bab ii landasan teori a. landasan teori 1. teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/bab...

22
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian pelaporan keuangan perusahaan publik di indonesia telah diatur dalam surat keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory) yang dikemukakan (Saleh 2004). Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan sosiologis yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu ( Saleh dan Susilowati 2004). Menurut Tyler terdapat dua perspektif dasar dalam literatur sisologi mengenai kepatuhan pada hukum, yaitu instrumenal dan normatif . perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif, dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka ( Saleh dan Susilowati 2004). Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka.

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam

penyampaian pelaporan keuangan perusahaan publik di indonesia telah

diatur dalam surat keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-

36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.

Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory)

yang dikemukakan (Saleh 2004). Teori kepatuhan telah diteliti pada

ilmu-ilmu sosial khususnya dibidang psikologis dan sosiologis yang

lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam

mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu ( Saleh dan

Susilowati 2004). Menurut Tyler terdapat dua perspektif dasar dalam

literatur sisologi mengenai kepatuhan pada hukum, yaitu instrumenal dan

normatif . perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh

didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap

perubahan insentif, dan penalti yang berhubungan dengan perilaku.

Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai

moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka ( Saleh dan

Susilowati 2004).

Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap

sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

9

Komitmen normatif melalui legitimasi (normative commitmrent though

legitimacy) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum

tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku, sedangkan komitmen

normatif melalui moralitas personal (normative commitment through

morality) berarti mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap

sebagai keharusan.

Tuntutan akan kepatuhan terhadap waktu penyampaian laporan

keuangan berkala oleh perusahaan publik kepada Bapepam di Indonesia

telah diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar

Modal, dan selanjutnya diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2,

Lampiran keputusan ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-346/BL/2011

tentang penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau

perusahaan Publik. Peraturan tersebut mengisyaratkan adanya kepatuhan

setiap perilaku individu maupun organisasi yang terlibat di pasar modal

indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan

secara tepat waktu ke bapepam. Hal ini sesuai dengan teori kepatuhan

mendorong perusahaan untuk berusaha menyampaikan laporan keuangan

secara tepat waktu karena selain merupakan kewajiban perusahaan untuk

menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, juga akan bermanfaat bagi

para pengguna laporan (Sulistyo 2010).

2. Teori keagenan (Agency Theory)

Pengertian akuntabilitas publik sebagai kewajiban pihak pemegang

amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

10

melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal)

yang memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban tersebut,

penjelasan (Mardiasmo 2004). Teori keangenan menjelaskan hubungan

antara agen dan principal. Analoginya agen adalah manajemen

perusahaan dan pricipal adalah pemilik perusahaan, keduanya terikat

dalam sebuah kontrak. Yang mana si agen yang bertindak sebagai

pengambil keputusan menutup kontrak untuk melakukan tugas-tugas

tertentu bagi prinsipal, dan prisipal bertindak sebagai evaluator informasi

menutup kontrak untuk memberi imbalan pada si agen ( Hendriksen dan

Breda 2000). Kesimpulannya teori agensi adalah teori yang mencoba

menjabarkan hubungan antara agen dan prinsipal, dimana terdapat

penyerahan otorisasi dari pemilik kepada agen untuk menjalankan

aktivitas perusahaan. Fokus dari teori agensi adalah untuk menentukan

kontrak yang paling efisiensi mengenai hubungan agen prinsipal yang

terkait dengan ( Ikshan dan Suprasto 2008) :

a. Manusia (Mementingkan diri sendiri, terkait dengan rasionalitas

menolak resiko.

b. Organisasi (Konflik tujuan antar anggota organisasi)

c. Informasi (Informasi sebagai komoditas)

Dalam praktik timbul masalah (agency problem), karena ada

kesenjagan kepentingan antara para pemengang saham sebagai pemilik

perusahaan dengan pihak pengurus atau manajemen sebagai agen ( Surya

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

11

dan Yustiavandana 2008). Masalah ageni akan muncul karena agen dan

prinsipal memiliki tujuan yang berbeda (Ikhsan dan Suprasto 2008).

Agen berjuang untuk memaksimalkan pembayaran kontraknya yang

bergantung pada suatu tingkatan usaha tertentu yang dibutuhkan

sementara prinsipal berjuang untuk memaksimalkan pengembalian atas

penggunaan sumber dayanya yang bergantung pada pembayaran yang

terutang pada agen (Belkaoui 2007) perbedaan kepentingan umum terjadi

dalam dunia bisnis. Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan konflik

kepentingan antara manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan

keuangan dengan para pemakai laporan keuangan ( Halim dalam Agus

Sukonco 2013).

Konflik kepentingan secara alamiah akan terjadi dalam struktur

kepemilikan perusahaan (ownership structurec) yang terjadi dari dua

tipe, yaitu struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership)

kepada para pemengang saham publik (outside investors) dan struktur

dengan pengendalian (control) pada segelintir pemengang saham saja

(concentrated ownership) (Surya dan Yustiavandana 2008). Ketika

pemilik modal menginginkan keuntungan maksimal, maka resiko yang

akan ditanggung juga akan tinggi (High risk high return). Pihak agen

atau manajemen perusahaan tidak terlalu ingin mengambil resiko karena

jika mereka gagal mencapai target maka karir mereka akan hancur.

Pemilik modal dan agen bertindak untuk kepentingan perusahaan (Ikhsan

dan suprasto 2008). Dalam konflik kepentingan dibutuhkan pihak ketiga

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

12

sebagai penegah sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah

tersebut.

Auditor dianggap pantas sebagai penegah (pihak ketiga) dari

concflict of interest atas laporan keuangan. Para pengguna laporan

keuangan mengarapkan kepastian dari auditor independen bahwa laporan

keuangan bebas dari pengaruh konflik kepentingan (Halim dalam Agus

Sukonco 2013). Auditor dapat memberikan keyakinan yang memadai

kepada pihak prinsipal mengenai laporan keuangan yang dibuat oleh

pihak manajemen dengan melakukan audit atas laporan keuangan

perusahaan.

3. Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan ditambah dengan

informasi lain yang berhubungan,baik langsung maupun tidak lansung

dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, seperti

informasi tentang sumber daya perusahaan, earning, current cost,

informasi tentang prospek perusahaan yang merupakan bagian integral

(Yadiati dalam Agus Sukonco). Laporan keuangan yang lengkap terdiri

dari : Neraca, Laporan laba rugi, Perubahan ekuitas, Laporan arus kas,

dan catatan atas laporan keuangan (Suharli 2009).

Tujuan pelaporan keuangan untuk tujuan umum adalah untuk

memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna

bagi investor sekarang dan potensial ekuitas, debitur dan kreditur lainnya

dalam pengambilan keputusan dalam kapasitas mereka sebagai penyedia

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

13

modal (Kieso et al 2011). Tujuan pelaporan keuangan perusahaan akan

diterapkan untuk semua pemakai laporan keuangan perusahaan yang

dipublikasikan, tujuannya yaitu (Belkaoui dan Riahi 2006) :

a. Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan

perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi-

fungsi pengurusan manajemen,dan juga keberhasilannya (ataupun

kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja

ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi

keuangan yang sehat dan kuat.

b. Tujuan pelaporan keuangan yang baik adalah untuk menyediakan

suatu informasi dalam bentuk sedemikian rupa untuk meminimalkan

ketidakpastian tentang vadilitas informasi.

c. Mempunyai cakupan yang luas untuk inovasi sehingga perbaikan

dimungkinkan.

d. Dibuat untuk diarahkan pada kebutuhan pemakai yang dapat

memahami secara lengkap serangkaian laporan keuangan.

Untuk dapat mencapai tujuan dari pelaporan keuangan, perlu

adanya aturan yang mengatur hal tersebut. IASB (International

Accounting Standard Board) menerbitkan tiga pernyataan utama yang

mengatur pelaporan keuangan dan standar akuntansu, yaitu : IFRS

(International Financial Reporting Standards), international finansial

reporting interpretation dan framework for financial reporting (Kieso et

al 2011). Framework for financial reporting mempunyai beberapa

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

14

karakteristik kualitatif, karakteristik kualitatif tersebut harus ada pada

laporan keuangan yang dipublikasikan kepublik. Karakteristik kualitatif

pada conseptual framework for financial reporting adalah (Kieso et al

2011) :

a. Dapat diprediksi

b. Dapat dikonfirmasi

c. Lengkap

d. Netral

e. Bebas dari keslahan

f. Dapat dibandingkan

g. Dapat diverifikasi

h. Tepat waktu

i. Dapat dimengeti

Salah satu karakteristik kualitatif diatas terdapat satu komponen

yaitu tepat waktu. Tepat waktu disini artinya informasi harus tersedia

untuk pengambilan keputusan sebelumnya informasi tersebut kehilangan

kapasitasnya untuk memepengaruhi keputusan (Kieso et al 2011)

informasi yang lama tidak dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan karena apa yang terkandung didalam informasi tersebut sudah

tidak sesuai dengan keadaan saat ini.

4. Teori ketepatan waktu (Timeliness)

Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi

informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu, laporan keuangan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

15

yang tepat waktu akan lebih berguna pada yang tidak tepat waktu.

Setelah informasi yang relevan tersedia lebih cepat, mampu

meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan dan

kurangnya ketepatan waktu dapat mengurangi informasi dari kegunaanya

(Kieso et al 2008) . ketepatan waktu pelaporan keuangan diatur dalam

peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran keputusan Ketua Bapepam

dan LK Nomor: KEP-36/PM/2003 yang telah direvisi dengan KEP-

346/BL/2011, meyatakan bahwa setiap perusahaan publik wajib

menyampaikan laporan keuangan tahunan yang harus disertai dengan

pendapat lazim dari auditor independen dan disampaikan kepada

Bapepam selambat lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) stelah

tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan (Dedik Norman 2017).

Ketepatan waktu merupakan kualitas ketersediaan informasi pada

saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi

waktu (Owusu dan Ansah 2000). Informasi harus disampaikan sesegera

mungkin agar tidak menghilangkan keakuratan informasi tersebut

sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Informasi yang dimaksud merupakan laporan keuangan, hal ini sesuai

dengan tujuan laporan keuangan yang dijelaskan oleh (IAI 2007), tujuan

laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Ketepatan waktu merupakan batasan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

16

penting dalam pelaporan keuangan. Akumulasi, peringkasan, dan

penyajian informasi akuntansi harus disampaikan sesegara mungkin

untuk menjamin tersedianya informasi ditangan pemakai laporan

keuangan. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan

harus disajikan pada kurun waktu teratur untuk memperlihatkan

perubahan keaadan perusahaan yang memungkinkan akan mempengaruhi

prediksi dan keputusan pemakai (Hendriksen dan Breda 2000).

5. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan

perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semain tinggi

profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba bagi perusahaannya. Profitabilitas menunjukkan

tingkat efisiensi dan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

bagi pemegang saham.

Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam mencari keuntungan serta memeberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan ( Kasmir 2008). Profitabilitas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang

dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan (Hapsari

dan Didin 2010). Rasio profitabilitas diantaranya :

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

17

a. Margin Laba (Profit Margin)

Rasio ini mengukur laba per rupiah penjualan dan mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan

pengeluaran sehubung dengan penjualan ( Astuti 2004)

b. Pengembalian Atas Aset (Return On Asset ROA)

Rasio ini menggambarkan perputaran aset diukur dari volume

penjualan (Harahap 2010). Semakin tinggi hasil pengembalian

(laba) dari penggunaan aset perusahaan semakin efektif

perusahaan.

c. Pengembalian Atas Ekuitas (Returun On Equity ROE)

Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak

manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian

investasi pemengang saham dan menekankan pada hasil

pendapatan sehubungan dengan jumlah yang diinvestasi (Astuti

2004). Rasio ini mengukuran tingkat efisiensi penggunaan ekuitas

sendiri dalam menghasilkan pengembalian (laba).

𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

𝑅𝑂𝐸𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑥 100%

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

18

Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan

yang maksimal (profit oriented). Keuntungan yang didapatkan

perusahaan akan membuat bisnis yang mereka jalankan akan terus

berkembang. Profitabilitas yang positif akan memberikan sinyal

pengelolah perusahaan yang baik. Profitabilitas dapat digunakan untuk

mengukur kinerja manajemen, apakah telah sesuai dengan target yang

ditetapkan atau belum. Rasio probitabilitas tidak hanya bermanfaat bagi

orang perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi seluruh stakeholder.

Profitabilitas mempunyai manfaat diaantaranya (Kasmir 2008) :

a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam

satu periode.

b. Mengetahui perkembangan laba perusahaan tahun sebelumnya

dengan tahun sekarang.

c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu

d. Mengetahui tingginya laba berdih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjamin maupun modal sendiri.

6. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik adalah kepemilikan masyarakat umum (bukan

institusi yang signifikan) terhadap saham perusahaan publik (Hilmi dan

Ali 2008). Pemilik perusahaan adalah pemegang saham pengembalian

dimasa yang akan datang (Sundjaja 2010). Kepemilikan perusahaan yang

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

19

dimiliki publik menjadi banyak dan menyebar, maka perusahaan yang

sudah go public mempunyai tanggung jawab yang lebih banyak kepada

masyarakat atas pengelolaan perusahaan. Tidak seperti kreditur, pemilik

modal sendiri (pemilik saham biasa dan saham preferen) adalah pemilik

perusahaan (Sundjaja 2010). Saham yang dimiliki oleh pihak luar

memiliki persentase kepemilikan lebih dari 50%, sehingga pemilik

perusahaan dari luar memiliki kekuatan yang besar dalam mempengaruhi

kondisi dan hasil kinerja perusahaan. Kepemilikan pihak luar akan

memepngaruhi kondisi dan hasil kinerja perusahaan. Kepemilikan pihak

luaar akan mengubah pengelolahan perusahaan yang semula berjalan

dengan kehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan dengan

pengawasan. Akibatnya keleluasaan manajemen terbatas (Ukago 2004).

Adanya pengawasan dari pihak luar menuntut manajemen untuk

menunjukkan kinerja yang baik. Pada dasarnya jika kinerja manajemen

dikatakan baik oleh pihak pemegang saham, maka pemegang saham akan

mendukung keberadaan manajemen juga sebaliknya jika kinerja

manajemen dikatakan buruk, maka pemegang saham dapat menggantikan

posisi manajemen yang lain.

Upaya manajemen untuk menunjukkan kinerja baik adalah dengan

menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan

dan perubahan posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan perubahan posisi

keuangan bagi pemilik perusahaan dari pihak luar. Pemilik perusahaan

dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

20

manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena

ketepatan waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan

keputusan ekonomi (Saleh 2004).

7. Ukuran Perusahaan

Perusahaan besar memiliki kewajiban yang lebih besar dalam

memenuhi kebutuhan informasi bagi investor. Hal ini dilakukan

perusahan dengan memberikan pengungkapan yang lebih rinci dalam

laporannya. Semakin besar ukuran perusahaan, informasi yang

disediakan untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan

dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut akan semakin banyak

(Siregar dan Utama 2006).

Perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar, sehingga

perusahaan perlu dan mampu dalam membiayai penyediaan informasi

untuk keperluan pengungkapan kepada pihak eksternal perusahaan.

Sebaliknya, perusahaan kecil memiliki sumber daya yang relatif sedikit,

sehingga perusahaan memungkinkan tidak memiliki informasi yang siap

untuk disajikan sebagaiman yang dimiliki oleh perusahaan besar,

sehingga perusahaan kecil memiliki biaya tambahan yang relatif besar

dalam melakukan pengukapan informasi yang lebih lengkap (Sari 2011).

Perusahaan berukuran besar memiliki basis pemegang saham yang lebih

luas, sehingga kebijakan perusahan besar akan berdampak lebih besar

terhadap kepentingan publik jika dibandingkan dengan keputusan yang

dibuat oleh perusahaan kecil.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

21

Perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar

memiliki banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan

sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian

intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan

masyarakat, maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan

keuangan auditnya lebih cepat kepublik (Hilmi dan Ali 2008).

8. Umur Perusahaan

Umur Perusahaan harus diukur dari tanggal pendiriannya maupun

dari tanggal terdaftarnya di BEI. Umur perusahaan dalam penelitian ini

menggunakan umur perusahaan dari tanggal perusahaan terdaftar di

bursa efek (Owusa dan Ansah 2000). Hal ini dikarenakan, pada saat suatu

perusahaan sudah terdaftar di BEI dan go public, maka perusahaan harus

mempublikasikan pelaporan keuangan mereka kepada masyarakat.

Umur perusahaan sangat bergantung pada lamanya tidaknya

perusahaan yang juga berpengaruh terhadap struktur modal, terutama

berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman. Perusahaan yang

lebih tua lebih mudah memperoleh pinjaman karena lamanya perusahaan

itu berdiri atau beroperasi yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat

kepercayaan bank juga tinggi. Aktiva yang dijaminkan dapat berupa

aktiva tetap berwujud serta aktiva lainnya seperti piutang dagang dan

persediaan. Perusahaan yang telah lama berdiri dimungkinkan memiliki

reputasi yang lebih baik dari perusahaan yang baru saja berdiri, karena

seiring dengan perjalanan waktu yang lebih lama berarti perusahaan yang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

22

baru saja berdiri, karena seiringnya dengan perjalanan waktu yang lebih

lama berarti perusahaan telah menghadapi berbagai kondisi yang selalu

berkembang dan berbeda. Perusahaan yang dapat melalui kondisi

tersebut menunjukkan adanya stabilitas dalam manajemen perusahaan.

Hal ini merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan kreditor

dalam memberikan pinjaman.

9. Solvabilitas

Analisa solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menutupi seluruh kewajiban-kewajibannya.

Solvabilitas mengindikasikan jumlah modal yang dikeluarkan oleh

investor dalam rangka menghasilkan laba. (Carslaw dan Kaplan 1991)

Proporsi relatif dari hutang terhadap total aset mengindikasikan kondisi

keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total

aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat

meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang

akan diaudit. Dalam situasi seperti ini akan membuat audit delay semakin

panjang, akibatnya perusahaan cenderung akan tidak tepat waktu dalam

mempublikasikan laporan keuangan kepada publik.

10. Ukuran KAP

Kantor akuntan publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi

akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, yang berusaha dibidang pemberian jasa profesional

dalam praktek akuntan publik (Rachmawati,2008). Sehingga perusahaan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

23

dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja

perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk

menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari

laporan itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai

reputasi seperti KAP yang berafiliasi dengan dengan KAP besar yang

berlaku universal yang dikenal dengan KAP Big Four. Adapun kategori

kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan The Big Four di

Indonesia, yaitu :

a. KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerja sama dengan KAP

Tanudiredja, Wibisana & Rekan.

b. KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang bekerja

sama dengan KAP Siddharta dan Widjaja.

c. KAP Ernst & Young, yang bekerja sama dengan KAP Purwantono,

Suherman dan Surja

d. KAP Deloitte Touche Tohmatsu, yang bekerja sama dengan KAP

Osman Bing Satrio.

KAP yang lebih besar memiliki kualitas audit lebih baik dari KAP

kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan

jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan

keuangannya.

11. Opini Auditor

Akuntan publik bertugas memberikan assurance terhadap

kewajaran laporan keuangan yang disusun dan diterbitkan oleh

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

24

manajemen, Assurance terhadap laporan keuangan tersebut, diberikan

akuntan publik melalui opini akuntan publik. Menurut Mulyadi (2002)

ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu :

a. Pendapatan wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

b. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan

(unqualified opinion with explanatory language)

c. Pendapatan wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

d. Pendapatan tidak wajar (adverse opinion)

e. Pernyataan tidak memberikan pendapatan (disclaimer opinion).

Perusahaan yang menerima pendapatan qualified opinion akan

menunjukkan audit delay yang lebih panjang dibanding dengan

perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion ( Carslaw dan

Kaplan, 1991)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai faktor-faktor mempengaruhi ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan perusahaan publik telah banyak dilakukan

oleh beberapa penelitian sebelumnya, dan hasilnya :

a) Hilmi dan Ali (2008) meneliti perusahaan manufaktur yang lising di

BEI mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasilnya yang

didapatkan bahwa profitabilitas, likuiditas, struktur kepemilikan, dan

reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan sedangkan leverage, ukuran perusahaan dan opini

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

25

audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

b) Sulistyo (2010) meneliti faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

ketepatan waktu penyaimpaian keuangan pada perusahaan listing di

BEI. Hasilnya, profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi

perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik,

reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan sedangkan likuiditas, leverage keuangan dan opini

auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan.

c) Yusralaini, dkk (2010) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ke publik dan hasilnya

opini auditor berpengaruh signifikan sedangkan profitabilitas, dan

ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.

d) Nella Yovita (2012) meneliti faktor-faktor yang memepengaruhi

ketetapatan waktu penyampaian keuangan pada perusahaan

pertambangan di BEI. Hasilnya likuiditas, ukuran perusahaan,

kepemilikan manajerial,dan kepemilikan publik berpengaruh terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan penyampaian laporan keuangan

sedangkan profitabilitas, opini akuntan publik dan reputasi KAP tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian keuangan.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

26

C. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

a. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan

Keuangan.

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan

perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi

profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba bagi perusahaannya. Semakin tinggi laba perusahaan

yang diperoleh biasanya membuat perusahaan tidak ragu dalam

menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu karena hal

tersebut merupakan berita baik bagi perusahaan. (Dyer dan McHugh

,1975 dalam Saleh 2004). Hasil penelitian sebelumnya: Hilmi dan Ali

(2008), Sulistyo (2010), ditemukan profitabilitas berpengaruh terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut, maka

hipotesis yang dibentuk adalah:

KEPEMILIKAN PUBLIK

UKURAN PERUSAHAAN

UMUR PERUSAHAAN

X1

X2

X3

X4

KETEPATAN WAKTU

PELAPORAN

KEUANGAN

PERUSAHAAN

Y

PROFITABILITAS

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

27

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

b. Pengaruh Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan.

Kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar akan

memberikan dampak pada pengelolaan perusahaan, dimana pengelolaan

perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu

sendiri menjadi memiliki keterbatasan, hal tersebut dikarenakan

kurangnya keterlibatan pemilikan perusahaan dari luar yang ingin

mengetahui tingkat pengembalian atas investasi mereka. Dengan

demikian akan membuat perusahaan akan lebih tepat waktu dan teliti

dalam menyampaikan laporan keuangaannya (Hilmi dan Ali 2008).

Hasil penelitian sebelumnya : Hilmi dan Ali (2008), Sulistyo (2010),

serta Nella Yovita (2012), ditemukan kepemilikan berpengaruh

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan hal

tersebut, maka hipotesis yang dibentuk adalah:

H2 : Kepemilikan Publik berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan

Ukuran Perusahaan yang besar menunjukkan bahwa ada banyak

informasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut, selain itu

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

28

perusahaan tersebut juga akan disoroti oleh banyak masyarakat umum

dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil. Oleh karena

itu, perusahaan besar akan cenderung lebih menjaga image

perusahaannya di depan masyarakat, untuk menjaga image tersebut

maka perusahaan-perusahaan besar akan berusaha menyampaikan

laporan keuangannya secara tepat waktu. Carslaw dan Kaplan 1991,

dalam Hilmi dan Ali 2008) menyatakan perusahaan yang besar tentunya

juga mempunyai lebih banyak sumber informasi, staf akuntansi dan

sistem informasi yang lebih canggih, sistem pengendalian intern yang

kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan masyarakat.

Kondisi perusahaan yang demikian membuat perusahaan akan lebih

tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hasil

penelitian sebelumnya: Sulistyo,dkk (2010), dan Nella Yovita (2012),

ditemukan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang

dibentuk adalah :

H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.

d. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu

Pelaporan Keuangan.

Umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan

menjadi dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan

dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori ...eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4674/2/BAB II.pdf8 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Teori kepatuhan ( Compliance Theory)

29

(Christy el.at dalam Ardiansyah 2004). (Carslaw dan Kaplan 1991 dan

Owusu–Ansah 2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa umur

perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan

waktu penyampaian laporan keuangan. Bukti empiris yang ada

menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki umur lebih tua

melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki umur yang lebih muda. Mereka berargumen bahwa

perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua memiliki lebih banyak

sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi

yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat,

adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat,

maka hal ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan

keuangan auditnya lebih cepat ke publik. Hasil Penelitian sebelumnya

Ngestiana Wijayanti (2009), serta Luciana Spica Amilia dan Lucas

Setiady (2006), ditemukan umur perusahaan berpengaruh terhadap

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut, maka

hipotesis yang dibentuk adalah:

H4 : Umur Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu

pelaporan keuangan perusahaan.