bab i pendahuluan - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/kx0052001_1_2147.pdf1 bab...

19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik figur sederet kawula muda yang hidup dengan penuh gejolak dan penuh semangat. Kehidupan para musisi identik dengan glamour, hidup yang yang bebas dan hura-hura sebagai rock star hingga ada sebagian gaya hidup atau komunitas musisi yang ada didalam sebuah jamaah yang baru baru ini terlihat, komunitas musisi ini sedang melakukan usaha dalam menyebarkan firman Allah SWT. Tampak sebuah fenomena sosial yang sangat bertolak belakang disini, kebanyakan dari mereka adalah rock star, artis, anak band atau apa sajalah. kegiatan, cara berpakaian hingga pola berkomunikasi yang digunakan sangat berbeda karena terdengar tutur kata yang santun serta mengingatkan kepada sesama untuk melakukan kebaikan-kebaikan dalam sosialisasi beragama. Ketika saya bertanya kepada mereka jamaah dari mana, mereka menjawab kalau mereka adalah Jamah Al- Madinah. Jamaah Al-Madinah merupakan jamaah yang memiliki pusat kegiatan atau yang biasa mereka sebut dengan markas di daerah jalan Antapani kota bandung. Secara sepintas Jamaah Al-Madinah ini tidak jauh berbeda dengan Jamaah-Jamaah lain’nya yang telah berkembang di Indonesia maupun diseluruh dunia. Pada malam jumat 28 September 2011, peneliti diajak oleh seorang teman untuk menghadiri rutinitas sebuah jamaah yang biasa mereka sebut dengan malam markas. Suasana sangat ramai dan padat akan orang-orang yang menggunakan pakaian gamis seperti layaknya sebuah pondok pesantren. Setelah usai acara malam markas berakhir, salah seorang dari jamaah mengajak untuk berbincang-bincang disebuah kedai kopi. Disanalah penulis (IV-2012) Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://pustaka.unpad.ac.id Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Upload: lamthien

Post on 27-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Konteks Penelitian

Musisi atau anak band mampu menjadi publik figur sederet kawula muda yang

hidup dengan penuh gejolak dan penuh semangat. Kehidupan para musisi identik

dengan glamour, hidup yang yang bebas dan hura-hura sebagai rock star hingga ada

sebagian gaya hidup atau komunitas musisi yang ada didalam sebuah jamaah yang baru

baru ini terlihat, komunitas musisi ini sedang melakukan usaha dalam menyebarkan

firman Allah SWT. Tampak sebuah fenomena sosial yang sangat bertolak belakang

disini, kebanyakan dari mereka adalah rock star, artis, anak band atau apa sajalah.

kegiatan, cara berpakaian hingga pola berkomunikasi yang digunakan sangat berbeda

karena terdengar tutur kata yang santun serta mengingatkan kepada sesama untuk

melakukan kebaikan-kebaikan dalam sosialisasi beragama. Ketika saya bertanya

kepada mereka jamaah dari mana, mereka menjawab kalau mereka adalah Jamah Al-

Madinah.

Jamaah Al-Madinah merupakan jamaah yang memiliki pusat kegiatan atau yang

biasa mereka sebut dengan markas di daerah jalan Antapani kota bandung. Secara

sepintas Jamaah Al-Madinah ini tidak jauh berbeda dengan Jamaah-Jamaah lain’nya

yang telah berkembang di Indonesia maupun diseluruh dunia. Pada malam jumat 28

September 2011, peneliti diajak oleh seorang teman untuk menghadiri rutinitas sebuah

jamaah yang biasa mereka sebut dengan malam markas. Suasana sangat ramai dan

padat akan orang-orang yang menggunakan pakaian gamis seperti layaknya sebuah

pondok pesantren. Setelah usai acara malam markas berakhir, salah seorang dari

jamaah mengajak untuk berbincang-bincang disebuah kedai kopi. Disanalah penulis

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

2

melihat adanya perbedaan dengan jama’ah-jama’ah lainnya. Didalam kelompok

jama’ah Al-Madinah tadi, terbentuk lagi komunitas kecil didalamnya. Dimana yang

berkumpul-kumpul adalah para musisi ternama seperti lukman (gitaris peterpan), Reza

(drummer peterpan), Igoy (gitaris band matta), Wok (drummer band matta), Bani

(vokalis band kapten), Ray (vokalis nineball), dan masih banyak lagi personil band

ternama yang tidak peneliti sebutkan.

Ketika itu peneliti diperkenalkan satu-persatu kepada para musisi tersebut dan

mulai menelaah, memperhatikan serta mengamati pembicaraan yang sedang terjadi.

Banyak pertanyaan muncul dibenak penulis dengan peristiwa yang terjadi, seakan-akan

sulit untuk mempercayainya. Begitu bersahaja, ramah-tamah, tidak ada perbedaan

antara kesenjangan status sosial diantara para musisi dan jamaah muda yang lainnya.

Pemandangan yang indah ini seolah-olah menunjukkan sebuah bukti bahwa tidak

semua musisi adalah seseorang yang berkepribadian serba menyimpang dalam

kehidupan sosial. Tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya hingga satu-persatu dari

para musisi berpamitan untuk pulang dikarenakan waktu telah larut malam, sungguh

pengalaman yang sangat berkesan untuk peneliti.

Salah satu dari komunitas musisi tersebut pun mencoba untuk mengajak Khuruj

atau Itikaf, hanya saja pada saat itu banyak penuh pertanyaan yang muncul di benak

peneliti. Tetapi silaturahmi kami masih tetap berjalan dengan baik walaupun peneliti

belum mengikuti khuruj atau Itikaf dikarenakan peneliti sering menghadiri malam

markas setiap malam jumat. perbincangan tentang perkara iman, amalan rasulullah

hingga ke arah enam sifat sahabat dalam berdakwah. Sungguh sangat berbeda jauh

dengan latar belakang mereka yang berprofesi sebagai anak band yang populer dan

profesional yang sudah memiliki nama di blantika musik Indonesia.

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

3

Memang kegiatan para musisi ini lebih ringan dari pada jamaah-jamaah Al-madinah

lain yang ada didalamnya. Mereka lebih mencerminkan kepada orang lain bahwa

belajar agama tidaklah harus dengan keras atau memiliki sifat radikal yang menjadikan

agama sebuah senjata untuk menghakimi sesama demi kepentingan serta pemikiran

pribadi, karena sebenarnya dimata Allah SWT kita adalah makhluk yang sama

derajatnya tanpa adanya perbedaan.

“Iman, amal, dan rock’n roll” begitulah slogan yang dicetuskan oleh komunitas

musisi ini yang mereka beri nama dengan Republik Enjoy. Memang slogan mereka tadi

terdengar seperti yang pernah dikatakan dalam sebuah sinetron akan tetapi merekalah

sesungguhnya realita sosial yang terjadi tanpa di rekayasa seperti layaknya sinetron.

Walaupun profesi mereka sebagai musisi papan atas diblantika musik Indonesia,

mereka tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Komunitas musisi ini mempunyai tiga titik tempat nongkrong di markas antapani, yang

pertama kantin atau café Warmin yang berada didepan markas, yang kedua ada di sisi

jalan depan gang markas, yang ketiga berada dibawah pohon mangga dibelakang

markas yang mereka beri nama area Jon 7 yang artinya bukan Jon biasa yaitu

berhusnudzon. Memang sepertinya perilaku yang ada-ada saja, tetapi setiap tingkah

laku mereka sedikit-banyaknya membawa nilai-nilai agama disetiap waktu1.

Igoy sang Gitaris band matta pernah berkata “walaupun pekerjaan kamu sebagai

pemain musik yang identik dengan keren namun kami berusaha menghidupkan sunah

Rasulullah SAW dalam keseharian agar setiap waktu yang dilakukan mendapatkan

ridho dari Allah SWT, mudah-mudahan semua’nya bisa terhitung menjadi pahala juga’

amin….”2. itulah suara harapan dari seorang musisi yang keseharian’nya disibukkan

1 Observasi lapangan di markas jamaah Al-Madinah Antapani Kota Bandung

2 Wawancara dengan Igoy (Gitaris Matta Band) di rumahnya Margahayu

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

4

dengan bermain band dengan kawan-kawan’nya namun Igoy tidak lupa dengan agama

dalam menjalani hidupnya. Igoy merasa dengan menghidupkan sunnah Rasulullah

SAW dapat membuat menjadi lebih baik karena Islam mengajarkan bahwa Rasulullah

SAW wajib menjadi teladan hidup karena pantas menjadi idola sebenar-benarnya.

Disamping kesibukkan Igoy dengan pekerjaan ferforme yang dimana-mana termasuk

stasiun-stasiun televisi nasional, Igoy selalu berusaha menyempatkan diri dan berusaha

menjaga waktu nisob3 disetiap bulannya. Igoy juga selalu menggunakan gamis dalam

rumah jika itu diluar perkerjaannya dan celana yang menggantung di atas mata kaki

sebagai tanda ia manjaga kebersihan.

Peneliti sempat berfikir. Apakah yang mereka pelajari dari jamaah tersebut, apakah

mungkin ada kedisiplinan seperti itu dalam kehidupan mereka. Fenomena sosial ini

mulai terlihat oleh masyarakat, namun tidak semua orang memperhatikan secara jelas

tentang apa yang telah terjadi didalamnya. Hanya saja komunitas musisi ini tidak ingin

disorot oleh media secara terang-terangan yang peneliti belum bisa ungkapkan secara

jelas.

Fakta sosial yang dimaksud di atas merupakan salah satu konsep dasar dari

sosiologi; konsep dasar yang berhubungan dengan keberadaan individu dalam

masyarakat. Sebagai suatu konsep dasar, maka membicarakan fakta sosial terlebih

dahulu menjadi sangat penting. Pembicaraan fakta sosial menjadi suatu pengantar bagi

penelitian lebih jauh tentang hubungan timbal balik antara individu dan masyarakat,

terutama ketika membicarakan tentang tentang peranan masyarakat dalam membentuk

kepribadian individu. Bahkan, fakta sosial dapat membantu memberikan penjelasan

mengenai latar belakang peranan agama dalam masyarakat yang menjadi acuan norma

3 Nisob adalah waktu yang dikorbankan untuk Khuruj dan sudah ditetapkan serta didisiplinkan dalam hidup

(Hasan, 2009 : 235)

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

5

sosial bagi individu untuk melakukan berbagai tindakan sosial. Istilah fakta sosial

pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli sosiologi perancis, Emile Durkheim.

Menurutnya, fakta sosial adalah suatu cara bertindak yang tetap atau sementara, yang

memiliki kendala dari luar; atau suatu cara bertindak yang umum dalam suatu

masyarakat yang terwujud dengan sendirinya sehingga terbebas dari manifestasi

individual. Fakta sosial sendiri memiliki empat cirri atau karakteristik yang

membedakannya dari yang bukan fakta sosial, yaitu (1) suatu wujud diluar individu; (2)

melakukan hambatan atau membuat kendala terhadap individu; (3) bersifat luas atau

umum; dan (4) bebas dari manifestasi atau melampaui manifestasi individu (Kahmad,

2009 : 4).

Fakta sosial dijabarkan dalam beberapa gejala sosial yang abstrak, misalnya hokum,

adat kebiasaan, norma, bahasa, agama, dan tatanan kehidupan lainnya yang memiliki

kekuasaan tertentu untuk memaksa bahwa kekuasaan itu berwujud dalam kehidupan

masyarakat diluar kemampuan individu sehingga individu menjadi tidak tampak. Yang

dominan dalam hal ini adalah masyarakat (Kahmad, 2009 : 5)

1.2. Fokus Kajian Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang telah diuraikan, penulis ingin meneliti tentang

Berdasarkan konteks penelitian “Bagaimana Makna dan Perilaku Komunikasi Ritual

Khuruj Fii Sabilillah oleh Komunitas Musisi di Jama’ah Al Madinah Kota Bandung?”

selama berlangsung dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena iu,

penelitian ini berusaha mengungkapkan pandangan dan pengalaman-pengalaman dari

subyek penelitian.

Para musisi yang di kaji dalam penelitian ini adalah anak –anak band yang sudah

cukup memiliki nama besar ditanah air dengan karir yang berawal dari kota Bandung

ini. Sehingga membuat ketertarikan peneliti untuk mengungkap sejujur-jujurnya

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

6

tentang kehidupan mereka selama mengikuti khuruj Fii Sabilillah agar peneliti mampu

mendeskripsikan secara baik dengan literatur bahasa yang baik pula.

1.3.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka

identifikasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Motif Ritual Khuruj dalam Fii Shabilillah oleh komunitas Musisi

di Jama’ah Al Madinah di kota Bandung?.

2. Bagaimanakah Konstruksi Makna Perilaku Komunikasi Verbal dalam Ritual

Khuruj Fii Shabilillah oleh komunitas Musisi di Jama’ah Al Madinah di kota

Bandung?.

3. Bagaimanakah Konstruksi Makna Perilaku Komunikasi Nonverbal dalam Ritual

Khuruj Fii Shabilillah oleh komunitas Musisi di Jama’ah Al Madinah di kota

Bandung?.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengacu pada masalah penelitian atau hal lain yang ingin

diketahui peneliti. Dengan demikian, penelitian ini bertuan untuk :

1. Mengetahui Motif Ritual Khuruj Fii Shabilillah oleh komunitas Musisi di

Jama’ah Al Madinah di kota Bandung.

2. Mengetahui Konstruksi Makna Perilaku Komunikasi Verbal dalam Ritual

Khuruj Fii Shabilillah oleh komunitas Musisi di Jama’ah Al Madinah di kota

Bandung.

3. Mengetahui Konstruksi Makna Perilaku Komunikasi Nonverbal dalam Ritual

Khuruj Fii Shabilillah oleh komunitas Musisi di Jama’ah Al Madinah di kota

Bandung.

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

7

1.5. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah fenomena baru

dalam perkembangannya yang memberikan kontribusi bagi kajian ilmu komunikasi

yang diantaranya kajian psikologi komunikasi dan psikologi sosial, sosiologi

komunikasi dan sosiologi agama, Filsafat, serta bidang penelitian yang berhubungan

dengan fenomena sosial yang terjadi disekeliling ataupun lingkungan hidup manusia

sebagai makhluk sosial yang berkomunikasi setiap harinya tidak lepas dari agama.

Memberikan pemahaman lebih tentang arti Jihad sesungguhnya.

1.6. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan masukan dan informasi yang

bermanfaat bagi keluarga, teman-teman baik akademis maupun non akademis

khususnya para musisi, serta masyarakat berbagai golongan yang membutuhkan.

Penelitian ini juga ingin memberikan pemahaman tentang perjuangan para kawan-

kawan musisi yang sedang melakukan Ritual Khuruj Fii Sabilillah agar keilmuan

tentang berkomunikasi dalam agama menjadi sebuah interaksi sosial yang lebih baik.

Sehingga dapat dicermati lagi untuk kemudian ditelaah dengan baik agar dapat

melahirkan asumsi dalam teori-teori baru yang kajiannya lebih kedalam konsep

sosialisi beragama atau interaksi para musisi didalam keseharian sebagai da’i sejati

maupun seseorang di dalam lingkungan yang masih pro dan kontra.

1.7. Kerangka Pemikiran

1.7.1. Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan orientasi dasar untuk teori dan riset. Pada

umumnya suatu paradigma keilmuan merupakan sistem keseluruhan dari

berfikir. Paradigma terdiri dari asumsi dasar, tekhnik riset yang digunakan,

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

8

dan contoh seperti apa seharusnya teknik riset yang baik (Neuman, 2000 :

178)

Paradigma humanistik menempatkan manusia sebagai subjek utama

dalam peristiwa sosial/budaya. Salah satu paradigma humanistik adalah

penelitian kualitatif. Paradigma kualitatif berpandangan bahwa fenomena

sosial, budaya, dan tingkah laku manusia tidak cukup dengan merekam hal-hal

yang tampak secara nyata, melainkan juga harus mencermati secara

keseluruhan dalam totalitas konteksnya. Sebab tingkah laku (sebagai fakta)

tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan begitu saja dari setiap konteks yang

melatarbelakanginya, serta tidak dapat disederhanakan kedalam hokum-

hukum tunggal yang determenisitik dan bebas konteks. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipandang lebih

relevan dan cocok karena penelitian ini bertujuan untuk menggali dan

memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena (Creswell, 1998 : 15).

“pendekatan kualitatif memiliki fokus pada banyak

metode, meliputi pendeketan intrepretif dan naturalistic

terhadap pokok persoalannya. Ini berarti bahwa para peneliti

kualitatif mempelajari segala sesuatu dilingkungan yang alami,

mencoba untuk memahami atau menafsirkan fenomena

menurut makna-makna yang diberikan kepada fenomena

tersebut adalah orang-orang. Penelitian kualitatif meliputi

penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan empiris yang

diteliti – penelitian kasus, pengalaman pribadi, introspektif,

kisah kehidupan, wawancara, pengalaman, sejarah, interaksi

dan naskah-naskah visual – yangmenggambarkan momen

momen problematic dan kehidupan sehari-hari serta makna

yang ada di dalam kehidupan individu”. (Creswell, 1998 : 15)

Melalui paradigma kualitatif, penelitian ini lebih memfokuskan pada studi

kualitatif, dimana peneliti berusaha memahami arti peristiwa terhadap orang-

orang yang mengalami situasi tertentu. Penelitian kulaitatif menekankan aspek

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

9

subjektif dan perilaku seseorang. Peneliti berusaha untuk masuk kedalam

dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga

mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan

oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-harinya (Moleong,

2006 : 9). Subjek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah komunitas musisi

yang mengikuti ritual agama Khuruj Fii Sabilillah.

1.7.2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual berfungsi sebagai panduan dalam penelitian agar tetap

terfokus pada masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini adalah mengenai

Pemaknaan dan Perilaku Komunikasi dalam Ritual Khuruj Fii Sabilillah bagi musisi

di Jama’ah Al-Madinah.

Perilaku komunikasi merupakan penggunaan simbol-simbol atau lambang-

lambang komunikasi yaitu baik penggunaan dalam bentuk verbal dan nonverbal

yang dimaknai oleh pelaku komunikasi dalam penelitian ini adalah para musisi

dalam perilaku komunikasi yang tengah melakukan ritual Khuruj Fii Sabilillah.

Perilaku verbal ataupun perilaku nonverbal dapat berfungsi sebagai pesan.

Sebelum perilaku tersebut dapat disebut pesan, perilaku itu harus memenuhi dua

syarat. Pertama, perilaku harus diobservasi oleh seseorang, dan kedua, perilaku

harus mengandung makna. Dengan kata lain setiap perilaku yang dapat diartikan

adalah suatu pesan.

1.7.2.1. Motif

Motif adalah suatu alasan/dorongan yang menyebabkan seseorang

berbuat sesuatu/melakukan tindakan/bersikap tertentu. Dalam suatu motif

umumnya terdapat dua unsure pokok yaitu unsur dorongan/kebutuhan dan

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

10

unsur tujuan (Handoko, 1992 : 9). Dari pernyataan tersebut kita dapat

menyimpulkan bahwa motif adalah suatu alasan/dorongan (pemenuhan

kebutuhan atau pencapaian tujuan) yang menyebabkan seseorang berbuat

sesuatu/melakukan tindakan/bersikap tertentu. Motif manusia merupakan

dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal

dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif-motif itu member

tujuan dan arah kepada tingkah laku kita (Gerungan, 2002 : 141) motif

terdapat pada individu sebelum menjadi perbuatan bila ada perangsang

dating. Berdasarkan uraian ini akan terjadilah mekanisme kerja sebagai

berikut (Handoko, 1992 : 54) :

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengungkap motif yang

melatar belakangi para musisi yang bergabung dalam jamaah Al-Madinah

dengan mengikuti ritual khuruj Fii Sabilillah, serta mangangkat tentang

proses para musisi mengikuti khuruj ini.

DORONGAN/KEBUTUHAN

MOTIF

RANGSANG

PERBUATAN

TUJUAN

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

11

1.7.2.2. Perilaku Komunikasi

Perilaku komunikasi merupakan penggunaan simbol-simbol atau

lambang-lambang komunikasi yaitu baik penggunaan dalam bentuk verbal

dan nonverbal yang dimaknai oleh pelaku komunikasi dalam penelitian ini

adalah para musisi dalam perilaku komunikasi yang tengah melakukan

Ritual Khuruj Fii Sabilillah.

Perilaku verbal ataupun perilaku nonverbal dapat berfungsi sebagai

pesan. Sebelum perilaku tersebut dapat disebut pesan, perilaku itu harus

memenuhi dua syarat. Pertama, perilaku harus diobservasi oleh seseorang,

dan kedua, perilaku harus mengandung makna. Dengan kata lain setiap

perilaku yang dapat diartikan adalah suatu pesan.

Komunikasi dengan menggunakan lambang verbal (komunikasi

verbal) terjadi ketika partisipan komunikasi menggunakan kata-kata, baik

itu melalui bahasa lisan maupun tulisan. Komunikasi non verbal adalah

ketika partisipan komunikasi menggunakan simbol selain kata-kata seperti

nada bicara, ekspresi wajah dsb. (Kuswarno, 2009:103)

syarat (gestures), gerakan tubuh, postur tubuh, gerakan kepala,

ekspresi wajah, dan kontak mata adalah perilaku-perilaku yang kesemuanya

disebut bahasa tubuh yang mengandung makna pesan yang potensial.

Bahasa nonverbal mempunyai pengertian yang sangat luas. Namun dalam

penelitian ini, peneliti mengadakan pembatasan penelitian perilaku

nonverbal, yang terdiri dari yaitu: sentuhan, cara berpakaian, isyarat tangan.

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

12

1.8. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi

penelitian kualitatif. Menurut Nasution, “penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah

mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha

memahami dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”. (Nasution, 1996 : 5). Dari

pengertian kualitatif tersebut dapat ditangkap bahwa penelitian ini cenderung

mengandung nilai perspektif yang lebih subjektif seperti yang dikemukakan Deddy

Mulyana (Deddy Mulyana, 2002 : 148). Artinya, dalam penelitian ini mencoba

menangkap realitas yang terjadi didalam sebuah fenomena sosial yang sedang

berkembang dengan cepat khususnya dalam komunitas musisi atau anak band dalam

belajar untuk memahami kegunaan agama dalam kehidupan keseharian mereka.

Sedangkan jenis penelitiannya menggunakan metode kualitatif yakni mengenai

komunikasi verbal dan nonverbal dalam Ritual khuruj Fii Sabilillah oleh komunitas

musisi di jamaah Al-Madinah kota Bandung.

1.8.1. Unit Analisis

Unit Analisis dalam penelitian ini meliputi :

1. Hal-hal yang diperoleh dan atau dirasakan individu yang berprofesi

sebagai musisi sebelum dan sesudah melakukan Ritual Khuruj Fii

Sabilillah sebagai jamaaah Al-Madinah.

2. Perilaku komunikatif individu baik verbal maupun nonverbal yang

berprofesi sebagai musisi setelah melakukan Ritual Khuruj Fii

Sabilillah.

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

13

1.8.2. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

fenomenologi yang dikembangkan dalam tradisi kualitiarif. Seorang

fenomenolog suka melihat gejala. Dalam hal ini penulis melihat adanya gejala

terhadap Ritual khuruj Fii Sabilillah oleh komunitas musisi di jamaah Al-

Madinah kota Bandung.

Studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi fenomenologi

karena mampu menjelaskan dan mengungkapkan esensi dari pengalaman

manusia. Fenomenologi adalah studi tentang pengetahuan yang berasal dari

kesadaran atau cara dimana orang-orang menjadi paham akan objek-objek dan

peristiwa-peristiwa dengan mengalaminya sendiri (Littlejohn, 1989:354). Dari

pengertian tersebut kita dapat pahami bahwa pemahaman dihasilkan dari

pengalaman.

1.8.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang paling utama adalah

wawancara (depth interview sebagai metode pengumpulan data utama), baik

terekam maupun tidak terekam. Penggunaan rekaman disesuaikan dengan

perjanjian kepada para subjek penelitian. Peneliti juga melakukan observasi

langsung dengan cara ikut bergabung bersama narasumber dalam keseharian

narasumber sebagai participant Jama’ah Al Madinah. Serta metode lain yang

digunakan adalah mendapatkan data dari sumber lain seperti mencari informasi

literature yang ada.

Ada pun data-data penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini

diantaranya :

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

14

1. Key informan

Tipikasi key informan tadi adalah Musisi di Jama’ah Al Madinah

dan Reza Peterpan pada khususnya.

2. Tri Angulasi. Dan

Amir Jama’ah, jama’ah tetap lainnya serta melibatkan Reza

Peterpan sekaligus pada saat melakukan Khuruj atau Itikaf pada saat

melakukan Khuruj atau Itikaf dari satu masjid ke masjid yang

lainnya

3. Individu peneliti sebagai partisipan.

Peneliti yang ikut serta secara langsung sebagai peserta jama’ah

yang sedang melakukan Khuruj atau Itikaf dari satu masjid ke

masjid yang lainnya.

Dalam penelitian ini dilakukan teknik pengambilan data untuk

mendapatkan keterangan yang diperlukan untuk pembahasan masalah dalam

penelitian. Pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan cara :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya

selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.

Karena itu observasi adalah kemampuan seseorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata

serta dibantu dengan pancaindra lainnya.

Observasi dilakukan melalui pengamatan awal dan terjun

langsung bersama kalangan tunanetra. Observasi partisipan

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

15

memungkinkan menemukan sumber utama dari kegiatan aktor yang

valid terhadap situasi sosial dalam pengambilan keputusan.

2. Wawancara

Wawancara secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide)

wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama. Adapun macam-macam jenis

wawancara yang dikemukakan oleh Patton (1980 : 197) sebagai

berikut : a. Wawancara pembicaraan informal, b. Pendekatan

menggunakan petunjuk umum wawancara, c. Wawancara baku

terbuka. (Moleong, 2007 : 186-187)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara

pembicaraan informal. Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang

diajukan sangat bergantung pada pewawancara itu sendiri.

3. Studi Kepustakaan

Dokumen digunakan peneliti sebagai data, karena dalam

banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk

menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.

1.8.4. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola,

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

16

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain. (Moleong, 2007 : 248)

Proses analisis data yang digunakan dalam penelitian ini (Sugiyono :

2008, 92-99) meliputi :

1. Reduksi Data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dalam mereduksi data ini, peneliti (yaitu penulis) akan

dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.

2. Penyajian data (data display). Penyajian data memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi. Penyajian data dapat dilakukan dengan

teks yang bersifat naratif, juga dapat berupa matrik dan chart.

3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan merupakan teman

baru yang sebelumnya belum pernah ada, dapat berupa deskripsi atau

gambaran objek, hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

1.8.5. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian ini yaitu dengan triangulasi.

Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu (Sugiyono : 2008, 125). Terdapat beberapa jenis

triangulasi yang dapat dilakukan yaitu triangulasi sumber, triangulasi

metode/teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh kemudian di analisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan, kemudian dimintakan kesepakatan (member check) dengan para

sumber data di antaranya Luckman Hakim (gitaris Peterpan), Ilsyah Ryan Reza

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

17

(Drummer Peterpan), Yogi atau yang biasa disebut dengan Igoy (gitaris band

Matta), Wok Bachman (Drummer band Matta), Bani (vokalis band Kapten),

dan Ray (vokalis Nineball). Triangulasi sumber dalam penelitian ini adalah

dengan para partisipan dan seorang rekan dijama’ah Al Madinah tempat para

responden melakukan aktivitas Ritual Khuruj Fii Sabilillah karena mereka

cukup mengenal hampir semua partisipan.

Triangulasi teknik/metode dilakukan untuk melakukan pengecekan

terhadap penggunaan metode/teknik pengumpulan data, apakah informasi yang

didapat dengan metode interview atau wawancara mendalam sama dengan

metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang

diberikan ketika di interview atau di wawancara (Bungin , 2007 : 257).

Triangulasi waktu dilakukan dengan melakukan pengecekan diantaranya

yaitu wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang

berbeda. Misalnya, data yang diperoleh dari wawancara disaat nara sumber

dalam keadaan segar, belum banyak masalah, akan lebih terbuka dibandingkan

bila nara sumber sedang dalam kondisi yang kurang baik atau sedang sibuk.

Waktu waktu yang mendukung dalam penelitian ini adalah malam markas pada

malam Jum’at dan waktu nisob. Waktu nisob merupakan waktu yang telah

ditetapkan di kala khuruj atau itikaf berlangsung.

1.8.6. Subjek Penelitian

Dalam studi Deskriptif Kualitatif, kriteria informan yang baik adalah

individu yang telah mengalami fenomena yang akan diteliti ,”all individuals

studied represent people who have experienced the phenomenon” (cresswell,

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

18

1998 : 118), yakni Komunitas Musisi yang terbentuk dalam Jamaah Al-

Madinah.

1.8.7. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah fenomena soaial pada

kegiatan Khuruj Fii Sabilillah yang dilakukan oleh komunitas Musisi. Istilah

Khutuj Fii Sabilillah memiliki makna umum dan khusus. Penelitian ini

membahas tentang perilaku komunikasi dalam kegiatan Khuruj Fii Sabilillah

baik verbal maupun nonverbal.

1.8.8. Waktu dan Lokasi Penelitian

Metode penelitian kualitatif menurut penelitian dilakukan dalam

setting yang alamiah. Oleh karena itu, penelitian dilakukan ditempat individu

(yang menjadi subjek penelitian) biasa beraktivitas yang disepakati oleh

individu dan peneliti. Faktor penentu utama lokasi penelitian adalah

kenyamanan subjek penelitian dan kemudahan akses bagi subjek dan peneliti.

Dengan demikian penelitian ini dilangsungkan dimarkas Al-Madinah daerah

antapani kota bandung seta masjid-masjid yang digunakan untuk Ritual

Khuruj Fii Sabilillah.

Penelitian ini dimulai dari September 2011 sampai dengan Mei 20112.

Wilayah penelitian meliputi daerah kosan kelima informan dikota Bandung

Jawa Barat. Dan aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan

selama enam bulan dengan persiapan awal, pra penelitian yaitu perencanaan

judul yang tepat untuk dijadikan sebagai skripsi dan melakukan penentuan

lokasi penelitian, serta menentukan informan yang ingin dijadikan sebagai

actor dalam pembuatan skripsi ini untuk dapat dilakukan wawancara sebagai

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2005/KX0052001_1_2147.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Musisi atau anak band mampu menjadi publik

19

subjek untuk diteliti sesuai dengan judul penelitian. Berikut tabel dari waktu

pelaksanaan dari penelitian ini sebagai berikut :

No Tahapan

Kegiatan

Waktu

Pelaksanaan

Oktober

2011

November

2011

Desember

2011

Januari

2012

Februari

2012

Maret

2012

April

2012

1. Persiapan

2. Observasi

3. Wawancara

4. Konsultasi

5. Sidang

1.8. Tabel Jadwal penelitian dan penentuan wilayah Penelitian

(IV-2012)

Miechal Alfonso Hutahayan-Ritual Khuruj Fii Sabilillah...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran