bab ii landasan teori - dewey.petra.ac.id

94
BAB II LANDASAN TEORI Dalam mempersiapkan tender, pemilik proyek, khususnya konsultan Quantity Sumeyoryang telah ditunjuk, akan membuat contoh penawaran dan memberikan kepada peserta tender formulir dan berkas-berkas yang perlu diisi dan dipersiapkan untuk kelengkapan mengikuti tender. Salah satu diantaranya adalah Bill of Quantity (BQ) 2.r BrLL OF QUANTTTY BO adalah suatu daftar rancangan pekerjaan yang memberikan gambarandan perhitungan volume dari pekerjaanyang terdapat di dalam kontrak konstruksi.Tujuan utamaBQ adalah sebagai pengontrol dari volume yang diajukan oleh kontraktor dan memberikan evaluasi atas kemajuan pekerjaan yang dilakukan. Dalam BQ terdapat daftar pekerjaan yang mendetail, dimanakontraktorhanya ditugaskan untuk mengisikan harga dari setiap pekerjaan yangdikerjakan. BQ terdiri dari dua bagian, yaiu Preliminary Bill dan Meantred Bill. Preliminary Bill adalah daftar pekerjaan yangtidak dapat diukur karena bukan merupakan luasan, volume, melainkan berupapekerjaan atau hal lain yang harus ada dan harus diperhitungkankarena akan mempengaruhi nilai kontruksi,misalnyaair kerja, penerangan dan listrik ke.jq pembuatan jalan darurat papan nama. Measared Bill adalah daftar pekerjaan yang dapat

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam mempersiapkan tender, pemilik proyek, khususnya konsultan

Quantity Sumeyor yang telah ditunjuk, akan membuat contoh penawaran dan

memberikan kepada peserta tender formulir dan berkas-berkas yang perlu diisi

dan dipersiapkan untuk kelengkapan mengikuti tender. Salah satu diantaranya

adalah Bill of Quantity (BQ)

2.r BrLL OF QUANTTTY

BO adalah suatu daftar rancangan pekerjaan yang memberikan

gambaran dan perhitungan volume dari pekerjaan yang terdapat di dalam

kontrak konstruksi. Tujuan utama BQ adalah sebagai pengontrol dari volume

yang diajukan oleh kontraktor dan memberikan evaluasi atas kemajuan

pekerjaan yang dilakukan. Dalam BQ terdapat daftar pekerjaan yang

mendetail, dimana kontraktor hanya ditugaskan untuk mengisikan harga dari

setiap pekerjaan yang dikerjakan.

BQ terdiri dari dua bagian, yaiu Preliminary Bill dan Meantred Bill.

Preliminary Bill adalah daftar pekerjaan yang tidak dapat diukur karena bukan

merupakan luasan, volume, melainkan berupa pekerjaan atau hal lain yang

harus ada dan harus diperhitungkan karena akan mempengaruhi nilai

kontruksi, misalnya air kerja, penerangan dan listrik ke.jq pembuatan jalan

darurat papan nama. Measared Bill adalah daftar pekerjaan yang dapat

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

6

diukur, berupa volume, luasan, misalnya pekerjaan pengecoran, pekerjaan

tanah. (Spence fudes,1985, hal.3)

CNMM membagi BQ menjaAi lima bagian yang terdiri dari list of

prirrcipal quontities, pendahuluan Qreamble), jadwal pekerjaan harian

(daywork schedule), item pekerjaan (work item) yang telah dikelompokkan,

rekapitulasi (grand nmmry).

List of prircipal quantities berisi tentang suatu daftar pekerjaan yang

dipersiapkan sebagai pedoman untuk melakukan pengukuran dan perhitungan

volume pekerjaan sehingga dapat mempermudah peserta tender untuk

memberikan penawaran.

Pendahuluan memberikan metode pengukuran yangada selain CESMM, untuk

dipergunakan dalam persiapan pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan.

Metodemetode pengukuran diluar CESMM perlu dituliskan sumbernya.

Daywork schedule yang dimaksud adalah suatu daftar yang bervariasi tentang

tenaga kerjq material dan bahan, serta peralatan yang akan dipakai sehingga

kontraktor akan dibayar sesuai dengan daftar yang ada atau berupa suatu

pernyataan bahwa kontraktor akan dibayar sesuai dengan yang dikerjakan

berdasarkan jadwal yang dibuat.

Item pekerjaan yang terdapat dalam BQ diatur menjadi beberapa

bagian yang bernomor untuk membedakan lokasi, akses, kondisi dan batasan-

batasan yang ada untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.

Setiap kelompok pekedaan dalam BQ diberr heading menurut kelompok

pekerjaan yang dimaksud. Sedangkan untuk wb heading nya diberikan

apabila terdapat pembagian - pembagian di dalam suatu kelompok pekerjaan.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

7

Item peke1aan yang terdapat dalam setiap kelompok disesuaikan dengan

pengelompokan pekerjaan yang telah dipersiapkan. Untuk keterangan yang

dapat memperjelas kondisi pekerjaan dapat pula disertakan. Biasanya

keterangan ini meliputi jenis tanab lokasi dan kondisi serta batasan-batasan

proyek konstruksi.

Deskripsi dari pekerjaan di dalam BQ yarry harus singkat, jelas, mudah

untuk dimengerti, serta mengacu pada standar yang ada. Hal ini juga akan

membantu dalam proses standarisasi di dalam pembuatan BQ dan

mempermudah pembuatan basis data" sehingga penulisan item pekerjaan

selalu konsisten, dan tidak terdapat kata idem untuk menuliskan pekerjaan

yang sama. Deslcripsi pekerjaan yang dibuat untuk mengidentifikasi suatu

pekerjaan (tambahan/khusus) atau untuk memperjelas suatu pekerjaan dapat

dilihat pada gambar yang ada atau dapat disertakan dalam spesifikasi

pekerjaan.

Satuan yang dipergunakan dalam .BQ menurut Civil Engineering

Standorimtion Methd of Measarement (CESIvIM) adalah :

- untuk volume : meter kubik

- untuk luas : meter persegi

- untuk panjang : meter lari

- untukjumlah :buah

- untuk berat : hlogram atau ton

CESMM juga memberikan standar lembar BQyangdigunakarL dimana

lembar BQ ini dibuat dari kertas A4 yang dibagi menjadi beberapa kolom.

Kolom - kolom yang dipakai beserta lebarnya adalah sebagai berikut :

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

- kolom nomor

- kolom deskripsi pekerjaan

- kolom unit

- kolom kuantitas

- kolom rate

- kolom jumlah

- $

- p

lebar 20 mm

lebar 90 mm

lebar l0 mm

lebar 30 mm

lebar 20 mm

lebar 20 mm

lebar 8 mm

(Institution of Civil Engineers, l97 6, hal 7- 1 0)

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, terdapat gambar-gambar

yang dipakai sebagai penunjang dalam pembuatan BQ. Gambar - gambar itu

adalah block plan, site plan, potongan, kontur dan elevasi tanah yang ada.

Block plet digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi proyek dan

menggambarkan keterkaitan bangunan yang akan didirikan dengan rencana

tata kota. Site plan untuk menentukan posisi dari bangunan dan menunjukkan

akses dan lcy out dari lokasi proyek. Potongarq kontur dan elevasi

menunjukkan posisi bangunan pada ketinggian yang bervariasi. (Willi's, 1998,

hal .320)

2.1.1 Tahap Persiapan BQ

Persiapan BQ dapat dikerjakan dengan empat metode, yaitu

metode tradisional, metode billing direct, metode cat and shuffle dan

metode komputerisasi. (RI. Wheeler, 1992, hal.l)

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

9

Metode tradisional adalah metode yang seringkali digunakan

dimana metode ini terdiri dari empat tahap. Tahap p€rtama adalah tahap

pengukuran (taking offi. Pada tahapan ini dilakukan pengukuran

dimensi dan pendeskripsian pekerjaan secara mendetail dan tepat untuk

digunakan dalam menentukan harga pekerjaan. Tahap kedua adalah

working up, dimana dilakukan pengumpulan dan, perhitungan hasil

pengukuran didalam bill order (lembar daftar pekerjaan). Sedangkan

tahap terakhir adalah pengeditaa. Setelah .Bp sementara telah dibuat,

maka estimator akan mengadakan pengecekan dan penyesuaian atas BQ

dengan kondisi yang tersedia.

Metode kedua adalah metode billing direct, dimana dilakukan

pemindahan hasil pengukuran dalam lembar dimensi secara langsung

kedalam lembar BQ, seAangftan proses perhitungan dilakukan setelah

daftar pekerjaan selesai dibuat. Item-item pekerjaan diutur secara

terpisah sehingga dapat mengurangi waktu penyusunan dan mengurangi

biaya. Meskipun demikian" metode ini hanya dapat digunakan untuk

proyek tidak terlalu rumit dan jumlah pekerjaan dalam proyek tersebut

terbatas. Misalnya saja proyek drainase.

Metode ketig4 cut and shuflIe method, metode ini merupakan

salah satu cara untuk mempersingkat pembuatan BO dengan

memanfaatkan hasil yang didapat dari metode tradisional yang

diurutkan menurut daftar urutan pekerjaan. Sebenarnya pada metode ini

tidak terdapat suatu standar yang dipakai. Proses yang dilalui adalah

dengan membuat satu set salinan lembar dimensi yang akan dimasukkan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

l 0

kedalam BQ dan satu set yang lain (biasanya asli) untuk disimpan oleh

estimator.

Pengukuran dituliskan pada formulir yang terbuat dari kertas A4

terdiri dari tiga atau empat kolom. Pengukuran dilakukan dengan cara

konvensional tetapi cukup dengan satu deskripsi, dengan berbagai

macam dimensi dalam satu lembar. Untuk mempermudah pencarian

dilakukan penomoran pada setiap lembar dimensi. Setelah pengukuran

selesai dilanjutkan dengan memeriksa perhitungan dimensi, dan waste

calculation.

Lembar-lembar dimensi yang telah dilarmpulkan perbagian

pekerjaan diurutkan dan disusun secara berurutan. Untuk setiap bagian

pekerjaan terdiri dari beberapa lembar dimensi dimana pada halaman

pertama lembar dimensi, disebut master slip, diberikan keterangan

dengan jelas mengenai deskripsi pekerjaan dan volume serta satuan

pekerjaan. Deskripsi yang tertulis pada master slip tidak boleh disingkat

dan harus jelas. Selain itu volumenya sudah merupakan jumlah dari

semua lembar dimensi pada satu bagian pekerjaan. Dengan demikian

penulisan deskripsi dan volume pekerjaan dapat langsung dilihat pada

master s/lp. Metode ini mengurangi proses pemberian deskripsi yang

bertele-tele dan mengurangi penulisan pekerjaan yang dilakukan

berulang kali.

Perbedaan yang mendasar antara metode tradisional dan metode

cut and shuffle adalah pada metode cut and shuffle terdapat beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya saja penggunaan lembar

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

l l

dimensi, tata cara penulisan. Untuk proyek - proyek sederhan4 dimana

kebutuhan untuk reevaluasi hasil pengukuran dan perhitungan kecil,

maka metode tradisional dirasakan cukup praktis. Sedangkan untuk

proyek besar, maka hal sebaliknya yang terjadi.

Metode komputerisasi didasari oleh kemajuan teknologi, dimana

komputerisasi mendukung pembuatan BQ, khususnya mengurangi

proses penulisan deskripsi yang berulang, dan menghilangkan proses

perhitungan. Untuk membuat suatu sistem komputerisasi dalam

pembuatan BQ hanrs terdapat suatu acuan dasar, dalam hal ini adalah

Metode Penguknran Standar (Snndard Method of Measurement,SMM).

Semua pekerjaan, cara pengukuran, beserta kode pekerjaan di dalam

SMM dimasukkan dengan jelas ke dalam suatu software pembuatan BQ.

Setelah itu dengan bantuan software tersebut dapat dilakukan

pembuatan BQ yang bervariasi dari standar BQ yang ada. Dengan

adanya perkembangan dunia konstruksi yang meliputi material, cara

pengerjaan dan didukung oleh perkembangan teknologi software yang

ada dapat semakin disempurnakan.

2.1.2[*mbar Dimensi

Sebelum dilakukan pengukuran" formulir-formulir yang akan

diisi harus dipersiapkan terlebih dahulu. Formulir yang digunakan untuk

membantu pengukuran dibuat dari kertas A4, yang disebut lembar

dimensi. Lembar dimensi ini dibuat dengan membagi kertas ,{4 menjadi

2 kolom utam4 dimana kolom utama tersebut dibagi lagi menjadi 4

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

t 2

PROYEKDENAH

lajur kolorn" yang terdiri dari kolom pengali (timesing), dimensi, hasil

perkalian (squaring), dan deskripsi. Setiap lembar dimensi harus

disertai keterangan minimal nama dan referensi proyek serta pekerjaan

yang dilakukan.

Pada halaman pertama diberi nama yang melakukan pengukuran, dan

referensi gambar yang dipakai.

Tabel 2.1 Contoh Lembar Dimensi

GMHAWONOKOYOPEMBESIAN TANGGA R. MUSHOLLA

Kolom pertama adalah kolom pengali (timesing column), dalam

pengukuran, untuk menghindari pengukuran yang sama untuk dimensi

Al,lAK TANGGA

Pekerjaan Beton

Peke{aan Bekisting

*/o'z

^/o'z

* / ,

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

l 3

yang sam4 maka pada kolom timesing diberikan angka perkalian yang

diinginkarq dan ditandai dengan tanda garis miring. Tanda garis miring

ini menunjukkan perkalian yang harus dilakukan. Jika terdapat

penjumlahan maka diberi tanda "." titik.

Urutan dalam memasukkan bilangan ke dalam kolom pengali harus

sama, dimana yang menjadi pengali pertama dimasukkan terlebih

dahulu, kemudian berikutnya dimasukkan pengali yang mencakup

keseluruhan. Msalnya untuk menghitung besi diameter 8 mm pada anak

tangga (Tabel 2.1), untuk panjang besi 0.93 m dibututrkan untuk dua

batang untuk setiap anak tangga, dan untuk jumlah anak tangga adalah

26 buab sehingga dalam kolom pengali dituliskan 2612.

Kolom kedua adalah kolom dimensi yang menuliskan tentang

dimensi benda yang akan diukur, baik panjang lebar, tinggi atau

kedalamannya. Dimensi ini dituliskan ke bawah yang menunjukkan

perkalian sebagai proses perhitunganny4 dan diberikan garis penutup

sebagai penanda akhir dari pengukuran dimensi. Bentuk yang tidak

umum seperti lingkararq maka angka konstanta (II) dimasukkan ke

dalam kolom pengali.

Pengisian kolom dimensi harus konsisterq dalam arti urutan yang

dimasukkan selalu sam4 misalnya untuk memasukkan luasan lantai

maka yang ditulis terlebih dahulu panjang dalam arah x dan berikutnya

panjang dalam arah y.

Kolom hasil perhitungan diletakkan pada kolom ketiga dimana

kolom ini merupakan hasil perhitungan dari kolom pengali dan kolom

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

t4

dimensi, sehingga didalam kolom pengali dan dimensi tidak boleh

terdapat hasil perkalian. Angka yang terdapat dalam kolom hasil

perhitungan merupakan angka akhir yang akan dimasukkan di dalam

Dil/. Proses perhitungan yang dilakukan memiliki prosentase kelebihan

sebesar 2.5-5%. Kelebihan ini digunakan untuk menghindari ketidak

telitian pengukuran terhadap skala yang ada.

Kolom terakhir adalah kolom deskripsi yang menjelaskan

informasi tentang pekerjaan dilakukan sejelas mungkin untuk membantu

memberikan harga yang sesuai untuk suatu pekerjaan. Biasanya pada

kolom deskripsi dituliskan juga perhitungan buangan (waste

calcalation). Jika terdapat dua atau lebih pengukuran yang saling

berhubungan maka hasil pengukuran tersebut dikumpulkan dalam satu

grup, dan diberikan tanda pembatas (tanda kurung). Tanda ini

diletakkan pada batas luar kolom hasil perkalian

Pada saat pengurangan, simbol yang biasa digunakan adalah Ddt

(deduct) singkatan ini dapat memperjelas proses perhitungan yang

hendak dilakukan untuk menghindari salah arti dari hasil pengukuran.

Selain menuliskan dengan Ddt prosespengurangan ini dapat ditulis pula

dengan "dikurangi" (deduct) dan diberi garis bawah untuk menegaskan

proses perhitungan yang akan dilakukan.

Dalam pengisian lembar dimensi, dimensi - dimensi yang ada

harus jelas, sehingga jika terdapat perubahan gambar maka akan mudah

untuk menggantinya. Untuk pengUkuran yang terlewatkan, maka akan

disisipkan pada lembar dimensi yang lama atau diletakkan pada lembar

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

l 5

lain tetapi harus dilengkapi dengan catatan untuk membantu

penelurusan kembali.

Catatan-catatan yang biasa terdapat didalam lembar dimensi

adalah mengenai penjelasan tentang spesifikasi bahan atau alternatif

pilihan material, catatan mengenai pekerjaan yang belum atau tidak

dapat diukur, dan petunjuk untuk persiapan bill.

Spesifikasi bahan biasanya dituliskan dengan jelas, dan ada juga

yang dilengkapi dengan kata-kata "dan jenis lain yang setara". Oleh

karena itu didalam pengukurannya, jika terdapat pilihan material lain

dapat dituliskan didalam lembar dimensi. Contoh lainnya adalah

pengukuran besi beton diameter yang dipakai adalah diameter 13 ulir

sebanyak 8 buah dapat diganti dengan diameter 16 ulir sebanyak 5 buah.

Diameter 16 ini adalah sebagai alternatif yang dapat dipakai.

Catatan mengenai pekerjaan yang belum dapat diukur dapat

berisi tulisan tentang ketidaklengkapan atau ketidak jelasan gambar,

pekerjaan yang mungkin dilakukan tetapi tidak tertera secara jelas

didalam kontrak kerja.

Catatan yang terakhir yang berisi tentang petunjuk persiapan bill untuk

memudahkan penyusun BQ untuk menyusun lembar-lembar dimensi

menjadi satu dalam BQ. Dengan adanya petunjulq penyusun tidak perlu

berpikir lagi untuk mencari-cari pilihan yang lain karena sudah terdapat

catatan apa saja yang dibutuhkan. Catatan ini dapat menuliskan tentang

material alternatif yang dapat dituliskan langsung di dalam bill, atut

dapat berupa alternatif material.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

16

Penomoran lembar dimensi dilakukan setelah pengukuran

selesai dituliskan dalam lembar dimensi untuk menghindari terjadinya

kesalahan pengurutan. Selain itu dalam lembar tersebut juga tertera

pekerjaan dan gambar yang dijadikan sumber pengukuraq sehingga

memudahkan pelacakan jika nantinya terjadi kekeliruan.

Dalam satu lembar dimensi biasanya hanya terdapat satu atau

dua pengukuran, sehingga untuk satu pekerjaan terdiri dari beberapa

lembar dimensi. Lembar dimensi yang pertama disebut master slip

sedangkan lembar berikutnya disebut slsve slips. Perbedaan ini

ditunjukkan dengan bentuk master slip yang sedikit berbeda dengan

slave slip. Bentuk halaman pertama lembar dimensi (master slip)tetdiri

dari

l. Nomor item pekerjaarl untuk mengurutkan pekerjaan yang

dilakukan, dan dituliskan sebelum menuliskan BQ.

2. Deskripsi pekerjaan yang dituliskan dengan jelas.

3. Hasil perhitungan dari proses perkalian antara kolom pengali dan

dimensi. Angka yang tertulis disini disertai dengan satuan pekerjaan

yang dilakukan.

Lembar dimensi, yang terdiri dari 4 lajur.

Catatan tentang nomer proyek" pekerjaan yang dihitung, nomer

gambar yang diukur. Catatan ini dapat berupa tulisan maupun kode.

Luas total dimensi pada lembar tersebut (yang merupakan hasil

perkalian dimensi hasil pengukuran).

4.

5 .

6.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

1 7

7. Keterangan perhitungan yang menunjukkan luas, volume, atau

linier. Keterangan ini dibututrkan jika kolom dimensi tidak dapat

menunjukkan satuan dengan jelas.

8. Kode pekerjaan yang mengacu pada Metode Pengukuran Standar

(SIt44).

Nomer-nomer yang disebutkan ditunjukkan dengan Tabel 2.2, dibawah

ini.

Tabel2.2 Contoh Master Slip

KODE PROYEK K@lPROYEK GMHAWONOKOYODENAH PEMBESIAN TANGGA R.MUSHOLLAPEKERJAAN STRUKTURBETONESTIMATOR VIVI

Pengali Dirnensi Hasil Keterangan Kode

0,56862 M'

4,8438 M220,8323 KS

7,605 M3

9,971 M2

167,128 kg

28,3667 l1g

0,2874 M3

0,616 M2

85,1't36 rc

TANGGA MUSHOLLA

ANAKTANGGA

Beton K30O

Bkst Perm. KasarEesi Beton Polo6 6 8

PELAT TANGGA

Beton K30O

Bkst Perm. lGsarBesi Eeton Ulir D13Besi Beton Polos o10

BORDES

Beton K300

Bkst Perm. KasarBesi Beton Ulir D13

6.10.1.4

6.10.2.1

6.10.3.2

6.10.1.4

6.10.2.16.10.4.26.10.3.4

6 .11 .1 .4

6.1't.2.16.11.3.2

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

l 8

Pada saat pembuatan bill yang dilihat hanya ketiga nomor pertam4

karena telah mencakup keseluruhan pekerjaarq baik kode, nama

pekerjaan, volume dan satuan pekerjaan.

Aturan-aturan yang harus diikuti oleh seorang estimator dalam

mengisi lembar dimensi adalah deskripsi yang tertulis pada lembar

dimensi hendaknya sama dengan yang tertulis di dalam BQ dan tidak

terdapat singkatan. Kedua" pengurangan dituliskan pada lembar dimensi

s@ara terpisah dan ditulis juga pada kolom keterangan pada gambar

diatas, dan jumlah perhitungan pada kolom hasil telah dikurangi-

Pengurangan ini harus dicek kembali perhitungannya karena rawan

terhadap kesalahan perhitungan.

Dua deskripsi dalam kolom deskripsi dapat digabung menjadi

satu dengan memberikan tanda "&" diantara deskripsi pertama dan

berikutnya. Oleh karena itu kolom hasil harus diberi keterangan volume,

luas, atau linier yang ditunjukkan dengan satuan yang dipergunakan.

Item volume harus dituliskan menurun terlebih dahulu pada kolom

dimensi dan baru dikalikan dengan kolom pengali, dan bukan

sebaliknya.

Dalam kolom deskripsi kata "idem" tidak boleh dipergunakan

karena jika lembar yang menjadi acuan terputus, maka akan terjadi

kesulitan untuk mengurutkan kembali atau mencari lembar sebelumnya

untuk mengetahui perhitungan apa yang dilakukan. Yang dapat

dilakukan untuk menghindari penulisan deskripsi berkali-kali adalah

menuliskan deskripsi dengan singkatan-singkatan dan ditambahi dengan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

l 9

kode lembar acuan. Misalnya pekerjaan pasangan bata lantai l, dapat

ditulis pada lembar ke-4nya, pek. pas. bata lt.l (4/4). Kode 4l4beruti

lembar ke-4 dari 4 halaman, sedangkan pada lembar pertama ditulis

pasangan bata lantai | (l/4).

Penyusunan BO hanya membutuhkan halaman pertama lembar

dimensi (master sftp). Oleh karena itu lembar dimensi pertama saja yang

diperbanyak dan diberikan kepada penyusun BQ. Iika keseluruhan

lembar dikosongkan maka pada kolom keterangan dan nomor kode

pekerjaan diberi kata *nihil", dan dapat pula diberikan garis memanjang

pada kolom deskripsi.

Lembar yang kosong, misalnya pada lembar tambahan yang

disediakan untuk sisipan pengukuran yang terlewatkan, harus memiliki

keterangan - keterangan seperti yang terdapat pada kepala lembar

dimensi, dan diletakkan di bagian belakang pada setiap item pekerjaan.

Setelah pengukuran maka akan dilakukan penyusunan ,Bp,

dengan berdasarkan pada kumpulan lembar dimensi yang telah

tersegmentasi untuk setiap item pekerjaan.

2.1.3 Penyusunan BQ

Penyusunan BQ ini didahului dengan pengumpulan lembar dimensi baik

berupa master slip dan slave slips. Hal kedua yang dilakukan adalah

membuat format dari lembar BQ, dimana lembar BQ ini terdiri dari 6

kolom. Kolom pertama diisi oleh nomor item pekerjaan atau kode yang

digunakan sebagai referensi. Kolom kedua merupakan kolom uraiarq

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

20

yang menuliskan uraian pekerjaan yang dilakukan. Kolom kedua ini

juga sebagai tempat menuliskan jenis klasifikasi pekerjaan (heading),

atau item pekerjaan (wb heading) serta deskripsi pekerjaan yang

dilakukan. Kolom ketiga dan keempat diisi dengan kuantitas dan satuan

kuantitas pekerjaan. Kedua kolom ini dapat berganti posisi. Harga

satuan pekerjaan diisikan pada kolom kelim4 dan diakhiri dengan

kolom hasil perkalian antara volume dan harga satuan pekerjaan pada

kolom terakhir.

Penyusunan

standar yang ada.

kode dan uraian pekerjaan dapat didasarkan pada

Tabel2.3 Contoh l*mbu BO

KOt'E DESKRIPSI PEKERJAAN SAT KUANT]TAS HARGASATUAN

JUMUH

6.1 .1 .4

6.1.2.1

6.1.4.36.1.3.2

6.1.'�t.4

6.1.2.16.1.4.66.1.4.26.1.3.5

KELOMFOK 6 : PEKERJAAN STRUKTUR BETON

BALq( -LANTAI AASEMENT

BALOK 3OO X 600 - RAMP

Beton l(300

Bekistirg Permukaan lGsarTulangan Besi Beton Ulir Dl6Tulangan Besi Bdon Polos s 8

BALOK.LANTA' '

BO

Beton K 300

Bekisting Permukaan KasarTulangan Besi Beton Ulir D25Tulangan Besi Beton Ulir D13Tulangan Besi Beton Polca s 12

m'

m'

kglqs

m'

m'kgkgkg

5,84

18,601.039,50

il,702.242,51

1,35

4,4

58,7629,E6

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

2 l

Setiap klasifikasi pekerjaan dituliskan pada lembar yang baru,

sehingga terdapat beberapa set lembar BQ untuk suatu penawaran.

Dalam lembar BQ tertulis klasifikasi pekerjaan yang merupakan

heading atau judul dari lembar BQ tercebut, kemudian disertai dengan

sub judul (sab heading) item pekerjaan yang dilakukan, setelah itu baru

dilanjutkan dengan deskripsi pekerjaan yang dilakukan. Pada pojok

kanan atas lembar BQ tenulis jenis pekerjaan serta jumlah halaman

dalam satu set kelas pekerjaan.

Tabel pada Tabel 2.3 menunjukkan pekerjaan struktur beton yang

merupakan klasifikasi pekerjaan. Balok pada lantai basement

merupakan sub judul sedangkan tipe balok 300x600, B0 merupakan

deskripsi yang dipakai untuk memperjelas pekerjaan yang dilakukan.

Penulisan deskripsi pekerjaan harus singkat, padat dan jelas, sehingga

memudahkan pembacaan dan pemahaman. Untuk menulis dimensi

dalam deskripsi pekerjaan dibuat suatu aturan yang konstan" misalnya

selau dengan urutan panjang lebar tinggi atau kedalaman.

Dalam penyusunan 88, angka yang dimasukkan ke dalam volume

pekerjaan diperbolehkan sampai dua desimal dibelakang koma.

Pada kolom jumlah dalam lembar BQ terdapat sejumlah angka

yang merupakan hasil perkalian antara volume pekerjaan dengan harga

satuan. Angka - angka tersebut dijumlahkan pada setiap lembar BQ, dan

tertulis di sebelah kanan bawah. Dua cara yang dapat digunakan untuk

menuliskan penjumlahan hasil perkalian. pertama dengan

menjumlahkan hasil perkalian pada lembar pertam4 kemudian hasil

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

22

penjumlahan ditulis pada lembar berikutnya sehingga akan menjumlah

terus secara kumulatif Cara ini dapat dilakukan jika dalam satu set

kelas pekerjaan hanya terdiri dari beberapa lembar BQ. Jika terdiri dari

banyak lembar BQ maka kesalahan hitung pada satu lembar akan

mengakibatkan penggantian jumlah pada hampir semua lembar.

Cara yang kedua adalah dengan menjumlahkan setiap lembar

BQ sec,ara terpisatq dan pada lembar terakhir dml BQ (satu set)

dilakukan penjumlahan. Cara ini adalah cara termudah apabila terjadi

kesalahan maka hanya perlu mengganti perhitungan di lembar yang

salah dan pada lembar terakhir yang merupakan penjumlahan total dari

seluruh lembar dalam satu set.

Setelah proses penyusunan selesai maka dibuat satu lembar

tambahan yang merupakan rekapitulasi dari perhitungan pekerjaan.

Dalam lembar rekapitulasi ini hanya tertulis kelas pekerjaan dan jumlah

keseluruhan dari pekerjaan. Selanjutnya dari kumpulan biaya masing -

masing kelas pekerjaan dijumlah untuk mendapatkan biaya dari proyek

konstruksi. Biasanya dalam lembar ini pula dimasukkan pajak - pajak

yang berlaku serta keuntungan yang merupakan hak dari kontraktor.

Hal - hal yang perlu diperhatikan untuk mengoreksi BQ yang

telah disusun adalah deskripsi dimensi telah jelas, satuan pekerjaan yang

ditulis benar, nomer halaman dan jumlah halaman dalam setiap bagian

sudah terurut dengan rapi.

Pemeriksaan kembali perhitungan, dapat dilakukan dengan

melakukan perbandingan, meliputi pengecekan pada kubikasi galian

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

23

dengan kubikasi keseluruhan buangan tanah, perbandingan galian pada

lapisan tanah bagian atas dengan luasan lantai tiap lantai, supaya dapat

dilakukan prediksi luasan dinding eksternal yang dapat dibuat.

Menghitung luas total dari semua lantai yang terdapat di dalam dinding

eksternal untuk dibandingkan dengan luasan penutup lantai. Pengukuran

dari dinding eksternal yang dikurangi luasan yang terbuka dipakai untuk

memeriksa luasan dinding yang terdapat dalam BQ.

Pemeriksaan ini tidak dapat membuat perbandingan yang tepat,

tetapi diharapkan dengan melakukan pemeriksaan ini volume pekerjaan

yang terdapat dalam BQtidak kurang ataupun kelebihan yang terlalu

mencolok. Jika memang terjadi demikian maka terdapat kesalahan

dalam perhitungan volume, dan harus dilakukan perhitungan ulang.

GambarTend€r:- gambar siurasi- gaobaranitdfir-gmber struktrr-gambor ME- gambarkonhrr tanah

Lakukan Pengukuran:- Pekerjaan Struktrr

- Peke{aan Arstitektur-Pekeq'!.n ME

Masukkan hasil pcngukuran kedalmlsnbor dimensis/ slave slip

Salin tdaster slip ke dalm lembar BQ

Gambar 2.lDiagram Alir Penyusunan BQ

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

a AL1

Tahapan-tahapan dalam penyusunan BQ digambarkan dalam

suatu diagram alir (Gambar 2.1).

2.2 KLASIF'IKASI PEKERJAAN

Pekerjaan yang tertulis di dalam BQbeqenjang dari tingkat persiaparq

sampai dengan pekerjaan finishing, mekanikal dan elektrikal. Pembahasan

thesis ini hanya mencakup pekerjaan yang berhubungan dengan manajerial,

pekerjaan persiapan sampai pekerj aan struktur.

Singapore Institute of Surveyors and Valuers membuat suatu metode

pengukuran standar yang membagi pekerjaan konstruksi menjadi 22

kelompolg yaitu :

I. General principles

BQ yang disusun hendaknya menjelaskan pekedaan yang akan

dikerjakan berikut material dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk

pekerjaan yang tidak dapat diukur dideskripsikan sebagai tambahan

Qtrovisiornl) atau dimasukkan ke dalam BQ dengan memperkirakan

kuantitasnya.

Kuantitas yang akan diisikan diperoleh dengan melakukan

pengukuran yang berpedoman pada Metode Pengukuran Standar (SAAI)

untuk mendapatkan keseragaman cara pengukuran. Pengukuran ini

dilakukan baik untuk untuk pekerjaan yang akan dikerjakan maupun

pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Deskripi pekerjaan yang terdapat dalam BQ, selama tidak tertulis

dengan jelas, telah mencakup tenaga kerja dan semua biaya yang berkaitan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

25

dengan suatu pekerjaan (perletakan, pemasangan dan perbaikan). Material

bahan sudah memperhitungkan tentang panjang penyaluran, sambungan,

serta biaya yang berkaitan dengan pengadaan, penghantararL pengaturan,

penyimpanan material. Jika terdapat buangan material yang tidak terpakai,

baik yang didapat dari lapangan (bongkaran, tanah) maupun sisa

pemakaian material (besi) sudah diperhitungkan pula di dalamnya. Hal

lainnya adalah deskripsi tersebut sudah mencakup biaya lainJain dan

keuntungan. Untuk pegurutan deskripsi pekerjaaq khususnya dimensi,

harus secara konsisten umumnya urutan yang dipakai adalah panjang,

lebar, tinggi.

Pekerjaan lain yang berkaitan dengan dengan air dan tekanan udara

diberikan secara terpisah. Pekerjaan bangunan air dipisahkan menurut

jenis bangunan yang akan dibuat, misalnya kanal, terowongan. Ketinggian

dari muka air juga dapat disertakan jika memungkinkan.

Satuan pengukuran yang digunakan sama dengan satuan yang

dipakai di dalam CESMM, dimana untuk volume diberikan dalam meter

kubik, luasan dalam meter persegi, panjang dalam meter lari, jumlah

dalam buatr" serta berat dalam kilogram atau ton.

Selama tidak terdapat pernyataan dalam kondisi kontrak (Condition

of Contracls) maka provisional sam dideftnisikan sebagai suatu jumlah

yang diperoleh untuk suatu pekerjaan" atau biaya yang tidak dapat diduga

sebelumnya dimana biaya ini memiliki kemungkinan untuk ada baik itu

sebagian ataupun seluruhnya atau tidak ada sama sekali. Prime cost sum

didefinisikan sebagai jumlah yang telah dipastikan untuk suatu pekerjaaq

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

26

jika terdapat kelebihan atau kekurangan atas biaya tersebut maka mutlak

akan ditanggung kontraktor.

2. Preliminories

P re liminaries terdiri dari pre li m i rnr i e s particu lars, jeni s kontrak,

biaya umunL nominasi sub kontralctor dan leveransir/ pemasolg dan biaya

lain-lain.

Prelimirnries particulms mencakup nama dan alamat dari pemilik

dan konsultan arsitektur dan struktur, quantity surveyor dan konsultan lain

yang digunakan di dalam proyek konstruksi. Yang kedua adalah deskripsi

pekerjaan yang menunjukkan gambaran umum dari pekerjaan yang akan

dihitung di dalam BQ yang mencantumkan keterangan yang mencakup

konstruksi tersebut misalnya, jumlah lantai, luas, dan tingi bangunan.

Pemeriksaan lokasi, menjelaskan tentang lokasi dari proyek dan

menunjukkan akses menuju ke sana. Gambar dan dokumen lain, dimana

untuk membuat BQ harus dicantumkan pula gambar mana yang akan

digunakan, selain itu dijelaskan pula pihak - pihak yang harus dihubungi

jika terdapat pertanyaan yang menyangkut ketidakjelasan gambar.

Terakhir adalah pembagian pekerjaan menjadi beberapa sub bagian,

dimana diberikan keterangan untukjadwal pelaksanaan setiap sub bagian.

Jenis kontrak menuliskan tentang kondisi dari kontrak serta

dituliskan pula jadwal dari pekerjaan untuk membantu untuk menentukan

harga, hal-hal yang akan mempengaruhi pemberian harga dalam BQ,

misalnyaforce majeure. Selain itu dalam bagian ini dapat dituliskan pula

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

27

tambahan atau addendum butir-butir kontrak untuk memperjelas pekerjaan

yang akan dilakukan.

Biaya - biaya umum yang mencakup biaya yang timbul selama

masa pengerjaan konstruksi, antara lain setting out andfnal flrvey plan,

alat kerja dan kendaraan, perancah (scaffolding), administrasi proyek dan

keamanarq perlindungan pekerjaan terhadap cuaca, air kerj4 penerangan

dan listrik kerja, pembuatan jalan sementara, palang pintu, pagar,

akomodasi kontraktoq saluran telepon" pengaturan lalu lintas proyelg

asuransi keselamatan pekerja, pemeliharaan jalan umum, pembersihan

sampah selama masa konstruksi, pengontrolan terhadap polusi suara dan

udar4 jaminan pelaksanaan, pengujian material, gambar kerja (shop

drawing),jadwal ke4a(time schedule), dokumentasi kemajuan proyek.

Pekerjaan yang akan dilakukan oleh sub kontraktor yang terpilih

diberikan sebagai prime cost sam . Hal yang sama berlaku juga untuk

suplier material telpilih untuk mendatangkan material yang dibutuhkan di

lapangan. Pekerjaan - pekerjaan yang berkenaan dengan pemerintah atau

otoritas misalnya mengenai perbaikan jalan umum yang digunakan sebagai

akses proyek diberikan dalam bentukprime cost.

Biaya lain - lain yang dimaksudkan adalah biaya yang akan timbul

diluar biaya yang diprediksikan sebelumnya.

3. Penghancuran dan sejenisnya

Lokasi dari pada proyek yang akan dihancurkan atau dibersihkan

dituliskan dengan jelas didalam BQ. Material buangan sebagai hasil dari

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

28

pernbersihan merupakan properti dari kontraktor kecuali jika dituliskan

lain didalam kontralq misalnya hasil pembongkaran merupakan hak dari

pemilik atau akan digunakan sebagai material proyek.

Pekerjaan penghancuran ini dapat dipisahkan menurut struktur

yang akan dihancurkarq misalnya penghancuran dinding, pembongkaran

dinding untuk pembuatan lubang ventilasi, penghancuran baloh kolom,

tanggq atap. Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah

pekerjaan yang berkaitan dengan pemindahan strukfur, misalnya

pemindahan instalasi air, pemindahan strulctur.

Deskripsi pekerjaan penghancuran selain menuliskan tentang

dimensi dari struktur yang akan dihancurkan juga menuliskan pula batas

dari penghancuraq misalnya batas bawah lantai.

4. Pemancangan dan diaphragm walling

Data-data yang dibutuhkan untuk pelaksanaan dan perhitungan

pemancangan adalah hasil dari pemeriksaan tanatr, detil bore test, dan

lapisanJapisan tanah. Data ketinggian yang bervariasi untuk

pengoperasian alat pancang, kondisi yang menjelaskan bahwa kontraktor

melakukan pengujian tanah dengan biaya kontraktor, serta batasan -

batasan yang berkaitan pelaksaaan pekerjaan pemancangan.

Pendeskripsian pekerjaan pemancangan di dalam BQ, perlu

diberikan untuk menghindari adanya salah persepsi tentang pekerjaan yang

dilakukan. Pelaksanaan pekerjaan pemancangan dapat menjadi satu paket

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

29

dalam proyek konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor pemenang tender

atau dapat juga kontraktor tersendiri yang mengerjakannya.

Hal hal yang perlu dituliskan dalam deskripsi pekerjaan

pemancangan adalah dimensi tiang pancang, yang menyangkut jenis,

bentulq ukuran, dan panjang dari tiang pancang, tipe sambungan yang

digunakan, sertajenis alat pancang yang digunakan.

Biaya yang diperhitungkan dalam pekerjaan pemancangan biaya

mobilisasi dan demobilisasi peralatan pancang, yang dinyatakan dalam

lump sum. Biaya penyewaan crane, biasanya dihitung jika letak dari

penimbunan tiang pan€ng jauh dari titik pemancangan. Biaya ini dapat

dihitung secara keseluruhan(lump sum) ataudapat juga dimasukkan dalam

biaya pengaturan. Biaya yang ketiga adalah biaya pembersihan. Biaya

pembersihan ini timbul karena lokasi pemancangan masih bergelombang

sehingga menyulitkan pelaksanaan pekerjaan. Biaya ini dihitung secara

lump sam.

Metode pengukuran yang dilakukan untuk menghitung pekerjaan

pemancangan dibagi menurut jenis tiang pancang yang digunakan.

a. Tiang pondasi beton pracetak

Pada tiang pancang beton pracetak fabrikasi dan zuplai tiang pancang

dihitung dari kepala tiang hingga keujung tiang dalam meter. Setelah

tiang pancang berada pada lokasi penimbunan tiang maka tiang

pancang tersebut akan diatur. Pengaturan tiang pancang menyangkut

pekerjaan pemindahan tiang pancang dari lokasi penimbunan tiang

menuju ke titik pancang dihitung dalam satuan meter untuk setiap

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

30

tiang. Tiang pancang yang berada di posisi pan@ng akan ditegakkan,

proses ini dinamakan pitching, dan dihitung dalam satuan meter.

Pemancangan dihitung dalam satuan meter. Untuk mendapatkan

panjang tiang pancang yang diinginkan maka akan dilakukan

penyambungan tiang, dimana dalam perhitungan penyambungan tiang

pancang dihitung persatuan sambungan. Dalam deskripsi pengelasan

tiang pancang perlu dituliskan pula tipe alat las yang digunakan.

Pemotongan kepala tiang pancang dihitung per tiang.

Jika dibutuhkan perpanjangan tiang, maka pengukuran perpanjangan

tiang pancang dimulai dari ujung tiang sampai batas perpanjangan

tiang.

b. Tiang pondasi beton cor di tempat

Pekerjaan suplai dan transportasi selubung dihitung permeter.

Pengaturan" pitching dan pemancangan diukur seperti halnya pada

tiang pancang beton pracetak. Yang membedakan hanya adanya

pekerjaan pembesian dan pengemran, dimana pekerjaan pengecoran

dihitung permeter dengan menuliskan kuat tekan beton dan jenis beton.

Pekerjaan pembesian untuk pondasi tiang ini diukur dalam kilogram

atau ton dengan memisahkan diameter dan tipe tulangan yang

digunakan.

c. Tiang pondasi bor

Pengeboran diukur permeter dari level tanah atas sedalam lubang bor

yang diinginkan. Pekerjaan tiang pondasi bor ini serupa dengan tiang

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

3 l

pancang cor ditempat, baik pengukuran pekerjaan pengecoran dan

pekerjaan besi, yang membedakan hanya selubung yang dipakai di

dalam tiang pancang bor di tempat serta alat yang digunakan.

d. Tiang baja

Pekerjaan yang dilakukan pada tiang baja sama dengan pekerjaan pada

jenis tiang yang lain, dimana suplai, transportasi, pengaturarq pitching,

dan pemancangan dihitung dalam satuan meter. Deskripsi pekerjaan

pondasi tiang baja disertai dengan spesifikasi tiang yang akan

dipergunakan. Pekerjaan pondasi tiang baja ini berikut

penyambungannya.

e. Steel sheet pile

Pekerjaan suplai, transportasi, pengatura4 pitching, dan pemancangan

dinyatakan dalam meter persegi. Pekerjaan ini juga termasuk galian

awal untuk pelaksanaan pemancangan sheet pile.Luasan pemancangan

didapat dengan mengalikan kedalaman tiang dengan panjang dari sheet

pite. Untuk memperjelas dalam deskripsi pekerjaan disertakan

spesifikasi sheet pile yang dipergunakan. Tiang-tiang khusus (pojoL,

tiang penyambung) yang digunakan pada steel sheet pile dinyatakan

dalam meter. Pemotongan tiang dinyatakan dalam meter persegi,

sedangkan pekerjaan penarikan sheet pile dinyatakan dalam meter

persegi.

f. Diaphragm walls

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

32

Pekerjaan yang termasuk dalam diaphragm wall adalah pekerjaan

galiarq dan pengecorannya. Untuk pekerjaan pembesian dan bekisting

disertakan dalam pekerjaan beton. Dalam menuliskan pekerjaan

diaphragmwall disertakan pula ketebalan dinding yang dikehendaki.

Pekerjaan galian untuk pembuatan diaphragm wall dinyatakan dalam

meter kubik dan disertai dengan ketebalan dinding dan kedalaman

sheet pile yang diukur dari permukaaan tanah galian hingga ketinggian

tanah yang diinginkan. Pekerjaan galian ini dapat digolongkan menjadi

beberapa bagian menurut kedalamannya. Penggalian pada tanah keras

diperhitungkan sebagai biaya tersendiri. Pekerjaan galian yang

dimaksud dalam kelas ini adalah pekerjaan penggalian beserta

pembuangan materialnya. Satuan yang dipakai untuk volume

pekerjaan beton dinyatakan dalam meter kubik dan disertai dengan

kuat tekan beton yang dipakai. Finishing dari dinding dinyatakan

dalam meter persegi.

5. Pekerjaan Galian

Data-data yang dibutuhkan untuk pekerjaan galiarq adalah

komposisi dari lapisan tanalq muka air tanah dan hasil dari pengeboran

tanah.

Yang termasuk dalam pekerjaan galian (excavation) adalah

pekerjaan pembersihan, pekerjaan galiarq pembuangan aiq pembuangan

material hasil galian, surface treatment.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

33

Pekerjaan pembersihan merupakan pekerjaan pemindahan rumput,

semak belukar, dan pohon dengan ketinggian kurang dari 600 mm. Untuk

pembiayaan pembersihan lahan dari pohon yang lebih tinggi dihitung

untuk setiap pohon yang dipindahkan.

Pekerjaan galian pada lapisan tanah yang berbatu dipisahkan

karena merupakan pekerjaan yang berat, sehingga perlu dilakukan

pembiayaan tersendiri. Pekerjaan galian dinyatakan dalam meter kubik.

Jika galian tersebut tidak melebihi kedalaman 300 mnr" maka dinyatakan

dalam meter persegi dengan memberikan kedalaman galian yang

diinginkan.

Pekerjaan galian untuk poer, pondasi diberikan dalam meter kubik

dan disertai dengan ketinggian permukaan tanah. Pekerjaan penggalian

saluran dinyatakan dalam meter kubik dan diberikan dalam beberapa

tahapan penggalian yang memiliki interval kedalaman 2 m.

Pekerjaan saluran di bawah basement merupakan pekerjaan

tersendiri, dinyatakan dalam meter dan diberikan dalam beberapa tahapan

kedalaman yang memiliki interval 200 mm. Jika terdapat penimbunan

kembali atau pembuangan material maka harus dijelaskan dalam deskripsi

pekerjaan.

Penggalian pada bangunan lam4 misalnya pekerjaan galian pada

perkerasan jalaq permukaan betorq aspal, dinyatakan dalam meter persegi

dan disertai dengan ketebalan lapisan galian. Untuk penghancuran struktur

beton bertulang dinyatakan dalam meter kubik. Kedua macam pekerjaan

penggalian ini merupakan pekerjaan galian khusus, dan terdapat kesulitan

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

34

untuk mengisikan kuantitas pekerjaan yang akan dilakukan sehingga

diberikan volume tambahan untuk mengantisipasi pekerjaan tersebut.

Pekerjaan galian untuk membentuk terowongan dinyatakan dalam

meter kubik dan disertai dengan tinggi, lebar dan panjang dari terowongan

yang akan dibuat.

Semua pekerjaan penggalian telah memasukkan perlindungan

terhadap kelongsoran tanah selama penggalian

Pekerjaan urugan disertai dengan metode penimbunan yang dipilih

beserta ketebalan masing-masing lapisan yang diinginkan dan sumber

material timbunan yang digunakan. Perataan lahan baik berbentuk kurva

atau miring dinyatakan dalam meter persegi.

Pekerjaan pembuangan material galian dapat dilakukan di lokasi

konstruksi atau diluar lokasi konstruksi, sehingga dalam deskripsi

pekerjaan perlu dituliskan lokasi pembuangan material dan dinyatakan

dalam meter kubik

Untuk menjaga lokasi konstruksi bebas dari genangan air selama

masa konstruksi maka dilakukan pemompaan air keluar dari lokasi proyek.

Biaya pembuangan air ini merupakan biaya tersendiri diluar biaya

penggalian.

6. Pekerjaan beton

Pekerjaan beton meliputi pekerjaan pembesian, bekisting dan

pekerjaan pengecoran beton. Pekerjaan struktur beton ini dipisatrkan untuk

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

3 5

masing-masing struktur bangunaq misalnya dinding, plat, pondasi, tangga,

kolom dan balok.

Pondasi beton dinyatakan dalam meter kubik, dan diklasifikasikan

menjadi lima bagian. Bagian pertama adalah gabungan dari poer/pile cap

dan kolonq sedangkan keempat bagian lainnya adalah pondasi lajur, balok

lantai, pondasi dinding penaharq underpinning, isolated pier/post

foundation dengan volume lebih besar dari 0.5 m3.

Pelat lantai dinyatakan dalam meter persegi dengan disertai

ketebalan pelat. Lokasi pekerjaan lantai sebaiknya ditulis dalam deskripsi

pekerjaan. Hal ini dapat mengantisipasi jika ternyata dibutuhkan metode

khusus untuk pelaksanaannya. Penebalan lantai dinyatakan dalam meter

dan dituliskan pula ketebalan serta lebar penebalannya.

Dinding beton dinyatakan dalam meter persegi berikut ketebalan

dinding yang dikerjakarl dan diukur diantara dua pilar atau kolom. Satuan

yang dipakai untuk dinding penahan dan basement dinyatakan dalam

meter kubik. Untuk dinding beton yang memiliki lebar kurang dari 500mm

digolongkan ke dalam kolom, sedangkan untuk lebar dinding lebih dari

500 mm digolongkan ke dalam dinding beton.

Kolom, balok, tangga, beton pembungkus struktur baja/ komposit

dinyatakan dalam meter kubik.

Kerbs, copings, sil/s diberikan dalam meter. Pekerjaan yang

berhubungan dengan struktur ini sudah termasuk bekisting, penulangan

(ika ada), sertafi nishing.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

36

Desain dari expansion joint, joint yang berhubungan dengan

waterstop, tipe lainnya dinyatakan dalam meter. Pekerjaan desain ini

sudah termasuk pemasangannya.

Pekerjaan pembesian dipisahkan untuk setiap jenis, mutu dan

diameter tulangan yang dipergunakan dan dinyatakan dalam kilogram atau

ton. Sepertihalnya betorq pekerjaan pembesian ini juga dibagi menurut

komponen struktur yang akan dikerjakall misalnya tulangan pondasi,

kolonr, balo( sloof, plat lantai, tangga. Pembagian tersebut diperjelas

dengan kondisi tulangan yang diinginkaq misalnya tulangan lurus dengan

atau tanpa kait, tulangan spiral, atau tulangan yang memiliki panjang lebih

dar' 12 meter.

Selain tulangan tunggal, terdapat tulangan terfabrikasi, dimana

dalam deskripsi penulangan jenis ini disertai dengan tipe tulangan yang

digunakan dan massanya. Satuan yang dipakai untuk pembesian yang

menggunakan tulangan yang terfabrikasi dinyatakan dalam meter persegi

luasan tulangan yang dibutuhkan. Kuantitas yang terhitung sudah

memperhitungkan tentang panjang penyaluran, kait, dan pengikat. Jika

terdapat lubang dalam pekerjaan ini maka luasan yang masuk dalam

volume tidak perlu dikurangi dengan luasan lubang selama luas lubang

kurang dari 1 m2.

Pekerjaan bekisting secara umum dibagi menjadi pekerjaan

bekisting untuk permukaan datar (pelat), permukaan tegak (dinding),

permukaan miring, permukaan lengkung, sisi balolg kolonr, tepi lantai,

Irerbs dan tangg4cornices serta bagian-bagian lain yang kecil-kecil. Dalam

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

3 7

deskripsi pekerjaan bekisting disertakan jenis bekisting yang digunakan,

komponen struktur, dan permukaan akhir yang diinginkan dari struktur

tersebut. Jenis- jenis bekisting yang sering digunakan adalah bekisting

kayv, permanent metal, danbekisting untuk slipform construction.

Pekerjaan bekisting yang dilakukan termasuk pemotongan

material, pemasangan, dan penyangga bekisting yang diperlukan.

Pekerjaan bekisting dinyatakan dalam meter persegi. Untuk bekisting di

tepi balok ataupun plat selama tinggi dari bekisting tersebut kurang dari

300 mm maka dinyatakan dalam meter lari panjang. Pengurangan

pekerjaan bekisting dilakukan jika terdapat lubang lebih dari I m2. Pada

pertemuan balok dengan balok tidak perlu dilakukan pengurangan

bekisting pada balok induk. Begitu juga dengan pertemuan kolom dan

balok.

Pekerjaan beton pracetak juga termasuk dalam kelompok ini.

Pekerjaan beton pracetak dituliskan menurut jenis komponen pracetak

dimana didalamnya sudah termasuk beton, bekisting, penulangan, serta

pemasangan dan penyambungannya. Volume pekerjaan beton pracetak

adalah jumlah komponen pracetak yang dipakai, dan jika memungkinkan

untuk cornice, plint, sill, copingjuga dapat dinyatakan dalam jumlah atau

meter.

Struktur komposit urtara beton pracetak dan beton cor di tempat

diperlakukan sama dengan beton cor di tempat dan dinyatakan dalam

satuan meter kubik. Deskripsi pekerjaan yang dilakukan diperjelas dengan

jenis komponen dan metode (ika ada) yang dipakai.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

38

Stuktur beton pratekan dideskripsikan metode penarikan berikut

jenis, jumlatL dan tegangan tulangan pratekan yang digunakan. Seperti

pada pekerjaan beton bertulang biasa, pada struktur beton pratekan dibagi

menjadi pekerjaan penulangarq bekisting dan pengecoran, satuan

pekerjaan yang dipakai adalah meter kubik.

Pekerjaan struktur beton pratekan pracetak dibagi menjadi beton

pratekan dipabri( pasca tarik dilapangan setelah terbentulg beton yang

dicetak perkomponen dan dilakukan penarikan sebelum pemasangan,

pasca tarik setelah pemasangan dan dapat menahan beban sendiri(tanpa

penyangga), dan yang terakhir adalah beton pratekan pasca tarik setelah

terpasang dan diberikan penyangga sampai penarikan usai. Deskripsi

pekerjaan beton pratekan pracetak diberi keterangan yang sama seperti

pekerjaan beton lainnya dan satuan yang dipakai adalah jumlah komponen.

7. Pekerjaanpasangan

Material yang dipakai dalampekedaan pasangan ini adalah batu

batq batako, rooster, glassblock, serta material cetakan lainnya.

Data- data yang perlu dituliskan dalam pekerjaan ini adalah data

tentang ukuran, jenis dan kualitas dari pasangan yang digunakan, tipe

perekat, serta komposisi dari campuran mortar.

Pekerjaan pasangan dibedakan menurut komponen struktur yang

dikerjakan dan dipisahkan menurut ketebalannya. Satuan volume

perkerjaan pasangan yang dipakai adalah meter persegi. Jika tinggi

pasangan kurang dari 300 mm maka satuan yang dipakai adalah meter.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

39

Dalam pengukurannya tidak perlu dilakukan pengurangan jika

luasan lubang kurang dari 0.5 m2. Jenis permukaan akhir dari pasangan

perlu dituliskan pula jika dikehendaki bahwa permukaan tersebut akan

diekspos dan dinyatakan dalam meter persegi.

8. Pekerjaan pengaspalan

Pekerjaan pengaspalan dibagi menjadi tiga, yaitu damp-proofing

and tanking, paving and sab-floors, dan roofing.

Dalam deskripsi pekerjaan ini disertai dengan kualitas aspal, tebal

dan jumlah lapisarg lapisan dasar dan lapisan akhir permukaan yang

diinginkan.

Pengukuran pekerjaan pengaspalan dinyatakan dalam meter

persegi. Untuk pekerjaan pengaspalan dengan lebar dibawah 300 mm

dinyatakan dalam meter lari panjang.

Masonry

Pekerjaan pasangan batu dalam kelompok ini termasuk penyediaan

bahaq pemotongan, pemasangan berikut penyambungan yang diperlukarq

dan finishing dari pasangan yang ditentukan. Dalam deskripsi pekerjaan

pasangan batu diperlakukan sama dengan pekerjaan brickwork dan

bloclcwork, yang membedakan hanya material yang digunakan.

Satuan pekerjaan yang digunakan adalah meter kubik. Untuk

dinding, deskripsi pekerjaan disertai dengan ketebalan dinding yang

diminta. Finishing dari permukaan batu diukur dalam meter persegl.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

40

Penutup pilar batu, plint, corbell, yang memiliki lebar kurang dari

600 mm dan tinggi kurang dari 600 mm dinyatakan dalam meter,

sedangkan untuk ukuran lebih dari itu dinyatakan dalam meter persegi.

Untuk batu yang memiliki tinggi lebih dari 2 m dituliskan secara

terpisah dan disertakan pula dimensi yang dikehendaki. Untuk batu yang

memiliki lcubikasi lebih dari I m3 dipisahkan berjenjang dalam kelipatan

0.25 m3.

10. Pekerjaan atap

Pekerjaan atap dipisahkan menurut jenis penutup atap yang

digunakan" dan dinyatakan dalam meter persegi. Untuk konstruksi atap

dimasukkan dalam kelompok pekerjaan baja, jika menggunakan

konstruksi bajq dan dimasukkan pada kelompok pekerjaan kayu

(carpentry andjoinery), jika menggunakan konstruksi kayu.

Penutup atap menurut sudut yang dibentuk dengan bidang

horisontal dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah

penutup atap datar jika sudutnya kurang dari 10". Penutup atap miring

dengan sudut antara 10" sampai 50", penutup atap miring dengan sudut

lebih dari 50".

Dalam penghitungan luasan penutup atap tidak terdapat

pengurangan luas selama luasan lubang kurang dari 0.5 m2. Untuk hiasan-

hiasan disekitar atap, seperti lis dinyatakan dalam meter lari, atau jumlah

jika diketahui dimensinya.

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

4 l

Pekerjaan atap juga termasuk pekerjaan talang air hujan yang

dinyatakan dalam meter lari panjang. Jika dikehendaki saluran air hujan

juga dimasukkan dalam kelompok ini dan dinyatakan dalam meter lari.

I l. Pekerjaan kayu (carpentry and joinery)

Pekerjaan kayu dipisahkan menurut jenis kayu, panjang, dimensi,

serta kualitas kayu yang dipergunakan. Pekerjaan lain yang berkaitan

dengan pemeliharaan k"yu, pelapisan kayu juga dimasukkan dalam

kelompok ini dan terpisah dari pekerjaan lainnya.

Pekerjaan kayu untuk rangka batang (kuda-kuda) dinyatakan dalam

meter lari. Untuk pekerjaan gording usuk dan reng dinyatakan dalam

meter persegi.

12.Ironmongery

Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pekerjaan

penggantung dan kunci, yang meliputi engsel, kunci pintu, kait. Kuantitas

yang masuk dalam volume pekerjaan ini adalah sesuai dengan jumlah

masing - masing komponen yang dibutuhkan untuk konstruksi dan

dinyatakan dalamprime cost sum.

13. Pekerjaan struktur baja

Pekerjaan struktur baja terpisah menurut komponen strukturnya"

misalnya kolom, balolq rafter. Dalam mendeskripsikan masing - masing

komponen struktur disertakan pula dimensi baja yang digunakan. Satuan

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

42

yang dipakai untuk pekerjaan struktur baja dinyatakan dalam kilogram

atau ton. Pekerjaan struktur ini meliputi pengadaa4 pemotongarq

penghantaran, erection, fi tting, dan fixing pada posisi yang dikehendaki.

Alat penyambung yang dipakai dimasukkan dalam item terpisah,

untuk setiap alat penyambung yang digunakan dihitung sesuai dengan

kebutuhan konstruksi.

Pemberian lapisan pada permukaan baja baik untuk lapisan anti

karat atau pengecatan dinyatakan dalam meter persegi.

14. Pekerjaan Metal

Pekerjaan metal merupakan pekerjaan pelengkap dan dipisahkan

menurut jenis material yang digunakan" misalnya besi, stainless steel,baja.

Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pekerjaan

railing tangga, pekerjaan pagar besi, untuk satuan pekerjaan dinyatakan

dalam meter persegi dengan menyertakan ketinggian yang dikehendaki.

15. Penyelesaian dinding dan plafon

Pekerjaan penyelesaian ini berkaitan dengan perlindungan

konstruksi terhadap cuaca, sehingga bagian eksternal dari gedung

dipisahkan dari pekedaan internal. Untuk pembagian pekerjaan

penyelesaian dipisahkan menurut jenis penyelesaian yang diinginkan

(keramilq cat, plesteran, water proofing, granit, marmer) dan dinyatakan

dalam meter persegi. Untuk bagian tepi diukur dalam meter lari dengan

menyertakan ketebalan yang diperlukan.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

43

Penyelesaian yang dapat dilakukan di tempat misalnya plesteran

disertakan pula komposisi plesteran dan ketebalan yang diperlukan. Untuk

pengecatan dinding dipisahkan menurut jenis cat dan warna yang

digunakan.

Pada pengecatan plafo4 luasan yang diukur adalah luasan yang

dibatasi oleh dinding atau partisi.

16. Penyelesaian lantai

Pekerjaan penyelesaian lantai serupa dengan pekerjaan

penyelesaian dinding dimana dibedakan antara pekerjaan eksternal dan

pekerjaan internal. Deskripsi pekerjaan penyelesaian disertai dengan jenis

material yang akan digunakan untuk menutup lantai dan dibedakan

menurut komponen struktur yang dikerjakan.

Material yang dipakai dalam pekerjaan penutup lantai dapat berupa

plesteran, water proofng, keramilq karpet dan meterial lain yang

ditentukan dalam spesifikasi. Satuan yang dipakai dalam pekerjaan ini

dinyatakan dalam meter persegi. Untuk plint dinyatakan dalam meter.

Luasan terhitung sesuai dengan luasan yang ditutupi oleh penutup

lantai tanpa pengurangan akibat adanya lubang selama luasan lubang

kurang dari 0.5 m2.

17. Pemipaan

Pekerjaan pemipaan dalam kelas ini dibagi menurut instalasi

pemipaan yang adao yaitu instalasi sanitasi, instalasi air kotor, limbah,

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

44

instalasi air dingin, instalasi pemadam kebakaraq instalasi air panas,

instalasi gas, instalasi tekanan udara.

Deskripsi pekerjaan yang dituliskan menjelaskan tentang instalasi

yang akan digunakarq jenis pipa yang dipakai beserta spesifikasiny4 serta

lapisanJapisan yang harus diberikan pada pipa baik sebelum ataupun

sesudah pipa terpasang. Pekerjaan pemipaan ini termasuk penyambungan

pipa dan perletakannyapada lubang saluran.

Pekerjaan pemipaan diukur sepanjang pipa yang dibutuhkan

termasuk sambungan yang dipakai dan dinyatakan dalam meter. Diameter

pipa yang dituliskan dalam deskripsi merupakan diameter lubang bagian

dalam. Untuk diameter pipa kurang dari 50 mm panjang pipa yang

dimasukkan berikut sambungannya" sehingga biaya yang masuk sudah

termasuk penyediaan sambungannya. Sedangkan untuk pipa dengan

diameter lebih dari 50 mm sambungan pipa dan fitting dimasukkan

tersendiri dan dihitung menurut jumlah kebutuhanltting dan sambungan

itu sendiri.

Pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan pipa baik berupa

galian dan penimbunan kembali sudah diperhitungkan dalam kelompok

ini. Untuk memudahkan, sebaiknya dalam penulisan pekerjaan disertakan

juga lokasi pemasangan pipa.

Untuk instalasi air bersih perlu dituliskan pula kegunaan pipa yang

akan dibuat dan digolongkan menjadi pipa utama dan pipa sekunder.

Insulasi pemipaan dinyatakan dalam meter lari dan disertai dengan tipe

material, ketebalary finishing, perlindungarq dan metode penrasangannya.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

45

Jika dalam masa konstruksi terdapat pemasangan pipa sementara

maka harus dimasukkan dalam kelompok ini dan diberikan batasan waktu

pemakaiannya.

Setelah pemasangan pipa, maka akan dilakukan pengetesan pipa.

Pengujian pipa ini dimasukkan tersendiri dan terdapat biaya untuk

pengujiannya.

18. Instalasi mekanik

Pekerjaan dalam kelompok ini dibagi menjadi beberapa bagian,

ventilasi, pendingin, AC, perlindungan kebakaraq lift daneskalator.

Pekerjaan ini berhubungan dengan pemasangan komponen

mekanik termasuk peralatan yang diperlukan misalnya bor, paku.

19. Instalasi elektrik

Pekerjaan instalasi listrik dalam kelompok ini mencakup main

switch gear, distribusi energr/power distribution, lampu, AC, instalasi

mekanik, telepon, bel, jam, distribusi suara(sound distribution, signal,

alarm kebakaran, sistem keamanarq earthing condtctors, lighting

conductor, bui lding automation.

Pekerjaan instalasi listrik diukur menurut kebutuhan bahan,

contohnya untuk kabel diukur dalam meter lari. Kelengkapan instalasi

listrik misalnya saklar, lampu, generator tidak disertakan dalam pekerjaan

kecuali terdapat perjanjian dan spesifikasi tertentu yang telah disepakati.

Pengujian pekerjaan listrik ini dimasukkan sebagai itemtersendii.

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

46

20. Glazing

Deskripsi pekerjaan ini disertai dengan jenis kaca, ketebalan atau

berat yang dipergunakan. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemotongarq

p€masangarg pembersihan sampai pada pemolesan kaca serta perlindungan

jika diperlukan.

Kuantitas pekerjaan kaca dinyatakan dalam meter persegi,

sedangkan untuk tepian kaca berupa lis, bevel dinyatakan dalam meter.

21. Pengecatan dan dekorasi

Pekerjaan pengecatan dibdakan menurut jenis cat yang digunakan

serta lokasi pengecatan. Dalam deskripsi pekerjaan disertakan ketebalan

cat, jumlah lapisarq warna, jenis cat yang digunakan.

Pekerjaan pengecatan ini sudah termasuk persiapan permukaan

lapisan yang dicat, penyangga yang dibutuhkan selama pekerjaan

pengecatan (scaffolding). perlindungan terhadap komponen struktur lain

selama pengecatan.

Pekerjaan pengecatan ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu

pengecatan internal dan pengecatan eksternal. Satuan pekerjaan yang

dipakai adalah meter persegi. Luasan terhitung adalah luasan yang tertutup

oleh cat. Untuk tinggi dinding lebih dari 3.5m , dibagi menjadi beberapa

tahapan yang merupaakn kelipatan dari 1.5 m.

Pekerjaan pengecatan dengan tinggi kurang dari 300 mm

dinyatakan dalam meter dan dibagi-bagi menjadi beberapa kelas

berdasarkan kelipatan seratus dari ketinggiannya.

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

47

Luasan yang diukur tidak perlu dikurangi dengan luasan lubang

selama luas lubang kurang dari 0.5 m2.

Pekerjaan dekorasi dinding selain cat, perlu dituliskan dalam

deskripsi pekerjaan" dan diperjelas dengan jenis material yang

dipergunakan. Seperti halnya pekerjaan peng@atan, pekerjaan dekorasi ini

dibagi menurut komponen struktur yang dikerjakan. Satuan pekerjaan

yang digunakan dinyatakan dalam meter persegi, sedangkan untuk lis

dinyatakan dalam meter.

22.Pekeqaan drainase

Pekerjaan drainase ini meliputi pekerjaan galian dan pembuatan

alas serta pemipaan yang digunakan yang dinyatakan dalam meter dan

diberikan level tanah, penampang pipa, lebar dari alas saluran. Kedalaman

saluran dibatasi hingga 2 meter dan diberikan dalam beberapa tahapan

menurut kelipatan 250 mm. Untuk penggalian saluran yang melengkung

disertakan pula radius kelengkungannya. Pekerjaan galian yang

berhubungan dengan muka air tanah atau tergenang air diberikan sebagai

itemtersendin.

Untuk penggalian saluran pada lantai beton, pilsangan bat4

perkerasan jalan diukur dalam meter kubik.

Kelengkapan drainase, misalnya lubang kontrol, inspection

chamber, septictanlg diberikan sebagai item tersendiri dan dihitung

menurut jumlah yang dibutuhkan. Ukuran yang dipakai didasarkan pada

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

48

peraturan yang ada. (Singapore Institute of Surveyors and Valuers, 1986,

hal r-62)

CESMM membagi pekerjaan di dalam konstruksi menjadi 24 kelas

utama, dimana masing - masing kelas terdiri dari 3 divisi secara berturutan.

Pembagian telas dan divisi-divisinya dideskripsikan secara umum sehingga

tidak terlalu panjang dan spesifih dan dalam pembagian tersebut diberikan

pula satuan kuantitas pekerjaan yang digunakan. Untuk memudahkan

penelusuran pengukuran maupun kelengkapan arsip setiap pekerjaan yang

terdapat di dalam CESMM diberi kode. Kode ini berupa huruf untuk

menunjukkan kelas yang dimaksud serta angka yang terdiri dari tiga bilangan.

Bilangan pertama menunjuk pada divisi pertama dan begitu pula bilangan

kedua dan ketiga.

Adapun klasifikasi pekerjaan menurut CE&dM anahh sebagai berikut :

l. Kelas A: General item

Yang termasuk di dalam kelas ini adalah kewajiban umurn, fasilitas

dan pelayanan di lapangan, pekerjaan sementarq pengujian material dan

pekerjaarq biaya yang harus diperhitungkan (mungkin ada selama proyek

berlangsung), serta item-item lain yang mungkin timbul berkaitan dengan

hal - hal tersebut diatas. Masing-masing pekerjaan di dalam kelas A

dinyatakan dalam lump sam.

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

49

2. Kelas B : Peninjauan Lokasi (Site Investigation)

Peninjauan lokasi ini meliputi pekerjaan yang berkaitan dengan

pemeriksaan tanah misalnya trial holes and shafts, boreholes, sumur,

pembuatan benda uji, pengujian tanah dilokasi proyek. Masing-masing

pekerjaan diukur dalam jumlah pengujian yang dilakukan, kecuali untuk

pengeboran diukur untuk setiap meter kedalaman. Khusus untuk

pengeboran dicantumkan pula keterangan diameter alat bor yang

digunakan.

3. Kelas C : Proses Geoteknik dan proses spesialis yang lain

Pekerjaan yang termasuk didalam kelas C ini adalah pekerjaan

yang berkaitan dengan perbaikan tanah dan perkuatan tanatq misalnya

diaphragm wall, pekerjaan pemasangan angker baik yang bersifat

sementara maupun permanerL grouling.

Dalam setiap deskripsi pekerjaan diberikan datz4*a yang

mendukung misalnya untuk diaphragm wall diber*an ketebalan dinding

yang diinginkan. Pada pekerjaan grouting diberikan material dan

komposisi grouting yang dipergunakar4 sedangkan untuk pekerjaan

pengeboran dituliskan pula diameter yang dikehendaki.

4. Kelas D : Penghancuran dan pembersihan lokasi

General clearance atau pembersihan umum adalah suatu usaha

untuk memindahkan material yang tidak dikehendaki dari lokasi

konstruksi. Untuk memperjelas dituliskan pula luasan yang akan

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

50

dibersihkan dalam deskripsi pekerjaan. Material hasil pembersihan

merupakan hak dari kontraktor. Untuk ketentuan lain yang berhubungan

dengan kepemilikan hasil pembersihan akan dituliskan dalam deskripsi

pekerjaan.

Pada pekerjaan pembersihan pohon perlu dituliskan pula

ketinggian pohon yang akan dibuang. Ketinggian pohon yang dimaksud

adalah tinggi pohon yang berada diatas satu meter diatas permukaan tanah.

Pekerjaan pemindahan pohon untuk penanaman kembali bukan merupakan

pekerjaan pembersihan.

Bangunan atau komponen bangunan yang dihancurkarq dituliskan

secara jelas dalam deskripsi pekerjaan. Dalam penulisan deskripsinya

,-. dapat dibagi-bagi untuk setiap struktur atau dapat juga dituliskan secara

-;\keseluruhan.I;

"rl Volume yang dimasukkan dalam klasifikasi bangunan adalah

volume pendekatan dari pengukuran yang tampak dari bangunan atau

komponen yang akan dihancurkan. Volume ini tidak termasuk volume

bangunan yang terdapat di bawah permukaan tanah.

Pekerjaan pemindahan atau penghancuran pemipaan dimaksudkan

untuk pipa dan sistem pendukungnya yang memiliki diameter lebih dari

300 mm.

5. Kelas E : Pekerjaan tanah

Pekerjaan tanah ini meliputi pekerjaan galian atau pengerukan,

urugarL pemadatan, dan pembentukan lahan. Pekerjaan tersebut telah

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

5 l

meliputi pembuangan material galian, pengamanan selama penggalian, dan

proses pemompaan jika lokasi galian terendam air. Untuk pekerjaan

pembuangan atau penambahan material atas galian yang dilakukan sebagai

akibat adanya pekerjaan pemancangan dimasukkan dalam kelas a

Pekerjaan tanah yang tidak termasuk dalam kelas E adalah pekerjaan

galian untuk penyelidikan tanah (kelas B), diaphragm wall (kelas C), pipa

dan saluran (kelas I,J,KL), pemancangan (kelas Q), terowongan (kelas T),

pondasi untuk pagar (kelas X).

Material hasil galian diasumsikan untuk dipakai kembali selama

masa konstruksi. Jika ternyata material tersebut akan dibuang maka akan

dituliskan dalam deskripsi pekerjaan disertai dengan lokasi pembuangan

yang ditentukan. Pada deskripsi pekerjaan galian perlu dituliskan dimensi

galian yang akan dikerjakan. Hal ini akan membantu penghitungan volume

galian dimana volume yang diperhitungkan adalah sebesar volume galian

yang ditentukan. Penambahan volume untuk ruang gerak pelaksanaan

tidak dimasukkan.

Jika memang dibutuhkan, item pekerjaan galian dapat dipisahkan

menurut tahapan penggaliannya (atau menurut jenis alat dan metode yang

dipakai).

Pekedaan urugan yang dimaksudkan adalah pekerjaan urugan

beserta pemadatannya, kecuali kedua pekerjaan tersebut terpisah. Volume

urugan dan pemadatan diukur sebesar volume urugan yang dilakukan,

sedangkan untuk urugan tanah diluar tanah hasil galian diukur sebesar

urugan yang diperlukan dikurangi dengan volume tanah galian.

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

52

Pembentukan lahan yang miring dihitung volumenya jika sisi dari

permukaan tanah memiliki sudut lebih dari 10".

Untuk urugan yang dilakukan pada area yang lunak atau untuk

penimbunan material dalam air volume yang diukur adalah jatak

transportasi yang ditempuh menuju ke lokasi tersebut.

Pengukuran pekerjaan tanah dinyatakan dalam satuan meter kubih

kecuali untuk penggalian dan urugan tanah untuk meratakan lahan

dinyatakan dalam meter persegi.

6. Kelas F : Pengecoran di tempat

Pekerjaan pengecoran di tempat dalam kelas F tidak termasuk

pekerjaan pengecoran cqp@ boreholes (kelas B), diaphragm wall (kelas

C), pipa dan drainase (kelas K dan L), tiang pancang (kelas P dan Q),

jalarL paving dan lcerb (kelas R), pondasi rel (kelas S), terowongan dan

slnft linings (kelas T), serta pondasi pagar (kelas X).

Pada kelas F, jenis dan kuat tekan beton yang digunakan dibedakan

baik jenis campuran dan jenis agregat yang dipergunakan. Keterangan

mengenai komposisi beton yang dipergunakan dituliskan dalam deskripsi

pekerjaan. Selain komposisi beton hal - hal lain yang perlu dituliskan pula

dalam deskripsi pekerjaan adalah letak komponen beton yang akan dicor

serta dimensi dari penampang komponen struktur beton. Posisi dari

komponen beton dituliskan untuk mengantisipasi adanya kondisi khusus

yang memerlukan metode tertentu untuk pelaksanaannya.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

53

Volume beton yang diukur mengikutsertakan volume beton yang

terisi oleh tulangan atau material baja lainnya, komponen pratekarq

komponen pracetak yang memiliki volume kurang dari 0.1m3, material

pengisi yang memiliki luasan kurang dari 0.005m'. VoL.r*e beton yang

terukur tidak termasuk rib atau eksternal splays yang memiliki luasan

kurang dari 0.005m2. Volume beton dinyatakan dalam meter kubik. Untuk

balok yang menjadi satu dengan pelat diidentifikasikan sebagai pelat.

Pemasangan sambungan dinyatakan dalam meter persegi dan meter

lari menurut jenis sambungan yang digunakan. Untuk penarikan baja

prategang pada beton pratekan dinyatakan dalam setiap tulangan yang

ditarik yang telah dipisahkan menurut panjang yang dipakai.

Aksesories beton yang dimaksud adalah pekerjaan lapisan akhir

pada struktur beton, misalnya wod float finish, steel trowel finish,

dinyatakan dalam meter persegi.

7. Kelas G : Concrete ancillaries

Concrete ancillaries yang dimaksudkan adalah pekerjaan yang

berkaitan dengan pekerjaan betoq yaitu pekerjaan bekisting, pembesian,

pemasangan sambungan, penarikan tulangan pratekan Qtost tensioned),

serta aksesoris yang berhubungan dengan pengecoran ditempat.

Pekerjaan lain yang serupa tetapi tidak termasuk dalam kelas ini

adalah pembesian pada diaphragm wall(kelas C), penarikan awal tulangan

pratekan pada beton pratekan (kelas H), bekisiting dan pembesian pada

beton pratekan (kelas Ff), bekisting dan pembesian pada pekerjaan

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

54

drainase dan pemipaan (kelas K dan L), bekisting dan pembesian pada

tiang pancang (kelas P dan Q), bekisting dan pembesian untuk jalan yang

terbuat dari beton dan paving (kelas R), bekisting untuk pondasi rel beton

(kelas S), Bekisting dan pembesian terowongan dan slwft lining (kelas T),

bekisting untuk pondasi pagar (kelas X).

Pekerjaan bekisting dinyatakan dalam satuan meter persegi, dan

dipisahkan menurut lebar bekisting yang dibutuhkan. Pekerjaan bekisting

ini dibedakan menurut hasil akhir dari pekerjaan bekisting yang

diinginkan, misalnya bekisting untuk hasil yang kasar (tertutup plafon),

hasil yang bagus (diekspos). Pekerjaan bekisting untuk void dinyatakan

dalam banyaknya lubang yang dibutuhkan dengan dibeda-bedakan

menurut kedalaman void yang diinginkan.

Pekerjaan pembesian dipisahkan menurut jenis tulangan, diameter

tulangan dan kuat leleh yang diperlukan. Pekerjaan pembesian ini

dinyatakan dalam kilogram atau ton berat besi.

8. Kelas H : Beton pracetak

Pekerjaan yang termasuk dalam kelas ini adalah pekerjaan

pembuatan" pemasangarL penyambungan dan pe6aikan komponen dari

beton pracetak. Pekerjaan yang tidak termasuk dalam kelas ini adalah

pekerjaan pemipaan dari beton pracetalg precast concrete manholes,

catchpits, and gullies, pekerjaan tiang pondasi beton praceta( paving, kerb

dan pelengkap lampu lalu lintas yang terbuat dali beton pracetab

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

55

terowongan dari beton pracetak, pekerjaan pasangan serta pekerjaan pagar

yang terbuat dari beton pracetak.

Yang dinamakan beton pracetak adalah beton yang dicetak pada

lokasi lain selain dari posisi pemasangan.

Untuk pekerjaan beton pracetak dibagi menurut komponen struktur

yang tersedia dan dalam deskripsi pekerjaannya disertai dengan spesifikasi

komponen, dimensi penampang dan lokasi komponen struktur.

9. Kelas I : Pekerjaan pemipaan - pipa

Pekerjaan pemipaan dibagi dalam beberapa kelas. Kelas I

mencakup pekerjaan pemipaan yang berhubungan dengan penyediaarq dan

penggaliaq pemasangan pipa beserta penyambungannya, serta pengurugan

kembali.

Deskripsi pekerjaan dalam kelas I dilengkapi dengan diameter pipa

yang dipakai beserta lokasi pemasangan pipa. Jika dalam satu lubang

saluran diisi oleh beberapa pipa juga perlu dituliskan dalam deskripsi

pekerjaan.

Panjang pipa yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah

panjang pipa yang dibutuhkan termasuk alat penyambungnya. Dalam

perhitungannya kebutuhan pipa merupakan kewajiban dari kontraktor

untuk memnyediakannya, sedangkan alat penyambung yang dipakai

dimasukkan dalam kelas J,K dan L. Kedalaman galian saluran diukur dari

permukaan tanah kerja hingga permukaan galian yang diinginkan.

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

56

t0. Kelas J : Pekerjaan pemipaan -fittings andvalves

Pekerjaan pemipaan yang tergabung dalam kelas J adalah

pekerjaan pemasangan sambungan beserta penyediaan bahannya. Untuk

memperjelas pekerjaan yang ad4 dalam deksripsi pekerjaan disertakan

jenis dan dimensi material yang akan digunakan.

I l. Kelas K : Pekerjaan pemipaan - manholes and pipe works ancillaries

Kelas ini menjelaskan tentang lubang kontrol dan pekerjaan lain

yang berhubungan dengan pekerjaan pemipaan. Pekerjaan penggalian dan

perletakan pipa termasuk dalam kelas I, sehingga yang dimasukkan dalam

kelas ini adalah material selain pipa yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

pekerjaan dalam kelas I dan J.

Dalam deskripsi pekerjaan disertakan tipe dari lubang kontrol,

catchpit, saluran. Kuantitas pekerjaan yang dimasukkan ke dalam volume

pekerjaan sama dengan pengukuran pekerjaan pemipaan pada kelas I.

Sedangkan untuk pengukuran kdalaman dari lubang kontrol dancatchpit

dilakukan dari tutup lubang hingga permukaan atas lantai saluran.

12. Kelas L : Pekerjaan pemipaan - support atd protection ancillaries

to lrying and excavation

Pekerjaan pemipaan yang termasuk dalam kelas L adalah pekerjaan

pemipaan yang berhubungan dengan penyangga pipa dan

perlindungannya. Pekerjaan dalam kelas L melengkapi pekerjaan

pemipaan dalam kelas I dan K.

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

57

Dalam deskripsi pekerjaan untuk alas dan penyangga pipa

diberikan tipe penyangga dan kedalaman alas (bed) yang dipakai.

Pengurugan kembali diatas permukaan hanya dimasukkan dalam BQ jika

p€ngurugan tidak menggunakan material hasil galian. Material untuk

pembungkus pipa juga perlu disertakan dalam deksripsi pekerjaan.

Penyangga pipa diperjelas dengan memberikan tipe penyangga beserta

ketinggian yang dipakai dimana tinggi pipa diukur dari dasar galian

sampai ujung atas pipa.

Volume tambahan pekerjaan galian pemipaan didapatkan dengan

mengalikan kedalaman rata-rata galian dengan panjang material yang

dipindahkan atau ditimbun dan dikalikan dengan lebar galian. Jika lebar

galian tidak diketahui maka lebar galian diambil sebesar 500 mm lebih

besar dari diameter pipa terluar jika diameter pipa kurang dari I meter.

Untuk diameter pipa lebih dari I meter maka lebar galian diambil sebesar

750 mm lebih besar dari diameter pipa. Volume pekerjaan penyangga dan

perlindungan pemipaan diukur sepanjang pipa termasuk penyambung,

tetapi tidak termasuk lubang kontrol dan chambers dimana tidak dilakukan

perlindungan.

13. Kelas M : Pekerjaan struktur metal

Pekerjaan struktur logam/ metal dalam kelas M tidak termasuk

pekerjaan logam yang terdapat dalam beton, pemipaarq tiang pondasi dan

pagar. Jenis struktur yang digunakan ditulis dengan jelas pada deskripsi

pekerjaan. Masa yang dimasukkan dalam volume pekerjaan merupakan

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

58

masa dari komponen struktur dan tidak termasuk alat penyambung.

Lubang pada komponen tidak diperhitungkan selama luasan lubang

tersebut kurang dari 0.1 m2.

14. Kelas N : Pekerjaan struktur metal lain-lain

Deskripsi pekerjaan disertai dengan spesifikasi dan ketebalan

logam yang dipergunakan. Masa yang dihitung merupakan masa dari

keseluruhan komponen dan tidak dilakukan pengurangan jika terdapat

lubang dengan luasan kurangdari 0.5 m2. Pekerjaan struktur logam diluar

yang terdapat dalam tabel dapat ditambahkan dalam kelas ini dan diberi

kode 3 sampai 8.

15. Kelas O : Pekerjaan kayu

Pekerjaan kayu yang digolongkan dalam kelas O adalah pekerjaan

konstruksi kayu, dimana pekejraan bekisting, tiang pondasi kayu, sleepers,

pagar tidak termasuk dalam kelas ini.

Deskripsi pekerjaan dalam kelas ini dilengkapi dengan jenis kayu,

ketebalan" dan lokasi dari komponen struktur. Jika perlu diberikan pula

panjang yang dikehendaki selama panjang kayu tersebut lebih dari 3

meter.

Panjang kayu yang diisikan dalam volume pekerjaan adalah

panjang kayu yang dibutuhkan tanpa dikurangi dengan sambungan,

sedangkan luasan yang dimaksudkan dalam tabel adalah luasan bruto dari

penampang kayu, begitu pula ketebalan kayu. Untuk pelat kayu areayang

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

59

diukur tidak perlu dikurangi dengan lubang selama luasan lubang kurang

dari 0.5 m2.

16. Kelas P : Pekerjaan pemancangan

Pekerjaan yang digolongkan dalam kelas ini adalah pekerjaan yang

berhubungan dengan pondasi tiang. Pondasi tiang dapat berupa tiang

pancang beton pratekan, sheet piles, tiang kayu, tiang baja atau pondasi

tiang bor.

Dalam deskripsi pekerjaan pondasi tiang perlu dituliskan jenis

pondasi tiang yang dipergunakan beserta karakteristiknya. Untuk tiang

baja perlu dituliskan penampang dan berat permeter untuk tiang baja yang

dipilitr, sedangkan untuk tiang jenis yang lain hanya perlu menuliskan

penampang tiang atau diameter tiang yang dipakai.

Pada pekerjaan pondasi tiang yang perlu diperhatiakan adalah

jumlah tiang yang dibutuhkan untuk setiap kelompolg panjang tiang secara

keseluruhan, serta panjang tiang terpancang secara keseluruhan atau

kedalaman total pengeboran yang dibagi menurut interval kedalaman.

Untuk interlocking steel piles diperlakukan sama seperti tiang yang lain

tetapi untuk panjang tiang diganti dengan luasan. Kedalaman tiang diukur

dari sepanjang tiang dari permukaan pemancangan sampai dengan ujung

bawah tiang pancang/ ujung bawah bor.

Luasan dai. interlocking steel pile dihitung dengan mengalikan

panjang dari dinding tiang termasuk panjang yang dipakai untuk tiang

khusus dengan kedalaman tiang. Yang dimaksud dengan tiang khusus

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

60

pada interlocking steel piles adalah interlocking steel corner, iunction,

clorure dan taper pile.

17. Kelas Q: Pilling ancillaries

Pekerjaan yang termasuk dalam kelas Q adalah pekerjaan yang

berhubungan dengan kelas P dan melengkapi pekerjaan dalam kelas P.

Daftar pekerjaan yang terdapat dalam kelas Q dimasukkan dalam BQ jika

diperlukan.

18. Kelas R: Jalan dan paving

Pekerjaan yang digolongkan dalam kelas R adalah pekerjaan yang

berhubungan dengan transportasi mulai dari pembuatan rub-base sampai

pada alat - alat perlengkapan lalu lintas, misalnya rambu lalu lintas dan

marka jalan.

Pekerjaan drainase jalan ray4 pagar jalan raya, tidak termasuk

dalam kelas ini. Penjelasan yang perlu disertakan dalam deskripsi

pekerjaan adalah material yang digunakan serta ketebalan masing-masing

lapisan untuk perkerasan jalan. Untuk pekerjaan yang memakai tulangan

baja terfabrikasi disertakan jenis material, ukuran dan massa untuk setiap

meter perseginya.

19. Kelas S: Rail track

Pekerjaan yang termasuk dalam kelas S adalah pekerjaan yang

berhubungan dengan pembuatan rel kereta api, mulai dari pengadaan rel,

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

6 l

pondasi, ballast serta peralatan yang berhubungan dengan rel kereta api

dan kelengkapannya.

Dalam pekerjaan ini yang dimaksud dengan supply adalah

pekerjaan yang berhubungan dengan penghantaran material ke dalam

lokasi proyek, sedangkan laying berarti semua pekerjaan yang

berhubungan dengan penghantaran suatu komponen ke lokasi proyek

hingga pemasangannya.

20.KelasT:Terowongan

Pekerjaan terowongan yang dimaksud dalam kelas ini adalah

pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian terowongan, saluran.

Untuk pekerjaan geoteknik yang berhubungan dengan tanah dimasukkan

dalam kelas C, sedangkan pekerjaan pemipaan yang berhubungan dengan

terowongan dimasukkan dalam kels I, J, I! dan L.

Untuk memperjelas pekerjaan yang akan dilakukan, dalam

deskripsi pekerjaan dituliskan diameter galian yang dilakukan untuk

terowongan sehingga penggolongan dilakukan terhadap panj ang galian.

21. Kelas U : Brickwork, block work, and masonry

Dalam penulisan pekerjaan pasangan disertakan pula jenis material

dan dimensi yang digunakan, atau dapat juga disertakan keterangan bahwa

jenis pasangan yang digunakan menurut spesifikasi yang ditentukan

(misalnya British Standardl. Selain itu dalam deskripsi juga dituliskan

ketebalan pasangan yang diinginkan.

Page 58: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

62

Kondisi pasangan yang diinginkarq misalnya berongga atau dapat

juga berupa perbedaan jenis pasangan dalam suatu dinding, juga perlu

dituliskan dalam deskripsi pekerjaan.

Volume pekerjaan pasangan yang diukur merupakan volume

pasangan berikut sambungan yang terjadi tanpa terdapat pengurangan.

Untuk pengukuran volume pasangan yang memiliki lubang, volume

pasangan yang ada tidak perlu dikurangi lubang atau celah selama luasan

dari lubang tersebut kurang dari 0.25 mt. Volume dari pasangan batu

diukur dari garis tengah pasangan.

Z2.Kelas V : Pengecatan

Pekerjaan pengecatan yang dimaksudkan dalam kelas ini adalah

pekerjaan pengecatan beserta persiapan permukaan kerjanya yang

dilakukan dilokasi konstruksi. Yang tidak termasuk dalam pekerjaan ini

adalah pengecatan dan pemeliharaan komponen bahan yang dilakukan

diluar lokasi proyek sebelum dikirimkan ke lapangan (untuk pekerjaan

baja masuk dalam kelas M dan N).

Dalam penulisan pekerjaan pengecatan disertakan pula material

yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini serta ketebalan cat atau

jumlah lapisan pengecatan.

Luasan yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah sebesar

luasan yang diberi lapisan cat, dan tidak perlu dilakukan pengurangan

meskipun terdapat lubang atau area terbuka selama luasan yang terbuka

Page 59: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

63

kurang dari 0.5 mt. Untuk permukaan yang memiliki lebar kurang dari I

meter tidak perlu dibedakan menurut ketinggiannya/ ketebalannya.

Untuk luas pengecatan pada metal, keberadaan plat penyambung,

brackets, paku keling, baut serta alat penyambung lain dapat diabaikan.

Luasan yang diukur untuk pengecatan pipa adalah sebesar panjang

pipa dikalikan dengan keliling pip4 dan tidak perlu dikurangi dengan

bagian pipa yang terpakai untuk sambungan atau penyangga.

Kelompok permukaan yang terisolasi diidentikkan dengan zuatu

are:l yang memiliki luasan kurang dari 6 m' dan memiliki kesamaan

bentuk dan dimensi.

23. Kelas W : Water proortng

Dalam penulisan pekerjaan water proofing disertakan pula material

yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini dan ketebalan serta jumlah

lapisan kedap air yang diinginkan.

Pekerjaan water proofng yang dimaksud mencakup persiapan

permukaan, sambungan, mitres, angle, fillets and built up edges or for

Iaying to falis and cambers. Pekerjaan waterproofing yag tidak termasuk

dalam kelompok ini adalah pekerjaan waterproofing pada sambungan

(termasuk dalam kelas C,G,FLLJ,K&T dan X; serta pekerjaan water

proofing pada dinding (termasuk dalam kelas U)

Luasan yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah sebesar

luasan yang diberi lapisan kedap air, dan tidak perlu dilakukan

pengurangan meskipun terdapat lubang atau area terbuka selama luasan

Page 60: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

64

yang terbuka kurang dari 0.5 m'. Untuk permukaan yang memiliki lebar

kurang dari I meter tidak perlu dibedakan menurut ketinggiannya/

ketebalannya.

[4/ater proofing diklasifikasikan sebagai atrved / kurva atau

permukaan yang bulat jika lengkungan tersebut memiliki radius kurang

dari l0 m.

Kelompok permukaan yang terisolasi diidentikkan dengan zuatu

area yang memiliki luasan kurang dari 6 mt dan memiliki kesamaan

bentuk dan dimensi.

24. Kelas X : Pekerjaan lain - lain

Kelas ini menjelaskan pekerjaan-pekerjaan lain yang berada diluar

struktur utama, misalnya pagar, pintu, drainase.

2.3 DATA BASE

Data base dair BQ mempermudah pembuatan BQ karena tidak perlu

menulikan pekerjaan yang dilakukan berulang dimana hanya berbeda pada

dimensi atau jenis material yang digunakan.

Untuk membuat dan base BQ, maka pekerjaan yang tertulis didalamnya harus

singkat, padat, jelas dan mudah dimengerti. Setelah itu deskripsi yang ada

dipisahkan menjadi frase-frase yang berjenjang (bertingkat), dengan menentukan

yang utama dan yang merupakan pilihan.

Page 61: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

65

Keuntungan dari data base BQ adalah deskripsi pekerjaan yang standar dan

konsisterq staf yang tidak berpengalaman dapat membuat BQ, dapat mengurangi

pengeditanBQ.

- Mempermudah perbandingan harga karena item-itemnya konsisten.

- Menghindari penulisan kata idem (sering membingungkan).

- Sistem tersebut sesuai'dengan Standard Method of Measarenent (sMM).

Adanya kemajuan dibidang teknologi computer dan dimana perangkat keras dan

lunak komputer tidak terlalu mahal, banyak perusahaan yang memilih suatu

piranti lunak komputer yang termudah. Sistem yang ada tidak hanya untuk

membuat bill melainkan juga untuk membantu dalam qnntity sTtrvey. Untuk

pengoperasiannya tidak perlu memasukkan data berulang-ulang karena data yang

akan dimasukkan telah tersimpan di dalam suatu data base.

2.4 METODE PENGUKURAN KUANTITAS ITEM PEKNRJAAN

Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan metode pengukuran dimana

metode pengukuran yang dipergunakan didapatkan dari beberapa literatur.

Metode pengukuran ini digunakan untuk menghitung volume pekerjaan dan

membantu perkiraan hargayang akan dipergunakan.

Berkenaan dengan judul yang dibuat maka yang dijelaskan pada bagian ini

hanya pada pekerjaan struktur dan penyelesaian pekerjaan struktur.

Metode pengukuran untuk tiap - tiap pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :

2.4.1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan meliputi prasyarat kontralg survei lokasi

proyelg sampai penyediaan alat kerja dan prediksi biaya - biaya yang

Page 62: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

66

mungkin timbul akibat adanya penggunaan metode atau alat bantu diluar

yang direncanakan.

Prasyarat kontrak yang dicantumkan dalam kelompok ini adalah

jaminan hnansial dan asuransi. Jaminan finansial yang biasa

dipergunakan dalam proyek konstruksi adalah Bid Bond, Performance

Bond dan Pryment Bond. Ketiga jaminan ini mengikat kontraktor untuk

melaksanakan kewaj ibannya.

Bid Bond adalah suatu jaminan yang diberikan kepada pemilik

proyek bahwa kontraklor terpilih akan melaksanakan konstruksi sesuai

kontrak yang ada dengan harga yang sesuai dengan penawaran yang

diberikan. Jika tidak, maka jaminan ini diberikan kepada pemilik sebagai

kompensasi. Besarnya jaminan tender ini bervariasi dan ditetapkan oleh

pemilik proyek, minimal 57o.

Performance Bond memberikan perlindungan kepada pemilik

proyek, terhadap kegagalan kontraklor dalam menyelesaikan kontrak

yang sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati, dengan

menunjukkan bahwa terdapat pihak dibelakang kontraktor yang mampu

memberikan jaminan finansial kepada kontraktor tersebut, sebatas nilai

nominal kontrak.

Payment Bond adalah jaminan finansial yang mengikat

kontraktor kepada suplier, tenaga kerj4 dan sub kontraktor dimana

kontraktor akan membayar sesuai yang diperjanjikan.

Page 63: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

67

Nilai dari Bid Bond, Performance Bond, dan Payment Bond

untuk beberapa negara berbeda - beda. Prosentase dari nilai masing -

masing jaminan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel2.4 Nilai Jaminan

Sumber : Masahiko Kunishim4 1994

Prasyarat yang kedua adalah asuransi. Asuransi ini berkaitan

dengan kewajiban dari kontraktor terhadap pekerjaannya dan hal-hal

yang berhubungan dengan proyek konstruksi tersebut. Asuransi

melindungi kontraktor, tenaga kerj4 dan pemilik atas hal - hal yang

mungkin terjadi selama masa konstruksi. Macam - macam asuransi yang

dapat digunakan adalah asuransi kebakaran" asuransi terhadap kerusakan

properti, asuransi terhadap huru - hara, force majoure Satuan dari

asuransi kerja ini adalah lump sam, yang besarnya ditentukan menurut

prosentase nilai proyek.

Sepertihalnya asuransi, pada bid bond, performance bond, dan

pmyment bond nilai yang dimasukkan dalam harga satuan adalah

besarnya biaya untuk mendapatkan ketiga hal tersebut diatas.

Survei lokasi proyek dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik

dari lokasi pekerjaan konstruksi. Sebagai alat bantu untuk melakukan

survei terdapat suatu formulir acuan yang disebut job site analysis

(lampiran 2.1), dimana didalamnya terdapat beberapa acuan untuk

Neqara Bad Bond Performance Bond Pavrnent BondUSA (Federal) 20% dari nilai

kontrak dau US$ 3juta, diambil yangterkecil.

100% dari nilaikontrak

4S5O % tergantung dari nilaikontrak. Jika nilai kontrak lebihdari US$ 5 juta makajaminannya adalah sebesarUS$ 2.5 iuta

USA (State) StO% dari nilaikontrak

100% dari nilaikontrak

1@% dari nilai kontrak keria

UK tidak ada too% tidak diielaskan

Page 64: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

68

meninjau lokasi suatu proyek, misalnya saja adanya air bersih di lokasi

pekerjaan" ja.rW tidaknya dari pusat kot4 lingkungan dari proyek, dan

sebagainya.

Survei lokasi proyek pada awal pekerjaan hanya mengamati sarana dan

prasarana yang telah tersedia sehingga dari hasil survei dapat

menentukan hal - hal yang perlu dilakukan untuk melakukan konstruksi.

Misalnya lokasi tersebut jauh dari pusat kota, dan tidak berpenghuni,

maka akan dibuatkan mess untuk pegawai, dan adanya kantin pekerja.

Selain itu jika tidak tersedianya jalan akses maka harus dibuat terlebih

dahulu pekerjaan infra strukturnya.

Pekerjaan pemetaan diperlukan jika konstruksi yang dibangun

adalah salurarq jalan, sehingga setelah pekerjaan pengularran selesai

dilakukan dan patok - patok terpasang, perlu dicek kembali kemiringan

dan ketinggiannya. Untuk pekerjaan konstruksi gedung hanya perlu

dilakukan pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok - patok.

Jika telah terdapat bench mork di lokasi konstruksi maka pengukuran

selanjutnya didasarkan pada titik tersebut, dan alat yang dibutuhkan

hanya meteran, unting-unting, dan penyipat datar.

Alat kerja yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat kerja

yang biasa dipergunakan, baik alat ringan , misalnya sekop, pacul,

sampai pada alat berat, misalnya buldazer, tower crane. Alat kerja

dihitung dalam lump sunr, tetapi menurut jenis alat yang dipakai terdapat

beberapa perhitungan untuk menentukan nilainya. Asumsi yang dipakai

Page 65: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

69

dalam menghitung nilai alat kerja adalah alat kerja ini diperoleh dengan

menyewa.

Untuk alat kerja biasa yang mudah mendapatkannya biasanya dimiliki

oleh kontraktor atau dapat membeli sesuai dengan keperluaq sedangkan

alat berat dihitung perjam pengoperasian alat berat. Selain nilai

penyewaan, ongkos operator juga dimasukkan dalam kelompok. ini.

Biaya operator alat dihitung untuk per jam pengoperasiannya. Oleh

karena itu biaya yang termasuk dalam alat kerja adalah biaya sewa lat

termasuk baya operator untuk membantu mengoperasikan alat yang

disewa.

Perancah atau scaffolding dihitung untuk setiap komponen

scaffolding yang dipakai. Komponen - komponen itu antara lain, main

frame, cross brace, u-head, jack base, joint pin. Iika perancah dan

penyangga tidak memakai scaffolding, melainkan memakai kayu atau

bambu maka nilai yang dipakai adalah besarnya nilai pembelian untuk

pembuatan perancah atau penyangga.

Bangunan dan akomodasi yang harus tersedia di lapangan

diperhitungkan pula secara keseluruhan. Laboratorium diperlukan jika

lokasi konstruksi jauh dari pusat kot4 misalnya hutan, sehingga

kesulitan untuk melakukan pengujian, maka dari itu disediakan

laboratorium. Mess juga dibutuhkan jika tenaga kerja yang diperoleh dari

lokasi sekitar proyek hanya sedikit. Mess pekerja dihitung secara

keseluruhan. Kantin dipersiapkan juga untuk membantu pekerja

sehingga tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh makanan, dan

Page 66: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

70

pekerjaan konstruksi tidak mengalami gangguan. Gudang proyek

diperlukan untuk menyimpan bahan dan material serta alat - alat yang

diperlukan selama masa konstruksi.

Biaya untuk pembuatan kantor proyek ini dapat dihitung secara

keseluruhan lump szrn untuk kantor dan perlengkapannya misalnya

faksimili, mesin ketilq teleporg komputeq .4C, mebel, atau dapat

dihitung secara terpisah. Kantor proyek hanya meliputi mebel dan

komputer, AC, dan hal lain yang berhubungan dengan inventaris kantor,

sedangkan biaya pengadaan telepon dan faksimili, KM/WC merupakan

biaya tersendiri. Masing-masing dinyatakan dalam satuan lump sum.

Biaya untuk faksimili dan telepon adalah biaya pengadaan ditambah

dengan biaya yang timbul akibat adanya pemakaian telepon dan

faksimili selama masa konstruksi.

Pekerjaan sementara dinyatakan dalam lump sum. Pekerjaan ini

dilakukan untuk menunjang pelaksanaan proyek. Untuk pengujian

material, pengambilan contoh material, serta pengujian dihitung secara

keseluruhan.

Site management adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengawas

dan pengawasan proyek. Biaya - biaya yang termasuk dalam sile

mqlrflgement adalah biaya transportasi untuk staf teknik selama masa

konstruksi, biaya yang dikeluarkan untuk keperluan administrasi proyek,

serta rapat proyek. Biaya - biaya ini dinyatakan dalam lump wm.

Selama masa konstruksi terdapat biaya - biaya lain yang harus

diperhatikarL antara lain biaya keamanarq listrik dan penerangan kerj4

Page 67: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

7 l

air kerj4 dan lain-lain. Biaya pengawasan dan penerangan dihitung

secara keseluruhan peroyek dengan memperhatikan apakah pengawasan

dan atau penerangan yang dibutuhkan, untuk berapa lama hal tersebut

dibutuhkan, biaya bahan bakar yang dibutuhkan. Biaya ini dihitung

untuk setiap orang yang berjagapershift.

Yang dimaksudkan dengan air kerja adalah air yang digunakan

sebagai salah satu komponen material konstruksi dan juga sebagai

konsumsi dari para pekerja dalam proyek konstruksi.

Air kerja ini bisa didapatkan dari lokasi pekerjaan itu sendiri dimana

akan dibutuhkan biaya instalasi air dan perpipaan, atau dapat juga

berasal dari luar lokasi konstruksi. Satuan dari air kerja dinyatakan

dalam lump sum.

Dokumentasi proyek dihitung secara keseluruhan, dokumentasi ini

meliputi foto kemajuan proyelg laporan kemajuan proyelg dan hal - hal

lain yang dapat menunjukkan perkembangan proyek konstruksi.

Biaya yang juga diperlukan adalah biaya untuk pembuatan gambar kerja

dan arsip dari gambar kerja. Biaya ini perlu ada karena dalam

pelaksanaan konstruksi perlu adanya gambar kerja dan keberadaan

gambar kerja harus ada untuk semua pihak, kontraktor, pengawas,

pemilik(iika perlu), sehingga terdapat biaya untuk panggandaan gambar.

Pembersihan selama masa konstruksi dilakukan secara berkala.

Biaya pembersihan dihitung secara keseluruhan. Biaya ini meliputi

pembuangan dan pemindahan material.

Page 68: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

72

Jika terdapat kesepakatan kerja antara kontraktor dan sub

kontraktor dan telah disepakati oleh pemilik proyek terdapat keuntungan

yang diberikan kepada kontraktor. Biasanya nilai yang tercantum di sini

adalah 5 Yo dan nilai proyek yang didelegasikan.

pekerjaan kompensasi jarang dilakukan, dan biasanya pekerjaan

ini merupakan hasil dari kesepakatan antara kontraktor dengan otoritas

yangada.

Biaya tambahan adalah biaya-biaya yang mungkin timbul diluar

dari biaya-biaya yang telah disebutkan sebelumnya. Biaya ini timbul

adanya pemakaian metode baru atau penggunaan alat kerja serta bahan

diluar yang telah diprediksikan. Biaya ini biasanya berkisar 5'IOYo dan

nilai proyek.

2.4.2 P ekerj aan Penghancuran/Pembongkaran dan Pemindahan

Pekerjaan penghancuran/pembongkaran dipisahkan atas

komponen - komponen bangunan. Hal - hal yang perlu ditulis dalam

deskripsi pekerjaan adalah lokasi komponen" penampang dan jenis

material yang akan dibongkar. Satuan pekerjaan yang dipakai untuk

pekerjaan pembongkaran adalah sama dengan satuan yang dipakai untuk

masing - masing kelompok pekerjaan.

Pekerjaan penghancuran/ pembongkaran diukur sesuai dengan

kondisi di lapangan, dimana volume yang dimasukkan dalam volume

pekerjaan adalah volume pendekatan dari pengukuran yang tampak dari

Page 69: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

73

bangunan atau komponen yang akan dihancurkan. Volume ini tidak

termasuk volume bangunan yang terdapat di bawah permukaan tanah.

Untuk penghancuran/pembongkaran instalasi pemipaan baru

diperhitungkan tersendiri jika diameter dari pipa dan sistem

pendukungnya lebih dari 300 mm. Jika kurang dari nilai tersebut maka

penghancuran instalasi telah tergabung dalam penghancuran/

pembongkaran komponen bangunan.

Pekerjaan lain yang termasuk dalam kelompok ini adalah

pekerjaan yang berkaitan dengan pemindahan struktur, misalnya

pemindahan instalasi air, pemindahan struktur/ arsitektur bangunan.

2.4.3 Pekerjaan Pondasi Tiang

Pekerjaan Pondasi tiang ini meliputi pondasi tiang pancang, steel

sheet pile, pondasi tiang bor, dan dinding penahan tanah.

Hal - hal yang perlu dituliskan dalam deskripsi pekerjaan

pemancangan adalah dimensi tiang pancang, yang menyangkut jenis,

bentulg ukuraq dan panjang dari tiang pancang, tipe sambungan yang

digunakan, sertajenis alat pancang yang digunakan.

Biaya yang diperhitungkan dalam pekerjaan pemancangan biaya

mobilisasi dan demobilisasi peralatan pancang, yang dinyatakan dalam

lump sum. Biaya penyewaan crane, biasanya diperhitungkan untuk

mengantisipasi letak penimbunan tiang pancang yang jauh dari lokasi

pemancangan. Biaya ini dapat dihitung secara keseluruhan (lump sam)

Page 70: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

74

atau dapat juga dihitung dalam jumlah hari sejak disewa beserta biaya

untuk mobilisasi dan demobilisasi crane tersebut.

Jika ternyata pada lokasi pancang kondisi tanah tidak

memungkinkan untuk dilakukan perletakan alat pancang maka terdapat

biaya pembersihan lahan. Pekerjaan pembersihan lahan termasuk dalam

Kelompok 5 (Kelompok Pekerjaan Tanah).

Metode pengukuran yang dilakukan untuk menghitung pekerjaan

pemancangan dibagi menurut jenis tiang pancilng yang digunakan.

Secara umum yang dimaksud dengan suplai tiang pancang adalah

proses fabrikasi tiang pancang dari produsen tiang pancang. Biasanya

harga dari tiang pancang ditentukan permeter lari panjang menurut

panjang tiang yang dibutuhkan, Semakin pendek tiang pancang maka

harga dari fabrikasi tiang akan semakin mahal. Setelah suplai tiang

pancang telah dipenuhi akan dilanjutkaq dengan penghantaran tiang

pancang terfabrikasi menuju ke lokasi proyek konstruksi. Penghantaran

tiang ini biasanya dijadikan satu dalam suplai tiang pancang. Jika

dikehendaki, penghantarar/transportasi tiang ini dapat disendirikan dan

diukur dalam satuan tiang yang terkirim.

Setelah tiang terkirim dan telah diletakkan pada tempat

penimbunan tiang, untuk selanjutnya akan dilakukan pengaturan tiang

(Gambar 2.2). Pengaturan tiang yang dimaksudkan adalah

memindahkan tiang dari lokasi tiang menuju ke lokasi pancang, jatak

pindah ini dinyatakan dalam meter dan dibedakan untuk tiap - tiap jarak

pindah yang diinginkan. Pengaturan ini termazuk penegakan tiang

Page 71: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

Qtitching) hingga siap dipancang (Gambar 2.3)

pancang dihitung untuk setiap tiang yang ditegakkan.

75

Pengaturan tiang

Tempat pen imbunan

t iang pancang

jarak p indah (m)

Gambar 2.2 P engaturan tiang pancang

- .-- ' -- l//

/ r r

, ,

It -F----------t=..v

Gambar 2.3 Pitching

Setelah tiang berada pada posisi pancang maka dilakukan

pemancangan yang diukur untuk setiap meter lari tiang yang terpancang.

Jika tiang tersebut akan disambung maka biaya penyambungan diukur

untuk setiap penyambungan yang dilakukan. Tidak menutup

kemungkinan bahwa dalam satu tiang pancang dengan kedalaman

tertentu membutuhkan lebih dari dua tiang pancang. Deskripsi

penyambungan tiang dilengkapi dengan alat penyambung yang

dipergunakan. Misalnya jika alat penyambung yang menggunakan las,

disertai pula keterangan tentang jenis kawat las yang

dipakai.Perpanjangan tiang adalah perpanjangan dari tiang pancang

hingga mencapai posisi poer Biasanya perpanjangan tiang pancang

menggunakan beton bertulang. Untuk itu pekerjaan perpanjangan tiang

O C

o o

Page 72: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

76

dipisahkan sesuai dengan pembagian pada pekerjaan struktur beton,

yaitu pekerjaan beton, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan penulangan.

Untuk pekerjaan perpanjangan tiang ini dipisahkan menurut jenis

tulangan yang dipakai, jika memerlukan tulangan diluar tulangan yang

terdapat dalam tiang pancang, baik polos ataupun ulir yang dinyatakan

dalam kilogram. Sedangkan volume beton diukur sebesar penampang

yang ditambah dikalikan panjang perpanjangan tiang pancang. (Gambar

2.4)

Pemotongan kepala tiang pancang diukur untuk setiap tiang yang

dianggap terlalu panjang melebihi ketentuan yang diinginkan. Meskipun

pemotongan tiang tersebut berbeda menurut ketinggian yang diinginkan

tetap diukur untuk setiap tiang.

Yang berbeda pada pondasi tiang adalah jika menggunakan cast in situ

in driven casing, steel sheet pile, dantiang pondasi bor.

Pada prinsipnya cast in situ in driven pile merupakan salah satu

jenis tiang pancang, tetapi yang dipancang adalah casingnya atut

selubungnya dan pengecorannya dilakukan ditempat (mirip dengan tiang

pondasi bor). Untuk pekerjaan suplai, transport, handling, dan

pemancangan adalah sama dengan pondasi tiang yang lain. Jenis pondasi

ini terdapat dua jenis, yaitu selubungnya tertanam atau dikeluarkan. Jika

selubung tertanam maka tidak terdapat pekerjaan untuk penarikan

kembali selubung. Untuk penulangan diukur sepanjang besi yang

dibutuhkan menurut kedalaman tiang yang dibutuhkaq dan kebutuhan

besi telah memenuhi standar pendetailan tulangan, baik itu mengenai

Page 73: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

panjang

didapat

pondasi.

77

penyaluran, penjangkaran ataupun kaitnya. Volume beton

dengan mengalikan penampang tiang dengan kedalaman

Gambar 2.4 Perpanjangan tiang pancang

Bagian yang dipotong

Gambar 2.5 Pemotongan kepala tiang pancang

Page 74: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

78

Steel sheet pile mirip dengan pondasi tiang yang lain yang

membdakan hanya bahan yang dipancang. Jika pada pondasi tiang yang

dipancang berupa tiang - tiang dengan p€nampang dan panjang tertentu,

sedangkan pada steel sheet pile material yang dipancang berupa

lembaran - lembaran baja. Oleh karena material yang berbeda, maka

pekerjaan suplai, transportasi, handling, dan pemancangan dinyatakan

dalam meter persegi, yang didapat dengan mengalikan panjang sheet pile

dengan kedalaman sheet pile yang diinginkan. Untuk penyambung

antara sheet pile dan tiang yang terdapat pada pojok sheet pile

dinyatakan dalam meter lari kedalaman.

Pada tiang pondasi bor, terdapat pekerjaan pengeboran yang

diukur dari permukaan pengeboran sampai pada kedalaman yang

diinginkan. Pekerjaan pengeboran ini dinyatakan dalam meter lari

panjang dan disertai dengan diameter bor yang dipergunakan. Untuk

pekerjaan beton dan penulangan diberlakukan sama dengan pekerjaan

cast in situ in driven casing.

Dinding penahan tanah juga termasuk dalam kelompok ini,

pekerjaan yang termasuk dalam dinding penahan tanah adalah pekerjaan

galian, hingga pekerjaan penyelesaian dari dinding penahan tanah.

Pekerjaan yang terdapat dalam kelompok ini terpisah dengan pekerjaan

beton (Kelompok 6), dan pekerjaan tanah (Kelompok 5).

Pekerjaan penggalian dipisahkan menurut jenis tanah yang akan

digali dan dinyatakan dalam meter kubik. Untuk penggalian biasanya

diperhitungkan juga luasan kerja untuk penggalian dinding penahan

Page 75: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

79

tanah. Tetapi volume yang terdapat dalam Bp biasanya merupakan

volume yang bersesuaian dengan gambar yang diperoleh dari konsultan

struktur. Oleh karena pekerjaan ini termasuk dalam pekerjaan pondasi

maka pekerjaan betorq bekisting, dan penulangan dalam dinding tidak

termasuk dalam Kelompok 6. Pekerjaan galian yang dimaksud dalam

kelas ini adalah pekerjaan penggalian beserta pembuangan materialnya.

Volume dari pekerjaan beton didapat dengan mengalikan panjang

dari dinding dengan kedalaman dinding penahan dan dikalikan pula

dengan ketebalan dinding penahan tanah. Jika diatas dinding penahan

tanah terdapat baloklkolom maka volume beton berkurang (sebesar

volume dinding yang dipakai untuk balok/kolom), sedangkan tulangan

yang dipakai adalah tetap tidak berkurang karena tulangan tersebut terus

tersalurkan sampai pada pertemuan balok/kolom dan dinding. Satuan

yang dipakai untuk volume pekerjaan beton dinyatakan dalam meter

kubik. Finishinglpenyelesaian dari dinding dinyatakan dalam meter

persegi. Penyelesaian dinding ini dimaksudkan jika dinding ini akan

diekspos. Penyelesaian ini dapat berupa plesteran kasar dengan berbagai

macam komposisi campuran atau dapat juga dipoles secara halus dengan

semen. Luasan yang akan dilapisi adalah sepanjang dinding dan

dikalikan dengan kedalaman yang diinginkan. Luasan ini akan dikalikan

dua jika dinding tersebut diekspos dalam dua arah.

2.4.4 P ekerj aan Pondasi

Pekerjaan pondasi dalam Kelompok 4 adalah pekerjaan pondasi

selain yang terdapat dalam Kelompok 3. Macam - macam pondasi yang

Page 76: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

80

termasuk dalam kelompok ini adalah pondasi beton, pondasi batu kali.

Pekerjaan pondasi dalam kelompok ini tidak termasuk pekerjaan galian

dan urugan, hanya terbatas pada pekerjaan pondasi itu sendiri (pasangan

batu, pekerjaan struktur beton).

Pondasi beton mencakup slool pondasi pelat setanpat, pelat

penuh, pondasi pelat lajur, serta poer. Seperti halnya pekerjaan beton,

pondasi beton ini juga terbagi atas pekerjaan beton, bekisting, dan

penulangan

Satuan yang dipakai untuk pekerjaan beton adalah meter kubih

sedangkan untuk bekisting dinyatakan dalam meter persegl, tulangan

dinyatakan dalam kilogram.

Pengukuran pekerjaan beton untuk sloofi, serupa dengan

pengukuran pekerjaan untuk balolq dimana penampang sloof dikalikan

dengan bentang bersih dari sloof yang diukur. Jika sloof tersebut

digabungkan dengan pondasi maka volume beton dikurangi dengan

volume beton yang termasuk dalam pelat.

Untuk pelat setempat, volume beton didapatkan dengan

mengalikan luas alas dari pondasi dengan ketinggian pondasi yang

dimaksud. Sedangkan untuk pondasi pelat penuh diukur sep€rti

menghitung pelat lantai. Pondasi pelat lajur dihitung dengan mengalikan

luas penampang pondasi dengan panjang dari pondasi tersebut.Volume

beton poer dihitung dengan mengalikan luas alas dari poer terhadap

ketinggian poer yang dimaksud.

Page 77: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

8 l

Pondasi batu ini saat ini jarang dipergunakan. Pekerjaan pondasi

batu ini yang dimaksud adalah pondasi batu kali, yang dipisahkan

menurut komponen - komponennya. Pasangan batu kali dinyatakan

dalam meter kubik yang didapatkan dengan mengalikan penampang

pondasi dengan panjang pondasi batu kali. Pondasi batu kali ini dapat

menerus dapat pula setempat. Untuk pasangan aanstamping dituliskan

ketebalan pasangan dan dinyatakan dalam meter persegi yang diperoleh

dengan mengalikan lebar dari penampang dengan panjang pondasi.

Jika dikehendaki untuk mengekspos pasangan batu kali maka

dimasukkan item beraben yang dinyatakan dalam meter persegi, dan

diperoleh dengan menghitung luas penampang yang diekspos.

Pada Gambar 2.6 dan Gambar 2.7 adalah bentuk penampang yang

biasa dipergunakan untuk pondasi batu kali. Cara perhitungan luas dan

volume pondasi batu dapat dilihat pada keteranganyangterdapat dalam

Gambar 2.7.

Pasangan Batu Bata Trasram

Sloof

Pasangan Batu Kali

Pasangan Aanstamping

Iantai Kerja

Urugan Pasir

Gambar 2.6 Pondasi batu kali

Page 78: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

82

I-a = luas penampang atas= axa

ILs : d + A2 + (a+ A) (4h2 + A2 - 2aA + 02 )0's

V: I/3 x (A2+aA+d)h

Lb= ["as penampang bawah =

AXA

Gambar 2.7 Bentuk Pondasi Batu Kali

Keterangan :

Ls : luas selubung limas terpancung

V : volume limas terpancung

La : luas penampang atas

Lb : luas penampang bawah

2.4.5 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan pembersihan, galian, urugan,

pemadatan, dan pembuangan. Yang termasuk pula dalam pekerjaan

tanah adalah lantai kerja dan urugan pasir bawah lantai.

Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang dilakukan untuk

membersihkan lahan proyek konstruksi pada awal konstruksi, sehingga

memungkinkan untuk dilakukan proses konstruksi atau dapat

difungsikan. Pembersihan lahan dapat berupa pembersihan rumput,

Page 79: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

83

dinyatakan dalam meter persegi. Pembersihan lahan dari pohon-pohon

dinyatakan dalam jumlah pohon yang dibuang, dengan memberikan

setiap ketinggian pohon yang dibuang, yang diukur dari permukaan

tanatr, dalam satuan meter.

Sebelum dilakukan pengukuran galian, dilakukan pemeriksaan

terhadap gambar yang telah ada terlebih dahulu untuk memastikan

bahwa level tanah yang ada adalah sesuai dengan kondisi gambar yang

tersedia. Secara umum pekerjaan galian diukur dari luas penampang

galian dengan dengan garis tengah panjang galiarq dinyatakan dalam

meter kubik.

Pekerjaan galian tanah untuk pondasi, poer, sloo{, pelat,

basement pembentukan kemiringan lahan, pengerukan, dinyatakan

dalam meter kubik, dan dibagi menurut interval kedalamannya. Interval

yang ada menunjukkan kedalaman galiaq bukan kelipatannya.

Pengukuran pekerjaan galian diambil dari lebar penampang terbesar

galian, baik berada di bagian atas, tengatr, atau alas dari ruatu lokasi

galiarq dikalikan dengan tinggi galian dari ketinggian tanah yang ada

sampai pada kedalaman yang ditentukan dan dikalikan dengan panjang

galian.

Misalnya galian pondasi pelat lajur yang memiliki lebar 1200

mng dengan ketinggian 120 mm, dan sloof berukuran 1501200. Gambar

2.8 menunjukkan penampang galian pondasi.

Page 80: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

84

It t

IKeterangan :

h :tinggi sloof

lA :tinggi galian

Ll : ketinggian permukaan galian

L2 : ketinggian permukaan tanah yang diinginkan

Pekerjaan galian pondasi diukur selebar pondasi l2OO mm

dikalikan dengan hz dan dikalikan dengan panjang pondasi. Kedalaman

galian yang diambil adalah sebesar h2 bukan h (tinggi pondasi).

Kedalaman galian ini diukur dari ketinggian permukaan tanah dikurangi

dengan ketinggian tanah dibawah urugan pasir bawah lantai kerja.

Jika pondasi pada Gambar 2.8 merupakan pondasi lajur maka

tidak terdapat galian untuk sloof sepanjang pondasi tersebut, tetapi jika

pondasi tersebut merupakan pondasi setempat maka galian sloof yang

dilakukan adalah sebesar penampang sloof dikalikan dengan bentang

bersih antara dua pondasi setempat.

Gambar 2.E Penampang Pondasi

Page 81: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

85

Gambar 2.9 Bentang sloof antar dua pondasi setempat

Pada Gambar 2.9 dapat dihitung volume galian untuk untuk

sloof adalah sebesar lebar sloof dikalikan dengan ln (bentang bersih

slooQ dan tebal galian (ketinggian permukaan tanah dikurangi dengan

ketinggian tanah dibawah urugan pasir dibawah lantai kerja.

Pekerjaan galian untuk basement diukur dari level tanah yang ada

sampai kedalaman dibawah basement yang ditentukan seluas area yang

dibutuhkan, dan dinyatakan dalam meter kubik.

Pekerjaan galian untuk pengaturan tanah dilakukan dengan

menghitung luas galian yang dikalikan dengan tebal galian. Untuk

pembentukan kemiringan tanah diukur dengan menghitung luas

penampang galian dan dikalikan dengan panjang galian.

Pekerjaan galian untuk mengurangi ketinggian tanah dinyatakan

dalam meter persegi selama tebal galian kurang dari 300 mm. Luasan

didapatkan dengan mengalikan lebar dan panjang dari luasan yang

dikurangi ketinggiannya. Jika tebal galian lebih dari 300 mm maka

pekedaan galian dinyatakan dalam meter kubik. Volume ini diperoleh

dengan mengalikan panjang rata-rata dari area yang akan dikurangi

Page 82: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

86

ketinggiannya dikalikan dengan lebar area tersebu! dan dikalikan lagi

dengan tinggi rata - rata galian.

Pekerjaan galian pemipaan dan saluran/drainase dinyatakan

dalam meter lari selama lebar dari saluran kurang dari 300 mm

sedangkan untuk lebar saluran lebih dari 300 mm pekerjaan galian akan

dinyatakan dalam meter kubik.

Seperti halnya pada pekerjaan galian, dalam pekedaan urugan

juga membutuhkan ketinggian tanah yang ada untuk memudahkan

penghitungan kebutuhan urugan yang dibutuhkan.

Jika pengukuran pekerjaan galian dan pembuangan dilakukan

sebelum proyek dilaksanakan, maka pengukuran pekerjaan urugan

dilakukan sesudah pemadatan selesai dilakukan. Material yang dipakai

sebagai bahan urugan bervariasi, dari material yang merupakan hasil

galian, pasir, batu, sirtu, dan material urugan lainnya.

Pekerjaan urugan ini selain dibedakan atas material yang dipakai

untuk urugan" dibagi pula untuk lokasi urugan. Lokasi p€ngurugan

tersebut antara lain, pondasi, poer, sloof, pelat, pembentukan kemiringan

lahan/pengaturan tanah, serta urugan timbunan tanah dinyatakan dalam

meter kubik. Cara pengukurannya adalah mengalikan luasan penampang

urugan dengan panjang dari urugan itu sendiri.

Apabila pengurugan tersebut dilalarkan terhadap lokasi yang

sebelumnya telah digali, maka perhitungan pekerjaan urugan menjadi

mudah, dimana pekerjaan urugan didapat dengan mengurangi volume

Page 83: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

87

galian dikurangi dengan volume tanah yang diisi oleh beton atau

material lainnya. Misalnya saja pada Gambar 2.8 maka urugan galian

pondasi adalah sebesar volume galian dikurangi dengan volume beton

sloo{ beton pondasi, lantai ke.jq dan urugan pasir bawah lantai kerja.

Urugan saluran dan pemipaan dihitung sebagaimana yang

terdapat'dalam metode pengukuran untuk pekerjaan galian. Pekerjaan

urugan untuk penambahan ketinggian tanah dinyatakan dalam meter

persegi, jika tebal dari urugan kurang dari 300 mm. Sedangkan untuk

urugan dengan tebal lebih dari 300 mm dinyatakan dalam meter kubik.

Pemadatan tanah dimasukkan dalam pekerjaan tersendiri, karena

terdapat kemungkinan untuk melakukan pemadatan, diluar pekerjaan

urugan. Pekerjaan pemadatan diukur serupa dengan pekerjaan urugarL

karena biasanya pekerjaan urugan disertai dengan pekerjaan pemadatan,

dan dinyatakan dalam meter kubik.

Jika konstruksi beton bertulang langsung terletak di atas tanatr,

maka dibawahnya harus dibuat lantai kerja yang rata. Jika tidak

ditentukan lai4 maka tebal lantai kerja minimum harus diambil 50 mm

dengan campuran nominal semen, pasir, dan kerikil (batu pecah) dalam

pertandingan isi l:3:5. Dengan persetujuan konsultan struktur tebal

lantai kerja dapat diambil kurang dari 50 mm, apabila dibawahnya

terdapat lapisan pasir dan atau dapat dipakai campuran yang lain

daripada yang disebut diatas apabila dapat dibuktikan bahwa campuran

itu cukup baik.

Page 84: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

89

pembesian, bekisting, perancah, sampai pada penuangan beton itu

sendiri.

Beton yang dipakai dibedakan menurut kuat tekan beton, lokasi

penuangan beton mualai dari beton yang dicor ditempat, readymix,

sampai pada pembuatan beton pra@ak/ pratekan di lokasi proyek.

Pekerjaan pembesian meliputi pekerjaan pernotongan besi

menurut diameter dan panjang yang diperlukan temasuk kait dan

pengikatnya. Pekerjaan ini dihitung untuk setiap kebutuhan panjang dan

diameter yang diperlukan dan dikonversikan dalam kilogram atau ton

berat besi. Pengukuran pembesian didasarkan pada standar pendetailan

tulangan. Untuk penghitungan secara kasar (tidak memperhitungkan

standar pendetailan yang ada), volume dari pekerjaan pembesian dapat

ditambah sebesar l0o/o. Jika dalam pekerjaan pembesian menggunakan

tulangan terfabrikasi maka satuan pemakaiannya dinyatakan dalam

meter persegi dan disertai dengan jenis tulangan terfabrikasi yang

dipergunakan. Kuantitas pekerjaan pembesian dengan menggunakan

tulangan terfabrikasi diukur seluas tulangan yang dibutuhkan pada

struktur beton. Struktur beton yang biasa menggunakan tulangan

terfabrikasi adalah struktur pelat.

Cara pengukuran pekerjaan beton pada kolom, dimulai dari

pengukuran tinggi kolom antara dua lantai dan penampang kolom.

Volume beton untuk kolom diperoleh dengan mengalikan tinggi kolom

dengan luas penampang kolom dan dikalikan dengan jumlah kolom yang

Page 85: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

90

setipe pada satu lantai dan ditambah jumlah kolom yang ada pada lantai

yang lain yang sama, dan dinyatakan dalam meter kubik.

Pekerjaan bekisting diukur sebesar luas selubung kolom. Luas

selubung didapat dengan mengalikan keliling kolom dengan tinggi

kolom, dan dinyatakan dalam satuan meter persegi. Jika terdapat lebih

dari satu kolom yang serupa maka kebutuhan bekisting satu kolom

dikalikan jumlah kolom yang sama.

- . - . - . t

: i - -------- ---- ' ! !

r I i :i ! i t: r a :r I i lr l

: i i i: ! i :a a r l

i : i !: L - - - - - - - -f - - . - - - . - . - . - - . - . - . - t

r l n l I

Gambar 2.10 Denah Balok Pelat

llT

II

trz III

Keterangan :

It l

Itz

ln l

: panjang pelat total arah mendatar (diluar balok)

: panjang pelat total arah tegak (diluar balok)

: bentang pelat bersih arah mendatar (tidak termasuk

balok)

: bentang pelat bersih arah tegak (tidak termasuk balok)

: bentang pelat dari as ke as arah mendatar

: bentang pelat dari as ke as arah tegak

ln2

l l

t2

Page 86: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

9 l

Struktur pelat lantai dan pelat atap diukur seluas lantai yang

diukur sampai ke batas luar dari lantai (diluar balok dan kolom). Volume

beton untuk struktur lantai dinyatakan dalam meter kubik. Penulisan

deskripsi untuk struktur lantai dituliskan dengan ketebalan lantai yang

diinginkan dalam mm. Untuk perhitungan bekisting, diukur seluas lantai

yang dimaksud dan dikurangi dengan lebar balok. Pada bagian tepi dari

plat lantai, bekisting diukur setebal plat mengelilingi luar lantai.

Penerapan perhitungan pekerjaan beton pada pelat lantai diperjelas

dengan adanya Gambar 2.10. Dengan melihat Gambar 2.10 didapatkan

bahwa pekerjaan beton pada pelat tersebut adalah sebesar ltlx ltz x tebal

pelat lantai, dinyatakan dalam meter kubik. Pekerjaan bekisting adalah

seluas lnlxln2 ditambah dengan /x(ltl+lt?)x tebal pelat, dan dinyatakan

dalam meter persegi.

Panjang struktur balok diukur sebesar bentang bersih balok (bebas

kolom dan balok lain). Volume beton balok diperoleh dengan

mengalikan luas penampang dari balok dikalikan dengan bentang bersih

balolq dan dinyatakan dalam meter kubik.

Untuk struktur balok yang merupakan gabungan dari balok dengan pelat,

maka sebagian volume balok berkurang karena sudah termasuk didalam

plat lantai, tetapi pada deskripsi balok tetap menggunakan dimensi balok

tanpa pengurangan ketebalan lantai. Volume beton balok dinyatakan

dalam meter kubik. (Gambar 2.11)

Pekerjaan bekisting balok diukur sebagai luas selubung dari balok

dimana selubung tersebut melingkupi balok di ketiga bagian sisinya (dua

Page 87: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

92

sisi tegak dan satu

mengalikan keliling

dalam meter persegi.

sisi datar). Luas selubung ini

balok dengan bentang bersih

diperoleh dengan

balolq dinyatakan

Th

-]-

l . o ' l

Gambar 2.11 Penampang balok

Penerapan perhitungan pekerjaan bekisting dapat dilihat pada

Gambar 2.11, dimana volume balok beton adalah sebesar [x(h-1)xln

dan pekerjaan bekisting adalah sebesar luasan yang didapatkan dari

{b+Z1tr+;1xln. ln adalah panjang bentang bersih balok yang dinyatakan

dalam meter.

Pada pertemuan balok, bekisting pada balok utama diukur tetap

sepanjang bentang bersitr, sedangkan pada balok yang kedua diukur

sepanjang bentang bersih antara balok dan kolom atau antara balok dan

balok.

Untuk struktur dinding beton, pengukurannya sama dengan pengukuran

pada struktur lantai, sehingga sebagian dari volume kolom sudah

termasuk didalam dinding. Volume beton dinyatakan dalam meter kubik.

Pengukuran bekisting pada struktur dinding dilakukan pada kedua sisi

Page 88: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

93

dinding. Untuk pelaksanaan pengecoran terdapat penambahan bekisting

setebal plat sekeliling dinding beton. Dinding beton dengan ketinggian

lebih dari 3 meter diukur terpisah.

2.4.7 Pekerjaan Beton Pracetak

Pekerjaan beton pracetak meliputi beton bertulang pracetak dan

beton pratekan pracetak. Pekerjaan beton pracetak lain yang tidak

termasuk dalam kelompok ini adalah beton pracetak untuk tiang pondasi,

lubang kontrol, pekerjaan pasangan.

Pekerjaan beton pracetak dibagi atas komponen struktur

yang dicetalq dan dinyatakan dalam jumlah komponen yang akan

dipakai, dimana komponen tersebut terbagi atas panjang dan massanya

(kolorn, balok). Untuk struktur pelat dan dinding komponennya terbagi

atas luas yang dipakai dan massa dari setiap potongan komponen

pelat/dinding.

Keterangan - keterangan yang dipakai dalam kelompok ini adalah

menyangkut lokasi dari komponen tersebut, tulangan yang dipakai untuk

setiap komponen.

2.4.8 Pekerjaan Struktur Baja

Pekerjaan baja dibagi atas komponen strukturnya, dimana

komponen - komponen itu antara lain kolonr" balok, rafter, ikatan angin.

Page 89: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

94

Pekerjaan baja termasuk penyediaan bahaq penghantaran ke lokasi dan

pemasangannya.

Pekerjaan struktur baja dinyatakan dalam kilogram berat yang

didapat dengan mengalikan panjang komponen baja yang dibutuhkan

dengan berat setiap meter panjang baja. Panjang komponen baja diukur

sesuai dengan panjang yang dibutuhkan tanpa dikurangi dengan adanya

lubang, potongan jika komponen tersebut berbentuk miring. Jenis profil

baja yang digunakan dituliskan dalam deskripsi pekerjaan.

Alat penyambung yang dipergunakan dalam struktur baja

dipisahkan dari komponen struktur baja dan dihitung dalam setiap

jumlah alat penyambung yang dipakai. Macam macam alat

penyambung yang dipakai antara lain paku keling, las, baut, angker dan

baut HTB.

Pekerjaan pelapisan struktur baja baik untuk tujuan anti karat

atau pengecatan dinyatakan dalam meter persegi. Luasan lapisan didapat

dari perkalian antara keliling penampang dari struktur baia dikalikan

dengan panjang komponen struktur baja.

2.4.9Pekerjaan Struktur dan Penutup Atap

Pekerjaan atap yang dimaksud disini adalah pekerjaan struktur

atap,yangtidak terbuat dari baja, beserta penutupnya.

Pekerjaan atap ini mencakup pekerjaan pembuatan kuda - kuda,

gording, usulg reng. Untuk pengukuran kuda - larda harus diukur

sepanjang batang miring dari kuda - kudq dimana panjang kemiringan

Page 90: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

95

itu dapat dihitung dengan perhitungan matematis menurut sudut

kemiringan yang terjadi. Jika batang miring hanya diukur melalui

proyeksi yang terdapat dalam gambar, maka akan terjadi kekurangan

material yang mengakibatkan kerugian bagi pihak tertentu.

Struktur atap dapat berupa rangka kayu atau rangka aluminium.

Untuk rangka kayu satuan yang dipakai adalah meter lari- dan dipisah

untuk setiap penampang kayu yang dipergunakan. Untuk usuk reng,

dinyatakan dalam meter persegi.

Luasan penutup atap didapatkan dengan mengalikan panjang atap

dengan lebar atap. Dalam pengukuran penutup atap, harus

memperhatikan apakah bidang yang ditutupi merupakan bidang miring

atau bidang datar. jika merupakan bidang miring, harus diketahui

panjang batang miringny4 sehingga tidak langsung diukur dari gambar

proyeksinya saja. Luasan penutup atap dinyatakan dalam meter persegi.

Jenis penutup atap yang digunakan juga perlu dideskripsikan dalam

uraian pekerjaan.

/.tt \

l\ \?-,/ : \ \ v -

, / : \ \ s "/ : \ \ e

/ : \ \

/ " i \ /

atap pelana

l+

(ii) atap perisai

Gambar 2.l2Tampak Atas dan Depan Struktur Atap

l P l

Page 91: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

96

Keterangan :

p : panjang ataP

I - lebar atap

a : sudut kemiringan ataP

Pada Gambar 2.12 terlihat tampak atas dan depan dari struktur

penutup atap. Pada atap pelana dengan kemiringan sebesar a maka

panjang sisi miring adalah sebesar (U}lcow'., sehingga untuk

menghitung luas penutup atap dengan panjang p dan sisi pendek I adalah

sebesar pxl /coscr. Begitu pula pada atap perisai rumus yang digunakan

untuk menghitung luasan atap adalah sama, ]aitu pxl /cosa,-

Dalam penghitungan luasan penutup at'ap tidak terdapat

pengurangan luas selama luasan lubang ktrrang dari 0.5 m2. Untuk

hiasan-hiasan disekitar atap, seperti list dinyatakan dalam meter lari, atau

jumlah jika diketahui dimensinya.

2.4.rc Pekerjaan Pasangan

Pekerjaan pasangan meliputi pasangan bata, block, glassblock,

dan material lain.

Keterangan yang disertakan dalam deskripsi pekerjaan adalah

jenis material yang dipakai sebagai pasangan. Jika pasangan batu

dituliskan pula jenis batu yang dipakai. Begitupula untuk pasangan bata

jenis batu bata yang dipakai dituliskan terlebih dahulu. Keterangan -

keterangan lain yang perlu disertakan adalah keterangan mengenai

Page 92: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

97

ketebalan pasangan yang dinyatakan dalam mm. Keterangan lain yang

mendukung adalah mengenai mortar yang dipakai dalam pasangan.

Pada umumnya pekerjaan pasangan dihitung sebagai luasan dan

dinyatakan dalam meter persegi. Luasan yang dihitung adalah

merupakan hasil perkalian antara tinggi pasangan dengan panjang garis

tengah dari pasangan yang dimaksud. Jika terdapat lubang pada luasan

terhitung maka luasan dihitung sebagai luasan penuh terlebih dahulu,

setelah itu dikurangi dengan adanya lubang. Pengurangan karena adanya

lubang dilakukan jika luasan lubang lebih dari 0.1 m2, misalnya untuk

kusen pintu, jendela.

Pekerjaan pengukuran pasangan batu yang berbentuk lengkungan

dinyatakan dalam meter persegi dan disertai tinggi dari pasangan batu

tersebut.

2.4.11 Pekerjaan Penyelesaian Dinding dan Lantai

Plesteran dihitung dalam satuan meter persegi, dimana cara

pengukurannya serupa dengan pasangan bat4 yang membedakannya

adalah pada plesteran harus dihitung pada setiap sisi yang menggunakan

plesteran. Sepertihalnya pasangan bat4 pada plesteran juga dilakukan

pengurangan luasan jika luasan lubang lebih dari 0.1 m2. Komposisi

mortar yang digunakan dalam pekerjaan plesteran juga perlu dituliskan

dalam deskripsi pekerjaan. Pekerjaan acian diukur serupa dengan

pekerjaan plesteraq dinyatakan dalam meter persegi.

Page 93: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

98

Penyelesaian lantai dinyatakan dalam meter persegi.

Penyelesaian lantai ini dapat berupa plesteran kasar dan plesteran halus.

Untuk tambahan - tambahan perlakuan yang diberikan untuk lantai

diberikan secara tersendiri. Trowel lantai misalny4 trowel ini dilakukan

untuk mengkilapkan permukaan dari lantai. Floor hardener iuga

dinyatakan dalam meter persegi, pembeianfloor hardener ini bertujuan

untuk memperkeras lantai beton.

Kelompok ini mencakup pula pemberian water proofing. Luasan

yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah sebesar luasan yang

diberi lapisan kedap air, dan tidak perlu dilakukan pengurangan

meskipun terdapat lubang atau area terbuka selama luasan yang terbuka

kurang dari 0.5 mt. Untuk permukaan yang memiliki lebar kurang dari I

meter tidak perlu dibedakan menurut ketinggiannya/ ketebalannya.

Water proofing diklasifikasikan sebagai curvedllntwa atau

permukaan yang bulat jika lengkungan tersebut memiliki radius kurang

dari l0 m.

2.4.12 Pekerj aan Pemipaan

Pekerjaan pemipaan diukur sepanjang pipa yang dipergunakan

untuk instalasi tertentu tanpa dikurangi dengan panjang yang diisi oleh

alat penyambung, dinyatakan dalam meter. Untuk pipa yang memiliki

diameter kurang dari 50 mm, panjang pipa yang dituliskan sudah

termasuk dengan alat penyambungnya. Sedangkan untuk pipa dengan

diameter lebih dari 50 mm, alat penyambungnya dimasukkan sebagai

Page 94: BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id

99

item ter*ndiri dan dinyatakan dalam jumlah alat penyambung yang

digunakan.

Instalasi yang biasa digunakan adalah instalasi air bersih baik

panas maupun dingirL instalasi sanitair, instalasi pemadam kebakaran.

Untuk kelengkapan dari masing-masing pekerjaan instalasi

dimasukkan pula dalam kelompok ini dan dihitung sejumlah

kelengkapan yang dipergunakan. Misalnya instalasi air dilengkapi

dengan tandon dan meteran air. Instalasi sanitair dilengkapi dengan

septik tank dan sumur peresap, bak kontrol, dan sebagainya.

2.4.13 Pekerj aan Lain-lain

Pekerjaarr-pekerjaan lain, yang tidak termasuk dalam pekerjaan

struktur maupun arsitektur, dimasukkan dalam kelompok pekerjaan lain-

lain. Yang termasuk dalam pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan tutup

tandon stainless less, pagar, pembuatan taman.

Untuk membantu melakukan perhitungan keliling, luasan, ataupun volume

dari hasil pengukuran, maka diperlukan beberapa rumusan sebagai alat bantu.

Rumus - rumus ini dapat dilihat pada lampiran2.2.