bab i-iv print.docx

27
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran pendidikan semakin lama semakin kuat di dalam masyarakat. Pendidikan ialah salah satu hal yang dianggap sangat penting oleh masyarakat modern Indonesia saat ini. Jenjang pendidikan formal di Indonesia berdasarkan usia dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah enengah Pertama (SP), Sekolah enengah !tas (S!), dan Perguruan "in ggi. Sel eks i #as ion al asu k Per gurua n "i ngg i #eg eri (S#P"#) atau yan g saat ini disebut juga Seleksi $ersama asuk Perguruan "inggi #egeri (S#P"#) merupakan jalur masuk bagi %alon mahasis&a yang dibuat oleh Pemerintah bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia. S#P"# jalur tulis adalah seleksi tertulis bagi para sis&a lulusan S! untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan harga yang relatif murah. #amun kursi yang disediakan perguruan tinggi bagi para sis&a yang melalui jalur S#P"# ini amat terbatas, sedangkan peserta S#P"# untuk pendaftar Perguruan "inggi  #egeri dari tahun ke tahunnya semakin bertambah. Per siap an yan g tidak sedikit dil akukan ole h par a %alon pese rta S#P"# yan g mendaftar untuk Perguruan "inggi #egeri, diantaranya dengan belajar dari buku latihan soal S#P" # tahun 'tahun sebelumnya maup un meng ikuti lembaga bimbi ngan belajar yang dianggap membantu belajar para %alon peserta. embaga bimbingan belajar turut membantu sis&a lebih giat belajar dan fokus untuk menempuh S#P"#. ntuk menarik minat pelajar untuk mengikuti bimbingan belajar, lembaga bimbingan  belajar harus menerapkan strategi pemasaran yang sesuai untuk mendapatkan sis&a s ebanyak mungkin sebagai konsumen. Strategi pemasaran %ukup mempengaruhi jumlah pengguna jasa  bimbingan belajar *anesha +peration. Para sis&a yang sudah atau akan menjadi konsumen 1

Upload: rayn-keating

Post on 02-Nov-2015

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKesadaran pendidikan semakin lama semakin kuat di dalam masyarakat. Pendidikan ialah salah satu hal yang dianggap sangat penting oleh masyarakat modern Indonesia saat ini. Jenjang pendidikan formal di Indonesia berdasarkan usia dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi.Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau yang saat ini disebut juga Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan jalur masuk bagi calon mahasiswa yang dibuat oleh Pemerintah bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia. SNMPTN jalur tulis adalah seleksi tertulis bagi para siswa lulusan SMA untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi dengan harga yang relatif murah. Namun kursi yang disediakan perguruan tinggi bagi para siswa yang melalui jalur SNMPTN ini amat terbatas, sedangkan peserta SNMPTN untuk pendaftar Perguruan Tinggi Negeri dari tahun ke tahunnya semakin bertambah.Persiapan yang tidak sedikit dilakukan oleh para calon peserta SNMPTN yang mendaftar untuk Perguruan Tinggi Negeri, diantaranya dengan belajar dari buku latihan soal SNMPTN tahun-tahun sebelumnya maupun mengikuti lembaga bimbingan belajar yang dianggap membantu belajar para calon peserta. Lembaga bimbingan belajar turut membantu siswa lebih giat belajar dan fokus untuk menempuh SNMPTN.Untuk menarik minat pelajar untuk mengikuti bimbingan belajar, lembaga bimbingan belajar harus menerapkan strategi pemasaran yang sesuai untuk mendapatkan siswa sebanyak mungkin sebagai konsumen. Strategi pemasaran cukup mempengaruhi jumlah pengguna jasa bimbingan belajar Ganesha Operation. Para siswa yang sudah atau akan menjadi konsumen berpikir kembali akan atau tetap menggunakan jasa bimbingan belajar Ganesha Operation atau tidak.Keputusan konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa suatu produk disebabkan karena adanya dorongan emosi dan penilaian objektif maupun subjektif. Ganesha Operation harus melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat pada umumnya dan khususnya siswa agar memakai jasa bimbingan belajar Ganesha Operation. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Ganesha Operation dalam meningkatkan jumlah konsumennya yaitu dengan melalui komunikasi pemasaran diantaranya marketing public relations dan word of mouth marketing.Strategi pemasaran yang diterapkan oleh suatu perusahaan sangat berpengaruh dan berperan penting. Bila promosi yang dilakukan salah maka tidak akan sampai kepada konsumen atau sasaran yang dimaksud. Komunikasi pemasaran dapat berkontribusi untuk keseimbangan pelanggan maupun konsumen karena menghubungkan produk terhadap pasar yang dituju. Dengan komunikasi pemasaran yang baik, pemasar dapat mengetahui apa saja kebutuhan pasar, begitu pula sebaliknya, pasar akan mengetahui apa saja yang dapat diberikan oleh pemasar.Berdasarkan latar belakang diatas, penulis berminat untuk meninjau bauran pemasaran yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation dengan menyusun Laporan Praktek Kerja yang berjudul Pelaksanaan Marketing Public Relations dan Word of Mouth Marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam tinjauan ini diidentifikasi sebagai berikut:1. Apa yang menjadi tujuan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.2. Bagaimana pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.3. Apa saja kendala dan dorongan dalam pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.4. Bagaimana evaluasi pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.

1.3 Maksud dan Tujuan Kuliah Praktek KerjaBerdasarkan pada identifikasi masalah yang diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan kuliah praktek kerja ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Maksud Kuliah Praktek Kerja1. Untuk memperoleh data dan informasi yang akan digunakan dalam penyusunan Kuliah Praktek Kerja (KPK). Selain itu, untuk membandingkan teori yang dipelajari oleh penulis diperkuliahan dengan kenyataan yang ditemui di lapangan.2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.

1.3.2 Tujuan Kuliah Praktek Kerja1. Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui tujuan pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.2. Mengetahui dan mempelajari proses pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.3. Mengetahui dan mempelajari kendala dan dorongan dalam pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.4. Mengetahui evaluasi pelaksanaan marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation.

1.4 Kegunaan Hasil Kuliah Praktek KerjaDari kuliah praktek kerja ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1.4.1 Kegunaan Bagi Penulis1. Penulis memperoleh pengalaman yang berharga guna mempersiapkan diri untuk masuk dunia usaha.2. Penulis dapat mengaplikasikan teori yang diterima di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation3. Penulis dapat mengetahui proses penerapan marketing public relations dan word of mouth marketing yang efektif.

1.4.2 Kegunaan Bagi Perusahaan1. Dapat menjadikan masukan dan bahan pertimbangan serta dasar pemikiran dalam kegiatan untuk mencapai tujuan dan rencana yang telah diterapkan.2. Mempermudah perusahaan dalam menetapkan marketing public relations dan word of mouth marketing yang efektif.

1.4.3 Kegunaan Bagi Akademik1. Institusi pendidikan memperoleh masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai atau sepadan dengan kebutuhan lapangan kerja.2. Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.

1.5 Metode Kuliah Praktek KerjaMetode yang digunakan penulis sebagai berikut:1. Riset KeperpustakaanYaitu riset pengumpulan sumber yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku atau referensi, catatan kuliah dan buku-buku yang ada kaitannya dengan lingkup judul yang diambil, sumber yang diambil sekunder.2. Studi LapanganStudi pengumpulan data langsung ke tempat yang menjadi lokasi praktek kerja, sumber yang diperoleh merupakan informasi primer dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:a. Penelitian Langsung (Survey)Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi langsung objek yang akan dijadikan bahan penelitian, sehingga penulis dapat mengumpulkan data untuk kemudian diolah serta disajikan dalam bentuk tulisan.b. Wawancara (Interview)Yaitu teknik pengumpulan informasi dengan mengandalkan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait dan berwenang untuk memberikan keterangan dan informasi-informasi yang diperlukan.c. Praktek KerjaYaitu data yang diperoleh dari hasil praktek kerja yang dilaksanakan dengan mencari, mencatat data-data yang diperlukan sesuai dengan judul yang diambil.

1.6 Lokasi dan Waktu PenelitianKuliah praktek kerja dilaksanakan di kantor pusat Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation yang berlokasi di Jln. Purnawarman No. 36-B, dan waktu pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja ini adalah selama 30 hari terhitung dari tanggal 8 Juni 2015.

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.Profil Perusahaan2.1.1.Sejarah Singkat Ganesha OperationDitengah-tengah persaingan yang tajam dalam industri bimbingan belajar, pada tanggal 1 Mei 1984 Ganesha Operation didirikan di kota Bandung. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat keuletan dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, kini Ganesha Operation telah tumbuh bagai remaja tambun dengan 411 outlet yang tersebar di 140 kota besar se-Indonesia. Latar belakang pendirian lembaga ini adalah adanya mata rantai yang terputus dari link informasi Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan dunia Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Posisi inilah yang diisi oleh Ganesha Operation untuk berfungsi sebagai jembatan dunia SMA terhadap dunia PTN mengenai informasi jurusan PTN (prospek dan tingkat persaingannya, pemberian materi pelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup bahan uji seleksi penerimaan mahasiswa baru dan pemberian metode-metode inovatif dan kreatif menyelesaikan soal-soal tes masuk PTN sehingga membantu para siswa lulusan SMA memenuhi keinginan mereka memasuki PTN.Meskipun pada awalnya hingga tahun 1992 Ganesha Operation hanya ada di Bandung, pada tahun 1993 dibuka cabang pertama di Denpasar. Dan pengembangan secara serius dilakukan mulai tahun 1995. Sejak itu pertumbuhan cabang-cabang Ganesha Operation benar-benar tidak terbendung. Image Ganesha Operation yang sangat kuat telah merambah ke seluruh Nusantara sehingga setiap cabang baru dibuka langsung diserbu oleh para siswa. Kalau pada saat pertama kali berdiri siswa Ganesha Operation masih sedikit dan hanya mencakup program kelas 3 SMA, kemudian dari tahun ke tahun jumlah siswanya terus bertambah. Saat ini untuk satu tahun pelajaran jumlah seluruh siswa Ganesha Operation dapat mencapai sekitar 150.000 siswa, suatu jumlah yang sangat besar. Khusus untuk kelas 3 SMA, Ganesha Operation berhasil meluluskan lebih dari 10.000 siswanya setiap tahun di berbagai PTN terkemuka di Indonesia melalui SNMPTN. Itulah mengapa reputasi Ganesha Operation begitu spektakuler.

2.1.2.Visi dan MisiDengan menerapkan standar profesionalisme yang tinggi dan para pengajar yang berkompeten dibidangnya, maka sudah menjadi komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada bagi seluruh siswa. Ganesha Operation memiliki visi dan misi sebagai berikut:VISI: Menjadi lembaga bimbangan belajar yang terbaik dan terbesar di IndonesiaMISI:1. Mendidik siswa agar berprestasi tingkat sekolah, kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional.2. Melakukan inovasi pembelajaran melalui terobosan revolusi belajar dan teknologi informasi.3. Meningkatkan budaya belajar siswa.4. Meningkatkan mutu pendidikan.5. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.1.3.ValueLembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation juga menerapkan nilai-nilai yang bermanfaat untuk para siswa yang dapat diterapkan di kehidupan, yang dikenal dengan I PEACE. Penjelasannya adalah sebagai berikut: IntegrityLebih dari sekadar kejujuran. Orang yang mempunyai integritas bukan sekadar mengatakan yang benar, melainkan melakukan apa yang dikatakan dan mengatakan apa yang dilakukan. PassionSuatu gairah dalam melakukan sesuatu sehingga tidak mempedulikan risiko demi tercapainya tujuan meskipun harus dibayar dengan nyawa. ExcellentMelakukan yang terbaik melebihi yang diharapkan, dalam segala keterbatasan yang ada. AssistSuatu sikap yang selalu memberikan solusi bagi orang lain. ConsistentSuatu sikap yang taat azas secara kontinyu, tidak terpengaruh oleh keadaan atau situasi. EnthusiasmSuatu sikap yang menyala-nyala dengan penuh semangat dan energi.

2.1.4.Aspek ProdukResearch and Development Ganesha Operation memang berhasil menemukan faktor utama maupun faktor penunjang penentu keberhasilan siswa. Faktor utama tersebut adalah kualitas pengajar, relevansi materi pelajaran, dan metodologi pengajaran, sedangkan faktor pelengkap adalah teknologi dan informasi.Kualitas pengajar Ganesha Operation tampak dari prestasi dan karyanya, sukses dalam studi dan mampu mengarang buku-buku pelajaran berkualitas terbaik. Relevansi materi pelajaran di Ganesha Operation memang sangat akurat. Staf kami memberikan perhatian sangat besar untuk ini. Kami bangga bahwa Ganesha Operation adalah satu-satu Bimbingan Belajar yang selalu memperhatikan even publikasi buku-buku terbaru di dunia pada Internasional Book Fair setiap tahun. Karena itulah Ganesha Operation berhasil memperoleh buku-buku istimewa seperti Text Book referensi pembuatan soal-soal SPMB. Sedangkan tentang metodologi pengajaran, Ganesha Operation telah berhasil memberikan daya tarik tersendiri dengan penemuan-penemuan khusus berupa berupa rumus-rumus sakti yang dapat menyelesaikan soal secara kilat dan akurat dengan motto The King of the Fastest Solution. Banyak metode ini tapi mereka tetap tertinggal di belakang karena kami penemunya.

2.2.Struktur OrganisasiBimbingan belajar Ganesha Operation dalam melayani siswa sebagai peserta belajar didukung oleh organisasi yang memadai. Sumber daya manusia yang tergabung dalam organisasi Ganesha Operation secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu: Bagian pendidikan/bimbingan dan bagian administrasi.1. Kepala Cabang, dengan tugas sebagai berikut:Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional dan kemajuan Ganesha Operation.2. Kepala Bagian Umum, dengan tugas:a. Melaksanakan administrasi umumb. Melaksanakan administrasi keuanganc. Melaksanakan kegiatan rumah tangga Ganesha Operationd. Melaksanakan administrasi kepegawaian.e. Kegiatan lainnya atas perintah kepala cabang3. Bagian pendidikan/pembimbing, dengan tugas:a. Melaksanakan kegiatan administrasi kesiswaanb. Melaksanakan kegiatan administrasi nilai siswac. Melaksanakan kegiatan administrasi kepustakaand. Melaksanakan kegiatan perlengkapan akademik4. Bagian PemasaranMelakukan kegiatan promosi, rekrut dalam usaha meningkatkan jumlah siswa pada Ganesha Operation.5. Tenaga pengajar (Guru), dengan tugas:Melaksanakan kegiatan belajar (proses bimbingan terhadap siswa).

6. Operasional, tugasnya adalah:Membantu kegiatan operasional Ganesha Operation, yaitu kegiatan pemasaran, menyiapkan kelengkapan peralatan bimbingan dan tugas lainnya atas perintah Kepala Bagian Umum.7. Front Office, tugasnya adalah:Melaksanakan/melakukan pemberian informasi terhadap calon siswa, dan melayani urusan siswa/orang tua siswa yang berhuungan dengan bimbingan belajar.

Kepala CabangKepala Bagian UmumAkademikMarketingOperasionalFront OfficePengajar (Guru)Untuk melihat gambaran organisasi pada bimbingan belajar Ganesha Operation, berikut ditampilkan struktur organisasi pada gambar berikut:

BAB IIIHASIL PELAKSANAAN KPK DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil Kuliah Praktek KerjaDalam pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja ini, memilih bidang kajian marketing public relations dan word of mouth marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Bandung.Teknik pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja yang digunakan oleh penulis untuk menyusun Laporan Kuliah Praktek Kerja adalah Hours Release. Dalam hal ini penyelenggaraan dilakukan pada jam dan waktu tertentu. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai dari tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 6 Juli 2015.Adapun mengenai kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan Kuliah Praktek Kerja adalah sebagai berikut:1. Minggu PertamaPenulis diperkenalkan dengan pembimbing perusahaan yang akan membimbing dan memberi pengarahan selama proses pelaksanaan praktek kerja, serta diperkenalkan dengan pengurus dan staf-staf yang akan membantu penulis dalam memperoleh data yang berkaitan dengan bidang kajian yang penulis bahas dalam laporan kuliah praktek kerja, selain itu penulis juga diperkenalkan dengan lingkungan kerja dan diperkenalkan dengan sejarah perusahaan dari awal berdirinya perusahaan sampai saat ini.

2. Minggu KeduaPada minggu ini penulis melakukan kuliah praktek kerja, membantu dalam proses penjualan produk dengan memperkenalkan bagaimana bauran promosi terseut diterima sehingga penulis dapat mengetahui secara langsung prosesnya dan pihak-pihak yang terkait didalamnya serta dokumen-dokumen yang digunakan di dalam promosi penjualan yang terjadi didalamnya.3. Minggu KetigaMinggu ketiga penulis melakukan kegiatan rutin yaitu membantu pekerjaan pegawai lain dan pekerjaan yang diperintahkan oleh pembimbing. Selain itu penulis juga membantu melakukan memeriksa promosi penjualan produk.4. Minggu KeempatPada minggu ini penulis sudah mengumpulkan semua data-data yang berkaitan dengan proses marketing public relations dan word of mouth marketing yang didapat dari pembimbing perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan mengolah data tersebut yang didapat dari hasil wawancara, buku, laporan, dokumen serta catatan-catatan yang merupakan sumber penting bagi penulis dalam menyusun laporan praktek kerja.

3.2.Pembahasan Kuliah Praktek Kerja3.2.1.Landasan Teori1. Pengertian PemasaranSasaran fundamental dari kebanyakan bisnis adalah kelangsungan hidup, laba, dan pertumbuhan. Pemasaran memberikan kontribusi langsung untuk mencapai sasaran ini. Pemasaran terdiri dari kegiatan menilai keinginan dan kepuasan, mendesain dan mengatur penawaran produk, menentukan harga dan kebijakan harga, mengembangkan strategi distribusi, dan melakukan komunikasi dengan konsumen saat ini dan calon konsumen.Untuk lebih jelas mengenai pemasaran tersebut maka dikemukakan beberapa definisi dari para ahli mengenai pemasaran diantaranya sebagai berikut:Menurut Phillip Kotler (2008:106), Pemasaran adalah proses sosial yang dengan prose situ individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.Menurut Stanton yang dikutip oleh Danang Sunyoto (2009:48), Pemasaran adalah kegiatan yang meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.2. Pengertian Komunikasi PemasaranPerusahaan melakukan komunikasi pemasaran untuk mengkomunikasikan produk yang dihasilkan kepada konsumen.Menurut Tjiptono (2008:219), Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya bersedia meminta, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.Sedangkan menurut Kotler terjemahan Benyamin Molan (2004:604), Komunikasi pemasaran adalah konsep menjadi dasar bagi perusahaan memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasinya untuk menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat tentang organisasinya dan produk-produknya.Unsur-Unsur Proses Komunikasi PemasaranMenurut Tjiptono (2008:219) terdapat tiga unsur pokok model struktur proses komunikasi pemasaran:1. Pelaku pemasaran, terdiri atas pengirim (sender) dalam hal ini pelanggan, dan penerima (receiver) dalam hal ini calon pelanggan atau konsumen.2. Material komunikasi, yaitu gagasan, pesan, media, respons, feedback (umpan balik) dan gangguan.3. Proses komunikasi, terdiri dari encoding yang merupakan proses merancang atau mengubah gagasan secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan kepada penerima, dan decoding yang merupakan proses penguraian atau mengartikan symbol sehingga pesan yang diterima dapat dipahami.Bauran komunikasi pemasaran diantaranya:a. Marketing Public RelationsIstilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan pengertian sebagai berikut, proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang mendorong pembelian dan kepuasan pelanggan melalui komunikasi berisi informasi yang dapat dipercaya dan kesan yang menggambarkan perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Rosady Ruslan, 2001:243).Menurut Kotler dan Keller (2012:527), marketing public relations ialah menciptakan hubungan baik dengan beragam perusahaan/lembaga public untuk memperoleh publikasi yang baik, meningkatkan kesan yang baik di mata hukum, dan mengendalikan atau bahkan menghilangkan selentingan, cerita, atau kejadian yang diinginkan.Menurut Rhenald Kasali, Khalayak marketing public relations adalah masyarakat dan konsumen (2003:105). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, marketing public relations dapat diartikan sebagai pengelolaan komunikasi untuk memotivasi pembelian, dan kepuasan pelanggan, konsumen, dan masyarakat.Marketing public relations menunjukan adanya lalu lintas informasi dua arah mengenai produk dan atau organisasi. Lebih dari menyampaikan informasi marketing public relations mengkomunikasikan segenap konsep dan gagasan organisasi sehingga dalam benak public sasaran berkembang motivasi untuk melakukan pembelian.b. Word of Mouth Marketing.Definisi Word of Mouth menurut Kotler dan Keller (2012:546) adalah usaha pemasaran dengan cara memikat konsumen sehingga membicarakan dengan orang lain mengenai produk, jasa, dan merek. Media untuk word of mouth marketing beragam, diantaranya menggunakan media sosial dalam forum komunitas online, blog, dan jejaring sosial.

3.2.2.Pembahasan Kuliah Praktek KerjaLembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation dalam melasanakan program komunikasi pemasaran untuk menarik siswa atau konsumen untuk menggunakan jasa bimbingan belajar, diantaranya dengan menggunakan pemasaran publisitas (marketing public relations) dan word of mouth marketing.Jenis Kegiatan Bauran Komunikasi Pemasaran yang dijalankan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha OperationJenis-jenis kegiatan yang dijalankan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation adalah sebagai berikut:1. Pemasaran Publisitas (Marketing Public Relations)Pemasaran publisitas pada dasarnya merupakan komunikasi antara organisasi dengan pelanggan, konsumen, dan masyarakat. Pengelolaan komunikasi dengan tujuan tertentu sehingga dapat mempunyai bentuk-bentuk pengembangan dari komunikasi organisasi sebagai pilihan maupun kombinasi yang sesuai dan ditetapkan.Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Ganesha Operation, diantaranya:a. Publikasi, dengan bekerja sama dengan sekolah dan menyebarkan media promosi flyer ke sekolah-sekolah pada saat tahun ajaran baru, menjelang kenaikan kelas, menjelang ujian nasional, dll.b. Event, dengan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Kota Bandung untuk menyarankan lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation kepada siswa yang bersangkutan.c. Sponsorship, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung mengadakan seminar motivasi menghadapi ujian nasional SMA/SMK dan mengadakan seminar tentang bagaimana caranya siswa masuk PTN tanpa tes yaitu dengan jalur SNMPTN.d. Berita, bekerjasama dengan Pikiran Rakyat yaitu: pembahasan soal-soal SBMPTN, serta dipercaya untuk membuat prediksi soal-soal ujian nasional tingkat SMP dan SMA sesuai dengan SKL.e. Pidato, Ganesha Operation dipercaya memberikan seminar mendidik dengan value I PEACE untuk tenaga pendidik dengan tujuan agar tenaga pendidik mendidik sesuai dengan value I PEACE (Integrity, Passion, Excellent, Assist, Consistent, dan Enthuasim) sehingga siswa memiliki prestasi yang tinggi berkat keteladanan dari pendidikannya.

Tujuan Kegiatan Pemasaran publisitasBerbagai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dari kegiatan publisitas ini adalah untuk mengadakan hubungan baik dengan para pelanggan serta menumbuhkan citra yang baik terhadap perusahaan beserta produk dan jasa yang dihasilkannya.Dari kegiatan publisitas diatas penulis berpendapat bahwa kegiatan publisitas yang dilakukan Ganesha Operation sangat baik, sehingga kerjasama perusahaan dan publik akan lebih terjalin dengan baik dan perusahaan tersebut akan lebih mendapatkan perhatian yang lebih tentang keberadaan dan kegiatan perusahaannya. 2. Pemasaran Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing)Strategi komunikasi pemasaran Word of Mouth terbukti efektif dan cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen serta tidak memakan anggaran promosi yang besar, bahkan bisa dibilang tidak memerlukan biaya dan sangat efektif. Namun meskipun tidak mengeluarkan anggaran yang besar dengan strategi komunikasi pemasaran Word of Mouth memberikan banyak kemudahan dalam membantu memasarkan sebuah produk atau jasa. Dengan kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang terdekat, ternyata dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk.Pemasaran mulut ke mulut (Word of Mouth Marketing) yang terjadi di Ganesha Operation, diantaranya:1. Membicarakan; pembicaraan mengenai program Ganesha Operation maupun hal lain yang berkaitan dengan para siswa/pelajar sebagai pelanggan melalui sosial media seperti Facebook dan Twitter.2. Membujuk; bagi pelanggan yang berhasil mempromosikan dan mendorong untuk menggunakan jasa bimbingan belajar Ganesha Operation kepada calon pelanggan mendapat potongan harga tertentu.3. Merekomendasikan; bagi pelanggan yang berhasil memrekomedasikan dan mendorong untuk menggunakan jasa bimbingan belajar Ganesha Operation kepada calon pelanggan mendapat potongan harga tertentu. Tujuan Pemasaran Mulut ke MulutPelaksanaan pemasaran Word of Mouth melibatkan banyak orang dan berkaitan dengan kelompok acuan. Kelompok acuan merupakan sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang secara langsung atau tidak langsung. Kelompok referensi ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambian keputusan dan sebagai dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.Kelompok yang dijadikan sumber referensi atau acuan oleh konsumen ini terdiri dari teman-teman, tetangga, kelompok, dan keluarga. Dalam memutuskan membeli, konsumen lebih mengandalkan pendapat dari kelompok referensi dibandingkan iklan atau promosi.Dari kegiatan Word of Mouth yang terjadi diatas penulis berpendapat bahwa terbukti efektif dengan cukup banyaknya calon siswa yang mendaftar karena terbujuk dan mendapat rekomendasi oleh siswa yang sudah menjadi pelanggan bimbingan belajar Ganesha Operation karena sudah mengetahui cukup baik kualitas yang diberikan sehingga calon pelanggan tertarik.

Dibawah berikut gambar dari survey yang dilakukan ke 100 orang calon pelanggan yang mendaftar karena Word of Mouth Marketing.

Tujuan Kegiatan PromosiSetiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan segala aktifitas khususnya di bidang promosi, demikian halnya yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation. Tujuan kegiatan promosi dengan cara pemasaran publisitas (marketing public relations) dan pemasaran mulut ke mulut (word of mouth marketing) yg dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation, antara lain:a. Memberikan informasi tentang produk/program bimbingan belajar yg dimiliki oleh perusahaan yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini berguna ketika calon pelanggan menginginkan produk/program bimbingan belajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing.b. Mempengaruhi dan membujuk calon konsumen agar mau membeli produk ditawarkan. Dalam hal ini promosi dapat secara langsung maupun tidak langsung membujuk para konsumen potensial untuk melakukan pembelian dengan menyarankan bahwa produk kami lebih baik dari produk lainnya yang sejenis.c. Menanamkan kesan tertentuBertujuan agar konsumen tertarik secara langsung terhadap produk yang ditawarkan diantaranya melalui seminar-seminar pendidikan kepada siswa, memberikan informasi tentang banyaknya siswa yang telah menjadi pelanggan mencapai keberhasilan yang diinginkan diantaranya lulus ujian nasional dengan nilai memuaskan, lulus tes masuk perguruan tinggi negeri, dan lain-lain.d. Mengantisipasi pesaingDengan cara promosi ini perusahaan mempertahankan eksistensi dengan menjadi market leader bimbingan belajar.e. Meningkatkan volume penjualanDengan cara promosi ini diharapkan akan menarik minat siswa mengikuti bimbingan belajar di Ganesha Operation melalui brand image positif yang telah diketahui.f. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh kegiatan promosi lainnya.Seperti yang telah diketahui bahwa setiap promosi mempunyai kelemahan dalam hal jangkauan dan biayanya oleh karena itu perusahaan menjaga kualitasnya dalam hal tenaga pengajar dan proses bimbangan belajar kepada siswa sehingga tercipta kepuasan dan terjadi proses pemasaran yang dilakukan oleh pelanggan kepada pelanggan potensial.g. Selain tujuan-tujuan diatas, promosi juga mempunyai tujuan agar dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.Dari uraian diatas, menurut penulis Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation telah menerapkan tujuan promosi dengan baik, hal ini terlihat dari beberapa tujuan promosi yang telah diterapkan oleh perusahaan yaitu untuk menginformasikan, membujuk serta mempengaruhi dan meningkatkan konsumen akan citra produk/jasa yang ditawarkan perusahaan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Promosi1. Jenis pasar produk.Tingkat pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan pasar industri. Pada Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation memusatkan pada pemasaran publisitas.

2. Strategi dorong lawan/strategi tarik.Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh apakah perusahaan memilih strategi dorong atau strategi menarik untuk menciptakan penjualan. Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation memilih strategi tarik, melalui pemasaran publisitas yaitu mengunjungi ke beberapa sekolah untuk promosi dan melakukan seminar-seminar pendidikan sehingga siswa tertarik mengikuti bimbingan belajar di Ganesha Operation, setelah siswa menjadi pelanggan dan mencapai kepuasan maka terjadi pemasaran mulut ke mulut yang dilakukan oleh siswa untuk menarik siswa/konsumen potensial yang lain 3. Kesiapan tahap pembeliPemasaran publisitas yang dilakukan oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation mempunyai peran sangat penting dalam tahap membangun kesadaran, lebih penting dari pada pemasaran mulut ke mulut. Karena setelah melakukan pemasaran publisitas, siswa akan tertarik dan menjadi pelanggan. Setelah mencapai kepuasan, siswa melakukan pemasaran mulut ke mulut,4. Tahap siklus hidup produk.a.Tahap perkenalanb. Tahap pertumbuhanPada tahap ini, semua alat promosi dapat dikurangi peranannya karena permintaan dapat bergerak melalui cerita dari mulut ke mulut.c.Tahap kemampuand. Tahap penurunan

5.Peringkat pasar perusahaanLembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation tetap menjadi market leader di bidang bimbingan belajar dengan citra perusahaan yang kuat.

Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaa Kegiatan Promosi1. Keterbatasan SDMTerbatasnya pemasar merupakan kendala yang paling besar dihadapi. Oleh karena SDM yang mengerti akan konsep promosi seperti bagaimana strategi promosi atau bagaimana cara meyakinkan konsumen agar dapat membeli produk yang ditawarkan.2. Pengetahuan ProdukPengetahuan tentang produk merupakan kunci keberhasilan dalam promosi. Oleh karena itu dibutuhkan para marketing yang berwawasan dan pengetahuan yang tinggi, dalam hal ini sulit didapatkan pemasar yang memenuhi criteria tersebut sehingga kurang memahami berbagai konsep promosi ditawarkan.3. PesaingPara pesaing biasanya melakukan penurunan harga sehingga konsumen akan beralih kepada penawaran harga terendah.4. Minat KonsumenSiswa terkadang terjebak dalam pola belajar yang tidak mendukung perubahan ke arah yang lebih baik. Karena sudah merasa nyaman dengan pola belajar yang ada meski hasilnya tidak maksimal sehingga siswa tidak tertarik mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.

Cara Mengatasi Hambatan yang DihadapiUntuk mengatasi masalah atau hambatan yang dihadapi oleh Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation dalam melaksanakan promosi, maka perusahaan melakukan berbagai tindakan yang dapat mempengaruhi perkembangan kegiatan promosi dari hambatan-hambatan yang telah diuraikan tersebut, maka pemecahan atas hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:1. Perusahaan melakukan perekrutan pemasar atau sumber daya manusia yang benar-benar mengerti akan konsep-konsep promosi, sehingga dalam melaksanakan kegiatan promosi bisa bekerja secara profesional.2. Selain melakukan perekrutan marketing yang mengerti akan konsep-konsep promosi, perusahaan juga memilih pemasar yang benar-benar tahu tentang produk, mempunyai wawasan dan pengetahuan yang tinggi, sehingga dapat mengerti dan memahami berbagai konsep yang ditawarkan.3. Sebagai market leader bimbingan belajar, perusahaan harus konsisten dan meningkatkan mutu dan kualitas dalam menghadapi persaingan. Selain itu, dengan membuka cabang baru ke kota-kota besar atau kecil yang belum tersedia bimbingan belajar.4. Menarik minat siswa dengan mengadakan seminar-seminar pendidikan ke beberapa sekolah atau acara tertentu, dengan membuat kesadaran siswa betapa pentingnya pendidikan.

BAB IVPENUTUP

4.1.KesimpulanBerdasarkan pembahasan pada Bab III hasil Kuliah Praktek Kerja mengenai tinjauan pelaksanaan pemasaran publisitas (marketing public relations) dan pemasaran mulut ke mulut (word of mouth marketing) di Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:1. Tujuan kegiatan program promosi melalui pemasaran publisitas (marketing public relations) dan pemasaran mulut ke mulut (word of mouth marketing) merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam menginformasikan bahwa produk/program bimbingan belajar yang dihasilkan berguna bagi siswa yang memerlukannya dan meningkatkan penjualan sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.2. Kegiatan-kegiatan Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation melakukan pemasaran produknya yaitu dengan:a. Pemasaran Publisitas (Marketing Public Relations)Bentuk kegiatannya dengan publikasi, event, sponsorship, berita, dan pidato.b. Pemasaran Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing)Yang terjadi diantaranya membicarakan, merekomendasikan, dan membujuk.3. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, terdapat masalah-masalah yang dihadapi, diantaranya: adanya keterbatasan sumber daya manusia kurang mengerti akan konsep-konsep promosi, kurangnya pengetahuan tentang produk sehingga kurang memahami berbagai konsep promosi yang ditawarkan, timbulnya para pesaing-pesaing baru yang akan mengakibatkan para pelanggan berpindah alih pada para pesaing.4. Cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi, perusahaan harus benar memilih seorang pemasar yang benar-benar mengerti akan konsep promosi dan memiliki pengetahuan tentang produk tersebut serta memiliki wawasan dan pengetahuan yang tinggi, selain itu perusahaan harus mempertahankan konsistensi dan meningkatkan mutu kualitas dalam menghadapi persaingan. Dan yang terakhir menarik minat siswa untuk melakukan bimbingan belajar dengan seminar-seminar pendidikan ke beberapa sekolah atau acara tertentu.

4.2. SaranBerdasarkan hasil pengamatan yang telah penulis lakukan pada saat melakukan Kuliah Praktek Kerja penulis mencoba memberikan saran perbaikan atas segala kelemahan atau kekurangan yang penulis temui pada saat melakukan Kuliah Praktek Kerja. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung terhadap kondisi perusahaan, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi kinerja perusahaan di masa yang akan datang, yaitu:1. Evaluasi terhadap kinerja pegawai harus selalu ditingkatkan guna memenuhi profesionalisme perusahaan.2. Untuk mengetahui kualitas produk, fasilitas dan layanan yang tersedia, maka perusahaan harus terus mengevaluasi tingkat kepuasan dan kebutuhan siswa, dengan meningkatkan peran aktif siswa secara langsung yaitu dengan membuat kuisioner tentang mutu dan kualitas pelayanan dari Ganesha Operation sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan berupa perbaikan demi terwujudnya kepuasan konsumen dan menjaga mutu kualitas dan terciptanya loyalitas konsumen sehingga terjadi proses pemasaran mulut ke mulut yang efektif.3. Untuk menghadapi persaingan serta meningkatkan penjualan, maka diperlukan: (1) mempertahankan dan meningkatkan mutu dan layanan, (2) membangun kepercayaan kepada siswa dan orang tua siswa bahwa Ganesha Operation merupakan bimbingan belajar terbaik se-Indonesia, (3) hubungan kerjasama yang lebih intens ke berbagai sekolah dan ke kota-kota besar atau kecil yang belum tersedia bimbingan belajar.

Demikian saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat menjadi masukan yang positif dan bermanfaat.

29