2. tinjauan pustaka 2.1. restoran - dewey.petra.ac.id

24
7 Universitas Kristen Petra 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Menurut Marsum (Marsum, 58). Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, pelayanan yang diselenggarakan dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan ataupun minuman. Tujuan dari desain interior sebuah restoran adalah selain untuk bisnis, desain interior restoran mempunyai tujuan untuk memberikan nilai yang lebih pada kepuasan tamu. Menurut Seokresno (Soekresno, 79). kata "restaurant" berasal dari bahasa Prancis "restaurer" yang berarti memulihkan kembali. Soekresno menjelaskan bahwa restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman bagi umum dan dikelola secara profesional. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa restoran merupakan suatu tempat yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang memiliki tujuan komersial dan di operasikan secara profesional. 2.2. Gaya Desain Gaya desain merupakan kesatuan dari prinsip yang menjiwai karya desain dari sebuah zaman, hasil dari pikiran utama yang mempunyai karakter spesialnya sendiri. Ketentuan bentuk untuk mengetahui setiap aspek pada kualitas, termasuk bentuk, material, finishing, dan warna, supaya membedakan yang satu dengan yang lainnya (Pile, 102). 2.3. Desain Interior Desain interior melibatkan pemilihan elemen-elemen desain dan penyusunannya dalam ruang tertutup untuk memenuhi fungsi, estetika, kebutuhan dan keinginan-keinginan tertentu. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior (Pile, 81). Elemen pembentuk ruang meliputi aspek aspek yang bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruang yang memberi bentuk pada bangunan memisahkan dari luar dan membentuk pola tatanan

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

7 Universitas Kristen Petra

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Restoran

Menurut Marsum (Marsum, 58). Restoran adalah suatu tempat atau bangunan

yang diorganisir secara komersil, pelayanan yang diselenggarakan dengan baik

kepada semua konsumennya baik berupa makanan ataupun minuman. Tujuan dari

desain interior sebuah restoran adalah selain untuk bisnis, desain interior restoran

mempunyai tujuan untuk memberikan nilai yang lebih pada kepuasan tamu.

Menurut Seokresno (Soekresno, 79). kata "restaurant" berasal dari bahasa

Prancis "restaurer" yang berarti memulihkan kembali. Soekresno menjelaskan

bahwa restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa pelayanan

makanan dan minuman bagi umum dan dikelola secara profesional.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa restoran merupakan suatu

tempat yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang memiliki

tujuan komersial dan di operasikan secara profesional.

2.2. Gaya Desain

Gaya desain merupakan kesatuan dari prinsip yang menjiwai karya desain dari

sebuah zaman, hasil dari pikiran utama yang mempunyai karakter spesialnya

sendiri. Ketentuan bentuk untuk mengetahui setiap aspek pada kualitas, termasuk

bentuk, material, finishing, dan warna, supaya membedakan yang satu dengan yang

lainnya (Pile, 102).

2.3. Desain Interior

Desain interior melibatkan pemilihan elemen-elemen desain dan

penyusunannya dalam ruang tertutup untuk memenuhi fungsi, estetika, kebutuhan

dan keinginan-keinginan tertentu. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior

adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan meningkatkan

aspek psikologis dari ruang interior (Pile, 81). Elemen pembentuk ruang meliputi

aspek – aspek yang bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruang yang

memberi bentuk pada bangunan memisahkan dari luar dan membentuk pola tatanan

Page 2: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

8 Universitas Kristen Petra

ruang interior, seperti lantai, dinding, plafon dan jendela. Elemen pelengkap ruang

meliputi perabot, peralatan lampu serta aksesori ruangan yang di bagi menjadi 3

bagian aksesori dekoratif, insidental, dan manfaat.

2.3.1. Interior Restoran

Interior sebuah restoran dapat menciptakan hasil yang baik jika memiliki

sebuah konsep. Sebuah konsep yang kuat didukung dari jenis makanan yang akan

di sajikan dan pelayanan yang akan di berikan. Perencanaan desain restoran di

mulai dari pembuatan konsep restoran. Konsep ini dapat di tentukan melalui jenis

restoran, makanan yang di sajikan, jenis klien, dan jam operasional. Perencanaan

konsep yang matang turut menentukan keberhasilan sebuah restoran.

2.4. Restoran Jepang

Restoran di Jepang menyediakan masakan dari harga yang murah hingga super

mahal. Banyak restoran menampilkan contoh makanan beserta harga yang di pajang

di estalase. Umumnya pada restoran kelas menengah anda bebas memilih tempat

duduk dimana saja. Segera setelah Anda duduk, pelayan mungkin akan

membawakan handuk panas yang disebut oshibori untuk menyeka tangan dan

wajah. Memberi tips sangat jarang dilakukan di Jepang, karena pelayanan sudah

termasuk ke dalam harga yang ditawarkan.

Di Indonesia terdapat restoran Jepang yang memiliki variasi tingkat keaslian

rasa yang bermacam - macam :

1. Rasa Yang Disesuaikan (RYD) restoran Jepang berjenis RYD menyajikan

masakan Jepang yang umum dan sering dimakan oleh orang Indonesia seperti

katsu, yakiniku dan teriyaki.

2. Rasa Fusion ( RF ) restoran Jepang berjenis RF adalah restoran yang memadukan

cita rasa makanan budaya jepang dengan budaya lain. Bahan yang digunakan

berupa bahan asli jepang yang diolah dengan cara yang berbeda beda dan tetap

menyerupai cita rasa dari jepang.

3. Rasa asli restoran Jepang berjenis ini menyajikan masakan Jepang yang

menyerupai rasa asli dari masakan Jepang sendiri.

Di Jepang, restoran terdiri atas beberapa ruang yang memiliki kesamaan dengan

restoran jepang diIndonesia, diantaranya:

Page 3: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

9 Universitas Kristen Petra

1. Ruang Makan Umum. Pada ruang makan umum mempunyai sistem pelayanan

dimana tamu yang datang memesan makanan dan minumana sesuai menu yang

telah ada/disediakan. Dan makanan yang telah dipesan dapat diolah sesuai

keinginan tamu itu sendiri. Ruang makan umum adalah ruang yang pertama kali

dijumpa saat masuk ke restoran Jepang. Pada ruang makan umum masing masing

mejanya biasanya dilengkapi dengan kompor untuk menu seperti shabu shabu dan

makanan dapat diolah sendiri oleh tamu yang datang (Jitsukawa, 182).

Gambar 2.1. Ruang Makan umum

Sumber : osaeyo.com

2. Ruang Bar terdapat dua jenis bar, yaitu sushi bar dan counter aburiyaki yang

berupa daging panggan dan sayur sayuran . Pada sushi bar chef biasanya beada pada

bagian depan counter sushi, penyajian sushi biasanya dilengkapi dengan wine atau

yang biasanya disebut dengan sake di Jepang (Jitsukawa, 183).

Gambar 2.2. Ruang Sushi Bar

Sumber : http://downtownsushibar.com/

3. Ruang Tatami. Ruang tatami memiliki konsep duduk berada dibawah ( tanpa

menggunakan kursi ) namun memakai tatami sebagai alas duduk dibawah. Pada

ruang tatami pengunjung diharuskan melepas sepatu atau alas kaki.

Page 4: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

10 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.3. Ruang Tatami

Sumber : objekwisata.com

2.5. Gaya Desain Jepang

Dalam buku Traditional Japanese Furniture, Kazuko Koizumi membagi 5

jaman Gaya Desain Jepang:

Ancient

Pola dan bentuk bangunan kuil-kuilnya pengaruh dari arsitektur dan budaya Cina

sangat kuat sekali, baik dari struktur bangunannya maupun bentuk tampilannya.

Medieval

Masuknya aliran Zen Budhisme ke Jepang. Perkembangan yang terjadi adalah

residential architecture (rumah tinggal), terlihat pada bangunan-bangunan kuil, vila,

dan rumah para samurai dengan sentuhan detail-detail arsitektur yang khas dari Zen

Budisme.

PreModern

Zen painting (seni lukis) nampak berkembang sangat pesat pada masa ini. Pada

bagian lain dari periode ini yang juga berkembang pesat adalah bangunan castle,

perkembangannya hampir terdapat di seluruh Kota yang ada di Jepang. Sebagian

dari bangunan castle tersebut sampai saat ini masih bertahan dan dilestarikan

sebagai cagar budaya.

Early Modern

Masuknya pengaruh dari western style (arsitektur barat) di antaranya renaissance,

gothic dan romanesque ke Jepang. Style-style tersebut banyak dikembangkan untuk

bangunan-bangunan universitas, museum, peribadatan, dan kantor.

Modern

Page 5: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

11 Universitas Kristen Petra

Jepang jaman moderen tidak memiliki batasan yang tegas pada desainnya, karena

telah beralkulturasi dengan desain Barat maupun desain dimana gaya Jepang ini

digunakan, karena di sesuaikan dengan keadaan pengguna pada wilayah tersebut.

Namun prinsip tradisional Jepang seperti kesederhanaan dan fungsional harus

masih ada pada desain tersebut sebagai ciri khas Gaya Desain Jepang yang

berpatokan pada Zen (Suzane, 201).

2.6. Elemen Interior Jepang

Seperti halnya dengan ruangan lainnya, ruang interior Jepang juga memilik

elemen interior sebagai pendukung terbentuknya ruang.

1. Dinding-dinding pada ruang Jepang biasanya memiliki bentukan kotak yang

ditutupi dengan shoji ( bingaki kayu yang ditutupi kertas mulberry transparan).

Shoji dapat digunakan untuk penyekat ruangan yang tidak dibuat permanen (Morse,

24).

Gambar 2.4. Dinding pada ruang Jepang

Sumber : http://tehpebri.blogspot.co.id/

2. Lantai rumah Jepang mempunyai kenaikan dan menggunakan bilah-bilah kayu.

dan sebagai penutup lantai menggunakan tatami sebagai alas duduknya (Jeong,

2008).

Page 6: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

12 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.5. Lantai pada ruang Jepang

Sumber : http://saibot-blog.blogspot.co.id/

3. Plafon pada ruang Jepang terdiri atas papan papan kayu yang dipotong tidak

beraturan untuk menunjukan serat seratnya dan menampilkan kesan tua dari kayu.

Plafon pada ruang jepang harus bersih, murni dan efektif yang akan membuat

ruangan terlihat lebih tinggi dan tidak membuang banyak area (Morse, 27).

Gambar 2.6. Plafon pada ruang Jepang

Sumber : http://www.bangunrumah.name/

4. Main Entrance. Pada interior Jepang, main entrance mempunyai arti yang sangat

penting sehingga sebuah main entrance harus didesain indah dan dapat mencuri

perhatian saat melihat main entrance tersebut.

Gambar 2.7. Main Entrance Jepang

Page 7: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

13 Universitas Kristen Petra

2.7. Seni dan Estetika Jepang

Estetika Jepang menurut aliran Zen Budhisme di Jepang adalah salah satu aliran

terkuat yang ada di jepang. Zen secara harfiah mempunyai makna meditasi,yang

merupakan suatu ungkapan penghayatan Budhisme yang berakar dari india

kemudian mengalami proses asimilasi di China yang berpadu dengan budaya

konfusian termasuk juga diantaranya pemikiran Lao-tsu tentang memberi

penghargaan yang tinggi terhadap tangan atau karya manusia. Zen memiliki dua

aliran yaitu aliran soto dan Rinzai. Aliran Soto berorientasi pada metode Zazen

yakni duduk bersila dan berdoa untuk mencapai berkah. Aliran Rinzai berorientasi

pada metode koan dan mondo yang menitik beratkan pada sikap patuh tenang dan

aktif. Ada beberapa prinsip seni Jepang sesuai ajaran zen (Metha, 39) :

Fukinsei

Mempunyai pengertian ketidakaturan (untuk menampilkan kesan

dinamis).Maknanya membuang nafsu duniawi atau kehidupanbukan saja

berorientasi pada kesempurnaan tetapi juga pada ketidak sempurnaan, karena suatu

kesempurnaan yang sempurna adalah sesuatu yang tidak sempurna atau sebaliknya.

Kanso

Mempunyai pengertian sederhana melainkan kesederhanaan konteks yang ada.

Nilai tertinggi dari sutau kesederhanaan itu yaitu sesuatu yang dapat mewakili atau

mencerminkan sifat dari suatu benda yang ditampilkan secara utuh yang

diekspresikan melalui garis,warna atau unsur-unsur seni yang lain. Selanjutnya

warna yang sederhana adalah warna yang tidak menyolok, monokromatik dan tidak

mempunyai value rendah sedangkan bentuk yang sederhana adalah bentuk yang

tidak bervariasi, bersifat naif, polos dan mempunyai unsur kesengajaan.

Shizen

Merupakan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya,secara wajar dan apa

adanya,tanpa pamrih atau tanpa diawali dengan pemikiran dan tujuan tertentu

melainkan bersifat asli, alami, wajar dan bukan sesuatu yang dibuat-buat.

Detsuzoku

Mempunyai pengertian tentang kebebasan yang tidak terikat pada pola-

pola,patokan ataupun rumus. Bagi Zen hal-hal ini dapat menghambat aktivitas dan

kreativitas seseorang.Sehingga kebebebasan di sini bukan berarti bebas secara rasio

Page 8: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

14 Universitas Kristen Petra

tetapi bebas di bawah aturan dan aturan itu merupakan suatu kebebasan yang tak

terbatas. Digunakan sebagai dasar untuk memperoleh kebebasan manusia dalam

berimajinasi dan berkreasi dalam menuangkan ide-idenya kedalam suatu karya

seni.

Seijaku

Mempunyai pengertian ketenangan yang bersifat dinamis, dalam konsep Zen

ketenangan itu diekspresikan dalam keadaan diam tetapi mempunyai bentuk yang

bergerak.

2.8. Musim di Jepang

Jepang mempunyai 4 musim yang memiliki berbagai ciri yang berbeda - beda,

yaitu Musim Dingin Fuyu pada bulan Desember, Januari, Februari. Musim Semi

Haru pada bulan Maret, April, dan Mei. Musim panas Natsu pada bulan Juni, Juli,

Agustus. Dan terakhir adalah Musim Gugur Aki pada bulan September, Oktober

dan November. Musim panas dan musim dingin memiliki perbedaan suhu

temperatur yang sangat berbeda sehingga kebutuhan hidup seperti jenis makanan

dan pakaian rakyatnya pun berbeda pada masing-masing musim tersebut. Uniknya,

pada setiap musim di jepang, memiliki bunga dan tumbuhan yang berbeda-beda

(Shirane, 17).

1. Musim Dingin/Fuyu/Winter

Saat musim dingin, hampir seluruh permukaan hokaido tertutupi oleh salju dan

suhu temperatur berada di bawah nol. Namun di Okinawa, suhu udaranya hanya

mendingin dan tidak turun salju. Saat di musim inilah, Jepang banyak dikelilingi

oleh pohon Cedar.

2. Musim Panas/Natsu/Summer

Saat musim panas, Jepang biasa melakukan dekor ulang ruangan mereka untuk

membuat ruangan menjadi dingin. Banyak material yang di ganti pada musim panas

seperti kayu shijo yang biasa digunakan untuk dinding atau jendela dengan bambu

dan bingkai kayu ( sudo ) agar cahaya dan udara dapat masuk kedalam ruangan.

Udara yang panas dan lembab membuat orang Jepang melakukan aktivitas diluar

rumah.

3. Musim Gugur/Aki/Autumn

Page 9: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

15 Universitas Kristen Petra

Musim gugur merupakan musim saat daun menjadi merah dan berguguran.

Berbagai jenis buah dan tanaman pangan panen pada saat musim ini. Angin bertiup

sangat kencan pada musim ini, tapi udara yang terasa sangatlah panas, biasanya hal

ini terjadi pada saat 3 minggu pertama. Namun, nafsu makan orang-orang jepang

meningkat pada musim gugur ini, dan biasanya pada bulan November terjadi angin

topan yang berlangsung selama bulan ini dan berakhiri dengan hujan salju.

4. Musim Semi/Haru/Spring

Di musim inilah bunga sakura mulai bermunculan dimana - mana dan banyak daun

dan bunga lainnya yang mulai bermekaran. Musim semi membuat banyak orang

berdatangan dan berlibur, makan bersama dibawah pohon sakura karena suasana

pada musim ini sangat menyenangkan dikelilingi dengan banyak bunga.

Dengan adanya budaya musim ini, dapat mempengaruhi bentuk desain dan

konsep dari sebuah interior jepang. Karena suasana, pakaian, makanan berbeda

pada setiap musim sehingga menciptakan atmosphere yang berbeda – beda pada

setiap musim.

2.9. Makanan Traditional Khas Jepang

Negara Jepang juga terkenal sebagai negara dengan kebudayaan tradisional

yang sangat kuat, bahkan banyak orang yang berasal dari negara lain mencintai

kebudayaan Jepang yang unik tersebut. Selain budaya tradisional serta budaya

popnya yang sangat unik, Jepang juga terkenal dengan makanan khasnya yang juga

lezat dan unik. Banyak makanan khas dari negara Jepang yang telah mendunia.

Secara umum, makanan khas tradisional Jepang merupakan makanan yang

menyehatkan karena terdiri atas cukup protein, relatif rendah kalori, dan

mengandung zat-zat gizi yang penting. Pada prinsipnya masakan Jepang dibuat

dengan tidak terlalu banyak bumbu dan tidak memakan banyak waktu. Berikut

merupakan macam – macam masakan khas jepang (“Makanan khas jepang” par.1-

6) :

Sushi

Sushi merupakan makanan khas Jepang yang sudah terkenal di dunia, terbuat

dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah

Page 10: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

16 Universitas Kristen Petra

atau yang sudah dimasak. Ada banyak bahan lain yang bisa disajikan atau dibuat

lauk jika tidak suka ikan yang mentah, seperti udang rebus dan belut panggang.

Jenis sushi ada yang di fermentasi, yaitu nare-sushi, tapi jenis yang paling khas

yaitu nigirizushi dan temakizushi. Sushi bisa ditemukan di seluruh sudut kota

Jepang, jika mencari yang lezat maka cari restoran sushi di daerah kelas tinggi

seperti Ginza atau yang dekat dengan pelabuhan perikanan.

Gambar 2.8. Sushi

Sumber : thatsnotfood.com

Ramen

Ramen adalah makanan yang sangat terkenal , tidak hanya di Jepang namun di

beberapa Negara lain, termasuk Indonesia. Ramen adalah mie kuah Jepang yang

sebenarnya berasal dari Negara Cina dan telah menjadi hidangan yang sangat

populer di Jepang. Ciri khas dari ramen ini adalah bentuk mie yang tipis dan

berwarna kuning, mie tersebut merupakan hasil buatan tangan atau buatan mesin.

Ketika dilihat sekilas, mie ramen memang mirip dengan mie instan yang ada di

Indonesia, namun mie ini memiliki diameter yang lebih kecil.

Satu hal yang membuat ramen berbeda dari olahan mie yang lain yaitu kaldu

atau kuahnya. Kaldu ramen bisa dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu shoyu

(kecap), shio (garam), miso (pasta kacang fermentasi), dan tonkotsu (daging babi

di negara asalanya). Tiga jenis pertama adalah perasa sedangkan yang terakhir

adalah kaldu asli. Di Jepang banyak sekali restoran yang menyajikan ramen, di

kebanyakan toko juga tersedia ramen kemasan cup yang bisa disantap dengan air

panas yang juga disediakan.

Page 11: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

17 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.9. Ramen

Sumber : aspirantsg.com

Tempura

Tempura merupakan salah satu makanan khas Jepang yang terkenal di dunia.

Tempura pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh bangsa Portugis pada abad ke

16. Tempura adalah jenis makanan yang terbuat dari ikan, jamur, daging

atau sayuran yang dicampurkan dengan bahan dasar terigu lalu digoreng. Makanan

ini memiliki tekstur yang renyah dan gurih.

Gambar 2.10. Tempura

Sumber : youtube.com

Onigiri

Onigiri merupakan “nasi kepal” khas Jepang yang terbuat dari nasi yang diisi

dengan isian sesuai selera, seperti suiran salmon, ayam, telur ikan, umeboshi (dried

plum), kemudian dibungkus dengan nori. Biasanya onigiri berbentuk bulat ataupun

segitiga. Onigiri bisa dimakan langsung dan juga bisa ditambah dengan saus khusus

yang bisa memperkaya rasa dari masakan Jepang ini. Makanan ini menjadi salah

satu bekal makanan yang hampir dibawa ole semua pelajar atau pekerja kantoran.

Page 12: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

18 Universitas Kristen Petra

Jika Anda baru pertama kali makan onigiri, pilihlah tuna dengan mayonese atau

ayam mayonese, karena rasanya sangat familiar dengan lidah Indonesia.

Gambar 2.11. Onigiri

Sumber : youtube.com

Yakiniku

Yakiniku ini sebenarnya adalah salah satu masakan asli Korea, namun

diadaptasi oleh rakyat Jepang dengan berbagai bumbu tradisional dan cita rasa khas

Jepang. Makanan ini terbuat dari daging sapi yang diiris tipis-tipis, dan dilumuri

dengan saus lezat, kemudian dipanggang di atas panggangan barbecue. Untuk

memasak yakiniku harus terampil menggunakan sumpit karena ukurannya yang

terbilang kecil. Yang membuat makanan ini semakin lezat dan unik adalah proses

memanggang sendiri yakiniku di atas panggangan. Biasanya yakiniku disajikan di

restoran, di mana pemesan datang bersama teman atau keluarga lalu membentuk

lingkaran kecil mengelilingi panggangan.

Gambar 2.12. Yakiniku

Sumber : groupon.com.au

Teriyaki

Saus teriyaki merupakan makanan yang terbuat dari sake, kecap asin serta gula

pasir. Untuk daging yang biasa digunakan untuk daftar makanan Jepang teriyaki ini

adalah jenis ikan dan daging.

Page 13: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

19 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.13. Teriyaki

Sumber : tofugu.com

Soba

Soba dalam bahasa Jepang berarti tepung, tetapi soba di sini memiliki arti mie.

Mie Jepang ini biasa dinikmati dengan kecap asin atau kecap manis. Topping yang

digunakan biasanya adalah telur, tempura atau side dish lainnya.

Gambar 2.14. Soba

Sumber : chefinyou.com

Udon

Udon sebenarnya adalah masakan yang berasal dari Tiongkok. Kata udon

diasimilasi dari kata dasar Tiongkok “Wonton” yang memiliki arti “Pangsit”.

Kemudian oleh rakyat Jepang dilafalkan sebagai undon atau udon. Makanan khas

Jepang yang sudah dikenal luas oleh dunia ini berupa mie yang terbuat dari tepung

terigu. Biasanya, udon memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang dengan ukuran

mie pada umumnya. Selain itu, udon memiliki bentuk yang tipis dan kecil-kecil.

Udon juga memiliki berbagai macam jenis berdasarkan cara memasak dan bahan

isian dalamnya.

Di Jepang bahan penyedap yang digunakan adalah mirin, terbuat dari alkohol

atau minyak babi agar rasanya gurih. Di Indonesia, udon telah dikembangkan

Page 14: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

20 Universitas Kristen Petra

dengan bahan yang halal tanpa menggunakan penyedap atau bahan apapun yang

hukumnya haram.

Gambar 2.15. Udon

Sumber : tokyotimes.com

Takoyaki

Takoyaki merupakan jajanan paling populer yang dijual di jalanan Jepang.

Takoyaki benar-benar masakan khas Jepang yang sangat lezat, terbuat dari cumi-

cumi yang dibentuk bulat menyerupai bakso, lalu dibakar atau dipanggang. Bagian

luar dari takoyaki ini terlihat crispy dan renyah, sementara bagian dalamnya terasa

lembut, juicy, dan banyak rasa. Hampir di setiap acara festival, pasar malam, atau

konser luar ruangan anda bisa menemukan pedangan takoyaki dengan gerobaknya

yang khas. Aroma takoyaki juga pasti mengundang pengunjung untuk membelinya.

Gambar 2.16. Takoyaki

Sumber : eatyourteacup.com

Sukiyaki

Sukiyaki merupakan hidangan yang terdiri dari daging dan sayuran yang

direbus didalam panci besi. Makanan ini biasanya dinikmati dengan kuah yang

dikenal dengan nama warishita, yang terbuat dari kecap dan gula. Bahan dan cara

makan sukiyaki memiliki banyak variasi tergantung daerah asalnya.

Page 15: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

21 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.17. Sukiyaki

Sumber : hot-ishiwaka.jp

2.10. Tata Cara Makan di Jepang

Sikap duduk ketika makan

Orang disana biasanya akan makan dengan sikap duduk melipatkan kaki,

biasanya disebut Seiza. Dibawah kaki tersebut disediakan bantalan tipis untuk

menahan tulang bergesekan dengan lantai. Selain itu, lantainya pun dilapisi alas

jerami yang biasa disebut tatami untuk membuat orang yang duduk merasan

nyaman (“Tata cara makan” par.1-7) :

Gambar 2.18. Sikap duduk ketika makan

Sumber : ragamseni.com

Oshibori

Oshibori atau handuk untuk membersihkan tangan, disediakan sebelum kita

menyantap makanan. Etikanya, oshibori hanya digunakan untuk tangan. Dan tidak

digunakan untuk anggota badan lainnya. Setelah oshibori digunakan, oshibori

dilipat kembali dan simpan ditempat semula.

Page 16: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

22 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.19. Oshibori

Sumber : ragamseni.com

Chawan

Di Jepang chawan digunakan sebagai tempat untuk nasi atau sup. Rata-rata nasi

disana disajikan dengan cara dikepal-kepal dan dilapisi rumput laut yang kita kenal

dengan sebutan onigiri. Hal ini sudah menjadi lumrah walau pembuatannya

lumayan rumit. Namun untuk nasi yang tidak dibentuk onigiri, bisa menggunakan

chawan untuk tempat nasinya. Selain itu, penggunaan chawan pun diharuskan

menggunakan tangan kiri dan sumpit dipegang dengan tangan kanan.

Gambar 2.20. Chawan

Sumber : ragamseni.com

Di Indonesia sendiri, orang kidal dipaksakan memakan dengan menggunakan

tangan kanan, ternyata masalah ini sempat terjadi di Jepang hingga adanya restorasi

Meiji, ketika budaya barat masuk ke Jepang, orang kidal bisa dengan leluasa

memilih tangan mana untuk memegang sumpit.

Ohashi

Ohashi atau penggunaan sumpit. Cara menggunakan sumpit juga harus

diperhatikan karena bila salah akan membuat orang disekitarnya sensitif. Hal lain

yang harus diperhatikan adalah ketika mulai makan, jangan mulai memegang

sumpit terlebih dahulu. Mulai memegang chawan, setelah chawan ditempatkan

dimeja atau dipegang oleh tangan kiri, bisa mulai mengambil sumpit.

Page 17: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

23 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.21. Ohashi

Sumber : ragamseni.com

Kanpai

Kanpai atau bersulang digunakan dibudaya Jepang, namun sangat tidak lazim

bila seseorang menyeduhkan minuman ke gelasnya sendiri, hal ini dianggap kurang

sopan. Bila ingin menuangkan minuman, maka orang tersebut harus pegang botol

dengan kedua tangan lalu tuangkan, dimulai pada orang yang lebih tua dulu,

kemudian orang-orang sekitarnya, dan yang terakhir untuk diri sendiri.

Gambar 2.22. Kanpai

Sumber : ragamseni.com

2.11. Klasifikasi Produk Bakery

Produk bakery merupakan olahan makanan yang sangat dikenal rakyat. Terbuat

dari bahan dasar tepung terigu, yeast, garam, margarin tepung, air dan bahan

lainnya, baik dalam bentuk adonan beragi (yeast raised dough) maupun dalam

bentuk adonan pasta (butter) dan melalui proses pengovenan. Keasaman dan

keterkaitan produk-produk yang masuk dalam kategori produk bakery disebabkan

sebagian besar produk bakery berbahan baku dasar tepung terigu, serta melalui

proses pembakaran (pengovenan), sehingga dikenal istilah baked product atau

bakery product. Klasifikasi pembedaan dari tipe jenis adonan dan proses pembuatan

inilah yang menjadikan produk bakery dapat digolongkan dengan 4 klasifikasi

Page 18: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

24 Universitas Kristen Petra

besar menurut M. Husni Syarbini, STP dalam bukunya yang berjudul Referensi

Komplet A-Z Bakery, yaitu (Syarbini, 67):

1. Roti (bread) Jika dilihat dari bahan yang digunakan dan presentase bahan dalam

resep, roti dapat didefinisikan sebagai makanan yang terbuat dari bahan utama:

tepung terigu, yeast, garam dan air, serta bahan tambahan lain, seperti gula,

margarin, telur, susu dan lainnya. Pembedaan utama roti dari produk bakery lainnya

adalah proses fermentasi yeast (yeast raised dough) yang diikuti proses

pemanggangan/pengovenan. Sedangkan untuk pengklasifikasian roti dapat

dikelompokkan berdasarkan bahan utama penyusun adonan, sehingga dikenal

istilah rich dough dan lean dough. Rich dough merupakan jenis roti yang terbuat

dari adonan yang menggunakan gula dan margarin dengan persentase tinggi dalam

resep, biasanya pada kisaran di atas 10% dihitung dari berat terigu yang digunakan.

Sedangkan lean dough adalah roti yang dibuat dengan adonan bercampur gula dan

margarin dalam resep dengan persentase di bawah 10%.

Contoh produk roti:

- Roti Manis. Jenis roti yang mempunyai cita rasa manis yang menonjol serta

bertekstur empuk (soft) dengan atau tanpa isian. Roti manis dilihat dari adonannya

termasuk dalam kategori rich dough (adonan dengan kadar gula dan margarin lebih

dari 10%)

- Roti Tawar. Jenis roti yang umumnya memiliki warna putih dengan kandungan

gula dan lemak rata-rata dibawah 10% dan bertekstur empuk (soft)

- Country Bread (roti kontinental). Merupakan jenis roti yang dibuat dengan atau

tanpa gula dan margarin di dalam resepnya. Jenis roti ini merupakan jenis roti-roti

Eropa yang terbuat dari 5 bahan utama: tepung, yeast, garam, air dan atau tanpa

improver (pengembang roti). Contoh roti jenis ini adalah: French Bread, Roll,

Cobburg, Vienna dan lain-lainya dikenal dengan istilah crusty bread. Tekstur kulit

roti biasanya kering (garing) dan renyah (crispy).

- Rye Bread. Merupakan jenis roti bertekstur keras yang terbuat dari tepung rye

dengan atau tanpa tepung terigu dengan proses fermentasi yang panjang (12-24

jam) atau bahkan berhari-hari yang terjadi secara alami atau ditambahkan asam

dalam adonannya, sehingga dikenal dengan istilah Sour Dough. Roti jenis ini sangat

Page 19: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

25 Universitas Kristen Petra

terkenal di dataran Eropa terutama di Jerman, Denmark, Finlandia, Rusia dan

Amerika.

- Fiber Bread/Grain Bread. Merupakan jenis roti yang dibuat dengan penambahan

biji-bijian (grain) untuk meningkatkan kadar serat (fiber) dalam roti yang dibuat.

Grain Bread dapat dibuat dari campuran biji-bijian seperti oat, barley, dan biji

bunga matahari. Roti yang terbuat dari berbagai biji-bijian dikenal dengan nama

Seven Grain Bread, sedangkan roti yang hanya terbuat dari biji gandum utuh yang

dipecah (whole wheat) dikenal dengan nama Whole Wheat Bread.

2. Cake Cake merupakan produk makanan manis yang terbuat dari bahan utama

tepung terigu, gula, telur, dan margarin. Pada awalnya, cake berkembang dengan

resep menggunakan empat bahan utama tersebut dengan perbandingan yang sama,

yaitu 1 bagian tepung, 1 bagian gula, 1 bagian telur, dan 1 bagian margarin,

sehingga dikenal istilah Pound Cake. Namun, berdasarkan perkembangannya ada

yang mengistilahkan bahwa cake merupakan produk makanan berbusa (foamy) dari

hasil pengocokan/serasi tiga bahan utama ,yaitu: tepung, gula, dan telur yang

terkadang ditambahkan sedikit cairan/lemak cair. Cake jenis ini dikenal dengan

nama Sponge Cake. Berikut contoh-contoh produk cake dari pengembangan kedua

jenis produk cake, baik dari Pound Cake maupun Sponge Cake.

- Pound Cake adalah jenis cake dengan tekstur padat yang biasanya dalam

penyajiannya ditambahkan berbagai macam buah atau topping maupun disajikan

dalam keadaan plain (polos/apa adanya) tanpa tambahan topping.

- Sponge Cake adalah jenis cake yang biasanya dalam bentuk dome dengan tekstur

agak ringan. Sponge cake biasanya digunakan untuk dasar pembuatan produk-

produk seperti black forest yang di-coating (disiram) dengan coklat dan dihias

dengan butter cream. Dari kedua jenis resep tersebut kemudian dikembangkan

berbagai jenis varian cake yang kita kenal saat ini, seperti: Muffin, Swiss Roll,

Mandarin Cake, Brownies, dan lain sebagainya.

3. Pastry Pastry merupakan jenis produk bakery yang terbuat dari tepung terigu,

lemak, gula, garam, air, dan bahan lainnya. Dalam kenyataannya, pengertian pastry

menjadi sangat luas, di mana termasuk dalam pengelompokan ini adalah segala

makanan manis yang terbuat dari tepung, gula, shortening, butter, susu dengan

tambahan baking powder dengan atau tanpa telur. Mengacu pada pengertian

Page 20: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

26 Universitas Kristen Petra

tersebut beberapa produk olahan pastry termasuk diantaranya adalah: Short Crust

Pastry, Flaky Pastry, Puff Pastry, Croissant, Choux Pastry, dan Phyllo Pastry.

Secara spesifik, umumnya perbedaan pastry dengan produk bakery lainnya adalah

penggunaan laminating fat/lemak semi padat dan plastis yang digunakan dalam

pembentukan adonan melalui proses pelipatan adonan dengan cara di roll,

contohnya adalah Danish Pastry, Puff Pastry, dan Croissant. Namun, ada juga

pastry yang dibuat dengan cara proses rub-in (pencampuran lemak/margarin

dengan tepung terigu), produk tersebut dikenal dengan nama Pie.

4. Biskuit/Cookies. Biskuit atau cookies merupakan produk kue kering yang terbuat

dari bahan utama: tepung terigu, telur, margarin dengan tambahan bahan lain,

seperti coklat, kacang almond, mede dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi

adonan/tingkat kekerasan adonan, maka produk biskuit/cookies dibedakan menjadi

2 golongan besar, yaitu adonan keras (hard dough) dan adonan lunak (soft dough)

dengan berbagai macam variasi produk.

- Cracker Adonan Cracker biasanya terbuat dari adonan keras (hard dough) yang

difermentasi dengan yeast menggunakan bahan baku asam yang memodifikasi

adonan. Berbagai variasi penggunaan bahan, penambahan rasa, bentuk, ukuran,

serta penggunaan topping seperti rempah-rempah, minyak yang di-spray di atas

adonan, termasuk produk-produk cracker yang umum dibuat dalam industri.

- Biskuit/Cookies Adonan biskuit/cookies terbuat dari adonan lunak (soft dough)

yang dibedakan menjadi beberapa bentuk, berdasar cara pembentukan adonan,

seperti wirecut biscuit, cutting machine biscuit, rotary molded biscuit, dan deposit

biscuit. Umumnya, biskuit/cookies yang kita kenal sehari-hari adalah tipe jenis

deposit atau sempit (spritz). Bahan-bahan yang digunakan di antaranya adalah:

tepung terigu protein rendah, gula, margarin dan telur, dengan cara adonan

dimasukkan ke dalam kantong plastik adonan dan dituang atau dibentuk langsung

di loyang.

2.12. Roti Khas Jepang

Anpan

Roti anpan sangat merakyat dan kental dengan nuansa Jepang (“Top 5 bread in

Japan” par.1-5). Roti (atau pan dalam bahasa Jepang) ini berisi an, kacang merah

Page 21: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

27 Universitas Kristen Petra

yang telah dilembutkan dan diberi rasa manis. Puree kacang merah yang halus

disebut koshi-an, sedangkan yang masih sedikit utuh dengan kulitnya disebut tsubu-

an.

Roti Melon

Roti ini dibuat dengan cara menumpangkan adonan biskuit (cookie) manis di atas

adonan roti, lalu memanggangnya.

Roti Kari

Roti ini dibuat dengan membungkus curry roux (adonan kari) dengan adonan roti,

lalu menggorengnya.

Sandwich Buah

Roti lapis ala hidangan penutup ini dibuat dari roti tawar yang empuk, whipped

cream, dan potongan buah-buahan. Variasi buahnya pun bermacam-macam, mulai

dari stroberi hingga pisang.

Roti Selada Kentang

Perpaduan antara roti dengan selada yang memiliki keunikan dan bentuk yang

menarik.

2.13. Ornamen

2.13.1. Pengertian Ornamen

Ornamen berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang berarti menghias.

Ornamen adalah salah satu karya seni dekoratif yang biasanya dimanfaatkan untuk

menambah keindahan suatu benda atau produk, atau merupakan suatu karya seni

dekoratif (seni murni) yang berdiri sendiri, tanpa terkait dengan benda/produk

fungsional sebagai tempatnya (“Ornamen interior” par.1-7).

Menurut tata letaknya ornamen dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ornamen

eksterior dan ornamen interior. Secara garis besar yang dimaksud dengan ornamen

eksterior yaitu ornamen yang digunakan di luar ruangan, sedangkan ornamen

interior yaitu ornamen yang digunakan di dalam ruangan.

Ornamen memiliki peranan yang tidak dapat dipisahkan dari nilai estetika

sebuah bangunan. Tanpa ornamen sebuah bangunan dirasa kurang sempurna. Hal

ini dikarenakan ornamen merupakan faktor pendukung dari bangunan itu sendiri

Page 22: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

28 Universitas Kristen Petra

yang syarat akan nilai estetika yang ditampilkannya. Jadi, agar bangunan memiliki

nilai keindahan, ornamen sangatlah penting sekali untuk digunakan.

2.13.2. Fungsi Ornamen

Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi tertentu,demikian

pula halnya dengan karya seni ornamen yang penciptaannya selalu terkait dengan

fungsi atau kegunaan tertentu pula. Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai

berikut:

1. Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat

hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan,

dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah

tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat transportasi dan

sebagainya.

2. Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat selain

mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis

tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem sosial

lainnya). Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma

tersebut terutama norma agama yang harus ditaati, untuk menghindari timbulnya

salah pengertian akan makna atau nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh

sebab itu pengerjaan suatu ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan

yang ditentukan. Contoh ragam hias ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat

sebagai lambang kehidupan, motif burung phonik sebagai lambang keabadian,

motif padma, swastika,lamak dan sebagainya.

2.13.3. Warna dan Ornamen dalam Desain Interior

Keberadaan arsitek dalam menyelesaikan desain baik interior maupun eksterior,

tidak lepas dari pengalaman maupun citra seni yang diusungnya. Namun, desain

yang baik juga harus selalu disesuaikan dengan kondisi rumah, dan yang perlu

diperbaiki adalah penampilannya, terutama warna dan ornamen. Dalam memilih

ornamen maupun warna jangan salah pilih, sebab bisa tidak “nyambung” dengan

ruangan atau lebih parah lagi menjadi hambar, sehingga konsep yang ingin

ditampilkan tidak terasa.

Arsitektur adalah seni yang bertujuan memberi nuansa beda secara keseluruhan,

interior maupun eksterior, bukan hanya satu sudut pandang mata saja, dengan

Page 23: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

29 Universitas Kristen Petra

permainan warna dan ornamen, seperti warna-warna “tabrakan” (warna yang

menyolok). Sedangkan ornamen seperti lukisan, foto, kursi, lighting dan sebagainya

dapat juga ditambahkan untuk mengisi ruangan tersebut.

Dengan kata lain, lewat pemilihan warna yang menyolok maupun penempatan

ornamen yang menarik pada ruangan kecil, dapat membuat sebuah ruangan

memperoleh “eye catching”. Sementara, sisi-sisi yang lain cukup diberi sedikit

sentuhan sebagai aksen tambahan. Ini semua tentu tidak terlepas dari ketelitian

seorang arsitek maupun pemilik rumah.

Oleh sebab itu, sebagai ahli kita harus selalu memberi saran kepada pemilik

rumah agar tidak salah dalam memilih ornamen maupun warna. Karena, warna dan

ornamen yang tidak cocok dengan ruangan justru “merusak” ruangan, sehingga

konsep yang ingin ditampilkan tidak terasa. Selain itu, peran pemilik rumah atau

pemilik bangunan dalam menyampaikan keinginannya kepada arsitek juga sangat

penting, sehingga arsitek dapat mengapresiasikan apa yang diinginkan pemilik dan

bentuk desain ruangan yang dinginkan serta nuansa yang diharapkan dapat

terwujud.

Harmoni antara warna dan ornamen sangat berperan penting untuk

menghidupkan sebuah ruangan. Kreativitas dalam mendesain ruangan tidak

terbatas dengan model-model yang telah ada. Hal ini dapat juga ditampilkan dalam

bentuk desain ruangan yang futuristik sebagai tambahannya.

2.14. Ornamen Taman Jepang

Taman Jepang menggunakan material alam, yang terdiri dari tanaman, air,

batu, pasir, bambu, dan kayu, tidak menggunakan material buatan, seperti material

besi, atau kaca. Taman Jepang terdiri dari 2, yaitu taman zen dan taman minum teh.

Ornamen yang digunakan pada ke-2 taman itu tentu berbeda, tapi selalu ada

ornamen khas Jepang, pada ke-dua taman itu (“Tanaman Jepang” par.1-8).

Ornamen pada taman zen mempunyai makna tersendiri, ada maksud tertentu

dalam setiap elemen yang digunakan, mempresentasikan keadaan alam, gunung,

sungai, laut, bukit, dan pulau. Batu besar menggambarkan gunung, dan pasir

dengan bentuk gelombang memvisualisasikan laut

Page 24: 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran - dewey.petra.ac.id

30 Universitas Kristen Petra

Taman zen dan taman minum teh dirancang pada lahan yang sempit/terbatas,

misal untuk rumah dan kantor. Pada lahan yang luas (misal pada taman hotel),

taman Jepang diletakkan pada sudut tertentu, tidak semua lahan dirancang menjadi

taman Jepang, sehingga fokus pada satu titik.

Taman Jepang tidak tepat dirancang untuk taman bermain, taman publik, dan

lingkungan, karena konsep dan kegiatan taman yang berbeda. Taman bermain,

taman publik, dan taman lingkungan merupakan taman untuk melakukan kegiatan

(taman aktif), sedangkan taman Jepang merupakan taman hiasan (hanya untu

dilihat) baik untuk taman zen atau taman minum teh.

Tanaman yang dapat digunakan untuk taman Jepang :

1. Teratai atau lotus ditanam di dalam kolam

2. Bonsai

3. Beringin

4. Yang liu

5. Bambu

6. Ilex cornuta

Ornamen untuk taman Jepang :

1. Patung Budha

2. Jembatan kayu

3. Air mancur bambu

4. Pagoda

5. Patung hewan

6. Lentera dari batu dan kertas

7. Batu besar

8. Pasir

9. Kolam

10. Batu brojol