bab ii konsep dasar hernia -...

33
7 BAB II KONSEP DASAR HERNIA A. Pengertian Hernia adalah merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo apeneurotik dinding perut ( R. Sjamsuhidayat, 2004). Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ melalui stuktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada rongga abdomen sebagai akibat dari kelemahan muskular abdomen konginental atau didapat (Monika Ester, 2004). Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat ( Barbara C Long, Hal 246). Hernia Inguinalis adalah visera menonjol ke dalam kanal inguinal pada titik di mana tali spermatik muncul pada pria,dan di sekitar ligamen wanita (Monika E.2002).

Upload: lykien

Post on 03-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

7

BAB II

KONSEP DASAR

HERNIA

A. Pengertian

Hernia adalah merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui

defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen

isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo

apeneurotik dinding perut ( R. Sjamsuhidayat, 2004).

Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ melalui

stuktur yang secara normal berisi bagian ini. Hernia paling sering terjadi pada

rongga abdomen sebagai akibat dari kelemahan muskular abdomen konginental

atau didapat (Monika Ester, 2004).

Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dari tempatnya

yang normal melalui sebuah defek kongenital atau yang didapat ( Barbara C

Long, Hal 246).

Hernia Inguinalis adalah visera menonjol ke dalam kanal inguinal pada titik

di mana tali spermatik muncul pada pria,dan di sekitar ligamen wanita (Monika

E.2002).

Page 2: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

8

Hernia Inguinalis Indirek disebut hernia Inguinalis Lateralis yaitu hernia

yang keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang

terletak lateral dari pembuluh epigastrik inferior, kemudian masuk ke dalam

kanalis inguinalis ( Jong 2004:527).

Hernia Skrotalis adalah hernia yang keluar dari rongga peritonium melalui

anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior

kemudian hernia masuk dari anulus ke dalam kanalis dan jika panjang menonjol

keluar dari anulus inguinalis eksternum dan sampai ke skrotum

( R. Sjamsuhidayat, 2004).

Hernia Umbilikalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah pusat

(Monika Ester, 2000).

Jadi dapat disimpulkan bahwa hernia adalah penonjolan dari isi perut

dalam rongga abnormal melalui lubang yang kongenital ataupun didapat.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

9

B. Anatomi dan Fisiologi

Gambar 1

Anatomi Sistem Pencernaan

Page 4: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

10

Gambar 2

Anatomi Usus

Page 5: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

11

a. Usus halus ( Intestinum Minor)

Adalah sebagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada

pylorus dan berakhir pada seikum, panjangnya kurang lebih 6 meter.

Lapisan usus halus terdiri dari: Lapisa mukosa ( sebelah dalam), lapisan

otot memanjang (m. Longitudinal) dan lapisan serosa sebelah luar).

Intestinum minor terdiri dari :

1) Duodenum ( usus 12 jari )

Panjang ±25 cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiru. Pada

lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum ini

terdapat selaput lendir yang membuktikan disebut papila vateri. Pada

Page 6: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

12

papila veteri ini bermuara saluran empedu (duktus koledukus ) dan

saluran pankreas ( duktus pankreatikus ).

2) Yeyenum dan ileum

Mempunyai panjang sekitar ± 6 meter. Dua perlima bagian atas adalah

yeyenum dengan panjang ± 2-3 meter dan ileum dengan panjang ± 4 –

5 meter. Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada dinding abdomen

posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas

dikenal sebagai mesenterium.

Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabang-cabang

arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang

antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium.

Sambungan antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang

tegas. Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan seikum

dengan perataraan lubang yang bernama orifisium ileoseikalis,

orifisium ini diperkuat dengan sfingter ileoseikalis dan pada bagian ini

terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini.

Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas, melalui lipatan

mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorbsi. Lipatan

ini dibentuk oleh mukosa dan submukosa yang dapat memperbesar

permukaan usus.

Page 7: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

13

Pada penampangan melintang vili dilapisi oleh epiel dan kripta yang

menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang

memegang peranan aktif dalam pencernaan.

a. Intestinium Mayor ( Usus besar )

Panjang ± 1,5 meter lebarnya 5 – 6 cm. Lapisan–lapisan usus besar

dari dalam keluar : selaput lendir, lapisan otot melingkar,lapisan otot

memanjang, dan jaringan ikat. Lapisan usus besar terdiri dari :

1). Seikum

Dibawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk

seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjang 6 cm.

2). Kolon asendens

Panjang 13 cm terletak dibawah abdomen sebelah kanan

membujur ke atas dari ileum ke bawh hati. Di bawah hati

membengkak ke kiri, lengkungan ini disebut Fleksura hepatika,

dilanjutkan sebagai kolon transversum.

3). Appendiks ( usus buntu )

Page 8: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

14

Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir

seikum. Mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih

memungkinkan masih dapat di lewati oleh beberapa isi usus.

Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis masuk ke

dalam rongga pelvis minor terletak horizontal di belakang seikum.

4). Kolon transversum

Panjang ± 38 cm, membunjur dari kolon asendens sampai ke

kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan

terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura

linealis.

5). Kolon desendens

Panjang ± 25 cm, terletak dibawah abdomen bagian kiri

membunjur dari atas ke bawah dari fleksura linealis sampai ke

depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

6). Kolon sigmoid

Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam

rongga pelvis sebelah kiri, bentuk menyerupai huruf S. Ujung

bawahnya berhubung dengan rectum.

Page 9: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

15

1. Fisologi

a. Usus Halus

Fungsi usus halus adalah mengangkut kimus dari

lambung ke usus besar, menyelesaikan pencernaan dengan

enzim yang berasal dari dinding dan kelenjar lain,menyerap

hasil akhir pencernaan kedalam darah dan limfe, dan

mengerahkan hormon tertentu. Agar dapat melaksanakan

semua itu, usus halus harus mempeluas permukaan mukosanya,

antara lain dengan plica sirkularis kerckring, vitus dan kriptus

mikrovili. Bahkan makanan yang ada didalam lumen usus

halus mendapat tambahan sekret dari banyak kelenjar . yaitu

kelejar intestinal atau kriptus, lieberkuhn, kelenjar submokosa

dari duodenum. Kelenjar yang letaknya di luar saluran cerna,

tetapi menyalurkan sekretnya ke dalam lumen duodenum, yaitu

hati ( hepar) dan pankreas.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua

belas jari (duodenum) yang merupakan bagian pertama dari

usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui

springter pylorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus

Page 10: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

16

halus. Jika penuh duodenum akan mengirimkan sinyal kepada

lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang

mengangkat zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.

Dinding usus melepaskan lendir( yang melumasi isi usus) dan

air ( yang membantu melarutkan pencahan-pencahan makanan

yang di cerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil

enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

b. Usus Besar

Salah satu fungsi usus besar adalah mengabsorbsi cairan.

Fungsi lain adalah mensekresi mucus ( lendir) yang berfungsi

sebagai pelumas. Pelumas ini menjadi lebih penting karena

cairan di absorbsi dan feses menjadi lebih keras sehingga

kemungkinan merusak mukosa menjadi lebih besar.

Usus besar terdiri dari:

a. kolon asendens ( kanan)

b. kolon transversum

c. kolon desendens ( kiri)

d. kolon sigmoid ( berhubungan dengan rektum)

Page 11: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

17

Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi

membuat zat-zat penting seperti vitamin k, bakteri ini penting

untuk fungsional dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik

bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam

usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan

dikeluarkannya lendir dan air dan terjadi diare.

Beberapa sifat khas otot polos pada usus adalah sebagai

berikut:

1). Sensitium fungsional, yang berarti bahwa potensial aksi

yang berasal dari salah satu serabut otot polos umumnya

di hantarkan dari serabut ke serabut.

2). Kontraksi otot intestinalis, otot polos saluran pencernaan

menunjukkan kontraksi tonik dan kontraksi ritmik,

kontraksi tonik bersifat kontinue. Springter pylorus,

ileosekalis dan analis semuanya membantu

pergerakan makanan dalam usus. Kontraksi ritmik

bertanggung jawab akan fungsi fasik saluran

pencernaan , seperti percampuran makanan atau

dorongan peristaltik makanan. Pleksus mieterikus

terutama mengatur gerakan gastrointestinalis sedangkan

Page 12: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

18

pleksus submukosa penting dalam mengatur sekresi

dan juga melakukan melakukan banyak fungsi serosis,

yang menerima isyarat terutama dari epitel usus dari

reseptor regangan dalam dinding usus.

Jenis pergerakan pada saluran pancernaan :

(1) gerak mencampur yang membuat isi usus terus- menerus

tercampur setiap saat dan (2) garakan propulsive/mendorong

yang menyebabkan makanan bergerak ke depan sepanjang

saluran pencernaan dengan kecepatan yang sesuai untuk

pencernaan dan absorbsi (Tambayong, 2000).

C. Etiologi/ Predisposisi

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomaly konginental atau karena

sebab yang di dapat. Hernia dapat di jumpai pada setiap usia.

Lebih banyak pada laki-laki dari pada perempuan. Berbagai faktor

penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia. Pada hernia

anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan

Page 13: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

19

isi hernia. Selain itu juga diperlukan faktor yang dapat mendorong isi

hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu.

Pada orang yang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya

hernis inguinalis, yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m.

Obilikus internus abdominalis yang menutup anulus inguinalis internus ketika

berkontraksi, dan adanya fasia transversa yang kuat yang menutupi trigonum

hasseibach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan mekanisme ini

dapat menyebabkan terjadilah hernia.

Faktor secara konginental adalah adanya proseus vaginalis yang

terbuka, dan secara yang di dapat adalah peningkatan tekanan di dalam

rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia.

Tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik, seperti batuk

kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan ansietas disertai hernia inguinalis.

Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus

internus turut kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan

kanalis berjalan lebih vertikal. Sebaliknya, bila otot dinding perut berkontraksi

kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan anulus inguinalis. Kelemahan

otot dinding perut antara lain terjadi akibat kerusakan

n. Ilioinguinalis dan iliofemoralis setelah apendiktomi ( Sjamsuhidayat, 2004).

Page 14: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

20

D. Patofisiologi

Secara patofisiologi peningkatan tekanan intra abdomen akan mendorong

anulus inguinalis internus terdesak. Hernia inguinalis dapat terjadi karena

anomali kongenital atau karena yang didapat faktor yang dipandang berperan

kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka, dan kelemahan otot

dinding perut karena usia. Lebih banyak pada laki- laki dari pada perempuan.

Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada

Anulus Internus yang cukup besar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi

hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu.

Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis

yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan otot

dinding perut karena usia. Bila otot dinding perut berkontraksi, kanalis dapat

mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis, kelemahan dinding perut

antara lain terjadi akibat kerusakan inguinalis.

Tanda dan gejala klinis dapat ditentukan oleh keadaan isi hernia, pada

hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan dilipat paha yang muncul

pada saat bediri, batuk, bersin atau mengejan dan menghilang setelah berbaring.

Keluhan nyeri biasanya dirasakan di epigastium atau para umbilical berupa nyeri

visceral karena regangan pada mesrentium sewaktu, satu segmen usus halus

Page 15: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

21

masuk kedalam kantung hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru

timbul kalau terjadi inkarsesari karena ileus atau strangulasi karena nekrosis ( R.

Sjamsuhidayat,2004).

Bila isi kantong hernia dapat di pindahkan ke rongga abdomen dengan

manipulasi hernia disebut redusibel. Hernia irredusibel dan hernia inkarserta

adalah hernia yang tidak dapat dipindahkan atau dikurangi dengan manipulasi.

Nyeri akan terasa jika cincin hernia terjepit, jepitan cincin hernia akan

menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia menjadi nekrosis dan kantong

hernia akan terisi transudat berupa cairan serosangoinus, ini adalah kedaruratan

bedah karena usus terlepas, usus ini cepat menjadi gangrene.

Pada hernia redusibel dilakukan tindakan bedah elektif karena ditakutkan

terjadi komplikasi ( Sjamsuhidayat, 2004).

E. Manifestasi Klinik

1. Benjolan pada regio iunginale, di atas ligamentum inguinal, yang mengecil

bila pasien berbaring.

2. Bila pasien mengejan atau batuk, mengangkat berat, maka benjolan hernia

akan bertambah besar.

3. Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan sakit di tempat itu disertai

perasaan mual.

Page 16: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

22

4. Bila terjadi hernia inguinalis strangulata perasaan sakit akan bertambah

hebat serta sakit diatasnya menjadi merah dan panas.

5. Pada laki-laki isi henia dapat mengisi skrotum ( Sjamsuhidayat, 2004; Arif

Mansjoer, 2000).

F. Penatalaksanaan

Pada hernia inguinalis reponibilis dan ireponibilis dilakukan tindakan

bedah efektif karena ditakutkan terjadi komplikasi. Sebaliknya bila telah

terjadi proses stranglasi tindakan bedah harus dilakukan tindakan secepat

mungkin sebelum terjadinya nekrosis usus.

Prinsip terapi operasi pada inguinalis:

Untuk memperoleh keberhasilah maka faktor yang menimbulkan terjadinya

hernia harus dicari dan diperbaiki( batuk kronis, prostat, tumor, asites, dan lain-

lain) dan defek yang ada direkonstruksi dan diaproksinasi tanpa tegangan.

1. Kasus hernia indirek harus diisolasi, dipisahkan dari peritoneum,

dan diligasi. Pada bayi dan anak-anak yang mempunyai anatomi inguinal

Page 17: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

23

normal, repair hanya terbatas pada ligasi tinggi, memisahkan sakus, dan

mengecilkan cincin keukuran yang semestinya. Pada kebanyakan pada

orang dewasa, dasar inguinal juga harus direkontruksi cincin inguinal juga

dikecilkan. Pada wanita cincin inguinal dapat ditutup total untuk

mencegah rekurenasi dari tempat yang sama.

2. Hernia rekuren yang terjadi dalam beberapa bulan atau setahun biasanya

menunjukkan adanya repair yang tidk adekuat. Sedangkan rekuren yang

terjadi setelah dua atau lebih cenderung disebabkan oleh timbulnya

kelemahan yang progresif pada fasia rekurensi terulang setelah repair

berhati-hati yang dilakukan oleh seorang ahli menunjukkan adanya defek

dalam sintesis kolagen.

Tindakan pada hernia adalah herniorafi. Pada bedah elektif, kanalis dibuka,

isi hernia dimasukkan kantong diikat, dan dilakukan Basini plasty. Atau

teknik yang lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

Pada bedah darurat, prinsipnya hampir sama dengan bedah elektif. Cincin

hernia langsung dicari dan dipotong. Usus halus dilihat vital atau tidak.

Bila vital dikembalikan kerongga perut, bila tidak vital dilakukan reseksi

dan anastomosis end to end. Untuk fasilitas dan keahlian terbatas, setelah

cincin hernia dipotong dan usus dinyatakan vital langsung di tutup kulit

dan dirujuk ke rumah sakit ( Sjamsulhidayat,2004).

Page 18: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

24

G. Komplikasi

1. Terjadi pelekatan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia, sehingga

isi hernia tidak dapat dimasuki kembali, keadaan ini disebut hernia

irrepponsibilis. Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.

Isi hernia yang tersering menyebabkan keadaan irreponsibel adalah

omentum, karena mudah melekat pada dinding hernia dan isinya dapat

menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak. Usus besar lebih sering

menyebabkan irreponsibel dari pada usus halus.

2. Terjadi tekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang

masuk, keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti dengan

gangguan vaskular ( proses strangulasi). Keadaan ini disebut hernia

inguinalis strangulata.

Pada keadaan strangulata akan timbul gejala ileus, yaitu perut kembung,

muntah, dan obstipasi. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan

kontinyu, daerah benjolan menjadi merah dan pasien menjadi gelisah

( Arif Mansyoer, 2000).

H. Pengkajian Fokus

Data dasar pengkajian menurut Dongoes ( 2000:320)

1. Aktivitas/ istirahat

Page 19: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

25

Gejala:

a. Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk

mengemudi dalam waktu yang lama.

b. Penurunan rentang gerak dari ekstremitas pada salah satu bagian

tubuh.

c. Tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan.

Tanda:

a. Atrofi otot pada bagian tubuh terkena

b. Gangguan dalam berjalan

2. Eliminasi

Gejala:

a. Konstipasi

b. Mengalami kesulitan dalam defekasi

c. Adanya inkotenensia atau retensio urin

3. Nutrisi/ cairan

Gejala:

Page 20: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

26

a. Anoreksia : mual, muntah

b. Penurunan berat badan

4. Nyeri/ kenyamanan

Gejala : Nyeri seperti tertusuk pisau akan semakin memburuk

dengan adanya : Batuk, mengangkat, defekasi.

Tanda : Nyeri pada palpasi

5. Keamanan

Gejala : Demam

6. Penyuluhan/ pembelajaran

Gejala : Gaya hidup monoton hiperaktif

Pemeriksaan penunjang:

a. Sinar –x abdomen menunjukkan abnormalnya tinggi kadar gas dalam

usus atau obstruksi usus.

b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan

hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit), peningkatan sel darah

putih, dan ketidakseimbangan elektrolit.

Page 21: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

27

I. Pathways

Tekanan intra abdomen meningkat

Dinding abdomen lemah

Organ usus terdorong kedalam defek/lubang

Perubahan isi abdomen kedalam kanalis inguinalis

HERNIA

Akumulasi gas &Cairan dalam lumen

Pre operasi Hernioraphy

Obstruksi ususTotal/parsial

Distensi

Tekanan intra lumenmeningkat

Psikologi

Ancaman perubahanstatus kesehatan

Kurang informasi

Post operasi

nyeri

Page 22: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

28

J. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa Nyaman: Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan

hernia dengan keluhan sakit pada benjolan hernia, perilaku hati-hati pada

saat berdiri, penurunan toleransi tubahan pola terhadap aktivitas, wajah

menahan nyeri, perubahan pola tidur.

2. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap luka

ditandai dengan terdapat luka insisi , peningkatan kerentanan tubuh terhadap

bakteri sekunder pembedahan.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya nyeri yang hebat dengan

aktivitas ditandai dengan laporan verbal kelemahan, kelemahan, keletihan,

Page 23: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

29

disepnea karena kerja, takitnea, takikardi sebagai respon terhadap aktivitas,

terjadinya atau memburuknya pucat atau sianosis.

4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan,

kekurangan cairan yang berlebih, muntah pra operasi, pembatasan

pemasukan cairan secara oral.

5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri, penyakit, stres psikologi

perubahan lingkungan, rutinitas fasilitas.

6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus sekunder

kurang mobilitas, efek- efek anestesi, manipulasi pembedahan, nyeri,

efek-efek obat.

K. Fokus Intervensi dan Rasional

1. Gangguan rasa Nyaman: Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan

hernia dengan keluhan sakit pada benjolan hernia, perilaku hati-hati

pada saat berdiri, penurunan toleransi terhadap aktifitas, wajah menahan

nyeri, perubahan pola tidur.

Tujuan : Nyeri berkurang atau terkontrol.

Page 24: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

30

Kriteria hasil : Tidak merasa sakit, postur tubuh rileks, tidak mengeluh,

mampu tidur atau istirahat dengan tepat.

Intervensi :

a. Kaji dan catat karakteristik nyeri, gunakan skala nyeri dengan

pasien, rentangkan ketidaknyamanan dari 0-10, selidiki dan

laporkan nyeri dengan tepat.

Rasional : Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan

penyembuhan. Perubahan pada karaikteristik nyeri

menunjukkan terjadinya abses atau peritonitis.

Memerlukan upaya evaluasi medik dan intervensi.

b. Demonstrasikan penggunaan ketrampilan relaksasi seperti napas

dalam.

c. Rasional : Dengan memfokuskan kepada perhatian tertentu,

menurunkan ketegangan otot, meningkatkan rasa

memiliki dan kontrol atau menurunkan rasa kurang

nyaman.

d. Pertahankan istirahat dengan posisi semifowler.

Page 25: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

31

Rasional : Gravitasi melokalisasi eksudat inflamasi dalam abdomen

bawah atau pelvis, menghilangkan ketegangan abdomen

yang bertambah dengan terlentang.

e. Dorong ambulasi dini.

Rasional : Meningkatkan normalisasi fungsi organ.

f. Beri analgetik sesuai indikasi.

Rasional : Menghilangkan nyeri mempermudah kerjasama dengan

intervensi lain ( Doengoes, 2000:511).

2. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap

luka, peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder

pembedahan (Doengoes, 2000: 502).

Tujuan : Tidak terjadi infeksi, mengungkapkan pemahaman tentang

situasi atau faktor resiko dan aturan pengobatan individual.

Kriteria hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi, klien akan menunjukkan

penyembuhan dengan bukti tepi luka utuh, menyatu atau

jaringan granulasi.

Intervensi :

Page 26: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

32

a. Pantau terhadap tanda dan gejala infeksi luka. Peningkatan

pembengkakan dan kemerahan, pemisahan luka, peningkatan atau

drainase, purulen, peningkatan suhu tubuh

Rasional : Respon jaringan terhadap infiltrasi patogen dengan

peningkatan darah dan aliran limfe dimanifestasikan

dengan edema, kemerahan dan peningkatan drainase

penurunan epitelisasi ditandai dengan pemisahan

luka, patogen yang bersikulasi merangsang

hipotalamus untuk menaikan suhu tubuh.

b. Pantau penyembuhan luka

Rasional : Luka bedah dengan tepi disatukan oleh jahitan biasanya

sembuh dengan proses primer jaringan granulasi tak

tampak dan jaringan pembentukan parut minimal.

c. Lakukan langkah untuk mencegah infeksi: cuci tangan sebelum dan

sesudah mengganti balutan, gunakan sarung tangan sampai luka

tetutup

Rasional : Tindakan ini membantu mencegah masuknya mikro

organisme kedalam luka

Page 27: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

33

d. Ganti balutan atau perban sesuai aturan dengan menggunakan

teknik aseptik.

Rasional : Perban atau balutan yang lembab merupakan media

kultur untuk pertumbuhan bakteri, dengan mengikuti

teknik aseptik akan mengurangi resiko kontaminasi

bakteri.

e. Beritahu dokter jika luka tampak merah dan bernanah, pemisahan

ujung luka, luka sangat lembek, jumlah leuklosit diatas normal, ambil

contoh luka untuk tes kultur dan sensitifitas.

Rasional : Keadaan tersebut mengidentifikasi infeksi luka kultur

mambantu mengidentifikasi milkroorganisme yang

menyebabkan infeksi sehingga ditentukan terapi

antibiotik yang tepat. Laboratorium tentang sensitifitas

akan mengidentifikasi antibiotik yang efektif melawan

organisme tersebut.

f. Berikan antipiretik jika terdapat demam

Rasional : Antipiterik memperbaiki mekanisme termostatik dalam

otak untuk mengatasi demam.

Page 28: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

34

g. Beri perawatan perineal dua kali sehari sesuai prosedur ketika

kateter foley mulai dipasang, setelah kateter di lepas laporkan

masalah berkemih (terbakar, sakit, keluar sedikit dorongan, sering

dengan jumlah yang sedikit).

Rasional : Membersihakan bagian genital membantu mengurangi

jumlah bakteri yang lewat. Kerusakan saluran kencing

dan infeksi adalah masalah utama yang berhubungan

dengan kateter menetap dalam kandung kemih.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan adanya nyeri yang hebat

dengan aktivitas ditandai dengan laporan verbal kelemahan, kelemahan,

keletihan disepnea karena kerja, takitnea, takhikardi sebagai respon

terhadap aktifitas, terjadinya atau memburuknya pucat atau sianosis.

Tujuan : Kelemahan fisik dapat teratasi

Kriteria hasil : Melaporkan atau menunjukkan peningkatan toleransi

terhadap aktifitas yang dapat diukur dengan tidak

adanya disepnea, kelemahan berlebihan dan tanda vital

dalam batas normal.

Intervensi :

Page 29: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

35

a. Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat

laporandipsnea,peningkatan kelemahan atau kelemahan dan perubahan

tanda vital selama dan setelah aktifitas.

Rasional : Menetapkan kemampuan atau kebutuhan pasien dengan

memudahkan pilihan intervensi.

b. Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut

sesuai indikasi. Dorong penggunaan manajemen stress dan pengalihan

yang tepat.

Rasional : menuntunkan stres dan rangsangan berlebihan,

meningkatkan istirahat.

c. Menjelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan

perlunya keseimbangan aktifitas dan istirahat.

Rasional : Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk

menurunkan kebutuhan metabolik, menghemat energi

untuk penyembuhan. Pembatasan aktifitas ditentukan

dengan respon individual pasien terhadap aktifitas dan

perbaikan kegagalan pernafasan.

d. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat dan tidur.

Page 30: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

36

Rasional : Pasien mungkin nyaman dengan kepala tinggi, tidur di

kursi atau menunduk ke depan meja atau bantal.

e. Bantuan aktifitas perawatan diri yang diperlukan. Berikan kemajuan

peningkatan aktifitas selama fase penyembuhan.

Rasional : Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan

suplai dan kebutuhan oksigen. ( Doenges, 2000).

4. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan,

kekurangan cairan yang berlebih, muntah pra operasi, pembatasan

pemasukan cairan secara oral. ( Doengoes, 2000: 91).

Tujuan : Mengembalikan keseimbangan cairan.

Kriteria hasil : Mempertahankan keseimbangan cairan dibuktikan oleh

tidak adanya perdarahan, berat badan dan tanda

vital stabil, turgor kulit baik, membran mukosa lembab.

Intervensi:

a. Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan

Rasional : Indikator dehidrasi organ dan pedoman untuk

penggantian cairan.

b. Monitor tanda- tanda vital

Page 31: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

37

Rasional : Tanda-tanda vital awal hemoragi yang

menyebabkan syok hipovolemik.

c. Kaji tanda-tanda kekurangan volume cairan

Rasional : Indikator keadekuatan sirkulasi perifer

d. Berikan cairan parentral sesuai indikasi.

Rasional : Mengganti cairan yang keluar.

e. Cek pemeriksaan Hb dan Ht

Rasional : Indikator hidrasi sirkulasi

5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri, penyakit, stress

psikologi, perubahan lingkungan, rutinitas fasilitas ( Carpenito, 2001:

381).

Tujuan : Istirahat dan tidur kembali optimal

Kriteria hasil: Melaporkan keesimbangan optimal dan istirahat dan

aktivitas.

Intervensi:

a. Kaji pola tidur biasanya dan yang terjadi

Rasional : Mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat.

Page 32: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

38

b. Dorong beberapa aktivtas fisik ringan selama siang hari dan berhenti

beraktifitas beberapa saat sebelum tidur.

Rasional : aktivitas siang hari dapat membantu pasien menggunakan

energy dan siap untul tidur malam hari. Namun kelanjutan

aktivitas yang dekat dengan waktu tidur dapat bertindak

sebagai stimulan, yang memperlambat tidur

c. Berikan posisi yang nyaman, bantu mengubah posisi

Rasional : Pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan

istirahat

d. Tingkatkan kenyamanan waktu tidur.

Rasional : Meningkatkan efek relaksasi

6. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltik usus sekunder kurang

mobilitas, efek – efek anestesi, manipulasi pembedahan, nyeri, efek-efek obat

( Doengoes,2000:505)

Tujuan : Klien kembali eliminasi dengan normal

Kriteria hasil : menetapkan, mempertahankan eliminasi yang normal

Intervensi :

a. Pastikan pola defekasi yang biasa dan bantu menggunakannya

Page 33: BAB II KONSEP DASAR HERNIA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-neilafajri... · Hernia adalah proporsi abdnormal organ jaringan atau bagian organ

39

Rasional: Tentukan luasnya masalah dan indikasi kebutuhan tipe intervensi

yang sesuai

b. Mulai program latihan, istirahat dan diit individu dan latihan ulang usus

Rasional: Kehilangan tonus muskuler akan mengurangi peristaltik dan

dapat merusak kontrol spihingter rectal.

c. Berikan diit dengan kadar serat tinggi

Rasional: Meningkatkan konsentrasi feses, meningkatkan pengeluaran

feses

d. Kurangi/ batasi makanan seperti produk susu

Rasional: Ini diketahui sebagai penyebab konstipasi

e. Dorong peningkatan masukan cairan

Rasional: Tingkatkan konsistensi feses normal.