bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

103
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Dalam bab ini akan dikemukakan hasil penelitian mengenai ”Transformasi Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung, dari format radio lifestyle menjadi radio news. Penelitian ini diolah berdasarkan wawancara penulis kepada para pihak yang terkait dalam perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung. Adapun informan yang diwawancara penulis yaitu direktur dari radio PRFM dan manager yang mengalami perubahan identitas radio PRFM 107,5 Bandung dari radio lifestyle menjadi radio news, yang di wakili oleh Manager dari beberapa divisi yang ada di radio PRFM 107,5 Bandung. Banyak proses yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dalam melakukan perubahan identitas perusahaan. Beberapa fase yang dilakukan hingga radio PRFM sampai pada posisi radio News. Dalam mencapai tujuan, semua pihak bekerja sama hingga mereka dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pada bab ini juga peneliti akan menyampaikan berbagai data yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian, yang berupa data primer dan data skunder. Data primer beruba hasil dari pengamatan atau observasi dan wawancara mendalam. Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif pasif. Disini peneliti melakukan observasi dengan datang ke radio PRFM selama jam kerja untuk mengetahui bagaimana suasana kerja disana, tetapi tidak ikut terlibat dalam

Upload: dangkien

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Dalam bab ini akan dikemukakan hasil penelitian mengenai ”Transformasi

Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung, dari format radio lifestyle menjadi radio

news”. Penelitian ini diolah berdasarkan wawancara penulis kepada para pihak

yang terkait dalam perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung.

Adapun informan yang diwawancara penulis yaitu direktur dari radio PRFM dan

manager yang mengalami perubahan identitas radio PRFM 107,5 Bandung dari

radio lifestyle menjadi radio news, yang di wakili oleh Manager dari beberapa

divisi yang ada di radio PRFM 107,5 Bandung. Banyak proses yang dilakukan

oleh radio PRFM 107,5 Bandung dalam melakukan perubahan identitas

perusahaan. Beberapa fase yang dilakukan hingga radio PRFM sampai pada posisi

radio News. Dalam mencapai tujuan, semua pihak bekerja sama hingga mereka

dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pada bab ini juga peneliti akan menyampaikan berbagai data yang

diperoleh peneliti selama melakukan penelitian, yang berupa data primer dan data

skunder. Data primer beruba hasil dari pengamatan atau observasi dan wawancara

mendalam.

Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipatif pasif. Disini

peneliti melakukan observasi dengan datang ke radio PRFM selama jam kerja

untuk mengetahui bagaimana suasana kerja disana, tetapi tidak ikut terlibat dalam

kegiatan yang dilakukan PRFM. Peneliti hanya mengamati kru radio PRFM

melakukan kegiatannya dan mengamati dari luar saja. Penelitian ini dilakukan di

Radio PRFM 107,5 Bandung dan penulis melakukan wawancara dengan

pendekatan yang menggunakan petunjuk umum, dimana penulis membuat

kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara

yang dipertanyakan secara berurutan. Jawaban hasil dari wawancara direkam

penulis untuk diuraikan menjadi laporan. Wawancara yang dilakukan berupa

wawancara mendalam dengan orang-orang yang berhubungan dan mengetahui

tentang radio PRFM. Peneliti juga melakukan wawancara pada pakar radio untuk

menganalisis perubahan format siaran di radio PRFM. Sedangkan data skunder

berupa data dan profil perusahaan dan catatan tertulis. Data tersebut kemudian

dipaparkan bagaimana radio PRFM bisa menjadi radio wanita dan alasan

mengapa saat ini radio PRFM memilih mengubah format radio nya menjadi radio

news, selain itu penulis juga akan memaparkan bagaimana gambaran radio PRFM

setelah perubahan format tersebut. Berikut ini adalah penjabaran hasil penelitian

yang telah dilakukan di radio PRFM terkait dengan perubahan format radio dari

radio lifestyle yang lebih menargetkan radio wanita menjadi radio news.

4.2 Latar Belakang dan Tujuan Transformasi Identitas PRFM, dari Format

Radio lifestyle Menjadi Radio News

Sejak awal berdirinya radio PRFM 107,5 Bandung adalah sebuah

perusahaan radio siaran swasta yang didirikan pada tanggal 16 Februari 1978,

dengan Notaris Masri Husein S.H, dan akta no 64, perseroan terbatas PT. Radio

Parahyangan didirikan. Hadir dalam pendirian perseroan terbatas tersebut,

Suhanda, Hadidjah, Betty Djarwani Sujudi, Yusanah Waras, dan Karsasih Suhudi.

Perseroan terbatas ini bernama PT. Radio Parahyangan, untuk pertama kalinya

berkantor pusat di Jalan Lembong no 23. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no.

5 tahun 1970 dan Surat Keputusan Mentri Perhubungan No SK/25/T/1971.

Pendiri dari radio Parahyangan ini adalah anak-anak dari pendiri PT Pikiran

Rakyat, saat itu radio Parahyangan dengan PT. Pikiran Rakyat adalah dua

perusahaan yang berbeda, hanya saja yang mendirikan Radio Parahyangan saat itu

adalah anak-anak dari pemilik saham PT Pikiran Rakyat, tetapi antara PT. Radio

Parahyangan dengan PT.Pikiran Rakyat tidak memliki keterkaitan apapun. Tiga

tahun berjalan, PT. Radio Parahyangan ini memiliki format radio berita, hal ini

dikarenakan hubungan yang sangat dekat antara pemilik PT Pikiran Rakyat

dengan lima orang pendiri PT. Radio Parahyangan, sehingga mereka mengambil

konten siaran radio Parahyangan saat itu dari surat kabar Pikiran Rakyat. mereka

saat membuat radio itu memilih format news dengan mengkonfergensi konten

media cetak Pikiran Rakyat saat itu dengan mengambil sumber siaran dari media

cetak koran Pikiran Rakyat, dan banyak bantuan dana yang di berikan oleh PT

Pikiran Rakyat kepada radio Parahyangan saat itu.

Hingga akhirnya tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 6 April 1981,

dilakukan perbaikan dan perubahan dengan akta bernomor 79 yang dibuat oleh

Masri Husen S.H. Atas kehendak yang berwajib, beberapa pasal dalam anggaran

dasar perseroan harus diperbaiki. Berhubungan dengan hal tersebut, para persero

bersepakat merubah dan memperbaiki anggaran dasar perseroan. Yang diganti

adalah pasal 1 dan pasal 2. Pada pasal 2, diberitahukan bahwa maksud dan tujuan

perseroan ini adalah untuk mengadakan radio siaran untuk usaha-usaha

penerangan, pendidikan, dan hiburan. Radio siaran tersebut bersifat komersial.

Semua ini mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman tanggal 17 September

1981 no YA.5/361/6. Saat itu format siaran radio Parahyangan masih belum jeas,

mereka masih mengalami krisis identitas, hal ini dikarenakan radio Parahyangan

saat itu belum di kelola secara profesional, sehingga siapa saja bisa masuk ke

dalam organisasi tersebut, ditambah lagi karena tiga tahun kebelakang saat itu

belum adanya perizinan dari pemerintah untuk melakukan siran dengan cakupan

yang sangat luas saat itu membuat mereka masih mencoba berbagai jenis format

radio, walaupun sebenarnya saat itu radio Parahyangan ini sudah mempunyai

power yang sangat besar di bandingkan dengan radio-radio siaran swasta yang

lain di kota bandung, karena di kelola oleh grup yang sudah sangat di kenal dan

sangat besar di kota bandung yaitu Pikiran Rakyat. Namun saat itu radio

Parahyangan tidak di kelola secara profesional dan siapapun bisa masuk, sehingga

format inti siaran yang saat itu news dapat berubah-berubah, hal ini di karenakan

Radio Parahyangan ini adalah radio baru yang masih mencari jati diri, terus

berbah-ubah. Hal ini juga di karenakan lima pemilik radio Parahyangan yang

memliki keinginan yang berbeda-beda, menyebabkan perubahan-perubahan pada

format siaran radio Parahyangan pada saat itu.

Berjalan kurang lebih delapan tahun kemudian, tepatnya pada 19 Mei

1989, diadakan rapat umum luar biasa para pemegang saham PT. Radio

Parahyangan. Rapat ini dilakukan dalam rangka penjualan atau pengalihan hak

saham-saham milik para penghadap kepada perseroan terbatas PT “PIKIRAN

RAKYAT BANDUNG”. Usul penjualan saham-saham PT Radio Parahyangan

kepada PT “PIKIRAN RAKYAT BANDUNG” disetujui mutlak oleh rapat

dengan suara bulat. Hal ini dilakukan karena dengan lima pemegang saham akan

mempersulit pengelolaan radio Parahangan karena ada lima kepala dengan

keinginan yang berbeda, dan kurang profesionalnya pengelolaan pada saat itu

mengakibatkan radio Parahyangan mengalami kesulitan keuangan.

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya tepat pada tanggal 20 Maret 1990,

dikeluarkan akta dan perizinan sekaligus diresmikannya Radio Parahyangan yang

beroperasi pada frekuensi 116 AM, dengan menginduk pada PT Pikiran Rakyat.

Melalui akta no 144, saat itu diselenggarakan rapat umum luar biasa para

pemegang saham. Akta ini sekaligus meresmikan Radio Parahyangan, yang

beroperasi pada frekuensi AM 1116 Khz, dengan menginduk pada PT Pikiran

Rakyat. Susunan Direksinya sebagai berikut:

Penanggung jawab radio : Atang Ruswita

Direksi : Iim Suryadiredja

Danto

Nuzul Kurniati DH

Saat radio Parahyangan ini di resmikan mereka memilih format radio

wanita sebagai identitas radio Parahyangan. Hal ini di karenakan seluruh kru dan

top managment memilih untuk menjadi radio wanita dengan pertimbangan

kemudahan untuk mencari pengiklan untuk produk-produk keluarga yang pastinya

sangat banyak. Terpilihnya segmentasi radio wanita pun pada akhirnya mengubah

nama radio Parahyangan menjadi radio Mustika Parahyangan, pemilihan nama

Mustika Parahyangan ini di karenakan nama Mustika itu sudah mewakili nama

wanita sehingga mereka menggunakan nama tersebut, nama tersebut di berikan

oleh bapak Atang Ruswita sebagai penanggung jawab radio Mustika

Parahyangan. Dan nama PT nya pun berubah menjadi PT. Mustika Parahyangan.

Sampi pada tahun 1994 terjadi perpindahan dari frekuensi AM ke FM. Semua

radio swasta yang ada di kota bandung yang telah memiliki izin pun melakukan

perubahan frekuensi dari AM ke FM. Ketika bermain di FM otomatis radio

Mustika Parahyangan harus memiliki segmentasi yang jelas. Dan radio Mustika

Parahyangan tetap memposisikan diri sebagai radio dewasa. Radio PRFM yang

saat itu bernama Radio Mustika Parahyangan lalu menjadi radio wanita pertama

di Bandung. Dengan format radio wanita, setelah empat tahun beroperasi di

frekuensi FM, Radio Mustika Parahyangan mencoba merubah format siarannya.

Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi

multisegmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM sama

seperti nama di awal terbentuknya radio ini dengan jenis musik dangdut dan

daerah. Tetapi, hal ini justru menimbulkan kemunduran. Hanya bertahan satu

tahun menjadi radio dengan format multisegmen, akhirnya radio Parahyangan pun

melakukan perubahan kembali terhadap segmentasi siarannya yaitu kembali

menjai radio wanita.

Hanya berselang satu tahun, pada bulan Februari 1999, Mustika kembali

lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada tanggal 1

Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika pada frekuensi 107,55 FM.

Pada April tahun 2003, melalui Surat Direksi PT. Mustika Parahyangan

yang pada saat itu dijabat H. Atang Ruswita ditetapkan H. Perdana Alamsyah

sebagai Direktur Pelaksana, terjadi perubahan format radio Mustika karena

perubahan manajemen dan disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika

pun memiliki statement positioning “Smart and Beauty”. Yudi B Hasyanto

menjabat sebagai pimpinan pelaksana sejak pertengahan 2003 hingga akhir 2003.

Untuk meningkatkan kinerja Radio Mustika dan memperluas pangsa

pasar, maka sejak tanggal 28 Agustus 2003, PT Radio Mustika Parahyangan yang

awalnya beralamat di Jalan Sekelimus Barat No 6 Bandung, pindah ke Lower

Ground Floor 1-2 Gedung Bandung Trade Center (BTC) di Jalan Dr. Djundjunan

(Terusan Pasteur) No 143-149 Bandung.

Pada awal tahun 2004 Yudi Muklas menjadi pimpinan pelaksana

menggantikan Yudi B Hasyanto. Statement positioning Radio Mustika dikoreksi

menjadi “Smart and Beautiful” hal ini dilakukan tepatnya pada bulan April 2004,

berbarengan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. Pada momen yang

sama, Mustika juga menegaskan posisinya sebagai radio perempuan. Lalu,

berkaitan dengan peraturan pemerintah tentang perubahan kanal, frekuensi

Mustika berubah dari 107.55 FM menjadi 107,5 FM.

Pada akhir tahun 2004 Ridwan Hutagalung yang pada saat itu menjabat

posisi Music Director menjadi pimpinan pelaksana hingga tahun bulan April

2006 menggantikan Yudi Muklas.

Pada 1 April 2006, berdasarkan SK Direksi No. 02/A-II/DIR-MP/IV/2006

diangkat Tata Karwata Widjaja sebagai General Manager/Station Manager PT.

Mustika Parahyangan. Dalam melaksanakan tugasnya General Manager/Station

Manager PT. Mustika Parahyangan dibekali Visi dan Misi, yaitu :

Visi

“Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun kesadaran perempuan

sebagai bagian penting dari masyarakat di wilayah kota Bandung dan sekitarnya”

Hal ini mencakup 5 poin penting: Perempuan, Keluarga, Kesehatan, Pendidikan,

dan Masyarakat Kota Bandung.

Misi

1. Bersinergi dalam jaringan kerja PT Pikiran Rakyat Bandung. Secara aktif

mendukung strategi pemasaran dan strategi pemberitaan media di

lingkungan PT Pikiran Rakyat Bandung.

2. Berupaya menjalankan kegiatan usaha yang terencana dan secara bertahap

mencapai kemandirian dalam penyelenggaraan kegiatan operasional

penyiaran.

3. Berikhtiar membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan

kaidah bisnis serta aturan perundang-undangan yang berlaku umum.

Dengan ini, statement positioning Mustika dikoreksi lagi menjadi “Be Smart and

Beautiful”.

Bentuk dan isi acara radio Mustika dibagi-bagi jadi beberapa kategori.

1. Konten kata, terdiri dari segmen perempuan, keluarga, kesehatan,

pendidikan, dan masyarakat kota Bandung

2. Konten musiknya, terdiri dari Pop-Jazz-Rock-Etnik. Rinciannya: 65% hits

dari era 80-an sampai 2000-an. Lalu 15% lagu dari era 70-an, 10% era 60-

an, dan 10% sisanya untuk musik yang masuk kategori lain.

3. Bentuk acara, Mustika FM memiliki

1. 35% variety show

2. 25% news

3. 18% talk show

4. 15% feature

5. 7% request.

Fokus Target Pendengar (TP) untuk setiap bloking acara berbeda. Dasar

pemilihan Fokus TP adalah melayani kebutuhan Target Pendengar yang

diperkirakan terbanyak atau Potential Listener pada saat rentang waktu bloking

acara tersebut berlangsung. Hal ini dilihat dari survey, kebiasaan rutin dan

observasi dengan tetap mengikuti kebijakan kualifikasi pendengar.

Target pendengar radio Mustika:

Usia : Rentang 25-50 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan 6o% & Laki-laki 40%

Status Sosial ekonomi : A 15%, B 75% & C 15%

Dari pengelompokan demografis, yaitu pengelompokan masyarakat

berdasarkan jenis kelamin, usia, status ekonomi sisoal. Pendengar radio ini adalah

laki-laki (30%) dan atau perempuan (70%) dengan usia antar 25-35 tahun.

Sedangkan status ekonomi sosial, dilihat berdasarkan pengeluaran per bulannya.

Dengan persentase pandengar golongan A(10%), B(50%), C(35%), dan D(5%).

Pendengar dengan golongan A, didasari dengan pengeluaran per bulannya Rp.

3.000.000,- keatas.

Hasil Survei Pendengar Oleh Radio Mustika

Nama Usia Pekerjaan Alamat Hobi Progra

m

Mustika

Favorit

Pengeluaran

/ Bulan

Melia

M.

34 PNS Jl.

Sauyunan

Mas Raya

No.26

Nonton Mustika

Morning

Delight

(MMD)

Rp. 5 Juta

Indah 30 Biro

Hukum

Komp.

Permata

Blok A1

No.6

Cimahi

Traveling MMD > Rp. 2 Juta

Hadi S. 33 Marketing Jl. Guntur

Sari 4

No.2 Buah

Batu

Traveling MMD Rp. 2.5-3 Juta

Maya 26 Designer Cigending

Ujung

Berunng

Organisasi Mustika

Family

Corner

(MFC)

Rp. 1 Jutaan

Nining

S.

33 Pegawai

Swasta

Jl. Riung

Bakti 4

No.200

Riung

Bandung

Membaca Twlight

Road

(TR) &

The

Night in

90’s

Rp. 1 Jutaan

Rose 26 Pelatih

Anjing

Cianjur Olahraga Daytime

With

Mustika

(DWM)

Rp. 500

ribu

Lidya 37 Trainer

Life

Insurance

Jl.

Sukahaji

Permai

No.39

Musik MMD &

MFC

Rp. 4-5 Juta

Sonia 34 Wiraswast

a

Moh.

Toha

No.23

Jahit Pagi &

Sore

Rp. 1 Jutaan

Dyna 35 Sekretaris Jl.

Cijerokaso

No.83

Buku &

Film

Country

Club

Rp. 3 Jutaan

Agus 31 Wirausaha Jl. Golf

No.14

Musik &

Olahraga

DWM &

MAH

-

Emil 32 Pegawai

Swasta

Jl.

Saturnus

Tengah 3

No.24

Baca &

Nonton

MFC Rp. 1 Juta

Lili 36 Ibu Rumah

Tangga

Jl. Maleer

Timur II

No.13c/11

3

Memasak Semua < Rp. 1 Juta

Yanti 31 Wirausaha Gg.

Keramat

No.49

Olahraga MMD &

TN

Sekitar 1 Juta

Rika 30 Dokter

Gigi

Jl.

Sukabumi

No.30

Membaca MMD Sekitar 5 Juta

Vinka 26 Pegawai

Swasta

Jl. Gatot

Subroto

No.27

Hangout TN Sekitar 2 Juta

Dwi 22 Mahasiswa Ciseke

Jatinangor

Film The

Night in

90’s

< Rp. 1 Juta

Afri 24 Pegawai

Swasta

Komp.

Sentausa

Musik Country

club

< Rp. 1 Juta

Wita 22 Mahasiswa Dago

Barat

Film MFC Rp. 1 Juta

Novia 23 Mahasiswa Jl.

Rajamantr

i Kulon

No.24

Memasak TN Rp. 1 Jutaan

Aziz 30 Wirausaha Kebon

Pisang

Olahraga The

Night in

90’s

< Rp. 1 Juta

Tabel 4.1 : Tabel Hasil Survei Pendengar Oleh Radio Mustika

Dari pengelompokan psikologis pendengar, yaitu pengelompokan

berdasarkan gaya hidup (lifestyle) yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Pendengar Radio Mustika akrab dengan informasi dan hiburan yang berhubungan

dengan buku musik, berita actual, internet, film, seni, sport, selebriti, mall, ,

bookstore, café, cara hidup sehat, komunitas, dan Kota Bandung. Dibawah ini

akan di jelaskan data radio Mustika Parahyangan.

STATION CALL : MUSTIKA FM

TAG LINE : BE SMART AND BEAUTIFUL

CALL SIGN : PM 3 FHZ

DAYA JANGKAU : BANDUNG DAN SEKITARNYA

NOMOR IJIN : (ISR) 0032177-000SU-202003

ORGANISASI : PRSSNI No. 088-I/1978

NPWP : 01.118.598.0-424.000

Saat itu program-program yang ada di radio Mustika Parahyangan saat itu

adalah sebagai berikut

Program acara di Radio Mustika yang disajikan dari hari Senin hingga

Jumat dengan berbagai informasi dan hiburan yang ditawarkan kepada pendengar

antara lain:

MUSTIKA MORNING DELIGHT, pukul 06.00 – 09.00

Acara ini disajikan untuk menemani aktivitas pendengar pagi hari saat di

rumah, kendaraan atau sesaat setelah tiba di kantor. Mustika Morning Delight

hadir dengan sajian yang sarat informasi, dengan berbagai pilihan berita aktual

dari harian umum Pikiran Rakyat yang dapat dipilih oleh pendengar untuk

dibacakan ataupun dari narasumber yang diwawancarai secara langsung. Suasana

acara ini kental dengan aroma semangat suasana pagi, dan bersifat interaktif.

MUSTIKA FAMILY CORNER, pukul 09.00 – 12.00

Saat hari menjelang siang, aktivitas pendengar di rumah atau di kantor

kami temani dengan suguhan informasi yang bersifat pengetahuan aktual disertai

sajian lagu-lagu Indonesia dan Barat. Kami juga menghadirkan perbincangan

lewat talkshow yang berhubungan dengan keluarga. Acara ini dikemas pula secara

interaktif.

DAYTIME WITH MUSTIKA, pukul 12.00 – 15.00

Segmen-segmen dalam acara ini dibuat sedemikian rupa, sehingga para

pendengar yang tengah beraktivitas pada siang hari saat di kantor, di rumah atau

di kendaraan tetap bisa menikmati musik dan informasi tanpa terganggu

aktivitasnya. Pendengar dapat me-request lagu pilihannya serta menyapa kolega

dan kerabat. Komposisi materi kata yang disajikan dalam acara ini berupa

pengetahuan umum, informasi aktual, buku, relationship dan tips.

MUSTIKA TWILIGHT ROAD, pukul 15.00 – 18.00

Menemani aktivitas pendengar menjelang sore hari di kantor, kemudian

menemani pendengar di kendaraan menuju rumah dengan sajian yang bersifat

santai dan menyegarkan suasana selepas kerja. Talk Show mengenai berbagai

topik menarik dapat pula ditemukan di sini. Dalam acara ini pendengar juga dapat

berinteraksi.

MUSTIKA AFTERHOURS, pukul 18.00 – 21.00

Menemani aktivitas pendengar menjelang malam hari, di kendaraan dalam

perjalanan menuju rumah, sambil memberikan suasana yang menyegarkan bagi

pendengar selepas bekerja seharian dengan sajian informasi ringan dan musik

bernuansa jazzy.

THE NIGHT, pukul 21.00 – 24.00

Sajian malam hari ditampilkan secara beragam pada setiap harinya dari

Senin sampai Minggu. Variasi dalam acara The Night membuat suasana malam

hari terasa “berbeda”. The Night in Romance, The Night in 90’s, The Night in

Promise Land, The Night in Blues, The Night in 70’s dan program lainnya

Sedangkan program acara di Radio Mustika saat itu yang disajikan pada

hari sabtu dan minggu dengan berbagai informasi dan hiburan yang ditawarkan

kepada pendengar antara lain:

MUSTIKA MORNING WEEKEND, pukul 06.00 – 09.00

Acara ini hadir menemani aktivitas pendengar di pagi hari saat menikmati

akhir pekan, dengan sajian yang tetap sarat informasi, baik informasi dari HU

Pikiran Rakyat ataupun dari narasumber langsung. Suasana acara ini kental

dengan aroma suasana pagi dan bersifat interaktif.

SWEETEST WEEKEND, pukul 09.00 – 12.00

Saat menjelang siang, aktivitas pendengar di rumah kami temani dengan

suguhan informasi yang bersifat pengetahuan aktual. Antara lain, tentang desain

rumah dan info ringan lainnya. Acara ini dikemas pula secara interaktif.

MUSTIKA WEEKEND DAY, pukul 12.00 – 15.00

Segmen-segmen dalam acara ini dibuat sedemikian rupa sehingga para

pendengar yang tengah beraktivitas di siang hari, maupun para pendengar yang

sedang bersantai di rumah, tetap bisa menikmati acara di Mustika tanpa terganggu

aktivitasnya. Komposisi materi yang disajikan dalam acara ini adalah pengetahuan

praktis berbentuk tips dan pengetahuan tentang budaya.

TWILIGHT WEEKEND , pukul 15.00 – 18.00

Menemani aktivitas pendengar menjelang sore hari di rumah, kemudian

menemani pendengar dengan sajian yang bersifat santai dan menyegarkan suasana

di akhir pekan. Informasi yang disajikan antara lain tentang keanekaragaman

budaya dan berbagai info kuliner. Dalam acara ini pendengar juga dapat

berinteraksi.

MUSTIKA WEEKEND HOURS, pukul 18.00 – 21.00

Menemani aktivitas pendengar menjelang malam hari di kendaraan dengan

segmen-segmen unik. Misalnya, segmen khusus yang membahas film serta

menghadirkan potongan-potongan adegan yang paling monumental dari film

tersebut.

THE NIGHT IN SATURDAY ALIVE (SABTU), pukul 21.00 – 24.00

Sajian malam hari ditampilkan secara segar di akhir pekan, dengan pilihan

lagu yang beragam, info ringan dan unik, serta topik interaktif yang menarik.

THE NIGHT IN HOMELAND (MINGGU), pukul 21.00 – 24.00

Sajian malam hari ditampilkan secara segar di akhir pekan, dengan pilihan

lagu berbahasa Indonesia baik dari pelantun terkenal maupun debutan, dari Major

Label hingga Indie disertai info ringan dan unik, serta topik interaktif yang

menarik.

Dari program-program yang ada di radio mustika parahyangan saat itu,

dapat kita lihat bahwa radio Mustika Parahyangan saat itu adalah radio lifestyle

yang mempositioningkan kepada radio wanita dewasa.

Perolehan sms radio Mustika Parahyangan saat itu adalah :

Masih di bawah naungan Pikiran Rakyat Group, pada January 2009 Radio

Mustika Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali

dari “Be Smart and Beautiful” menjadi “Inspairing News and Music”. Secara

garis besar dan Materi Siaran, Radio Mustika Parahyangan Be Smart and

Beautiful dan Mustika Parahyangan Inspiring News and Music mulai banyak

perubahan. Walaupun beberapa dasar program yang ada tetap sama dengan Radio

Mustika Parahyangan saat statement positioning Be smart and Beautiful, hanya

untuk Materi dan ciri khas yang akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran

Berita dan Musik. Identits radio wanita saat itu sudah memudar, dan akhirnya

0

2000

4000

6000

8000

Mei Juni Juli Agust Sept Okt

2181

3913

5423 5320

7701

5396

Diagram 4. 1 Hasil Perolehan SMS Mustika Parahyangan

hilang seiring berjalannya waktu, karena banyak program yang tidak hanya di

tujukan kepada para wanita saja, tetapi pria pun dapat mendengarkan radio

tersebut. Untuk itu dipakai “Inspiring News‘n Music” sebagai Slogan Radio

Mustika Parahyangan yang pada akhirnya melakukan perubahan nama menjadi

radio PRFM. Karena target pendengarnya bukan wanita lagi, radio Mustika

Parahyangan Inspiring News and Music pun berubah menjadi PRFM Inspiring

news and music. Saat itu radio PRFM Inspiring News and Music melakukan

siarannya di Ruko Kopo Plaza Blok A No.12 A Bandung. Tercatat sebagai

direktur PRFM, Drs. H. Wan Abas, mantan Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran

Rakyat yang kemudian membawa perubahan signifikan terhadap keberadaan

PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan masyarakat. Lamanya bekerja di

Pikiran Rakyat, bapak Wan Abas sangat mengetahui banyak mengenai PRFM dari

awal mula berdirinya.

Dinamika dan perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan

didukung oleh PT. Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM 107.5 untuk

merubah Format siarannya yang semula dengan tagline “ Inspiring News ‘ n

Music” menjadi Radio Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November

2009 format berubah lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News

Channel, tagline-nya “Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari

warga atau citizen journalism. Dari sejarah singkat yang telah penulis kutip dari

data perusahaan dapat di jelaskan bahwa sejak awal eksistensinya radio PRFM ini

bernama radio Parahyangan, dimana pada awal di bentuknya radio Parahyangan

ini adalah sebagai media pendukung yang di harapkan dapat menjadi media radio

yang besar di kota Bandung khususnya, mengikuti jejak media cetak yang berada

satu group dengan radio parahyangan itu sendiri, yaitu surat kabar Pikiran Rakyat.

Keberadaan stasiun radio siaran swasta (RSS) saat ini, atau stasiun radio di

Indonesia saat ini sangat panjang perjalanannya, seperti yang telah penulis

jelaskan di bab sebelumnya. Secara defacto radio siaran swasta nasional Indonesia

tumbuh sebagai akibat berkembangnya profesionalisme “radio amatir” yang

dimotori kaum muda pada awal orde baru tahun 1966. Secara yuridis, keberadaan

radio swasta diakui, dengan persyaratan, penyelengaranya memiliki badan hukum

dan dapat menyesuaikan dengan ketentuan peraturan pemerintah RI No.55 tahun

1970 tentang Radio Siaran Non Pemerintah, yang mengatur fungsi, hak,

kewajiban dan tanggung jawab radio siaran, syarat-syarat penyelenggaraan,

perizinan serta pengawasannya. Mengingat beratnya fungsi radio siaran swasta

secara legal, besarnya tuntutan fungsi radio siaran sebagai alat pendidik,

penerangan, dan hiburan yang harus dijalankan, serta beratnya beban tersebut jika

dipikul sendiri-sendiri, beberapa tokoh pengelola radio siaran swasta membentuk

inisiatif untuk membuat organisasi. Organisasi untuk kota bandung adalah

Persatuan Broadcaster Bandung (PBB), organisasi lokal –regional ini dibentuk

untuk memfasilitasi dan memperjuangkan kepentingan anggotanya. Menyadari

perkembangan profesionalisme penyelenggaraan radio swasta semakin kompleks,

akhirnya terbentuklan PRSSNI, yang hingga kini tetap ada dan mengawasi

perkembangan radio.

Untuk lebih jelasnya penulis akan membuat point point perubahan radio

PRFM dari awal berdirinya, hingga saat ini. Dari data dan wawancara yang telah

peneliti lakukan tercatat beberapa kali PRFM melakukan transformasi, yaitu:

1. Transformasi fase I dilakukan periode 20 Maret 1990 dengan melakukan

perubahan dari Parahyangan Radio, yang awalnya adalah radio yang tidak

memiliki format yang jelas, karena terkadang menjadi radio news, daerah,

dangdut, dan berbagai jenis perubahan yang terjadi saat itu yang masih

berubah-ubah dan masih tidak memiliki positioning yang jelas, karena saat itu

masih mengalami krisis identitas, ang dikarenakan banyak kepala dari

pemegang saham yang terdiri dari lima orang. menjadi Radio Mustika

Parahyangan, yaitu radio dengan fomat wanita.

2. Transformasi fase II dilakukan mulai 1998, setelah empat tahun beroperasi di

frekuensi FM, Radio Mustika Parahyangan mencoba merubah format

siarannya. Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita

berubah menjadi multisegmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi

Parahyangan FM sama seperti nama di awal terbentuknya radio ini dengan

jenis musik dangdut dan daerah. Tetapi, hal ini justru menimbulkan

kemunduran.

3. Transformasi fase III, Februari 1999, Hanya bertahan satu tahun menjadi

radio dengan format multisegmen, akhirnya radio Parahyangan pun

melakukan perubahan kembali terhadap segmentasi siarannya yaitu kembali

menjai radio wanita. Karena perubahan format siaran, nama Parahyangan FM

pun berubah kembali menjadi radio Mustika Parahyangan, hingga akhir tahun

2008. Dengan beberapa perubahan statement postioning, yaitu :

1. Pada tanggal 1 Maret 1999 dimulailah on air Radio Mustika

Parahyangan pada frekuensi 107,55 FM. Hampir berjaan empat tahun

sebagai radio wanita lalu pada

2. April 2003, terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan

manajemen. Dengan gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka

Radio Mustika pun memiliki statement positioning “Smart and Beauty”

(dikoreksi menjadi “Smart and Beautiful” pada bulan April 2004

bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional) lalu kembali dikoreksi

menjadi Be Smart and Beautiful pada tanggal 1 april 2006.

3. Januari 2009, setelah berjalan hampir sembilan tahun lalu radio Mustka

Parahyangan pun melakukan perubahan statement positioning kembali.

Radio Mustika Parahyangan pun melakukan perubahan statement

positioning kembali dari “Be Smart and Beautiful” menjadi “Inspairing

News and Music”. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio Mustika

Parahyangan Be Smart and Beautiful dan Mustika Parahyangan Inspiring

News and Music mulai banyak perubahan. Karena benyak berkurangnya

format radio wanita, mengakibatkan radio Mustika Parahyangan bukan

lagi radio Wanita, tetapi menjadi radio Multisegment, dan otomatis nama

Mustika Parahyangan pun diubah menjadi PRFM inspiring news and

music.

4. Transformasi fase IV dilakukan pada 8 November 2009, format berubah lagi

menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel, tagline-nya

“Andalah Reporter Kami” dengan basis informasi dari warga atau citizen

journalism.

Dari penjelasan yang telah di paparkan di atas, penulis akan menjelakan

proses perubahan terakhir yang dilakukan oleh radio PRFM, yaitu perubahan dari

radio lifestyle dengan format radio wanita yaitu radio Mustika Parahyangan

menjadi radio news.

Sejak awal eksistensinya radio PRFM yang dahulunya adalah radio

Parahyangan atau radio Mustika Parahangan, dengan beberapa kali perubahan

seperti yang telah penulis jelaskan, dapat dilihat bahwa format radio dengan

segmentasi wanita adalah format terlama yang pernah di jalani oleh organisasi ini.

PT.Mustika parahyangan, dengan identitas radio mustika parahyangan melalui

format siaran radio wanita yang kurang lebih berjalan selama sembilan belas

tahun. Saat itu, ketika radio-radio di haruskan berpindah dari AM ke FM, di

haruskan sudah memiliki segmentasi yang jelas, sehingga pihak radio Mustika

Parahyangan pada saat itu memutuskan untuk bermain di positioning sebagai

radio dewasa. Dengan format radio lifestyle dengan segmentasi radio wanita, di

karenakan saat itu radio dengan format lifestye dengan segmentasi wanita belum

ada, di perkuat lagi dengan orang-orang yang bekerja di radio Parahyangan pada

saat itu mempunyai visi dan misi kemediaan yang cukup bagus dan lebih tajam

yang mengarah kepada lifestyle dan aktifis perempuan. Apalagi saat itu ada

penyiar dan beberapa karyawan perempuan yang memegang jabatan di radio

Parahyangan, serta berperan sebagai aktifis perempuan.

Kemudian dari beberapa kru radio Parahyangan yang mempunyai visi dan

missi sama itu akhirnya dimulai pertama kali dengan membuat program siaran

radio wanita. Dari menyiarkan musik-musik yang sangat di gemari saat itu, dan

menghadirkan program-program yang memberikan informasi mengenai gaya

hidup, fashion, kesehatan, hingga inspirasi-inspirasi menarik yang dibuat untuk

para wanita. Dengan hiburan, informasi-informasi mengenai wanita, dan musik

yang enak dinikmati hingga program interaktif yang selalu dilakukan oleh radio

Mustika Parahyangan akhirnya radio Mustika Parahyangan mendapatkan tempat

dihati para pendengarnya.

Hasil program siaran radio Mustika Parahyangan saat itu mendapatkan

respont positif dari masyarakat, terutama wanita di kota bandung. Di tambah lagi

sebagai radio wanita, Mustika Parahyangan dapat menarik banyak produk untuk

beriklan di radio Mustika Parahyangan, hal ini di sebabkan karena wanita,

khususnya para ibu-ibu rumah tangga yang menjadi sasaran utama dari radio

Mustika Parahyangan saat itu adalah orang yang melakukan keputusan pembelian,

sahingga banyak produk-produk apapun dapat beriklan di radio Mustika

Parahyangan, mulai dari produk-produk balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga

produk untuk bapak-bapak pun dapat beriklan di radio Mustika Parahyangan,

karena semua produk keluarga dapat di terima di radio tersebut.

“ketika masih radio wanita, secara brand mungkin lebih fokus dengan

brand-brand yang berhubungan dengan wanita dan keluarga, karena

bicara keluarga kan da anak, ada ibu, ada bapak, jadi brand yang

berhubungan dengan keluarga itu lebih mudah masuknya, sehingga untuk

mendapatkan pengiklan lebih mudah ke prodak-prodak apapun”

(wawancara dengan Ibu Nien Sagita, Manager Marketing Radio PRFM)

Dengan perjalanan panjang yang telah dilaluinya, radio mustika

parahyangan memang memiliki sejumlah catatan penting dengan perkembangan

dunia radio di kota Bandung, apalagi orang sudah terlanjur mengenal radio

mustika parahyangan sebagai radio wanita, saat itu radio mustika parahyangan

sudah berada di posisi yang baik, banyak pendengar setia radio Mustika

Parahyangan.

“banyak pendengar-pendengar setia radio Mustika Parahyangan yang saat

itu sangat aktif mendengarkan radio Mustika Parahyangan, dengan dilihat

dari banyaknya SMS yang masuk, komentar-komentar yang diberikan

dengan cara SMS ke setiap program yang berangsung, Facebook, hingga

telepon-teepon interaktif yang dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan

juga banyak yang berpartisipasi, karena saat itu banyak produk yang

memberikan produk-produk mereka sebagai hadia kuis yang dilakukan

oleh radio Mustika Parahyangan saat itu, dan banyak yang berpartisipasi

dan datang ke studio untuk mengambil bingkisan tersebut, dan orang-

orang yang berpartisipasi tidak hanya itu-itu saja, tetapi sangat banyak dan

beragam dari berbagai daerah” (kutipan wawancara dengan Ibu Nien

Sagita, Manager Marketing Radio PRFM)

Sementara itu, berbicara mengenai eksistensi sebuah radio dapat dilihat

dari kategori perolehan pendengar, radio Mustika Parahyangan sudah berjalan

kurang lebih 19 tahun menjadi radio wanita di bandung, banyak pengiklan yang

mempercayai radio Mustika Parahyangan sebagai media partner untuk produk-

produk mereka. Radio mustika parahyangan di tahun-tahun pertama menduduki

peringkat 20 besar di kota bandung, tetapi semakin lama semakin banyaknya

radio-radio lifstyle bermunculan di kota bandung, akhirnya posisi radio mustika

parahyangan pun tersingkirkan, hingga akhirnya di lima tahun terakhir radio

mustika parahyangan pun tidak mendapatkan tempat di urutan 20 besar radio di

kota bandung hal ini dapat dilihat dari hasil survei riset indonesia saat itu, radio

Mustika Parahyangan tidak dapat menduduki peringkat 20 besar radio di bandung.

Hal ini membuat pengelola radio pun berfikir, apa yang membuat radio mustika

parahyangan tiak dapat menduduki peringkat 20 besar untuk kota bandung.

Hal ini dikarenakan seiring berjalannya waktu perkembangan radio siaran

swasta terus berkembang, hingga saat ini pun radio menjadi salah satu bentuk

media massa yang banyak diminati dan mudah diperoleh oleh berbagai lapisan

masyarakat. Perkembangan RSS pun termasuk pesat, berikut grafik yang

menunjukkan perkembangan radio siaran swasta sejak tahun 1974-2006.

Diagram 4. 2 Grafik Perkembangan Radio Swasta di Indonesia

Grafik diatas menunjukkan pertumbuhan perusahaan radio siaran yang

terdaftar dan menjadi anggota PRSSNI. Masih ada sekitar 200 RSS atau stasiun

radio dalam proses perizinan untuk mengudara. Dari grafik tersebut dapat kita

lihat bahwa perkembangan radio siaran swasta dari tahun ketahunya terus

berkembang, sehingga kreatifitas pengelola radiopun sangat dibuthkan agar dapat

terus diterima oleh pendengar. Banyak radio yang melakukan berbagai cara untuk

tetap eksis, hingga saat ini pun perkembangan radio siaran swasta tetap

meningkat.

Dari grafik di atas dapat di ketahui bahwa perkembangan radio siaran

swasta sangat cepat, sehingga setiap radio yang sudah ada harus dapat

menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan melakukan perubahan-

perubahan agar dapat terus menarik pendengar. Banyak radio-radio yang berjaya

ada masa nya tetapi saat ini sudah tidak terdengar lagi namanya, hal ini

dikarenakan organisasi tersebut tidak dapat mengikuti perkembangan zaman dan

keinginan pendengarnya. Karena waktu terus berjalan dan terus berubah, siapa

yang dapat mengikuti perubahan tersebut dia lah yang terus di minati oleh

masyarakat, dan apabila organisasi tersebut tidak dapat mengkuti perubahan dan

perkembangan zaman, dapat dipastikan organisasi tersebut tidak akan dapat

bertahan dan di tinggalkan oleh pendengarnya.

Tujuan dari perubahan yang dilakukan suatu perusahaan pastinya adalah

ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Transformasi adalah salah satu strategi

yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat terus bertahan mengikuti

perkembangan zaman.

Setelah berjalan kurang lebih 19 tahun menjadi radio wanita, akhirnya

pada akhir tahun 2008 radio mustika parahyangan mengubah fomat radio nya

menjadi radio news. Perubahan format radio parahyangan tidak serta merta

berubah secara langsung dengan mudah, tetapi terjadi tahapan-tahapan perubahan

yang secara berangsur-angsur akhirnya pada saat ini radio mustika parahyangan

menjadi radio news dengan berbasis citizen journalism. Pemilihan perubahan

format yang dilakukan oleh radio mustika parahyangan ini di karenakan untuk

bersaing dengan radio music atau radio lifestye saat ini sangat sulit, hal ini di

karenakan begitu banyaknya radio lifestyle yang ada di kota bandung. Seperti

yang di ungkapkan oleh direktur PRFM saat ini, bapak wan abas.

“kenapa di rubah menjadi radio berita dengan radio berita mudah-mudahan

kita tidak harus bersaing dengan radio music. Karena banyak sekali radio

music kalau radio berita tidak ada pesaingnya waktu itu., yang ada adalah

radio elshinta itu pun siaran nya di Jakarta, lebih nasional, untuk siaran

berita local news belum ada, maka formatnya adalah news berita dengan

konsep jurnalistiknya adalah konsep jurnalistik warga, jadi citizm

journalism” (kutipan wawancara dengan Bapak Wan Abas, Direktur

PRFM)

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa perubahan

yang terjadi dalam suatu organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal yang

melatarbelakanginya, baik secara internal maupun eksternal. Demikian pula yang

terjadi pada organisasi PT Mustika Parahyangan Bandung, radio PRFM 107,5 saat

ini. Perubahan yang dialami oleh PT. Mustika Parahyangan dikarenakan adanya

factor internal perusahaan yang disebabkan oleh tidak adanya benefit yang di

dapat dari radio Mustika parahyangan saat menjadi radio wanita, sehingga PT.

Mustika Parahyangan melakukan perubahan dengan menjadikan radio PRFM

yang dahulunya memiliki format lifestyle dengan segentasi radio wanita, saat ini

menjadi radio news.

Sebelum keputusan untuk melakukan perubahan ini dilakukan, kondisi

yang terjadi pada PT Mustika Parahyangan saat itu, khususnya pada radio PRFM

mengalami kondisi yang kurang baik, tidak memberikan keuntungan untuk

perusahaan, dan kondisi tersebut sangat menjadi permasalahan saat itu, karena

saat itu radio parahyangan hanya seperti perusahaan yang membebankan induk

perusahaan nya, yaitu PT.Pikiran Rakyat, karena dana untuk terus membiayai

radio Parahyangan berasal dari induk perusahaan tersebut, dan saat itu direktur

PT.Mustika Parahyangan, radio parahyangan bapak wan abas ingin membuat

radio parahyangan menjadi media yang tidak membebani dan tergantung dengan

induk perusahaan tersebut tetapi dapat menjadi perusahaan radio yang dapat

menghidupi seluruh kegiaan dan sumber daya di dalamnya secara mandiri. seperti

yang di ucapkan oleh informan berikut :

kenapa di rubah latar belakangnya karena hanya semata mata bisnis,

karena sebelumnya radio ini tidak menghasilkan, tidak profit, kenapa di

rubah menjadi radio berita dengan radio berita mudah-mudahan kita

tidakharus bersaing dengan radio music. Karena banyak sekali radio

music kalau radio berita tidak ada pesaingnya waktu itu., yang ada adalah

radio elshinta itu pun siaran nya di Jakarta, lebih nasional, untuk siaran

berita local news belum ada.

(wawancara, bapak wan abass, direktur PT.Mustika Parahyangan)

Sedangkan PT Mustika Parahyangan harus tetap bertahan. Oleh karena itu

sebuah perubahan dituntut untuk dilakukan pada PT. Mustika Parahyangan agar

dapat terus bertahan dengan perkembangan zaman dan persaingan-persaingan

yang ada saat itu.

Keputusan PT Mustika Parahyangan untuk memulai perubahan menjadi

radio news ini adalah sejak atau setelah pergantian kepemimpinan, saat itu bapak

wan abas selaku mantan wartawan pikiran rakyat di angkat sebagai direktur di

radio PRFM, saat itu bapak Wan abas di angkat menjadi direktur radio PRFM

tahun 2008 akhir. Saat menjabat sebagai direktur di PT. Mustika Parahyangan,

bapak Wan Abas selalu melakukan analisis dan revisi dari apa yang sudah

berjalan di radio Mustika Parahyangan saat itu, dan setelah ia melakukan analisis

dan banyak mempelajari segala macam hal di perusahaan itu, bapak Wan Abas

mencoba untuk mengubah radio Mustka Parahyangan ini agar menjadi radio

News, hal ini di ungkapkannya kepada peneliti karena saat itu untuk menjadi

radio lifestyle dengan format radio wnita saingannya sangat berat, sudah mulai

bangkitnya dan banyaknya radio wanita di kota bandung, membuat radio Mustika

Parahyangansaat itu kehilangan cukup banyak pendengar. Apalagi saat itu raadio-

radio di kota bandung yang memiliki format radio wanita melakukan relay dari

jakarta dengan menggunakan penyiar-penyiar yang dari kalangan artis dan

selebritis terkenal yang di kagumioleh para ibu-ibu. Dan akhirnya Bapak wan

abass melakukan perubahan terhadap radio PRFM dari radio lifstyle hingga

menjadi radio news pada awal tahun 2009, perubahan itu dilakukan tidaklah

secara langsung, tetapi terdapat tahapan-tahapan yang dilakukan olehnya agar

dapat meyakinkan pihak top managment agar setuju dengan ide yang dibuat

olehnya.

Tujuan organisasi ditentukan oleh kepercayan kolektif dari para pimpinan

organisasi dan ini menciptakan perubahan di radio PRFM, saat para komisaris

mempercayai bapak Wan Abas sebagai direktur PRFM yang baru, segala

kepercayaan telah di berikan kepada Bapak Wan Abas. Selain itu tujuan

merupakan turunan dari visi masa depan dan sistem nilai organisasi, dengan

tujuan yang sama antara pemimpin perusahaan, pihak komisaris, dan karyawan di

perusahaan tersebut, perubahan yang dilakukan akan berjalan dengan baik.

Pemimpin organisasi yang memiliki tujuan yang jelas akan menciptakan keadaan

yang mendorong perilaku produktif. Tujuan dari komisaris dan pemimpin saat itu

adalah untuk terus dapat bertahan di zaman saat ini, dan dapat membiayai segala

kegiatan yang dilakukan tanpa harus membebani Pikira Rakyat sebagai induk

perusahaan sehingga dapat menjadi perusahaan media yang mandiri dan

profesional.

Bagan Latar Belakang Perubahan Radio Mustika Parahyangan menjadi

Radio PRFM :

Kesulitan Keuangan dan

kurangnnya profesionalitas

Radio parahiyangan dijual kepada

PT.Pikiran Rakyat

Menjadi radio wanita “Mustika

Parahyangan”

Menjadi radio

multi segment

Mengalami kemunduran,

bertahan 1th

Tidak ada

kemajuan

Menjadi radio

berita

PRFM 107.5

4.3 Proses Transformasi Radio PRFM 107,5 Bandung.

Ketika pergatian kepemimpinan dilakukan, bapak Wan Abas yang sudah

berada di perusahaan Pikiran Rakyat, sebagai wartawan Pikiran Rakyat kurang-

lebih 27 tahun merencanakan perubahan untuk radio Mustika Parahyangan, bapak

Wan Abas mulai ditunjuk sebagai pengelola radio Mustika Parahyangan di akhir

tahun 2008 mencoba untuk berfikir panjang, apa yang harus beliau lakukan untuk

membuat radio Mustika Parahyangan bangkit kembali, agar tetap dapat bersaing

di zaman sekarang ini, dimana saat ini sudah sangat banyak radio-radio lifestyle

M,kjyhftkg m1Bagan 4.1 Latar Belakang Transformasi Identitas Radio PRFM

yang berdiri di kota bandung dengan format-format siaran yang sangat baik. Pada

saat itu bapak wan abas melakukan perubahan pada tagline radio Mustika

Parahyangan pada saat itu dengan smart and beauty, hal ini dilakukan agar ada

unsur-unsur pendidikan dan pengetahuan di dalam radio Mustika Parahyangan

agar tidak hanya sebagai radio hiburan saja, setelah itu enam bulan kemudian

bapak Wan Abas pun melakukan perubahan kembali, dengan mengubah tagline

radio Mustika Parahyangan smart and beauty menjadi radio Mustika Parahyangan

dengan tagline inspairing news and music. Perubahan ini cukup besar, saat ini

banyak program dan konten-konten berita yang di masukkan di Mustika

Parahyangan Inspairing News and Music ini, dan format radionya pun sudah

mulai bergeser dari radio wanita, menjadi radio Multi segment dengan format

news. Ini menjadikan banyak pertentangan di dalamnya. Karena harus mengubah

suatu format radio, akan menimbukan banyak hal baik di posisi pendengar,

pengiklan, ataupun karyawan di dalam perusahaan tersebut. sehingga akhirnya

beliau melakukan diskusi dengan salah satu pendiri radio PRFM yaitu Indra

Bigwanto, yang saat ini menjadi konsultan radio PRFM.

Dengan pemikiran-pemikiran yang matang dan segala sesuatu yang telah

di persiapkan, bapak Direktur Radio PRFM melakukan persentasi kepada pihak

top Manager untuk melakukan perubahan terhadap radio Mustika Parahyangan.

PT. mustika parahyangan mengadakan rapat tahunan yang selalu diadakan untuk

membahas kemajuan atau kelangsungan radio PRFM. Dan saat inilah yang

digunakan oleh bapak Wan Abas untuk melakukan persentasi dan penjelasan

kepada seluruh kru dan pengurus radio Mustika Parahyangan tentang ide nya yang

akan melakukan perubahan terhadap Radio Mustika Parahyangan dari radio

wanita menjadi radio news. Ide dari bapak Wan Abas ini tidak secara langsung

disetujui oleh top managment, karena saat itu pihak top managment berfikir

bahwa untuk menjadi radio news akan sangat sulit, banyak beberapa radio news

yang tidak dapat bertahan, hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan pengiklan

untuk produk di radio news, tetapi pihak top manager pun pada akhirnya

menyetujui dengan ide untuk mengubah format tersebut, karena perubahan format

tersebut tidak dilakukan secara langsung, tetapi secara bertahap, karena apabila

dilakukan secara langsung pasti akan membuat penurunan secara drastis dari

pihak pengiklan yang saat itu sudah menjadi pengiklan tetap di radio Mustika

Parahyangan maupun dari pihak pendengar radio Mustika Parahyangan. Saat itu

Bapak Wan Abas pun ingin melakukan perubahan terhadap brand radio yang saat

itu adalah Mustika Parahyangan, menjadi Radio PRFM. Perubaha nama yang di

minta oleh Bapak Wan Abas ini mengundang permasalahan yang cukup serius,

karena saat itu bapak Wan Abas ingin menggunakan brand PR, dimana semua

masyarakat bandung khususnya sudah sangat mengenal brand tersebut sebagai

identitas dari media cetak koran Pikiran Rakyat. Hal yang sangat di takutkan oleh

pihak top manager dari induk persahaan Pikiran Rakyat saat itu adalah apabila

terdapat hal-hal yang tidak baik maka nama Pikiran Rakyat akan ikut terseret dan

rusak, tetapi saat itu bapak Wan Abas pun melakukan berbagai macam cara untuk

memastikan bahwa PRFM disini bukan Pikiran Rakyat, tetapi Parahyangan FM.

Dan segala hal yang dilakukan oleh radio PRFM tidak akan membawa bawa nama

Pikiran Rakyat sebagai induk perusahaan. Setelah berdebat cukup lama,

berargumentasi dan saling berstitegang, akhirnya pihak top managmen pun

menyetujui untuk menggunakan brand PRFM, hal ini dengan ketentuan dan syarat

yang sudah di buat oleh mereka.

Dalam perubahan dari radio lifestyle menjadi radio news ini radio PRFM

menyadari, bahwa dengan berubahnya segmentasi maka akan banyak sekali

perubahan-perubahan terhadap sistem-sistem di dalamnya. Radio news dianggap

paling tepat oleh PT mustika parahyangan untuk melakukan perubahan, karena

saat itu sudah banyak sekali radio-radio yag memiliki format musik, dan untuk

bersaing dengan radio-radio musik sangat berat, sehingga radio PRFM

memutuskan untuk menggubah format radionya menjadi radio news.

Oleh karena itu proses perubahan menjadi radio news ini dimulai dengan

melakukan berbagai persiapan-persiapan, dan perubahan ini tidaklah terjadi secara

langsung tetapi terdapat beberapa tahapan perubahan yang dilakukan oleh radio

PRFM, dan persiapan untuk menghadapi perubahan tersebut. Setiap divisi yang

berkaitan dengan perubahan ini harus menyiapkan diri masing-masing. Dan setiap

divisi mendapatkan tugas yang lebih untuk perubahan format siaran ini.

Dari penjelasan singkat di atas, dapat kita ketahui bahwa perubahan yang

sangat signifikan terjadi perubahan identitas radio mustika parahyangan yang

memiliki format lifestyle yaitu radio wanita di rubah menjadi format news di buat

oleh Drs. H. Wan Abas, ketika beliau menjabat sebagai direktur radio PRFM

107,5 Bandung. Sebelum di angkat sebagai direktur di radio PRFM 107,5

Bandung Drs. H. Wan Abas adalah Manajer Iklan dan Wartawan Pikiran Rakyat

yang bekerja sebagai wartawan lebih dari 16 tahun. Dengan backgrown wartawan

yang dimilikinya sehingga ia memiliki ide untuk melakukan perubahan radio

mustika parahyangan menjadi radio PRFM sebagai radio berita yang dibutuhkan

masyarakat.

Hasil perubahan format radio menjadi radio news yang dibuat radio PRFM

107,5 Bandung mendapat respon yang positif dari pendengar. Terciptanya ruang

publik di mana seluruh anggota masyarakat dapat berinteraksi, bertukar pikiran,

dan berdebat tentang masalah-masalah publik tanpa perlu merisaukan intervensi

penguasa ekonomi atau penguasa politik. Masyarakat pun menjadi antusias untuk

selalu mendengarkan radio PRFM karena radio PRFM dapat menjadi media yang

bisa menyampaikan aspirasi masyarakat, keluh kesah masyarakat kota bandung

khususnya. Radio PRFM menjadi radio yang dapat membantu masyarakat, PRFM

tahu betul bahwa ada begitu banyak persoalan di masyarakat, khususnya

masyarakat kota bandung tetapi belum ada media yang menjadi ruang publik

untuk berkeluh kesah.

Dengan perubahan yang telah dilakukan oleh radio PRFM, banyak

tanggapan positif dari masyarakat kota bandung, dan radio parahangan yang

akhirnya berubah menjadi radio PRFM pun mulai mendapatkan simpati

masyarakat, hal ini di karenakan masyarakat kota bandung membutuhkan media

untuk berkeluh kesah, dan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada

pemerintah. Dan hasil program siaran talkshow interaktif yang dilakukan oleh

radio PRFM menjadi program yang disukai oleh pendengar. Terciptanya ruang

publik dimana masyarakat kota bandung dapat berinteraksi, bertukar pikiran, dan

berdebat tentang masalah-masalah publik tanpa perlu merisaukan intervensi

penguasa ekonomi atau penguasa politik. Masyarakatpun menjadi antusias untuk

selalu mendengarkan radio PRFM karena PRFM tahu betul bahwa ada banyak

persoalan di masyarakat kota bandung khususnya dan membutuhkan media untuk

menjadi ruang publik mereka untuk menyampaikan keluh kesah mereka.

Perubahan tersebut menyebabkan adanya dampak di dalam sumber daya

manusia perusahaan, seperti yang kita ketahui sumber daya manusia adalah satu

hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Karywan di dalam sebuah

perusahaan adalah aset penting untuk kemajuan perusahaan tersebut, berubahnya

format siaran di radio PRFM ini membuat beberapa karyawan mengaami

kesulitan dan menjadi tidak nyaman di dalam bekerja di radio PRFM dengan

format baru ini. Hal ini membuat banyak karyawan radio PRFM yang tidak kuat

dengan format baru yang di buat oleh radio PRFM mengundurkan diri. Tercatat

pada januari 2011, jumlah karyawan yang tersisa saat itu hanya 12 orang, dari 27

orang yang ada. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pihak perusahaan dan

khususnya bapak Wan Abas yang saat itu menjadi agen perubahan di radio

PRFM. Perekrutan pun dilakukan, dan banyak orag-orang baru yang berkopenten

dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan dan di

butuhkan perusahan saat itu di dapat. Dan bagi karyawan yang saat itu msih mau

bertahan di radio PRFM pun terus di bimbing dan di berikan pelatihan agar dapat

menyesuaikan dengan perbahan yang ada.

Memang sangat banyak hal-hal yang harus dikerjakan olek karyawan-

karyawan radio PRFM saat masa transisi tersebut, mereka harus memikirkan

konten, memikirkan perubahan format siaran apa saja yang musti ada di dalam

sebuah radio berita, ketika masih terus bertansisi dan format siaran masih belum

baku, terus berubah, jadi ada pemikira lagi konseptual, bagaimana cloting-cloting

news dan lifestyle nya disitu tidak ditemukan titik terangnya, bagaimana siaran

PRFM di Inspairing news and musik terus bertransformat. Ketika masuk Indra

Bigwanto ketika tahun 2008-2009, awal 2008-2009 masuk Indra Bigwanto selama

1 tahun disini merubah total PRFM news channel. Mencari format siaran, mencari

insert, mencari titik baku identitas PRFM sebagai radio berita, Dan semua hal

tersebut dilakukan dalam waktu satu tahun, dan akhirnya saat ini PRFM sudah

baku dengan radio berita walaupun masih terdapat penambahan-penambahan

program baru, tapi pada dasarnya PRFM saat ini sudah menggunakan format

cityzmjurnalizm.

Walaupun terjadi ketakutan pada perubahan format yang dilakukan oleh

radio PRFM dari radio wanita menjadi radio berita ini, tetapi para kru dan top

managment serta para pemegang saham pun percaya bahwa bapak Wan Abas

sebagai mantan wartawan yang sudah banyak makan asam garam dunia

pemberitaan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Salah satu

permasalahan terbesar saat itu adalah kesulitan untuk mendapatkan pengikan,

seperti yang kita ketahui iklan dalam sebuah media adalah sumber penghasilan

mereka, maka mereka sangat memikirkan hal tersebut. Ketakutan-ketakutan

apabila tidak dapat mendapatkan pengiklan pun menjadi hal yang sangat di takuti.

Karena untuk menjual produk berita merupakan hal yang sangat sulit sebab

kebanyakan produk berita kurang menjual kepada pengiklan.

Menurut Jacob oetama dalam bukunya Perspektif Pers Indonesia,

(1987:29) mengemukakan bahwa pers tidak dapat membiayai dirinya sendiri dari

penghasilan langganan atau iklan, atau dengan kata lain dari usahanya sendiri.

Maka pers itu harus memperoleh subsidi dari pihak lain seperti pemerintah,

organisasi politik atau organisasi berkepentingan. Dalam situasi demikian pers

terhambat perkembangan profesional dan kebebasannya sehingga tidak akan dapat

berkembang dan menjalankan fungsi idealisme.

Tetapi dengan kepercayaan, semangat dan usaha yang keras, akhinya radio

PRFM berkembang cukup baik dan cepat, bahkan dalam kurun waktu tiga tahun,

mereka sudah dapat mencapai rating 15 besar dari hasil riset nielsen. Hal ini

berdampak sangat besar untuk perusahaan dan tentunya karyawan di dalamnya

sangat bangga dengan apa yang telah mereka kerjakan. Karena memang sudah

sangat lama mereka menginginkan agar radio mereka dapat masuk ke dalam 20

besar radio siaran swasta di bandung. Hal ini dapat kita lihat dari data hasil surfei

nielsen pada periode Januari – Maret 2012.

1

Tabel 4.3 Hasi Survei Nielsen periode Januari – Maret 2012

Ketakutan-ketakutan yang mereka fikir akan mendapatkan kesulitan dalam

mendapatkan pendengar ternyata tidak terjadi. Dalam kurun waktu tiga tahun saja

mereka sudah mendapatkan banyak pendengar setia radio PRFM, hal ini di

ceritakan pula oleh bapak Wan Abas sebagai direktur radio PRFM.

“Dari data yang tercatat aja ada 30ribu pendengar, 30ribu itu adalah

mereka yang susah-susah mau registrasi untuk memiliki kode pendengar

radio PRFM. yang menurut Nielsen itu kita reting ke 14 itu ada di angka

75 ribu pendengar dari hasil surfei nielsen, yang di catat di surfei, tapikan

di luar itu 75 ribu nggak mungkin 75 ribu pendengar, pasti ratusan ribu,

karena itu hanya yang kecatat aja, belum lagi pendengar2 lainnya yang

tidk aktif dan tidak mendaftarkan diri” (hasil wawancara dengan Bapak

Wan Abas, Direktur radio PRFM)

Setiap perubahan akan memengaruhi siapapun, apakah dia pihak

manajemen ataukah anggota organisasi. Perubahan bisa ditanggapi secara positif

ataukah negatif bergantung pada jenis dan derajat perubahan itu sendiri.

Ditanggapi secara negatif atau dalam bentuk penolakan kalau perubahan yang

terjadi dinilai merugikan diri manajemen dan anggota organisasi. Misalnya yang

menyangkut penurunan kompensasi, pembatasan karir, dan rasionalisasi anggota

organisasi. Sementara kalau perubahan itu terjadi pada inovasi proses perbaikan

mutu maka perubahan yang timbul pada manajemen dan anggota organisasi

adalah dalam hal pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengoperasikan teknologi

baru. Kalau itu terjadi pada perubahan motivasi anggota organisasi staf dalam

suatu tim kerja maka perubahan yang semestinya terjadi adalah terjadinya

perubahan manajemen mutu sumberdaya manusia. Itu semua tanggapan positif

atas terjadinya perubahan.

Untuk mencapai keberhasilan suatu program perubahan maka setiap orang

harus siap dan mampu merubah perilakunya. Hal ini sangat bergantung pada apa

yang mempengaruhi perilaku dan apa pula yang mendorong seseorang untuk

berubah. Faktor-faktor internal yang diduga mempengaruhi perilaku meliputi

pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau keyakinan, lingkungan dan visi

organisasi. Sementara faktor-faktor pendorong seseorang untuk berubah adalah

kesempatan memperoleh keuntungan nyata atau menghindari terjadinya kerugian

pribadi.

4.3.1 Pergantian Kepemimpinan

perubahan organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu

organisasi dari kondisi saat ini menuju kondisi di masa yan akan datang

yang di inginkan guna meningkatkan evektifitas dan efisiensi organisasi.

Suatu organisasi perlu melakukan perubahan dalam melakukan

kegiatannya, karena lingkungan organisasi terus menerus mengalami

perubahan, sehingga organisasi perlu melakukan perubahan jika ingn tetap

eksis dan sukses di masa mendatang.

Perusahaan atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan

berjalan ke arah yang akan di cita-citakan, apabila para pemimpinnya

sendiri di bagia apa pun tidak berubah dan tidak tumbuh. Sebuah

organisasi tidak akan tumbuh di luar sebelum para pemimpinnya tumbuh

di dalam. Jika seluruh unit kepemimpinan berubah secara positif, maka

pertumbuhan organisasi atau perusahaan akan terjadi secara otomatis.

Pemimpin yang lemah sama dengan organisasi yang lemah, dan pemimpin

yang kuat sama dengan organisasi yang kuat. Segala galanya akan naik

dan turun sesuai dengan kekuatan kepemimpinan.

Mengingat pentingnya upaya peubahan organisasional di tengah

lingkungan yang berubah cepat da bahkan sering kali bersifat discontinue,

dan mengingat strategis dan krusialnya bidang-bidang sasaran perubahan,

serta kompleks nya faktor-faktor yang dapat merintangi upaya perubahan,

maka perubahan terkadang tidak bisa terjadi secara alamiah. Perubahan

sering kali perlu di rancang, di rekayasa, dan di kelola oleh suatu

kepemimpinan yang kuat, visioner, cerdas, dan berorientasi

pengembangan.

Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat dari segi otoritas

yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan komitmen, karena

memimpin perubahan dengan segala kompleksitas permasalahan dan

hambatannya memerlukan power, keyakinan, kepercayaan diri, dan

keterlibatan diri yang ekstra. Seorang pemimpin tidak boleh bersikap pasif

terhadap tujuan-tujuan organisasi, melainkan harus mengambil sikap aktif.

Dengan begitu maka ia tidak akan mudah patah dengan hambatan dan

perlawanan. Ia justru akan bergairah menghadapi tantangan perubahan

yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemimpinannya.

Pemimpin perubahan juga harus visioner karena ia harus sanggup

melihat cukup jauh kedepan, kearah mana organisasi harus bergerak.

Kotler (1990) mengatakan bahwa memimpin perubahan harus di

mulai dengan menetapkan arah setelah mengembangkan suatu visi

tentang masa depan kemudian menyatukan, langkah orang-orang

dengan mengomunikasikan penglihatannya dan kemudian

mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan. Semua

itu dilakukan tanpa harus bersikap otoriter. Namun meskipin ia

mengundang partisipasi pemikiran dari anggota, tongkat

kepemimpinan tetaplah berada di tangannya.

Penggantian pemimpin atau manajer dalam suatu organisasi sedikit

banyak akan membawa perubahan dalam diri organisasi yang

dipimpinnya. Perubahan tersebut, antara lain menjadi lebih baik

prestasinya, menurun, atau mungkin akan tetap saja. Dalam suatu

pengamatan mendalam terhadap setiap perubahan yang dialami organisasi

sehubungan dengan adanya pergantian pemimpin suatu organisasi dalam

beberapa kasus, ternyata ada faktor di dalam diri setiap pemimpin yang

sedang berada di eselon atas setiap unit organisasi yang dapat menjadi

faktor yang menyebabkan organisasi yang dipimpinnya akan menjadi lebih

baik atau bisa juga lebih buruk.

Pegantian kepemimpinan yang dilakukan oleh radio PRFM,

membuat banyak perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Perubahan

identitas radio PRFM, yang dulunya adalah radio Mustika Parahyangan

adalah prubahan yang sangat berani, di pilih oleh bapak Wan Abas sebagai

pemimpin baru di radio Mustika Parahyangan saat itu, yang saat ini

bernama PRFM. Hal ini membuktikan, bahwa pergantian pimpinan dalam

suatu organisasi merupakan factor yang krusial dan menentukan bagi

"status" dan "wama" organisasi, mau seperti apa suatu organisasi

tergantung kepada pemimpinnya. Hal tersebut karena adanya peranan yang

strategis dalam meningkatkan komitmen seluruh jajaran organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Hal ini dapat

tercapai bila pimpinan mau mendorong seluruh anggota organisasi untuk

melaksanakan nilai-nilai inti organisasi, membina dan meningkatkan

saling percaya di antara para anggota, mendorong tumbuh-kembang rasa

memiliki, rasa tanggung jawab, dan mau melakukan mawas diri terhadap

seluruh kegiatannya. Perasaan satu kesatuan dalam persatuan yang kokoh,

dalam kelompok-kelompok yang dinamis melalui sikap-sikap

independensi dan interdependensi.

Apabila ada rencana-rencana perubahan, maka perubahan dan

segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan tersebut perlu dijelaskan

kepada seluruh anggota. Hal ini akan menyadarkan mereka tentang arti

penting perubahan, yang akhirnya akan membentuk dukungan dan

komitmen yang kuat dari para anggotanya.

4.3.2 Ide Membuat Format Baru

Keberadaan media penting untuk membentuk perspektif

masyarakat secara luas karena menyangkut penyebaran informasi. Media

sendiri merupakan organisasi yang menyebabkan informasi berupa produk

atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan budaya dalam

masyarakat. Media masa mempunyai pengaruh yang besar jika pesannya

disampaikan berulang kali. Media masa mempunyai pengaruh bagi

individu maupun bagi masyarakat dan budaya (sendjaja, 1994:175)

Persaingan media penyiaran termasuk adio pada dasarnya adalah

persaingan merebut perhatian audience. Untuk dapat merebut perhatian

audience, maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa

audience mereka dan apa kebutuhan mereka. Dala era persaingan dewasa

ini setiap radio harus memiliki stratgi pemasaran yang jelas.

Dalam hal merebut pasar audience, ada serangkaian langkah yang

berkesinambungan yang menurut kotller (morissan, 2009:166) terdiri atas

tiga tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning. Dimulai dengan

mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan pendengar dan orang-

orang yang berkaitan dengan radio seperti pengiklan dan mulai membagi

baginya dalam bentuk segmentasi. Penglola radio PRFM harus mencari

mengetahui siapa audiens nya. Selain itu pengelola radio PRFM juga harus

mengetahi dan mempelajari selera pendengar dan memahami prinsip-

prinsip yang membangun pendengar.

Setiap media harus bisa mengelola perusahaannya dengan sebaik

mungkin untuk dapat menarik minat masyarakat karena tanpa khalayak

suatu media tak mungkin bisa eksis di masyarakat. Hal ini tentunya tidak

lepas engan segmentasi audience yang sesuai dengan format siaran media

massa tersebut. Segmentasi penting untuk menentukan format siaran yang

meliputi pemilihan program dan daya siaran sesuai dengan target audience

yang dituju. Tujuan pebentukan format siaran adalah untuk memenuhi

sasaran khalayak secara spesifik dan untu kesiapan berkompetisi dengan

radio lainnya. Untuk itu, radio PRFM harus benar-benar memilih target

audience secara tegas jika tidak ingin kalah bersaing dengan radio lain

yang sudah lama bermain di radio news.

Perubahan format siaran yang dilakukan PRFM menjadi radio news

memang harus cukup keras dikerjakan karena para pendengar sudah

terlanjur mencap PRFM, yang dahulunya dalah radio Mustika Parhyangan

sebagai radio wanita. Disini PRFM mencba membuat sebuah format baru

yang berbeda dari sebelumnya. Mulai dari menyangkut progam,

pembiayaan, dan teknik tentu saja harus dipikirkan matang-matang dan

harus didiskusikan terlebih dahulu.

Untuk mendapatkan format baru, PRFM perlu membentuk

positioning. Positioning yang dibuat harus berkelanjuta dan selalu relevan

dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu perubahan

persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya, dan sebagainya.

Bila positioning sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis

maka dengan cepat PRFM harus mengubahnya. Dan inilah yang terjadi

pada Mustika Parahyangan yang telah bertransformasi menjadi radio

PRFM dengan melakukan repositioning. Hal tersebut terjadi karena

beberapa hal, diantaranya untuk menggapai pasar yang baru dan

menangkap tren baru yang bisa menghasilkan keuntungan.

Untuk membuat repositioning sekuat mungkin PRFM harus selalu

konsisten dan tidak berubah-ubah karena persepsi, identitas, dan

kepribadian yang terus menerus berubahubah akan menciptakan

ebingungan bagi para pendengar dan pemahaman ereka atas radio PRFM

akan pudar. Nantinya PRFM akan mengalami keburukan dan

positioningnya semakin tidak jelas.

Setelah mengalami proses yang sangat panjang, radio Mustika

parahyangan pun memtuskan membuat format news. Format siaran ini

telah berjalan selama tiga tahun dan pada juni 2010 mulai ditata dengan

baik. Menurut hermawan Kartajaya dlam bukunya Positioning,

Diferensiasi, dan Brand, pada prosesnya ada beberapa hal yang perlu di

perhatikan ketika Mustika Parahyangan atau PRFM membuat sebuah

format siaran baru :

1. Radio PRFM harus mampu melihat pasarnya secara kreatif dan

membagi-bagi pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan

kondisi psikografis-behavior tertentu. Dari sini kemudian PRFM akan

dapat memilih satu atau beberapa semen tersebut yang akan PRFM

jadikan sebagai target pasar yang disesuaikan dengan needs, wants,

dan expectations.

2. Bagaimana memilih segmen sebagai target pasar :

a. Bidik pasar yang ukurannya cukup besar. Kemudian pilih segmen

yang masih belum tinggi tingkat persaingannya, artinya pesaing

yang dihadapi tidak begitu banyak atau daya saing nya masih

lemah. Disini PRFM harus mampu memiliki kemampuan untuk

melayani segmen tersebut. Untuk di daerah Bandung format news

yang dipilih PRFM dengan sasaran dewasa mempunyai pesaing

sedikitnya tiga stasiun radio yaitu, Elshinta, dan Sindo Radio FM.

Tetapi radio-radio tersebut adalah radio-radio relay dari jakarta,

yang kebanyakan memberitakan informasi-informasi yang

sifatnya nasional.

b. Memposisikan produk, merek, dan perusahaan di dalam benak

pendengar target pasar tersebut. Sebab persaingan dalam

memperebutkan pendengar tidak dilakukan di pasar, tetapi di

benak si pendengar tersebut.

3. Positioning sangat penting karena merupakan reason for being bagi

radio PRFM. Itulah mengapa positioning disebut sebagai being

strategi. Ada empat kriteria untuk menentukan positioning, yaitu:

1. Pendengar : positioning harus dipersepsi secara positif oleh para

pendengar dan menjadi alasan mereka untuk mendengarkan. Ini

akan terjadi bila positioning PRFM mendeskripsikan value yang

PRFM berikan kepada para pendengar dan bila value ini benar-

benar merupakan suatu aset bagi mereka.

2. Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal

perusahaan radio PRFM. Dikatakan bahwa positioning

seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif

radio PRFM.

3. Didasarkan pada kajian atas pesaing (competitor). Positioning

haruslah bersifat unik, sehingga dapat dengan mudah

mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Bila unik, positioning

tidak akan udah ditiru oleh pesaing dan konsekuensinya bisa

suistainable dalam jangka panjang.

Dulu, program-program yang disajikan Mustika

Parahyangan terbilang cukup baik. Melalui positioning yang baru,

yakni radio multi segmen, PRFM mencoba menampilkan hal

yang berbeda saat PRFM beriprah menjadi radio wanita. Kini

PRFM lebih banyak memberikan informasi-informasi dan

menjadi media problem solving membuat antusias para pendengar

yang sudah sejak lama menginginkan adanya ruang publik

sebagai tempat berkeluh kesah mengenai masalah yang terjadi di

masyarakat, nlah keunikan PRFM yang baru. Perubahan

positioning ini didasarkan pada masalah kurangnya antusias

penengar saat menjadi radio wanita, sehingga positioning multi

segmen menjadi pilihan agar banyak menarik pendengar dan

pengiklan tentunya.

4. Dalam positioning PRFM harus membangun diferensiasi yang

kokoh. Diferensiasi adalah upaya untuk membedakan diri dengan

pesaing. Perbedaan ini diciptakan elalui tiga aspek, yaitu dari sisi

kontennya atau apa yang kita tawarkan (what to offer), dari sisi

konteksnya atau bagaimana cara kita menawarkannya (how to

offer), dan dari sisi infrastrukturnya yaitu faktor pemungkinnya

(enabler) baik teknologinya, SDMnya maupun kualitas yang kita

punyai.

Dalam format siaran yang lebih banyak menyajkan berita,

informasi, ada banyak hal yang PRFM ubah, salah satunya

pergantian penyiar. Sekarang PRFM bermain di positioning multi

segmen, dewasa muda, maka peyiarnya pun harus lebih dewasa

dan mengerti apa yang saat ini sedang terjadi yang sedang di

beritakan. Oleh karena itu harus ada regenerasi penyiar, karena

saat menjdi radio wanita, semua penyiar radio Mustika saat itu

adalah wanita.

5. Agar diferensiasi yang di bangun kokoh, maka PRFM harus

mem-back-up diferensiasi tersebut dengan konsep marketing mix

yang kokoh atau dengan istilah 4P, PRFM mengintegrasikan

tawaran (offer) perusahaan yang terdiri dari produk (product) dan

harga (price), dengan akses yang mencakup place (tempat

distribusi), dan komunikasi (promotion) untuk menciptakan suatu

kekuatan marketing di pasar. Hal tersebut sesuai dengan yang di

jelaskan morissan (2009), bahwa seorang perencana acara yang

baik akan selalu mempertimbangkan bagaimana agar acara

tersebut digemari. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

dan kuantitas program di dalam radio PRFM, harus

mempertimbangkan perencanaan program, yaitu:

a. Mempetimbangkan product, artinya materi program yang

dipilih haruslah yang bagus dan diharapkan akan disukai

audiens yang dituju.

b. Mempertimbankan price, artinya biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi atau membeli sekaligus menentukan tarif iklan

bagi pemasang iklan yang berminat memasang klan pada

program bersangkutan.

c. Mempertimbangan place, artinya kapan waktu siaran yang

tepat bagi program itu, pemilihan waktu siar yang tepat bagi

suatu program akan sangat membantu keberhasilan program

yang bersangkutan.

d. Mempertimbangkan promotion, artinya bagaiman

memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga

dapat endatangkan iklan dan sponsor.

6. Setelah marketing mix, langkah selanjutnya adalah menyusun

strategi sellingnya. Selling adalah taktik dalam menciptakan

hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Ini berarti bahwa

dalam menjual PRFM harus berorientasi jangka panjang dengan

pelanggan. Ini berarti bahwa dalam menjual PRFM harus

berorientasai jangka panjang dengan penciptaa relationship yang

haronis, jadi bukan semata mata hubungan yang sifatnya

transaksional jangka pendek. Ketika produk dipasar mulai

membanjiri para pendengar, radio PRFM harus menjual solusi

kepada pendengar, bukan sekedar mencari benefit.

Dalam membuat suatu program tentunya tidak terlepas dari biaya

produksi. Kini PRFM harus bergerak dari awal lagi karena telah

kehilangan banyak klien untuk menjual produknya. Para

pengiklan juga n=banyak yang mengalami regenerasi sehinga

PRFM harus melobi dan membentuk kerja sama kembali. PRFM

pun mulai menawarkan solusi kepada pengiklan.

“manager marketing melakukan pertemuan kembali

dengan para biro iklan nasional dan lokal di jakarta dan

bandung. PRFM harus menjalin kerjasama dengan baik,

karena sempat kehilangan beberapa pengiklan”

(wawancara dengan Ibu nien, manager marketing radio

PRFM)

7. Merek dikembangkan tidak hanya melalui iklan di media masa

atau dengan penetapan konfigurasi 4P yang solid. Yang lebih

penting merek dikembangkan melalui kreatifitas dalam

merumuskan konsep segmentasi dan targeting, pilihan positioning

yang tepat, pengembangan diferensiasi yang solid, yang didukung

oleh marketing mix dan strategi selling yang sesuai, serta

pengembangan service dan proses yang sesuai. Merek merupakan

equitas perusahaan yang menambah nilai jual bagi produk dan

jasa yang ditawarkan. Merek merupakan aset yang menciptakan

value bagi pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan

pengakuan atas kualitas.

Alasan radio PRFM mengganti namanya, dari radio Mustika

Parahyangan menjadi radio PRFM adalah dikarenakan perubahan

format siaran, yang pastinya membuat perubahan kepada segala

aspek di dalam perusahaan tersebut. Dan nama Mustika itu nama

yang mengidentikkan wanita, sehinga PRFM melakukan

perubahan brand.

4.3.3 Presentasi Kepada Pihak Komisaris

Dalam sebuah perusahaan yang menentukan di setujuinya ide yang

kita buat adalah pihak top managment, atau pada radio PRFM adalah pihak

komisaris. Saat memiliki ide untuk melakukan perubahan format siaran

dari radio lifestyle menjadi radio news direktur PRFM melakukan

presentasi kepada pihak komisaris.

Persentasi yang sudah dirancang sedemikian rupa oleh Bapak Wan

Abas saat itu di sampaikan kepada pihak komisaris, dengan berbagai

persiapan yang telah di persiapkan oleh direktur radio PRFM saat itu,

pihak komisaris pun menyetujui perubahan yang direncanakan oleh

direktur PRFM saat itu. Memang ada beberapa hal yang kurang di setujui

oleh pihak komisaris, yaitu menyangkut perubahan brand Mustika

Parahyangan menjadi PRFM. Tetapi hal ini akhirnya dapat di terima.

Ketidak setujuan nya saat itu memang sangat beralasan, pihak

komisaris tidak menginginkan terjadinya hal-hal buruk atas Pikiran

Rakyat, apabila Mustika Prahyangan melakuka kesalahan atau tindakan-

tindakan yang merugikan, sehingga nama Pikiran Rakyat sebagai induk

organisasinya juga akan tercoreng.

4.3.4 Kebijakan Komisaris

Menjadi apa suatu organisasi dapat dilihat dari siapa yang

memimpin organisasi tersebut. Pergantian kepemimpinan dapat menjadi

alasan yang sangat utama didalam perubahan suatu organisasi. Akibat dari

terus menurunnya pendapatan dan kurangnya eksistensi radio Mustika

Parahyangan pada saat itu, komisaris atau pemegang saham radio Mustika

Parahyangan pada saat itu, yang terdiri dari sembilan orang menunjuk

pimpinan baru yang kemudian mengambil alih semua kebijakan, yaitu

Bapak Wan Abas yang di percaya dapat mengelola radio Mustika

Parahyangan saat itu dengan baik.

Setelah itu pimpinan baru ini, yaitu Bapak Wan Abas membuat

kebijakan untuk mengubah format radio Mustika Parahyangan Dari

Format radio lifestyle atau hiburan, menjadi radio news. Perubahan

tersebut dilakukan dengan cepat oleh Bapak Wan Abas, hal ini

dikarenakan pihak komisaris atau pemegang saham telah menyerahkan

keseluruhannya kepada Bapak Wan Abas, hal ini dilakukan karena mereka

sudah sangat mengenal dan mengetahui dengan baik apa yang ingin

dilakukan oleh Bapak Wan Abas saat itu, karena pihak komisarislah yang

meminta Bapak Wan Abas saat itu untuk mengelola radio Mustika

Parahyangan yang saat itu kondisinya sedang tidak menguntungkan apa-

apa dan tidak menarik perhatian pendengarnya, sehingga banyak

pendengar yang meninggal kan radio Mutika Parahyangan, dan pindah ke

radio lain.

Karena Bapak Wan Abas telah di berikan kepercayaan oleh pihak

komisaris, beliau membuat kebijakan untuk mengubah radio Mustika

Parahyangan saat itu menjadi radio news, dan pengambilan keputusan

untuk merubah itu dilakukan secara singkat. Saat beliau di angkat menjadi

direktur radio Mustika Parahyangan saat itu beliau sudah mempersiapkan

berbagaimacam pemikiran yang beliau inginkan untuk mengubah format

radio Mustika Parahyangan dari radio wanita menjadi radio news. Beliau

melakukan presentasi kepada pihak komisaris dan pihak komisaris pun

menyetujui ide dari beliau untuk melakukan perubahan.

Langkah awal yang saya lakukan saat itu adalah memberikan

keyakinan kepada komisaris, yaitu pihak Pikiran Rakyat, untuk

mendengarkan persentasi saya, saya melakukan persentasi saat itu

kepada pihak top managment. Dan saat itu ternyata pihak top

managment sangat menyetujui ide saya, jadi saya sudah tidak

repot-repot lagi dalam meyakinkan pihak komisaris untuk

elakukan perubahan dari radio wanita menjadi radio berita. (hasil

wawancara dengan Bapak Wan Abass, Direktur radio PRFM)

Memang mengelola media penyiaran memberikan tantangan yang

tidak mudah kepada pengelolanya, sebagaimana ditegaskan peter pringle

(1991), yaitu pertama, media penyiaran dalam kegiatan operasinya harus

dapat memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham untuk menjadi

perusahaan yang sehat dan menghasilkan keuntungan. Namun di pihak lain

sebagai tanggan kedua media penyiaran harus mampu memenuhi

kepentingan masyarakat dimana radio itu berada.

Dalam operasinya pemilik atau pemegang saham hanya berfungsi

sebagai komisaris, tidak terlibat di kepengurusan atau tekhnik. Sedangkan

untuk kepengurusan radio PRFM, pemilik melimpahkan wewenangnya

kepada bapak Wan Abas yang ditunjuk sebagai direktur. Lewat direktur,

komisaris memang menginginkan perubahan radio Mustika Parahyangan,

dari radio wanita menjadi radio news, agar dapat mengikuti jejak induk

perusahaannya yaitu koran Pikiran Rakyat, hal ini diinginkan agar radio

Mustika Parahyangan dapat berjalan beriringan dengan induk

perusahaannya, dan saling membantu dalam memberikan pemberitaan

kepada masyarakat bandung. Jadi dari awal perubahan format siaran

menjadi radio news, kalaupun ada rapat dengan manager dan staf yang

lain, direktur lebih bicara mengenai konsep bagaimana Mustika

Parahyangan membuat diferensiasi dengan radio news lainnya, bukan lagi

membahas keputusan untuk mengambil format mana yang harus dipilih.

4.3.5 Rapat Interent Perusahaan

Setelah mendapatkan kebijakan dari komisaris untuk melakukan

perubahan format radio Mustika Parahyangan saat itu, rapat interent di

dalam organisasi Mustika Parahyangan pun dilakukan. Rapat seluruh

karyawan dan crew radio Mustika Parahyangan saat itu aan menghadiri

rapat terebut, dan dari penjelasan dan persentasi yang dilakukan langsung

oleh bapak Wan Abas selaku dirktur radio Mustika Parahyangan saat itu.

Rapat pun berjalan dengan sangat serius, banyak pro dan kontra datang

dari para karyawan Mustika Parahyangan saat itu, tetapi keputusan dari

pihak komisaris sudah menjadi alasan tidak dapat menlak nya para

kayawan untuk melakukan perubahan tersebut, perubahan ini dilakukan

untuk kemajuan bersama dan apabila ada karyawan yang tidak menyetujui

perubahan ini dapat mengundurkan diri dari perusahaan.

Dan saat itu semua karyawan akhirnya menyetujui perubahan yang

akan dilakukan oleh radio Mustika Parahyangan yang akhirnya mengubah

brand nya menjadi PRFM.

4.3.6 Pelatihan dan Berubahnya Visi dan Misi

Dari hasil rapat interent perusahaan yang dilakukan, akhirnya para

karyawan radio Mustika Parahyangan saat itu yang berubah menjadi Radio

PRFM menyetujui untuk di adakannya pelatihan yang akan di lakukan

setiap harinya, baik pelatihan dari pihak internal maupun pelatihan yang

dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan yang sengaja di datangkan oleh

direktur radio PRFM untuk menambah pengetahuan dari karyawan radio

PRFM. Selain itu, perubahan visi dan misi juga di bicarakan dalam rapat

tersebut, sehingga tujuan kedepan radio PRFM sudah jelas dan dapat di

laksanakan dengan baik.

4.3.6.1 Berubahnya Visi dan Misi

Sebenarnya manajmen media yang bertahan lama memiliki

karakteristik yang sudah mampu karena mereka sudah melakukan

berbagai usaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Namun

hal itu tidak terjadi pada radio PRFM yang telah melakukan

perubahan format siaran menjadi radio news.

Perusahaan yang tidak dapat bertahan dan tidak mengalami

kemajuan pada dasarnya dapat disebabkan oleh pimpinan, manager

ataupun karyawan yang tidak dapat menjalankan tugas mereka

dengan baik, dan kurangnya kreatifitas mereka dan tidak

memegang teguh budaya organisasi mereka yang berlandaskan

moral. Mereka lupa landasan, tujuan dan misi didirikannya

perusahaan. Dulu radio PRFM mempunyai visi dan berperan aktif

sebagai media informasi yang membangun kesadaran perempuan

sebagai bagian penting dari masyarakat di wilayah kota Bandung

dan sekitarnya. Radio PRFM juga yang dahuunya radio Mustika

Parahyangan juga concern terhadap perempuan, keluarga,

kesehatan, pendidikan, masyarakat kota Bandung. Dan adapun misi

Radio Mustika Parahyangan saat itu adalah berupaya untuk

memenuhi kebutuhan informasi serta hiburan bagi dan mengenai

perempuan, keluarga, kesehatan, pendidikan dan kota Bandung.

Tetapi saat ini visi dan misi radio PRFM sebagai radio news

adalah,

1. Produk Utama PT. Radio Mustika Parahyangan / PRFM 107.5

NEWS CHANNEL adalah penyelenggaraan radio siaran yang

bersifat informatif, interaktif dan menghibur, dengan berintikan

pada berita, informasi, musik dan bentuk program lainnya.

2. Penyelenggaraan radio siaran dilandasi oleh amanat UUD‟ 45,

mempertahankan kemerdekaan pers, membela hak-hak masyarakat

untuk mengemukakan pikiran secara lisan dan tulisan serta giat

mencerdaskan bangsa.

3. Berperan aktif sebagai media informasi yang membangun

kesadaran masyarakat Bandung khususnya dan Jawa Barat pada

umumnya.

Dan Misi Radio PRFM 107,5 Bandung saat ini adalah :

1. Bersinergi dalam jaringan kerja PT. Pikiran Rakyat Bandung;

secara aktif mendukung strategi pemasaran dan strategi

pemberitaan media-media di lingkungan PT. Pikiran Rakyat

Bandung.

2. Memperlihatkan kepada manajemen dan pemilik saham PT. Pikiran

Rakyat Bandung, bahwa PT. Radio Mustika Parahyangan mampu

menopang kegiatan operasional sendiri dan mengembalikan

investasi yang telah ditanamkan.

3. Membangun pengelolaan radio siaran yang sesuai dengan kaidah

bisnis dan aturan yang berlaku serta membuat pelaporan secara

berkala sesuai jadwal waktu dan standar yang berlaku umum.

Dari perubahan visi dan misi radio PRFM ini, pastinya

mengubah seluruh hal yang dulunya di lakukan saat radio ini

adalah radi wanita, dan saat ini sudah bertransformasi menjadi

radio news. Dari misi yang ingin di lakukan oleh radio PRFM saat

ini adalah dengan cara menjalin hubungan kerja sama yang baik

dan bersama-sama berjalan berirngan dengan Pikiran Rakyat,

sebagai induk perusahaan yang sudah lama dan sudah banyak

belajar tentang dunia pemberitaan, dan dapat saling membantu dan

terjalinnya kerjasama yang baik antar group. Dan radio PRFM ngin

menjadi radio yang independent, dapat berdiri sendiri tanpa adanya

bantuan dana dari induk perusahaan. Hal ni di karenakan pada saat

menjadi radio wanita, biaya operasional perusahaan radio mustika

parahyangan saat itu di topang oleh induk perusahaan dan selalu

membebani induk perusahaan.

4.3.6.2 Pelatihan Kepada Karyawan

Memberikan pelatihan kepada karyawan merupakan proses

yang sangat penting dalam perubahan yang dilakukan oleh radio

PRFM dari format radio lifestye menjadi radio news. Seperti yang

telah kita ketahui, karyawan atau sumber daya manusia yang ada di

suatu perusahaan adalah aset utama yang sangat penting bagi

kemajuan dan berjalannya suatu perusahaan. Perubahan yang

terjadi pada PRFM ini mengakibatkan dibutuhkannya pelatihan-

pelatihan dan pelajaran-pelajaran baru, yang di karenakan

perubahan format siaran radio PRFM ini adalah perubahan yang

sangat besar, dari radio lifstyle dengan target positioning nya pada

saat itu adalah wanita, kemudan berubah haluan menjadi radio

news.

Pelatihan yang dibuat oleh radio PRFM tidak hanya

pelatihan di dari dalam perusahaan saja, tetapi ada beberapa pihak

luar yang sengaja di undang oleh Bapak wan abas selaku direktur

radio PRFM untuk memberikan pelatihan kepada karyawan-

karyawan yang berada di dalam perusahaan radio PRFM. Karena di

dalam perubahan format menjadi radio news, pasti membuat para

karyawan bingung dan tidak engetahui banyak tentang radio news,

maka dari itu hal terpenting yang harus dilakukan pada proses

perubahan ini adalah memberikan pelatihan kepada seluruh

karyawan.

Perubahan tersebut menyebabkan adanya dampak di dalam

sumber daya manusia perusahaan, seperti yang kita ketahui sumber

daya manusia adalah satu hal yang sangat penting di dalam sebuah

perusahaan. Karyawan di dalam sebuah perusahaan adalah aset

penting untuk kemajuan perusahaan tersebut, berubahnya format

siaran di radio PRFM ini membuat beberapa karyawan mengaami

kesulitan dan menjadi tidak nyaman di dalam bekerja di radio

PRFM dengan format baru ini. Hal ini membuat banyak karyawan

radio PRFM yang tidak kuat dengan format baru yang di buat oleh

radio PRFM mengundurkan diri. Tercatat pada januari 2011,

jumlah karyawan yang tersisa saat itu hanya 12 rang, dari 27 orang

yang ada. Tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi pihak

perusahaan dan khususnya bapak Wan Abas yang saat itu menjadi

agen perubahan di radio PRFM. Perekrutan pun dilakukan, dan

banyak orag-orang baru yang berkopenten dan memiliki

kemampuan yang sesuai dengan apa yang di inginkan dan di

butuhkan perusahan saat itu di dapat. Dan bagi karyawan yang saat

itu masih mau bertahan di radio PRFM pun terus di bimbing dan di

berikan pelatihan agar dapat menyesuaikan dengan perbahan yang

ada. Seperti kutipan yang di ungkapkan oleh Bapak Wan Abas saat

itu,

“Apabila mereka tidak sangup, mereka tidak bisa mengikuti

apa yang saya rencanakan, mereka bisa keluar dan

mengundurkan diri. Karena untuk radio news, kita memang

membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki

wawasan luas, dan di usahakan sumber daya manusia yan

memiliki latar belakang jurnalis. Kita mau nya yang

sanggup dengan apa yang harus mereka kerjakan. Mereka

bilang saat di rapat besar itu bisa tau nya di kenyataannya,

saat berjalannya program tidak bisa, kalau seperti it tidak

jalan dong konsep saya, tim itu kan harusnya pertama mau,

kedua bisa, udah jalan. Tetapi ternyata mereka tidak bisa,

saya juga memberikan banyak pelajaran dan pelatihan

kepada mereka, tetapi ternyata hanya beberapa orang saya

yang dapat mengikuti pelatihan yang saya berikan. Dan

mereka yang akhirnya merasa tidak bisa mengikuti cara

kerja saya pun keluar da mengundurkan diri. Toh, saya

tidak membiarkan mereka begitu saja kok, saya

memberikan banyak cara agar mereka dapat mengikuti

perubahan ini, salah satu strategi yang saya lakukan yah itu,

pelatihan. Pelatihan internal kita yang kasih, saya sendiri

yang memberkan pelatihan kepada mereka. Hingga

pelatihan-pelatihan lain yang saya lakukan denga konsultan

dari luar, agar kita dapat membudayakan radio ini sebagai

radio jurnalistik. Dan saya ingin habit karyawan nya

berubah dari radio music yang dahulunya santai menjadi

lebih cekatan, karena radio news itu membutuhkan orang-

orang yang cepat tanggap terhadap keadaan, memberikan

laporan yang cepat tentan semua kejadian yang terjadi

masyarakat” (kutipan wawancara dengan Bapak Wan Abas,

direktur PRFM)

Dari kutipan wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa

dalam mengembangkan sumber daya manusianya, radio PRFM

sering melakukan pelatihan kepada karyawan yang saat ini masih

bertahan di radio PRFM, dan saat perbahan dari radio wanita

menjadi radio news PRFM kehilangan hampir 70 persen

karyawannya saat itu, dan pada akhirnya radio PRFM pun

melakukan rekuitment karyawan-karyawan baru yang sesuai

dengan format baru yang dibuat oleh radio PRFM. Karena banyak

karyawan yang mengundurkan diri dari radio PRFM saat itu karena

merasa tidak dapat bertahan dengan format baru di radio PRFM

dikarenakaan untuk menjadi radio news membutuhkan keahlian,

kemampuan, dan ilmu yang cukup banyak. Dan radio news tidaklah

radio yang santai, karena harus selalu melaporkan setiap kejadia

dengan cepat, tepat dan akurat, tidak seperti pada radio wanita yang

santai.

Kebenaran dari keadaan inipun di ungkapkan oleh salah

satu karyawan dari radio PRFM yang mengalami perubahan yang

dilakukan oleh radio PRFM.

Pengalaman saya ketika terjadi transisi, transformasi,

transformat, dari radio mustika sebagai radio perempuan

menjadi radio setengah perempuan dan setengah berita,

tersus menjadi saklek radio berita seperti saat ini, saya

mengalami itu. Pengalamannya saya ketika dulu sata selama

setahun ya, selama satu tahun setengah saya mengalami di

mustika fm di smart and beautiful, dimana saat itu disitu

adalah radio perempuan full seratus persen perempuan,

konten siaran tentang perempuan, dan saat ketika radio

peremua ini berubah lagi menjadi inspairing news and

music itu gaya-gaya siaran, konten, dan dinamika kerjanya

itu semua berubah, yang awalnya rada sedikit santai

sekarang sedikit berubah ketika saat itu ya, yang awalnya

saya bekerja hanya 10 jam, menjadi 12 jam. Tetapi saat itu

saya baru merasakan bahwa ini yang namanya kerja, selalu

ada yang di kerjakan dan banyak ilmu yang saya dapat dari

perubahan ini, pelatihan-pelatihan yang sangat bermanfaat

diberikan oleh bapak Wan Abas, dan datangnya Indra

Bigwanto sebagai konsultan dari luar yang sangat hebat.

Mambuat saya dapat ilmu yang sangat baik disana”.

(kutipan wawancara dengan Kang Aris, sebagai Redaktur

Radio PRFM)

4.3.7 Perekrutan Karyawan Baru

Dalam mengembangkan sumber daya manusianya, radio PRFM

sering melakukan pelatihan kepada karyawan yang saat ini masih bertahan

di radio PRFM, dari pelatihan-pelatihan yang di adakan setiap harinya oleh

PRFM ternyata banyak karyawan PRFM yang tidak dapat bertahan di

radio tersebut karena ketidak sesuaian dan tidak mampu nya mereka dala

perubahan format siaran yang baru, dan saat perbahan dari radio wanita

menjadi radio news PRFM kehilangan hampir 70 persen karyawannya saat

itu, dan pada akhirnya radio PRFM pun melakukan rekuitment karyawan-

karyawan baru yang sesuai dengan format baru yang dibuat oleh radio

PRFM. Karena banyak karyawan yang mengundurkan diri dari radio

PRFM saat itu karena merasa tidak dapat bertahan dengan format baru di

radio PRFM dikarenakaan untuk menjadi radio news membutuhkan

keahlian, kemampuan, dan ilmu yang cukup banyak. Dan radio news

tidaklah radio yang santai, karena harus selalu melaporkan setiap kejadia

dengan cepat, tepat dan akurat, tidak seperti pada radio wanita yang santai.

4.3.8 Mengubah Struktur Organisasi

Perubahan terhadap struktur organisasi adalah salah satu proses

perubahan yang dilakukan oleh PRFM, hal ini di sebabkan berubahnya visi

perusahaan. Komponen organisasi yang amat sering dijadikan sebagai

salah satu sasaran perubahan organisasional adalah stuktur organisasi.

Perubahan dalam struktur organisasi di radio PRFM saat melakukan

perubahan format siaran meliputi :

1. perumusan dalam rumusan atau segi-segi tertentu pada tujuan yang telah

ditetapkan. Tujuan yang telah di tetapkan menyebabkan berubahnya

struktur organisasi di dalam PT. Mustika Parahyangan.

2. Perubahan dalam mision yang hendak diemban, misi yang telah di

tetapkan juga menjadi salah satu hal yang mempengaruhi struktur

organisasi.

3. Perubahan dalam rumusan, sifat dan jenis tugas pokok, tugas dan kegiatan

operasional.

4. Perubahan dalam beban kerja yang dipikul oleh organisasi sebagai

keseluruhan atau komponen-komponen tertentu dari organisasi.

Transormasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM ini

mengakibatkan perubahan pada sistem organisasi di dalam perusahaan ini,

adanya divisi baru dan di hilangkannya beberapa divisi lama agar dapat

menyesuaikan dengan tujuan yang telah di sepakati bersama membuat

banyak hal yang harus di pelajari dan di ubah di dalam struktur organisasi.

Di bawah ini akan di jelaskan perubahan apasaja yang terjadi pada struktur

organisasi di dalam perusahan.

2Bagan 4.2 Stuktur Divisi Oprasional Mustika Parahiyagan

gambar di atas ini adalah gambaran struktur organisasi pada radio

Mustika Parahyangan pada saat berada di format siran lifstyle, pada

gambar grafik di atas dapat di lihat bahwa radio PRFM saat itu di pegang

oleh diektur operasional yang tugasnya bertanggung jawab terhadap

perkembangan dan kemajuan dari Radio Mustika sebagai anak perusahaan

dari Harian Umum Pikiran Rakyat. Dan memberikan laporan kepada

induk perusahaan setiap bulannya. dan di bawahnya ada General Manager

yang membantu pengelolaan radio saat itu dan bertugas dan bertanggung

jawab terhadap kemajuan dan perkembangan Radio Mustika, dan menjadi

pemimpin bagi seluruh staf dan karyawan Radio Mustika secara langsung.

Dan di bawah general manager terdapat divisi-divisi yang menjalankan

tugasnya masing-masing dalam perusahaan, diantaranya adalah divisi

traffic yang Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas

administrative yang dibutuhkan dan digunakan departemen marketing.

Menentukan dan memasukkan iklan yang akan tayang pada log siaran,

Acount Executive yang bertanggung jawab dengan pencapaian target

penjualan dan pelaksanaan pemasaran yang telah disepakati dalam sebuah

rapat tertutup, program director yang bertanggung jawab atas program

acara yang telah dirancang dan ditentukan. Membuat format clock yang

akan dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi secara tidak langsung

program acara yang sedang berlangsung, Operator Produksi yang

bertanggungjawab atas program acara yang telah dirancang dan

ditentukan. Membuat format clock yang akan dijadikan sebagai bukti siar.

Mengawasi secara tidak langsung program acara yang sedang berlangsung,

produser acara Bertanggung jawab dengan program acaranya sendiri,

membuat topik yang akan disampaikan oleh penyiar kepada pendengar.

Membuat script. Dan menjadi partner penyiar. Produser feature yang

Bertanggungjawab dengan feature-feature yang mengudara. Dan

memnyiapkan, mengatur, menentukan talent, serta membuat konsep

feature komersil dari klien maupun feature event tertentu, script writer

yang Bertugas dan bertanggungjawab dengan penulisan naskah siaran

yang ditentukan oleh produser dari masing-masing program. Reporter

yang Bertanggungjawab dengan berita-berita yang menjadi bahan untuk

content pada website, dan on air reporting,yang ditentukan oleh seorang

Program Director. Sedangkan dalam struktur organisasi program, meliputi

playlist music officer, produser, produksi, scriptwriter, dan announcer

yang menjadi ujung tombak sebuah radio. Dipimpin oleh seorang program

director yang bertanggungjawab dengan semua program dan tools-nya.

3Bagan 4.3 Sturktur Organisasi Mustika Parahiyangan

Masing-masing jabatan mempunyai pekerjaan yang harus

dilakukan dan yang menjadi tanggungjawab. Setiap jabatan mempunyai

peran yang berbeda-beda. Pemilahan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan

background pendidikan yang berbeda-beda pula, dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan radio sebagai media massa yang menyebarkan

informasi dan mencari keuntungan, di bawah ini akan di jelaskan secara

lengkap pada tabel job description :

Jabatan, Nama dan Job Description

No Jabatan Nama Keterangan

1. Direktur

Operasional

Perdana

Alamsyah

Bertanggung jawab terhadap

perkembangan dan kemajuan dari Radio

Mustika sebagai anak perusahaan dari

Harian Umum Pikiran Rakyat. Dan

memberikan laporan kepada induk

perusahaan setiap bulannya.

2. General

Manager

Tata Karwata

Widjaja

Bertugas dan bertanggungjawab

terhadap kemajuan dan perkembangan

Radio Mustika, dan menjadi pemimpin

bagi seluruh staf dan karyawan Radio

Mustika secara langsung.

3. Traffic Ary Aryani

Fauzan

Bertanggungjawab dalam melaksanakan

tugas-tugas administrative yang

dibutuhkan dan digunakan departemen

marketing. Menentukan dan

memasukkan iklan yang akan tayang

pada log siaran.

4. Account

Executive

Nien Sagita,

Agus

Muhammad

Ridwan, Iwan

Setyawan

Bertanggungjawab dengan pencapaian

target penjualan dan pelaksanaan

pemasaran yang telah disepakati dalam

sebuah rapat tertutup.

5. Program

Director

Priadi Zalman

Yudha

Bertanggungjawab atas program acara

yang telah dirancang dan ditentukan.

Membuat format clock yang akan

dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi

secara tidak langsung program acara

yang sedang berlangsung.

6. Operator

Produksi

Agus idwan Bertanggungjawab atas program acara

yang telah dirancang dan ditentukan.

Membuat format clock yang akan

dijadikan sebagai bukti siar. Mengawasi

secara tidak langsung program acara

yang sedang berlangsung.

7. Produser

Acara

Priadi Zalman

Yudha, Asep

Taopik

Bertanggungjawab dengan program

acaranya sendiri, membuat topik yang

akan disampaikan oleh penyiar kepada

pendengar. Membuat script. Dan

menjadi partner penyiar.

8. Produser

Feature

Popi Puspita Bertanggungjawab dengan feature-

feature yang mengudara. Dan

memnyiapkan, mengatur, menentukan

talent, serta membuat konsep feature

komersil dari klien maupun feature

event tertentu.

9. Scriptwriter Rahmi Dwi

Nidyasari, Aris

Hermansyah

Bertugas dan bertanggungjawab dengan

penulisan naskah siaran yang ditentukan

oleh produser dari masing-masing

program.

10 Reporter Rahmi Dwi

Nidyasari, Aris

Bertanggungjawab dengan berita-berita

yang menjadi bahan untuk content pada

Hermansyah website, dan on air reporting,yang

ditentukan oleh seorang Program

Director.

11. Announcer Desi Budianti,

Ferry Utomo,

Lien

Nurmaulina,

Nien Sagita,

Popi Puspita,

Wienny Siska

R, Yati

Mulyati,

Prasetyo Adhi,

Glen Sahetapi,

Tasya

Wisaksono

Bertanggungjawab atas siaran dari

masing-masing program, serta

pencapaian target kualitas peningkatan

pendengar maupun acara itu sendiri.

2 Tabel 4.2 Jobdesc Karyawan PT.Mustika Parahyangan

(Sumber: Company Profile Radio Mustika dan Wawancara dengan Direktur

Bapak Wan Abas)

Berbeda dengan struktur organisasi yang saat ini di bentuk saat

radio PRFM melakukan perubahan format siaran menjadi radio news,

yaitu dapat dilihat pada bagan 3.1 Struktur Organisasi. Dari bagan

tersebut dapat kita lihat, ada beberapa perbedaan yang terjadi di sistem

organisasi PRFM saat berubah format menjadi radio news. perubahan

pertama dapat kita lihat dari adanya divisi baru radio yaitu divisi redaktur

atau redaksi yang dikepalai oleh pemred atau pemimpin redaktur yang

mengantikan divisi program.

4.3.9 Menentukan Program Siaran

Program siaran adalah aset utama perusahaan untuk di jual ke

pemasang iklan, karenanya penyusunan dan pelaksanaan program siaran

harus dirancang seemikian rupa agar meraih sebanyak mungkin pendengar

dan meningkatkan kepopuleran radio PRFM. Program siaran diupayakan

selalu seimbang antara penyajian yang menarik dengan nilai isi acara.

Maka dari itu merancang program siaran adalah proses yang sangat

penting dalam perubahan ini

Dengan adanya program-program yang saat ini ada di radio PRFM,

salah satu program unggulan disana adalah program berita dari anda.

Program berita dari anda ini berisikan laporan-laporan yang disampaikan

oleh pendengar yang tentunya sudah di selidiki terlebih dahulu oleh bagian

redaksi disana kebenarannya. Program ini lah yang menjadi daya tarik

radio PRFM saat ini.

Program ini berisikan laporan-laporan dari para pendengar, keluh

kesah dan tempat untuk menyampaikan aspirasi masyarakat bandung.

Pendengar dapat menyampaikan segala macam keluh kesah mereka di sini,

dan pihak redaksi akan mengolah laporan tersebut dan mencarikan bantuan

dan solusi yang tepat untuk membereskan keadaan yang membuat warga

atau masyarakat bandung merasa kurang nyaman. Seperti berita

kemacetan, jalan rusak, listrik mati, ataupun berita-berita kehilangan dapat

di laporkan ke radio PRFM. Dengan program-program yang baik, pastinya

akan dapat menarik pendengar untuk selalu mendengarkan radio PRFM.

4.3.9.1 Menarik Pendengar

Keberadaan media penting untuk membentuk perspektif

masyarakat secara luas karena menyangkut penyebaran informasi.

Media sendiri merupakan organisasi yang menyebabkan informasi

berupa produk atau pesan yang memengaruhi dan mencerminkan

budaya dalam masyarakat. Media masa mempunyai pengaruh yang

besar jika pesannya disampaikan berulang kali. Media massa

mempunyai pengaruh bagi individu maupun bagi masyarakat dan

budaya (sendjaja, 1994:175)

Persaingan media penyiaran termasuk radio pada dasarnya

adalah persaingan merebut perhatian audience. Untuk dapat

merebut perhatian audience, maka pengelola stasiun penyiaran

harus memahami siapa audience mereka dan apa kebutuhan

mereka. Dalam era persaingan dewasa ini, setiap radio harus

memiliki strategi pemasaran yang jelas.

Dalam hal merebut pasar audience, ada serangkaian langkah

yang berkesinambungan yang menurut kotler (morissan, 2009:166)

terdiri atas tiga tahap, yaitu segmentasi, targeting, dan positioning.

Dimulai dengan mencari tahu apa yang diinginkan oleh pendengar

dan orang-orang yang berkaitan dengan radio seperti pengiklan dan

mulai membagi baginya dalam bentuk segmentasi. Pengelola radio

PRFM harus mencari tahu siapa audience nya. Selain itu, pengelola

PRFM juga perlu mempelajari selera pendengar dan memahami

prinsip-prinsip yang membangun pendengar.

Di zaman seperti saat ini agar kita dapat terus bertahan,

suatu organisasi harus dapat mengetahui dan peka terhadap

kebutuhan masyarakatnya. Seperti pada zaman ini, sudah

banyaknya radio-radio yang menyajikan hiburan kepada

masyarakat, banyak pilihan radio untuk menghibur masyarakat,

tetapi ternyata pada kenyataannya masyarakat juga sangat

membutuhkan wadah untuk berkeluh kesah dan menyampaikan

aspirasinya kepada pemerintah. Ataupun laporan-laporan lainnya,

karena masih sangat banyak masyarakat yang tidak tahu harus

melaporkan kepada siapa, dan banyak yang malas melaporkan hal-

hal yang terjadi karena managment yang sulit dan aturan-aturan

yang berbelit belit. Maka dari itu radio PRFM sangat mengerti

kebutuhan masyarakat, sehingga akhirnya PRFM menjadi media

radio yang di butuhkan oleh masyarakat, karena dapat membatu

masyarakat.

Segmentasi radio berita sangat luas, dapat mencakup semua

usia dan gender, walaupun sasaran utama dari radio PRFM ini

adalah dewasa, dan lebih kepada gender laki-laki tetapi tidak

menutup kemungkinan untuk wanita, anak-anak dan remaja, semua

usia berhak mendengarkan berita-berita dan informasi yang akan di

sampaikan. Dan segala usia dan gender berhak untuk melaporkan

keluh kesahnya kepada media radio PRFM sebagai media

penghubung antara masyarakat dengan instansi-instansi yang

terkait di dalam permasalahan tersebut.

4.3.9.2 Menarik Pengiklan

Iklan di dalam media radio adalah sumber pemasukan,

persaingan media penyiaran pada dasarnya dalah persaingan

merebut perhatian audiens dan untuk dapat merebut perhatian

audiens maka pengelola stasiun penyiaran harus memahami siapa

audiens mereka dan apa kebutuhan mereka. Dalam era persaingan

dewasa ini, setiap media penyiara harus memiliki strategi yang

jelas dalam merebut audiens. Menurut bapak Wan Abas, merubah

format menjadi berita bertujuan untuk merebut perhatian pendengar

agar lebih luas, apabila banyak audiens, pengiklan akan tertarik

untuk beriklan di radio PRFM.

Untuk mendapatkan audiens pengelola radio harus memiliki

program yang menarik. Program siaran adalah aset utama

perusahaan untuk dijual ke pemasang iklan. Karenanya penyusunan

dan pelaksanaan program siaran harus dirancang sedemikian rupa

agar meraih sebanyak mungkin pendengar dan meningkatkan

kepopuleran radio PRFM. Program siaran diupayakan selalu

seimbang antara penyajian yang menarik dengan nilai isi acara.

Pengelola media terdiri dari dua sisi, yaitu sisi idealisme

dan sisi komersialisme. Dalam penerapannya pada manajemen

media, keduanya saling berkaitan dan saling membutuhkan.

Sebaiknya dalam pengelolaan perusahaan media massa terdapat

keseimbangan antara idealisme dan komersialisme. Dalam

komersialisme ikla meman sangat memegang peran penting dalam

mendorong kemajuan PRFM dan ikut berperan dalam menentukan

kelangsungan hidup media. Sukses atau gagalnya bagian iklan akan

menentukan apakah stasiun penyiaran akan mengudara atau

tenggelam.

Siaran iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi

stasiun swasta. Iklan itu ibarat nyawanya radio. Tanpa iklan,

sebuah media akan lumpuh.

“sebagai lembaga ekonomi penerbitan pers harus dijalankan

dengan merujuk kepada kaidah ekonomi, efisiensi dan

efektivitas. Secara manajerial, pers harus memetik untung

dan sejauh mungkin menghindari kerugian. Dalam kerangka

ini apapun sajian pers tidak bisa dilepaskan dari nilai bisnis

komersial sesuai dengan pertimbangan dan tuntutan pasar.

Hanya dengan berpijak kepada nilai-nilai komersial,

penerbitn pers bisa mencapai cita-citanya yang ideal.

Tegasnya idealisme tanpa komersialisme hanya sebuah

ilusi” (sumadiria, 2005:47)

Setelah radio PRFM melakukan transformasi identitas,

pemasukan perusahaan mulai bertambah. Hal ini sangat

mengejutkan, karena pemikiran dari beberapa pihak saat itu adalah,

radio berita pasti akan sulit untuk mendapatkan iklan. Hal ini

terjadi karena domplain dari induk perusahaannya yaitu surat kabar

Pikiran Rakyat, saat format radio Mustika parahyangan radio

lifestyle dengan audience wanita, induk perusahaan tidak dapat

memberikan banyak bantua untuk iklan, karena target market

mereka yang berbeda. Tetapi saat sudah melakukan transformasi

sebagai radio news, radio PRFM pun mendapatkan banyak order

iklan dari induk perusahaannya yaitu media cetak Pikiran Rakyat.

Sehingga pendapatan radio PRFM pun meningkat. Dan karena

sudah banyak perusahaan-perusahaan dari berbagai jenis usaha

yang telah bekerja sama dengan surat kabar Pikiran Rakyat,

sehingga untuk mendapatkan klien lokal menjadi lebih mudah.

Selain itu, media cetak Pikiran Rakyat pun menyediakan

satu halaman penuh koran untuk mempromosikan radio PRFM

dengan format baru, yaitu radio news dalam waktu 1 bulan terus di

promosikan perubahan radio mustika parahyangan bertransformasi

menjadi radio news.

Dan untuk marketing nya pun saat ini apabila inggin

menawarkan produk kepada klien, dapat memberikan sesuatu yang

berbeda di bandingkan penawaran-penawaran dari radio lain.

Karena apabila melakukan talkshow di radio PRFM, berita

mengenai talkshow tersebut akan di pasang di koran Pikiran Rakyat

di H-1 dari hari talkshow yang akan berlangsung. Ini akan menarik

minat pengilan untuk melakukan promosi di radio PRFM. Di

tambah lagi dengan jumlah pendengar yang banyak.

Pendengar yang aktif setiap hari nya dapat dilihat dari

banyaknya sms yang masuk setiap harinya, statistik di bawah ini

dapat memberikan penjelasan banyaknya pendengar yang aktif dari

banyaknya sms yang masuk.

Banyaknya pendengar yang menyetel sebuah channel

tertentu, tentu saja menguntungkan bagi stasiun radio tersebut

untuk menarik pengiklan. Para pengiklan senang memasarkan

produknya melalui radio sebab penyiaran radio memiliki

kemampuan untuk meyakinkan pendengar dan menjadi alat penting

bagi media periklanan agar masyarakat mendengarkan produk

mereka dan membelinya. Oleh karena itu, perkembangan penyiaran

radio masa kini, lebih berorientasi kepada industri penyiaran yang

menghasilkan atau mendapatkan uang.

3 Diagram 4.3 : Jumlah pesan yang masuk setiap bulannya

Dari grafik di atas dapat kita lihat, rata-rata sms yang masuk

setiap bulannya mencapai angka 20.000 sms setiap bulannya, dan

setiap harinya bisa mencapai 2000 sms. Dengan jumlah pendengar

yang aktif setiap harinya yang banyak, membuat radio PRFM

mendapatkan tempat di hati para pengiklan.

Bagi sebagian besar perusahaan atau produsen, beriklan di

penyiaran radio menjadi suatu pilihan yang menarik, di samping

sebagai sumber informasi iklan juga bisa dipandang sebagai media

hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika disiarkan

di penyiaran radio. Begitu pula perkembangan radio di indonesia,

bagi sebagian besar perusahaan yang memahami promosi radio

merupakan investasi, karena iklan menjadi suatu pilihan sebagai

media komunikasi yang efektif.

4.3.10 Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran

pemasaran yang sangat penting, inti dari komunikasi pemasaran

adalah menyampaikan pesan kepada khlayak mengenai keberadaan

sebuh produk di dalam pasar. Konsep yang secara umum sering

digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut

bauran promosi. (Sutisna, 2001:267).

Promosi adalah salah satu cara atau strategi yang dilakukan

oleh radio PRFM dalam menarik pengiklan, cara promosi yang

dilakukan oleh radio PRFM saat berubah format dari radio lifestyle

menjadi radio musik tidak terlalu banyak. Hanya melakukan

pemberitaan di stasiun radio tersebut secara terus menerus dan

memasang iklan di satu halaman penuh surat kabar pikiran rakyat

selama satu bulan.

Selain itu PRFM banyak menjadi media partner dalam

acara-acara yang diadakan di kota bandung, sehingga masyarakat

kota bandung pun dengan mudah mengetahui adanya radio PRFM,

dan radio Mustika pun dengan sendirinya menghilang.

Selain itu untuk dapat dekat dengan pendengar, radio

PRFM selalu melakukan kegiatan Off air di Car Free Day setiap

hari minggu, serta aktif di setiap kegiatan yang ada di kota

bandung khususnya.

Berikut ini adalah diagram proses transformasi identitas

yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5

Bandung :

Bagan 44.4 Proses Transformasi PRFM

Pergantian Kepemimpinan

Bapak Wan Abas Menjadi Direktur

Mengubah Radio Mustika Menjadi PR FM

1. Melihat pasar

2. Memilih segment

3. Positioning

Melakukan peresentasi kepada pihak komisaris

Marketing

Mix

Mendapat Persetujuan Komisaris

4P

Rapat Internal

Pelatihan Mengubah Visi & Misi

Karyawan yang bertahan

Karyawan yang keluar

Recruitment

Mengubah Struktur organisasi

Mengubah Program

Menarik Pendengar Menarik Pengiklan

Promosi

4.4 Sosialisasi dari Transformasi yang dilakukan Radio PRFM terhadap

perubahan format dari radio lifestyle menjadi radio news.

Komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang

perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran

(Sulaksana,2007:23). Dalam kasus transformasi identitas yang dilakukan oleh

radio PRFM 107,5 Bandung dalam perubahan format dari radio lifestyle menjadi

radio news, yang dikomunikasikan oleh perusahaan adalah tentang perubahaan itu

yang dilakukan oleh perusahaan, bentuk dari transformasi identitas yang baru

adalah sosialisasi pada perubahan

Logo dari radio PRFM,

Perubahan tagline PRFM

Seragam crew dan manajmen

Visi perusahaan

Missi perusahaan

Penjelasan dari sosialisasi yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan

adalah apa yang ditawarkan serta apa makna dari perubahan tersebut.

Transformasi Identitas radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news

yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan dikomunikasikan kepada khalayak

juga yang secara implisit menyiratkan janji perusahaan dan komitmen akan

perubahan.

Transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyagan

mempengaruhi corporate identity yang mereka miliki. Transformasi tersebut

menunjukan bahwa akibat dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT

Mustika Parahyangan membuat perlunya penyesuaian akan identitas yang mereka

miliki agar lebih mencerminkan perusahaan secara tepat.

PT. Mustika Parahyangan melakukan perubahan pada format radio PRFM

dikarenakan perubahan yang terjadi di dalam perusahaan, berarti hal ini

membuktikan bahwa corporate identity mereka yang baru memiliki nilai-nilai

baru yang terkandung di dalamnya, merangkum tujuan, harapan serta cita-cita

perusahaan ke dalam perubahan identity mereka yang baru. Corporate identity

yang baru ini memiliki makna serta harapan di dalamnya.

Designnya. logo merupakan salah satu bagian dari corporate identity, logo

memiliki arti atau makna yang mendalam dan merupakan wajah dari perusahaan.

Tanpa penjelasan atau sosialisasi yang baik dan jelas, makna mengenai logo yang

dibuat tidak akan sampai ke masyarakat dan tujuan serta harapan perusahaan yang

terkandung di dalam logo tidak akan efektif tersampaikan kepada khalayak.

Menurut Pendapat Aris Hermansyah, selaku Pemred di radio PRFM,

tentang perlu atau tidaknya sosialisasi perubahan pada transformasi identitas radio

PRFM, menurutnya adalah hal yang sangat di butuhkan.

“Perlu, setelah jadi, ke internal maupun eksternal yah, karena itu salah satu

reponsibilty perusahaan ke masyarakat juga tapi juga sebuah kebanggaan

atau proud dari pegawai, Logo itu adalah citra.”

Bentuk sosialisasi perubahan ini dapat dibagi menjadi dua bagian, kepada

pihak internal yaitu kepada karyawan dan keluarga PT. Mustika Parahyangan

serta kepada pihak eksternal yaitu para konsumen, serta perusahaan yang

melakukan corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan.

4.4.1 Sosialisasi Pihak Internal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5

Bandung

Tujuan sebuah perusahaan dapat tercapai jika setiap elemen, tingkatan

dalam karyawan, seluruh aspek perusahaan mengerti dengan baik apa visi dan

misi perusahaan tersebut. Budaya kerja yang terintegrasikan dengan baik dan

benar. Mengerti apa yang menjadi kekuatan dan keunikan perusahaan, memahami

dengan baik tujuan dan harapan dari perusahaan. Dan hal tidak terkecuali PT

Mustika Parahyangan sebagai media radio di Jawa Barat. Transformasi bisnis

yang dilakukan oleh PT Mustika Parahyangan bukan suatu perubahan kecil,

namun perubahan ini menyangkut kepada masa depan perusahaan sertacita-cita

perusahaan untuk menjadi media elektronik radio yang keberadaannya dapat di

pertimbangkan oleh masyarakat jawa barat, dan menjadi media yang dapat

menampung aspirasi masyarakat jawa barat.

Hal tersebut tentunya perlu dipahami dengan baik dan benar oleh setiap

karyawan yang ada di dalam perusahan Mustika Parahyangan, di semua tingkatan

direksi, manajerial maupun staff biasa perusahaan. Dikarenakan kerjasama yang

baik di antara karyawan menjadi salah satu kunci suksesnya program tranformasi

identitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pemahaman tersebut tidak terkecuali

pada identity perusahaan. Setiap karyawan yang bekerja di PT Mustika

Parahyangan harus mengetahui bahwa logo perusahaan telah berganti serta paham

mengenai makna dari logo yang baru tersebut. Mereka juga harus mengetahui

mengenai tagline baru yang akan digunakan oleh PT Mustika Parahyangan, tujuan

dari perpindahan kantor manajemen yang baru serta seragam crew dan karyawan

radio PRFM yang baru.

Hal ini di karenakan setiap karyawan PT Mustika Parahyagan, radio

PRFM adalah humas dari perusahaan, mereka yang akan menjadi media

komunikasi perusahaan yang terbaik dalam meyakinkan khalayak bahwa PT

Mustika Parahyagan sedang berubah dan berubah ke arah yang lebih baik.

Bapak Wan Abbas menjelaskan sosialisasi kepada pihak internal mengenai

transformasi identity radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news.

“Dalam masalah branding, ada namanya brand behavior, nah pada waktu

kita bicara behavior atau culture tersebut kita sampaikan ini, arti dari

corporate identity yang baru, esensinya seperti ini, jadi kita selalu berikan

pada kesempatan-kesempata yang ada, baik manajerial dan adapun

medianya melalui group Pikiran Rakyat, email, sosialisasi dan pertemuan-

pertemuan manajerial pada umumnya.”

Sosialisasi dilakukan secara terus menerus disetiap rapat tingkat manajerial

untuk menjelaskan serta menekankan betapa pentingnya mengerti mengenai

perubahan yang dilakukan oleh perusahaan. Bukan saja tentang brand

transformasi yang perlu dipahami namun juga bentuk visual dari perubahan

tersebut yang diberitahukan kepada seluruh keluarga PT Mustika Parahyangan,

dan Pikiran Rakyat Group, selaku induk dari perusahaan Pikiran Rakyat. Dengan

bergantinya perangkat stationary para karyawan PT Mustika Parahyangan,

sosialisasi dilakukan dan dipastikan seluruh karyawan mengetahui adanya

perubahan pada corporate identity PT Mustika Parahyangan, dari format radio

lifestyle menjadi radio news. Sosialisasi kepada pihak internal perusahaan

dilakukan oleh PT Mustka Parahyagan sebelum mempublikasikanya ke khalayak

dan berkelanjutan terus sampai setelah acara peluncuran corporate identity yang

baru. Dengan memanfaatkan teknologi internet, Web, Blog, Facebook, Twitter,

dan segala macam jenis socia media lainnya dilakukan oleh PT Mustika

Parahyangan. Selain itu juga sebagai sebuah media merupakan hal yang sangat

mudah untuk PT.Mustika Parahyangan untuk menginformasikan kepada khalayak

luas dan mensosialisasikan perubahan yang dilakukannya. Selain itu juga

menyebarluaskan perubahan pada corporate identity ini melalui email internal

perusahaan. Rapat internal di adakan dalam sosialisasi perubahan rapat internal

perusahaan merupakan media informasi bagi seluruh karyawan PT Mustika

Parahyangan, karena rapat tersebut adalah rapat yang menjadi ajang perkumpulan

seluruh crew dan karyawan PT Mustika Parahyangan, rapat tersebut tersebut

hanya bisa dilakukan oleh karyawan PT Mustika Parahyangan, perubahan tersebut

menjadi salah satu topik yang di beritakan dan dibahas oleh direktur kepada

seluruh karyawan PT Mustika Parahyangan. Begitu pula dengan email

perusahaan, setiap karyawan PT Mustika Parahyangan memiliki email yang

terintegrasi dengan baik. Berita mengenai perubahan tersebut juga dikirimkan ke

setiap email karyawan PT Mustika Parahyangan. Hal ini di karenakan, karyawan

PT Mustika Parahyangan tidak hanya berada di satu kantor saja, tetapi ada banyak

perwakilan karyawan PT Mustika Parahyangan yang berada di beberapa kota

besar yang ersebar di seluruh Indonesia.

Bentuk sosisalisasi lainnya menggunakan media internal perusahaan yaitu

Info yang merupakan pamflet yang dibuat oleh departement corporate secretary

khusus untuk karyawan PT Mustika Parahyangan, yang di tempelkan di mading

atau papan info. Melalui media ini, perusahaan berusaha menjelaskan mengenai

berbagai hal yang terjadi pada perusahaan salah satunya adalah mengenai

transformasi identitas yang dilakukan oleh perusahaan. Isi dari info tersebut yang

menyangkut pada perubahan logo, visi missi, dan berbagai jenis perubahan

lainnya di jelaskan di info tersebut yang berisi semua penjelasan dan berisi

tentang alasan perubahan tersebut serta menjelaskan makna dari logo baru

perusahaan. Sosialisasi dengan cara seperti ini dilakukan sangat mudah, hal ini

dikarenakan tidak terlalu banyaknya karyawan PT Mustika Parahyangan. Hal ini

benar dilakukan karena sebelum dilakukan sosialisasi kepada pihak eksternal,

internal perusahaan mengetahui dan memahaminya terlebih dahulu makna dan

tujuan dari sebuah perubahan. Dengan menggunakan dan melalui berbagai media

cetak, eletronik maupun media internet seluruh karyawan PT Mustika Parahyagan

dapat mengetahui dan memahami perubahan yang dilakukan perusahaan terhadap

corporate identity PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung.

Sosialisasi pada pihak internal dilakukan secara terus menerus.

Sebagai humas serta ujung tombak perusahaan, karyawan PT Mustika

Parahyanagn diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai transformasi

identitas, maksud dan tujuan dari transformasi identitas ini serta makna dari logo

yang baru kepada publik disekitar mereka. Ketika setiap karyawan memahami

makna dari corporate identity dari logo dan segala macam perubahan-perubahan

lainnya maka merekalah yang akan bertindak sebagai salah satu identitas

perusahaan itu sendiri.

4.4.2 Sosialisasi Pihak Eksternal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM

107,5 Bandung

Pihak eksternal PT Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung

terdiri dari beberapa pihak, masyarakat atau khalayak luas selaku pendengar setia

radio Mustika Parahyangan serta perusahaan-perusahaan yang melakukan

corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan, klien-klien yang bekerja

sama dengan radio PRFM 107,5 Bandung, pihak-pihak tersebutlah yang menjadi

sasaran dari sosialisasi eksternal ini.

Dalam wawancaranya bapak Priadi Altar selaku Divisi Promo PT Mustika

Parahyangan, radio PRFM menerangkan tahapan untuk sosialisasi pada eksternal

perusahaan

“Tahapan strateginya, yang pertama adalah kita ingin meningkatkan

awareness dulu yah, bahwa orang-orang harus tau bahwa kita sedang

berubah. Kemudian kita coba keluarkan program-program yang intensif

agar mereka memiliki rasa interest dengan kita, ohh radio Mustika berubah

yah menjadi radio PRFM, sehingga mereka jadi tertarik ingin mengetahui

seperti apa PRFM saat ini. Setelah itu kita melakukan programprogram

yang sifatnya membuat orang yang melihat ingin tahu seperti apa radio

PRFM. Memang konsep Ide yang kita gunakan, adalah activity

sponsorship kita laksanakan, kemudian kita sendiri menjadi bagian dari

PR, menjadi bagian dari marketing PR. Pokoknya kita sama-sama, jadi

memang luar biasa kita keluar secara bersama-sama, awalnya secara besar-

besaran sekarang tinggal tactical-nya saja. Karena di dalam perubahan ini

kita harus menginformasikan, memperkenalkan kembali sebuah brand

baru, yang sangat berbeda dari yang sebelumnya, kami juga sangat aktif

pada berbagaimacam jenis kegiatan-kegiatan yang berlangsung di kota

bandung khususnya, kami selalu mencari cara dimana ada keramaian,

kami akan ada sebagai media partner mereka, sehingga mereka mengenal

radio PRFM”

Sponsorship adalah strategi dari radio PRFM dalam mensosialisasikan brand baru

mereka. Pada dasarnya kerja sama sponshorship adalah bentuk kerjasama antara

kedua belah pihak yang dapat saling menguntungkan. Artinya ada timbal balik

antara kedua belah pihak, dimana kedua belah pihak itu adalah pihak pemilik

produk (jasa) dan team pelaksana. Adapun bentuk dari sponsorship adalah sebuah

promosi dari sebuah produk atau jasa yang dipublikasikan oleh pihak pelaksana

pada suatu acara kegiatan, sedangkan timbal balik yang akan diperoleh dari team

pelaksana dari pemilik produk/jasa (sponsor) adalah bisa berupa biaya

penyelenggaraan dan publikasi selama acara berlangsung. Ada beberapa bentuk

kerjasama yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara kepada pemilik jasa

(sponsor), sehingga pihak sponsor dapat memilih kerjasama menurut keinginan

dan sesuai kemampuan pihak sponsor untuk mendanai kegiatan ini. Adapun

fasilitas yang diberikan oleh team pelaksana kegiatan kepada pihak pemilik jasa

(sponsor) adalah memberikan wewenang kepada pihak sponsor untuk melakukan

promosi pada saat kegiatan tersebut dalam bentuk pencantuman logo dan simbol

produk atau nama dari sebuah perusahaan antara lain :

Baliho, Spanduk, T-shirt,Buku panduan, Block note, Map, Stiker, Pamflet, Iklan

di media cetak dan elektronik, Poster dan berbagai macam jenis lainnya yang

dapat dilakukan dalam bekerja sama dengan suatu acara atau kegiatan tertentu.

Sebagai sebuah media massa, radio PRFM memiliki keuntungan, karena

keberadaan media sangat di butuhkan oleh banyak pihak.

“memang tidak ada presentasi atau acara launching brand baru yang di

buat untuk memberitakan perubahan dari radio Mustika Parahyangan dari

format radio lifestyle menjadi radio news, tetapi sosialisasi dilakukan oleh

kami selaku karyawan, apalagi bagi saya selaku diisi marketing, saya juga

melakukan benyak penjelasan dan presentasi kepada klien, Presentasi juga

dilakukan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki corporate

agreement atau perjanjian dengan PT Mustika Parahyangan, atau klien-

klien yang selama ini sudah menjalin hubungan kerja sama dengan PT

Mustika Parahyangan, dan klien-klien yang akan di garap oleh radio

PRFM”

Hal ini ditegaskan oleh ibu Nien Sagita selaku salah satu Manager Marketing di

PT Mustika Parahyangan. PT Mustika Parahyangan melakukan presentasi atau

pemberitahuan mengenai transformasi bisnis yang mereka lakukan termasuk di

dalamnya ketika mereka melakukan perubahan terhadap format siaran mereka.

Hal ini dilakukan sebagai suatu bentuk penghargaan terhadap Total sebagai mitra

bisnis PT Mustika Parahyangan, pemberitahuan semacan ini tentunya dilakukan

kepada seluruh mitra bisnis PT Mustika Parahyangan. Presentasi mengenai

perubahan format siaran ini juga dilakukan.

Bapak Wan Abbas juga menjelaskan mengenai sosialisasi kepada pihak

eksternal perusahaan dalam wawancara

“kita juga melakukan iklan yang di buat di media-media cetak yang

bernaung di group pikiran rakyat, salah satu nya adalah pemasangan iklan

sebesar satu halaman koran Pikiran Rakyat selama satu bulan. Itu adalah

salah satu cara sosialisasi yang dilakukan oleh PRFM”

Iklan cetak ini juga digunakan untuk berbagai jenis media lainnya, presentasi ke

berbagai pihak mengenai perubahan yang dilakukan oleh PT Mustika

Parahyangan, iklan cetak ini juga ditampilkan pada gedung manajemen pusat PT

Mustika Parahyangan dan group Pikiran Rakyat, digunakan sebagai media

informasi bagi para pengunjung gedung tersebut. Dan iklan di bilboard yang

berada di kota bandung, sehinga dapat di lihat oleh banyak orang yang berada di

kota bandung.

Berdasarkan pembahasan Peneliti mengenai sosialisasi tersebut dapat

diketahui bahwa PT Mustika Parahyangan selaku perusahaan media di kota

bandung menyadari betul pentingnya sosialisasi mengenai perubahan yang terjadi

di dalam tubuh perusahaan khususnya mengenai transformasi identitas yang

berdampak pada corporate identity mereka. Sosialisasi ini gencar mereka lakukan

baik ke pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Untuk sosialisasi

internal mereka memanfaatkan media-media internal perusahaan untuk

memberitahukan informasi mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh

PT. Mustika Parahyangan kepada seluruh karyawannya, serta sosialisasi juga

dilakukan melalui rapat internal di tingkat manajerial perusahaan.

Sedangkan untuk sosialisasi ke pihak ekstenal mereka membuat iklan yang

di buat di media cetak dan disebarkan kepada pihak-pihak yang memiliki

kerjasama atau corporate agreement dengan PT Mustika Parahyangan, juga

melakukan kegiatan-kegiatan sponsorship, dan iklan di bilboar-bilboard di kota

bandung. PT Mustika Parahyangan, radio PRFM di karenakan adalah sebuah

media massa, maka mereka melakukan sosialisasi on air di media mereka sendiri

secara terus menerus. Memanfaat pemberitaan-pemberitaan di media sebagai

bentuk sosialisasi kepada khalayak. Gambaran mengenai bentuk sosialisasi

Garuda Indonesia baik kepada pihak internal maupun eksternal perusahaan dapat

dilihat pada bagan berikut :

Bagan sosialisasi transformasi identitas radio PRFM

4.5 Dampak dari Transformasi yang dilakukan Radio PRFM terhadap

jumlah pendengar dan pengiklan.

Setiap perubahan yang dilakukan pasi menghasilkan dampak, begitu juga

dampak dari transformasi dentitas radio PRFM dari dulunya radio Mustika

Parahyangan denan format siaran radio wanita dan saat ini menjadi radio PRFM

dengan format siaran radio news. Dampak dari perubahan tersebut dapat terlihat

dari berbagai macam aspek, tetapi kali ini penulis hanya ingin meneliti dampak

dari perubahan pendengar pada radio PRFM dan dampak dari para pengiklan yang

ingin mengiklankan produk mereka di radio PRFM. Hal ini dikarenakan di dalam

Sosialisasi

eksternal

Sosialisasi Transformasi identitas

radio PRFM, dari format radio

lifestyle menjadi radio news

Sosialisasi

Internal

1. Media cetak, mading informasi PRFM

2. Elektronik, internet (email PT. Mustika Parahyangan)

3. Meeting dalam tingkatan manajerial.

1. Iklan Media Cetak, koran

2. Presentasi 3. Event dan

sponsorship

Visi PRFM

berjalannya sebuah radio, yang paling penting adalah pendengar dan pengiklan.

Apabila suatu radio tidak memiliki pendengar bagaimana radio tersebut dapat

mendapatkan pengiklan, hal ini di karenakan pengiklan akan meakukan keja sama

dengan suatu radio apabia pendengar dari radio tersebut banyak dan positionig

dari pendengar tersebut sesuai dengan target market dari produk mereka.

4.5.1 Dampak Terhadap pendengar pada radio PRFM

Format siaran radio merupakan menu utama yang disuguhkan

sebuah radio siaran yang membedakannya dengan radio lain. Format

menjadi penting untuk memenangkan kompetisi antar radio yang

jumlahnya makin bertambah dari hari ke hari. Ketajaman format dan

segmentasi membentuk citra diri radio sehingga dapat dengan mudah di

kenal khalayak pendengar. Pendengar pun diuntungkan karena mendapat

pilihan beragam (Errol Jonathan dalam makalah penulisan naskah radio,

1992)

Stasiun radio membentuk formatnya untuk memberikan demogfari

yang benar seperti yang diharapkan, misalnya usia, jenis kelamin, dan

status sosial ekonomi. Pada kenyataannya, format menjadi sangat tepat

untuk menentukan program yang disajikan. Perbedaan populasi dan

demografi pendengar akan dipengaruhi oleh ketertarikan pendengar

terhadap program-program yang akan disajikan. Ketertarikan itu

disebabkan oleh ketertarikan dan keinginan pendengar.

Dalam pemilihan format siaran yang baru, yaitu format news, radio

PRFM perlu melakukan perluasan khalayak media massa. Dari yang pada

awalnya radio PRFM hanya dapat di dengarkan oleh wanita, saat ini radio

PRFM dapat di dengarkan oleh segala usia, atau multi segmen dimana di

katakan bahwa saat ini, dimana telah banyak radio-radio yang melakukan

penyempitan segmentasi pendengar agar apa yang di tuju dapat terlaksana.

Tetapi dari meluasnya segmentasi pendengar radio PRFM saat ini,

tetap saja radio PRFM melakukan penyempitan khalayak yang luas

tersebut melalui ketegori-kategori, pembagian khalayak melalui

segmentasi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lain-lain. Hal tersebut

sesuai dengan yang diutarakan oleh Melvin DeFleur dan Ball-Rokeach

mengenai teori kategori sosial dan teori perbedaan individu.

Teori kategori sosial menyatakan adanya perkumpulan-

perkumpulan, kebersamaan-kebersamaan atau kategori-kategori sosial

pada masyarakat urban-industri ketika diterpa rangsangan tertentu,

perilaku hampir seragam dilihat dari usia, seks, pendapatan, pendidikan,

pemukiman, pertanian, religius dan lain-lain. Asumsi dasar dari teori

kategori sosial adalah teori sosiologis yang menyatakan bahwa meskipun

masyarakat modern sifatnya heterogen, penduduk yang memiliki sejumlah

ciri-ciri yang sama akan mempunyai pola hidup tradisional yang sama.

Persamaan gaya, orientasi, dan perilaku akan berkaitan pada suatu gejala

seperti pada media massa dalam perilaku yang seragam. Anggota-anggota

kategori tertentu akan cenderung memlih isi komunikasi yang sama dan

akan memberi respon kepadanya dengan cara yang hampir sama pula.

Lewat segmentasi audiens dengan membagi-bagi pendengar

berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendidikan, radio PRFM

dapat mendesain program-program yang lebih responsif terhadap

kebutuhan audiens. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam

beberapa tahun terakhir dapat membantu pengelolaan program dan

mendeteksi keinginan-keinginan audiens. Jadi Radio PRFM dapat

menetapkan audiens nya ditempat yang utama dan menyesuaikan

programnya untuk memuaskannya.

Kita ketahui bahwa perilaku kegiatan pendengar pada usia dewasa

muda (24-45 tahun) cenderung tipikal orang-orang yang produktif dan

bekerja (terikat dengan jam kerja). Mereka mempunyai kegiatan rutin yang

relatif sama. Untuk itu PRFM juga akan mengangkat topik-topik yang

dipilih berdasarkan kebutuhan pendengarnya.

Dampak dari perubahan radio PRFM terhadap pendengar sangat

besar, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pendengar saat ini

dibandingkan dengan saat radio Mustika Parahyangan pada saat itu. Hal

iniseperti yang telah penulis jelaskan di proses perubahan, terdapat

perbedaan jumlah pndengar yang sangat jauh, hal ini membuktikan bahwa

masyarakat jawa barat membutuhkan media yang dapat menampung

aspirasi mereka, mendengarkan keluh kesah mereka, dan

menyampakannya kepada pihak yang berwenang untuk di tangani.

Sehingga radio PRFM dalam waktu kurang dari tiga tahun sejak

perubahannya, dapat menarik banyak pendengar dari berbaai kalangan, hal

ini di karenakan, radio berita adalah radio yang dapat dinikmati, di

dengarkan oleh siapa saja, dari usia berapa saja, baik pria ataupun wanita.

Walaupun tetap saja, dari riset yang dilakukan, di dapatkan hasil bahwa

80% pendengar dari radio PRFM saat ini adalah Pria. Dapat dilihat pada

grafik di bawah ini,

45 Diagram 4.4 : Grafik Jenis Kelamin Pendengar Radio PRFM

Banyaknya jumlah pendengar dapat dilihat dari berapa banyak

jumlah pendendengar yang mendaftarkan diri sebagai member radio

PRFM. Setiap bulannya selalu ada member-member baru yang

mendaftarkan diri mereka di radio PRFM, sperti yang di jelaskan oleh

diagram di bawah ini.

Dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa di bulan juli 2011 itu

terjadi kenaikan jumlah pendengar radio PRFM. Terbukti dengan

peningkatan yang sangat tinggi di bandingkan bulan-bulan sebelumnya,

yaitu ada 3540 pendengar yang mendaftarkan diri sebagai member di radio

PRFM.

5Diagram 4.5 : grafik jumlah member baru tiap bulan radio PRFM.

Diagram64.6 Pekerjaan Member Baru

Dan ini adalah data grafik pekerjaan pendengar radio PRFM. Hal

ini membuktikan adanya perubahan yang sangat signifikan di organisasi

ini. Kenaikan yang sangat cepat, kurang dari dua tahun sudah banyak

pendengar-pendengar radio PRFM yang mendaftarkan diri menjadi

member.

Dari grafik pekerjaan pendengar radio PRFM di atas kita dapat

mengetahui dari kalangan mana saja pendengar radio PRFM yang dilihat

dari pekerjaannya.

Sedangkan dari usia pendengar dari member baru pun radio PRFM

mempunyai grafik usia pendengar yaitu.

Diagram 74.7 Usia Pendengar

Dari grafik di atas dapat kita lihat bawa rata-rata pendengar radio

PRFM paling banyak adalah antara usia 31 hingga 40 tahun. Yaitu

sebanyah 1114 orang pendengar di usia antara 31 hingga 40 tahun.

Dari data-data statistik di atas dapat kita lihat, bahwa Radio PRFM

mulai mendapatkan banyak pendengar baru, di bulan juli 2011 dan hingga

bulan januari 2012 jumlah member radio PRFM sudah mencapai angka

11.676. dan saat ini jumlah member radio PRFM sudah mencapai 30.000,

seperti yang di ungkapkan oleh bapak Wan Abas selaku direktur radio

PRFM,

“Jumlah pendengarnya dari data di bagian redaksi, yang tercatat

sudah ada 30.000 pendengar yang mendatarkan diri sebagai

member. 30.000 itu mereka yang sudah mendaftarkan diri, yang

sudah susah-susah mau registrasi” (Wan Abas, Direktur PRFM)

Dari data-data yang di dapat, dapat di lihat bahwa terjadi

peningkatan yang sangat besar dalam waktu kurang dari tiga tahun

terhadap jumlah pendengar dari radio PRFM, hal ini membuktikan bahwa

masyarakat kota bandung khususnya banyak yang membutuhkan media

sebagai wadah untuk mereka menyampaikan keluh kesah mereka terhadap

pemerintah. Dan banyaknya masyarakat yang membutuhkan informasi-

informasi mengenai keadaan dan laporan apapun yang dapat mereka

ketahui mengenai daerah mereka, apa yang sedang terjadi. Kepercayaan

pendengar terhadap radio PRFM saat ini juga dapat dilihat dari banyaknya

jumlah sms yang masuk dalam tiap harinya, sekitar 2000 sms yang masuk

setiap harinya ke bagian redaksi radio PRFM.

Hal ini membutikan bahwa radio berita juga dapat hidup, apabila

dapat di kelola dengan baik, dngan managment yang baik. Untuk

perubahan ini pihak managmen PRFM pun banyak di bantu oleh salah satu

radio di Surbaya, yang memiliki format siaran yang sama dengan radio

PRFM, yaitu radio suara surabaya. Radio lokal surabaya ini adalah radio

yang menginspirasikan bapak Wan Abas untuk yakin terhadap pemilihan

format radio news sebagai transformasi saat itu. Hal ini di ungkapkan oleh

bapak Wan Abas saat wawancara.

“Karena sudah ada contoh radio berita yang bisa profitable yaitu

radio suara Surabaya, di Surabaya SS namanya. Sudah ada contoh,

kita tidak mau donk kalau tidak ada contoh, jangan jangan kalau

kita di rubah jadi radio berita pengiklan ngak mau mengiklan di

radio berita kan gitu, kalo dulu gitu kan jaman soeharto dulu, jaman

orde baru radio berita itu sedikit iklannya karena image nya formal,

jaman duu itu hanya rri dan tvri tapi setelah pasca reformasi orang

pengen ngelaporin, orang pengen ngomong, bebas ngomong dan

orang pengen tau itu aja patokannya. Kalau orang pengen

ngomong, pengen ngelaporin, pengen beropini kemudian orang

juga pengen denger opini itu, rasa ingin tahu nya gede maka itulah

potensi, potensi untuk di akomodir oleh kita oh ini ada pasar nya,

ada pendengarnya, ternyata jumlah pendengarnya kan ada di atas

datanya yang tercatat aja ada 30.000 pendengar, itu mereka yang

susah-susah mau registrasi yang menurut Nielsen itu kita reting ke

14 itu ada di angka 75.000 pendengar yang di catat di surfei,

tapikan di luar itu 75.000 nggak mungkin 75.000 pendengar saja,

pasti ratusan ribu. 75.000 pendengar itu hanya yang kecatat saja.”

(Wan Abas, Direktur PRFM)

Begitu pula ungkapan dari Aris, redaktur radio PRFM, mengenai dampak

dari perubahan yang dilakukan oleh radio PRFM dari sisi pendengar,

“saat menjadi radio Mustika Parahyangan pendengar kita memang

cukup banyak, tetapi untuk secara interaktif memang cukup sedikit

jauh lebih banyak saat kita sudah melakukan reformat menjadi

radio PRFM, sebagai radio news. Bagaimana partisipasi aktif dari

para pendengar saat menjadi radio PRFM sangat terasa, banyaknya

partisipasi dari para pendengar yang memberikan banyak laporan-

laporan kepada redaksi PRFM. Partisipasi aktif ini bahkan berbalik

180 derajat dari saat radio Mustika Parahyangan. Ketika jaman

mustika FM, saya pribadi masih binggung, siapa sih pendengar

Mustika FM, siapa sih pendengar kita? Siapa sih target kita?

Karena dari berbagai interaksi yang dilakukan itu sangat minim

respons dari pendengar, dari 18 jam siaran, mungkin kemungkinan

besarnya kita hanya mendapatkan 60an sms setiap harinya, dan

yang menelepon mungkin hanya bisa terhitung dengan jari, tidak

sampai dengan 10 penelefon setiap harinya dan ini jadi membuat

saya pribadi berfikir, target siaran kita siapa? Sasaran kita siapa?

Kita siaran sebagus apapun konten kita, sebagus apapun penyiar

kita, teparti pendengar kita tetap tidak aktif, hal ini bisa jadi meeka

memang hanya mendengarkan saja, dan mungkin bisa jadi memang

tidak ada pendengarnya. Dan setelah melakukan reformat,

perubahan nya sangat terasa, bayangkan saja setiap hari kita bisa

mendapatkan 1800 sampai 2000 sms setiap harinya, kenaikannya

bisa dibilang mencapai 300% kenaikannya, itu partisipasi aktif,

belum lagi yang pendengar pasif” (wawancara dengan Aris,

Redaktur radio PRFM)

Dari data-data yang di dapatkan dan dari hasil wawancara yang

dilakukan, peneliti dapat mengtahui bahwa dampak transformasi identitas

radio PRFM dari radio wanita hingga saat ini menjadi radio berita sangat

besar. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan jumlah pendengar setiap harinya,

dari pendengar yang mendaftarkan diri sebagai member radio PRFM saja,

hingga saat ini sudah mencapai 30.000 member, dan dari hasil surfei

Nielsen sudah mencapai 75.000 pendengar setiap harinya pada radio

PRFM. Yang menjelaskan bahwa adanya kemajuan dari transformasi

identitas yang dilakukan oleh radio PRFM. Dampak yang sangat baik

dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun

4.5.2 Dampak Terhadap Pengiklan

Saat ini pola beriklan orang di media massa mulai berbeda, para

pengiklan akan beriklan apabila ada aktifitas pada media tersebut. Karena

dengan adanya aktifitas atau interaksi dengan pendengar, berarti produk

ataupun camain yang akan di iklankan oleh pengiklan di radio tersebut

akan di dengarkan oleh pendengar dan mendapatkan awerenes dari

pendengar. Sebuah radio swasta seperti radio PRFM, hidup dari iklan.

Sehingga setiap radio yang ada pastinya sangat membutuhkan pengiklan.

Saat radio Mustika Parahyangan dengan format siaran radio

wanita, interaksi di dalam radio tersebut sangat minim, hal ini membuat

pengiklan tidak tertarik untuk bekerja sama dengan radio mustika

parahyangan saat itu, ditambah lagi dengan banyak nya pesaing dengan

format radio wanita yang memiliki konten dan interaksi lebih baik kepada

pendengar, sehingga radio Mustika Parahyangan sedikit sulit untuk

mendapatkan.

Di saat radio PRFM melakukan perubahan dari radio dengan

format wanita menjai format radio news, dampak terhadap pengiklan pun

mulai meningkat, hal ini dikarenakan banyak nya interaksi antara

pendengar dan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh radio PRFM saat

ini, sehingga banyak menarik pengiklan. Ditambah lagi dengan adanya

kerja sama dengan induk perusahaannya yaitu Pikiran Rakyat, yang saat

ini sudah melakukan kerja sama, karena format radio PRFM saat ini news,

dan sejalan dengan Pikiran Rakyat, dimana Pikiran Rakyat adalah media

cetak jawa barat yang sudah sangat di kenal. Sehingga pengiklan di media

cetak Pikiran Rakyat dapat meberikan iklan kepada PRFM sebagai media

elektronik sebagai tambahan untuk pengiklan mereka, karena kebanyakan

produsen menginginkan memasangkan iklannya di beberapa media. Selain

itu, saat ini radio PRFM adalah radio news lokal bandung dan media radio

yang menjadi penghubung antara masarakat dan instansi-instansi terkait

yang memerlukan laporan-laporan dari masyarakat, karena berbagai maca

keluhan sehingga segala macam aktifitas dan kegiatan dari instasi

pemerintahan, sosialisasi, ataupun kegiatan-kegiatan kampanye banyak

dilakuka oleh radio PRFM, dan ini membuat para pengiklan tertarik untuk

beriklan di radio PRFM.

Hal ini mengakibatkan kenaikan pengiklan di radio PRFM,

banyaknya pengiklan yang ada saat ini, membuat perkembangan radio

PRFM saat ini semakin baik, dan mereka dapat menghidupi perusahaan

tanpa harus ada bantuan dana lagi dari induk perusahaan.