kali per

menit, pemeriksaan ekstermitas atas hasilnya kekuatan otot 5, tangan kiri

terpasang infuse Ringer Laktat 20 tetes per menit, capillary refile kurang

dari 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang, akral hangat. Ekstermitas

bawah hasilnya akral hangat, capillary refile kurang dari 2 detik, kekuatan

otot kaki kiri 4, kekuatan otot kaki kanan 5, kaki kanan bebas untuk

digerakan, kaki kiri sakit untuk digerakkan, nyeri seperti ditusuk-tusuk

jarum, skala nyeri 7. Pada genetalia terpasang selang kateter. Di

pemerikasaan fisik head to toe sudah sesuai dengan teori hanya saja

penulis belum menjelaskan kondisi lukannya, karena pasien post operasi

hari ke pertama sampai hari ke ketiga belum dilakukan tindakan perawatan

luka.

Pemeriksaan penunjang yang dijalani oleh pasien sebelum operasi

yaitu pada tanggal 15 April 2013 adalah pemeriksaan laboratorium,

pemeriksaan Thorax PA, pemeriksaan elektrokardiograf ( EKG) semua

hasilnya normal.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

25

Dalam mendokumentasikan analisa data, pada diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik (luka post operasi herniotomy) yaitu

yang menyatakan bahwa terdapat luka post operasi herniotomy di lipat

paha kiri yang tertutup kasa.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yaitu penegakkan diagnosa keperawatan

yang akurat yang dilakukan berdasarkan pengumpulan dan analisa data

yang cermat. Diagnosa yang akurat dibuat hanya setelah pengkajian

lengkap semua variabel (Potter & Perry, 2005 :1524).

Batasan karakteristik adalah sejumlah karakteristik yang ada pada

individu, keluarga, komunitas yang dapat dilihat dan dapat dipastikan

kebenarannya (Herdman,2010:29). Adapun batasan karakteristik nyeri

akut antara lain perubahan selera makan, perubahan tekanan darah,

perubahan frekuensi jantung, perubahan frekuensi pernapasan, laporan

isyarat, diaforesis, perilaku distraksi (misal berjalan mondar-mandir,

mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang),

mengekspresikan perilaku (misal gelisah, merengek, menangis, waspada,

iritabilitas, mendesah), masker wajah (misal mata kurang bercahaya,

tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus

meringis), perilaku berjaga-jaga atau melindungi area nyeri, fokus

menyempit (misal gangguan persepsi nyeri hambatan proses berpikir,

penurunan interaksi dengan orang dan lingkungannya), indikasi nyeri yang

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

26

dapat diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh

melindungi, dilatasi pupil, fokus pada diri sendiri, gangguan tidur, dan

melaporkan nyeri secara verbal. Data fokus hasil pengkajian nyeri akut

pada Tn. N sesuai dengan batasan karakteristik menurut NANDA (2010)

yaitu melaporkan nyeri secara verbal, gangguan pola tidur, fokus

menyempit (Herdman, 2010:604).

Masalah keperawatan yang muncul pada Tn. S adalah nyeri akut.

Pada kasus ini, penulis menegakkan diagnosa utama yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik ( post operasi hernia inguinal

lateralis). (Nanda, 2012:604).

Alasan penulis mengangkat diagnosa tersebut menjadi diagnosa

aktual karena saat pengkajian yang paling dikeluhkan oleh pasien adalah

nyeri pada luka operasi. Data yang mendukung munculnya diagnosa

tersebut, yaitu data subjektif : pasien mengatakan luka post operasi terasa

nyeri yaitu pada lipat paha kiri, nyeri terasa seperti ditusuk- tusuk jarum,

skala nyeri 7, nyeri terus menerus, data subjektif : ekspresi pasien meringis

kesakitan.

Dalam tahap diagnosa keperawatan ini bisa diangkat 3 diangnosa

keperawatan. Penulis hanya menguraikan diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera fisik, karena dalam studi kasus ini hanya

membahas tentang nyeri.

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

27

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan atau intervensi keperawatan adalah kategori dari

perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil

yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk

mencapai tujuan tersebut. Selama perencanaan, dibuat prioritas. Selain

berkolaborasi dengan klien dan keluarganya, perawat berkonsul dengan

anggota tim perawatan kesehatan lainnya, menelaah literatur yang

berkaitan, memodifikasi asuhan, dan mencatat informasi yang relevan

tentang kebutuhan perawatan kesehatan klien dan penatalaksanaan klinik.

Perawat menggunakan prioritas untuk mengatur intervensi untuk mencapai

tujuan dan hasil yang diperkirakan untuk memenuhi kebutuhan klien

(Potter &Perry,2005:180).

Dalam teori intervensi atau perencanaan sudah dituliskan sesuai

dengan rencana dan kriteria hasil berdasarkan NIC (Nursing Intervension

Clasification) dan NOC (Nursing Outcome Clasification), dan diselesaikan

secara SMART yaitu Spesifik (jelas atau khusus), Measurable (dapat

diukur), Achievable (dapat diterima), Rasional dan Time (ada kriteria

waktu).

Intervensi yang dilakukan penulis untuk mencapai tujuan tindakan

keperawatan adalah kaji karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), meliputi P

(Provocative) yaitu penyebab nyeri, Q (Quality) yaitu kualitas nyeri, R

(Region) yaitu daerah nyeri, S (Severity skala) yaitu tingkat keparahan

nyeri. Skala intensitas nyeri numerik lebih digunakan sebagai alat bantu

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

28

untuk mendeskripsikan kata, dalam hal ini perawat meminta pada klien

untuk menunjukkan pada garis, dimana rasa nyeri itu terasa dengan

menggunakan skala 0-10. Makna dari skala numerik tersebut yaitu nilai

skala 0 tidak nyeri, skala 1-3 nyeri ringan, skala 4-7 nyeri sedang, skala 8-

10 nyeri berat (Iscan, 2010).

Ajarkan teknik nafas dalam atau relaksasi, teknik relaksasi nafas

dalam menganjurkan pasien bernafas dengan perlahan dan menggunakan

diafragma sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada

mengembang penuh dan menghembuskan secara perlahan lewat hidung,

serta dapat melakukan selama 15 menit.Beri posisi nyaman, posisi nyaman

dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri, selanjutnya

periksa tanda-tanda vital, dengan mengetahui hasil tanda-tanda vital dapat

memberikan gambaran lengkap mengenai sistem kardiovaskuler, dan

kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik, pemberian

analgesik dapat menghilangkan nyeri dengan cepat dan menurunkan nyeri

yang mengalami perburukan. Analgesik diberikan untuk mengatasi nyeri,

(Potter & Perry, 2005).

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi itu sendiri adalah kategori dari perilaku keperawatan

dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang

diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter

& Perry, 2005 : 203).

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

29

Sesuai teori intervensi disusun dari observasi, tindakan keperawatan,

pendidikan kesehatan, dan kolaborasi dalam memberikan tindakan untuk

mengurangi nyeri antara mengkaji nyeri (P,Q,R,S,T), monitor tanda-tanda

vital, memberikan posisi yang nyaman, mengajarkan teknik relaksasi

(berbincang-bincang dengan orang lain(distraksi), kompres, terapi musik),

kolaborasi pemberian analgesik (Wilkinson, 2006:342-344). Hanya saja

dihari kedua tidak melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan, karena

tidak dapat terapi dari dokter, Tn.S mendapatkan terapi obat analgesik

pada hari pertama dan hari ke ketiga.

5. Evaluasi Keperawatan

Tahap yang terakhir dalam proses keperawatan yaitu evaluasi

tindakan. Dimana evaluasi keperawatan adalah proses keperawatan

mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan klien

ke arah pencapaian tujuan. Askep lain dari evaluasi mencakup pengukuran

kualitas asuhan keperawatan yang diberikan dalam lingkungan perawatan

kesehatan. Perawat mengevaluasi setiap kemajuan dan pemulihan klien.

Evaluasi merupakan aspek penting proses keperawatan karena kesimpulan

yang ditarik dari evaluasi menentukan apakah intervensi keperawatan

harus diakhiri, dilanjutkan, atau diubah. (Potter & Perry,2005:216).

Penulis mengevaluasi apakah respon pasien mencerminkan suatu

kemajuan atau kemunduran dalam diagnosa keperawatan.Pada evaluasi,

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

30

penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu sesuai SOAP (Subjektif, Objektif,

Assessment, dan Planning).

Pada tahap evaluasi keperawatan, penulis belum sesuai antara teori

dengan laporan kasus. Sesuai kriteria hasil pada diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera fisik (post operasihernia inguinal

lateralis), yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24

jam, diharapkan nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil pasien merasa

nyaman, skala nyeri menjadi 1-2. Dengan hasil evaluasi dari pasien,

Subjektif: pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 4, objektif:

pasien masih nyeri assessment: masalah nyeri akut teratasi sebagian,

planning: intervensi dilanjutkan. Jadi kriteria hasil belum tercapai karena

dalam kasus ini post operasi hernia inguinal lateralismasih skala 4, dan

dilahan penatalaksanaan nyeri salah satunya dengan pemberian analgesik,

sedangkan analgesik hanya diberikan tanggal 22 dan 24 April 2013 maka

rasa nyeri itu masih muncul.

B. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Berdasarkan data diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

a. Pengkajian pada Tn.S kasus diatas diperoleh data subjektif, pasien

mengatakan luka operasi terasa nyeri yaitu pada lipat paha kiri, data

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

31

objektif: lipat paha kiri ada luka operasi yang tertutup kasa, pasien

meringis kesakitan, skala nyeri 7.

b. Masalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut berhubungan

dengan agen cedera fisik (post operasi hernia inguinal lateralis).

c. Rencana keperawatan untuk mengatasi masalah nyeri pada Tn.S yaitu

kaji karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), ajarkan teknik nafas dalam, beri

posisi nyaman, ajarkan tehnik distraksi, periksa tanda-tanda vital dan

kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik.

d. Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri pada Tn.S

yaitu mengkaji karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), mengajarkan teknik

nafas dalam, mengajarkan tehnik distraksi, memberi posisi nyaman,

memonitor tanda-tanda vital, memberikan terapi injeksi analgesik yaitu

injeksi cefozolin 500 miligram dan injeksi ketorolac 10 miligam.

e. Evaluasi tindakan menggunakan metode SOAP (Subjektif, Objektif,

Assessment, dan Planning). Pada diagnosa diatas, nyeri teratasi

sebagian, karena pasien masih merasakan nyeri, dengan skala nyeri 4.

f. Analisa kondisi nyeri akut pada Tn.S dengan post operasi hernia inguinal

lateralis yaitu pasien masih merasakan nyeri pada lipat paha kiri, nyeri

karena luka post operasi, skala nyeri 4.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberi saran yang

diharapkan dapat bermanfaat :

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

32

a. Bagi Penulis

Penulis dalam melakukan asuhan keperawatan terdapat kurang

ketelitian, maka selanjutnya penulis dalam mendapatkan data lebih

akurat dengan menyusun terlebih dahulu daftar pengkajian.

b. Bagi Perawat

Untuk meningkatkan komunikasi dan dapat mendapatkan data

yang lebih akurat pada Asuhan keperawatanpada Tn.S dengan post

operasi hernia inguinal lateralis dengan klien.

c. Bagi Pendidikan

Untuk memberikan bimbingan klinik pada mahasiswa, sehingga

mahasiswa mendapatkan gambaran tentang post operasi hernia

inguinalis lateralis secara langsung dengan pasien.

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, T.. Gambaran Gangguan Pola Tidur Pada Perawat Di RS Syarif

Hidayahtullah Jakarta. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam. Diakses tanggal 1 Juni 2013.

Anonim,2013.Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21384/5/Chapter%

201.pdf. Diakses tanggal 25 April 2013.

Borley, N. R. Dan Grace, P. A.. 2007. At A Glance Ilmu Bedah. Edisi

Ketiga.Jakarta : Erlangga.

Broker, C.. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC.

Guyton, A. C. dan Hall, J. E.. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta : EGC.

Herdman, T. H.. 2013. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-

2014. Jakarta : EGC.

Iscan, H.. Perbandingan Nyeri Pasca Operasi Herniorrhaphy Secara Lichtenstein

Dengan Trabucco. Fakutas Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Diakses tanggal 25 April 2013.

Nanda Internasional, 2011, Nanda International; Diagnosis Keperawatan;

Definisi dan Klasifikasi 2009-2011, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Potter, Patricia A & Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental

Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 1, Edisi 4, Penerbit

Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Potter, Patricia A & Perry, Anne Griffin, (2005), Buku Ajar Fundamental

Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 2, Edisi 4, Penerbit

Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Rachadian,D.. 2010. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta : PT ISFI

Reksoprodjo,S.. 2006. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Tangerang : Binarupo

AksaraPlubisher.

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT · PDF filePENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui ... Bab ini menjelaskan tentang

Simarmata, A.. Perbandingan Nyeri Pasca Herniplasty Shouldice “Pure Tissue”

Dengan Lichtenstein “Tension Free”. Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatra Utara. Diakses tanggal 25 April 2013.

Sjamsuhidajat, R dan Wim de J.. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta :

EGC.

Ushan, L.. Hubungan Antara Metode Operasi Lichtenstein dengan Tepi Mesh

Kranio-Lateral Dilakukan Overlapping dengan Tidak Dilakukan

Overlapping Pada Kejadian Residif Hernia Inguinalis Lateralis.

Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Diakses

tanggal 25 April 2013.

Wilkinson, J. M.. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi

NIC dan Kriteria Hasil NOC. Edisi 7. Jakarta : EGC.