bab i pendahuluan 1.1 latar belakang...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi tengah merajai berbagai aspek kehidupan saat ini.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia berperan
sentral dalam menciptakan perubahan menuju arah yang lebih baik. Meningkatnya
iklim persaingan di era globalisasi mengharuskan manusia mampu lebih mapan
mengeksplor kemampuan diri supaya unggul dan dapat terus bertahan. Globalisasi
seakan mewajibkan manusia memiliki kemampuan spesifik yang dapat “dijual” ke
dunia luar. Ini mengindikasikan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan salah satu kunci utama bagaimana menghadapi “kejamnya” tuntutan
globalisasi.
Tuntutan globalisasi menyiratkan berbagai persoalan. Setiap orang harus
bersaing untuk menjadi yang terdepan. Ini tentunya dapat dicapai dengan berbagai
cara, salah satunya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan aspek penting yang
menjadi modal dasar suatu negara dalam menghasilkan tunas-tunas yang dapat
mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Berbagai prestasi dan
inovasi yang diciptakan oleh para peserta didik berkontribusi secara positif dalam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi orang banyak.
Dalam hal ini, peranan penuh pemerintah sebagai wakil aspirasi rakyat merupakan
faktor penunjang terbentuknya insan yang kompetitif, berkredibel, dan mapan.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Perguruan Tinggi (PT) merupakan satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi, jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah. Institusi
pendidikan ini menaungi berbagai spesialisasi ilmu. Peserta didik PT disebut
mahasiswa dan tenaga pendidik PT disebut dosen. Program pendidikan PT terdiri
dari diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis. Di Indonesia sendiri,
perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, dan
universitas. Lulusan PT diharapkan mampu memiliki kontribusi nyata dalam
mengembangkan kemampuan dirinya menciptakan berbagai kemajuan di bidang
ilmu pengetahuan.
Perguruan Tinggi (PT) harus memiliki citra positif untuk menghasilkan
generasi penerus yang berkualitas. Adanya reputasi yang baik ini dapat
mendorong calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di PT pilihan.
Perguruan Tinggi (PT) terdiri dari dua jenis yakni Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perbedaan PTN dan PTS ini terletak pada
pengelolaan dan regulasi. Pengelolaan dan regulasi PTN dilakukan oleh
pemerintah sedangkan PTS oleh swasta. Mahasiswa, sebagai peserta didik,
memiliki kriteria tertentu dalam memilih PT. Pada umumnya, PTN merupakan
pilihan utama calon mahasiswa melanjutkan jenjang pendidikan tingginya
meskipun tidak semua calon mahasiswa tersebut memiliki kesempatan.
Terbatasnya kursi dan adanya seleksi ketat untuk memasuki PTN menjadikan PTS
sebagai solusi bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan di PT. Dalam
hal ini, image PTS berperan penting dalam menetapkan PTS sebagai PT pilihan.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Sebagai “konsumen”, calon mahasiswa tentu mempertimbangkan secara
matang “jasa” dari PTS mana yang akan “dikonsumsi”, yang dapat memenuhi
“kebutuhan” dan “keinginan”-nya. Proses pemikiran yang cukup panjang yang
dilalui calon mahasiswa tersebut merupakan pertimbangan atas konsekuensi yang
akan “diterima” dari apa yang “diberikan” PTS pilihan karena pemilihan “jasa”
yang tepat berimplikasi pada masa depan mereka.
Brand atau merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau desain,
atau kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari
kompetitornya. Brand memiliki jiwa tersendiri, dimana ini yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. Seperti
yang dikemukakan Kotler dan Keller (2009:332), bahwa dalam perananannya,
brand dapat menandakan satu tingkat mutu tertentu sehingga pembeli yang puas
dapat lebih mudah memilih produk. Dalam memilih salah satu dari berbagai
brand yang ada, konsumen tentunya memiliki persepsi tersendiri mengenai merek
tertentu. Persepsi ini dibentuk dari proses informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber dan tercermin dalam suatu citra (image). Menurut Kotler (2000:599)
“Image is the set beliefs, ideas, and impressions that a person hold of on object.”
Citra ini kemudian menjelma dalam sebuah merek dan melahirkan citra merek
(brand image).
Brand image merupakan satu set kepercayaan konsumen tentang merek
tertentu. Brand image menyampaikan nilai emosional, bukan hanya citra mental.
Menurut Keller (1993), brand image adalah persepsi tentang merek seperti
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
digambarkan oleh brand associations yang tersimpan dalam ingatan konsumen.
Ini ditambahkan oleh Shimp (2003:12) dimana menurutnya brand image dapat
dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat
sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam
bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada sebuah merek. Citra
merek sebenarnya konten merek karena ketika konsumen membeli produk,
mereka juga membeli citra itu. Citra merek yang positif meningkatkan goodwill
dan nilai merek dari suatu organisasi.
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) merupakan salah satu PTS
yang cukup terkemuka di Kota Bandung. Universitas swasta yang beralamat di Jl.
Dipati Ukur 112-114-116 ini sedang membangun reputasi positif yang
diwujudkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan bagi
mahasiswanya. Reputasi UNIKOM yang positif tentu akan berimplikasi pada
peningkatan brand-nya sebagai salah satu PTS favorit calon mahasiswa. Dengan
memasukkan kata “komputer” pada brand universitasnya, UNIKOM
menunjukkan jati diri sebagai perguruan tinggi yang memiliki spesifikasi di
bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi pada semua program studi.
UNIKOM secara resmi berdiri pada 8 Agustus 2000 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 126/D/0/2000. UNIKOM
merupakan cikal bakal dari Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia Jerman
(LPKIG) yang berdiri pada tahun 1994 dengan jumlah peserta didik 233 orang.
Seiring berkembangnya animo peserta didik, pada tahun selanjutnya LPKIG
membuka jenjang pendidikan tiga tahun, perluasan beberapa program studi baru,
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
dan penambahan fasilitas. Pada 28 Desember 1998, LPKIG melebur menjadi
STMIK IGI dan STIE IGI yang bernaung di bawah Yayasan Science dan
Teknologi dan disahkan oleh Mendiknas pada Juli (STIE IGI) dan Agustus
(STMIK IGI) tahun 1999 dengan masing-masing mendalami lima program studi.
Pada tahun 2000, kedua Sekolah Tinggi tersebut melakukan merger dan berganti
nama menjadi UNIKOM. Cakupan ilmu pun semakin diperluas dengan membuka
11 program studi baru.
Grafik 1.1
Posisi UNIKOM pada Ranking Universitas Dunia
Tabel 1.1
Jumlah Peminat UNIKOM
Tahun Jumlah Peminat
2008 4269
2009 4350
2010 4734
2011 4083
64055741
1382
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
Jan-10 Jul-10 Jan-11
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah peminat UNIKOM
menempati angka kepala empat. Jika dibandingkan dengan kapasitas mahasiswa
yang diterima yakni sekitar 3000 orang, jumlah ini dinilai cukup signifikan.
Apakah dengan tingginya jumlah peminat membuktikan bahwa brand image
UNIKOM semakin positif atau mungkin sebaliknya. Apakah dengan brand image
yang kuat dapat menggerakkan calon mahasiswa untuk memilih UNIKOM.
Untuk mengukur brand image, pengukuran dikelompokkan dalam enam
kategori yang mewakili persepsi konsumen tentang merek. Dimensi-dimensi
tersebut diantaranya asosiasi atribut merek, asosiasi manfaat merek, asosiasi sikap
merek, dukungan asosiasi merek, keunggulan asosiasi merek, dan keunikan
asosiasi merek. Semakin kuat suatu merek mengindikasikan semakin kuat pula
interaksi yang terjalin dengan konsumen dan akan semakin banyak asosiasi merek
yang terbentuk.
Brand image yang terbentuk dengan baik akan membawa dampak positif
bagi perusahaan, yaitu semakin meyakinkan konsumen untuk memperoleh
kualitas yang konsisten ketika membeli suatu produk dan akan meningkatkan
motivasi konsumen untuk melakukan pembelian (Rangkuti, 2004:5). Brand image
mahasiswa terhadap UNIKOM dimulai dengan terpaan pesan yang diterima
mahasiswa yang dikomunikasikan melalui media. Terpaan pesan ini kemudian
mengalami proses interpretasi yang melibatkan sistem kognitif dan afektif
sehingga menggerakkan perilaku mahasiswa untuk memilih UNIKOM sebagai
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
universitas tempat melanjutkan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, Hierarchy of
Effects Model dianggap relevan dalam memayungi fenomena di atas.
Fenomena ini penting untuk diungkap kebenarannya, selain karena
landasan teorinya jelas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi
nyata bagi kemajuan UNIKOM dalam terus mengembangkan brand image-nya
sebagai universitas swasta pilihan calon mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Sejauhmana hubungan brand image dengan keputusan
memilih Universitas Komputer Indonesia?”
1.3 Identifikasi Masalah
1. Sejauhmana hubungan asosiasi atribut merek dengan keputusan memilih
Universitas Komputer Indonesia?
2. Sejauhmana hubungan asosiasi manfaat merek dengan keputusan memilih
Universitas Komputer Indonesia?
3. Sejauhmana hubungan asosiasi sikap merek dengan keputusan memilih
Universitas Komputer Indonesia?
4. Sejauhmana hubungan dukungan asosiasi merek dengan keputusan memilih
Universitas Komputer Indonesia?
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
5. Sejauhmana hubungan keunggulan asosiasi merek dengan keputusan memilih
Universitas Komputer Indonesia?
6. Sejauhmana hubungan keunikan asosiasi merek dengan keputusan memilih
Universitas Komputer Indonesia?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan asosiasi atribut merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.
2. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan asosiasi manfaat merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.
3. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan asosiasi sikap merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.
4. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan dukungan asosiasi merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.
5. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan keunggulan asosiasi merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.
6. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan keunikan asosiasi merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoretis
Dapat memperkaya khasanah kajian ilmiah di bidang komunikasi
pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan brand image dalam memengaruhi
keputusan memilih perguruan tinggi.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan
perguruan tinggi dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kinerja
Universitas Komputer Indonesia guna lebih meningkatkan brand image-nya,
terutama dalam pengembangan asosiasi positif universitas di mata calon
mahasiswa.
1.6 Kerangka Pemikiran
1.6.1 Kerangka Teoretis
Hierarchy of Effects Model diciptakan untuk memperlihatkan proses atau
langkah yang membuat pengiklan berasumsi bahwa konsumen melalui proses
pembelian secara lebih jelas. Menurut Hierarchy of Effects Model, dari melihat
iklan sampai dengan melakukan pembelian, konsumen selalu mengikuti alur
proses yang sangat teratur. Pengambilan keputusan konsumen diawali oleh
awareness atau pengenalan terhadap produk tersebut. Kemudian dilanjutkan
dengan pemahaman yang ditindak lanjuti dengan tingkat kesukaan dan penilaian
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
lebih baik dibandingkan dengan produk lain, dan akhirnya konsumen memutuskan
untuk mencoba merek tersebut. Tahapan yang harus dipenuhi dalam Hierarchy of
Effects Model diantaranya: (Belch and Belch, 2001:149)
(Belch and Belch, 2001:149)
Gambar 1.1
Hierarchy of Effects Model
Tahapan-tahapan pada Hierarchy of Effects Model di atas diturunkan
menjadi variabel X dan variabel Y. Variabel X, yaitu brand image, merupakan
penurunan dari cognitive effects dan affective effects, sedangkan variabel Y, yaitu
keputusan memilih, merupakan penurunan dari behavioral effects.
Brand image merupakan satu set kepercayaan konsumen tentang merek
tertentu. Kepercayaan tersebut muncul pertama kali dari adanya kesadaran
terhadap merek (tahap awareness) yang bersumber dari terpaan informasi.
Informasi didapatkan dari adanya pesan komunikasi pemasaran yang dilakukan
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
perusahaan, seperti dalam bentuk iklan, open house, dsb. Tahap ini kemudian
meningkat menjadi pengetahuan terhadap merek (tahap knowledge), yang
mencakup pengetahuan tentang produk, manfaat produk, keuntungan, dsb.
Dengan pengetahuan ini, konsumen dapat memberikan penilaian tertentu terhadap
merek, apakah ia suka atau tidak suka dengan merek tersebut (tahap liking).
Penilaian suka atau tidak suka selanjutnya menghantarkan konsumen untuk
merangking merek (tahap preference). Merek yang terdapat di rangking teratas
kemungkinan besar merupakan merek yang sangat disukai dan dipercaya
konsumen tersebut (tahap conviction).
Keputusan memilih merupakan langkah nyata yang dilakukan pengambil
keputusan dalam menetapkan satu pilihan dari berbagai alternatif yang ada. Dalam
menetapkan pilihan, para pengambil keputusan melalui beberapa tahap, dimulai
dengan identifikasi masalah, penentuan sejumlah alternatif solusi, hingga
pemilihan solusi dan pengimplementasian. Identifikasi masalah merupakan
langkah awal yang dilakukan pengambil keputusan dalam menganalisis
permasalahan yang dihadapi. Permasalahan ini erat kaitannya dengan tujuan atau
sasaran tertentu yang ingin dicapai pengambil keputusan. Tujuan inilah yang
menghantarkan pengambil keputusan untuk menentukan berbagai alternatif solusi
dan akhirnya memilih satu yang terbaik dari berbagai solusi yang ada. Tiga tahap
pengambilan keputusan ini merupakan aspek tingkah laku karena melibatkan
berbagai tindakan nyata pengambil keputusan dalam menetapkan dan
mengimplementasikan pilihannya.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.6.2 Kerangka Konseptual
1.6.2.1 Brand
Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau
kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari
kompetitornya. Brand adalah sebuah janji kepada konsumen bahwa hanya dengan
menyebut namanya, timbul harapan bahwa brand tersebut akan memberikan
kualitas yang terbaik, kenyamanan, status, dan lain-lain yang menjadi
pertimbangan konsumen ketika melakukan pembelian (Shimp, 2003:8). Brand
dapat diidentifikasi dari dua karakteristik, yaitu fisik dan psikologis. Secara fisik,
brand dapat ditampilkan dalam bentuk atribut, komposisi, dan desain (baik itu
logo ataupun kemasan). Secara psikologis, brand dapat diidentifikasi dalam
bentuk emosi, keyakinan, nilai, dan kepribadian pengguna produk.
1.6.2.2 Brand Image
Brand image merupakan satu set kepercayaan konsumen tentang merek
tertentu. Brand image adalah umpan balik yang obyektif dan mental konsumen
ketika mereka membeli suatu produk. Citra merek yang positif adalah yang
melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan goodwill dan nilai merek dari
suatu organisasi. Menurut Shimp (2003:12), brand image dapat dianggap sebagai
jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek
tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran
atau citra tertentu yang dikaitkan pada sebuah merek. Asosiasi dengan merek
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
dapat dikonseptualisasikan berdasarkan jenis-jenis asosiasi merek diantaranya
atribut, manfaat, dan evaluasi keseluruhan (sikap); dan dukungan, kekuatan, serta
keunikan asosiasi merek merek (Shimp, 2003:12).
Jenis-jenis asosiasi merek terdiri dari:
1. Asosiasi Atribut Merek
Atribut merupakan fitur-fitur mengenai karakteristik dari produk atau jasa
yang ada pada saat proses pembelian dan konsumsi. Atribut dapat digolongkan
menjadi atribut produk dan non-produk.
2. Asosiasi Manfaat Merek
Manfaat merupakan konsekuensi yang diinginkan atau hasil yang ingin
didapatkan konsumen ketika membeli serta menggunakan produk dan jasa.
Manfaat dapat digolongkan menjadi manfaat fungsional, manfaat simbolik,
dan manfaat pengalaman. Asosiasi manfaat merek dapat diciptakan ketika
konsumen dapat memeroleh manfaat saat menggunakan merek.
3. Asosiasi Evaluasi Keseluruhan (Sikap) Merek
Evaluasi keseluruhan dapat diartikan sebagai sikap, dimana suatu evaluasi
menyeluruh dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan pengetahuan, arti,
atau kepercayaan tentang konsep sikap untuk menganalisis relevansi pribadi
dari konsep tersebut dan menentukan apakah itu menyenangkan atau tidak
menyenangkan.
Faktor-faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya
dengan asosiasi merek: (Russell and Lane, 1995)
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1. Dukungan Asosiasi Merek (Favorability of Brand Association)
Dukungan asosiasi merek adalah asosiasi-asosiasi yang dapat diharapkan oleh
khalayak sasaran (desireable) dan disampaikan (delivered) secara sukses oleh
sebuah produk melalui program komunikasi pemasaran yang mendukung
merek produk tersebut (Keller, 2004:72).
2. Kekuatan Asosiasi Merek (Strength of Brand Association)
Kekuatan asosiasi merek merupakan kewajiban mendasar bagi pemilik merek
untuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian tersebut
dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran
lainnya. Faktor yang berhubungan dengan kekuatan asosiasi merek merek
diantaranya personal relevance dan consistency (Keller, 2003:71).
3. Keunikan Asosiasi Merek (Uniquesness of Brand Association)
Keunikan asosiasi merek adalah tingkat keunikan merek yang memiliki
manfaat bersifat kompetitif dan terus menerus sehingga dapat menyebabkan
khalayak sasaran tertarik untuk menggunakannya (Russell dan Lane,
1995:30). Faktor yang dapat berhubungan dengan keunikan asosiasi merek
merek diantaranya point of parity dan point of difference.
1.6.2.3 Pengambilan Keputusan
Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan bahwa
pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan
alternatif. Pengambilan keputusan merupakan daya pendorong kegiatan
operasional organisasi (Darmawan, 2004:97). Inti suatu sistem organisasi selalu
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
memiliki aturan khas tentang proses pengambilan keputusan yang dilakukan
secara rutin, terstruktur, terprogram, tidak terkecuali dengan adanya keputusan
memilih Universitas Komputer Indonesia yang terdapat regulasi tertentu dalam
mengatur prosedural kegiatan tersebut. Proses pengambilan keputusan yang
dimaksud menjelaskan bahwa UNIKOM menjadi salah satu dari berbagai
alternatif solusi bagi calon mahasiswa dalam mereka memilih perguruan tinggi.
Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan yang dilakukan para pengambil
keputusan menurut H.A. Simon (Darmawan, 2006:100).
1. Identifikasi masalah (Identify and define the problem)
2. Penentuan sejumlah alternatif solusi (Generate alternative solutions to the
problem)
3. Pemilihan solusi dan pengimplementasian (Select solution and implement it)
1.6.3 Kerangka Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan
dioperasionalisasikan, yaitu brand image (variabel X) dan keputusan memilih
(variabel Y).
Variabel X: Brand Image
1. Subvariabel X1: Asosiasi atribut merek
Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa mengasosiasikan UNIKOM dari
fitur-fitur karakteristiknya, meliputi atribut produk dan non-produk.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Indikator:
a. Asosiasi atribut produk : Asosiasi atribut fisik UNIKOM
b. Asosiasi atribut non-produk : Asosiasi atribut non-fisik UNIKOM
2. Subvariabel X2: Asosiasi manfaat merek
Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa mengasosiasikan UNIKOM dapat
memenuhi hasil yang diinginkan, baik secara fungsional, simbolis, maupun
pengalaman.
Indikator:
a. Asosiasi manfaat fungsional : Asosiasi manfaat berdasarkan
kinerja UNIKOM
b. Asosiasi manfaat simbolis : Asosiasi manfaat berdasarkan
atribut non-fisik UNIKOM
c. Asosiasi manfaat pengalaman : Asosiasi perasaan mahasiswa jika
terlibat langsung dengan atribut fisik dan non-fisik UNIKOM
3. Subvariabel X3: Asosiasi sikap merek
Ketertarikan dan kepercayaan mahasiswa sebelum menjadi mahasiswa
terhadap UNIKOM setelah memproses berbagai informasi tentang PT.
Indikator:
a. Ketertarikan : Minat mahasiswa memilih UNIKOM
b. Kepercayaan : Proposisi mahasiswa terkait ciri atau konsekuensi
fungsional UNIKOM
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
4. Subvariabel X4: Dukungan asosiasi merek
Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa sudah memiliki keyakinan bahwa
UNIKOM memiliki manfaat yang relevan yang disampaikan secara baik
melalui media promosi.
Indikator:
a. Desireability : Tingkat kecocokan, tingkat kekhususan, dan
tingkat kepercayaan yang dimiliki mahasiswa, pada saat sebelum menjadi
mahasiswa, terhadap merek UNIKOM
b. Deliverability : Kemampuan program komunikasi pemasaran yang
dilakukan UNIKOM dalam menunjukkan manfaat merek atas
pengaplikasian komputer di seluruh program studi
5. Subvariabel X5: Kekuatan asosiasi merek
Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa memiliki penilaian bahwa cara yang
digunakan UNIKOM dalam mempromosikan universitasnya baru dan segar
serta pesan yang disampaikan konsisten dari waktu ke waktu.
Indikator:
a. Personal relevance : Cara baru yang dilakukan UNIKOM dalam
mempromosikan universitasnya
b. Consistency : Konsistensi pesan tentang universitas yang
diinformasikan melalui media
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
6. Subvariabel X6: Keunikan asosiasi merek
Sebelum menjadi mahasiswa, mahasiswa mengasosiasikan UNIKOM sebagai
universitas yang memberikan mata kuliah yang berbeda yang belum tentu
dapat diberikan oleh PT lain.
Indikator:
a. Point of difference : Mata kuliah wajib software, hardware, dan
entrepreneurship, disamping mata kuliah keahlian dari program studi
selama tujuh semester
Variabel Y: Keputusan Memilih
Proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
dilakukan oleh calon mahasiswa UNIKOM melalui pendekatan sistematis, mulai
dari identifikasi masalah, penentuan sejumlah alternatif solusi, hingga pemilihan
solusi dan mengimplementasikan, dengan faktor pertimbangan brand image PT.
Indikator:
a. Identifikasi masalah : Mahasiswa melakukan proses pengenalan perguruan
tinggi yang mereka minati
b. Penentuan sejumlah alternatif solusi : Mahasiswa melakukan pencarian
informasi dan menetapkan beberapa alternatif perguruan tinggi
c. Pemilihan solusi dan pengimplementasian : Mahasiswa melakukan evaluasi
terhadap beberapa pilihan perguruan tinggi untuk memilih satu perguruan
tinggi yang diminati
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.6.4 Matriks Penelitian
Variabel X Definisi Operasional
Brand image Persepsi yang tertanam dalam benak mahasiswa sebelum menjadi mahasiswa mengenai asosiasi-asosiasi UNIKOM yang terdiri dari
asosiasi atribut merek, asosiasi manfaat merek, asosiasi sikap merek, dukungan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan
asosiasi merek.
Subvariabel Indikator Alat Ukur Instrumen Skala
Asosiasi atribut
merek
Atribut produk Program studi 1. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan program
studinya yang mengikuti perkembangan jaman
Ordinal
Keberagaman program
studi
2. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
beragamnya program studi yang ada
Ordinal
Nama universitas 3. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
pengaplikasian komputer di seluruh program studi
Ordinal
Fasilitas 4. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
kelengkapan fasilitas yang yang menunjang kegiatan belajar mengajar
(ruangan kelas, labolatorium, dsb.)
Ordinal
Motto 5. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan motto-
nya „Quality is Our Tradition”
Ordinal
Logo 6. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan logonya Ordinal
Kualitas program studi 7. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan beberapa
program studinya yang terakreditasi baik
Atribut non-
produk
Kerjasama 8. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
banyaknya jalinan kerjasama yang terbentuk dengan institusi penting
Ordinal
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
(seperti Multimedia University Malaysia, Universiti Utara Malaysia,
University Kebangsaan Malaysia, Kollege University Islam Selangor,
Microsoft, Telkom, dsb.)
Kegiatan yang
disponsori universitas
9. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
seringnya mensponsori kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ordinal
Asosiasi profil
mahasiswa
10. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
mahasiswanya yang tidak gagap teknologi
Ordinal
Asosiasi
manfaat merek
Manfaat
fungsional
Kompetensi lulusan 11. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
lulusannya yang berkompeten di bidang yang dipelajari
Ordinal
Penyerapan lulusan
dengan background
nama universitas
12. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan lulusan
yang mudah terserap karena alumni universitas
Ordinal
Manfaat
simbolik
Akses pekerjaan 13. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan lebarnya
akses pekerjaan bagi para lulusan
Ordinal
Citra diri mahasiswa 14. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
mahasiswanya yang memiliki citra diri positif
Ordinal
Manfaat
pengalaman
Perasaan senang 15. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
kemampuannya memenuhi memenuhi kebutuhan mahasiswa, baik dalam
aspek akademik maupun non-akademik
Ordinal
Pengalaman baru 16. Sebelum menjadi mahasiswa, saya mengaitkan UNIKOM dengan
kemampuannya memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswanya
untuk lebih mendalami pengaplikasian komputer
Ordinal
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Asosiasi sikap
merek
Ketertarikan Minat memilih 17. Saya berminat memilih UNIKOM karena daya tarik UNIKOM (prestasi
internasional, lomba robot, dsb.)
18. Saya berminat memilih UNIKOM karena dosen-dosennya merupakan
lulusan dari berbagai PTN terkemuka
19. Saya berminat memilihs UNIKOM karena lengkapnya fasilitas bagi
mahasiswa
20. Saya berminat memilih UNIKOM karena lokasi kampusnya strategis
21. Saya berminat memilih UNIKOM karena banyaknya jumlah peminat
Ordinal
Kepercayaan Recall kognitif konsep
penting
22. UNIKOM memantapkan pilihan saya dalam memilih PTS terbaik Ordinal
Penanaman konsep 23. UNIKOM menanamkan konsep yang membuat saya percaya akan kualitas
PT tersebut
Ordinal
Dukungan
asosiasi merek
Desireability Tingkat kecocokan 24. Meningkatnya peminat UNIKOM menggambarkan favoritisme UNIKOM
berdasarkan kualitas dan ini memengaruhi keputusan saya memilih PT
tersebut
Ordinal
Tingkat kekhususan 25. Beberapa mahasiswa UNIKOM memiliki prestasi akademik dan non-
akademik yang mengharumkan nama universitas dan ini memengaruhi
keputusan saya memilih PT tersebut
26. Beberapa dosen UNIKOM memiliki prestasi yang mengharumkan nama
universitas dan ini memengaruhi keputusan saya memilih PT tersebut
Ordinal
Tingkat kepercayaan 27. Keberadaan UNIKOM di lingkungan eksternal diperhitungkan dan ini
memengaruhi keputusan saya memilih PT tersebut
28. Pengakuan UNIKOM di lingkungan eskternal baik, dengan adanya
akreditasi positif di beberapa program studi dan ini memengaruhi
keputusan saya memilih PT tersebut
Ordinal
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Deliverability Kemampuan program
pemasaran dalam
menunjukkan manfaat
merek
29. Media promosi UNIKOM sudah cukup mampu menyampaikan manfaat
yang ditawarkan universitas atas pangaplikasian komputer di seluruh
program studi
Ordinal
Kekuatan
asosiasi merek
Personal
relevance
Program komunikasi
pemasaran yang baru
30. UNIKOM menyampaikan informasi universitasnya kepada calon
mahasiswa melalui cara yang baru yakni open house
31. Pemilihan cara penyampaian informasi universitas melalui open house
merupakan sesuatu yang menarik bagi saya
Ordinal
Consistency Isi pesan pemasaran 32. Melalui media promosinya, UNIKOM menyampaikan informasi tentang
universitas secara konsisten
Keunikan
asosiasi merek
Point of
difference
Mata kuliah software,
hardware, dan
entrepreneurship selama
tujuh semester
33. UNIKOM dianggap unik dengan adanya mata kuliah wajib software,
hardware, dan entrepreneurship, disamping mata kuliah keahlian dari
program studi selama tujuh semester dan ini memengaruhi keputusan saya
memilih PT tersebut
Ordinal
Variabel Y Definisi Operasional
Keputusan
memilih
Proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa UNIKOM 2010 dan 2011
melalui pendekatan sistematis, mulai dari identifikasi masalah, penentuan sejumlah alternatif solusi, hingga pemilihan solusi dan
pengimplementasian, dengan faktor pertimbangan brand image UNIKOM.
Indikator Alat Ukur Instrumen Skala
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Identifikasi
masalah
Mahasiswa menyadari kebutuhan akan
rasa nyaman berada di kampus
1. Saya memilih UNIKOM karena saya menyadari kebutuhan akan rasa nyaman
berada di kampus
Ordinal
Mahasiswa ingin mengembangkan
minat dan bakat
2. Saya memilih UNIKOM karena saya ingin mengembangkan minat dan bakat Ordinal
Mahasiswa memiliki cita-cita yang
hendak dicapai
3. Saya memilih UNIKOM karena saya memiliki cita-cita yang hendak dicapai Ordinal
Penentuan
alternatif solusi
Mahasiswa mencari tahu informasi
alternatif perguruan tinggi
4. Sebelum memilih UNIKOM, saya mencari tahu informasi mengenai PT lain Ordinal
Mahasiswa menetapkan beberapa
alternatif perguruan tinggi
5. Setelah mendapatkan berbagai informasi mengenai PT, saya menetapkan
beberapa PT alternatif yang akan dipilih
Ordinal
Mahasiswa melakukan pertimbangan
terhadap beberapa alternatif perguruan
tinggi
6. Setelah menetapkan beberapa alternatif PT, saya mempertimbangkan
konsekuensi-konsekuensi yang akan diperoleh
Ordinal
Pemilihan solusi
dan
pengimplementas
ian
Mahasiswa memilih berdasarkan
evaluasi yang paling positif
7. Saya memilih UNIKOM karena evaluasi saya terhadap PT tersebut paling
positif
Ordinal
Mahasiswa memilih dengan kesadaran
dan keyakinan penuh
8. Saya memilih UNIKOM dengan kesadaran dan keyakinan penuh Ordinal
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.7 Kerangka Penelitian
RUMUSAN MASALAH
Sejauhmana Hubungan antara Brand Image dengan Keputusan Memilih
Universitas Komputer Indonesia
Hierarchy of Effects Model
Awareness Knowledge Liking Preference Conviction Purchase
Cognitive Stage Affective Stage Behavioral Stage
VARIABEL X:
BRAND IMAGE
X1: Asosiasi atribut merek
X2: Asosiasi manfaat merek
X3: Asosiasi sikap merek
X4: Dukungan asosiasi merek
X5: Kekuatan asosiasi merek
X6: Keunikan asosiasi merek
VARIABEL Y:
KEPUTUSAN MEMILIH
- Identifikasi masalah
- Penentuan sejumlah
alternatif solusi
- Pemilihan solusi dan dan
pengimplementasian
Sumber: Belch and Belch (2001:149), Shimp (2003:12), dan Darmawan (2006:100)
dengan modifikasi peneliti
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.8 Hipotesis Penelitian
1.8.1 Hipotesis Umum
Hi: Ada hubungan yang signifikan antara brand image dengan keputusan
memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara brand image dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
1.8.2 Hipotesis Subvariabel
1. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara asosiasi atribut merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi atribut merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
2. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara asosiasi manfaat merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi manfaat merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
3. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara asosiasi sikap merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara asosiasi sikap merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
4. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara dukungan asosiasi merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan asosiasi merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
5. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara keunggulan asosiasi merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara keunggulan asosiasi merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
6. Hi: Ada hubungan yang signifikan antara keunikan asosiasi merek dengan
keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara keunikan asosiasi merek
dengan keputusan memilih Universitas Komputer Indonesia
1.9 Metodologi Penelitian
1.9.1 Rancangan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan teknik korelasional,
yaitu metode yang meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Metode ini
bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi
faktor lain (Rakhmat, 2005: 27). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang
diguanakan adalah untuk menjelaskan hubungan antara variabel X (variabel
bebas) yaitu brand image dengan variabel Y (variabel terikat) yaitu keputusan
memilih Universitas Komputer Indonesia.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.9.2 Populasi dan Teknik Sampling
Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas
Komputer Indonesia angkatan 2010 dan 2011. Ini dikarenakan pada tahun tersebut
jumlah peningkatan peminat UNIKOM cukup signifikan dari tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, ukuran populasi penelitian (N) ini adalah 6355 orang.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
disproportionate stratified sampling. Disproportionate stratified sampling adalah
pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap
sebagian ada yang kurang proposional pembagiannya, anggota populasi
heterogen. Dalam penelitian ini, kriteria yang menjadi stratifikasi populasi adalah
fakultas yang ada di UNIKOM. Ukuran sampel penelitian yakni 98 orang dengan
dengan tingkat presisi 10% (namun akhirnya dibulatkan menjadi 102 orang untuk
memenuhi pembagian yang merata pada ukuran sampel tiap strata). Ukuran ini
ditentukan melalui rumus Yamane karena ukuran populasinya > 500.
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Faktor kesalahan
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Tabel 1.3
Jumlah Mahasiswa UNIKOM
Angkatan 2010 dan 2011 per Fakultas
Tabel 1.4
Disproportionate Stratified Sampling untuk Penelitian
Brand Image di Kalangan Mahasiswa UNIKOM
Angkatan 2010 dan 2011
1.9.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Tahun
Fakultas
Fak.
TIK
Fak.
Ekonomi
Fak.
ISIP
Fak.
Desain
Fak.
Sastra
Fak.
Hukum
2010 2076 540 316 402 32 26
2011 1964 411 196 350 29 13
Jumlah 4040 951 512 752 61 39
Fakultas Ukuran
Populasi
%
dalam
Populasi
Pecahan
Sampling
N
Sampel Bobot
Bobot
Disesu
aikan
Fak. TIK 4040 63,57% 0,004 17 250 109
Fak. Ekonomi 951 14,97% 0,018 17 56 24
Fak. ISIP 512 8,06% 0,033 17 30 13
Fak. Desain 752 11,83% 0,023 17 43 19
Fak. Sastra 61 0,96% 0,279 17 3,58 2
Fak. Hukum 39 0,61% 0,436 17 2,29 1
6355 100% 102
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.9.3.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur (Singarimbun dan Effendi, 2008:122). Validitas dalam penelitin
ini menggunakan validitas konstruk. Langkah-langkah yang harus dilakukan
dengan penyusunan validitas konstruk diantaranya:
Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur
Melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah responden
Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban
Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total
dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment dengan rumus:
Keterangan:
rxy = Korelasi product moment
n = Cacah subjek uji coba
∑x = Jumlah skor butir (x)
∑y = Jumlah skor variabel (y)
∑x2
= Jumlah skor butir kuadrat (x)
∑y2
= Jumlah skor variabel (y)
∑xy = Jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y)
Dengan kriteria uji:
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
2
2
11 Sx
Sj
k
k
Tolak Ho pada taraf α jika rxy > rkritis (pada tabel product moment), artinya
item dalam kuesioner valid. Syarat minimum untuk dianggap valid adalah
r=0,300. Jadi, kalau korelasi antara butir dengan akar total kurang dari 0,300,
maka butir dengan instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Marsum dalam
Sugiono, 2001:106).
1.9.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Effendi,
2008:140). Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan
reliable jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,700. Teknik
pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien Alpha
Cronbach. Rumusan formula umum koeisien alpha adalah:
Keterangan:
k = Banyaknya belahan tes
Sj2= Varians belahan j
Sx2= Varians skor tes
Tabel 1.5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
No. Variabel Nilai
Validitas
Titik
Kritis Simpulan
Nilai
Relia
bilitas
Titik
Kritis Simpulan
P5
Variabel
X
0,587 0,300 Valid 0,913 0,700 Reliabel
P6 -0,147 0,300 Tidak valid
P7 0,424 0,300 Valid
P8 0,527 0,300 Valid
P9 0,320 0,300 Valid
P10 0,575 0,300 Valid
P11 0,545 0,300 Valid
P12 0,412 0,300 Valid
P13 0,675 0,300 Valid
P14 0,581 0,300 Valid
P15 0,156 0,300 Tidak valid
P16 0,493 0,300 Valid
P17 0,365 0,300 Valid
P18 0,763 0,300 Valid
P19 0,596 0,300 Valid
P20 0,462 0,300 Valid
P21 0,755 0,300 Valid
P22 0,332 0,300 Valid
P23 0,190 0,300 Tidak valid
P24 0,644 0,300 Valid
P25 0,553 0,300 Valid
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
P26 0,894 0,300 Valid
P27 0,583 0,300 Valid
P28 0,534 0,300 Valid
P29 0,510 0,300 Valid
P30 0,525 0,300 Valid
P31 0,534 0,300 Valid
P32 0,628 0,300 Valid
P33 0,658 0,300 Valid
P34 0,717 0,300 Valid
P35 0,200 0,300 Tidak valid
P36 0,595 0,300 Valid
P37 0,655 0,300 Valid
P38
Variabel
Y
0,468 0,300 Valid 0,866 0,700 Reliabel
P39 0,843 0,300 Valid
P40 0,866 0,300 Valid
P41 0,475 0,300 Valid
P42 0,662 0,300 Valid
P43 0,828 0,300 Valid
P44 0,849 0,300 Valid
P45 0,784 0,300 Valid
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
1.9.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun secara tertulis sesuai
dengan operasionalisasi variabel, dan merupakanalat untuk mendapatkan data
primer dari penelitian. Peneliti menggunakan kuesioner. Pertanyaan dalam
kuesioner ini dengan pertanyaan alternatif jawaban (tertutup).
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah mencari informasi-informasi dengan membaca
literatur yang berkaitan dengan penelitian yang terjadi, khususnya komunikasi
pemasaran mengenai brand image, keputusan pembelian konsumen serta
faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian tersebut.
3. Wawancara
Wawancara, yaitu teknik komunikasi yang dilakukan secara langsung untuk
memperoleh keterangan secara lisan dengan pihak yang terkait dan
mendukung dalam penelitian. Wawancara yang dilakukan dengan tanya jawab
langsung dengan sumber terkait yaitu perwakilan dosen Universitas Komputer
Indonesia dan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia angkatan 2010 dan
2011.
1.9.5 Skala dan Teknik Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 86). Dengan skala
likert, variabel yang akan diukur pada penelitian ini dijabarkan menjadi indkator
variabel, akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak
untuk membuat item instrumen yang berpa pertanyaan atau pernyataan yang perlu
dijawab responden (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20).
Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner yaitu bentuk
pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada
skala likert. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan
dengan lima buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden
diuraikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.6
Bobot Penilaian
Nilai dan batas
penelitian dapat dilihat
dengan menghitungkan:
- Nilai terendah = 1, yaitu apabila jawaban responden ”Sangat Tidak Setuju”
- Nilai tertinggi = 5, yaitu apabila jawaban responden ”Sangat Setuju”
Keterangan Penilaian
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, data ordinal yang dikumpulkan
melalui instrumen kuesioner ditransformasikan menjadi data interval. Tujuan
transformasi ini adalah agar dapat mengoperasikan variabel secara sistematik
sehingga data dari hasil pengukuran variabel dianalisis dengan metode statistik
parametrik. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan
menggunakan MSI (Method of Succesive Interval). Berikut langkah-langkah
transformasi data ordinal ke data interval (Riduwan dan Kuncoro, 2008:30).
1. Pertama, perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan, setelah diisi dan ditabulasi kemudian diproses dengan
mengelompokkan sesuai dengan alternatif jawaban dipadu dengan item
pertanyaan.
2. Menentukan frekuensi, pada setiap butir ditentukan berapa orang yang
mendapat skor 1,2,3,4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.
3. Menentukan proporsi kumulatif, setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya
responden dan hasilnya disebut proporsi.
4. Menentukan proporsi kumulatif, tentukan nilai proporsi kumulatif dengan
menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.
5. Menentukan nilai z, dengan menggunakan tabel distribusi normal hitung
nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.
6. Menentukan densitas, tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai zi
yang diperoleh dengan menggunakan koordinat kurve normal baku.
7. Menentukan skala value (skala nilai), tentukan nilai skala dengan
menggunakan rumus:
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
(Density at Lower Limit) - (Density at Upper Limit)
(Area at Below Upper Limit) - (Area at Below Lower Limit)
8. Menentukan transformasi (skala akhir), tentukan nilai transformasi dengan
rumus:
Y = NS + [1+NsminI]
1.9.6 Teknik Analisis Data
1.9.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan memberikan deskripsi
mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari
kelompok subjek yang diteliti, dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis
(Azwar, 1997:126). Teknik ini memaparkan data yang merupakan jawaban
responden atas sejumlah pertanyaan atau pernyataaan yang diajukan dalam
persentasi dengan cara mentabulasikan lalu diinterpretasikan dengan kuesioner
untuk mengetahui makna hasil penelitian.
Untuk mempermudah dalam menginterpretasikan data penelitian, peneliti
membuat klasifikasi data penelitian dengan menggunakan distribusi frekuensi
dalam interval yang sama. Data penelitian diklasifikasikan kedalam tiga kategori
(tinggi, sedang, dan rendah). Pengkategorian responden ini menggunakan skor
ideal sehingga nilai terbesar diperoleh dari: skor ideal terbesar (5) x jumlah
pertanyaan. Sedangkan nilai terkecil diperoleh dari: skor terkecil (1) x jumlah
pertanyaan. Kemudian dilanjutkan dengan penghitungan persentase menggunakan
rumus: (Sudjana, 2001:47)
P =
NS =
f
n x 100%
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Keterangan:
P = Persentase
n = Jumlah
f = Frekuensi
1.9.6.2 Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk mengambil kesimpulan
dengan pengujian hipotesis (Azwar, 1998:132). Data dari kuesioner yang berupa
data dengan skala ordinal terlebih dahulu ditransformasi menjadi data dengan
skala interval. Untuk menghitung derajat hubungan antar variabel-variabel
digunakan analisis korelasional. Melalui analisis statistik inferensial, hubungan
antar variabel akan dicari koefisien korelasinya dan diujihipotesiskan kerjanya.
Cara penghitungan dengan menggunakan:
a. Korelasi Pearson
Teknik analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah koefisien
korelasi pearson (product moment coefficient of correlations). Ini adalah
ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya
data skala interval. Apabila antara dua buah variabel x dan y yang masing-
masing mempunyai skala pengukuran sekurang-kurangnya interval dan
hubungannya merupakan hubungan linier,maka keeratan hubungan antara
kedua variabel itu disebut korelasi pearson yang diberi symbol rxy untuk
sampel dan pxy untuk populasi. Rumusnya adalah sebagai berikut.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Koefisen korelasi terletak antara -1 dan 1 atau -1 ≤ r ≤ 1, dimana:
rxy ≤ 1, menunjukkan hubungan linier positif sempurna antara x dan y,
dalam arti makin besar harga x makin besar pula harga y, atau makin kecil
harga x makin kecil pula harga y.
rxy ≤ -1, menunjukkan hubungan linier negatif sempurna antara x dan y,
dalam arti makin besar harga x makin kecil harga y, atau makin kecil harga
x makin besar harga y.
rxy < 0, menunjukkan tidak ada hubungan linier antara x dan y.
Kemudian untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, maka tingkat keeratan korelasinya dapat diukur
dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi berdasarkan
Guilford’s Empirical rule, yang merupakan ukuran penentuan keeratan hubungan
untuk korelasi r pearson.
Tabel 1.7
Guilford’s Empirical rule
Besarnya nilai r Kategori Hubungan
< 0,20 Rendah sekali, lemah
0,20-0,40 Rendah tapi pasti
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
(Rakhmat, 1999:29)
b. Pengujian Koefisien Korelasi
Korelasi Pearson
Kriteria uji: terima Ho jika –ttab < thit < ttab
c. Koefisien Determinasi
Besarnya kontribusi variabel x dan variabel y diperoleh dengan menghitung
koefisien determinasi yang merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r2).
Setelah diperoleh nilai koefisien korelasi, langkah selanjutnya mencari
koefisien determinasi (KD), yaitu dengan rumus:
Pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari
makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil
korelasi PPM tersebut diuji dengan uji signifikansi sebagai berikut.
1. Menentukan hipotesis
>0,40-0,70 Sedang, cukup berarti
>0,70-0,90 Tinggi, kuat
>0,90 Sangat tinggi, sangat kuat, dapat diandalkan
KD = r2
x 100%
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
Hi: Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabe Y
2. Dasar pengambilan keputusan
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas
sig atau 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar sama dengan nilai probabilitas sig
atau 0,05 ≥ sig, maka Hi diterima dan Ho ditolak. Artinya ada hubungan
yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
1.9.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.9.7.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur
No. 112-114-116 Bandung 40132, Jawa Barat.
1.9.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama empat bulan, yakni dari Maret hingga
Juni 2012. Penelitian dimulai dengan melakukan pra riset pada bulan Maret-April
2012 untuk mengumpulkan data-data awal yang diperlukan.
Tia Yulianti - Hubungan Antara Brand Image Dengan Keputusan...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi ©2012http://pustaka.unpad.ac.id
Skripsi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (IV-2012)