bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi tengah merajai berbagai aspek kehidupan saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia berperan sentral dalam menciptakan perubahan menuju arah yang lebih baik. Meningkatnya iklim persaingan di era globalisasi mengharuskan manusia mampu lebih mapan mengeksplor kemampuan diri supaya unggul dan dapat terus bertahan. Globalisasi seakan mewajibkan manusia memiliki kemampuan spesifik yang dapat “dijual” ke dunia luar. Ini mengindikasikan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu kunci utama bagaimana menghadapi “kejamnya” tuntutan globalisasi. Tuntutan globalisasi menyiratkan berbagai persoalan. Setiap orang harus bersaing untuk menjadi yang terdepan. Ini tentunya dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Berbagai prestasi dan inovasi yang diciptakan oleh para peserta didik berkontribusi secara positif dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi orang banyak. Dalam hal ini, peranan penuh pemerintah sebagai wakil aspirasi rakyat merupakan faktor penunjang terbentuknya insan yang kompetitif, berkredibel, dan mapan. Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi ©2012 http://pustaka.unpad.ac.id Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Upload: hoangtuyen

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi tengah merajai berbagai aspek kehidupan saat ini.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia berperan

sentral dalam menciptakan perubahan menuju arah yang lebih baik. Meningkatnya

iklim persaingan di era globalisasi mengharuskan manusia mampu lebih mapan

mengeksplor kemampuan diri supaya unggul dan dapat terus bertahan. Globalisasi

seakan mewajibkan manusia memiliki kemampuan spesifik yang dapat “dijual” ke

dunia luar. Ini mengindikasikan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas

merupakan salah satu kunci utama bagaimana menghadapi “kejamnya” tuntutan

globalisasi.

Tuntutan globalisasi menyiratkan berbagai persoalan. Setiap orang harus

bersaing untuk menjadi yang terdepan. Ini tentunya dapat dicapai dengan berbagai

cara, salah satunya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan aspek penting yang

menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Berbagai prestasi dan

inovasi yang diciptakan oleh para peserta didik berkontribusi secara positif dalam

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi orang banyak.

Dalam hal ini, peranan penuh pemerintah sebagai wakil aspirasi rakyat merupakan

faktor penunjang terbentuknya insan yang kompetitif, berkredibel, dan mapan.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Perguruan Tinggi (PT) merupakan satuan pendidikan penyelenggara

pendidikan tinggi, jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah. Institusi

pendidikan ini menaungi berbagai spesialisasi ilmu. Peserta didik PT disebut

mahasiswa dan tenaga pendidik PT disebut dosen. Program pendidikan PT terdiri

dari diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis. Di Indonesia sendiri,

perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan

universitas. Lulusan PT diharapkan mampu memiliki kontribusi nyata dalam

mengembangkan kemampuan dirinya menciptakan berbagai kemajuan di bidang

ilmu pengetahuan.

Perguruan Tinggi (PT) harus memiliki citra positif untuk menghasilkan

generasi penerus yang berkualitas. Adanya reputasi yang baik ini dapat

mendorong calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di PT pilihan.

Perguruan Tinggi (PT) terdiri dari dua jenis yakni Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perbedaan PTN dan PTS ini terletak pada

pengelolaan dan regulasi. Pengelolaan dan regulasi PTN dilakukan oleh

pemerintah sedangkan PTS oleh swasta. Mahasiswa, sebagai peserta didik,

memiliki kriteria tertentu dalam memilih PT. Pada umumnya, PTN merupakan

pilihan utama calon mahasiswa melanjutkan jenjang pendidikan tingginya

meskipun tidak semua calon mahasiswa tersebut memiliki kesempatan.

Terbatasnya kursi dan adanya seleksi ketat untuk memasuki PTN menjadikan PTS

sebagai solusi bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di PT. Dalam

hal ini, image PTS berperan penting dalam menetapkan PTS sebagai PT pilihan.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Sebagai “konsumen”, calon mahasiswa tentu mempertimbangkan secara

matang “jasa” dari PTS mana yang akan “dikonsumsi”, yang dapat memenuhi

“kebutuhan” dan “keinginan”-nya. Proses pemikiran yang cukup panjang yang

dilalui calon mahasiswa tersebut merupakan pertimbangan atas konsekuensi yang

akan “diterima” dari apa yang “diberikan” PTS pilihan karena pemilihan “jasa”

yang tepat berimplikasi pada masa depan mereka.

Brand atau merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau desain,

atau kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari

kompetitornya. Brand memiliki jiwa tersendiri, dimana ini yang menjadi

pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. Seperti

yang dikemukakan Kotler dan Keller (2009:332), bahwa dalam perananannya,

brand dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu sehingga pembeli yang puas

dapat lebih mudah memilih produk. Dalam memilih salah satu dari berbagai

brand yang ada, konsumen tentunya memiliki persepsi tersendiri mengenai merek

tertentu. Persepsi ini dibentuk dari proses informasi yang diperoleh dari berbagai

sumber dan tercermin dalam suatu citra (image). Menurut Kotler (2000:599)

“Image is the set beliefs, ideas, and impressions that a person hold of on object.”

Citra ini kemudian menjelma dalam sebuah merek dan melahirkan citra merek

(brand image).

Brand image merupakan satu set kepercayaan konsumen tentang merek

tertentu. Brand image menyampaikan nilai emosional, bukan hanya citra mental.

Menurut Keller (1993), brand image adalah persepsi tentang merek seperti

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

digambarkan oleh brand associations yang tersimpan dalam ingatan konsumen.

Ini ditambahkan oleh Shimp (2003:12) dimana menurutnya brand image dapat

dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat

sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam

bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada sebuah merek. Citra

merek sebenarnya konten merek karena ketika konsumen membeli produk,

mereka juga membeli citra itu. Citra merek yang positif meningkatkan goodwill

dan nilai merek dari suatu organisasi.

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) merupakan salah satu PTS

yang cukup terkemuka di Kota Bandung. Universitas swasta yang beralamat di Jl.

Dipati Ukur 112-114-116 ini sedang membangun reputasi positif yang

diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan bagi

mahasiswanya. Reputasi UNIKOM yang positif tentu akan berimplikasi pada

peningkatan brand-nya sebagai salah satu PTS favorit calon mahasiswa. Dengan

memasukkan kata “komputer” pada brand universitasnya, UNIKOM

menunjukkan jati diri sebagai perguruan tinggi yang memiliki spesifikasi di

bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada semua program studi.

UNIKOM secara resmi berdiri pada 8 Agustus 2000 berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 126/D/0/2000. UNIKOM

merupakan cikal bakal dari Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Jerman

(LPKIG) yang berdiri pada tahun 1994 dengan jumlah peserta didik 233 orang.

Seiring berkembangnya animo peserta didik, pada tahun selanjutnya LPKIG

membuka jenjang pendidikan tiga tahun, perluasan beberapa program studi baru,

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

dan penambahan fasilitas. Pada 28 Desember 1998, LPKIG melebur menjadi

STMIK IGI dan STIE IGI yang bernaung di bawah Yayasan Science dan

Teknologi dan disahkan oleh Mendiknas pada Juli (STIE IGI) dan Agustus

(STMIK IGI) tahun 1999 dengan masing-masing mendalami lima program studi.

Pada tahun 2000, kedua Sekolah Tinggi tersebut melakukan merger dan berganti

nama menjadi UNIKOM. Cakupan ilmu pun semakin diperluas dengan membuka

11 program studi baru.

Grafik 1.1

Posisi UNIKOM pada Ranking Universitas Dunia

Tabel 1.1

Jumlah Peminat UNIKOM

Tahun Jumlah Peminat

2008 4269

2009 4350

2010 4734

2011 4083

64055741

1382

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Jan-10 Jul-10 Jan-11

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah peminat UNIKOM

menempati angka kepala empat. Jika dibandingkan dengan kapasitas mahasiswa

yang diterima yakni sekitar 3000 orang, jumlah ini dinilai cukup signifikan.

Apakah dengan tingginya jumlah peminat membuktikan bahwa brand image

UNIKOM semakin positif atau mungkin sebaliknya. Apakah dengan brand image

yang kuat dapat menggerakkan calon mahasiswa untuk memilih UNIKOM.

Untuk mengukur brand image, pengukuran dikelompokkan dalam enam

kategori yang mewakili persepsi konsumen tentang merek. Dimensi-dimensi

tersebut diantaranya asosiasi atribut merek, asosiasi manfaat merek, asosiasi sikap

merek, dukungan asosiasi merek, keunggulan asosiasi merek, dan keunikan

asosiasi merek. Semakin kuat suatu merek mengindikasikan semakin kuat pula

interaksi yang terjalin dengan konsumen dan akan semakin banyak asosiasi merek

yang terbentuk.

Brand image yang terbentuk dengan baik akan membawa dampak positif

bagi perusahaan, yaitu semakin meyakinkan konsumen untuk memperoleh

kualitas yang konsisten ketika membeli suatu produk dan akan meningkatkan

motivasi konsumen untuk melakukan pembelian (Rangkuti, 2004:5). Brand image

mahasiswa terhadap UNIKOM dimulai dengan terpaan pesan yang diterima

mahasiswa yang dikomunikasikan melalui media. Terpaan pesan ini kemudian

mengalami proses interpretasi yang melibatkan sistem kognitif dan afektif

sehingga menggerakkan perilaku mahasiswa untuk memilih UNIKOM sebagai

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

universitas tempat melanjutkan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, Hierarchy of

Effects Model dianggap relevan dalam memayungi fenomena di atas.

Fenomena ini penting untuk diungkap kebenarannya, selain karena

landasan teorinya jelas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi

nyata bagi kemajuan UNIKOM dalam terus mengembangkan brand image-nya

sebagai universitas swasta pilihan calon mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah “Sejauhmana hubungan brand image dengan keputusan

memilih Universitas Komputer Indonesia?”

1.3 Identifikasi Masalah

1. Sejauhmana hubungan asosiasi atribut merek dengan keputusan memilih

Universitas Komputer Indonesia?

2. Sejauhmana hubungan asosiasi manfaat merek dengan keputusan memilih

Universitas Komputer Indonesia?

3. Sejauhmana hubungan asosiasi sikap merek dengan keputusan memilih

Universitas Komputer Indonesia?

4. Sejauhmana hubungan dukungan asosiasi merek dengan keputusan memilih

Universitas Komputer Indonesia?

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

5. Sejauhmana hubungan keunggulan asosiasi merek dengan keputusan memilih

Universitas Komputer Indonesia?

6. Sejauhmana hubungan keunikan asosiasi merek dengan keputusan memilih

Universitas Komputer Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan asosiasi atribut merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.

2. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan asosiasi manfaat merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.

3. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan asosiasi sikap merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.

4. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan dukungan asosiasi merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.

5. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan keunggulan asosiasi merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.

6. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan keunikan asosiasi merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoretis

Dapat memperkaya khasanah kajian ilmiah di bidang komunikasi

pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan brand image dalam memengaruhi

keputusan memilih perguruan tinggi.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan

perguruan tinggi dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kinerja

Universitas Komputer Indonesia guna lebih meningkatkan brand image-nya,

terutama dalam pengembangan asosiasi positif universitas di mata calon

mahasiswa.

1.6 Kerangka Pemikiran

1.6.1 Kerangka Teoretis

Hierarchy of Effects Model diciptakan untuk memperlihatkan proses atau

langkah yang membuat pengiklan berasumsi bahwa konsumen melalui proses

pembelian secara lebih jelas. Menurut Hierarchy of Effects Model, dari melihat

iklan sampai dengan melakukan pembelian, konsumen selalu mengikuti alur

proses yang sangat teratur. Pengambilan keputusan konsumen diawali oleh

awareness atau pengenalan terhadap produk tersebut. Kemudian dilanjutkan

dengan pemahaman yang ditindak lanjuti dengan tingkat kesukaan dan penilaian

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

lebih baik dibandingkan dengan produk lain, dan akhirnya konsumen memutuskan

untuk mencoba merek tersebut. Tahapan yang harus dipenuhi dalam Hierarchy of

Effects Model diantaranya: (Belch and Belch, 2001:149)

(Belch and Belch, 2001:149)

Gambar 1.1

Hierarchy of Effects Model

Tahapan-tahapan pada Hierarchy of Effects Model di atas diturunkan

menjadi variabel X dan variabel Y. Variabel X, yaitu brand image, merupakan

penurunan dari cognitive effects dan affective effects, sedangkan variabel Y, yaitu

keputusan memilih, merupakan penurunan dari behavioral effects.

Brand image merupakan satu set kepercayaan konsumen tentang merek

tertentu. Kepercayaan tersebut muncul pertama kali dari adanya kesadaran

terhadap merek (tahap awareness) yang bersumber dari terpaan informasi.

Informasi didapatkan dari adanya pesan komunikasi pemasaran yang dilakukan

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

perusahaan, seperti dalam bentuk iklan, open house, dsb. Tahap ini kemudian

meningkat menjadi pengetahuan terhadap merek (tahap knowledge), yang

mencakup pengetahuan tentang produk, manfaat produk, keuntungan, dsb.

Dengan pengetahuan ini, konsumen dapat memberikan penilaian tertentu terhadap

merek, apakah ia suka atau tidak suka dengan merek tersebut (tahap liking).

Penilaian suka atau tidak suka selanjutnya menghantarkan konsumen untuk

merangking merek (tahap preference). Merek yang terdapat di rangking teratas

kemungkinan besar merupakan merek yang sangat disukai dan dipercaya

konsumen tersebut (tahap conviction).

Keputusan memilih merupakan langkah nyata yang dilakukan pengambil

keputusan dalam menetapkan satu pilihan dari berbagai alternatif yang ada. Dalam

menetapkan pilihan, para pengambil keputusan melalui beberapa tahap, dimulai

dengan identifikasi masalah, penentuan sejumlah alternatif solusi, hingga

pemilihan solusi dan pengimplementasian. Identifikasi masalah merupakan

langkah awal yang dilakukan pengambil keputusan dalam menganalisis

permasalahan yang dihadapi. Permasalahan ini erat kaitannya dengan tujuan atau

sasaran tertentu yang ingin dicapai pengambil keputusan. Tujuan inilah yang

menghantarkan pengambil keputusan untuk menentukan berbagai alternatif solusi

dan akhirnya memilih satu yang terbaik dari berbagai solusi yang ada. Tiga tahap

pengambilan keputusan ini merupakan aspek tingkah laku karena melibatkan

berbagai tindakan nyata pengambil keputusan dalam menetapkan dan

mengimplementasikan pilihannya.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.6.2 Kerangka Konseptual

1.6.2.1 Brand

Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau

kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang

atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari

kompetitornya. Brand adalah sebuah janji kepada konsumen bahwa hanya dengan

menyebut namanya, timbul harapan bahwa brand tersebut akan memberikan

kualitas yang terbaik, kenyamanan, status, dan lain-lain yang menjadi

pertimbangan konsumen ketika melakukan pembelian (Shimp, 2003:8). Brand

dapat diidentifikasi dari dua karakteristik, yaitu fisik dan psikologis. Secara fisik,

brand dapat ditampilkan dalam bentuk atribut, komposisi, dan desain (baik itu

logo ataupun kemasan). Secara psikologis, brand dapat diidentifikasi dalam

bentuk emosi, keyakinan, nilai, dan kepribadian pengguna produk.

1.6.2.2 Brand Image

Brand image merupakan satu set kepercayaan konsumen tentang merek

tertentu. Brand image adalah umpan balik yang obyektif dan mental konsumen

ketika mereka membeli suatu produk. Citra merek yang positif adalah yang

melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan goodwill dan nilai merek dari

suatu organisasi. Menurut Shimp (2003:12), brand image dapat dianggap sebagai

jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek

tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran

atau citra tertentu yang dikaitkan pada sebuah merek. Asosiasi dengan merek

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

dapat dikonseptualisasikan berdasarkan jenis-jenis asosiasi merek diantaranya

atribut, manfaat, dan evaluasi keseluruhan (sikap); dan dukungan, kekuatan, serta

keunikan asosiasi merek merek (Shimp, 2003:12).

Jenis-jenis asosiasi merek terdiri dari:

1. Asosiasi Atribut Merek

Atribut merupakan fitur-fitur mengenai karakteristik dari produk atau jasa

yang ada pada saat proses pembelian dan konsumsi. Atribut dapat digolongkan

menjadi atribut produk dan non-produk.

2. Asosiasi Manfaat Merek

Manfaat merupakan konsekuensi yang diinginkan atau hasil yang ingin

didapatkan konsumen ketika membeli serta menggunakan produk dan jasa.

Manfaat dapat digolongkan menjadi manfaat fungsional, manfaat simbolik,

dan manfaat pengalaman. Asosiasi manfaat merek dapat diciptakan ketika

konsumen dapat memeroleh manfaat saat menggunakan merek.

3. Asosiasi Evaluasi Keseluruhan (Sikap) Merek

Evaluasi keseluruhan dapat diartikan sebagai sikap, dimana suatu evaluasi

menyeluruh dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan, arti,

atau kepercayaan tentang konsep sikap untuk menganalisis relevansi pribadi

dari konsep tersebut dan menentukan apakah itu menyenangkan atau tidak

menyenangkan.

Faktor-faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya

dengan asosiasi merek: (Russell and Lane, 1995)

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1. Dukungan Asosiasi Merek (Favorability of Brand Association)

Dukungan asosiasi merek adalah asosiasi-asosiasi yang dapat diharapkan oleh

khalayak sasaran (desireable) dan disampaikan (delivered) secara sukses oleh

sebuah produk melalui program komunikasi pemasaran yang mendukung

merek produk tersebut (Keller, 2004:72).

2. Kekuatan Asosiasi Merek (Strength of Brand Association)

Kekuatan asosiasi merek merupakan kewajiban mendasar bagi pemilik merek

untuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian tersebut

dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran

lainnya. Faktor yang berhubungan dengan kekuatan asosiasi merek merek

diantaranya personal relevance dan consistency (Keller, 2003:71).

3. Keunikan Asosiasi Merek (Uniquesness of Brand Association)

Keunikan asosiasi merek adalah tingkat keunikan merek yang memiliki

manfaat bersifat kompetitif dan terus menerus sehingga dapat menyebabkan

khalayak sasaran tertarik untuk menggunakannya (Russell dan Lane,

1995:30). Faktor yang dapat berhubungan dengan keunikan asosiasi merek

merek diantaranya point of parity dan point of difference.

1.6.2.3 Pengambilan Keputusan

Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa

pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan

alternatif. Pengambilan keputusan merupakan daya pendorong kegiatan

operasional organisasi (Darmawan, 2004:97). Inti suatu sistem organisasi selalu

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

memiliki aturan khas tentang proses pengambilan keputusan yang dilakukan

secara rutin, terstruktur, terprogram, tidak terkecuali dengan adanya keputusan

memilih Universitas Komputer Indonesia yang terdapat regulasi tertentu dalam

mengatur prosedural kegiatan tersebut. Proses pengambilan keputusan yang

dimaksud menjelaskan bahwa UNIKOM menjadi salah satu dari berbagai

alternatif solusi bagi calon mahasiswa dalam mereka memilih perguruan tinggi.

Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan yang dilakukan para pengambil

keputusan menurut H.A. Simon (Darmawan, 2006:100).

1. Identifikasi masalah (Identify and define the problem)

2. Penentuan sejumlah alternatif solusi (Generate alternative solutions to the

problem)

3. Pemilihan solusi dan pengimplementasian (Select solution and implement it)

1.6.3 Kerangka Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan

dioperasionalisasikan, yaitu brand image (variabel X) dan keputusan memilih

(variabel Y).

Variabel X: Brand Image

1. Subvariabel X1: Asosiasi atribut merek

Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa mengasosiasikan UNIKOM dari

fitur-fitur karakteristiknya, meliputi atribut produk dan non-produk.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Indikator:

a. Asosiasi atribut produk : Asosiasi atribut fisik UNIKOM

b. Asosiasi atribut non-produk : Asosiasi atribut non-fisik UNIKOM

2. Subvariabel X2: Asosiasi manfaat merek

Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa mengasosiasikan UNIKOM dapat

memenuhi hasil yang diinginkan, baik secara fungsional, simbolis, maupun

pengalaman.

Indikator:

a. Asosiasi manfaat fungsional : Asosiasi manfaat berdasarkan

kinerja UNIKOM

b. Asosiasi manfaat simbolis : Asosiasi manfaat berdasarkan

atribut non-fisik UNIKOM

c. Asosiasi manfaat pengalaman : Asosiasi perasaan mahasiswa jika

terlibat langsung dengan atribut fisik dan non-fisik UNIKOM

3. Subvariabel X3: Asosiasi sikap merek

Ketertarikan dan kepercayaan mahasiswa sebelum menjadi mahasiswa

terhadap UNIKOM setelah memproses berbagai informasi tentang PT.

Indikator:

a. Ketertarikan : Minat mahasiswa memilih UNIKOM

b. Kepercayaan : Proposisi mahasiswa terkait ciri atau konsekuensi

fungsional UNIKOM

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

4. Subvariabel X4: Dukungan asosiasi merek

Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa sudah memiliki keyakinan bahwa

UNIKOM memiliki manfaat yang relevan yang disampaikan secara baik

melalui media promosi.

Indikator:

a. Desireability : Tingkat kecocokan, tingkat kekhususan, dan

tingkat kepercayaan yang dimiliki mahasiswa, pada saat sebelum menjadi

mahasiswa, terhadap merek UNIKOM

b. Deliverability : Kemampuan program komunikasi pemasaran yang

dilakukan UNIKOM dalam menunjukkan manfaat merek atas

pengaplikasian komputer di seluruh program studi

5. Subvariabel X5: Kekuatan asosiasi merek

Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa memiliki penilaian bahwa cara yang

digunakan UNIKOM dalam mempromosikan universitasnya baru dan segar

serta pesan yang disampaikan konsisten dari waktu ke waktu.

Indikator:

a. Personal relevance : Cara baru yang dilakukan UNIKOM dalam

mempromosikan universitasnya

b. Consistency : Konsistensi pesan tentang universitas yang

diinformasikan melalui media

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

6. Subvariabel X6: Keunikan asosiasi merek

Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa mengasosiasikan UNIKOM sebagai

universitas yang memberikan mata kuliah yang berbeda yang belum tentu

dapat diberikan oleh PT lain.

Indikator:

a. Point of difference : Mata kuliah wajib software, hardware, dan

entrepreneurship, disamping mata kuliah keahlian dari program studi

selama tujuh semester

Variabel Y: Keputusan Memilih

Proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan tertentu yang

dilakukan oleh calon mahasiswa UNIKOM melalui pendekatan sistematis, mulai

dari identifikasi masalah, penentuan sejumlah alternatif solusi, hingga pemilihan

solusi dan mengimplementasikan, dengan faktor pertimbangan brand image PT.

Indikator:

a. Identifikasi masalah : Mahasiswa melakukan proses pengenalan perguruan

tinggi yang mereka minati

b. Penentuan sejumlah alternatif solusi : Mahasiswa melakukan pencarian

informasi dan menetapkan beberapa alternatif perguruan tinggi

c. Pemilihan solusi dan pengimplementasian : Mahasiswa melakukan evaluasi

terhadap beberapa pilihan perguruan tinggi untuk memilih satu perguruan

tinggi yang diminati

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.6.4 Matriks Penelitian

Variabel X Definisi Operasional

Brand image Persepsi yang tertanam dalam benak mahasiswa sebelum menjadi mahasiswa mengenai asosiasi-asosiasi UNIKOM yang terdiri dari

asosiasi atribut merek, asosiasi manfaat merek, asosiasi sikap merek, dukungan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan

asosiasi merek.

Subvariabel Indikator Alat Ukur Instrumen Skala

Asosiasi atribut

merek

Atribut produk Program studi 1. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan program

studinya yang mengikuti perkembangan jaman

Ordinal

Keberagaman program

studi

2. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

beragamnya program studi yang ada

Ordinal

Nama universitas 3. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

pengaplikasian komputer di seluruh program studi

Ordinal

Fasilitas 4. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

kelengkapan fasilitas yang yang menunjang kegiatan belajar mengajar

(ruangan kelas, labolatorium, dsb.)

Ordinal

Motto 5. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan motto-

nya „Quality is Our Tradition”

Ordinal

Logo 6. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan logonya Ordinal

Kualitas program studi 7. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan beberapa

program studinya yang terakreditasi baik

Atribut non-

produk

Kerjasama 8. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

banyaknya jalinan kerjasama yang terbentuk dengan institusi penting

Ordinal

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

(seperti Multimedia University Malaysia, Universiti Utara Malaysia,

University Kebangsaan Malaysia, Kollege University Islam Selangor,

Microsoft, Telkom, dsb.)

Kegiatan yang

disponsori universitas

9. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

seringnya mensponsori kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ordinal

Asosiasi profil

mahasiswa

10. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

mahasiswanya yang tidak gagap teknologi

Ordinal

Asosiasi

manfaat merek

Manfaat

fungsional

Kompetensi lulusan 11. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

lulusannya yang berkompeten di bidang yang dipelajari

Ordinal

Penyerapan lulusan

dengan background

nama universitas

12. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan lulusan

yang mudah terserap karena alumni universitas

Ordinal

Manfaat

simbolik

Akses pekerjaan 13. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan lebarnya

akses pekerjaan bagi para lulusan

Ordinal

Citra diri mahasiswa 14. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

mahasiswanya yang memiliki citra diri positif

Ordinal

Manfaat

pengalaman

Perasaan senang 15. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

kemampuannya memenuhi memenuhi kebutuhan mahasiswa, baik dalam

aspek akademik maupun non-akademik

Ordinal

Pengalaman baru 16. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan

kemampuannya memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswanya

untuk lebih mendalami pengaplikasian komputer

Ordinal

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Asosiasi sikap

merek

Ketertarikan Minat memilih 17. Saya berminat memilih UNIKOM karena daya tarik UNIKOM (prestasi

internasional, lomba robot, dsb.)

18. Saya berminat memilih UNIKOM karena dosen-dosennya merupakan

lulusan dari berbagai PTN terkemuka

19. Saya berminat memilihs UNIKOM karena lengkapnya fasilitas bagi

mahasiswa

20. Saya berminat memilih UNIKOM karena lokasi kampusnya strategis

21. Saya berminat memilih UNIKOM karena banyaknya jumlah peminat

Ordinal

Kepercayaan Recall kognitif konsep

penting

22. UNIKOM memantapkan pilihan saya dalam memilih PTS terbaik Ordinal

Penanaman konsep 23. UNIKOM menanamkan konsep yang membuat saya percaya akan kualitas

PT tersebut

Ordinal

Dukungan

asosiasi merek

Desireability Tingkat kecocokan 24. Meningkatnya peminat UNIKOM menggambarkan favoritisme UNIKOM

berdasarkan kualitas dan ini memengaruhi keputusan saya memilih PT

tersebut

Ordinal

Tingkat kekhususan 25. Beberapa mahasiswa UNIKOM memiliki prestasi akademik dan non-

akademik yang mengharumkan nama universitas dan ini memengaruhi

keputusan saya memilih PT tersebut

26. Beberapa dosen UNIKOM memiliki prestasi yang mengharumkan nama

universitas dan ini memengaruhi keputusan saya memilih PT tersebut

Ordinal

Tingkat kepercayaan 27. Keberadaan UNIKOM di lingkungan eksternal diperhitungkan dan ini

memengaruhi keputusan saya memilih PT tersebut

28. Pengakuan UNIKOM di lingkungan eskternal baik, dengan adanya

akreditasi positif di beberapa program studi dan ini memengaruhi

keputusan saya memilih PT tersebut

Ordinal

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Deliverability Kemampuan program

pemasaran dalam

menunjukkan manfaat

merek

29. Media promosi UNIKOM sudah cukup mampu menyampaikan manfaat

yang ditawarkan universitas atas pangaplikasian komputer di seluruh

program studi

Ordinal

Kekuatan

asosiasi merek

Personal

relevance

Program komunikasi

pemasaran yang baru

30. UNIKOM menyampaikan informasi universitasnya kepada calon

mahasiswa melalui cara yang baru yakni open house

31. Pemilihan cara penyampaian informasi universitas melalui open house

merupakan sesuatu yang menarik bagi saya

Ordinal

Consistency Isi pesan pemasaran 32. Melalui media promosinya, UNIKOM menyampaikan informasi tentang

universitas secara konsisten

Keunikan

asosiasi merek

Point of

difference

Mata kuliah software,

hardware, dan

entrepreneurship selama

tujuh semester

33. UNIKOM dianggap unik dengan adanya mata kuliah wajib software,

hardware, dan entrepreneurship, disamping mata kuliah keahlian dari

program studi selama tujuh semester dan ini memengaruhi keputusan saya

memilih PT tersebut

Ordinal

Variabel Y Definisi Operasional

Keputusan

memilih

Proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa UNIKOM 2010 dan 2011

melalui pendekatan sistematis, mulai dari identifikasi masalah, penentuan sejumlah alternatif solusi, hingga pemilihan solusi dan

pengimplementasian, dengan faktor pertimbangan brand image UNIKOM.

Indikator Alat Ukur Instrumen Skala

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Identifikasi

masalah

Mahasiswa menyadari kebutuhan akan

rasa nyaman berada di kampus

1. Saya memilih UNIKOM karena saya menyadari kebutuhan akan rasa nyaman

berada di kampus

Ordinal

Mahasiswa ingin mengembangkan

minat dan bakat

2. Saya memilih UNIKOM karena saya ingin mengembangkan minat dan bakat Ordinal

Mahasiswa memiliki cita-cita yang

hendak dicapai

3. Saya memilih UNIKOM karena saya memiliki cita-cita yang hendak dicapai Ordinal

Penentuan

alternatif solusi

Mahasiswa mencari tahu informasi

alternatif perguruan tinggi

4. Sebelum memilih UNIKOM, saya mencari tahu informasi mengenai PT lain Ordinal

Mahasiswa menetapkan beberapa

alternatif perguruan tinggi

5. Setelah mendapatkan berbagai informasi mengenai PT, saya menetapkan

beberapa PT alternatif yang akan dipilih

Ordinal

Mahasiswa melakukan pertimbangan

terhadap beberapa alternatif perguruan

tinggi

6. Setelah menetapkan beberapa alternatif PT, saya mempertimbangkan

konsekuensi-konsekuensi yang akan diperoleh

Ordinal

Pemilihan solusi

dan

pengimplementas

ian

Mahasiswa memilih berdasarkan

evaluasi yang paling positif

7. Saya memilih UNIKOM karena evaluasi saya terhadap PT tersebut paling

positif

Ordinal

Mahasiswa memilih dengan kesadaran

dan keyakinan penuh

8. Saya memilih UNIKOM dengan kesadaran dan keyakinan penuh Ordinal

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.7 Kerangka Penelitian

RUMUSAN MASALAH

Sejauhmana Hubungan antara Brand Image dengan Keputusan Memilih

Universitas Komputer Indonesia

Hierarchy of Effects Model

Awareness Knowledge Liking Preference Conviction Purchase

Cognitive Stage Affective Stage Behavioral Stage

VARIABEL X:

BRAND IMAGE

X1: Asosiasi atribut merek

X2: Asosiasi manfaat merek

X3: Asosiasi sikap merek

X4: Dukungan asosiasi merek

X5: Kekuatan asosiasi merek

X6: Keunikan asosiasi merek

VARIABEL Y:

KEPUTUSAN MEMILIH

- Identifikasi masalah

- Penentuan sejumlah

alternatif solusi

- Pemilihan solusi dan dan

pengimplementasian

Sumber: Belch and Belch (2001:149), Shimp (2003:12), dan Darmawan (2006:100)

dengan modifikasi peneliti

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.8 Hipotesis Penelitian

1.8.1 Hipotesis Umum

Hi: Ada hubungan yang signifikan antara brand image dengan keputusan

memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara brand image dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

1.8.2 Hipotesis Subvariabel

1. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara asosiasi atribut merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi atribut merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

2. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara asosiasi manfaat merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi manfaat merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

3. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara asosiasi sikap merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi sikap merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

4. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara dukungan asosiasi merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan asosiasi merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

5. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara keunggulan asosiasi merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara keunggulan asosiasi merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

6. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara keunikan asosiasi merek dengan

keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara keunikan asosiasi merek

dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia

1.9 Metodologi Penelitian

1.9.1 Rancangan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan teknik korelasional,

yaitu metode yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metode ini

bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi

faktor lain (Rakhmat, 2005: 27). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang

diguanakan adalah untuk menjelaskan hubungan antara variabel X (variabel

bebas) yaitu brand image dengan variabel Y (variabel terikat) yaitu keputusan

memilih Universitas Komputer Indonesia.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.9.2 Populasi dan Teknik Sampling

Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Komputer Indonesia angkatan 2010 dan 2011. Ini dikarenakan pada tahun tersebut

jumlah peningkatan peminat UNIKOM cukup signifikan dari tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, ukuran populasi penelitian (N) ini adalah 6355 orang.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

disproportionate stratified sampling. Disproportionate stratified sampling adalah

pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap

sebagian ada yang kurang proposional pembagiannya, anggota populasi

heterogen. Dalam penelitian ini, kriteria yang menjadi stratifikasi populasi adalah

fakultas yang ada di UNIKOM. Ukuran sampel penelitian yakni 98 orang dengan

dengan tingkat presisi 10% (namun akhirnya dibulatkan menjadi 102 orang untuk

memenuhi pembagian yang merata pada ukuran sampel tiap strata). Ukuran ini

ditentukan melalui rumus Yamane karena ukuran populasinya > 500.

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

d = Faktor kesalahan

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Tabel 1.3

Jumlah Mahasiswa UNIKOM

Angkatan 2010 dan 2011 per Fakultas

Tabel 1.4

Disproportionate Stratified Sampling untuk Penelitian

Brand Image di Kalangan Mahasiswa UNIKOM

Angkatan 2010 dan 2011

1.9.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Tahun

Fakultas

Fak.

TIK

Fak.

Ekonomi

Fak.

ISIP

Fak.

Desain

Fak.

Sastra

Fak.

Hukum

2010 2076 540 316 402 32 26

2011 1964 411 196 350 29 13

Jumlah 4040 951 512 752 61 39

Fakultas Ukuran

Populasi

%

dalam

Populasi

Pecahan

Sampling

N

Sampel Bobot

Bobot

Disesu

aikan

Fak. TIK 4040 63,57% 0,004 17 250 109

Fak. Ekonomi 951 14,97% 0,018 17 56 24

Fak. ISIP 512 8,06% 0,033 17 30 13

Fak. Desain 752 11,83% 0,023 17 43 19

Fak. Sastra 61 0,96% 0,279 17 3,58 2

Fak. Hukum 39 0,61% 0,436 17 2,29 1

6355 100% 102

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.9.3.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 2008:122). Validitas dalam penelitin

ini menggunakan validitas konstruk. Langkah-langkah yang harus dilakukan

dengan penyusunan validitas konstruk diantaranya:

Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur

Melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah responden

Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total

dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment dengan rumus:

Keterangan:

rxy = Korelasi product moment

n = Cacah subjek uji coba

∑x = Jumlah skor butir (x)

∑y = Jumlah skor variabel (y)

∑x2

= Jumlah skor butir kuadrat (x)

∑y2

= Jumlah skor variabel (y)

∑xy = Jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y)

Dengan kriteria uji:

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

2

2

11 Sx

Sj

k

k

Tolak Ho pada taraf α jika rxy > rkritis (pada tabel product moment), artinya

item dalam kuesioner valid. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah

r=0,300. Jadi, kalau korelasi antara butir dengan akar total kurang dari 0,300,

maka butir dengan instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Marsum dalam

Sugiono, 2001:106).

1.9.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Effendi,

2008:140). Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan

reliable jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,700. Teknik

pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Alpha

Cronbach. Rumusan formula umum koeisien alpha adalah:

Keterangan:

k = Banyaknya belahan tes

Sj2= Varians belahan j

Sx2= Varians skor tes

Tabel 1.5

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

No. Variabel Nilai

Validitas

Titik

Kritis Simpulan

Nilai

Relia

bilitas

Titik

Kritis Simpulan

P5

Variabel

X

0,587 0,300 Valid 0,913 0,700 Reliabel

P6 -0,147 0,300 Tidak valid

P7 0,424 0,300 Valid

P8 0,527 0,300 Valid

P9 0,320 0,300 Valid

P10 0,575 0,300 Valid

P11 0,545 0,300 Valid

P12 0,412 0,300 Valid

P13 0,675 0,300 Valid

P14 0,581 0,300 Valid

P15 0,156 0,300 Tidak valid

P16 0,493 0,300 Valid

P17 0,365 0,300 Valid

P18 0,763 0,300 Valid

P19 0,596 0,300 Valid

P20 0,462 0,300 Valid

P21 0,755 0,300 Valid

P22 0,332 0,300 Valid

P23 0,190 0,300 Tidak valid

P24 0,644 0,300 Valid

P25 0,553 0,300 Valid

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

P26 0,894 0,300 Valid

P27 0,583 0,300 Valid

P28 0,534 0,300 Valid

P29 0,510 0,300 Valid

P30 0,525 0,300 Valid

P31 0,534 0,300 Valid

P32 0,628 0,300 Valid

P33 0,658 0,300 Valid

P34 0,717 0,300 Valid

P35 0,200 0,300 Tidak valid

P36 0,595 0,300 Valid

P37 0,655 0,300 Valid

P38

Variabel

Y

0,468 0,300 Valid 0,866 0,700 Reliabel

P39 0,843 0,300 Valid

P40 0,866 0,300 Valid

P41 0,475 0,300 Valid

P42 0,662 0,300 Valid

P43 0,828 0,300 Valid

P44 0,849 0,300 Valid

P45 0,784 0,300 Valid

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

1.9.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun secara tertulis sesuai

dengan operasionalisasi variabel, dan merupakanalat untuk mendapatkan data

primer dari penelitian. Peneliti menggunakan kuesioner. Pertanyaan dalam

kuesioner ini dengan pertanyaan alternatif jawaban (tertutup).

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah mencari informasi-informasi dengan membaca

literatur yang berkaitan dengan penelitian yang terjadi, khususnya komunikasi

pemasaran mengenai brand image, keputusan pembelian konsumen serta

faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian tersebut.

3. Wawancara

Wawancara, yaitu teknik komunikasi yang dilakukan secara langsung untuk

memperoleh keterangan secara lisan dengan pihak yang terkait dan

mendukung dalam penelitian. Wawancara yang dilakukan dengan tanya jawab

langsung dengan sumber terkait yaitu perwakilan dosen Universitas Komputer

Indonesia dan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia angkatan 2010 dan

2011.

1.9.5 Skala dan Teknik Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 86). Dengan skala

likert, variabel yang akan diukur pada penelitian ini dijabarkan menjadi indkator

variabel, akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak

untuk membuat item instrumen yang berpa pertanyaan atau pernyataan yang perlu

dijawab responden (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20).

Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner yaitu bentuk

pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada

skala likert. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan

dengan lima buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden

diuraikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1.6

Bobot Penilaian

Nilai dan batas

penelitian dapat dilihat

dengan menghitungkan:

- Nilai terendah = 1, yaitu apabila jawaban responden ”Sangat Tidak Setuju”

- Nilai tertinggi = 5, yaitu apabila jawaban responden ”Sangat Setuju”

Keterangan Penilaian

Sangat setuju 5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, data ordinal yang dikumpulkan

melalui instrumen kuesioner ditransformasikan menjadi data interval. Tujuan

transformasi ini adalah agar dapat mengoperasikan variabel secara sistematik

sehingga data dari hasil pengukuran variabel dianalisis dengan metode statistik

parametrik. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan

menggunakan MSI (Method of Succesive Interval). Berikut langkah-langkah

transformasi data ordinal ke data interval (Riduwan dan Kuncoro, 2008:30).

1. Pertama, perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan, setelah diisi dan ditabulasi kemudian diproses dengan

mengelompokkan sesuai dengan alternatif jawaban dipadu dengan item

pertanyaan.

2. Menentukan frekuensi, pada setiap butir ditentukan berapa orang yang

mendapat skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.

3. Menentukan proporsi kumulatif, setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya

responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Menentukan proporsi kumulatif, tentukan nilai proporsi kumulatif dengan

menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.

5. Menentukan nilai z, dengan menggunakan tabel distribusi normal hitung

nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai zi

yang diperoleh dengan menggunakan koordinat kurve normal baku.

7. Menentukan skala value (skala nilai), tentukan nilai skala dengan

menggunakan rumus:

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit)

(Area at Below Upper Limit) - (Area at Below Lower Limit)

8. Menentukan transformasi (skala akhir), tentukan nilai transformasi dengan

rumus:

Y = NS + [1+NsminI]

1.9.6 Teknik Analisis Data

1.9.6.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi

mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari

kelompok subjek yang diteliti, dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis

(Azwar, 1997:126). Teknik ini memaparkan data yang merupakan jawaban

responden atas sejumlah pertanyaan atau pernyataaan yang diajukan dalam

persentasi dengan cara mentabulasikan lalu diinterpretasikan dengan kuesioner

untuk mengetahui makna hasil penelitian.

Untuk mempermudah dalam menginterpretasikan data penelitian, peneliti

membuat klasifikasi data penelitian dengan menggunakan distribusi frekuensi

dalam interval yang sama. Data penelitian diklasifikasikan kedalam tiga kategori

(tinggi, sedang, dan rendah). Pengkategorian responden ini menggunakan skor

ideal sehingga nilai terbesar diperoleh dari: skor ideal terbesar (5) x jumlah

pertanyaan. Sedangkan nilai terkecil diperoleh dari: skor terkecil (1) x jumlah

pertanyaan. Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan persentase menggunakan

rumus: (Sudjana, 2001:47)

P =

NS =

f

n x 100%

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Keterangan:

P = Persentase

n = Jumlah

f = Frekuensi

1.9.6.2 Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk mengambil kesimpulan

dengan pengujian hipotesis (Azwar, 1998:132). Data dari kuesioner yang berupa

data dengan skala ordinal terlebih dahulu ditransformasi menjadi data dengan

skala interval. Untuk menghitung derajat hubungan antar variabel-variabel

digunakan analisis korelasional. Melalui analisis statistik inferensial, hubungan

antar variabel akan dicari koefisien korelasinya dan diujihipotesiskan kerjanya.

Cara penghitungan dengan menggunakan:

a. Korelasi Pearson

Teknik analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah koefisien

korelasi pearson (product moment coefficient of correlations). Ini adalah

ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya

data skala interval. Apabila antara dua buah variabel x dan y yang masing-

masing mempunyai skala pengukuran sekurang-kurangnya interval dan

hubungannya merupakan hubungan linier,maka keeratan hubungan antara

kedua variabel itu disebut korelasi pearson yang diberi symbol rxy untuk

sampel dan pxy untuk populasi. Rumusnya adalah sebagai berikut.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Koefisen korelasi terletak antara -1 dan 1 atau -1 ≤ r ≤ 1, dimana:

rxy ≤ 1, menunjukkan hubungan linier positif sempurna antara x dan y,

dalam arti makin besar harga x makin besar pula harga y, atau makin kecil

harga x makin kecil pula harga y.

rxy ≤ -1, menunjukkan hubungan linier negatif sempurna antara x dan y,

dalam arti makin besar harga x makin kecil harga y, atau makin kecil harga

x makin besar harga y.

rxy < 0, menunjukkan tidak ada hubungan linier antara x dan y.

Kemudian untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel

bebas dengan variabel terikat, maka tingkat keeratan korelasinya dapat diukur

dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi berdasarkan

Guilford’s Empirical rule, yang merupakan ukuran penentuan keeratan hubungan

untuk korelasi r pearson.

Tabel 1.7

Guilford’s Empirical rule

Besarnya nilai r Kategori Hubungan

< 0,20 Rendah sekali, lemah

0,20-0,40 Rendah tapi pasti

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

(Rakhmat, 1999:29)

b. Pengujian Koefisien Korelasi

Korelasi Pearson

Kriteria uji: terima Ho jika –ttab < thit < ttab

c. Koefisien Determinasi

Besarnya kontribusi variabel x dan variabel y diperoleh dengan menghitung

koefisien determinasi yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r2).

Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi, langkah selanjutnya mencari

koefisien determinasi (KD), yaitu dengan rumus:

Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari

makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil

korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut.

1. Menentukan hipotesis

>0,40-0,70 Sedang, cukup berarti

>0,70-0,90 Tinggi, kuat

>0,90 Sangat tinggi, sangat kuat, dapat diandalkan

KD = r2

x 100%

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahmedia.unpad.ac.id/thesis/210110/2008/210110080131_1_8169.pdf · menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Hi: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabe Y

2. Dasar pengambilan keputusan

Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada

hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar sama dengan nilai probabilitas sig

atau 0,05 ≥ sig, maka Hi diterima dan Ho ditolak. Artinya ada hubungan

yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

1.9.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.9.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur

No. 112-114-116 Bandung 40132, Jawa Barat.

1.9.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama empat bulan, yakni dari Maret hingga

Juni 2012. Penelitian dimulai dengan melakukan pra riset pada bulan Maret-April

2012 untuk mengumpulkan data-data awal yang diperlukan.

Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id

Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)