bab ii kajian pustaka 2.1. restoran dan macam-macamnya · cafetaria atau cafe adalah suatu restoran...

48
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Restoran dan macam-macamnya Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum. Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu. Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama. Dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual; dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus kalau pertugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara cermat, dididik dan dilatih dengan baik, diajar berkomunikasi serta dikoordinasikan dengan teliti serta dipersiapkan dengan kesungguhan hati. Karena berkecimpung dalam produk jasa, yang dihadapi adalah manusia, yakni tamu-tamu, bukan benda mati seperti buku, kertas serta pensil sebagaimana layaknya dihadapi oleh pegawai kantor pada umumnya, maka harus bisa menyesuaikan diri. (Marsum WA, 1991 : 7) Restoran berarti uang; karena itu harus tahu pasti gimana mengelolanya, bagaimana cara membuat tamu senang dan puas sehingga mereka selalu berkeinginan untuk menjadi langganan restoran. Banyak hal yang harus diketahui. Banyak usaha dan upaya yang harus ditempuh agar tujuan operasi restoran dapat terwujud dengan baik. Terdapat bermacam-macam definisi mengenai restoran. Menurut Wojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu restoran adalah rencana, maksud atau tujuan. Jadi restoran sebenarnya adalah suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan untuk suatu tujuan tertentu. Universitas Kristen Petra 7

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1. Restoran dan macam-macamnya

    Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara

    komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua

    tamunya baik berupa makan maupun minum.

    Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan

    banyak juga yang berdiri sendiri di luar bangunan itu.

    Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana

    tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration

    di Cornell University. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas

    para tamu pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama.

    Dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual;

    dalam hal ini antara produk jasa dengan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus

    kalau pertugas-petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara

    cermat, dididik dan dilatih dengan baik, diajar berkomunikasi serta

    dikoordinasikan dengan teliti serta dipersiapkan dengan kesungguhan hati.

    Karena berkecimpung dalam produk jasa, yang dihadapi adalah manusia,

    yakni tamu-tamu, bukan benda mati seperti buku, kertas serta pensil sebagaimana

    layaknya dihadapi oleh pegawai kantor pada umumnya, maka harus bisa

    menyesuaikan diri. (Marsum WA, 1991 : 7)

    Restoran berarti uang; karena itu harus tahu pasti gimana mengelolanya,

    bagaimana cara membuat tamu senang dan puas sehingga mereka selalu

    berkeinginan untuk menjadi langganan restoran. Banyak hal yang harus diketahui.

    Banyak usaha dan upaya yang harus ditempuh agar tujuan operasi restoran dapat

    terwujud dengan baik.

    Terdapat bermacam-macam definisi mengenai restoran. Menurut

    Wojowasito dan Poerwodarminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu

    restoran adalah rencana, maksud atau tujuan. Jadi restoran sebenarnya adalah

    suatu bisnis yang direncanakan dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan

    untuk suatu tujuan tertentu.

    Universitas Kristen Petra 7

    http://petra.ac.idhttp://digilib.petra.ac.id/index.htmlhttp://digilib.petra.ac.id/help/html

  • 8

    Kalau berbicara tentang design dalam restoran, maka berarti kita juga akan

    men-design restoran dalam tiga hal, yakni how to run it, how to do it, dan how to

    get it. Bagaimana kita mengelolanya, mengerjakannya dan bagaimana

    mendapatkannya.

    Macam-macam tipe restoran :

    1. A’la Carte Restaurant

    A’la Carte Restaurant adalah restoran yang telah mendapatkan izin penuh

    untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi di mana tamu bebas

    memilih sendiri makanan yang mereka ingini. Tia-tiap makanan di dalam

    restoran jenis ini mempunyai harga sendiri-sendiri.

    2. Table D’hote Restaurant

    Table D’hote Restaurant ialah suatu restoran yang khusus menjual menu

    table d’hote, yaitu satu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka

    sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah

    ditentukan pula.

    3. Coffe Shop atau Brasserie

    Coffe Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya

    berhubungan dengan hotel, suatu tempat di mana tamu bisa mendapatkan

    makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang

    cukupan. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan American

    Service di mana yang diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate

    service, artinya makanan sudah diatur dan disiapkan di atas piring. Kadang-

    kadang penyajiannya dilakukan dengan cara buffet atau presmanan.

    4. Cafetaria atau Cafe

    Cafetaria atau Cafe adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan

    penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh. Pilihan

    makanannya terbatas dan tidak menjual minuman yang berakohol.

    5. Canteen

    Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau

    sekolah, tempat di mana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan

    makan siang dan cofee break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil

    Universitas Kristen Petra

  • 9

    untuk selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan

    seminar.

    6. Continental Restaurant

    Continental Restaurant adalah suatu resoran yang menitik-beratkan

    hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate atau megah.

    Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin

    makan secara santai atau rilek.

    7. Carvery

    Carvery adalah suatu restoran yang sering berhubungan dengan hotel di

    mana para tamu dapat mengiris sendiri hidangan panggang sebanyak yang

    mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.

    8. Dinning Room

    Dinning Room yang terdapat di hotel kecil, motel atau Inn, merupakan

    tempat yang tidak lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dinning

    Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu,

    namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.

    9. Discotheque

    Discotheque ialah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat

    dansa sambil menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan

    live-band. Bar adaqlah salah satu fasilitas utama untuk sebuah diskotik.

    Hidangan yang tersedia pada umumnya berupa snack.

    10. Fish and Chip Shop

    Fish and Chip Shop ialah suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris,

    di mana kita dapat membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng,

    biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi

    makanannya tidak dinikmati di tempat itu.

    11. Grill Room (Rotisserie)

    Grill Room (Rotisserie) adalah suatu restoran yang menyediakan

    bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dengan

    dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih

    sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana

    memasaknya.

    Universitas Kristen Petra

  • 10

    12. Inn Tavern

    Inn Tavern ialah suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh

    perorangan di tepi kota. Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan

    tamu-tamu, sedangkan hidangannya pun lezat-lezat.

    13. Night Club/Super Club

    Night Club/Super Club ialah suatu restoran yang pada umumnya mulai

    dibuka menjelang larut malam, menyediakan makan malam bagi tamu-tamu

    yang ingin antai. Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan

    kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan rapi

    sehingga menaikkan gengsi.

    14. Pizzeria

    Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual pizza. Kadang-kadang

    juga berupa spagetti serta makanan khas Italia yang lain.

    15. Pan Cake House/Creperie

    Pan Cake House/Creperie ialah suatu restoran yang khusus menjual Pan

    Cake serta Crepe yang diisi dengan berbagai macam manisan di dalamnya.

    16. Pub

    Pub pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendapat izin

    untuk menjual bir serta minuman berakohol lainnya. Para tamu mendapatkan

    minumannya dari counter (meja panjang yang membatasi dua ruangan).

    Pengunjung dapat menikmatinya sambil berdiri atau sambil duduk di meja

    makan.

    Hidangan yang tersedia berupa snack seperti pies dan sandwich. Sekarang

    kita bisa mendapatkan banyak hidangan pengganti di Pub.

    17. Snack Bar/Cafe/Milk Bar

    Snack Bar/Cafe/Milk Bar adalah semacam restoran cukupan yang sifatnya

    tidak resmi dengan pelayanan cepat, di mana para tamu mengumpulkan

    makanan mereka di atas baki yang diambil dari atas counter dan kemudian

    membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang

    disukainya. Makanan yang disediakan pada umumnya adalah hamburger,

    sausages dan sandwich.

    18. Specialty Restaurant

    Universitas Kristen Petra

  • 11

    Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi

    seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau

    temanya.

    Restoran-restoran semacam ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India,

    Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tatacara

    negara tempat asal makanan spesial itu.

    19. Terrace Restaurant

    Terrace Restaurant adalah suatu restoran yang terletak di luar bangunan,

    namun pada umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran

    induk. Di negara-negara Barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka

    pada waktu musim panas saja.

    20. Gourmet Restaurant

    Gourmet Restaurant ialah suatu restoran yang menyelenggarakan

    pelayanan makan dan minum untuk orang-orang yang berpengalaman luas

    dalam bidang rasa makanan dan minuman.

    Keistimewaan restoran nin ialah makanan dan minumannya yang lezat-

    lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup mahal.

    21. Family Type Restaurant

    Family Type Restaurant ialah suatu restoran sederhana yang

    menghidangkan makanan dan minuman dengan harga tidak mahal; terutama

    disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.

    22. Main Dinning Room

    Main Dinning Room ialah suatu restoran atau ruang makan utama yang

    pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar, di mana penyajian makanannya

    secara resmi, pelan tapi pasti terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Servisnya

    bisa mempergunakan pelayanan ala Perancis atau Rusia.

    Tamu-tamu yang hadir pun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.

    Universitas Kristen Petra

  • 12

    2.2. Perkembangan Restoran dan Masakan Cina

    Perkembangan restoran masa kini tidak terlepas dari sejarah

    perkembangan peradaban manusia di masa lalu. Menurut Soekresno (2001),

    sejrah restoran dimulai sekitar 12.000 tahun SM saat suatu suku bangsa di

    Denmark menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan hidangan

    bagi sekelompok orang untuk menikmati hidangan secara bersama-sama. Lalu

    pada tahun 4000 SM, didirikan cabaret untuk pertama kalinya di mana tempat ini

    digunakan untuk menjual minuman keras. Lalu pada sekitar tahun 1200 di

    London, dibuatlah beberapa warung yang menyediakan makanan matang untuk

    dibawa pulang dan akhirnya warung-warung tersebut berkembang menjadi

    restoran dengan fasilitas yang semakin berkembang pula.

    Nama restoran sendiri dipakai ketika pada tahun 1975 Monsier Boulanger

    membuka tempat menjual sup di Perancis yang bertuliskan ”VENITE ADME

    OMNES QUI STOMACHO LABORATORATIS ET EGO RESTAURABO VOS”,

    yang artinya datanglah Anda semua kepada saya, bagi Anda yang perutnya

    keroncongan karena lapar, saya akan memulihkan kondisi Anda. Menu supnya

    diberi nama ”Le Restaurant Divin”, yang berarti obat yang menyegarkan.

    Demikianlah asal kata restaurant, yaitu berasal dari bahasa Perancis ”restaurer”,

    yang berarti memulihkan kembali.

    Menurut Soekresno (2001), jika dilihat dari sistem pengelolaan dan

    penyajian, restoran dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu : Formal Restaurant

    (Restoran Formal), Informal Restaurant (Restoran Informal) dan Specialties

    Restaurant.

    Yang dimaksud dengan Formal Restaurant adalah industri jasa pelayanan

    makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan

    pelayanan yang eksklusif. Pengertian Informal Restaurant adalah industri jasa

    pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional

    dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan

    frekwensi yang silih berganti pelanggan. Pengertian Specialties Restaurant adalah

    industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan

    profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti oleh sistem penyajian

    yang khas dari suatu negara tertentu.

    Universitas Kristen Petra

  • 13

    Soekresno menyatakan ciri-ciri Specialties Restaurant adalah :

    1. Menyediakan sistem pemesanan tempat.

    2. Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak

    pelanggan secara umum.

    3. Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi

    dengan budaya internasional.

    4. Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam.

    5. Menu ala carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan.

    6. Biasanya menghadirkan musik/hiburan khas negara asal.

    7. Harga makanan relatif tinggi dibanding informal restaurant dan lebih rendah

    dibanding formal restaurant.

    8. Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 (satu) pramusaji

    untuk melayani 8-12 pelanggan.

    Dilihat dari ciri-ciri yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

    disimpulkan bahwa restoran Buli-Buli termasuk pada golongan spcialties

    restaurant, yaitu restoran yang secara khusus menyediakan menu masakan dari

    negara Cina.

    Dilihat dari sejarahnya, maka masakan Cina tidak dapat dipisahkan dari

    nasi. Menurut sejarah dan penemuan arkeologi, ditemukan bahwa di sepanjang

    Sungai Yang-Tse pada sekitar 5000 tahun SM adalah merupakan lahan sawah

    untuk menanam padi. Pada zaman itu, masyarakat Cina telah memasak nasi

    dengan air, bahkan membuatnya menjadi anggur. Tapi di bagian Utara Cina, di

    mana suhunya lebih rendah dan kering, padi tidak dapat tumbuh sehingga

    masyarakat Cina di bagian Utara mengumpulkan wild millet dan sorghum. Pada

    sekita 3000 tahun SM, masyarakat Cina juga mulai mengkonsumsi teh sebagai

    minuman. Gandum pertama dikonsumsi pada saat Dinasti Shang, yaitu sekitar

    1500 tahun SM, dibawa dari Asia Barat. Biasanya masyarakat Cina merebusnya

    menjadi semacam krim gandum. Jadi, makanan utama masyarakat Cina adalah

    padi, millet, sorghum, dan gandum. (History For Kids Organization, 1995, p.1).

    Selain makanan utama tersebut, masyarakat Cina juga menanam sayuran

    untuk dimakan bersama nasi, seperti kacang soya dan mentimun. Sedangkan

    untuk buah-buahan, biasanya masyarakat Cina menanam jeruk, lemon, persik, dan

    Universitas Kristen Petra

  • 14

    apricots. Untuk rempah-rempah, masyarakat Cina menanam jahe dan anise. Pada

    sekitar tahun 5500 tahun SM, masyarakat Cina juga telah mengkonsumsi daging

    ayam, yang didatangkan dari Thailand. Pada sekitar 4000 atau 3000 tahun SM,

    masyarakat Cina juga mengkonsumsi daging babi, yang banyak terdapat di Cina.

    Sedangkan domba dan kambing didatangkan dari Asia Barat pada sekitar 4000

    tahun Sm. Karena pada saat itu, daging sangatlah mahal harganya, dan juga kaum

    Budha tidak mengkonsumsi daging, sejak dinasti Sung, yaitu sekitar abad

    pertama, masyarakat Cina juga mengkonsumsi tofu atau bean curd sebagai

    sumber protein. Pada jaman dinasti Han, millet wine menjadi sangat populer, lebih

    populer daripada teh. Pada jaman dinasti ini pula, masyarakat Cina mulai

    membuat gandum dan padi menjadi mi panjang. (History For Kids Organization,

    1995, p.1).

    Perkembangan kulinari di Cina sempat mengalami pasang surut, terutama

    pada awal abad 20, yaitu ketika pada tahun 1937 terjadi invasi Jepang atas Cina.

    Sebelumnya, di Cina sendiri terjadi kekacauan akibat perkembangan opium yang

    mematikan industri makanan di Cina. Setelah kemenangan komunis pada tahun

    1949, Cina berangsur-angsur pulih dan kembali damai. Salah satu kota yang mulai

    berkembang sejak saat itu adalah kota Shanghai. (Chang, 1977, p.1).

    Pada sekitar abad 11, kota Shanghai sendiri sebenarnya hanyalah

    merupakan desa nelayan dekat Sungai Yang-Tse. Kemudian mulai berkembang

    menjadi penghasil kapas dan akhirnya pada sekitar tahun 1800 menjadi salah satu

    kota terbesar di Cina. Nama Shanghai sendiri berarti ”on the sea”. Sebelum

    dinamai Shanghai seperti sekarang, dulu tempat ini bernama ”li-tuh” . ketika

    dikuasai oleh pendatang, kota ini menjadi pusat teater, militer dan aksi politik dan

    berkembang menjadi kota metropolis, terutama sebagai tempat judi dan penjualan

    opium. Pada tahun 1949 ketika komunis mulai memerintah, rehabilitasi besar-

    besaran dimulai dan opium diberantas dari kota Shanghai. Pada tahun 1900an,

    kota Shanghai mulai dibuka lagi bagi dunia luar untuk menanamkan modalnya

    dan saat ini Shanghai telah menjadi salah satu kota yang paling berkembang di

    Cina. (Chang, 1977, p.1).

    Kebiasaan makan di Cina berbeda dengan kebiasaan makan di wilayah

    Barat. Masyarakat Cina jarang makan di luar sendirian, biasanya mereka

    Universitas Kristen Petra

  • 15

    berkumpul dengan anggota keluarga maupun kerabat. Sejak dahulu, bagi

    masyarakat Cina, makan bersama merupakan bentuk komunikasi sosial yang

    penting yang masih dipegang hingga sekarang. Masyarakat Cina juga

    mengutamakan kualitas dan ras dari makanan, bukan dari tempat maupun suasana.

    Bagi masyarakat Cina, asalkan makanan tempat tersebut enak, maka mereka

    bersedia untuk mengorbankan waktu dan tenaga, seperti menyetir berjam-jam

    untuk mencapai tempat tersebut, walaupun tempat itu tidaklah mewah. (Passmore

    & Reid, 1998).

    Kebiasaan makan masyarakat Cina lain yang berbeda dengan budaya

    Barat adalah budaya dalam menentukan pesanan makanan. Budaya Barat

    mengharuskan seseorang untuk dapat memesan makanan sesuai dengan

    kemampuan makannya. Jika terlalu sedikit dalam memesan, budaya Barat

    menyebutkan tidaklah sopan untuk memesan lagi menu yang sama. Namun jika

    terlalu banyak dan tidak mampu dihabiskan, maka hal tersebut adalah penghinaan

    bagi koki yang memasaknya. Sedangkan dalam budaya Cina, pemesanan

    makanan dapat dilakukan sesuai dengan kehendak pemesan tanpa memperhatikan

    aturan-aturan seperti dalam budaya Barat. Yang lebih baik lagi, dalam budaya

    Cina, makanan dapat dikombinasikan dengan masakan-masakan lain dan bumbu-

    bumbu yang bermacam-macam sehingga akan menghasilkan perpaduan rasa di

    mulut yang berbeda-beda. (Passmore & Reid, 1998).

    Universitas Kristen Petra

  • 16

    2.3. Dinasti Ming

    Penulis juga akan melihat memaparkan sedikit tentang dinasti Ming.

    Berikut adalah pemaparannya :

    BATAS OTOKRASI DINASTI MING 1368 – 1644

    Karena desintegrasi dari kerajaan Mongol dan keruntuhan dari Dinasti

    Yuan, Cina mendapatkan kelonggaran dari peraturan asing.

    Dinasti Ming (1368-1644) didirikan oleh petani miskin dari pemberontak, diatur

    untuk menjamin warga Cina dan bahkan untuk memperluas sampai area Barat

    Daya. Kaisar Ming yang baru berjuang untuk memperoleh keuntungan yang

    sangat besar dari pengawasan pribadi, kerajaan yang kompleks, menggunakan

    terror untuk menjaga agar pejabat tetap mengikuti peraturan. Meskipun pertauran

    depitisme, kompetisi untuk menjadi pejabat mudah tercapai dan melebihi tingkat

    Song dibawah kekuasan Yangzi, dimana angka urbanisasi sangat tinggi dan

    penerbitan industri bertumbuh secara cepat. Salah satu alas an dari kemakmuran

    kawasan ini adalah berkembangnya perdagangan termasuk perdagangan

    internasional maritime. Meskipun peraturan kerajaan Ming mendapatkan sedikit

    simpati di dalam perdagangan dan mencoba untuk memaksa semua pedagang

    asing untuk mengikuti struktur dari system upeti, pemerintah kerajaan Ming tidak

    tetap memperhatikan tuntutan luar negeri akan sutera dan porselen Cina untuk

    mempercepat perluasan system perdagangan internasional. Hasil pemasukan dari

    perak menjadi unjung tombak ekonomi Cina dan dapat menyerap pengaruh social

    dan kebudayaan, beberapa menjadi kontribusi perminataan masyarakat pada abad

    17.

    MING TAIZU DAN DEPOTISME

    Sejarah Cina telah dipengaruhi oleh seorang pribadi yang merupakan pendiri dari

    dinasti Ming, Zhu Yuanzhang (1328-1398) ia lebih dikenal dengan nama

    kerajaannya yaitu Taizu, dan nama periode pemerintahannya yaitu Hongwu. Ia

    adalah rakyat jelata pertama yang telah menjadi seorang raja dalam 1500 tahun.

    Taizu telah membuktikan bahwa ia adalah seorang yang cerdas, pekerja keras dan

    kejam. Orang tuanya juga orang miskin, mereka seringkali berpindah tempat

    untuk mencari pekerjaan dan menghindari pemungut uang sewa. Mereka bahkan

    Universitas Kristen Petra

  • 17

    seringkali membawa pergi beberapa orang dari anaknya karena mereka tidak

    sanggup untuk membiayai mereka. Ketika Zhu Yuanzhang berusia 16 tahun,

    perubahan rute dari sungai Kuning telah membawa banjir, kelaparan dan wabah

    dalam kawasan itu dan merenggut nyawa kedua orang tuanya. Taizu kemudian

    masuk ke dalam biara Buddha, tetapi biara itu menekan dia, setelah sekian

    lamanya Taizu keliling China Timur Tengah akhirnta ia kembali ke biara selama 3

    sampai 4 tahun, sampai akhirnya biara itu dibakar oleh milisi Yuan. Taizu tidak

    punya rumah lagi, tahun 1352 Taizu bergabung dalam salah satu group

    pemberontak.

    Taizu naik daun dengan cepat dalam group pemberontak itu. Apalagi setelah ia

    menikah dengan anak perempuan dari komandan group itu. Pada tahun 1355

    Taizu mengambil alih kepemimpinan group itu lalu ia menangkap pemimpin kota

    Nanjing. Dengan menggunakan Nanjing sebagai dasar untuk kampanye melawan

    orang kuat lainnya, Taizu akhirnya menjadi terkenal di Timur Selatan. Tahun

    1367 Taizu melaksanakan rencananya yaitu mengirim pasukannya ke Utara ke

    arah ibukota Yuan di modern Beijing.

    Peraturan Mongol tidak turun tahta, Taizu dan pasukannya melarikan diri ke

    Mongolia. Usaha Ming untuk melawan dan mengalahkan Mongol tidak berhasil

    jadi wilayah kerajaan Ming tidak dapat diperluas di Asia. Pada tahun 1368, Taizu

    meruntuhkan istananya dan mengumumkan berdirinya Dinasti Ming. Ia menunjuk

    kota Najing sebagai ibukotanya. Penduduk Nanjing semakin bertambah dari

    100.000 sampai kira-kira 1.000.000. Taizu membangun tembok yang sangat besar

    disekeliling kota itu, Taizu melakukan segala upaya untuk mengagungkan dirinya

    sebagai raja. Taizu menginginkan semua orang mau tunduk pada kekuasaanya dan

    yang tidak mau akan dihukum. Harga dari birokrasi tetap terkontrol dengan cara

    menggunakan sistem Yuan secara turun temurun, yang juga digunakan untuk

    mencukupi kebutuhan istana dan pemerintah. Prinsip yang sama juga di terapkan

    dalam pemerintah lokal.

    Taizu juga berpikir bahwa yang mengganggu pemerintah dapat dihilangkan kalau

    orang mau memperhatikan standar moral dan hirarki sosial dan hidup bersama

    dengan harmonis.

    Universitas Kristen Petra

  • 18

    Tidak dapat meletakkan kepercayaan pada penjabat, Taizu sebagai kepala

    eksekutif, membuat perjanjian dengan pejabat-pejabat tentang masalah besar atau

    kecil. Seperti kaisar yang pertama Qin, Taizu menyelesaikan semua kerjaannya

    sendiri, dan semua masalahnya diatasi sendiri olehnya.

    MASALAH-MASALAH MANAJEMEN

    Taizu telah memerintahkan keturunannya untuk memelihara keutuhan institusi-

    institusi yang telah dia ciptakan, sebuah keinginan yang tidak selalu mereka

    hormati. Nanjing, misalnya tidak tetap menjadi ibukota bahkan selama seabad.

    Taizu diagntikan oleh pewarisnya yang sah (anak laki-laki berusia 15 tahun dari

    mendiang anak laki-laki tertuanya), tetapi dalam tiga tahun paman kaisar ini, anak

    laki-laki keempat Taizu, Chengzu, menjalankan sebuah perang saudara merebut

    mahkota kekuasaan. Chengzu memindahkan ibukota utama ke basis kekuasaanya

    di Beijing dan menurunkan Nanjing ketingkat ibukota sejunder. Setelah itu

    Beijing menjadi tempat kediaman keluarga istana dan tempat kekuasaan selagi

    Nanjing memiliki pengawasan atas masalah-masalah fiskal dan memasok utara

    yang lebih miskin dengan pndapatan-pendapatan pajak yang dikumpulkan di

    selatan yang lebih kaya. Untuk membangun Beijing, ratusan dari ribuan pekerja

    dikerahkan untuk mebangun dinding-dinding dan istana-istana. Kota itu diatur

    seperti serangkaian kotak bersarang: aula utama adalah pusat dari bangunan istana

    (disebut dengan Kota Terlarang), dengan sendirinya menjadi daerah pemerintah

    (disebut dengan Kota Imperial), yang akhirnya menjadi pusat Beijing, dengan

    pergerakan ke dalam dan ke luar kota-kota ini terbatas pada pintu-pintu yang

    menembus dinding-dinding. Pada tahun 1553 sebuah Kota Luar telah

    ditambahkan ke selatan, dengan dinding-dinding dan pintu-pintu gerbangnya

    sendiri, membuat ukuran Beijing keseluruhan menjadi emapat kali empat setangah

    mil. Untuk memasok Beijing dengan padi-padian, Grand Canal dibangun pada

    Shandong selatan melalui serangkaian 15 kunci, sebuah usaha besar

    kerekayasaan/teknik. 15.000 perahu dan 160.000 prajurit banyak pengangkutan –

    yang menarik tongkang-tongkang bermuatan dengan tali-tali bilamana dibutuhkan

    – oleh karenanya menjadi urat nadi kehidupan ibukota.

    Universitas Kristen Petra

  • 19

    Udsaha-usaha Taizu mengorganisasikan pemerintahannya di seputar

    pengabdian yang tak dibayar menciptakan banyak gangguan untuk administrator-

    administrator Ming kemudian. Pejabat-pejabat local menemukan bahwa sumber-

    sumber sah pendapatan sangat terbatas sehingga mereka dan memiliki peluang

    kecuali memungut pendapatan yang tidak sah akan mebuat jasa-jasa dasar tetap

    berjalan, mengarah pada jenis penyalahgunaan yang telah ingin dicegah oleh

    Taizu. Rumah-rumah tangga biasa seringkali dihancurkan oleh

    pertanggungjawaban tanpa ganti rugi untuk memberikan pajak-pajak atau

    mengurus/memelihara hostel-hostel local untuk pelancong-pelancong pemerintah.

    Akhirnya pembaharuan harus muali diberlakukan, yang mengubah sebagian besar

    kewajiban menjadi pajak uang. Sebagaimana dalam dinasti-dinasti sebelumnya,

    banyak prajurit-petani keturunan membayar untuk dirinya sendiri atau memelihara

    untuk dirinya sendiri sebagai sebuah pasukan militer yang efektif. Prajurit-prajurit

    yang tidak dibayar melarikan diri atau menjual tanah-tanah mereka, dan banyak

    parjurit upahan harus diciptakan untuk memberikan jasa kepada mereka. System

    keuangan Ming tidak pernah dikelola secara sangat efektif; misalnya, pemerintah

    gagal memenuhi kebutuhan terhadap pembuatan uang logam, untuk

    mengendalikan pemalsuan koin, atau menegakkan penggunaan mata uang kertas

    yang didukung secara tidak memadai. Akhirnya, mata uang kertas ditinggalkan

    dan pemerintah menyetuhui peredaran batang-batang perak.

    Solusi Tizu pada masalah orang kasim istana yang terus berlanjut juga

    tidak berjalan seperti yang direncakan. Taizu telah menetapkan bahwa orang

    kasim seharusnya tidak diperkenankan untuk belajar membaca atau turut campur

    tangan dalam politik. Meskipun demikian, dalam berdekade-dekade orang kasim

    istana tidak hanya mengelola tempat-tempat kerja kekasisaran yang sangat besar,

    tapi juga memainkan peranan-peranan utama dalam masalah-masalah militer dan

    bahkan masalah-masalah dinas sipil seperti pemilihan dan promosi pejabat-

    pejabat. Selama abad yang lalu 70.000 orang kasim Ming bertugas diseluruh

    penjuru negeri, 10.000 di ibukota. Mereka memiliki birokrasi mereka sendiri,

    sejajar dengan birokrasi dinas sipil tetapi tidak dikendalikan olehnya. Sebuah

    sekolah didirikan untuk mendidik mereka, dan banyak menjadi ahli dalam

    prosedur-prosedur birokratis dan bentuk-bentuk dokumenter. Orang kasim

    Universitas Kristen Petra

  • 20

    menempati dan bekerja pada kantor-kantor istana sebagai Biro Seremonial, yang

    ketuanya adalah manajer tunggal tempat-tempat istana dan jadwal kaisar, dan

    ketika kaisar mengijinkannya, sejenis ketua staf yang dapat memberlakukan

    kehendaknya terhadap birokrasi sipil. Pengendalian orang kasim atas proses-

    proses pemerintahan yang sangat penting adalah sangat merugikan selama

    kekuasaan panjang Guangzong (juga disebut dengan Wanli, 1573-1620), yang

    merasa tidak senang dengan pertikaian diantara pejabat-pejabat puncaknya dan

    perlawanan mereka pada keinginannya untuk menguasai pasukan-pasukan

    komandonya secara langsung, benar-benar tidak lagi memperhatikan urusan-

    urusan pemerintah, tidak membaca kertas-kertas yang diserahkan kepadanya dan

    juga tidak mengisi lowongan-lowongan dalam kedudukan-kedudukan utama. Dia

    membiarkan orang-orang kasim memungut pajak-pajak di propinsi=propinsi,

    tidak memperdulikan bagaimana mereka mungkin bertindak lalim terhadap

    keluarga-keluarga kaya.

    Walaupun birokrat-birokrat Ming yang setia bersungguh-sungguh dalam

    berusaha membuat sebuah sistem yang cacat dalam berjalan, masyarakat dan

    perekonomian terus tumbuh berkembang. Populasi China naik dua kali lipat

    selama masa dinasti tersebut, dari anatara 60 dan 80 juta sampai antara 150 dan

    200 juta. Kota-kota pasar kecil namapk di seluruh penjuru negeri. Spesialis

    regional meningkat ketika komunitas-komunitas memanfaatkan ketersediaan

    pengangkutan air yang murah untuk memungut hasil bumi yang diperdagangkan.

    Pada abad ke 17 area delta sungai Yangzi telah menjadi sebuah pusat produksi

    katun dan sutra, Fujian pesisir menjadi terkenal, tembakau dan tebu gula, dan

    fabrikasi porselin pada Jingdezhen di jiangxi telah mencapai tingkat-tingkat

    output yang belum pernah terjadi sebelumnya. Semua dari ini terjadi walaupun

    dengan berlanjutnya kecurigaan pemerintah pada mereka yang mengejar laba dan

    pertumbuhan ekonomi di luar rencana negara.

    BATAS BARAT DAYA

    Baru pada saat Ming propinsi-propinsi barat daya Yunnan dan Guizhou

    sepenuhnya digabungkan ke dalam kerajaan China. Mongolia telah

    menghancurkan kerrajaan Dali di tahun 1253 dan memasukkannya ke dalam

    Universitas Kristen Petra

  • 21

    kekaisaran mereka, menempatkan lebih dari 50.000 prajurit dan keluarga mereka

    disana, masih banyak orang Islam di barat laut. Pola pemberian cuti pada prajurit-

    prajurit setalah operasi-operasi militer diulangi oleh Ming setelah menaklukkan

    daerah itu di tahun 1391. pada akhir abad, kira-kira 20.000 kolonis militer telah

    membersihkan kira-kira dua juta mu (kira-kira 350.000 acre) di Yunnan dan

    Guizhou. Perkampungan-perkampungan rumah-rumah tangga berikutnya selama

    abad ke-15 dan 16 sekurang-kurangnya membawa penghuni-penghuni yang

    disponsori pemerintah sebanyak setengah juta lagi, berasal dari sejauh Shanzi,

    Shandong, Jiangsu, dan Fujian. Perpindahan-perpindahan ini memiliki sebuah

    dampak besar terhadap bauran etnis di area itu, karena Yunnan dan Guizhou

    barangkali memiliki kira-kira 3 juta orang di permulaan Ming, yang mana separuh

    darinya adalah non-Han. Para kolonis pada umumnya membuka tanah-tanah yang

    belum digarap didekat perkampungan-perkampungan non-Han, mengarah pada

    gesekan tetapi juga asimilasi dalam dua arah.

    Dalam area-area batas seperti barat daya, pemerintah Ming mengikuti

    kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintahan ganda dinasti-dinasti sebelumnya.

    Tempat-tempat dengan populasi-populasi China luas dikuasai melalui daerah-

    daerah administratif dan county (semacam kabupaten) yang pegawai negeri

    regulernya memberlakukan regulasi-regulasi pajak dan kitab undang-undang

    secara nasional. Di tempat-tempat lain dimana suku-suku pribumi secara jelas

    mengendalikan, Ming mengakui penguasaan-penguasaan suku sebagai kepala-

    kepala suku warisan dan memerintah ”dengan sebuah kekuasaan longgar”,

    mengharuskan kepala suku untuk memelihara ketertiban, membantu Ming jika

    suku-suku lain yang berdekatan menyebabkan kesulitan, dan mengirimkan upeti

    sebagai imbalan atas barang-barang berlimpah yang diterimanya dalam

    pertukaran. Pemerintah pusat Ming memerankan peranan tuan besar yang jauh,

    tidak dapat mengendalikan banyak dari apa yang terjadi, tetapi tidak harus

    mengeluarkan banyak sumber daya juga.

    Walaupun dengan potensi manfaat-manfaat dari sistem semu feodal ini

    baik pada kepala-kepala suku setempat maupun pemerintah Ming, konflik yang

    keras antara penghuni-penghuni dan penduduk pribumi bukannya tidak lazim.

    Dalam cara-cara yang mengingatkan pada konflik di barat Amerika, provokasi-

    Universitas Kristen Petra

  • 22

    provokasi dapat berasal dari salah satu pihak: orang China individual akan

    mengeksplorasi atau mereduksi ke orang-orang suku setempat yang mendekati

    perbudakan, dan orang-orang suku, dimana mereka memiliki saran-sarana militer,

    yang merampok, memperbudak, atau juga menakut-nakuti penghuni-penghuni

    atau pedagang-pedagang China yang berusaha dalam daerah-daerah kantong

    mereka. Pergolakan berskala terbesar terjadi antara 1464 dan 1466 ketika suku

    Miao dan Yao di Guangzi, Guangdong, Sichuan, Hunan dan Guizhou

    meninggalkan area-area batas mereka yang terpencil untuk menyerang kota-kota

    yang berpenduduk padat. Menyimpulkan bahwa kebijaksanaan-kebijaksanaan

    sebelumnya yang bersifat mendamaikan telah memperburuk masalahnya, menteri

    perang memutuskan untuk mengupayakan sebuah solusi militer. 30.000 prajurit,

    termasuk 1.000 penunggang kuda Mongol, berkumpul di Nanjing dan bergerak

    dari sana menuju Guangxi, dimana 160.000 pasukan lokal bergabung ke dalam

    mereka. Benteng pertahanan Zao utama, terletak di sebuah ngarai dalam yang

    dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan tertutup rimba, diserang, serta pemimpin

    dan 800 pengikut ditangkap dan dikirim ke Beijing untuk dipenggal kepala

    mereka. Bala tentara kemudian dikirimkan untuk menenangkan propinsi-propinsi

    di sekitarnya.

    Beberapa pejabat China menentang upaya pelaksanaa supremasi militer

    atas suku-suku non China. Di tahun 1479 seorang pejabat menyatakan bahwa

    konflik dengan orang-orang asli di Sichuan selatan banyak disebabkan oleh

    keputusan pemerintah Ming untuk menempatkan pejabat-pejabat dinas sipil

    reguler ke area tersebut, orang-orang yang kurang disenangi oleh orang-orang

    lokal yang tidak dapat berbicara dalam bahasa-bahasa mereka. Operasi-operasi

    militer yang baru, menghasilkan kematian 270 pemimpin pribumi, dia

    melaporkan, telah memprovokasi kebencian terhadap orang China ini dimana

    orang-orang setempat tidak melihat adanya alternatif kecuali menjarah dan

    merampas. ”Ketika mereka merangkap seorang China, mereka mengikat dia ke

    sebuah pohon dan membidikkan panah-panah ke arahnya, berkata: ’Kamu telah

    mengganggu kami semua dalam waktu yang terlalu lama’. Pejabat-pejabat lain

    mencari sebuah jalan tengah antara memberi otonomi kepada orang-orang suku

    dan berusaha untuk memaksa dia untuk menyerah secara total. Pejabat-pejabat

    Universitas Kristen Petra

  • 23

    filsuf Wang Yangming, berpengalaman dalam pemberontakan-pemberontakan

    Miao yang menekan di Guangxi, menyerukan Han bersama oleh kepala-kepala

    suku setempat dan pejabat-pejabat China untuk memungkinkan signifikansi

    bertahap. Dalam hal orang-orang suku yang kurang berarti, dia menyatakan,

    ”menjalankan pemerintahan sipil langsung oleh hakim-hakim China Han karena

    seperti menggembalakan rusa ke dalam ruang sebuah rumah dan berusaha untuk

    menjinakkannya. Akhirnya, mereka hanya menanduk altar-altar persembahan

    anda, menendang meja-meja anda, dan mengahancurkan dalam ketakutan yang

    sangat”. Di pihak lain, meninggalkan mereka pada lat-alat mereka sendiri juga

    bukan merupakan solusi karena ini seperti melepaskan rusa di hutan belantara

    tanpa menempatkan pagar-pagar untuk membuatanya tidak menginjak hasil bumi

    mudah anda.

    Penciptaan sebuah identitas China tradisional lokal tidak hanya diantara

    mereka yang terdidik tapi juga diantara petani-petani biasa yang banyak

    disebabkan oleh perpindahan jarak jauh yang mengisi barat daya dengan

    penghuni-penghuni China. Orang-orang yang pindah/pengembara berasal dari

    bagian-bagian China yang secara luas terpisah; mereka tidak dapat gagal

    memperhatikan perbedaan-perbedaan dalam dialek-dialek dan kebiasaan-

    kebiasaan yang memisahkan mereka, tetapi mereka juga mulai mengenali apa

    yang mereka sama-sama miliki. Tetapi mebedakan mereka sebagai China Han

    dari orang-orang suku lokal. Dalam hal barat daya ketika impian-impian China

    dan orang-orang pribumi hidup dalam kontak yang lebih dekat, terdapat cukup

    saling bertukaran budaya karena identitas-identitas dan dialek-dialek propinsi baru

    muncul, dengan identitas dan budaya China Han cukup dominan, tetapi

    memasukkan banyak praktek utama orang-orang pribumi setempat.

    Universitas Kristen Petra

  • 24

    Gb. 2.1. Laut Cina yang menjadi penghubung ke bangsa lain menjadi sangat

    penting pada masa Dinasti Ming. Pada masa awal dinasti, Cina mengirimkan misi

    pekerja lau keras ke tempat yang jauh. Beberapa waktu kemudian pedagang dan

    pengembara dari tempat yang jauh datang ke Cina lewat laut. Pada dinasti Ming

    sangat sulit untuk mempertahankan daerah utara dari para nomaden yang

    menunggang kuda. Pemerintah juga harus memperhatikan bagaimana

    mempertahankan daerah pantai selatan dari bajak laut dan penyelundup.

    Universitas Kristen Petra

  • 25

    KEHIDUPAN INTELEKTUAL

    Pemerintahan Ming telah secara serius cacat kehidupan di dalamnya penuh

    dengan resiko, tetapi persediaan orang-orang terpelajar yang antusias memasuki

    dinas pemerintah tidak pernah berkurang. Sistem ujian dinas sipil oleh karenanya

    terus memaikan sebuah peranan dalam kehidupan intelektual.

    Dalam hal kandungan kesusatraan dan inteletual, tujuan-tujuan Ming

    terkenal karena kesempatannya. Yang jelas ini menguji pengetahuan tentang

    Empat Buku (Analect, Mencius, Doictrine of the Mean, dan Great Learning)

    sebagaimana yang ditafsirkan oleh pakar Song, Zhu Xi. Penekanan pada

    interpretasi-interpretasi seorang pakar tunggal membuat studi dan

    penggolongan/pengklasifikasian menjadi lebih sederhana dan mudah dimengerti

    tetapi dapat memisahkan persiapan untuk ujian-ujian dari kehidupan intelektual

    menuju sebuah tingkat yang bahkan lebih besar dalam periode Song.

    Mempersiapkan untuk ujian-ujian menjadi terpisah dari kecendrungan-

    kecendrungan kesusatraan juga, terutama setelah 1487 ketika ditetapkan bahwa

    essay-essay harus ditulis dalam sebuah gaya delapan bagian formal tetap yang

    disebut dengan gaya essay ”berkaki delapan”. Meskipun demikian, dalam hal

    peluang kemajuan yang ditawarkannya, ujian-ujian Ming terkenal dengan

    keluasan sosial dan geografisnya. Untuk mencegah bagian-bagian negara yang

    paling makmur, dimana pendidikan adalah yang paling maju, sehingga tidak

    memonopoli dinas sipil, dan untuk menjamin representasi bahkan pada daerah-

    daerah yang paling terbelakang. Karena diperlukan, Ming menambahkan sebuah

    tingkat baru lebih rendah pada sistem gelar kesarjanaan tersebut, siswa–siswa

    pemerintah (shengyuan) yang memenuhi syarat dengan lulus dari sebuah ujian

    lokal, oleh karenanya sangat memperluas jumlah-jumlah pemegang gelar

    kesarjanaan. Pada abad ke 16, pada umumnya terdapat lebih dari 100.000 siswa

    pemerintah (kira-kira satu dari setiap 3 atau empat ratus pria dewasa). Pria-pria ini

    dapat mengenakan topi dan selempang khas, dibebaskan dari dinas kerja, dan

    kadang-kadang diberi beasiswa/upah tetap. Dan juga penting, gelar mereka

    memberikan kedudukan kepada mereka sebagai pemimpin-pemimpin komunitas

    dan memasuki lingkaran-lingkaran terpelajar; bilamana dalam keadaan-keadaan

    yang direduksi, mereka dapat barangkali menggunakan gelar-gelar mereka untuk

    Universitas Kristen Petra

  • 26

    mengamankan sebuah pekerjaan sebagai seorang tutor dalam sebuah keluarga

    yang kaya. 10 persen atau lebih sedikit yang telah berhasil pada tingkat propinsi

    (juren) berhak untuk mendapatkan hak-hak istimewa lebih besar, termasuk hak

    untuk diangkat ke kedudukan-kedudukan pemerintah tingkat yang lebih rendah,

    bahkan tanpa melalui ujian berikutnya yang paling prestisius, Jinshi, diberikan di

    ibukota. Akan terdapat hanya dua sampai empat ribu Jinshi pada suatu waktu

    tertentu, kira-kira satu dari 10.000 pria dewasa.

    Peranan utama sistem pengujian dinas sipil dalam kehidupan elit tidak

    membuat kekayaan menjadi tidak lagi penting. Karena kantor dapat digunakan

    untuk meningkatkan properti keluarga dan properti dapat diteruskan dari satu

    generasi ke generasi berikutnya, keluarga-keluarga pejabat masih lebih baik

    daripada keluarga-keluarga lain. Sebagaimana dalam jaman Song, ketika sistem

    kelas ditinjau dari tingkat county (semacam kabupaten) atau daerah pemerintah

    administratif, sejumlah relatif kecil keluarga-keluarga pemilik tanah di sebuah

    tempat dapat memperoleh sebuah bagian yang secara berlebihan besar dari

    generasi setelah generasi tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi. Dalam satu

    county di Anhui, misalnya, sembilan belas dari delapan lima Jinshi yang diberi

    penghargaan dimasa Ming berasal dari hanya tiga garis keluarga.

    Selain itu, mereka yang kaya memiliki sumber-sumber daya

    mengupayakan pencapaian versi yang agak mudah sederhana dalam kehidupan

    cendekiawan/intelektual, menggabungkan praktek dan keahlian seni dan literatur

    dengan studi dan sekali-kali penahanan/kepemilikan kantor. Di tahun 1570

    “Empat Keluarga Besar” Suzhou mengundang cendekiawan lokal untuk melihat

    perak-perak kuno mereka dan barang-barang antik lainnya. Keluarga-keluarga

    Suzhou yang kaya seperti ini seringkali tingkat di rumah-rumah taman berdinding

    elegan. Sangat tidak seperti rumah-rumah besar desa dan kota di Eropa, tempat-

    tempat pengasingan kota ini tidak memberikan minat perhatian visual eksternal.

    Hanya mereka yang diundang dalam dinding-dinding tinggi dapat menemukan

    dunia luar biasa yang terciptakan dalam halaman-halaman rumah kecil, dicapai

    setelah berbelak-belok disepanjang galeri-galeri yang tertutup, tertembus di

    tempat-tempat dengan jendela-jendela hiasan yang memberikan pandangan

    sekilas dunia lebih jauh. Dalam taman-taman kecil di dalam kompleks-kompleks

    Universitas Kristen Petra

  • 27

    ini dapat ditemukan pohon-pohon plum atau bambu serta bebatuan yang

    membangkitkan pegunungan.

    Dalam lingkungan ini, ideal amatir – yang sudah terdapat dalam lingkaran

    seni Tang dan Song – tumbuh berkembang dengan baik. Pelukis-pelukis

    cendekiawan hebat seperti Shen Zhou, Wen Zhengming, dan Dong Qichang

    adalah ahli-ahli yang sepenuhnya mengenal baik klasik, karya-karya penyair

    hebat, dan karya-karya penyair dan kaligrafer ini; dan mereka berusaha

    memberikan makna pada pemandangan, taman, pohon-pohon, batu-batuan, atau

    pemandangan lain yang mereka gambarkan. Mereka menarik banyak siswa dan

    pengikut, baik amatir yang melukis untuk ekspresi diri selagi mengupayakan

    pencapaian karir-karir lain, dan juga pria-pria yang memutuskan untuk

    mengerahkan segenap energi mereka pada lukisan. Mencari mata pencaharian

    sebagai seorang pelukis telah menjadi dimungkinkan karena karya seni oleh

    pelukis-pelukis terkenal bisa mencapai harga-harga yang tinggi. Seorang pria

    kaya, tengah merencanakan perayaan ulang tahun ibunya yang ke 80, membayar

    pelukis terkemuka Qiu Ying sebanyak 100 ons perak untuk melukis pada sebuah

    gelungan tangan panjang untuk kesempatan tersebut. Lukisan-lukisan lain juga

    bernilai tinggi; seorang pria memperoleh sebuah tanah perkebunan sebagai

    imbalan atas serangkaian empat gulungan oleh Shen Zhou, seorang pelukis

    terkenal dari sebuah generasi sebelumnya.

    Universitas Kristen Petra

  • 28

    Gb. 2.2. Pakaian pegawai negeri yang ditulis dengan klasik dengan karakter

    tulisan kecil yang dipakai selama 9 abad

    Gb. 2.3. pajabat negara Wen Zhengming (1470-1559) melukis dengan tinta dan

    kertas sebagai simbol kesabaran kekerasan batu dan disamping atas terdapat

    tulisan suatu puisi.

    Universitas Kristen Petra

  • 29

    Gb. 2.4. Gambar semua kandidat pegawai yang ramai-ramai melihat pengumuman

    yang digambar di atas kain sutra dan tinta yang dibuat oleh Qiu Ying (1530-1552)

    Universitas Kristen Petra

  • 30

    Gb. 2.5. Kursi yang mewah dengan kayu keras Huanghuali yang dibuat pada

    jaman Ming. Relief dalam kursi tersebut ada ukiran naga dan motif langit.

    BUDAYA POPULER

    Usaha-usaha yang diambil oleh para cendekiawan untuk menyempurnakan

    kehidupan yang beradab mungkin menjaminkan sebuah usaha untuk menopang

    batas-batas dalam budaya cendikiawan dan populer, yang terlanggar sedikit demi

    sedikit oleh budaya kota, ledakan industri penerbitan, dan timbulnya literatur

    vernacular/gaya sehari-hari. Dalam abad ke 17 awal, misionaris Italia Matteo

    Ricci berkomentar tentang “jumlah-jumlah sangat besar buku yang beredar disini

    dan harga-harga sangat rendah dari buku-buku ini”. Pencetak Mao Jin

    mempekerjakan sampai 20 tukang/orang ahli yang menerbitkan tidak kurang dari

    600 judul, menggunakan lebih dari 100.000 blok cetakan kayu. Semakin banyak

    buku diterbitkan untuk bagian bawah pasar. Buku-buku referensi rumah yang

    banyak diilustrasikan memberikan segala sesuatu dari daftar perkalian dan aturan-

    aturan untuk menjalankan penguburan sampai pada apa yang harus ditentukan

    Universitas Kristen Petra

  • 31

    dalam sebuah kontrak untuk membeli seekor kerbau biasa. Bidang-bidang agamis

    yang populer termasuk buku-buku besar untuk mengkalkulasikan nilai moral,

    dimana orang-orang menentukan nasib mereka dengan mengukur perbuatan baik

    terhadap perbuatan buruk. Bagi anak-anak sekolah terdapat pegangan yang

    memperkenalkan kosakata dasar. Untuk calon-calon dalam ujian-ujian, terdapat

    edisi-edisi murah klasik Confucian dan juga koleksi-koleksi jawaban ujian yang

    berhasil.

    Dalam abad ke 16 dan 17, semakin banyak buku diterbitkan dalam gaya

    bahasa sehari-hari (vernacular). Hanya mereka yang dapat mencurahkan waktu

    bertahun-tahun pada studi dapat dengan mudah membaca buku-buku yang ditulis

    dalam bahasa kesusasteraan pendek tepat dan bersifat tidak langsung yang

    digunakan dalam klasik dan dipergunakan oleh para cendikiawan dan pemerintah

    semenjak itu. Terdapat sebuah potensi yang jauh lebih besar untuk fiksi dan

    sandiwara-sandiwara yang ditulis dengan tata bahasa dan kosakata yang

    digunakan oleh orang-orang dalam ucapan sehari-hari, karena audience ini

    termasuk wanita dalam keluarga-keluarga yang terdidik, pedagang-pedagang,

    pramuniaga toko, dan siapapun juga yang lainnya dengan sekurang-kurangnya

    sebuah pendidikan dasar. Penulis dan editor yang antusias Feng Menglong,

    misalnya, sudah menemukan sebuah audience untuk koleksi cerita pendek dengan

    gaya bahasa sehari-hari, seringkali terkesan humoris, seringkali berisi pegawai-

    pegawai dan perampok, raja-raja dan biarawan-biarawan, pelacur kelas tinggi, dan

    hantu-hantu.

    Naskah-naskah sandiwara juga menemukan sebuah pasar yang mudah.

    Karangan-karangan sindiran sosial dan cerita-cerita cinta Tang Xianzu sangat

    populer. Impian Han Tan terkait dengan seorang pria muda yang tertidur ketika

    makanan padi-padiannya tengah dimasak. Kemudian dia melihat kehidupannya

    secara menyeluruh dalam sebuah impian: dia pertama-tama datang dalam ujian-

    ujian, menjalankan perbuatan-perbuatan yang sangat baik sebagai seorang pejabat,

    difitnah dan dihukum mati, kemudian dibersihkan dan dinaikkan/dipromosikan.

    Ketika dia akan mati, dia bangun melihat makanan padi-padiannya hampir masak

    dan menyadari bahwa kehidupannya berlalu secepat sebuah impian. Peony

    Pavilion, sandiwara Tang yang paling populer, mengungkapkan cerita Du

    Universitas Kristen Petra

  • 32

    Liniang, anak perempuan seorang pejabat tinggi yang memimpikan seorang

    sarjana muda yang telah dia temui. Karena kerinduannya pada dia, dia akhirnya

    merana. Tetapi sebelum dia meninggal, dia menanam sebuah potret dirinya sendiri

    di taman. Sarjana muda itu kemudian mengunjungi keluarganya lagi, menemukan

    lukisan tersebut, dan jatuh cinta pada dia. Dia nampak pada pria itu di sebuah

    impian, memperbaharui kisah cinta mereka dalam impian, dan memberitahu pria

    itu untuk membuka peti mayatnya. Di sana dia tergeletak hidup, sangat cantik,

    semangatnya membawanya dia kembali menuju kehidupan. Setelah beberapa

    kesulitan, sandiwara itu diakhiri dengan bahagia, dengan datang dalam ujian-ujian

    dan keluarganya menyambut dia.

    Novel-novel panjang penuh juga mulai ditulis pada jaman Ming. Alur-alur

    cerita dari novel awal ini banyak dipengaruhi oleh siklus-siklus cerita yang

    dikembangkan oleh pencerita secara lisan yang telah tampil dalam pusat-pusat

    kota selama berabad-abad. Diantara novel-novel Ming terhebat, semua dari

    kepenulisan tidak menentu, yaitu The Water Margin (Shuihu zhuan), cerita

    sekumpulan buronan dalam Song; The Romance of the Three Kigdoms (Sanguo

    zhi yanyi), cerita eksploitasi perang perseteruan untuk mendapatkan kekuasaan

    diakhir Han; The Journey to the West (xiyuji), penjelasan fantastis seorang

    peziarah budha ke India dalam jaman Tang, disertai oleh seekor monyet dengan

    kekuatan magis, dan Plum in the Golden Vase (Jin Ping Mei),

    Sebuah dongeng erotis pedagang penuh gairah serta istri dan selir-selirnya.

    Popularitas literatur gaya bahasa sehari-hari dalam jaman akhir Ming

    memiliki sebuah dampak luas terhadap kesadaran budaya. Pria-pria dan juga

    wanita-wanita terpelajar seringkali telah meniru tindakan-tindakan karakter fiktif

    dan menilai mereka sendiri serta orang-orang lain menurut standar-standar

    kemurnian perasaan yang telah mereka harapkan dalam karakter-karakter

    kesusatraan. Sangat sedikit pria dan wanita yang mendambakan keterikatan

    romantis teguh pada orang-orang, benda-benda, atau tujuan-tujuan. Zhang Dai

    kemudian mengklaim, “orang tidak dapat berteman dengan seorang pria yang

    tidak memiliki obsesi, karena orang ini kurang memiliki emosi yang dalam”.

    Budaya pelacur kelas tinggi tumbuh berkembang dalam lingkungan ini dan

    banyak fungsi ditulis pada pelacur-pelacur kelas tinggi Ming kemudian telah

    Universitas Kristen Petra

  • 33

    dilindungi. Penulis-penulis Ming kemudian meromantiskan hubungan-hubungan

    antara pelacur-pelacur kelas tinggi terkenal dan cendekiawan terkemuka seperti

    Chen Zilong, Wu Weiye, Hou Fangyu, dan Qian Qianyi. Penulis-penulis

    mengaitkan pelacur-pelacur kelas tinggi dengan aspirasi-aspirasi yang tinggi dan

    harapan-harapan yang terkecewakan, melihat kesejajaran antara dilema mereka

    sendiri dan dilema wanita-wanita yang berbakat tetapi tidak berdaya menunggu

    seorang kekasih yang dapat menaikkan mereka dan melepaskan mereka dari

    keadaan-keadaan mereka yang buruk.

    ARUS-ARUS FILOSOFIS

    Penegasan gelora semangat terlihat jelas dalam Peony Pavilion dan dalam

    romantisisasi pelajar-pelajar kelas tinggi yang bukannya tidak terkait dengan

    kecenderungan-kecenderungan penting dalam pemikiran Confucian Ming. Selama

    paruh pertama Ming, sintesis Confucianism Zhu Xi dipandang ortodok dalam

    muncul beberapa negara maupun sebagian besar sarjana/ahli. Meskipun demikian,

    dalam Ming pertengahan, Wang Yangming (Wang Shouren, 1472-1529)

    menantang pemahaman Zhu Xi tentang metafisika dan proses pembelajaran

    sendiri dan memulai sebuah periode perdebatan intelektual dengan jangkauan

    yang luas.

    Wang adalah seorang pejabat dengan suatu keutamaan. Dia telah

    memperoleh suatu gelar kesarjanaan Jinshi pada usia dini 18 tahun dan kemudian

    memegang banyak kedudukan. Pada satu saat, dia dengan berani menyerahkan

    sebuah memorial ke singgasana, memprotes perilaku korup orang kasim yang

    berkuasa. Konsekuensinya, dia dihukum cambuk di depan umum dan dibuang ke

    tempat terpencil Guizhou. Tantangannya yang paling signifikan pada

    Confucianism ortodoks, yakni gagasannya tentang pengetahuan moral intuitif, dia

    peroleh secara tiba-tiba selama masa pengasingannya.

    Wang berkeberatan dalam acuan-acuan Zhu Xi terutama pemahamannya

    tentang prinsip-prinsip moral sebagai suatu yang dapat dipahami dan dibutuhkan

    hanya melalui penelitian yang seksama dan rasional atas kejadian-kejadian dan

    benda-benda, sebuah proses yang pada umumnya membutuhkan waktu bertahun-

    tahun yang dicurahkan untuk stud klasik dan buku-buku lain. Menurut cara pikir

    Universitas Kristen Petra

  • 34

    Wang Yangming, prinsip-prinsip universal ada di pikiran setiap orang. Orang-

    orang dapat menemukannya dengan membersihkan pikiran-pikiran mereka dari

    halangan-halangan seperti keinginan-keinginan materiil dan membiarkan

    pengetahuan bawaan mereka tentang kebaikan muncul ke permukaan. Dia juga

    menyatakan bahwa tindakan moral secara spontan dihasilkan dari perluasan atau

    perwujudan pengetahuan. Dia berpendirian bahwa pengetahuannya benar

    bukanlah intelktualisasi abstrak tetapi tidak dapat dipisahkan dari pengalaman;

    orang tidak dapat memahami kesalehan anak jika orang tidak menjalankannya,

    tidak lagi orang memahami rasa sakit dan merasakan/mengalaminya. Mengetahui

    yang benar dari yang salah mengarah pada tindakan yang tepat, karena orang

    harus bertindak pada apa yang benar-benar diketahui.

    Karena dia percaya pelanggan moral adalah sifat bawaan dalam pikiran,

    Wang Yangming berpandangan bahwa kebijaksanaan terdapat dalam diri setiap

    orang dan bahwasannya orang-orang yang terpelajar tidak memiliki klaim khusus

    atasnya. Selain itu pembelajaran sendiri dapat dijalankan dalam urusan-urusan

    sehari-hari. Ketika seorang pejabat memberitahu dia bahwa tugas-tugas resminya

    membuat dia tidak memiliki waktu yang belajar, Wang mengatakan bahwa tidak

    perlu meninggalkan kerjanya karena “pembelajaran riil dapat ditemukan dalam

    setiap aspek kasus hukum dan pencatatan. Yang kosong adalah studi yang terlepas

    dari apa saja”. Wang berkeinginan orang-orang mengkonsentrasikan pada

    kebenaran-kebenaran moral dasar yang bahkan dapat dipahami oleh orang-orang

    tidak terpelajar biasa, yang menegaskan bahwa apa yang benar-benar heterodox

    bukanlah Buddhism dan Daoism tetapi pemikiran-pemikiran yang tidak dapat

    dipahami oleh orang-orang.

    Gagasan-gagasan Yangming menarik banyak perhatian, dan di abad ini

    setelah kematiannya, pengikut-pengikut Wang setelah mengambil pemikiran

    Confucian dalam banyak arah baru. Sebagian beralih dengan minat perhatian pada

    Budhisme dan Daoisme. Yang lain-lainnya mempertanyakan susunan hirarkis

    tradisional masyarakat, seperti peninggian pejabat-sarjana di atas orang umum.

    Salah satu pengikut Wang yang paling antusias, Wang Gen, secara kuat

    menegaskan bahwa kedudukan sosial tidak membatasi kemungkinan-

    kemungkinan seseorang untuk mencapai kesempurnaan moral. Yang memberikan

    Universitas Kristen Petra

  • 35

    kuliah-kuliah umum kepada khalayak orang biasa yang mana dia mengajarkan

    kepada mereka untuk menyenandungkan bahwa kebahagiaan berasal dari

    penghilangan keinginan-keinginan egois. Iconoclast lain, memiliki He Xinyin,

    mengemukakan bahwa pedagang berkedudukan lebih tinggi daripada petani pada

    skala sosial dan mengkritisi keluarga adalah sebuah institusi yang bersifat

    membatasi, egois, dan eksklusif. Dan apa yang dia puji adalah persahabatan yang

    dianggap tidak hirarkis dan tidak egois. Li Zhi, sebuah generasi kemudian, mulai

    memikirkan kembali dasar filosofis perasaan, gelora semangat, dan diri sendiri,

    sebuah kecenderungan yang secara jelas terkait dengan perkembangan-

    perkembangan dalam literatur. Seorang pengkritik sengit kemunafikan, Li Zhi

    melihat sedikit, bila terdapat nilai, yang bersesuaian dengan pola-pola

    konvensional perilaku. Baik He maupun Li memiliki banyak musuh dan keduanya

    meninggal dunia di penjara, setelah ditahan dengan tuduhan menyebarkan

    gagasan-gagasan yang berbahaya.

    BUKU ILLUSTRASI

    Seni buku illustrasi bermanfaat untuk mempercepat perluasan industri penerbitan,

    pada zaman dinasti Ming. Untuk membuat versi mereka menarik dalam

    persaingan, para penerbit menyewa artis untuk menggambar illustrasi, mereka

    mengukir pada balok yang terbuat dari kayu dan terus mencetak sisa buku.

    Ketrampilan seniman untuk membuat illustrasi ini terus mengalami kemajuan

    sehingga para penerbit mencurahkan perhatian lebih pada buku illustrasi ini. Pada

    abad 17 para penerbit bahakan menerbitkan buku illustrasi dengan berbagai

    macam warna, tapi illustrasi yang berwarna ini harganya mahal, karena dalam

    pembuatannya setiap warna menggunakan balok yang terpisah, lalu secara hati-

    hati menempatkan balok dan kertas secara terpisah, dan setiap warna dicetak

    secara terpisah.

    Illustrasi digunakan untuk menarik pembaca untuk membaca bermacam-macam

    buku.

    Universitas Kristen Petra

  • 36

    Gb. 2.6. Illustrasi 1640 Romance of the Western Chamber (Xiang Ji)

    menunjukkan Cui Yingying mempersiapkan surat kepada pembantunya untuk

    dibawa kepada Zhang Gong untuk menunjukkan bagaimana cara mengungkapkan

    rasa kasih sayangnya.

    Universitas Kristen Petra

  • 37

    Gb. 2.7. Gambar dari petani yang sedang memanen hasil tanamannya

    memeriahkan referensi majalah bergambar tahun 1593 penuh dengan informasi

    mengenai pertanian, pengobatan, masakan dan lain-lain.

    Gb. 2.8. Gambaran dari teknologi pertambangan batu bara, dari tahun 1637

    gambaran dari pekerjaan alam.

    Universitas Kristen Petra

  • 38

    Gb. 2.9. Pemandangan tentang penganiayaan diambil dari novel terkenal

    tentang geng pemberontak/penjahat, Shui Zhuan.

    Gb. 2.10. Illustrasi tentang pelajaran kosakata.

    Universitas Kristen Petra

  • 39

    MASYARAKAT LOKAL

    Kecenderungan-kecenderungan yang berkelanjutan nampak dalam jaman Song,

    masyarakat lokal dalam periode Ming terus menjadi semakin kurang terisolasi.

    Tidak hanya orang-orang seperti Wang Gen berkutbah pada orang-orang biasa,

    tetapi jarak antara kota-kota pasar tengah menyusut, mengaitkan desa-desa secara

    lebih ketat ke dalam sistem-sistem pemasaran secara nasional. Selain itu,

    organisasi-organisasi sukarelawan lokal, seperti sekolah-sekolah, kelompok-

    kelompok keturunan, perhimpunan-perhimpunan agama, dan “permufakatan

    masyarakat”, meningkat dalam jumlah dan memberikan semakin banyak peluang

    untuk berhubungan antara orang-orang desa lokal dan pria-pria terpelajar.

    Kelompok-kelompok keturunan telah terorganisasi atau terbangkitkan

    kembali secara sporadis dan tidak merata sejak jaman Song. Prinsip-prinsip

    patriolinial, penghargaan Confucian terhadap solidaritas kekeluargaan, ekonomi

    kepemilikan tanah, dan nilai politis sekutu-sekutu lokal semuanya memberikan

    dorongan pada sanak keluarga untuk menggabungkan kekuatan. Periode-periode

    kekacauan seringkali mendorong aktifitas-aktifitas ini, karena kelompok-

    kelompok keturunan kuat akan memberikan pertahanan lokal. Jadi dengan adanya

    orang-orang yang terpelajar, yang seringkali mengumpulkan dan menyusun

    silsilah-silsilah atau aula-aula yang dibangun untuk ritual-ritual nenek moyang

    kelompok. Jadi, kelompok-kelompok keturunan juga mudah secara terpisah,

    karena mereka membutuhkan kepemimpinan yang berkelanjutan untuk

    memelihara solidaritas dan aset-aset gabungan. Secara luas, garis-garis keturunan

    lebih lazim di China selatan dimana berabad-abad setelah orang-orang yang

    bertindak sebelumnya seringkali menghuni tempat-tempat dengan tanah yang

    cukup diolah sehingga banyak keturunan tetap di dekat tempat sekitar itu,

    menciptakan sebuah masa kritis sanak keluarga berdekatan. Di Fujian, kelompok-

    kelompok keturunan substansial sangat jelas terlihat pada abad ke 12, seperti

    dalam beberapa tempat di Zhejiang pada abad berikutnya. Dalam Huizhou di

    propinsi Anhui, garis silsilah/keturunan tumbuh berkembang dalam Ming

    pertengahan, pasti memperoleh manfaat dari kesediaan banyak keluarga pedagang

    lokal kaya untuk memberikan sumbangan-sumbangan. Di Tongcheng, dan juga di

    Anhui kecuali utara Yangzi, garis-garis istilah dibentuk oleh Ming akhir, tetapi

    Universitas Kristen Petra

  • 40

    pedagang-pedagang memainkan peranan yang kurang signifikan daripada pejabat-

    pejabat berhasil yang menggunakan properti garis silsilah dan sekolah-sekolah

    garis silsilah sebagai bagian dari strategi-strategi kelangsungan hidup keluarga

    mereka.

    Pada Ming pertengahan, garis–garis silsilah dalam beberapa area negara

    tersebut tengah memberlakukan sistem-sistem terinci untuk mengendalikan dan

    mendisiplinkan anggota-anggota. Dalam satu area propinsi Jiangxi, misalnya,

    garis-garis silsilah menulis serangkaian peraturan, memberikan banyak

    kewenangan kepada pemimpin-pemimpin garis keturunan untuk menyelesaikan

    pertikaian dan menegakkan kepatuhan. Penentuan waktu kecenderungan ini

    menunjukkan bahwa ini diilhami oleh pembaharuan minat perhatian yang

    bersamaan dalam “permufakatan masyarakat”, sebuah bentuk perhimpunan lokal

    yang telah dimajukan oleh para sarjana/cendekiawan dalam periode Song untuk

    tujuan-tujuan pembaharuan moral. Anggota-anggota harus setuju untuk

    mengkoreksi kesalahan-kesalahan satu sama lainnya dan memberikan bantuan di

    saat mengalami kesulitan, dengan pengusiran menjadi sangsi bagi siapa saja yang

    tidak mau bekerja sama. Dalam Ming pertengahan, Wang Yangming

    membangkitkan kembali istilah “permufakatan” mengacu pada organisasi-

    organisasi yang dia dirikan sebagai bagian dari program penyelesaian

    pemberontak. Pengikut-pengikutnya bahkan mempergunakannya secara luas

    sebagai sebuah dasar untuk pengkutbahan umum pada orang-orang desa yang

    terkumpulkan, yang akan memberikan dorongan pada mereka ke dalam istilah-

    istilah yang sederhana, untuk membuat sebuah komitmen dalam melakukan

    kebaikan.

    Terdapat alasan-alasan filosofi yang kuat untuk menjalankan usaha-usaha ini pada

    pendidikan moral: jika terdapat kebijaksanaan dalam diri setiap orang, setiap

    orang dapat berkemungkinan memperoleh sebuah pemahaman yang lebih jelas

    tentang apa yang salah dan benar, dan selayaknya melakukan usaha untuk

    mencapainya. Kepentingan sendiri juga memainkan sebuah bagian juga. Banyak

    orang berpikir bahwa struktur moral masyarakat memburuk, dengan kebencian

    menggantikan saling menghormati antara kaya dan miskin. Di pertengahan abad

    ke 16, sekretaris besar Xu Jie melaporkan bahwa tuan-tuan besar dan penyewa-

    Universitas Kristen Petra

  • 41

    penyewa melihat pada satu sama lainnya sebagai musuh, dan petani menolak

    untuk membayar sewa-sewa mereka, tuan tanah menolak untuk membantu mereka

    ketika panenan gagal. Lu Kun, beberapa dasawarsa kemudian, mengamati bahwa

    “ketika penyewa meminta bantuan, tuan tanah meminta bunga yang lebih tinggi”.

    Disamping memberikan ceramah/kuliah, para intelektual berpaling ke kerja-kerja

    amal sebagai sebuah cara untuk meredakan ketegangan-ketegangan sosial. Pada

    akhir abad ke 16, misalnya, orang mendirikan sebuah Perhimpunan untuk Saling

    Berbagi Kebaikan yang anggota-anggotanya membayar iuran bulanan ke dalam

    sebuah dana yang digunakan untuk mendukung proyek-proyek komunitas seperti

    perbaikan jalan dan jembatan atau memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga

    yang menghadapi pengeluaran-pengeluaran berat untuk pernikahan dan

    pemakaman.

    Dengan menyatukan orang-orang terpelajar dan orang-orang umum, baik

    permufakatan masyarakat maupun garis-garis silsilah ditambahkan pada saling

    berbagi gagasan, nilai, asumsi, dan referensi lintas garis-garis kelas. Pada suatu

    tingkat tertentu, orang-orang biasa diindoktrinasi, tetapi itu tidak berarti bahwa

    mereka selalu dieksploitasi atau didorong ke dalam situasi-situasi yang merugikan

    kepentingan-kepentingan mereka. Garis-Garis keturunan, khususnya, seringkali

    benar-benar memberikan manfaat kepada anggota-anggota biasa yang banyak

    membantu mereka mencapai kesinambungan. Seorang petani miskin biasa

    memperoleh banyak manfaat dari tergabung pada sebuah kelompok yang

    memiliki kekuatan; seorang tetangga mungkin tidak meributkan tentang kerbau

    biasa anda yang berjalan-jalan di atas ladangnya jika sanak keluarga anda

    diketahui menopang anda. Bahkan permufakatan masyarakat mungkin dapat

    bermanfaat untuk kepentingan-kepentingan praktis penduduk lokal dengan

    memperluas hubungan-hubungan mereka dengan anggota-anggota elit.

    TEMBOK BESAR CINA

    Tidak Ada Peninggalan Cina kuno yang lebih mengagumkan dari pada tembok

    besar. Permukaan yang terdiri dari batu bata dan batu, tinggi dan lebarnya kira-

    kira 25 kaki. Tembok ini luasnya kira-kira 1500 mill dari propinsi Jiayuguan

    sampai Shanhaiguan, dekat Beijing. Tembok ini dibangun untuk menjaga agar

    Universitas Kristen Petra

  • 42

    tidak dimasuki penyerbu. Orang Eropa yang pertama kali melihat tembok ini

    menulis kisahnya untuk dibawa pulang dan mereka memuji ukurannya yang besar

    sekali. Pada abad ke 17 pengamat Ferdinant Verbiest meliput bahwa kalau 7

    keajaiban dunia dijadikan satu tidaklah sebanding dengan tembok ini.

    Kemasyurannya sudah terdengar sampai di Eropa, orang-orang Eropa datang dari

    jauh hanya untuk menyaksikan sendiri tembok besar ini. Pada abad ke 20 Cina

    telah mempunyai sebuah gagasan yaitu menjadikan tembok besar sebagai simbol

    Cina yang gigih.

    Pemerintah pada masa Han memesan bangunan tembok untuk pertahanan.

    Yang paling terkenal adalah Raja Qin pertama yang bangunan tembok mahalnya

    telah dianggap sebagai salah satu dari kejahatannya melawan rakyat Cina. Dinasti

    yang berikutnya tidak merawat dan memperbaiki tembok itu secara rutin, karena

    tembok itu meskipun besar mtidak dapat menghalangi datangnya penjarah dan

    penyerbu.

    Ming membangun tembok itu karena tidak menemukan cara lain untuk bertahan

    dari serangan mongol.

    Kebijaksanaan yang dipilih dalam abad pertama pemerintahan Ming adalah untuk

    mengontrol Mongol melalui serangan balik dan mengontrol perdagangan melalui

    upeti.

    Strategi ini tidak sepenuhnya sukses, pada tahun 1449 Mongol memenangkan

    peperangan di Tumu dan menangkap Raja Ming yang bernama Ying Zong. Pada

    masa itu terjadi juga jalan buntu antara pejabat yang menolak bekerjasama dengan

    Mongol dengan pejabat yang ingin bekerjasama dengan Mongol. Akhirnya

    pemerintah mengambil jalan untuk memperbaiki tembok besar secara terus

    menerus.

    Universitas Kristen Petra

  • 43

    Gb. 2.11. Gambar Tembok Raksasa Cina yang dibangun untuk bertahan

    melindungi diri dari serangan bangsa Mongol.

    HUBUNGAN-HUBUNGAN DENGAN DUNIA LUAR

    Paruh kedua dinasti Ming bertepatan dengan jaman hebat eksplorasi Eropa dan

    fase pertama ekspansinya. Pada permulaan Ming, di Eropa masih belum menjadi

    sebuah kekuatan di Asia, dan China dapat terus memandang dunia luar secara

    tradisional. Kaisar-kaisar Ming terdahulu tidak berkeinginan untuk kembali ke

    Universitas Kristen Petra

  • 44

    sistem multi negara bagian Song; tujuan mereka adalah menegaskan kembali

    sentralitas China di Asia timur berdasarkan model dinasti-dinasti Han atau Tang.

    Mereka menetapkan kembali sistem upeti, dengan dasar sentralitas moral kaisar

    China yang menerima upeti dan memberikan amal bantuan. Taizu melarang

    perdagangan asing swasta/perorangan, menginginkan semua pertukaran terjadi

    melalui kerangka sistem upeti ini. Kaisar ketiga, Chengzu, mengirimkan

    serangkaian utusan-utusan untuk mengunjungi negara-negara bagian jajahan

    potensial. Yang terbesar dari ini adalah perjalanan-perjalanan luar negeri 1405

    sampai 1433, dipimpin oleh salah satu pembantunya yang terpercaya, orang Islam

    kasim, Zheng He. Armada sangat besar yang disusun untuk ekspedisi pertama

    membawa 27.000 orang di atas 62 kapal besar dan 225 kapal kecil, yang terbesar

    sepanjang 440 kaki. Tiga perjalanan pertama berhenti di tempat-tempat sejauh

    India. Yang keempat melaju lebih jauh, ke Hormuz di teluk Persia, dan tiga yang

    terakhir melaju sejauh pesisir timur Afrika. Tidak seperti ekspedisi-ekspedisi

    kelautan Eropa kemudian di abad ke 15, perdagangan dan eksplorasi bukanlah

    menjadi motif utama dibalik perjalanan–perjalanan ini; tetapi maksud tujuannya

    adalah untuk memasukkan negara-negara jauh ke dalam sistem jajahan Ming. Ini

    ditinggalkan ketika pejabat-pejabat pengadilan meyakinkan kaisar-kaisar

    kemudian bahwa ini tidak efisien biaya.

    Sistem upeti cenderung berjalan baik untuk tindak hubungan-hubungan

    dengan negara-negara bagian yang kecil atau terpencil. Zona batas utara lebih

    sulit untuk ditentukan dalam kerangkanya. Batas utara dapat ditembus, dengan

    China menempati wilayah Mongolia, bangsa Mongol (banyak diantara mereka

    adalah prajurit ketentaraan Ming) bertempat tinggal di dalam China, dan pasukan-

    pasukan garnisun China menjalankan perdagangan secara sembunyi-sembunyi

    dan menyelundup dengan musuh. China juga tidak secara militer mendominasi

    zona batas ini. Di tahun 1448, seorang kaisar secara dungu memimpin sebuah

    pasukan ke dalam wilayah Mongolia, membiarkan dirinya sendiri ditangkap dan

    banyak dari pengawalnya dibunuh. Satu abad kemudian Ming tidak lagi berhasil

    dalam mempertahankan dirinya sendiri terhadap serbuan-serbuan Altan Khan. Di

    tahun 1542, misalnya, dalam satu bulan saja Altan Khan menangkap atau

    membunuh 200.000 orang, merebut sejuta ekor hewan ternak dan kuda, dan

    Universitas Kristen Petra

  • 45

    membumihanguskan beberapa ribu rumah. Karena kejadian-kejadian seperti ini,

    dalam abad ke 15 dan 16, pengadilan Ming banyak berinvestasi dalam

    pembangunan kembali Tembok China.

    Sistem upeti (jajahan) menyiratkan kewajiban-kewajiban patrialistik

    terhadap China dalam bentuk bantuan negara-negara bagian pengikut yang setia,

    yang diterima oleh pemerintah Ming, kadang-kadang dengan banyak biaya. Di

    tahun 1407 Ming mengirimkan pasukan-pasukan ke Vietnam untuk mendukung

    dinasti Tran yang tengah runtuh. Situasi tersebut dengan cepat memburuk dan

    Ming mengupayakan sebuah pencaplokan langsung, menyerah hanya ketika

    menghadapi perlawanan senjata yang luas. Mendekati akhir Dinasti Ming, China

    juga melakukan sebuah operasi militer yang besar pada Korea (1592-98) untuk

    mempertahankannya terhadap serangan Jepang yang dipimpin oleh Hideyoshi.

    Pertempuran-pertempuran ini adalah pertama yang dijalankan oleh China dimana

    musket(senapan kuno yang dipakai serdadu yang berjalan kaki) memainkan

    sebuah peranan utama, Jepang menggunakan matchlock yang mereka telah

    menirunya dari bangsa Portugis.

    Walaupun dengan kekuatan angkatan laut yang ditunjukkan oleh

    ekspedisi-ekspedisi Zheng He, muncullah batas laut China, dalam masa Ming,

    yang menyebabkan sangat banyak masalah pertahanan sebagaimana batas utara.

    Pada abad ke 16, larangan-larangan resmi terhadap perdagangan asing dilakukan

    untuk melawan munculnya sebuah komunitas laut Asia timur yang terdiri atas

    petualang-petualang dan pedagang-pedagang Jepang, Portugis, Spanyol, Belanda,

    dan China. Misalnya dalam teori, hubungan-hubungan resmi dengan Jepang

    diasumsikan dijalankan hanya melalui pelabuhan Ningbo pada pesisir Zhejiang,

    dan hubungan dengan Indonesia hanya melalui Fuzhou. Selain itu juga terdapat

    batasan-batasan terhadap frekuensi dan ukuran misi-misi upeti; misalnya

    kedutaan-kedutaan besar Jepang tidak berkunjung lebih dari sekali setiap sepuluh

    tahun dan tidak membawa 300 orang di atas dua kapal. Meskipun demikian,

    sebenarnya baik perdagangan terbuka maupun di bawah tanah berlangsung

    semuanya di sepanjang pesisir China. Pedagang-pedagang seringkali berubah

    menjadi penyelundup-penyelundup, terutama ketika rintangan-rintangan resmi

    menghambat upaya mereka untuk memperoleh laba. Perahu-perahu sarat dengan

    Universitas Kristen Petra

  • 46

    muatan yang menarik perhatian pada pembajak, dan pembajak-pembajak Jepang

    dan China menjadi momok di sepanjang pesisir di pertengahan abad ke 19,

    menyerang sekehendak mereka di mana saja di sepanjang pesisir dari Shandong

    utara sampai Guangdong barat. Usaha-usaha anti pembajak Ming tidak banyak

    mencapai keberhasilan sampai langkah-langkah militer yang kuat disertai dengan

    sebuah pengenduran batasan-batasan perdagangan laut. Bahwa kebijaksanaan-

    kebijaksanaan baru tersebut, Portugal diperkenankan mendirikan sebuah

    pangkalan perdagangan di Macao di tahun 1577, permulaan era penebusan Eropa

    (dibahas lebih penuh dalam bab 9).

    Dalam perdagangan laut tumbuh berkembang, China terutama mengekspor

    sutra dan porselin. Sutra termasuk kabut tipis, sutra tipis, beludru, kain taf,

    damas, dan kain brokat, baik kain bahan pakaian maupun pakaian-pakaian jadi.

    Dalam satu kasus, satu galleon ke wilayah-wilayah Spanyol dalam New World

    membawa lebih dari 50.000 kaos kaki panjang sutra. Sebagai imbalannya,

    Indonesia mengimpor terutama perak dari tambang-tambang Mexico dan Peru,

    diangkut melalui Manila. Pedagang-pedagang China aktif diangkat dalam usaha-

    usaha perdagangan ini, dan banyak yang berpindah ke tempat-tempat seperti

    Philipina dan Borneo untuk memanfaatkan peluang-peluang komersial baru.

    Di samping mendorong perekonomian China, perluasan perdagangan laut

    juga menimbulkan barang-barang baru dan gagasan-gagasan baru. Pabrik-pabrik

    dunia baru memasuki China termasuk kentang manis, jagung, dan kacang, makan-

    makanan yang memfasilitasi pertumbuhan populasi karena ini dapat ditanam di

    tanah yang sebelumnya dibiarkan tidak digarap, seperti tanah yang berpasir dan

    berbukit-bukit. Gagasan-gagasan Eropa, termasuk yang ilmiah, mulai merembes

    masuk melalui misionaris-misionaris Kristen. Misionaris pertama yang memiliki

    banyak dampak terhadap China adalah orang Italia Metteo Ricci dari gereja

    Roma, yang tiba di Macao tahun 1583. Dengan pendapat bahwa misionaris-

    misionaris Eropa akan melakukan yang terbaik dengan menampilkan diri mereka

    sendiri sebagai orang yang berpendidikan dan bukannya sebagai biarawan, Ricci

    memusatkan usaha-usaha awalnya untuk memperoleh penguasaan atas bahasa

    China tulis dan ucapan. Keahlian-keahlian ini memungkinkan dia memperoleh

    banyak teman yang berpengaruh di Beijing, dimana dia hidup dari 1601 sampai

    Universitas Kristen Petra

  • 47

    kematiannya di tahun 1610. Ricci dan orang-orang gereja Roma lain diterima

    dalam lingkaran istana Ming akhir sebagai intelektual asing, dipandang

    mengesankan terutama karena pengetahuan mereka tentang astronomi, pembuatan

    kalender, matematika, hidrolik, dan geografi.

    Pada akhir Ming, terdapat misi-misi gereja Roma, Dominica atau

    Francisco di sebagian besar propinsi pesisir dan bahkan beberapa area pedalaman.

    Walaupun sangat sedikit intelektual Ming kemudian menunjukkan sebuah minat

    perhatian pada gagasan-gagasan dan pengetahuan barat, rintangan-rintangan

    menuju pemahaman yang cepat atas filosofi barat, ilmu pengetahuan, dan agama

    sama baiknya dengan rintangan-rintangan yang ditemui lebih dari seribu tahun

    sebelumnya sampai pemahaman penuh budhisme India. Banyak orang China

    terpelajar sepenuhnya tidak bersikap bermusuhan pada kristianitas, sangat

    terganggu oleh usaha-usaha misionaris untuk mengubah keyakinan rakyat biasa,

    mengisi kepala-kepala mereka, mereka berpikir dengan gagasan-gagasan yang liar

    dan mustahil. Bahkan orang China yang relatif berpikiran terbuka mendapati

    beberapa gagasan sulit untuk dicerna, seperti ajaran bahwa alam semesta terwujud

    karena tindakan-tindakan satu pencipta. Ajaran-ajaran sosial Kristen juga

    menimbulkan perlawanan; banyak cendekiawan tidak dapat menerima persyaratan

    bahwa mereka melepaskan selir-selir mereka agar dapat mengubah keyakinan

    menjadi orang Kristen, memandang tindakan ini sulit baik bagi wanita maupun

    anak-anak mereka.

    FAKSIONALISME DAN BATAS POLITIK

    Confucianism dalam Ming biasanya dibahas dalam gagasan-gagasan filsof seperti

    Wang Yangming dan pengikut-pengikutnya. Cerita ini pada umumnya

    disampaikan sebagai salah satu dari meningkatnya keterbukaan pada gagasan-

    gagasan yang berasal dari luar Confucian, pada orang-orang yang tidak berlatar

    belakang cendekiawan, dan pada orang-orang dengan selera-selera yang sangat

    aneh atau preferensi-preferensi yang tidak konvensional.

    Terdapat jenis lain Confucianism Ming yang secara historis penting, yang

    jauh lebih bersifat politis dan pertimbangan. Di sepanjang masa Ming, banyak

    pejabat, bercirikan pemahaman-pemahaman Confucian tentang kesetiaan pada

    Universitas Kristen Petra

  • 48

    kekaisaran dan pertanggungjawaban pejabat untuk berbicara tentang masalah-

    masalah prinsip, secara berani memprotes terhadap pejabat-pejabat yang buruk

    dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang membahayakan. Di tahun 1376 ketika

    Taizu meminta kritikan atas kekuasaannya, Ye Boju menyerahkan sebuah

    memorial yang mengkritisi hukuman keras pada pejabat terhadap perbuatan-

    perbuatan kecil, mengemukakan bahwa banyak cendikiawan memandang mereka

    diri sendiri beruntung tidak dipanggil untuk melakukan pengabdian. Taizu sangat

    marah dimana dia telah meminta Ye dibawa ke ibukota dengan dirantai dimana

    dia meninggal dunia karena kelaparan di penjara. Beberapa dasawarsa kemudian

    beberapa pejabat bersedia untuk memprotes pengambilan kekuasaan oleh

    Chengzu. Diantara mereka yang mengalami konsekuensi-konsekuensi adalah

    pakar terkemuka Fang Xiaoru, yang dieksekusi bersama dengan ratusan kerabat,

    siswa, tetangga, dan teman. Di tahun 1519, ketika kaisar Wuzong mengumumkan

    rencana-rencana untuk melakukan perjalanan ke propinsi-propinsi utara, pejabat-

    pejabat mengirimkan sangat banyak memorial negatif dan lebih dari seratus

    pejabat melakukan sebuah protes dengan berlutut di depan istana. Marah, kaisar

    memerintahkan bahwa sebagai hukuman mereka berlutut di sana selama lima hari,

    yang setelahnya dia juga memerintahkan mereka untuk dicemeti. Sebelas akhirnya

    meninggal dunia dari pukulan-pukulan tersebut. Hanya beberapa tahun kemudian

    di tahun 1524 ratusan pejabat berkumpul lagi di pintu gerbang istana, waktu ini

    memprotes penolakan kaisar baru untuk memperlakukan kaisar sebelumnya

    sebagai ayah angkatnya dan rencananya untuk mempersembahkan gelar Bapa

    untuk bapanya sendiri yang sudah meninggal dunia. Tidak dapat mempengaruhi

    mereka pada penafsirannya tentang ritual keluarga Confucian, kaisar

    memerintahkan 134 orang untuk dipenjara; 16 meninggal dunia dari cambukan-

    cambukan yang mereka terima.

    Pergerakan protes besar terakhir pada jaman Ming adalah perjuangan

    fraksi sebagai sebuah ekspresi keyakinan. Ini memiliki sebuah landasan

    institusional dalam Donglin Academy, di dekat Wuxi dalam propinsi Jiangsu, dan

    dalam censorate, sebuah organ pemerintah yang pejabat-pejabatnya memiliki hak

    dan tanggungjawab untuk mengungkapkan ketidaklayakan dan penyalahgunaan

    kekuasaan. Setelah akademi itu dibangun kembali di tahun 1604, ini menjadi

    Universitas Kristen Petra

  • 49

    sebuah tempat bagi mantan-mantan pejabat yang kecewa untuk membicarakan

    keburukan-keburukan melanda kekaisaran. Mereka menyerukan pembangkitan

    kembali ketika Confucian ortodoks, menolak pandangan-pandangan Wang

    Yangming dan Li Zhi yang lebih liberal. Misalnya Gu Xiancheng mengklaim

    bahwa pemikiran mengikuti secara sewajarnya apa yang diperintahkan oleh

    pengetahuan moral bawaan digunakan oleh cendikiawan yang tidak beretika

    sebagai sebuah alasan yang membenarkan upaya mereka untuk mencapai

    keuntungan pribadi secara serakah. Gelora semangat pengajar-pengajar ini

    mengilhami pejabat-pejabat aktivis yang lebih mudah dalam censorate yang

    menyebut diri mereka sendiri sebagai orang-orang yang berintegritas, memiliki

    “jenis yang baik”, “arus murni”, dan menyebut lawan-lawan mereka dengan “pria-

    pria kecil”, “pejabat-pejabat yang menyimpang”, dan “klik-klik”. Pejabat-pejabat

    dari kedua sisi saling mendakwa satu sama lainnya, tuduhan-tuduhan serta

    tuduhan-tuduhan balasan terjadi sangat sering, tidaklah mengerankan bahwa

    kaisar-kaisar mencemaskan terjadinya pertempuran di kalangan pejabat-pejabat

    mereka sendiri.

    Fase paling dramatis dari perjuangan tersebut terjadi ketika censor yang

    liang menyerahkan sebuah memori yang panjang yang menuduh orang kasim Wei

    Zhongxian dengan 24 “kejahatan besar”. Dorongan utama argumen Yang adalah

    bahwa kaisar muda, hanya berusia 18 tahun, telah menyerahkan prerogatifnya

    yang sah pada orang kasim yang haus kekuasaan dan kejam. Bahkan walaupun

    kaisar menolak mentah-mentah tuduhan tersebut, censor lain mengirimkan sangat

    banyak memorial yang mendukung Yang Lian, mengabaikan peringatan

    pengadilan terhadap tindakan ini. Akhirnya Yang dan lima orang lain ditangkap di

    jalan-jalan umum, khalayak ramai berkumpul di sepanjang jalan untuk melihat

    mereka diangkut ke Beijing. Semuanya akhirnya disiksa sampai mati. Putaran-

    putaran lain penangkapan, penyiksaan, kematian, dan protes segera mengikuti.

    Dalam protes-protes jenis ini, pejabat Confucian mendiagnosa masalah-

    masalah dinasti dalam hal moral. Tradisi Confucian menyebut tindakan-tindakan

    protes politis ini adalah heroik – orang yang berkomitmen moral melawan

    penyalahgunaan kekuasaan. Meskipun demikian, terdapat sisi negatif pada

    tindakan-tindakan ini juga. Garis antara heroisme dan faksionalisme tidaklah

    Universitas Kristen Petra

  • 50

    selalu jelas, karena sangat banyak perjuangan yang terdiri atas pejabat-pejabat

    mengecam keras karakter atau motif-motif lawan mereka. Menilai dengan hasil-

    hasil dan bukannya motif-motif, kecondongan pejabat-pejabat Ming untuk

    menempatkan hidup mereka dalam resiko dengan menegaskan kemurnian maksud

    tujuan mereka dan keburukan moral lawan-lawan mereka mungkin semakin

    mempersulit untuk menemukan solusi-solusi politis pada masalah-masalah

    pemerintah Ming.

    Dari jutaan-jutaan materil yang bertahan dari dinasti Ming, tidak ada yang

    dihargai lebih dari porselin-porselin halus/sangat baik yang dihasilkan di kota

    Jingdezhen di propinsi Jiangxi utara. Selama dinasti Ming, tempat-tempat

    pembakaran ini memproduksi cukup porselin tidak hanya untuk memasok

    keseluruhan negara tersebut tetapi juga bnyak dari bagian lain dunia.

    Porselin dibedakan dari tipe-tipe lain keramik oleh keputihan, kemulusan,

    dan tembus cahayanya. Memproduksinya membutuhkan tanah liat khusus dan

    pembakaran tempertaur tinggi (1280-14000C, 2336-25520F). Tanah-tanah liat itu

    ditemukan dalam bentuk yang sangat murni dekat Jingdezhen, yang juga

    diutamakan dengan akses ke pegunungan tertutup hutan untuk bahan bakar dan

    sungai-sungai untuk pengangkutan yang tidak mahal.

    Dukungan kekaisaran mengarah pada sebuah peningkatan cepat dalam

    produksi porselin berkualitas tinggi di Jingzhen. Disana memesan perangkat-

    perangkat khusus-di tahun 1551 untuk 8.400 barang-barang kecil dan 2.300 yang

    besar; di tahun 1577, tahun puncak, untuk 96.500 barang, 56.600 yang besar,

    21.600 item untuk digunakan dalam upacara-upacara persembahan. Banyak dari

    barang-barang ini diperuntukkan digunakan di istana, yang lain-lainnya untuk

    hadiah-hadiah, termasuk hadiah-hadiah ke negara-negara pengikut sebagai

    imbalan atas ”pemberian upeti” mereka. Pengendalian-pengendalian kualitas

    kekaisaran cukup sulit; para arkeolog tumpukan-tumpukan sangat besar puing-

    puing dari porselin kekaisaran yang secara sengaja dipecah karena rancangan,

    tetapi tidak dapat ditempatkan pada pasar terbuka karena ca-cap tanda

    kekaisarannya.

    Universitas Kristen Petra

  • 51

    Dalam masa Ming awal, banyak dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk

    pesanan-pesanan kekaisaran ini dipasok secara tanpa bayaran oleh rumah-rumah

    tangga tukang warisan yang tidak memiliki utang pajak lain. Kemudia, tenaga

    kerja tempat pembakaran dan tempat kerja dibayar. Ketika pesanan-pesanan besar

    masuk, maka banyak kerja akan disubkontrakkan keluar tempat-tempat

    pembakaran dan tempat-tempat kerja pribadi. Teknik-teknik produksi massa

    dipergunakan pada tempat-tempat kerja kekaisaran dan pribadi. Dengan kata lain,

    pembuat-pembuat barang tembikar tidak dapat melihat sebuah objek dari

    pencampuran tanah liat pada pembakaran dan pengemasan; tetapi terdapat tempat-

    tempat kerja terpisah yang terlibatkan dalam tiap proses, dengan pekerja-pekerja

    secara cepat dan berulang-ulang menjalankan sebuah tugas tunggal pada sejumlah

    besar objek. Mereka yang mengecat pada rancangan-rancangan di bawah lapisan

    kaca, misalnya, perlu bekerja dalam tempat-tempat yang sangat bersih, jauh dari

    mereka yang menangani tanah liat basah atau tanah liat kering yang sebagian

    dipah