bbdm 4 4.2 pem lab

Upload: natasya-krismanita

Post on 01-Mar-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan lab

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Pemeriksaan Laboratorium Hepatitis VirusDiva Natasya Krismanita22010113130161Virus Hepatitis A (HAV)Antibodi terhadap HAV, yaitu IgM anti HAV dan IgG anti-HAV digunakan untuk mengkonfirmasi fase infeksi hepatitis A. IgM anti-HAV mengindikasikan fase akut infeksi (infeksi sedang berlangsung); muncul di awal infeksi dan menghilang dalam 2-3 bulan. IgG anti-HAV muncul lebih lambat dan mengindikasikan fase pemulihan, pasca infeksi, atau imunitas. Sekitar 45-50 % penderita HAV dapat memiliki IgG anti-HAV yang menetap seumur hidupnya.

Virus Hepatitis B (HBV)Uji-uji yang tersedia secara komersial meliputi :Pemeriksaan antigen permukaan hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg), Antibodi HBsAg (anti-HBs), Antibodi inti hepatitis B (anti HBc), Antibodi IgM spesifik inti hepatitis B (IgM anti HBc), Antigen e hepatitis B (HBeAg), Antibodi e hepatitis B (anti-HBe).Antigen permukaan hepatitis (HBsAg)Indikator paling awal untuk mendiagnosis infeksi virus hepatitis B adalah antigen permukaan hepatitis B (HBsAg). Penanda serum ini dapat muncul sekitar 2 minggu setelah penderita terinfeksi, dan akan tetap ada selama fase akut infeksi sampai terbentuk anti-HBs. Jika penanda serum ini tetap ada selam 6 bulan, hepatitis dapat menjadi kronis dan penderita dapat menjadi carrier. Penderita HBsAg positif tidak boleh mendonorkan darah.Antibodi antigen permukaan hepatitis B (anti-HBs)Fase akut hepatitis B biasanya berlangsung selama 12 minggu, oleh karena itu HBsAg tidak didapati dan terbentuk anti-HBs. Penanda serum ini mengindikasikan pemulihan dan imunitas terhadp virus hepatitis B. IgM anti-HBs akan menentukan apakah penderita masih dalam keadaan infeksius. Titer anti-HBs >10 mIU/ml dan tanpa keberadaan HBsAg, menunjukkan bahwa penderita telah pulih dari infeksi HBV.

Antigen e hepatitis B (HBeAg)Penanda serum ini hanya akan terjadi jika telah ditemukan HBsAg. Biasanya muncul 1 minggu setelah HBsAg ditemukan dan menghilang sebelum muncul anti-HBs.Jika HBeAg serum masih ada setelah 10 minggu, penderita dinyatakan sebagai carrier kronis.HBeAg menunjukkan infeksi yang sedang bereplikasi, bisa disebut sebagai marker of infection.Antibodi antigen HBeAG (anti-HBe)Bila terdapat anti-HBe, hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pemulihan dan imunitas terhadap infeksi HBV.

Antibodi antigen inti (anti-HBc)Anti HBc terjadi bersamaan dengan temuan HBsAg positif kira-kira 4-10 minggu pada fase HBV akut. Peningkatan titer IgM anti-HBc mengindikasikan proses infeksi akut. Penanda serum ini dapat tetap ada selama bertahun-tahun, dan penderita yang memiliki anti-HBc positif tidak boleh mendonorkan darahnya.Bila IgG Anti-HBc (+) dan HBsAg (+) menunjukkan telah terjadi infeksi kronisPemeriksaan anti-HBc dan IgM anti-HBc sangat bermanfaat untuk mendiagnosis infeksi HBV selama window period antara hilangnya HBsAg dan munculnya anti-HBs.

Penanda serologis virusPenafsiranHBsAg

Infeksi VHB atau pembawa sehatAnti-HBsSembuh dan imun

HBeAgReplikasi aktif VHB

Anti-HBeReplikasi tidak aktif atau integrasi

Anti-HBc IgMInfeksi akut atau kronis aktifAnti-HBc IgGRiwayat kontak dengan VHBVirus Hepatitis C (HCV)Antibodi virus hepatitis C (anti-HCV) : HCV dikonfirmasi dengan uji anti-HCV. Anti-HCV tidak mengindikasikan imunitas seperti yang dihasilkan oleh anti-HBs dan anti-HBe.Sekitar 30% pasien hepatitis C tidak dijumpai anti-HCV (antibodi terhadap VHC) yang positif pada 4 minggu pertama infeksi.Sementara sekitar 60% pasien positif anti-HCV setelah 5-8 minggu terinfeksi VHC dan beberapa individu bisa positif setelah 5-12 bulan.Sekitar 80% penderita hepatitis C menjadi kronis dan pada hasil pemeriksaan laboratorium dijumpai enzim alanine aminotransferase (ALT) dan peningkatan aspartate aminotransferase (AST).

Pemeriksaan molekuler merupakan pemeriksaan yang dapat mendeteksi RNA VHC. Tes ini terdiri atas dua jenis, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Tes kualitatif menggunakan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) dan dapat mendeteksi RNA VHC kurang dari 100 kopi per mililiter darah. Tes kualitatif dilakukan untuk konfirmasi viremia (adanya VHC dalam darah) dan juga menilai respon terapi.Selain itu, tes ini juga berguna untuk pasien yang anti-HCV-nya negatif, tetapi dengan gejala klinis hepatitis C atau pasien hepatitis yang tidak teridentifikasi jenis virus penyebabnya.

Adapun tes kuantitatif sendiri terbagi atas dua metode, yakni metode dengan teknik branched-chain DNA dan teknik reverse-transcription PCR. Tes kuantitatif berguna untuk menilai derajat perkembangan penyakit. Pada tes kuantitatif ini dapat diketahui derajat viremia. Biopsi (pengambilan sedikit jaringan suatu organ) dilakukan untuk mengetahui derajat dan tipe kerusakan sel-sel hati.