bab i mini project
DESCRIPTION
bab1TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kanker payudara adalah kanker yang paling terjadi sering pada perempuan dan
merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher rahim.
Menurut WHO, diperkirakan sekitar 519.000 wanita meninggal di tahun 2004 karena kanker
payudara. Sedangkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis
kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal
karena penyakit ini.
Insidens kanker di Indonesia masih belum diketahui secara pasti, karena belum ada
registrasi kanker berbasis populasi yang dilaksanakan. Data dari International Agency
Research on Cancer (IARC) Globocan 2008, didapatkan perkiraan insidens kanker payudara
di Indonesia sebesar 36 per 100.000 perempuan. Sedangkan data dari Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia pada tahun 2007 diketahui bahwa kanker payudara
menempati urutan pertama pasien rawat inap (16,85%) dan pasien rawat jalan (21,69%) atau
lebih tinggi dibandingkan dengan kanker leher rahim (17%). Jumlah yang ada di RS Kanker
Dharmais juga terus meningkat, pada tahun 2003 tercatat ada 221 kasus, lalu pada tahun
2008 naik tiga kali lipat menjadi 657 kasus.
Penatalaksanaan keganasan kanker payudara telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat, walaupun demikian angka kematian dan angka keganasan kanker payudara masih tetap
tinggi, hal ini disebabkan penderita ditemukan pada stadium lanjut, maka dalam hal ini
deteksi dini dan diagnosis keganasan memegang peranan sangat penting untuk memperbaiki
prognosis disamping faktor klinis lainnya. Survei yang dilakukan Yayasan Kesehatan
Payudara Jakarta pada tahun 2005 menunjukkan 80% masyarakat tidak mengerti pentingnya
pemeriksaan dini payudara. Sebanyak 70% kasus kanker payudara ditemukan dalam stadium
lanjut. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran, pengertian, dan pengetahuan
1
masyarakat tentang kanker payudara, sementara penanganan kanker payudara secara lintas
sektoral belum mendapat prioritas dari pemerintah.
Prognosis kanker payudara tergantung pada tingkat pertumbuhan. Pada tumor ukuran
kecil tindakan bedah kuratif dapat diharapkan, sekalipun kemungkinan sifat unpredictable
tidak dapat diabaikan. Oleh sebab itu, penanggulangan kanker payudara dititikberatkan pada
deteksi tumor stadium dini yang biasanya berukuran kecil. SADARI merupakan salah satu
langkah deteksi dini untuk menemukan kanker payudara stadium awal yang akan lebih
efektif jika dilakukan sedini mungkin, sebab 85% kelainan di payudara justru pertama kali
dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan penapisan secara massal. SADARI sebaiknya
dilakukan setiap kali selesai menstruasi yaitu hari ke-7 sampai ke-10 terhitung hari pertama
haid, karena pada saat ini pengaruh hormonal estrogen dan progesteron sangat rendah dan
jaringan kelenjar payudara saat itu tidak membengkak sehingga lebih mudah meraba adanya
tumor ataupun kelainan pada payudara.
Di Puskesmas Cempaka jumlah remaja puteri yang berkonsultasi tentang organ
reproduksi cukup banyak termasuk tentang rasa keingintahuan mereka mengenai kanker
payudara serta deteksi dini seperti melakukan SADARI. Namun dari sekian remaja puteri
yang datang, masih ada yang kurang memahami bahkan tidak mengetahui tentang SADARI
dan kanker payudara. Penelitian yang dilakukan pada pasien kanker payudara di sembilan
rumah sakit umum di Alexandria, didapatkan hasil bahwa pasien yang melakukan SADARI
memiliki proporsi yang lebih tinggi untuk terdiagnosis pada stadium dini (stadium I&II)
(87,5%) dibanding dengan pasien yang tidak pernah melakukan SADARI (52,5%).
Oleh karena itu penulis melakukan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan
terhadap perilaku remaja putri di Akademi Keperawatan Abdi Persada tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI). Sehingga diharapkan dengan pengetahuan yang baik, terutama
bagi usia remaja bisa melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker payudara dengan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
2
Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI terhadap perilaku
SADARI di Akademi Keperawatan Sari Mulya Banjarmasin Kalimantan Selatan.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan SADARI terhadap perilaku SADARI pada
remaja putri di Akademi Keperawatan Sari Mulya Banjarmasin Kalimantan Selatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri di Akademi Keperawatan Sari Mulya
Banjarmasin Kalimantan Selatan tentang SADARI.
Mengetahui perilaku remaja putri di Akademi Keperawatan Sari Mulya Banjarmasin
Kalimantan Selatan tentang praktik SADARI sebagai usaha deteksi dini kanker payudara
secara dini.
Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan SADARI terhadap perilaku SADARI.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah keterampilan bagi peneliti dalam melakukan penelitian serta dapat menambah
wawasan tentang kanker payudara dan hubungan tingkat pengetahuan tentang SADARI
dengan perilaku SADARI pada remaja putri.
1.4.2 Bagi Puskesmas
Sebagai informasi yang dapat digunakan dalam meningkatkan mutu, jangkauan
pelayanan dalam pembinaan serta pengelolaan tentang SADARI sebagai usaha dalam
deteksi dini kanker payudara terutama bagi remaja puteri.
3
1.4.3 Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang SADARI agar mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4