panduan penandaan lokasi operasi ok (site marking) ibs print.docx

7/26/2019 Panduan Penandaan Lokasi Operasi ok (Site Marking) IBS print.docx

http://slidepdf.com/reader/full/panduan-penandaan-lokasi-operasi-ok-site-marking-ibs-printdocx 1/23

BAB I

DEFENISI

1. PENDAHULUAN

Dalam pelayanan bedah besar dan kompleks ada sesuatu hal yang terjadi tidak

sesuai dengan yang diharapkan seperti penandaan yang salah, prosedur salah atau orang

yang salah operasi. Adanya suatu kebijakan yang direkomendasikan oleh National

Patient Safety Agency (NPSA)dan WH untuk melengkapi !he!klist "eselamatan

Pasien yang dilun!urkan pada tanggal # $uni %&&' untuk dipatuhi.

"ementerian "esehatan epublik ndinesia mengeluarkan suatu kebijakan yaitu *

Peraturan +enteri "esehatan epublik ndonesia nomor #'#-+enkes-Per--%&##

tentang "eselamatan Pasien umah sakit, yang menyatakan * setiap rumah sakit harus

memenuhi Sasaran "eselamatan pasien diantaranya adalah *

#. "etepatan identi/ikasi pasien0

%. Peningkatan komunikasi yang e/ekti/0

1. Peningkatan keamanan obat yang perlu di2aspadai0

4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;

3. Pengurangan risiko in/eksi terkait pelayanan kesehatan0 dan

. Pengurangan risiko pasien jatuh.+enindaklanjuti salah satu poin dari sasaran keselamatan pasien tersebut, yakni

mendapatkan kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi, maka

diperlukan suatu panduan yang mengatur tentang pelayanan pembedahan di S4D.

5arutung dengan tujuan * untuk mengurangi risiko bahaya bagi pasien melalui

peningkatkan keamanan dan kualitas pelayanan dan lingkungan kerja S4D. 5arutung.

2. DEFINISI

Checklist "eselamatan Pasien yang dikeluarkan oleh rganisasi "esehatan Dunia

(WH) dan kolaborasi dengan Harard School of Pu!lic Health "SA, !he!klist adalah*

langkah6langkah kun!i dalam mengidenti/ikasi keamanan selama pera2atan peri7

operati/ yang harus di!apai dalam setiap operasi tunggal tidak tergantung jenis operasi.

Dan ini telah se!ara signi/ikan dapat mengurangi komplikasi dan kematian akibat

operasi.

1



#i$e %ut Checklist menurut WH adalah* berhentinya tim sesaat sebelum penyayatan

kulit untuk men8eri/ikasi kembali kelengkapan pemeriksaan dengan melibatkan semua

tim.

3. TUJUAN

Panduan ini dipergunakan sebagai panduan untuk menjelaskan dan mengin/ormasikan

metode se!ara umum dalam pelayanan pembedahan di S4D. 5arutung , dimana setiap

pasien yang akan menjalani pembedahan memiliki penandaan operasi dengan tepat dan

akurat .Hal ini akan *

#) +eminimalkan risiko operasi di lokasi yang salah atau pasien yang salah

%) +eminimalkan risiko dari prosedur yang salah yang dilakukan

1) +engin/ormasikan dan memandu DP$P bedah untuk menggunakan metode

penandaan dengan menandai kulit dan lokasi yang akan dioperasi.

9) :ila penandaan akan dilakukan .

2



BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan ini berlaku untuk semua pelayanan pembedahan di S4D. 5arutung. Dan

harus dipatuhi oleh semua pro/esi yang terlibat dalam pelayanan danyang bertanggung

ja2ab untukidenti/ikasi dan penandaan.

A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Direktur Medik dan Keperawatan

Direktur +edik dan "epera2atan memiliki tanggung ja2ab utama untuk memastikan

bah2a pasien bedah berada pada tempat yang aman, prosedur sesuaiproses dan

termasuk penandaan pra operasi.

2. Staf Medik Fungsional

Sta/ medik /ungsional di masing7masing S+; memiliki tanggung ja2ab untuk

memastikan dokter bedah mereka menandai pasien sesuai melaksanakan instruksi dalam

Panduan ini.

3. Dokter Residen Bedah

ni adalah tanggung ja2ab DP$P bedah atau Dokter esiden untuk menandai daerah

operasi sesuai dengan panduan ini .4. Dokter Anestesi

Dokter Anestesi bertanggung ja2ab untuk menandai lokasi setiap - blok regional yang

diusulkanlo!al.

. Kepala Ruangan

"epala ruangan-ketua tim bertanggung ja2ab untuk memastikan bah2a setiap pasien

telah ditandai tepat sebelum kedatangan dikamar operasi .

!. "erawat Ka#ar $perasi

5im ruang operasi melaksanakan Checklist WH memiliki tanggung ja2ab bersama

untuk memastikan bah2a lokasi yang benar telah diidenti/ikasi sebelum dimulainya

operasi.

BAB III

TATA LAKSANA

3



A. Me#%uat &anda

#. Penandaan lokasi operasi harus di lakukan #<%9 jam sebelum pasien

dipindahkan ke lokasi dimana prosedur akan dilakukan.

%. Penandaan lokasi (Site &arking ) bedah dan tindakan in8asi/ berisiko tinggi

dilakukan jika melibatkan dua sisi (perbedaan kiri-kanan), kerusakan kulit yang

samar, struktur multiple (seperti jari tangan dan jari kaki ), atau ma!am7ma!am

tinrugkatan (dalam operasi tulang belakang, jika tekhnik radio therapi tidak

digunakan)

1. 5anda dibuat dengan melibatkan pasien pada saat pasien terjaga atau pasien

sadar-keluarga pasien

9. 5anda operasi adalah bentuk lingkaran diatas lokasi dari prosedur operasi,

sedekat mungkin ke lokasi sayatan.

3. Penandaan lokasi operasi dilakukan dengan spidol permanen yang tidak mudah

terhapus, tetap terlihat sampai saat akan dilakukan persiapan kulit dan draping .

. rang yang harus membuat penandaan lokasi operasi adalah DP$P-dokter

esiden dalam pendampingan DP$P bedah yang akan melakukan prosedur

7. Prosedur yang tidak membutuhkan penandaan adalah apabila *

dilakukan pada organ soliter ( !ontoh pituitary, jantung, trakea, oesophagus,

hati, limpa, kolon, re!tum, 8agina, ser8iks, uterus, uretra, kandung kemih,

skrotum, penis atau prostat )atau dengan pendekatan tunggal ke dalam salah satu

rongga tubuh seperti abdomen atau mediastinum (termasuk prosedur in8asi/,

minimal laringos!opy atau !ystoskopi) atau prosedur ori/isium alami (!ontoh

eksisi transanal atau trans 8aginal) , dan lokasi dipermukaan mukosa dan

perineum

:. "enge'ualian Dari "enandaan

#. Semua endoskopi, prosedur in8asi/ yang diren!anakan dianggap dibebaskan dari

situs bedah menandai seperti kateterisasi jantung dan lainnya prosedur in8asi/

minimal, akan dianggap dibebaskan .

%. +ungkin juga ada kasus penge!ualian dimana lateralitas operasi harus

dikon/irmasi setelah pemeriksaan di ba2ah anestesi (=4A) atau eksplorasi

1. perasi !aesar, histerektomi atau hyroide!tomy, juga dapat dibebaskan dari situs

menandai.

4



9. Penandaan pada kasus membran mukosa 0 kasus gigi yang diren!anakan untuk

ekstraksi. Harus ada !atatan gigi dan radiogra/i gigi. Penandaan dilakukan pada

nomor anatomi gigi untuk ekstraksi ditandai dengan jelas pada /ormat

Pengkajian A2al +edis Pasien a2at $alan Penyakit >igi dan +ulut ( +

1.?-ASSS $ >imul e8.-%&#9 dan !he!k list keselamatan pasien di Poli >igi

dan +ulut ( + No. %.#9- @he!klist >+-%&#1

3. 4ntuk pasien bayi, neonatus atau prematur penandaan lokasi dengan menuliskan

di stiker label dan ditempelkan di ujung gelang identitas bayi dibagian tangan

. :edah +ata

4ntuk operasi mata tunggal tanda lingkaran ke!il harus dilakukan di diatas alis

mata yang akan mendapat pengobatan. Penge!ualian adalah untuk prosedur

bilateral yang diren!anakan pada kedua mata (seperti operasi juling bilateral

tidak diberikan tanda operasi

C. (nstruksi Khusus

#. Anestesi lokal - :lo!k Prosedur

okasi dari blok prosedur lokal - harus ditandai sebelum pasien diberikan anestesi

umum ( jika ada yang harus diberikan ) dan - atau ketika pre 6 operati/ penilaian

dilakukan oleh DP$P anestesi. 5anda lingkaran untuk menunjukkan titik masuk untuk

jarum 7 dan dibuat menggunakan spidol permanen , untuk membedakan tanda dari yang

dibuat untuk lokasi bedah .

D. Sterilitas Dari &anda

Penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah penggunaan penanda tinta

permanen untuk menandai lokasi bedah , mempengaruhi sterilitas kulit pasien setelah

dibersihkan dengan !airan steril persiapan bedah .

Hasil penelitian menunjukkan bah2a tidak ada pertumbuhan terlihat dalam budaya

penyeka yang diambil pada keduakelompok kontrol (un7ditandai) dan pada kelompok

eksperimen (ditandai). Pre7operati/ menandai lokasi bedah sesuai dengan protokol

5



"omisi :ersama tidak mempengaruhi sterilitas bidang bedah, sehingga memberikan

dukungan untuk keselamatan penandaan lokasi pembedahan (@ronen, et al. %&&3).

E. SOSIALISASI/ PELATIHAN

Sosialisasi-Pelatihan terhadap semua ahli bedah dan dokter residen tentang

SASAAN "=S=A+A5AN PAS=N harus dilakukan meliputi * WH @he!klist

keselamatan pasien dan panduan membuat penandaan pada lokasi yang akan dioperasi.

Hal ini akan di/asilitasi oleh bagian Diklit-Diklat terutama pada saat orientasi esiden

baru .

6



BAB IV

PENUTUP

Panduan Penandaan okasi perasi ini sangat penting artinya dalam upaya*

#. +eminimalkan risiko operasi di lokasi yang salah atau pasien yang salah%. +eminimalkan risiko dari prosedur yang salah yang dilakukan

1. +engin/ormasikan dan memandu DP$P bedah untuk menggunakan metode

penandaan dengan menandai kulit dan lokasi yang akan dioperasi.

9. "apan penandaan akan dilakukan .

DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARUTUNG

dr. HENN GANDA NAINGGOLAN

PEMBINA

NIP. 1!71"!1# 2""312 1 ""1

7



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat 5uhan Bang +aha =sa karena atas rahmatNya

:uku Panduan Penandaan okasi perasi dapat selesai disusun.

:uku Panduan ini disusun sebagai a!uan bagi DP$P-esiden melakukan tindakan

operasi yang pada tubuh yang memiliki sisi kanan dan kiri dan yang mempunyai ruas7

ruas tubuh

Panduan ini akan die8aluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal7

hal yang tidak sesuai dengan kebijakan pelayanan di rumah sakit.

"ami mengu!apkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi7tingginya kepada 5im

Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam membantu menyelesaikan

penyusunan panduan ini.

D$r%&'(r

R()*+ S*&$' U)() D*%r*+ T*r('(,-

dr. Henny Ganda NainggolanNIP. 19710915 200312 1 001

8



9



10

ampiran #



ampiran %

11



ampiran 1

12



ampiran 9

13



ampiran 3

RSUD. TARUTUNG RM.

11.12/CHECKLIST REV I / 2014

CHECKLIST SERAH TERIMA

PASIEN PRE OPERASI

Nama :

Tgl. Lahir : L/PNo RM:

(tempat label

14



ampiran

15



ampiran ?

16



17



18



PANDUAN PENANDAAN LOKASI OPERASI

RSUD. TARUTUNG

RSUD. TARUTUNG

TAHUN 2"1#

19



KATA PENGANTAR

AssalamuCalaikum 2.2

Segala puji bagi Allah SW5, 5uhan yang men!iptakan manusia dan menambah

ilmu pengetahuan bagi mereka yang berusaha mendapatkannya. Sala2at dan

salam senantiasa ter!urahkan kepada asulullah, penghulu dan mahaguru bagi

kita semua. Alhamdulillah Panduan Penandaan okasi perasiS4D. 5arutung

telah kita miliki. Panduan ini diharapkan menjadi a!uan dalam peningkatan mutu

pelayanan di lingkungan S4D. 5arutung yang kita !intai ini.

"ami per!aya bah2a tidak ada yang sempurna ke!uali Allah SW5, saran dan

masukan dari kita sangat diharapkan untuk kesempurnaan panduan ini untuk masa

yang akan datang.

WassalamuCalaikum 2. 2.

+edan, $anuari %&#3

Direktur 4tama,

Dr. dr ($r*,0 SB0 SBAK0 MARS

NIP. 1!421122 1!5!"3 1""1

0



Panduan

Penandaan okasi perasi

PENGARAH#. dr +ardianto, Sp.PD, "7=+D (")

%. dr Purnama2ati, +AS

1. Syamsudin Angkat, S=, SH

9. dr Welly e/inealdy, +AS

PENUSUN

#. dr. :ungaran Sihombing, Sp.4

%. dr. Parlingdungan +anik, Sp. $P

3. Nurhayati Syihab, S."ep, Ners

EDITOR

1. Nurhayati Syihab, S."ep, Ners

2. +arin!e Panjaitan, S."ep, Ners, +. "es

3. dr. @herry Siregar, +."es

Dilarang memperbanyak, men!etak, menerbitkan sebagian atau seluruh isi

Panduan ini dengan !ara dan bentuk apapun tanpa seiin Direktur 4tama

S4D. 5arutung

4ntuk dipakai di lingkungan sendiri.

%# !m < %',? !m ' halaman0 =disi @etakan Pertama No8ember %&#9

1



DAFTAR ISI

H*6

N>"ASAN #

# . P=NDAH44AN %

% . D=;NS %

1 . 54$4AN 1

9 . :A5ASAN +ASAAH 1

3 . 54>AS DAN 5AN>>4N> $AWA: 1

. PS=S 9? . P=SBAA5AN P=A5HAN E

E . +N5N> "=PA54HAN, DAN =;="55AS, D"4+=N

PS=D4 E

' . =;==NS '

2



RINGKASAN

Panduan di ba2ah ini adalah ringkasan dari tindakan yang diperlukan. Hal ini

merupakan ke2ajiban bagi mereka yang terlibat dalam proses pembedahan untuk

untuk dijadikan a!uan dalam melaksanakan tindakan pembedahan di S4D.

5arutung. Pada panduan ini dijelaskan tentang *

#. DP$P bertanggung untuk membuat tanda pada pasien yang akan dilakukan

pembedahan.

%. DP$P bedah yang membuat tanda harus hadir untuk operasitersebut.

1. Pasien ditandai # F %9 jam sebelum pasien dipindahkan kelokasi

pembedahan.

9. Pasien harus dilibatkan jika terjaga dan sadar, kalau tidak sadar harus

diketahui oleh 2ali atau orang yang bertanggung ja2ab terhadap pasien.

3. Penandaan adalah %,'(& 6$,-&*r*, diatas lokasi dari prosedur operasi ,

sedekatmungkin ke lokasi kenyataan.

. Penandaan dibuat dengan alat yang tak mudah dihapus ('aterproof )

seperti * spidol hitam permanen dan harus tetap terlihat setelah persiapan

kulit dan draping.

?. Semua prosedur yang penyayatan, tusukan perkutan atau pemasangan

instrumen harus ditandai, semua tanda7tandaharus dibuat berhubungan

dengan pemeriksaan yang dilakukan pada pasien,hasil pemeriksaan

penunjang,seperti * ( - ray, scan, penunjang elektronik atau hasil tes

lainnya yang sesuai. Dan mem8eri/ikasi kembali !atatan medis pasien dan

gelang identitas.

E. Penge!ualian untuk menandai berada pada bagian .1 ( hal 3)'. "husus instruksi spesi/ik berada pada bagian .9 (hal )

3

panduan penandaan lokasi operasi ok (site marking) ibs print.docx

Documents