bab i. revisi

7
KURIKULUM SMK N 5 PANGALENGAN BAB I PENDAHULUAN A. RASIONAL 1. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing sekolah. KTSP ini dikembangkan sesuai dengan tuntutan otonomi pendidikan. Pengembangan KTSP oleh sekolah sesuai dengan situasi dan konteks yang dimilikinya. Akan tetapi, sekolah tetap harus mengacu pada lingkup standar nasional pendidikan yang ada, sesuai dengan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Keleluasaan sekolah dalam mengembangkan KTSP tentu harus diikuti dengan analasis situasi sekolah untuk mencapai lingkup standar nasional pendidikan yang sudah ditetapkan, di antaranya Standar Isi (SI) dalam Permendiknas no 22 tahun 2006 dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam Permendiknas no 23 tahun 2006. Hasil analisis tersebut merupakan dasar pijakan untuk menentukan kedalaman dan keluasan target- target yang ditetapkan, budaya yang akan dibangun, tujuan yang ingin dicapai, serta isi dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bermutu di sekolah tersebut. Pencapaian tujuan pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 pasal 5, yaitu “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”. Penyusunan dan pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya KOMPETENSI KEAHLIAN Halaman 1 dari 107 AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

Upload: ciak82

Post on 26-Jul-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KURIKULUM SMK N 5 PANGALENGAN

BAB IPENDAHULUAN

A. RASIONAL

1. Latar Belakang

Kurikulum Tingkat Sekolah (KTSP) merupakan kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing sekolah. KTSP ini

dikembangkan sesuai dengan tuntutan otonomi pendidikan.

Pengembangan KTSP oleh sekolah sesuai dengan situasi dan konteks

yang dimilikinya. Akan tetapi, sekolah tetap harus mengacu pada lingkup standar

nasional pendidikan yang ada, sesuai dengan PP 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Keleluasaan sekolah dalam mengembangkan KTSP tentu harus diikuti

dengan analasis situasi sekolah untuk mencapai lingkup standar nasional

pendidikan yang sudah ditetapkan, di antaranya Standar Isi (SI) dalam

Permendiknas no 22 tahun 2006 dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam

Permendiknas no 23 tahun 2006. Hasil analisis tersebut merupakan dasar

pijakan untuk menentukan kedalaman dan keluasan target-target yang

ditetapkan, budaya yang akan dibangun, tujuan yang ingin dicapai, serta isi dan

bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan bermutu di sekolah tersebut.

Pencapaian tujuan pendidikan bermutu tersebut sesuai dengan UU Sisdiknas no

20 tahun 2003 pasal 5, yaitu “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama

untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.

Penyusunan dan pengembangan KTSP merupakan bagian dari kegiatan

perencanaan sekolah/madrasah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja

dan/atau lokakarya sekolah/madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah

yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru (BSNP,

2006: 33). Tahap kegiatan penyusunan KTSP secara garis besar meliputi:

analisis sekolah, penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta

finalisasi, pemantapan dan penilaian (cf. BSNP, 2006: 33).

KTSP disusun oleh sekolah untuk memungkinkan penyesuaian program

pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Analisis terhadap

kekuatan dan kelemahan program-program meliputi: program pendidikan (antara

lain: pemilihan mata pelajaran muatan nasional dan muatan lokal, pemilihan

kegiatan pengembangan diri, penentuan pendidikan kecakapan hidup,

penentuan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global), program

pembelajaran, program remedial, dan program pengayaan.

KOMPETENSI KEAHLIAN Halaman 1 dari 107AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

KURIKULUM SMK N 5 PANGALENGAN

Ada atau tidaknya program, keterlaksanaan, serta kesesuaian program

dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/ daerah merupakan analisis

yang sangat diperlukan untuk mengembangkan KTSP.

Penyusunan dan pengembangan KTSP di SMK Negeri 5 Pangalengan

merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan penyusunan

berbentuk rapat kerja yang diawali oleh pembentukan tim pengembang

Kurikulum. dan lokakarya sekolah atau kelompok sekolah (MGMP) yang

diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru sesuai

dengan panduan penyusunan KTSP (BSNP, 2006: 33). Tahap kegiatan

penyusunan KTSP secara garis besar meliputi: analisis sekolah, hasil analisis

dalam bentuk laporan analisis konteks, penyiapan dan penyusunan draf, reviu

dan revisi, serta finalisasi, pemantapan dan penilaian sesuai dengan pentunjuk

penyusunan KTSP (cf. BSNP, 2006: 33).

Kendala yang dihadapi dalam penyusunan Kurikulum SMK Negeri 5

Pangalengan (KTSP) diantaranya kesulitan dalam melaksanakan analisis

konteks terutama menyangkut analisis Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman terutama dari guru mata

pelajaran tentang cara melaksanakan analisis Standar Isi dan Standar

Kompetensi Lulusan tersebut, kendala yang lain adalah pengumpulan

administrasi guru yang tidak tepat waktu, terutama silabus dan RPP yang

merupakan bagian dari KTSP. Sehingga kedua kendala tersebut mengakibatkan

KTSP tidak tersusun tepat waktu sebelum awal tahun pelajaran baru sesuai

dengan petunjuk penyusunan KTSP dari BSNP.

2. Landasan

a. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-

nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki

nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup

berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan,

persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis

dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus,

kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal

ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah

ini.

KOMPETENSI KEAHLIAN Halaman 2 dari 107AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

KURIKULUM SMK N 5 PANGALENGAN

b. Landasan Yuridis

Secara yuridis Kurikulum SMK Negeri 5 Pangalengan ini dikembangkan

berdasarkan:

Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan

ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai

agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta

kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara

memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia

dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam

mengembangkan nilai-nilai budayanya.”

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2), “Kurikulum

pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi

sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, danpeserta didik”.

Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi

dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama

kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan

menengah”.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1), “Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB,

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat

dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat,

peserta didik”.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2006 tenatang Standar Isi (SI) untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah Pasal 1, “Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup

KOMPETENSI KEAHLIAN Halaman 3 dari 107AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

KURIKULUM SMK N 5 PANGALENGAN

materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai

kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah Pasal 1, “ Standar Kompetensi lulusan untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian

dalam menentukan kelulusan peserta didik, selanjutnya pada Pasal 2,

“Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar

dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata

pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang

Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006

tentang Stadnar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun

2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi

Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi

model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang

disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan

wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

Keputusan Dirjen Mendikdasmen Nomor 251/c/kep/mn/2008 Tentang

Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

B. TUJUAN

Tujuan penyusunan KTSP di sekolah yaitu agar diadakannya

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan program-program meliputi: program

pendidikan (antara lain: pemilihan mata pelajaran muatan nasional dan muatan lokal,

pemilihan kegiatan pengembangan diri, penentuan pendidikan kecakapan hidup,

KOMPETENSI KEAHLIAN Halaman 4 dari 107AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA

KURIKULUM SMK N 5 PANGALENGAN

penentuan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global), program pembelajaran,

program remedial, dan program pengayaan.

Ada atau tidaknya program, keterlaksanaan, serta kesesuaian program

dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/ daerah merupakan analisis yang

sangat diperlukan untuk mengembangkan KTSP.

KOMPETENSI KEAHLIAN Halaman 5 dari 107AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA