bab ii rev 2.docx

Upload: yusnita-parmawati

Post on 06-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    1/28

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Actinomycetes

    2.1.1 Morfologi

     Actinomycetes berasal dari bahasa Yunani dari kata Actino berarti sinar dan

    mycete berarti jamur. Hal ini dikarenakan Actinomycetes memiliki miselia seperti

     jamur. Meskipun karakter  Actinomycetes mirip dengan fungi, dinding sel dari sel

    vegetatif secara struktur dan kimia mirip dengan bakteri gram positif (Bradley dan

    Riti, !"#$%.  Actinomycetes  merupakan bakteri gram positif yang memiliki

    kandungan &uanin dan sitosin yang tinggi diatas '' mol. )i alam ditemukan

    dalam bentuk konidia atau bentuk vegetatif.

    *engamatan Actinomycetes dengan mikroskop stereo menunjukkan adanya

    miselium (kumpulan kusut hifa% ramping bersel satu yang bercabang menjadi +

     jenis miselium (miselium substrat dan miselium aerial%, diameter hifanya jarang

    melebihi satu mikron (,'-,$ % yang membentuk spora aseksual untuk 

     berkembang biak (/ubba, !""0%. )iameter hifa lebih kecil dari fungi dan

    mendekati ukuran bakteri. )inding sel  Actinomycetes  mengandung asam

    muramat, tidak mempunyai mitrokondrion, mengandung ribosom 1/ (sel

    eukariot mempunyai ribosom $/ dalam sitoplasma%, tidak mempunyai

     pembungkus nukleus, garis tengah selnya berkisar dari ,' sampai +, m, dan

    dapat dibunuh atau dihambat oleh banyak antibiotik bakteri (2olk dan 3heeler,

    !"$$%. Miselium mampu menghasilkan pigmen yang menyebabkan perbedaan

    4arna seperti ber4arna putih, kelabu, merah, kuning, coklat, hijau pada masing-

    5

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    2/28

    masing koloni. Morfologi dari  Actinomycetes  dapat dilihat pada gambar ! di

     ba4ah ini.

    (a% 5ultur cai (b% Media padat (c% Mikroskop stereo

    Gambar 1. *enampakan Actinomycetes (a% 5ultur 6air (b% Media *adat (c%

    Mikroskop stereo (http788444.biologi.lipi.go.id8bio9indonesia%

    *ertumbuhan bakteri terjadi melalui perpanjangan dan percabangan

    membentuk miselia vegetatif. /etelah pembentukkan miselia, bakteri mungkin

    mengadakan perbedaan melalui produksi hifa aerial yang septate ke dalam spora

    (6laessen et al., +#%. /elain dengan spora aseksual (konidia%,  Actinomycetes

    dapat bereproduksi melalui fragmentasi miselia. Hifa yang pendek akan

     berkembang dengan membentuk lapisan yang tebal, menutupi permukaan pada

     perkembangan vegetatif atau membentuk suatu jaringan yang halus (/utedjo,

    !""#%.

    2.1.2 Taksonomi

    Berdasarkan hubungan !#/ r):;,  Actinomycetes atau disebut juga

    sebagai kelas Actinobacteria berada pada dalam satu garis utama domain Bakteri.

    Berdasarkan reaksi  staining   gram positif,  Actinomycetes merupakan anggota

    divisi Firmicutes yang memiliki komposisi basa ):; di atas ' mol &

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    3/28

    termasuk kelas  Actinomycetes, ordo  Actinomycetales dan  Micrococcales,  tribes

     Brevibacteriaceae  dan  Micrococcaecae. Menurut Madigan et al   (+=% ordo

     Actinomycetes  dibagi menjadi beberapa famili sebagai berikut 7

    !.  Actinomycetes, kelompok ini tidak dapat memfermentasi alkohol dan

    asam, bersifat fakultatif aerob, tidak membentuk miselium, dan

    dimungkinkan membentuk filamen yang bercabang. Bentukan selularnya

    adalah batang, cocoit , atau coryneform.  Actinomycetes  bersifat anaerob

    sampai dengan fakultatif aerob, mikrokoloni membentuk filamen, tapi ada

     juga yang berbentuk filamen semu atau fragmen dalam coryneform, dan

    dapat bersifat patogen.

    +.  Mycobacteria, memiliki filamen semu. ;da yang saprofitik, dan hidupnya

    obligat aerob, mengandung lipid yang tinggi pada sel dan dinding

    selnya. *ertumbuhan sel yang lambat, berlilin, dan mengandung asam

    mikolid.

    =.  Actinomycetes  penambat nitrogen. Biasanya bersimbiosis dengan tanaman,

    dan menghasilkan miselium sejati. /eperti genus >rankia, yang terdapat di

     permukaan nodul pada akar, mungkin bersifat aerofil dan pertumbuhannya

    lambat. /el mampu menambat nitrogen bebas.

    0.  Actinoplanes, memiliki miselium sejati dan membentuk spora. ?ermasuk 

    dalam kelompok ini adalah marga ;ctinoplanes dan /treptosporangium.

    '.  Dermatopilus, memiliki miselium filamentus yang terbagi transversal,

    untuk membentuk massa yang motil. Berbentuk coccus, tidak memiliki aerial

    miselium, kadang-kadang menyebabkan infeksi epidermal.

    7

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    4/28

    #.  Nocardia. Miselianya berfragmen untuk membentuk kokoid atau pemanjangan

    elemen, kadang-kadang memproduksi spora aerial, kadang bersifat asam,

    kandungan lipid di sel dan dinding selnya sangat tinggi.

    1. Streptomycetes. Miseliumnya lengkap, kelimpahan miselium tinggi, dan

    rantai sporanya panjang. Marga terbesar adalah /treptomyces, yang telah

    di ketahui sekitar ' jenis dan banyak memproduksi antibiotik.

    $. Beberapa spesies bersifat patogen dan fitopatogen dengan prosentase &6

    #" @ 1'. /treptomyces yang diisolasi sebagian besar memiliki kemampuan

    dalam mendegradasi selulosa dan melarutkan fosfat. &enus ini paling efisien

    dalam mendegradasi selulosa dan melarutkan fosfat karena kecepatan

     pertumbuhannya dan aktivitas yang tinggi dibanding genus lain.

    ".  Mikromonospora memiliki miselium lengkap, spora berbentuk panjang dalam

    satu pasang, atau dalam rantai yang pendek. Beberapa di antaranya bersifat

    termofilik, sedangkan yang di temukan di tanah biasanya bersifat saprofitik.

    2.1.3 Habitat

     Actinomycetes  merupakan grup dominan dari populasi tanah bersama

    dengan bakteri dan fungi.  Actinomycetes ditemukan terutama pada lingkungan

    terrestrial terdistribusi ke berbagai habitat lainnya termasuk kompos, lumpur 

    danau dan dasar danau (;leAander, !"11% dan berperan penting dalam siklus

    karbon karena kemampuan untuk tumbuh pada konsentrasi rendah karbon dan

    mendegradasi senya4a organik (?erkina et al., ++%. *opulasi dan jenis

     Actinomycetes  terbanyak di tanah, sehingga  Actinomycetes dianggap sebagai

     bakteri tanah dan persentase Actinomycetes dapat dilihat dari tabel !.

    8

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    5/28

    Tabl 1.  *opulasi Actinomycetes yang dominan di tanah (Madigan et al ., +=%

    >amilia *ersentase (% >amiliStreptomyces "',0=

     Actinomadura ,!

     Actinoplanes ,+

     Microbiospora ,!$

     Micromonospora !,0

     Nocordia !,"$

    Streptosporangium ,!

    Termomonospora ,++

    2.2 In!ibitor "#Gl$kosi%as

    nhibitor C-glukosidase merupakan obat hipoglikemia oral (DHD% yang

    menghambat secara spesifik kenja enim C-glukosidase untuk memecah

    karbohidrat menjadi glukosa yang mudah terserap di usus halus (Hanefeld, +$%.

    Dbat ini dikonsumsi bersamaan dengan suapan pertama. /enya4a-senya4a

    inhibitor C-glukosidase bekerja memperlambat rasio pencernaan karbohidrat di

    usus halus, sebagai alternatif untuk mengurangi postprandial hiperglikemia atau

    kadar glukosa setelah makan (Manaf, +$%. 5onsentrasi glukosa postprandial

     berkurang 0 sampai ' mg8dE tanpa berdampak pada gula darah puasa (/cheen,

    !""$%.

    nhibitor C-glukosidase akan berkompetisi dengan karbohidrat lainnya

    untuk berikatan dengan enim C-glukosidase dan mekanisme penghambatan dapat

    dilihat pada gambar + (5rent dan Bailey, +'%.

    9

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    6/28

    Gambar 2. nhibitor C-glukosidase menghambat kerja enim C-glukosidase diusus halus (5rent dan Bailey, +'%

    /enya4a karbohidrat kompleks sebelumnya dipecah terlebih dahulu oleh

    enim C-amilase dan F-amilase sehingga menghasilkan senya4a disakarida

    dengan ikatan glikosida C seperti maltosa atau ikatan glikosida F seperti laktosa.

    /elanjutnya C-glukosidase akan menghasilkan monosakarida dari produk-produk 

    yang dihasilkan oleh enim karbohidrase sebelumnya (5imura, +%.

    /yarat suatu senya4a sebagai inhibitor C-glukosidase memiliki

    karakterisik sebagai berikut (Hakama et al ., +"%.

    !. /truktur mirip gula (substrat%,

    +. 5emampuan untuk membentuk ikatan ionik secara nukleofilik untuk 

    mengkatalisis residu,

    =. 5eadaan transisi seperti struktur,

    0. 5emampuan ikatan hidrogen dengan katalitik residu asam,

    '. 5emampuan membuat interaksi ionik dan hidrofobik pada sisi lainnya

    daripada sisi aktif, dan

    #. 5emampuan membentuk ikatan kovalen dengan enim melalui grup

    epoksi atau airidin.

    10

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    7/28

    nhibitor glukosidase memiliki = tipe yaitu (/undarmar et al ., !""$%7

    !. nhibitor kompetitif reversible  C-glukosidase. Misalnya ;karbosa dan

    Miglitol.

    +. nhibitor glukosidase irreversible. Misalnya &asternospermine.

    =. nhibitor sukrosa po!erful . Misalnya 2oglibose.

    ;karbosa dan miglitol (gambar =% merupakan inhibitor C-glukosidase yang

    telah diproduksi dengan fermentasi mikroba.

    Gambar 3. /truktur 5imia ;karbosa dan Miglitol " brahim et al., #$$% %

     ;karbosa mengandung acarviosine yang dibentuk dari gugus silitol dan

    gula amino dengan + residu glukosa yang terikat (Balfour and Mc?avish, !""=%.

    /ecara struktur akarbosa mirip dengan oligosakarida dan memiliki afinitas tinggi

    untuk berikatan pada sisi C-glukosidase. ;karbosa menghambat berbagai C@ 

    glukosidase dengan urutan kekuatan ikatan sebagai berikut glukoamilase G

    sukrase G maltase G isomaltase (?an, !""1%. :amun tidak memiliki efek 

     penghambat pada enim F-glukosidase dan kurang kuat dalam menghambat C-

    amilase. 5etidakmampuan enim pencernaan untuk hidrolisis akarbosa karena

    adanya jembatan imino yang tidak dapat dihidrolisis oleh enim pencernaan dan

    11

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    8/28

    menjadi unsur penting dalam menghambat molekul (3ehmeier, +=%. ;karbosa

    menjadi sangat efektif dengan makanan yang kaya akan pati dan oligosakarida.

    5ekurangan dari akarbosa yaitu diare, sakit perut dan flaktus karena efek 

    terlambatnya absorpsi karbohidrat. fek samping ini berkurang dengan dimulai

    dosis kecil dan meningkat secara bertahap (Eebovit, +0%. /edangkan miglitol

    memiliki struktur molekul yang kecil seperti glukosa, tetapi memiliki unsur 

    nitrogen pada cincin sikliknya. Miglitol memiliki efek penghambatan yang baik 

     pada enim yang mencerna disakarida, namun tidak memiliki efek pada C-amilase

    (Hanefeld, +$%.

    5elebihan inhibitor C-glukosidase dari obat antidiabetes oral lainnya yaitu

    tidak menunjukkan pengaruh terhadap produksi dan aktivasi insulin sehingga

    hipoglikemia tinggi tidak terjadi (Bedekar et al ., +!%. )egradasi inhibitor C-

    glukosidase terjadi di usus. Beberapa produk degradasi dan jumlah trivial obat

    induk masuk ke sistem sirkulasi dan diekskresikan dalam bentuk urin.

    2.3 Biosintsis In!ibitor α#Gl$kosi%as

    /alah satu metabolit sekunder yang dihasilkan  Actinomycetes yaitu

    akarbosa suatu senya4a pseudooligosakarida. Metabolit sekunder ini akan

    terstimulasi ketika hifa terlihat dan sporulasi saat pertumbuhan terganggu oleh

     pasokan oksigen, atau nutrisi, atau faktor lingkungan lainnya (Malik, !"$+I

    Martin and )emain, !"$%.

    Biosintesis akarbosa di  Actinoplanes sp. /'8!!, sebuah Actinomycetes

    yang diisolasi dari 5enya dijelaskan pada gambar 0. Biosintesis ini dibentuk dari

    12

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    9/28

    )-glukosa-!-fosfat dan +-epi-'-epi-valiolone. Sedo-heptulose-1-phosphate

    dibentuk dari hidroksipiruvat dan ribosa-'-fosfat oleh reaksi transketolase (6

    +.+.!.!% ( /chJrken, !""1%. Sedo-heptulosa-1-fosfat dikonversi menjadi +-epi-'-

    epi-valiolon oleh 61-silitol sintase, ;cb6 (/tratmann et al., !"""%. /elanjutnya +-

    epi-'-epi-valiolon mengalami 61-difosforilasi oleh AT&'dependent kinase ;cbM,

    yang menghasilkan +-epi -'-epi -valiolonfosfat (Khang et al ., ++%. ;cbD

    mengkatalisis 6+-epimerisasi ke '-epi -valiolon-1-fosfat (Khang et al ., +=%

    kemudian reduksi ke '-epi -valiolol-1-fosfat oleh :;)H-dependent 

    deydrogenase, ;cbE (3ehmeier, +=%. Reaksi dehidratase berikutnya menjadi

    !-epi-valienol-1-fosfat yang dijalankan oleh ;cb:, dimana termasuk keluarga

    rantai pendek oksidoreduktase. Lntuk tahap selanjutnya, 6!-fosforilasi menjadi

    !,1-difosfat-!-epi valienol, enim yang membantu belum diketahui. )iperkirakan

    enim ini merupakan ;cbL silitol kinase (3ehmeier dan *iepersberg, +0%.

     :ukleotidilasi berikutnya menjadi :)*-!-epi -valienol-1-fosfat dikatalisis oleh

    ;)*-glukosa sintase ;cbR (3ehmeier, +=%.

    13

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    10/28

    Gambar &. Biosintesis akarbosa di ;ctinoplanes sp. /'8!! dan S.

     glaucescens &E;. " (emeier, #$$)*

    14

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    11/28

    )i sisi lain sintesis prekursor valienamin, semua langkah katalitik gugus

    deoksisugar dari akarbosa dikarakterisasi dan mengikuti jalur d?)*-heksosa

    (*iepersberg dan )istler, !""1%. *roses ini dia4ali dengan nukleotidilasi )-

    glukosa-!-fosfat menjadi d?)*-)-glukosa oleh d?)*-glukosa sintase ;cb; dan

    kemudian dimodifikasi oleh d?)*-glukosa 0,#-dehidratase ;cbB, menghasilkan

    d?)*-0-keto-#-deoksi-)-glukosa (3ehmeier, +=%. ?ahap selanjutnya

    menghasilkan d?)*-0-amino-0,#-dideoksi-)-glukosa dikatalisis oleh

    aminotransferase ;cb2, yang memanfaatkan asam E-glutamat sebagai donor 

    untuk grup amino (*iepersberg et al ., ++%.

    *enggabungan subunit :)*-!-epi -valienol-1-fosfat dan d?)*-0-amino-

    0,#-dideoksi-)-glukosa menjadi d?)*-akarviosa-1-fosfat dikatalisis oleh

    glikosiltransferase-seperti protein ;cb/ (3ehmeier dan *iepersberg, +0%.

    nim yang bekerja untuk kondensasi maltosa dan d?)*-akarviosa-1-fosfat

    menjadi akarbosa-1-fosfat belum ditentukan. )iperkirakan enim yang memenuhi

    fungsi ini yaitu  second glycosyltransferase'like  protein  ;cb (3ehmeier dan

    *iepersberg, +0%. ;karbosa-1-fosfat kemudian diekspor ke medium

    ekstraseluler, diperkirakan melalui ;B6-transporter ;cb3Y, yang memiliki

    kemungkinan untuk defosforilisasi dan menyebabkan aktivasi akarbosa

    (*iepersberg et al ., ++%.

    *enggunaan pati sebagai sumber karbon akan dihidrolisis menjadi

    maltodekstrin rantai pendek atau maltosa dengan acarbose insensitive +'amylase

    (;cb, ;cbK%. &ugus akarviosil ditransfer menjadi resultan maltodekstrin,

    dikatalisis oleh pencampuran amilase dan acarviosyl transferase  ;cb)

    15

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    12/28

    membentuk akarbosa dan atau homolog rantai panjang akarbosa. *erbedaan

    homolog terbentuk bergantung pada sumber gula dalam media (/chmidt et al.,

    )%% %. /eandainya sumber karbon hanya glukosa atau maltosa diberikan, maka

    inhibitor dengan sejumlah kecil unit glukosa diproduksi menghasilkan akarbosa.

    *enggunaan pati menga4ali pembentukan dengan sejumlah glukosa unit lebih

     besar. Numlah unit glukosa menentukan keanekaragaman inhibitor C-glukosidase.

    ;karbosa dan homolog dengan berat molekul rendah mempunyai penghambatan

    kuat disakaridase dimana dengan berat molekul tinggi mempunyai penghambatan

    kuat terhadap C-amilase (MOller et al ., !"$%.

    2.4 'g$lasi Mtabolism Nitrogn Actinomycetes

    ;similasi :itrogen, penyerapan dan penyatuan nitrogen anorganik ke

    dalam metabolisme sel merupakan proses esensial kebanyakan bakteri (Merrick 

    dan d4ards, !""'%. Hasil sintesis asimilasi sumber nitrogen yang berbeda yaitu +

    asam amino glutamat dan glutamin dimana berperan sebagai donor utama

    nitrogen intraseluler (Reiter dan /chneider, +!%. )ua jalur bergantung pada

    ketersediaan nitrogen digunakan untuk asimilasi amonium yaitu sistem glutamat

    dehidrogenase (&)H% atau &/8&D&;?.

    /ecara umum, proses asimilasi amonium melalui &)H pada konsentrasi

    tinggi.

    &)H 7 +-oksoglutarat < :H= < :;)(*%H P glutamat < :;)(*%<

    Bagaimanapun, enim ini tidak hadir pada semua  Actinomycetes (Brana et al .,

    !"$#% dan jalur alternatif melibatkan alanin dehidrogenase (;)H% dengan

    16

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    13/28

    konsentrasi amonium tinggi yang sama (:ovak et   al ., !""+%. *ada kasus ini,

    sintesis glutamat (glu% akan membutuhkan fungsi alanin transaminase (;?% dan

    akan menghasilkan reaksi yang sama.

    ;)H 7 piruvat < :H= < :;)H P alanin

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    14/28

    Gambar (. nterkonversi molekul nitrogen pada metabolisme pusat

    Streptomyces. &)H, glutamat dehidrogenaseI &/, glutamin sintetaseI &D&;?,

    glutamat sintaseI ;)H, alanin dehidrogenaseI ;?, alanin transaminase (2oelker dan ;ltaba, +!%

    2.( K$r)a Prt$mb$!an K$lt$r Mikroba

    5urva pertumbuhan kultur mikroba digambarkan pada kurva pertumbuhan

    seperti yang dijelaskan pada gambar #.

    Gambar *. 5urva *ertumbuhan Mikroorganisme (6histi, !"""%

    *ertumbuhan mikroba terbagi dalam beberapa tahap sebagai berikut.

    18

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    15/28

    !. >ase lag merupakan fase mikroba adaptasi dengan lingkungan dan

    medium baru. /elama fase ini pertumbuhan mikroba tidak terjadi karena

    mikroba berusaha merombak materi-materi dalam medium agar dapat

    digunakan sebagai nutrisi untuk pertumbuhannya. Bila dalam medium ada

    komponen yang tidak dikenal mikroba, mikroba akan memproduksi

    enim ekstraselular untuk merombak komponen tersebut. >ase ini juga

     berlangsung seleksi. Hanya mikroba yang dapat mencerna nutrisi dalam

    medium untuk pertumbuhannya yang dapat bertahan hidup.

    +. >ase ekponensial atau fase log merupakan tahap dimana kecepatan

     pertumbuhan sel terus meningkat sampai sel tumbuh konstan atau

    mencapai keadaan maksimum. 5eadaan ini ditentukan oleh konstanta

     jenuh8saturasi substrat. /elama fase log pertumbuhan, produk yang

    diproduksi esesial termasuk asam amino, nukleotida, protein, asam

    nukleat, lemak dan karbohidrat. *roduk tersebut dinamakan produk 

    metabolit primer dan fase dimana mereka diproduksi (fase log atau

    eksponensial% sebagai tropopase (BuQEock et al ., !"#'%.

    =. >ase stasioner merupakan periode dimana pertumbuhan berhenti. /elama

    fase ini kultur mikroba mensintesis senya4a yang mengarah ke

    metabolisme metabolit sekunder dan fase dimana diproduksi metabolit

    sekunder (fase stasioner% sebagai idiopase  (BuQEock et al ., !"#'%.

    Metabolit sekunder mikroba termasuk antibiotik, pigmen, toksin, enim

    dan agen antitumor. Metabolit sekunder disekresi selama generasi hifa

    aerial dari miselium vegetatif. Drganisme memproduksi metabolit

    sekunder biasanya sebagai pertahanan mela4an predator, parasit dan

    19

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    16/28

     penyakit atau kompetisi interspesies dan dalam proses reproduksi ()emain

    dan >ang, +%.0. >ase kematian terjadi apabila nutrisi sudah benar-benar tidak dapat lagi

    mencukupi kebutuhan mikroorganisme. ;kumulasi produk metabolit

     primer dan sekunder yang tidak dipanen terus menginhibisi ataupun

    merepresi pertumbuhan sel mikroorganisme. /elain itu umur sel juga

    sudah tua, sehingga pertahanan sel terhadap lingkungan yang berbeda dari

    kondisi biasanya juga berkurang. >aktor-faktor yang dapat menyebabkan

     berhentinya pertumbuhan mikroba antara lain7

    a. *enyusutan konsentrasi nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan

    mikroba karena habis terkonsumsi.

     b. *roduk akhir metabolisme yang menghambat pertumbuhan mikroba

    karena terjadinya inhibisi dan represi.

    2.6 Kra+atan ,+tik -Optical Density)

    5erapatan optik (-ptical density* merupakan teknik pengukuran biomassa

     berdasarkan kekeruhan atau turbiditi. Metode ini cepat dan efisien untuk 

    menentukan jumlah bakteri dalam media cair dengan mengukur kekeruhan atau

    kultur dan diubah menjadi jumlah sel.

    20

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    17/28

    Gambar . *engukuran D) pada 5ultur. ; merupakan media steril

    sebagai larutan blanko. B dengan sel bakteri (3iddel, +"%.

    Berdasarkan gambar 1, kekeruhan diukur menggunakan instrumen seperti

    kolorimeter dan spektrofotometer. nstrumen tersebut mengandung sumber cahaya

    dan detektor cahaya (fotosel% dipisahkan oleh tempat sampel. Earutan keruh

    seperti kultur sel mengganggu bagian cahaya yang melalui sampel, sehingga

    cahaya berkurang menumbuk fotosel karena adanya sel. Metode turbidimetri

    dapat digunakan selama sel individu menutup atau memotong cahaya, segera

    massa sel menjadi besar sehingga beberapa sel secara efektif melindungi sel

    lainnya dari cahaya, pengukuran menjadi tidak akurat. /ebelum pengukuran

    turbidimetri dilakukan, spektrofotometer harus disesuaikan menjadi transmitan

    ! ( absorbansi%. *erlakuan ini dilakukan menggunakan media steril yang

    tidak diinokulasi sampel. /elain itu, meminimalkan ketidaakuratan akibat absorpsi

    cahaya yang disebabkan media. *anjang gelombang 0+ nm digunakan ketika

    larutan jernih, '0 nm ketika larutan be4arna kuning cerah dan #-#+' nm

    digunakan untuk larutan be4arna kuning sampai coklat.

    2. Mto% Kolorimtri mngg$nakan Kali$m Prmanganat

    *emanfaatan kalium permanganat dalam penentuan akarbosa dan miglitol

    telah dilakukan oleh brahim et al (+1%. 5MnD0  memiliki sifat tidak stabil

    terhadap cahaya sehingga saat mereaksikan dijauhkan dari sumber cahaya

    seminimal mungkin. ;karbosa merupakan oligosakarida dengan berat molekul

    #0',# daltons. Berbagai metode telah dikembangkan untuk menentukan akarbosa

    menggunakan H*E6 dengan deteksi tandem mass spectrometric, H*E6

    21

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    18/28

    dipasangkan dengan  porous grapitic column, &6-M/, dan capillary one

    electroporesis (6%. :amun, semua metode yang dapat menganalisis akarbosa

    membutuhkan biaya mahal, terlalu lama dengan menghabiskan banyak 4aktu.

    brahim et al (+1% mengembangkan metode /pektrofotometri L2-2is untuk 

    analisis + inhibitor C-glukosidase yaitu akarbosa dan miglitol menggunakan

    kalium permanganat dalam suasana basa. *rinsip kerja dari metode ini yaitu

    menggunakan reaksi oksidasi terhadap akarbosa oleh kalium permanganat dalam

    suasana basa dan menghasilkan radikal hijau radikal manganat (brahim et al.,

    +1%.

    nhibitor C-glukosidase yang terbentuk dalam media produksi dikaji

    menggunakan reaksi antara inhibitor C-glukosidase dan kalium permanganat

    dalam suasana basa. Reaksi antara polisakarida dengan 5MnD0  dalam kondisi

    alkali menghasilkan 4arna hijau ion manganat (Dkoro dan Ddemumi, +"%.

    Reaksi antara akarbosa dan kalium permanganat dalam suasana basa

    menghasilkan berbagai produk oksidase dan 4arna hijau ion manganat yang

    diukur pada panjang gelombang #0 nm. reaksi antara akarbosa dengan kalium

     permanganat dalam suasana basa dijelaskan pada gambar +. Bentuk MnD0-

    dalam suasana basa sebagai intermediat. *erubahan 4arna yang terjadi yaitu dari

    ungu @ merah muda Mn (2% menjadi biru Mn(2% lalu hijau Mn (2% selanjutnya

    kuning Mn (2%, pembentukan terjadi dalam 4aktu yang pendek berbagai

    intermediet dalam media basa (&our et al., +!=%. 3arna kuning tetap ada

    meskipun setelah reaksi selesai dimana MnD0-  menghilang dan menunjukkan

     bentuk stabil dari Mn (2% terlarut sebagai hasil final (/yed et al., +!%.

    22

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    19/28

    Gambar /. Reaksi antara akarbosa terhadap kalium permanganat dalam

    suasana basa (/inha dan 5umar, +!+%

    Reaksi kalium permanganat dalam suasana basa dengan akarbosa yang

    digambarkan pada gambar $. Reaksi kalium permanganat dalam suasana basa

    dapat menentukan keberadaan ikatan rangkap 66 yang ada dalam struktur 

    akarbosa. on permanganat (Mn2% akan menyerang ikatan rangkap pada

    akarbosa. Hal ini menyebabkan ikatan rangkap terbuka dan mengikat

     permanganat membentuk ion kompleks. ;danya air menyebabkan

    terbentuknya alkohol. /elanjutnya DH-  akan menyerang dan melepaskan

    HMnD0+- (Mn 2% serta menghasilkan alkohol. ion manganat yang tidak stabil

    akan tereduksi menjadi MnD+ dengan sangat cepat pada konsentrasi basa yang

    lemah tetapi lambat tereduksi pada konsentrasi basa yang kuat ()ash et al.,

    +"%. Reaksi reduksi yang terjadi pada persamaan ! dan + (6hauhan, +!0%.

    MnD0- 

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    20/28

    Mn(2% < sub K 1

    → sub.S < Mn(2%

    sub.S < Mn(2% K 2

    → Mn(2% < produk 

    alternatif 

    Mn(2% < sub. K 1

    →  Mn(2% < produk 

    Mn (2% < Mn (2% K 2

    →  + Mn (2%

    2./ S+ktrofotomtri U0 0is

    /pektrofotometri L2 2is merupakan teknik analisa instrumental yang

    mengukur interaksi antara radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang

    gelombang tertentu dengan molekul atau atom dari suatu at kimia. *engukuran

    absorpsi dapat dilakukan pada daerah ultraviolet dengan panjang gelombang !"-

    =$ nm dan sinar tampak =$-1$ nm. *rinsip dari spektrofotometer L2 2is yaitu

    cahaya dari sumber cahaya seperti lampu ?ungsten 8 3olfram (T ='-++ nm%

    dan )euterium (T !"-=$ nm% mengenai sampel maka cahaya akan diserap

    (absorbs%, dipantulkan (refleksi% atau diteruskan (transmisi%.

    3arna yang terlihat oleh mata kita adalah 4arna yang diteruskan dengan

     panjang gelombang tertentu dan terletak pada daerah sinar tampak. ;danya

     perbedaan 4arna disebabkan oleh gugus kromofor dan auksokrom yang dapat

    menyerap sinar, energi yang tinggi membuat elektron dalam orbital molekul

    mengalami eksitasi dari tingkat energi dasar ke tingkat energi tinggi. &ugus

    5romofor (alkena, karbonil, karboksil, amida, ao, nitrat, nitro, dan nitroso%

    merupakan gugus pemba4a 4arna dan digunakan untuk menyatakan gugus tidak 

     jenuh kovalen yang dapat menyerap radiasi dalam daerah-daerah ultraviolet dan

    24

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    21/28

    terlihat jika diikat oleh senya4a auksokrom. &ugus auksokrom (-DH, -:H, -D,

    -D6H=% merupakan gugus yang mempunyai elektron non bonding dan tidak 

    menyerap radiasi L2 jauh (&andjar dan Rohman, +1%.

    /pektrofotometri L2 2is digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.

    ;nalisis kualitatif dengan metode spektrofotometri L2-2is hanya dipakai untuk 

    data sekunder atau data pendukung seperti melihat kemurnian spektrum L2-2is

    dan penentuan panjang gelombang maksimum. /edangkan analisis kuantitatif,

    menghitung banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu

    sama dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi (&andjar dan Rohman,

    +1%. *anjang gelombang yang digunakan untuk pengukuran kuantitatif 

    digunakan panjang gelombang maksimum (Tmaks% karena bentuk serapan landai

    sehingga perubahan tidak terlalu besar pada kurva serapan dan meminimalkan

    kesalahan pembacaan.

    Gambar . 5omponen /pektrofotometer L2 2is

    25

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    22/28

    &ambar " menjelaskan komponen-komponen yang terdapat dalam

    /pektrofotometer L2 2is. /ecara umum komponen-komponen spektrofotometer 

    L2 2is yaitu sumber sinar, monokromator, dan detector (&andjar dan Rohman,

    +1%. Nenis spektrofotometer L2 2is ada + yaitu single beam dan double beam.

    *ada single beam kisi keluar sinar monokromatis hanya satu sehingga kuvet yang

    dapat dilalui hanya satu setiap panjang gelombang dan alat harus dinolkan.

    /edangkan double beam kisi keluar sinar monokromatis ada +, kuvet blanko dan

    sampel dapat diukur bersamaan dan cukup satu kali dinolkan.

    2./ S+ktrofotomtri TI'#AT' 

    Radiasi inframerah (R% merupakan bagian spektrum elektromagnetik 

    antara daerah visible dan mikro4ave. )aerah R dibagi menjadi = bagian yaitu

    daerah R sedang (0-0cm-!% berkaitan dengan energi vibrasi dari molekul

    yang memberikan informasi mengenai gugus-gugus fungsi dalam molekul

    tersebut dan daerah optimum untuk penyeraan sinar R bagi ikatan-ikatan dalam

    senya4a organik (Harjono, !""+%. )aerah R jauh (0-!cm-!% bermanfaat untuk 

    menganaisa molekul yang mengandung atom-atom berat seperti senya4a

    anorganik. )aerah R dekat (!+.'-0cm-!% yang peka terhadap vibrasi

    overtune (/chechter, !""1%. /pektrum inframerah dapat  dihasilkan dari

     pentrasmisian cahaya yang mele4ati sampel, pengukuran intensitas  cahaya

    dengan detektor dan dibandingkan dengan intensitas tanpa sampel. /pektrum

    inframerah yang diperoleh kemudian diplot  sebagai intensitas fungsi energi,

     panjang gelombang (m% atau bilangan gelombang (cm-!% (Marcott, !"$#%. /etiap

    gugus fungsi memiliki bilangan gelombang tertentu seperti pada tabel +.

    26

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    23/28

    Tabel 2. Daerah Gugus Fungsi Pada IR

    Ikatan Tipe en!a"a Daerah Frekuensi#$%&1' Intesitas

    (&) *+kana 2850 , 2970

    1340& 1470

    -uat

    -uat(&) *+kena 3010 , 3095

    675 , 995

    edang

    -uat(&) *+kuna 3300 -uat(&) (in$in *r.%atik 3010 , 3100

    690 , 900

    edang

    -uat/&) Fen.+ .n.%er a+k.h.+

    a+k.h.+ ikatan hidr.gen

    en..n.%er asa%

    kar.ksi+at

    Ikatan hidr.gen asa%

    kar.ksi+at+

    3590&3650

    3200 , 3600

    3500 , 36502500 , 2700

    eruah&

    uah

    eruah ,uah

    edang

    %e+ear

    &) *%ina a%ida 3300 , 3500 edang(( *+kena 1610 , 1680 eruah&

    uah(( (in$in ar.%atik 1500 , 1600 eruah&

    uah(( *+kena 2100 , 2260 eruah&

    uah(& *%ina a%ida 1180 , 1360 kuat( itri+ 2210 , 2280 -uat(&/ *+k.h.+ eter asa%

    kar.si+at ester

    1050 , 1300 -uat

    (/ *+dehid ket.n asa%

    kar.si+at ester

    1600 &1760 -uat

    /2 en!a"a nitr. 1500 &1570

    1300 , 1370

    kuat

    u%er Principle of Instrumental Analysis k..g ).++er ie%an1998 

    *ada temperatur di atas temperatur nol absolut, semua atom di dalam

    molekul bervibrasi antara satu dengan lainnya. 5etika frekuensi dari vibrasi

    tertentu sama dengan frekuensi dari radiasi inframerah yang mengenai langsung

     pada molekul maka molekul tersebut akan menyerap radiasi. /yarat suatu gugus

    fungsi dalam suatu senya4a dapat menyerap energi R yaitu adanya perbedaan

    momen dipol pada gugus tersebut. /emakin besar perubahan momen dipol, maka

    27

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    24/28

    serapan akan semakin intens (/tuart, +0%. 2ibrasi ikatan akan menimbulkan

    fluktuasi momen dipol yang menghasilkan gelombang listrik. ?erdapat + jenis

    vibrasi molekul sebagai berikut.

    !. 2ibrasi ulur "stretcing*  yang meneybabkan perubahan panjang ikatan.

    Beberapa ikatan dapat mengalami uluran simetris atau asimetris (gambar 

    !%.

    Gambar 1. 2ibrasi uluran simetris dan asimetris (pavia et al., +"%

    /ecara umum, vibrasi uluran asimetris terjadi pada bilangan gelombang

    yang lebih tinggi dibanding vibrasi uluran simetris. 2ibrasi uluran juga

    terjadi pada bilangan gelombang lebih tinggi dibanding vibrasi tekukan.

    +. 2ibrasi tekuk "bending*  menyebabkan perubahan sudut ikatan. 2ibrasi

    tekuk terdiri dari 0 macam yaitu guntingan, ayunan, kibasan, dan

     pelintiran. /alah satu gugus yang mengalami keempat jenis vibrasi tekuk 

    dan vibrasi uluran yaitu gugus metilen (gambar !!%.

    28

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    25/28

    Gambar 11. Berbagai jenis vibrasi gugus metilen (*avia et al., +"%

    /pektrofotometer >?R ( Fourier Transform /nfrared % merupakan

    spektroskopi inframerah yang dilengkapi  dengan transformasi >ourier untuk 

    deteksi  dan analisis hasil spektrumnya. nti  spektrofotometer >?R adalah

    interferometer   Michelson yaitu alat untuk menganalisis  frekuensi dalam sinyal

    gabungan.

    *erkembangan terbaru dari spektroskopi >?R adalah >?R-;?R dengan

    attenuated total reflectance (;?R% sebagai teknik sampling. ;?R merupakan

    teknik analisis permukaan yang sensitif dalam mendeteksi keberadaan suatu

    spesies molekul melalui spektroskopi absorpsi. Hal tersebut didasarkan pada

     peluruhan eksponensial dari gelombang sekejap (evanescent !ave% yang terbentuk 

     pada permukaan elemen pemantulan internal total (total internal reflection% yang

    sesuai (*erkin lmer, +'%.

    29

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    26/28

    ;plikasi ;?R diturunkan dari spektroskopi pantulan internal (internal 

    reflection spectroscopy*  yang dipernalkan pada tahun !"#-an. 5etika suatu

    radiasi R merambat dari medium dengan indeks bias tinggi (kristal Kn/e% ke

    medium berindeks bias rendah (sampel minyak%. *ada kondisi ini, sejumlah energi

    cahaya lolos dari kristal dan melebar di luar permukaan dalam bentuk gelombang,

    sehingga menyebabkan intensitas sinar pantulan berkurang. >enomena inilah yang

    disebut attenuated   total reflectance (pemantulan sempurna yang dilemahkan%

    (stuart, +0%. Hanya molekul yang berada di sekitar permukaan elemen

     pemantulan internal total saja yang dianalisis. 2olume daerah analisis tersebut

    ditentukan oleh kedalaman penetrasi (dept of penetration% dari medan sekejap

    yang menjangkau sampai beberapa mikrometer ke area kontak dengan sampel

    atau medium (4ang, +"%. *ersyaratan yang baik adalah sampel harus kontak 

    langsung dengan kristal ;?R mengingat medan sekejap hanya terjadi pada daerah

    yang berjarak dari kristal ;?R (perkin lmer, +'%. 5euntungan ;?R yaitu

    teknik ini dapat menghilangkan matriks air tanpa membutuhkan proses dehidrasi

    sampel, substraksi sinyal dari air atau preparasi sampel terhidrasi menjadi suatu

    lapisan tipis yang mana analisis pada rentang MR sangat rentan terhadap

    kehadiran sekelumit air (3ang, +"%.5omponen dasar spektrofotometer >?R dapat dilihat pada gambar !+.

    30

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    27/28

    Gambar 12. 5omponen )asar /pektrofotometri >?R (/ilverstein et al.,

    !""!

    Radiasi yang berasal dari sumber sinar dile4atkan melalui interferometer 

    menuju sampel sebelum mencapai detektor. /elama proses amplifikasi

    (penguatan% sinyal berlangsung dimana pengaruh frekuensi tinggi telah

    dihilangkan adanya filter, maka data diubah ke bentuk digital dengan suatu

    analog-to-digital converter dan dipindahkan ke komputer untuk menjalani

    transformasi >ourier. Hasil yang didapatkan berupa spektrum (*avia et al., +"%.

    ;?R dilakukan dengan menggunakan aksesoris dalam kompartemen

    sampel spektrofotometer >?R. Bagian inti aksesoris ;?R adalah kristal dengan

    indeks bias yang tinggi. Nenis bahan yang digunakan adalah seng selenida (Kn/e%,

    5R/-' (talium iodida8talium bromida%, dan germanium. *rinsip kerja alat ;?R 

    dijelaskan pada gambar !=.

    31

  • 8/18/2019 bab ii rev 2.docx

    28/28

    Gambar 13. *rinsip 5erja ;?R (/tuart, +0%

    &ambar != menjelaskan bah4a cermin pada aksesoris memba4a sinar R pada

    suatu fokus di permukaan kristal. Nika kristal mempunyai indeks bias yang sesuai

    dan sinar mempunyai sudut datang yang sesuai, maka akan terjadi pemantulan

    internal total. nergi R akan memantul pada permukaan kristal sebelum masuk 

    ke detektor (/tuart, +0%.