bab h landasan teori - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari...

18
BAB H LANDASAN TEORI Beberapa teori tentang rumah sederhana, rtanajcmen pembangunan dan juga syarat-syarat rumah sehat dijabarkan dalam bab ini. Dalam pembangunan rumah sederhana diperlukan manajemen pembangunan yang baik. 1. PENGERTIAN RUMAH DAN LINGKUNGANNYA Rumah adalah salah salu kebutuhan pokok manusia unluk berlempal tmggal dan melindungi seseorang dari pengaruh lingkungan fisik yang berhubungan secara langsung, misalnya hujan, panas matahari, angin, dan lain-lain Sedangkan rumah sehat adalah rumah yang memenuhi persyaratan teknis konslruksi, juga harus diperhatikan persyaralan kesehatan, yang sucara teknis disebut Hygiene Bangunan agar memenuhi kebutuhan akan kondisi tempat tinggal yang sehat dan menyenangkan (Gunawan, 1982). Mengenai pengertian "Sehat" yang lebih terperinci, oleh WHO didefinisikan sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan, 1962) yang telah meneliti dan merumuskan 4 fungsi pokok dari rumah, sebagai tempal tinggal yang sehat bagi setiap manusia dengan keluarganya selama masa hidupnya, keempat fungsi pokok itu ialah : 1. Rumah adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmam manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental physiological needs)

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

BAB H

LANDASAN TEORI

Beberapa teori tentang rumah sederhana, rtanajcmen pembangunan dan

juga syarat-syarat rumah sehat dijabarkan dalam bab ini. Dalam pembangunan

rumah sederhana diperlukan manajemen pembangunan yang baik.

1. PENGERTIAN RUMAH DAN LINGKUNGANNYA

Rumah adalah salah salu kebutuhan pokok manusia unluk berlempal

tmggal dan melindungi seseorang dari pengaruh lingkungan fisik yang

berhubungan secara langsung, misalnya hujan, panas matahari, angin, dan

lain-lain Sedangkan rumah sehat adalah rumah yang memenuhi persyaratan

teknis konslruksi, juga harus diperhatikan persyaralan kesehatan, yang sucara

teknis disebut Hygiene Bangunan agar memenuhi kebutuhan akan kondisi

tempat tinggal yang sehat dan menyenangkan (Gunawan, 1982).

Mengenai pengertian "Sehat" yang lebih terperinci, oleh WHO

didefinisikan sebagai keadaan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial yang baik

dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan.

Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan, 1962)

yang telah meneliti dan merumuskan 4 fungsi pokok dari rumah, sebagai

tempal tinggal yang sehat bagi setiap manusia dengan keluarganya selama

masa hidupnya, keempat fungsi pokok itu ialah :

1. Rumah adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmam

manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental physiological needs)

Page 2: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

2. Rumah adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani

manusia yang pokok (the satisfaction of fundamental psychological

needs).

3. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap penularan penyakit menular

(protection against communicable diseases).

4. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap gangguan/kecelakaan

(protection against accident).

Dari pengertian 4 fungsi pokok rumah, sebagai tempat tinggal yang

dapat menyediakan kondisi yang sehat bagi manusia, maka dapat ditentukan

beberapa syarat umum dari rumah sehat dan lingkungan perumahan yang

sehat, yakni antara lain :

A. Rumah sehat ialah tempat kediaman suatu keluarga yang lengkap berdiri

sendiri, cukup awet dan cukup kuat konstruksinya, selain itu juga

memenuhi syarat-syarat antara lain:

1. tersedia jumlah kamar/ruang kediaman yang cukup dengan luas lantai

dan isi yang cukup besar, agar dapat memenuhi kebutuhan

penghuninya untuk melakukan kegiatan hidupnya.

2. memiliki tata letak ruangan yang baik, agar memudahkan komunikasi

dan perhubungan antar ruangan di dalam rumah dapat lancar, tetapi

juga menjamin Kebebasan dan kerahasiaan pribadi bagi masing-masing

penghuni.

3. persediaan air bersih yang cukup banyak untuk diminum dan

digunakan pemeliharaan kebersihan penghuni dan tempat

kediamannya.

Page 3: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

4. tersedia perlengkapan untuk pembuangan air hujan, air kotor, sampah

dan kotoran lain dengan cara yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

5. konstruksi atap rumah yang cukup rapat dan tidak bocor (tiris).

6. konstruksi lantai rumah harus rapat air, dan selalu kering, agar mudah

dibersihkan dari kotoran dan debu, juga dapat menghindari

kelembaban air tanah naik ke lantai.

7. terdapat ventilasi yang baik, agar pertukaran udara dapat berjalan

dengan lancar, dan selalu tersedia udara yang bersih dan sehat di dalam

rumah.

8. terdapat penerangan alam dan/atau penerangan buatan yang cukup

terang.

B. Lingkungan perumahan yang sehat harus memenuhi syarat-syarat yang

antara lain ialah:

1. untuk perumahan umum sebaiknya ditempatkan dilingkungan daerah

yang dapat menjamin ketenangan hidup penghuninya

2. tesedia fasilitas-fasilitas umum, antara lain :

- jaringan jalan untuk perhubungan

sistem penyediaan air minum

- jaringan listrik untuk penerangan dan sebagainya

sistem pembuangan air hujan dan air kotor

- sistem pengangkutan dan pembuangan sampah dan kotoran lain

3. terdapat fasilitas penjagaan keamanan dan ketentraman umum

Page 4: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

4. cukup jauh jaraknya dengan kompleks industri yang banyak

mengeluarkan asap kotor dan mengandung racun/debu atau yang dapat

mengakibatkan pencemaran udara atau air dan tanah.

5. cukup jauh dari tempat-tempat yang dpat mengganggu kesehatan

kesejahteraan dan moral masyarakat.

6. tersedia fasilitas olahraga dan taman untuk bermain/rekreasi di sekitar

lingkungan perumahan.

7. didekat daerah perumahan juga diperlukan adanya sarana bangunan-

bangunan untuk kegiatan dan keperluan umum.

2. PERBAIKAN LEVGKUNGAN RUMAH

Pertumbuhan daerah pemukiman yang diakibatkan oleh tingkat

pertumbuhan penduduk yang cukup pesat menyebabkan lingkungan

perumahan sangat membutuhkan peningkatan dan perbaikan fasilitas-fasilitas

yang ada, khususnya lingkungan kampung. Agar mas^^arakat dapat tinggal

dalam lingkungan perumahan yang sehat dan nyaman, niaka salah satu usaha

yang harus dilakukan adalah dengan mengadakan perbaikan terhadap

lingkungan rumah itu. Hal ini bisa dilakukan dengan biaya swadaya dari

masyarakat sendiri atau mendapat bantuan dari pemerintah. Salah satu

program pemerintah untuk membantu penyediaan fasilitas perumahan di

kampung adalah Kampung Improvement Programme yang dikenal dengan

KIP.

Pada dasamya perbaikan kampung merupakan perbaikan fasilitas

umum lingkungan kampung karena keterbatasan fasilitas-fasilitas yang ada

Page 5: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

10

dan pemeliharaan yang tak memadai sehingga mempercepat proses kerusakan

yang menjadi suatu problem tersendiri yang harus ditanggulangi demi

peningkatan suatu kualitas lingkungan permukiman kampung. Hal-hal tersebut

adalah peningkatan kualitas jalan-jalan kampung, pengadaan air minum dan

pelayanan sosial yang lebih baik, misalnya : adanya pelayanan kesehatan

(Puskesmas atau Posyandu), MCK ( Mandi, Cuci, Kakus), dan lain-lain.

2.1. Konsep perbaikan kampung

Kampung adalah suatu daerah perumahan yang keadaan fisiknya

tidak memenuhi syarat kebutuhan dan kehidupan yang layak, dimana

penduduk kurang memelihara daerahnya yang miskin serta kemampuan

materinya rendah. Program perbaikan kampung yang dikenal dengan

nama Kampung Improvement Programme yang disingkat KIP pada

kenyataannya bukan suatu program baru di Indonesia. Kegiatan tersebut

telah ada pada waktu penjajahan Belanda dengan nama Kampoeng

Verbetermg.

Tujuan program ini pada awalnya adalah untuk memperbaiki

kondisi lingkungan perumahan kampung di dalam kota yang kumuh dan

tidak sehat, agar masyarakat dapat tinggal dalam lingkungan perumahan

yang lebih sehat dan lebih nyaman. Dengan adanya perbaikan kondisi

rumah mereka masing-masing dan prasarana fisik lingkungan kampung.

Di Surabaya KIP telah dilaksanakan sejak 1923 (Silas, 1996:p.8)

dan sampai saat ini sudah mencapai 70% dari kampung yang ada di kota

Surabaya, tetapi ada beda yang yang mendasar antara KIP pada waktu

Page 6: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

11

itu dengan yang sekarang kita lihat. Dahulu KJP lebih diarahkan untuk

menanggapi politik etis yang dilancarkan kaum oposisi di Parlemen

Belanda, dan sekaligus untuk melindungi warga Eropa yang tinggal di

dekat kampung dari bahaya epidemi. Orientasi KIP pada waktu itu hanya

pada aspek sanitasi saja, amat sederhana.

Selama tahun 1984-1990 KIP di Surabaya telah mengembangkan

70 km jalan masuk, 150 km jalan setapak, 93 km saluran, 56 km saluran

pembuangan dari pipa, 86 MCK umum telah dibuat.

Konsep pelaksanaan program perbaikan kampung pada awalnya

sangat sederhana. Untuk meningkatkan kondisi fisik lingkungan

perumahan kampung sasarannya adalah :

a. mengurangi genangan air diwaktu hujan, dengam cara memperbaiki

sistem saluran drainase dan pengerasan jalan-jalan dalam kampung.

b. meningkatkan pengadaan air bersih, dengan cara pemasangan kran-

kran umum di beberapa tempat.

c. mengurangi gangguan sampah, dengan cara memperbaiki sistem

pembuangan sampah melalui pengadaan gerobak-gerobak sampah,

tong, dan bak sampah.

d. meningkatkan kondisi sanitasi lingkungan, dengan cara

pembangunan fasilitas mandi, cuci, kakus atau MCK.

Selain sasaran diatas, ada beberapa hal juga yang mendapatkan

bantuaa dalam pembangunan fasilitas-fasilitas umum bagi masyarakat

kampung seperti fasilitas kesehatan, pendidikan seperti Puskesmas, Pos

Pelayanan Kesehatan, perbaikan Sekolah Dasar, dan iain-lain.

Page 7: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

Evaluasi di Jakarta pada tahun 1983 (Kantor Menteri Negara

Perumahan Rakyat, 1990) menunjukkan bahwa investasi dan kondisi

rumah pada kampung yang menerima KIP lebih baik daripada kampung

yang tidak menerima KIP, sehingga baik kampung yang menerima KIP

dan tidak, untuk memperbaiki rumah mereka menggunakan bahan dengan

kualitas yang baik dan permanen sebagai ganti dari bambu dan kayu.

Kebanyakan rumah memiliki dinding dari semen, tile/terasso dan lantai

dari semen, dan atap seng. Kemajuan pada kampung yang menerima KIP

bagaimanapun juga lebih cepat.

2.2. KomponenKlP

Fasilitas yang disediakan oleh KIP merupakan bantuan yang

sangat dibutuhkan oleh masyarakat ekonomi lemah. Oleh karena itu dalam

merealisasi Program Perbaikan Kampung (KIP), penduduk yang mendapat

bantuan perbaikan diikutsertakan dari tahap perencanaan dan menentukan

prioritas perbaikan sehingga komponen perbaikan yang ditentukan tersebut

merupakan pencerminan kebutuhan fasilitas bagi penduduk kampung yang

ada. Setelah implementasi KIP, masyarakat diharapkan dapat

meningkatkan sendiri baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai

kebutuhan dan prioritas mereka terutama komponen-komponen yang

masih belum dapat disediakan oleh KIP.

Secara umum, setiap proyek mencakup dua komponen. Pertama,

komponen dalam skala kota yang bakal mendukung aksesibilitas

masyarakat. Bagaimanapun, apabila dalam pelaksanaannya tidak

Page 8: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

13

terpikirkan dalam skala kota, apabila dimisalkan dalam satu kampung

sering terjadi banjir, membangun saluran air hujan hanya berpikir skala

kampung tidak akan berarti tanpa pemecahan pematusannya dalam skala

kota. Kedua, komponen yang dibangun merupakan kebutuhan didalam

kampung itu sendiri.

Menurut Johan Silas (Silas, 1987: p.28), komponen standar KIP

yang lebih umum dilaksanakan di kampung Surabaya adalah :

• jalan kendaraan (sampai dengan 300 meter)

• jalan setapak (sesuai kebutuhan setempat)

• pengadaan air bersih (melayani lebih-kurang 30 KK)

• saluran air hujan (dengan gorong-gorongrtya)

• MCK (Mandi, Cuci, Kakus) umumnya berupa komponen tambahan,

karena untuk daerah perkotaan hampir semua rumah sudah memiliki

secara perorangan).

Dengan demikian diharapkan program perbaikan kampung yang

mengikutsertakan masyarakat kampung dapat menimbulkan kesadaran

rasa tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga kelestarian

lingkungan kampung itu sendiri.

2.3. Sumber-Sumber Pembiayaan

Program perbaikan kampung yang dilaksanakan oleh pemerintah

memiliki tujuan meningkatkan martabat dan mutu kehidupan masyarakat

di perkampungan serta mewujudkan secara lebih baik tata kehidupan

lingkungan permukiman kampung yang baik, sehat, dan teratur.

Page 9: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

Pembiayaan yang dipergunakan bagi perbaikan kampung di

Surabaya dapat diperoleh dari swadaya masyarakat sendiri, dana subsidi

pemerintah daerah atau pemerintah atasan, dana Inpres, maupun dana

penggunaan bantuan kredit yang kesemuanya dipergunakan untuk program

perbaikan kampung. Sumber-Sumber pembiayaannya terdiri dari:

1. Swadaya murni masyarakat.

2. Dana bersama yang berasal dari masyarakat dan Pemerintah Daerah.

3. Danalnpres.

4. Dana Bantuan kredit Bank Dunia.

5. DanaAPBN.

6. Dana-dana Intemasional lainnya. (Silas, 1982 :p.52)

3. PERENCANAAN RUMAH SEDERHANA

Rumah sederhana dapat diartikan sebagai rumah yang dapat dibeli atau

dimiliki oleh golongan tingkatan masyarakat terbanyak (Frick, 1982). Rumah

sederhana disini berarti bagaimana dengan kemampuan yang terbatas bisa

mendapatkan rumah yang paling optimal dalam perencanaan, organisasi,

denah (lay'Out), konstruksi, bahan bangunan, dan sebagainya. Jadi, tujuan

pembangunan rumah sederhana adalah agar masyarakat ekonomi lemah dapat

membangun rumah dengan biaya yang murah.

Agar perencanaan rumah sederhana berhasil maka harus

memperhatikan/memanfaatkan hal-hal seperti:

menggiatkan masyarakat untuk membangim sendiri pondoknya/rumah

sederhana (Manusia).

Page 10: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

15

memilih bahan bangunan tradisional setempat (Material).

menggunakan bentuk dan konstruksi bangunan tradisional setempat

(Modal).

menggunakan teknologi sederhana yang seimbang dengan pertukangan

tradisional setempat (Manajemen).

menghindari peralatan yang harus diimpor/yang asing dan bahan

bangunan menjadi elemen dan rumah-rumah pre-fabricated (Mesin).

Oleh karena itu, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah sumber

daya manusia, manajemen pembangunan, keuangan, peralatan, dan material

yang digunakan, dikenal juga dengan 5M. Perencanaan pembangunan rumah

yang meliputi 5M akan diuraikan satu persatu sebagai berikut:

3.1. Manusia

Manusia yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia dalam

pembangunan. Suatu proyek tidak akan berjalan jika tidak ada faktor

manusia, baik itu pria maupun wanita. Sementara ini kita beranggapan

kalau semakin banyak tenaga kerja yang kita gunakan, maka hasil yang

didapat akan semakin banyak pula, sedangkan tenaga kerja itu sangat

heterogen baik dilihat dari segi umur, kemampuan bekerja, kesehatan,

pendidikan, jenis kelamin, keahlian, dan sebagainya. Faktor tenaga kerja

ini sangat memegang peranan dalam berjalannya suatu proyek, jika

faktor tenaga kerja ini kualitasnya kurang baik, maka hasil yang

diperoleh juga akan kurang baik. Tanpa ada sumber daya manusia yang

baik, maka tidak akan ada kegiatan proyek karena faktor ini yang

menggerakan ada tidaknya proyek pembangunan.

Page 11: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

16

3.2. Material

Bahan bangunan adalah merupakan unsur penting dalam

pembangunan fisik (rumah dan bangunan lainnya). Agar dapat menekan

biaya pembangunan serendah mungkin, maka akan lebih baik untuk

menggunakan bahan bangunan lokal sebanyak munakin.

Adapun bahan bangunan lokal yang umum dipakai untuk

keperluan berbagai komponen bangunan antara lain kayu, bambu, batu

bata, genteng, dan batako

1. Kayu

Kayu adalah bahan yang penting untuk bangunan maupun untuk

perabot ramah tangga, sebab kayu mudah didapat, harganya murah,

dan mudah dikerjakan. Kayu terdiri dari serabut-serabut, maka

kekuatan dan kepadatan serabutlah yang menentukan mutu daripada

suatu kayu. Meskipun kayu bermacam-macarn kekuatannya, pada

dasarnya kayu mempunyai sifat-sifat umum afttara lain :

a. tahan lentur

b. kuat terhadap tarikan

c. kurang kuat terhadap tekanan.

2. Bambu

Bambu adalah suatu rumput raksasa dengan batang-batang yang

berkayu. Batang-batang bambu berbentuk pipa yang pada jarak

tertentu terdapat ruas-ruas dengan dinding antar atau sekat.

Page 12: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

Sebagai bahan bangunan, bambu banyak dipakai masyarakat

pedesaan dan di kota, alasannya karena bambu mudah didapat,

murah harganya, dan mudah untuk dikerjakan menurut keperluan.

Seperti halnya kayu, bambupun mempunyai sifat-sifat umum seperti

kekuatan tarik, tekan, dan lentur. Oleh karena itu dalam

pemakaiannya bambu harus diperlukan sesuai dengan ukuran dan

sifat-sifat tadi.

Bambu banyak tersedia di Indonesia. Untuk mendapatkannya bisa

dengan cara membeli di pasaran.

3. Batubata

Batu bata adalah unsur bangunan sebagai bahan konstruksi yang

dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran bahan lainnya,

dibakar dengan temperatur tinggi dan tidak hancur bila direndam

dalam air.

Tanah liat untuk bahan batu bata ini yang penting harus diperhatikan

ialah sifat-sifat fisiknya sebagai berikut:

a. jumlahnya cukup banyak tersedia, sehingga tidak cepat habis

b. tanah harus cukup plastis, sehingga mudah dibentuk dan bentuk

ini tidak berubah, baik dalam keadaan basah maupun dalam

keadaan kering.

c. pada suhu tidak terlalu tinggi (+/- 1000°C) dapat dibakar

menjadi batu bata yang kuat dengan tidak terlalu banyak

mengeras tanpa perubahan bentuk.

Page 13: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

Tidak semua tanah liat dapat dipergunakan untuk pembuatan batu

bata. Tanah yang berpasir akan lebih menguntungkan karena akan

mengurangi penyusutan pada saat pengeringan dan pembakaran.

Tanah liat yang terlalu plastis dapat menimbulkan banyak

penyusutan dan perubahan bentuk, maka perlu ditambah dengan

pasir atau semen merah.

4. Genteng

Genteng adalah unsur bangunan yang dipakai sebagi penutup atap.

Tanah liat adalah bahan mentah dari genteng dimana tanah liat itu

dibakar (genteng keramik) atau dengan cara lain misalnya, dari

campuran semen portland, pasir, dan air yang dicetak dan sesudah itu

dibiarkan mengeras.

Tanah liat sebagai bahan mentahnya harus memenubi syarat-syarat

fisik seperti:

a. harus cukup plastis sebingga pembentukan dari pelat-pelat

tanah menjadi genteng dapat dikerjakan dengan tidak terjadinya

retak-retak.

b. penyusutannya dari keadaan basah sampai keadaan kering dan

dari kering sampai dibakar, tidak terlalu banyak, hingga tidak

terjai perubahan bentuk dan retak-retak.

c. pada suhu tidak terlalu tinggi (kurang dari 1000°C) dapat

dibakar menjadi genteng yang cukup kuat dan tidak tiris/bocor.

Tanah liat yang dipakai untuk pembuatan genteng sifatnya haras

lebih baik daripada tanah liat untuk pembuatan batu bata. Tanah liat

Page 14: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

yang dipakai genteng selalu dapat dipakai untuk pembuatan batu

bata, sebaliknya tidak dapat. Sama seperti halnya dalam pembuatan

batu bata, tanah liat yang terlalu plastis dapat ditambah pasir halus

atau semen merah unutk menghindari terjadinya retak-retak bila

dibakar.

Bila penambahannya terlalu banyak, permukaannya menjadi kasar,

genteng akan lebih mudah. bocor dan kekuatahnya berkurang.

5. Batako

Batako adalah suatu bahan bangunan yang terbuat dari tras dan

kapur. Pada pemakaiannya bila dibandingkan dengan batu bata,

terlihatlah beberapa keuntungannya antara lain

a. ukuran batako lebih besar, sehingga jumlati akan lebih sedikit

b. hemat dalam pemakaian adukan

c. berat tembok relatif ringan, sehingga pondasi tidak perlu terlalu

dalam dan berat

d. bentuknya bermacam-macam, memungkinkan kita membuat

variasi yang menarik dan karena bentuknya menarik, maka

tembok tidak perlu diplester lagi

Batu cetak ini mudah dibuat dengan menggunakan alat-alat yang

sederhana dan dapat dikerjakan dengan tangan namun bahan

bangunan tersebut masih baru untuk orang-orang di pedesaan, cara-

cara pembuatan, pemakaian pemasangan maupun adukannya masih

haras dipelajari dengan seksama.

Page 15: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

3.3. Modal

Modal yang dimaksud disini adalah uang. Modal juga

merupakan faktor penting dalam pembangunan rumah. Meskipun

faktor-faktor yang lain telah dipenuhi dan direncanakan dengan baik,

tanpa ada modal yang cukup, maka semua yang telah direncanakan

hanya akan menjadi impian yang tidak akan menjadi kenyataan. Segala

sesuatu yang ada pada proyek secara langsung maupun tidak selalu ada

kaitannya dengan modal.

3.3.1. Cara Pembiayaan Pembangunan Perumahan

Dana untuk pembiayaan pembangunan relatif lebih besar

dibandingkan kebutuhan dana untuk pangan dan sandang.

Tidak semua orang mempunyai kemampuan menyediakan dana

untuk pembiayaan pembangunan perumaihan pada saat mereka

butuhkan, tetapi apabila ada sebagian penghasilannya dapat

ditabung, pada suatu saat tertentu, mereka menjadi mampu

menyediakan dana untuk pembiayaan pembangunan

perumahan.

Adanya kenyataan diatas dalam masyarakat, pembiayaan

pembangunan perumahan dapat dilakukan dengan :

pembiayaan dengan dana sendiri

pembiayaan dengan dana pinjaman.

Page 16: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

21

3.4. Manajemen

Proses pembangunan suatu proyek akan selalu berhubungan

dengan manajemen. Segala sesuatu yang ada dan termasuk pada

proyek pembangunan memerlukan pengaturan manajemen yang baik.

Tanpa adanya manajemen dalam suatu proyek maka proyek itu tidak

akan dapat berjalan dengan lancar.

Manajemen proyek meliputi; perencanaan, pengaturan,

pengarahan, pengontrolan, pengkoordinasian. Maksud dan tujuan

manajemen dalam suatu proyek adalah usaha kegiatan untuk meraih

sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.

a. Perencanaan

Perencanaan mencakup APA, BILAMANA, DIMANA,

BAGAIMANA, dan OLEH SIAPA untuk mendapatkan kondisi

yang diinginkan yang dinilai cukup memenuhi dalam jangka waktu

periode tertentu. Dalam hal ini perencanaan mempunyai 3 arti,

yaitu memilih(pengambilan keputusan), memikirkan secara

mendalam dalam memutuskan apa yang akan diperbuat, dan

menetapkan sasaran dan menjabarkan cara untuk mencapai

sasaran. Tujuannya adalah menemukan kesempatan dimasa

mendatang dan membuat rencana untuk memanfaatkan sehingga

tercipta kontrol yang lebih baik bagi manajernen.

b. Pengaturan

Bilamana dua orang atau lebih bersepakat untuk bekerjasama,

maka diperlukan suatu pengaturan yang jelas, SIAPA yang

Page 17: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

mengerjakan APA, dan kepada SIAPA orang yang bekerja itu

harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya.

c. Pengarahan

Tujuan pengarahan yaitu mengarahkan organisasi yang diciptakan

kepada sasaran yang telah direncanakan, terutama dalam

pemberian motivasi, dengan melibatkan adanya komunikasi timbal

balik, partisipasi dalam memecahkan masalah dan pengambilan

keputusan.

d. Pengkoordinasian

Koordinasi memiliki prinsip kerja selalu tetap yaitu semua

aktivitas yang berkaitan dengan proyek baik dari dalam maupun

dari luar harus disesuaikan dengan tujuan dan maksud

pembangunan rumah tersebut. Hal ini dimaksudkan supaya

masing-masing tahu apa sasaran, bagian apa yang mereka lakukan,

dan waktu yang berkaitan dengan pembangunan rumah.

e. Pengontrolan

Tujuan pengontrolan adalah menjaga dan melihat apakah

pembangunan rumah dilakukan sesuai yang direncanakan atau

terjadi penyimpangan. Unsur kontrol amat menunjang manajemen

dalam mengendalikan jalannya pekerjaan secara keselurahan.

Page 18: BAB H LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id · dan lengkap, bukan hanya berarti terhindarnya dari penyakit atau kelemahan. Menurut The Amencan Pubhc Health Association (didalam Gunawan,

23

3.5. Mesin

Yang dimaksud dengan mesin disini adalah peralatan-peralatan

yang digunakan dalam pembangunan. Selain menggunakan tenaga

manusia dalam melakukan suatu proyek pembangunan diperlukan juga

beberapa peralatan bangunan yang dapat membantu meringankan

pekerjaan sebagai contoh mesin molen, sekop, timba, dan lain-lain.

Tanpa adanya faktor mesin ini maka pembangunan akan terhambat.