mini project imunisasi

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak, diptheri, pertusis tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes RI, 1987). Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke Posyandu. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi hal tersebut yakni faktor pendidikan (pengetahuan), usia, dan penyuluhan oleh bidan dan perawat setempat. Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi imunisasi. Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari 1

Upload: steffiesolin

Post on 13-Dec-2014

275 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

mini project imunisasi dasar di puskesmas batang beruh

TRANSCRIPT

Page 1: Mini Project Imunisasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Berbagai penyakit infeksi pada anak antara lain poliomelitis, campak, diptheri,

pertusis tetanus dan Tubercolusis atau TBC dapat dicegah dengan pemberian imunisasi pada

bayi. Pemberian imunisasi pada anak sangat penting untuk mengurangi mortalitas dan

morbiditas terdapat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (Depkes RI, 1987).

Agar imunisasi dapat menjangkau semua lapisan masyarakat maka sasaran yang

ditujukan ialah orang tua. Khususnya pada ibu atau calon ibu untuk diberikan penyuluhan

tentang pentingnya imunisasi bagi anak, menganjurkan agar ibu membawa anaknya ke

Posyandu. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi hal tersebut yakni faktor pendidikan

(pengetahuan), usia, dan penyuluhan oleh bidan dan perawat setempat.

Semua orang tua, tentu berkeinginan supaya anak-anaknya tetap sehat. Jangankan

sakit berat, sakit ringanpun kalau mungkin jangan sampai diderita anaknya. Salah satu upaya

agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberi

imunisasi.

Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat ini terbukti dengan

menurunya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10%

dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya

menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia.(Depkes RI/2009 ).

Sedangkan untuk Puskesmas Batang Beruh, kecamatan Sidikalang, angka

keberhasilan untuk imunisasi dasar adalah 96% untuk imunisasi BCG, 89% untuk imunisasi

Hepatitis B, 96% untuk imunisasi DPT-HB, 100% untuk imunisasi polio, dan 94% untuk

imunisasi campak.

Keberhasilan imunisasi ini tidak lepas dari peran serta petugas kesehatan baik di

posyandu maupun puskesmas. Peran orangtua tentunya memegang peranan utama dalam

terlaksananya program imunisasi dasar. Maka dari itu, penulis merasa perlu mengkaji lebih

lanjut mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan keterlibatan anak dalam

imunisasi dasar.

1

Page 2: Mini Project Imunisasi

1.2.Rumusan Masalah

Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di Dusun Gunung Amal, wilayah

kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

1.3.Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di Dusun Gunung

Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

1.4.Manfaat Penelitian

a.)Manfaat teoritis

Dapat memperkaya konsep/ teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya yang terkait dengan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada

bayi.

b). Manfaat praktis

Dapat memberikan masukkan yang berarti bagi ibu dalam meningkatkan pengetahuan tentang

imunisasi dasar lengkap pada bayi khususnya melalui perspektif motivasi.

c).Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah (KTI) .

d).Manfaat bagi puskesmas

Untuk memberi tambahan informasi sebagai bahan acuan dalam melaksanakan penyuluhan

maupun pendidikan kepada masyarakat mengenai imunisasi dasar selanjutnya.

2

Page 3: Mini Project Imunisasi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Dasar Pengetahuan

2.1.1.Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini adalah setelah orang melakukan

pengindraan obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni : indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan

manusia melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2005).

Pada bagian lain pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior), karena dari pengalaman dan

penelitian ternyata perilaku akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Notoadmojo : 1997).

Benyamin Bloom (1980) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku

manusia ke dalam 3 (tiga) domain, ranah atau kawasan yakni a) kognitif (cognitive), b)

afektif (affective) dan c) psikomotor (psychomotor) (Notoadmojo, 2003 : 121).

2.1.2.Tingkat Pengetahuan

Setelah ada beberapa definisi pengetahuan yang telah diuraikan di atas, pengetahuan

yang dicakup kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni :

A).Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai pengikat suatu materi yang sah dipelajari sebelumnya,

termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengikat kembali (recal) terhadap suatu

spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh suatu

sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

B).Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara besar tentang

obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar,

menyebarkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan obyek yang dipelajari tersebut.

3

Page 4: Mini Project Imunisasi

C).Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi dapat diartikan sebagai

penggunaan hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau sisi lain.

D).Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

E).Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata

lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

F).Evaluasi (evaluation)

Berkenaan dengan kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membantu

penilaian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu.

2.1.3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Seseorang

Menurut Notoadmojo (2003 : 18-169) faktor-faktor yang mempengaruhi

terbentuknya pengetahuan yaitu :

A).Kecerdasan

Intelegensi (kecerdasan) merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang

memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Orang berpikir menggunakan

inteleknya atau pikirannya, cepat atau tidaknya dan terpecahkan tidaknya suatu masalah

tergantung kemampuan intelegensinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan

pesan dalam suatu komunikasi adalah taraf intelegensi seseorang. Secara Common sense

dapat dikatakan bahwa orang-orang yang lebih intelegen akan lebih mudah menerima suatu

pesan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang mempunyai taraf intelegensi

tinggi akan mempunyai pengetahuan yang baik dan sebaliknya.

4

Page 5: Mini Project Imunisasi

B).Pendidikan

Tugas dari pendidikan adalah memberikan atau meningkatkan pengetahuan,

menimbulkan sifat positif serta memberkan atau meningkatkan ketrampilan masyarakat atau

individu tentang aspek-aspek yang bersangkutan, sehingga dicapai suatu masyarakat yang

berkembang. Pendidikan dapat berupa pendidikan formal dan non-formal. Sistem pendidikan

yang berjenjang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan melalui pola tertentu. Jadi

tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek sangat ditentukan oleh tingkat

pendidikannya.

C).Pengalaman

Menurut teori determinan perilaku yang disampaikan WHO (World Health

Organitation), menganalisa bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu

salah satunya disebabkan karena adanya pemikiran dan perasaan dalam diri seseorang yang

terbentuk dalam pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan dan penilaian-

penilaian seseorang terhadap obyek tersebut, dimana seseorang dapat mendapatkan

pengetahuan baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain.

D).Informasi

Teori depensi mengenai efek komunikasi massa, disebutkan bahwa media massa

dianggap sebagai informasi yang memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan,

perubahan dan konflik dalam tatanan masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas

sosial dimana media massa ini nantinya akan mempengaruhi fungsi cognitive, afektif dan

behavior. Pada fungsi kognitif diantaranya adalah berfungsi untuk menciptakan atau

menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, perluasan sistem, keyakinan ambiguitas,

pembentukan sikap, perluasan sistem, keyakinan masyarakat dan penegasan atau penjelasan

nilai-nilai tertentu.

Media ini menjadi tiga yaitu media cetak yang meliputi booklet, leaflet, rubik yang

terdapat pada surat kabar atau majalah dan poster. Kemudian media elektronik yang meliputi

televisi, radio, video, slide dan film serta papan (bilboard) (Notoadmojo, 2003 : 63).

E).Kepercayaan

5

Page 6: Mini Project Imunisasi

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai arah yang berlagu bagi

obyek sikap, sekali kepercayaan itu telah terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan

seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu (Saifudin A, 2002 ).

2.1.4.Kriteria Penilaian Pengetahuan

Untuk mengukur pengetahuan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = Nilai pencapaian (%)

SP = Skor yang didapat

SM = Skor maximal semua pertanyaan yang di bawah ini dijawab benar

Dalam pemberian skor untuk pertanyaan karakteristik tidak berarti skor, sedangkan

jawaban pertanyaan pengetahuan diberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan jawaban yang

salah diberi skor 0.

Berdasarkan hasil pertimbangan kemudian hasilnya di interprestasikan pada kriteria :

A).Pengetahuan baik = 76 – 100%

B).Pengetahuan cukup = 56 – 75 %

C).Pengetahuan kurang = 40 – 55 %

D).Pengetahuan tidak baik = < 40%

(Arikunto, 1998).

2.2.Konsep Dasar Imunisasi

2.2.1.Pengertian Imunisasi

Imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

terhadap penyakit tertentu (Buku Pegangan Imunisasi Depkes, 1992 : 48).

2.2.2.Kekebalan pada Tubuh

2.2.2.1.Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak

terhadap penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi dapat bertahan lama. Kekebalan

aktif dibagi dalam 2 kategori :

6

Page 7: Mini Project Imunisasi

A).Kekebalan aktif alamiah

Merupakan kekebalan yang dibuat oleh tubuh anak dengan sendiri setelah

mengalami atau sembuh dari suatu penyakit.

B).Kekebalan aktif buatan

Merupakan kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin (imunisasi).

2.2.2.2.Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh anak tetapi tidak membuat

zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah memperoleh zat

pendek, sehingga proses cepat tetapi tidak bertahan lama. Kekebalan pasif dibagi dalam dua

jenis :

A).Kekebalan pasif alamiah

Merupakan kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya.

B).Kekebalan pasif buatan

Merupakan kekebalan yang diperoleh setelah mendapat suntikan zat penolak.

2.2.3.Tujuan Pemberian Imunisasi

a).Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu

b).Mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian (Buku Pegangan Imunisasi

Depkes, 1992).

2.2.4.Jenis-jenis Imunisasi

2.2.4.1.Vaksin BCG

Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap

penyakit Tuberkulosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG (Bacilus Calmette

Guerin) yang masih hidup (A.H. Markum, 1997 : 15).

Pemberian imunisasi BCG sebenarnya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai

berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan. Imunisasi yang diberikan pada

usia di atas 2 bulan harus dilakukan tes dengan mauntok terlebih dahulu, untuk mengetahui

apakah anak sudah terjangkit penyakit TBC atau tidak. Apabila hasilnya positif (+) tidak

perlu diberikan imunisasi.

7

Page 8: Mini Project Imunisasi

Biasanya setelah suntikan BCG bayi tidak akan menderita demam, bila ia demam

setelah imunisasi BCG umumnya disebabkan keadaan lain. Kekebalan yang diperoleh

tindakan mutlak 100%. Efek samping pada dasarnya tidak ada, tetapi reaksi secara normal

akan timbul selama 1 minggu, seperti pembengkakan kecil, merah pada tempat penyuntikan

yang kemudian akan menjadi pus kecil dengan garis tengah 10 mm. Luka ini akan sembuh

sendiri dan meninggalkan jaringan perut (scar) bergaris 3- 7 mm. Tidak ada larangan untuk

melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak yang berpenyakit TBC atau menunjukkan uji

mantoux positif.

Cara pemberian imunisasi adalah dengan tempat penyuntikan 1/3 bagian lengan kanan atas

(inertio musculus deltoideus) dilakukan dengna suntikan di dalam kulit (intra cutan) dengan

dosis 0,05 cc.

2.2.4.2.Vaksin DPT (Difteria, Pertitis, Tetanus)

Manfaat pemberian informasi ini ialah untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam

waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteria, pertusis (batuk rejan) dan tetanus (A.H.

Markum, 2002).

Difteria adalah suatu penyakit yang bersifat toxin mediated disease dan disebabkan

oleh kuman corynebacterivm dipteriae. Termasuk suatu hasil gram positif. Pada dasarnya

semua komplikasi difteria, beratnya penyakit dan komplikasi biasanya tergantung dari

luasnya kelainan lokal angka kematian difteria masih sangat tinggi dan kelompok usia di

bawah lima tahun merupakan kelompok terbesar yang mengalami kematian.

Pertusis atau batuk rejan atau batuk seratus hari adalah suatu penyakit akut yang

disebabkan oleh bakteri bordetella pertuses. Pertusis juga merupakan penyakit yang bersifat

toxin-medicated dan toksin yang dihasilkan kuman (melekat pada bulu getar saluran nafas

atas) akan melumpuhkan bulu getar tersebut sehingga menyebabkan gangguan aliran secret

saluran pernafasan, dan berpotensi menyebabkan pneumonia.

Tetanus adalah suatu penyakit akut yang besifat fatal yang disebabkan oleh oksitosin

produksi kuman Clostridium tetanus, kuman tersebut berbentuk batang dan bersifat

anaerobik, gram positif yang mampu menghasilkan spora dengan berbentuk drumstick,

tetanus selain dapat ditemukan pada anak-anak juga dijumpai kasus tetanus neonatal yang

cukup fatal. Komplikasi tetanus yang sering terjadi antara lain : laringospasme, infeksi

nosokomial dan preumonia ortotastik. Pada anak besar sering terjadi hiperpireksi yang juga

merupakan tanda tetanus berat.

8

Page 9: Mini Project Imunisasi

Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 – 11 bulan dengan selang

waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu. Imunisasi ulang lainnya diberkan setelah

umur 11/2 – 2 tahun. Diulang kembali dengan vaksin DT pada usia 5-6 tahun dan diulang

lagi pada umur 10 tahun.

Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri

ditempat suntikan selama 1 – 2 hari. Kekebalan yang diperoleh dari vaksin DPT yaitu :

vaksin dipteri 80 – 95%, pertusis 50 – 60%, dan tetanus 90 – 95%.

Kadang-kadang terdapat akibat efek samping yang lebih berat, seperti demam tinggi

atau kejang, yang biasanya disebabkan oleh vaksin pertusisnya.

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak-anak

yang menderita penyakit kejang, demam kompleks, juga tidak boleh diberikan kepada anak

batuk yang diduga mungkin sedang menderita batuk rejan dalam tahap awal atau pada

penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunisasi). Juga tidak boleh diberikan bila sakit

batuk, pilek, demam atau diare yang sifatnya ringan bukan merupakan indikasi kontra yang

mutlak.

Pemberian tiga kali dengan dosis 0,5 cc dengan interval 4 minggu secara IM.

2.2.4.3.Vaksin Poliomyelitis

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis.

Vaksin polio mempunyai 2 kemasan yaitu vaksin yang mengandung virus polio yang sudah

dilemahkan (vaksin salk) dan vaksin yang mengandung virus polio masih hidup yang telah

dilemahkan (virus sabin).

Imunisasi diberikan sejak anak baru lahir atau beberapa hari dengan interval 4

minggu, pemberian ulangan pada umur 1½ - 2 tahun.

Biasanya tidak ada reaksi, namun dapat terjadi berak-berak ringan kekebalan yang

akan diperoleh sebesar 95 – 100%. Pada imunisasi polio hampir tidak terdapat efek samping

bila ada mungkin berupa kelumpuhan anggota gerak pada penyakit polio sebenarnya.

Pemberian vaksin polio tidak boleh diberikan pada anak dengan diare berat, anak sakit parah

dan anak penderita kekebalan. Diberikan dengan cara diteteskan banyak 2 tetes 3 kali

pemberian dengan selama 4 minggu.

2.2.4.4.Vaksin Campak

9

Page 10: Mini Project Imunisasi

Imunisasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak secara

aktif. Vaksin campak mengandung virus campak hidup yang telah dilemahkan.

Diberikan pada bayi umur 9 – 11 bulan dengan satu kali pemberian. Biasanya tidak

terdapat reaksi akibat imunisasi mungkin terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak

merah pada pipi di bawah telinga. Pada hari ke 7 – 8 setelah penyuntikan mungkin pula

terdapat pembengkakan pada tempat suntikan, pada tempat suntikan kekebalan yang

memperoleh yaitu 96 – 99%.

Sangat jarang mungkin dapat terjadi kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada

hari ke 10 – 12 setelah penyuntikan. Selain itu dapat terjadi radang otak berupa ensefalitis

atau ensepalopati dalam waktu 30 hari setelah imunisasi.

Anak yang sakit parah, penderita TBC tanpa pengobatan, difisiensi gizi dalam

derajat berat, difisiensi kekebalan, demam yang lebih 38 derajat celcius dan riwayat kejang.

Di suntikkan 1/3 bagian lengan atas lengan kiri dengan dosis 0,5 cc.

2.2.4.5.Vaksin hepatitis B

Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit

hepatitisB.

Vaksinasi awal, diberkan 3 kali, jarak antara suntikan 1 ke II 1 – 2 bulan, sedangkan

suntikan ke III diberikan 6 bulan dari suntikan I, imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah

imunisasi dasar.

Reaksi imunisasi yang terjadi biasanya berupa nyeri pada tempat suntikan, yang

mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan, reaksi ini akan

menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.

Kekebalan yang diperoleh cukup tinggi, berkisar antara 94 – 96%.

Selama pemakaian 10 tahun ini tidak dilaporkan adanya efek samping yang berarti,

berbagai suara di masyarakat tentang kemungkinan terjangkit oleh penyakit AIDS akibat

pemberian vaksin hepatitis B yang berasal dari plasma.

Imunisasi tidak dapat diberkan kepada anak yang menderita sakit berat. Vaksinasi

hepatitis B dapat diberikan kepada ibu hamil dengan aman dan tidak akan membayangkan

janin. Bahkan akan memberkan perlindungan kepada janin selama dalam kandungan ibu

maupun kepada bayi selama beberapa bulan terakhir lahir.

Penyuntikan diberikan intra muscular, dilakukan di daerah deltoid atau paha

antrolateral dengan dosis Hevac B dewasa 5mg, anak 2,5 mg, hepaccine deweasa 3 mg, anak

10

Page 11: Mini Project Imunisasi

1,5 mg, anak 1,5 mg, B hepavac II dewasa 10 mg dan engerix-B dewasa 20 mg, anak 10 mg

dan engerix-B dewasa 20 mg, anak 10 mg.

2.2.5.Jadwal Pemberian Imunisasi

Keterangan :

BCG diberikan pada umur 0 – 1 bulan

Hepatitis B diberikan pada umur 0-6 bulan

DPT diberikan pada umur 2 – 6 bulan

Polio diberikan pada umur 0 – 6 bulan

Campak diberikan pada umur 9 bulan

2.3.Tujuan Program Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini penyakit-penyakit tersebut

adalah difteri, tetanus, batuk rejan (pertusius), campak (measles), polio dan tuberkulose

(Notoadmojo, 1997).

11

Page 12: Mini Project Imunisasi

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang

memungkinkan pemaksimalan kontrol faktor-faktor yang bisa mempengaruhi akurasi suatu

hasil.

Desain penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang berbentuk

penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu

keadaan secara obyektif. (Notoatmodjo 2005)

3.2.Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti, sering kali

di katakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau

gejala yang akan di teliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini variabelnya adalah

pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi.

3.3.Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Kriteria Alat ukur Skala

Pengetahuan

mengenai

imunisasi

dasar.

Segala sesuatu yang dipahami,

dimengerti oleh ibu tentang

imunisasi dasar.

Baik: 76-100%

Cukup : 56-75%

Kurang : 40-55%

Tidak baik : ≤40%

(Arikunto,2006)

Kuesioner Ordinal

12

Page 13: Mini Project Imunisasi

3.4.Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1.Populasi

Adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan di teliti (Arikunto, 2006)

Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa populasi adalah semua objek yang

di amati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang

mempunyai bayi umur 0-12 bulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah 17 orang.

3.4.2.Sampel

Adalah sebagian dari keseluruhan objek yang di teliti dan di anggap mewakili seluruh

populasi (Arikunto,2006). Besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 17 orang.

3.5.Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di lakukan di Dusun Gunung Amal, Wilayah Kerja Puskesmas Batang

Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

Waktu penelitian di lakukan pada hari Senin, 11 Maret 2012, pukul 09.00-12.00 WIB.

3.6.Kerangka Kerja

Adalah langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan

penelitian.

13

Populasi

Seluruh ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 12 bulan di Dusun Gunung

Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh. sebanyak 17 orang.

SampelSebagian ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 12 bulan di Dusun Gunung

Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh sebanyak 17 orang.

Pengumpulan data

Melakukan penyebaran kuesioner terhadap responden yang menjadi

sampel penelitian

Kesimpulan

Teknik SamplingTotal Sampling

Page 14: Mini Project Imunisasi

Bagan 1.Kerangka kerja tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di Dusun Gunung

Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

Ibu yang mempunyai bayi umur 0 – 12 bulan berdomisili di Dusun Gunung Amal, wilayah

kerja Puskesmas Batang Beruh.

Ibu yang bersedia dilakukan penelitian

Ibu yang bisa membaca dan menulis

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

Ibu yang tidak mau mengisi kuesioner

Ibu yang tidak kooperatif dalam proses pengambilan data

3.7.Pengumpulan Data

3.7.1.Proses Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian

kuesioner oleh peneliti kepada responden yang dijadikan sampel penelitian sesuai kriteria

inklusi dan eksklusif. Sebelum melakukan pengumpulan data, penelitian meminta surat

persetujuan penelitian baik dari institusi pendidikan, institusi puskesmas dan institusi desa,

kemudian peneliti meminta inform consent (surat persetujuan) kepada responden untuk

dijadikan sampel penelitian, apabila responden setuju maka peneliti memberikan kuisioner

dan mengobservasi buku register imunisasi.

3.7.2.Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mengukur pengetahuan ibu instrument penelitian yang digunakan adalah

kuisioner tertutup dengan jumlah 10 pertanyaan pengetahuan dan responden tinggal memilih

pilihan yang telah disediakan.

14

Page 15: Mini Project Imunisasi

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Komunitas Umum

Secara umum, masyarakat dengan jumlah 23.979 jiwa, yang terbagi menjadi 11.905

jiwa laki-laki dan 12.074 jiwa perempuan, tersebar di 7 desa/kelurahan dalam wilayah kerja

Puskesmas Batang Beruh.

4.2. Data Geografis

Puskesmas Batang Beruh terletak di Kecamatan Sidikalang dan merupakan salah satu

diantara dua puskesmas yang ada di wilayah kecamatan Sidikalang.

Puskesmas Batang Beruh mempunyai wilayah kerja terdiri dari 3 desa dan 3 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Batang Beruh

2. Kelurahan Sidiangkat

3. Kelurahan Bintang Hulu

4. Desa Kalang Simbara

5. Desa Bintang

6. Desa Bintang Marsada

Batas wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh adalah :

Timur : Kecamatan Sitinjo

Barat : Puskesmas Huta Rakyat

Utara : Kecamatan Siempat Nempu (KM 11)

Selatan: Kabupaten Pakpak Barat

15

Page 16: Mini Project Imunisasi

4.3. Data Demografik

Tabel 4.1. Data demografik wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh

No Desa / Kelurahan Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan

1 Batang Beruh 10.423 5.180 5.243

2 Sidiangkat 4.372 2.241 2.131

3 Bintang 1.953 1.006 947

4 Bintang Marsada 2.052 1.010 1.042

5 Bintang Hulu 1.958 965 993

6 Kalsim 1.179 501 678

7 Perumnas 2.042 1.002 1.040

JUMLAH 23.979 11.905 12.074

4.4. Sumber Daya Kesehatan

Tabel 4.2. Sumber daya kesehatan di Puskesmas Batang Beruh

NO Jenis Ketenagaan Jumlah

1. Dokter Umum (Merangkap Kepala

Puskesmas)

1 Orang

2. Dokter Gigi (drg) 1 Orang

3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 Orang

4. Bidan

• Bidan PNS

• Bidan PTT

14 Orang

5 Orang

5. Perawat 26 Orang

6. Perawat Gigi 1 Orang

7. Tenaga Pelaksana Gizi 2 Orang

16

Page 17: Mini Project Imunisasi

8. Analis Kesehatan 1 Orang

9. Sanitarian 1 Orang

10. Asisten Apoteker 1 Orang

11. SMA / Sederajat 1 Orang

JUMLAH 55 Orang

4.5. Sarana Pelayanan Kesehatan

No Fasilitas Gedung Jumlah

1. Ruang periksa pasien 1

2. Ruang periksa gigi dan mulut 1

3. Ruang obat/apotik 1

4. Ruang KIA/KB 1

5. Ruang rapat 1

6. Laboratorium 1

7. Ruang Kepala Puskesmas 1

8. Kantor Tata Usaha 1

9. Toilet 1

4.6 Hasil Penelitian

4.6.1 Data Umum

4.6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel : Distribusi responden berdasarkan umur ibu di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja

Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

17

Page 18: Mini Project Imunisasi

No Umur Frekuensi Prosentase

1 < 20 tahun 0 0 %

2 20-35 tahun 12 70,5 %

3 >35 tahun 5 29,5 %

Jumlah 17 100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 –

35 tahun ( 70,5 % ) , sebagian kecil responden berumur > 35 tahun ( 29,5 % ) dan tidak

terdapat responden yang berumur <20 tahun.

4.6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel : Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja

Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

No Pendidikan Frekuensi Prosentase

1 Dasar (SD,SMP) 5 29,5%

2Menengah (SMA,

Sederajat)8 47 %

3Tinggi (Diploma,

Sarjana)4 23,5 %

Jumlah 17 100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan

menengah (47%), dan sebagian lainnya berpendidikan dasar (29,5%) dan tinggi (23,5%)

18

Page 19: Mini Project Imunisasi

4.6.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Tabel :Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja

Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1 Tidak Bekerja/IRT 0 0 %

2 Petani/Buruh 10 58,8 %

3 Wiraswasta /Swasta 2 11,7 %

4 PNS 5 29,5 %

Jumlah 17 100 %

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan sebagian besar responden bekerja sebagai

petani/buruh (58,8%), sebagian lainnya bekerja sebagai PNS (29,5%) dan wiraswasta/swasta

(11,7%).

4.6.1.4.Karakteristik Responden berdasarkan jumlah anak

Tabel : Distribusi karakteristik responden berdasarkan jumlah anak di Dusun Gunung Amal,

wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

jumlah anak 2 (41,1%), sebagian responden lainnya memiliki jumlah anak 1 (29,5%), jumlah

anak 5 (17,6%), jumlah anak 3 (5,9%), dan jumlah anak 4 (5,9%).

19

No Jumlah anak Jumlah Ibu Prosentase

1 1 5 29,5 %

2 2 7 41,1 %

3 3 1 5,9%

4 4 1 5,9%

5 5 3 17,6 %

Jumlah 17 100 %

Page 20: Mini Project Imunisasi

4.6.1.5. Karakteristik Responden yang Memperoleh Penyuluhan

Tabel :Distribusi responden yang memperoleh penyuluhan mengenai imunisasi sebelumnya

di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang,

Kelurahan Sidiangkat.

No Memperoleh Informasi Frekuensi Prosentase

1 Ya 17 100 %

2 Tidak - 0 %

Jumlah 17 100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden telah memperoleh

penyuluhan mengenai imunisasi sebelumnya( 100 % ).

4.6.1.6. Karakteristik Dukungan Keluarga

Tabel : Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga responden di Dusun Gunung Amal, wilayah

kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

No Dukunga Keluarga Frekuensi Prosentase

1 Ya 17 100%

2 Tidak 0 0 %

Jumlah 17 100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden mendapat dukungan

keluarga untuk dilakukan imunisasi (100%)

4.6.2 Data Khusus

Tabel : Distribusi Tingkat Pengetahuan responden mengenai imunisasi dasar di Dusun

Gunung Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan

Sidiangkat.

20

Page 21: Mini Project Imunisasi

No Tingkat Pengetahuan Ibu

tentang Imunisasi

Frekuensi Prosentase

1 Kurang 0 0 %

2 Cukup 0 0 %

3 Baik 17 100 %

Jumlah 17 100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki tingkat

penetahuan yang baik mengenai imunisasi dasar (100%)

21

Page 22: Mini Project Imunisasi

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu mengenai imunisasi

dasar, didapatkan hasil bahwa seluruh responden (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang

baik mengenai imunisasi dasar.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Peneliti

Diharapkan untuk memperluas wawasan tentang imunisasi agar penelitian selanjutnya dapat

lebih baik dan lebih bermanfaat.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dengan hasil penelitian ini, dapat memperkaya data mengenai program imunisasi

dasar untuk kemajuan program kesehatan selanjutnya.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan kinerja dan promosi kesehatan

mengenai imunisasi dasar.

5.2.4 Bagi Masyarakat

Diharapkan bagi masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam program-program

kesehatan sehingga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat sekitarnya.

22

Page 23: Mini Project Imunisasi

DAFTAR PUSTAKA

1.Arikunto, S. (2006). Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

2.Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Panduan Imunisasi

3.Departemen Kesehatan RI. 1992. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga

4.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Pertemuan Kepala Puskesmas Kota Surabaya. htm

5.Markum, A.H. 2002. buku Pelayanan Immunisasi EGC

6.Notoatmodjo. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

7.Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

8.Oktarina. 2005. SPSS 13.0 Untuk Orang Awam. Bandung : Alfabeta

9.Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

10.Departemen Kesehatan RI. 2005. Survei Kesehatan Rumah Tangga

11.Suraatmadja. 1995. Imunisasi. Arcan : Jakarta

23

Page 24: Mini Project Imunisasi

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada,

Masyarakat di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan

Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah, dokter Internship Sidikalang, Dairi

Nama :

Bersama ini kami mengajukan permohonan kepada ibu untuk menjadi responden

dalam penelitian berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu mengenai Imunisasi Dasar di

Dusun Gunung Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang,

Kelurahan Sidiangkat.

Jawaban ibu kami jamin kerahasiaannya, oleh karena itu kami harap ibu

memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya.

Atas perhatian dan kerjasama untuk menjadi responden, kami mengucapkan

terima kasih.

Dairi, 11 Maret 2013

Penulis

24

Page 25: Mini Project Imunisasi

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini Responden:

Nama :

Umur :

Alamat :

Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan, bersama ini saya menyatakan tidak

keberatan untuk menjadi responden dalam penelitian dengan judul Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu mengenai Imunisasi Dasar di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja

Puskesmas Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

Demikian peryataan ini saya buat, tanpa ada paksaan dan tekanan dari penulis.

Dairi, 11 Maret 2013

25

Page 26: Mini Project Imunisasi

KUESIONER

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu mengenai Imunisasi Dasar

di Dusun Gunung Amal, wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh,

Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Sidiangkat.

Nama :Nomor :

Petunjuk pengisianPilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda huruf pada kotak di sebelah jawaban yang anda pilih.

I. Karakteristik responden

1) Usia

a. < 20 tahun

b. 20 – 35 tahun

c. > 35 tahun

2) Pendidikan

a. Dasar (SD, SMP)

b. Menengah (SMA atau sederajat)

c. Tinggi (Diploma dan Sarjana)

3) Pekerjaan

a. Tidak Bekerja atau IRT

b. Petani atau Buruh

c. Wiraswasta / swasta

d. PNS

4) Berapakan jumlah anak ibu?

26

Page 27: Mini Project Imunisasi

5) Pernahkan ibu mendapat penyuluhan tentang imunisasi?

a. Ya

b. Tidak

6) Apakah keluarga ibu mendukung jika bayi ibu dilakukan imunisasi?

a. Ya

b. Tidak

II. Pertanyaan Variabel Pengetahuan

1) Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi agar terhindar dari penyakit disebut….

a. Imunisasi

b. Imun

c. Posyandu

2) Tujuan dari imunisasi adalah……….

a. Mencegah penyakit tertentu pada seseorang

b. Menambah penyakit tertentu pada seseorang

c. Memberikan penyakit tertentu pada seseorang

3) Penyakit apa yang bisa dicegah dengan imunisasi?

a. Diare

b. Demam Berdarah

c. Campak

4) Apa manfaat imunisasi?

a. Supaya anak tidak terjangkit penyakit infeksi

b. Agar anak tidak rewel

c. Agar nafsu makan anak bertambah

27

Page 28: Mini Project Imunisasi

5) Berikut ini yang termasuk cara pemberian imunisasi adalah….

a. Diteteskan ke telinga

b. Disuntikkan ke paha

c. Diteteskan ke mata

6) Kapan seharusnya anak anda pertama kali diberikan imunisasi?

a. Usia sekolah

b. Usia 1 tahun

c. Sejak Lahir

7) Kapan imunisasi pada anak anda harus ditunda?

a. Anak sedang demam tinggi

b. Anak banyak makan

c. Anak masih mengkonsumsi ASI

8) Bagaimana cara kerja imunisasi?

a. Meningkatkan daya tahan tubuh

b. Meningkatkan nafsu makan

c. Menyembuhkan penyakit

9) Apakah yang diberikan saat imunisasi?

a. Kuman yang dilemahkan

b. Vitamin

c. Obat

10) Imunisasi apakah yang diberikan dengan cara diteteskan ke mulut?

a. BCG

b. Polio

c. DPT

28