ref.granuloma annulare print.docx
DESCRIPTION
coass kulitTRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Sitti Sulfia S
NIM : C111 08 154
Judul referat : Granuloma annulare
Universitas : Universitas Hasanuddin
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
Makassar, April 2013
Pembimbing
dr. M. Arief Budi W
1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 1
DAFTAR ISI 2
I. PENDAHULUAN 3
II. ETIOLOGI 3
III. PATOGENESIS 5
IV. DIAGNOSIS 5
V. DIAGNOSIS BANDING 11
VI. PENATALAKSANAAN 11
VII. PROGNOSIS 12
DAFTAR PUSTAKA 13
2
GRANULOMA ANNULARE
I. PENDAHULUAN
Granuloma annulare adalah kelainan kulit yang khas dengan bentuk
makula yang bundar pada kulit dan/subkutis, yang terlibat dalam proses
perubahan kollagen (necrobiosis) dikelilingi oleh histiosit dan limfosit.1,2
Granuloma annulare memiliki beberapa jenis berdasarkan lokasi tempat
terjadinya lesi, yaitu :
- tipe lokal
- tipe general
- tipe subkutan
- tipe perforasi
- tipe patch
II. ETIOLOGI
Etiologi dari granuloma annulare kurang di pahami, beberapa predisposisi
berhubungan dengan penyakit sistemik tapi secara signifikan tidak jelas. Namun
dicurigai adanya kemungkinan bahwa granuloma annulare merupakan pola reaksi
fenotipik dengan berbagai macam faktor pemicu.. Adapun pemicu-pemicu yang
dilaporkan hingga dapat menimbulkan granuloma annulare adalah gigitan
serangga, penderita diabetes, penderita hepatitis B infeksi virus, paparan sinar
matahari langsung, makanan yang banyak mengandung protein, pemberian vaksin
(hepatitis B dan vaksin difteri toksoid), pemberian antitetanus, dan trauma.1,2
Trauma ringan non-spesifik
Trauma ringan non-spesifik diduga menjadi faktor pencetus. Sebuah
penelitian tentang granuloma annulare subkutan ditemukan riwayat trauma
pada 25% anak-anak. Trauma ini juga diduga menjadi faktor terbentuk lesi
auricular. Granuloma annulare ini juga terjadi setelah gigitan kucing,
3
gigitan serangga. Telah dilaporkan pula bahwa granuloma annulare terjadi
pada orang dengan tato yang telah lama.3
Infeksi dan imunisasi
Ada beberapa laporan perkembangan granuloma annulare pada bekas
luka herpes zoster, kadang-kadang bertahun-tahun setelah infeksi aktif. Hal
ini juga telah dilaporkan pada kasus setelah cacar air. Tipe lokal, general,
dan perforasi selain itu granuloma annulare dapat dihubungkan dengan
infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun, pada kasus lainnya
granuloma annulare tipe general telah dikaitkan dengan infeksi virus,
hepatitis kronis B, dan hepatitis C, dan vaksinasi tetanus.3
Paparan sinar matahari
Granuloma annulare telah dilaporkan memiliki kecenderungan terjadi
pada area kulit yang sering terpapar matahari. Fotosensitif granuloma
annulare telah diamati pada pasien dengan infeksi HIV. Satu pasien yang
mendapatkan terapi ultraviolet A setelah ditambahkan psoralen maka
penyakitnya menjadi meluas, namun demikian fototerapi juga telah
digunakan untuk mengobati granuloma annulare. Adapun sejumlah kasus
ditemukan pada pasien yang sedang menjalani terapi PUVA (psoriasi Ultra
Violet A). Walaupun granuloma yang disebabkan karena paparan sinar
matahari masih menjadi perdebatan.2,3
Obat-Obatan
Reaksi obat interstisial granulomatosa terkait dengan penggunaan
angiotensin converting enzyme inhibitor, calcium channel blockers dan obat
lainnya dianggap sebagai entitas yang berbeda tetapi bisa menyerupai
granuloma annulare.3
Diabetes melitus dan penyakit tiroid
Keterkaitan terjadinya granuloma annulare pada pasien dengan
diabetes melitus secara luas telah didokumentasikan. Apakah terdapat
hubungan diantaranya kedua penyakit tersebut telah lama menjadi bahan
perdebatan. Hubungan keduanya terutama pada diabetes tipe 1 (insulin
4
independent), tetapi ada juga kasus yang dilaporkan berkaitan dengan
diabetes tipe 2 (non-insulin dependent).2,3
Jika berhubungan dengan diabetes maka hal ini hanya berlaku pada
orang dewasa saja dengan lesi yang luas. Granuloma annulare juga
dilaporkan terjadi pada sejumlah pasien dengan tiroiditis, hypothiroidism,
dan adenoma tiroid.3,4
Keganasan
Hubungan antara granuloma annulare dan keganasan pada pasien
dewasa dilaporkan terutama pada penderita dengan limfoma Hodgkin dan
limfoma non-Hodgkin, termasuk mikosis fungoides, limfoma lennert,
penyakit sel B, dan sel T. Lesi kulit limfoma kutaneus dan keganasan
hematologi lainnya dapat memberikan gambaran seperti granuloma annulare
baik secara klinis maupun histopatologi. 3
III. PATOGENESIS
Patogenesis dari penyakit ini masih belum jelas. Patogenesis yang
menyebabkan perubahan pada keadaan sekitar jaringan penghubung oleh infiltrasi
inflamasi granulomatosis masih belum dimengerti. Beberapa patogenesis yang
telah diteliti, yaitu : 3
1. Proses degeneratif primer jaringan ikat mengawali terjadinya inflamasi
granulomatosis.
2. Reaksi imun yang dimediasi oleh limfosit menyebabkan aktivasi makrofag
dan degradasi sitokin yang dimediasi oleh jaringan ikat.
3. Vaskulitis halus atau mikroangiopati lainnya mudah menyebabkan luka atau
cedera pada jaringan.
IV. DIAGNOSIS
Diagnosis pada granuloma annulare dapat ditegakkan melalui anamnesis
yang mendalam. Perlu ditanyakan beberapa hal yang diduga seperti beberapa
faktor predisposisi yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain anamnesis diagnosis
5
ditegakan berdasarkan gejala klinis, dan pemeriksaan histopatologis yang menjadi
standar baku dalam penegakan diagnosis serta pemeriksaan penunjang lainnya
yang digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya penyakit yang
lainnya
1. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik ditemukan papula dengan pembesaran sentrifugal
berbatas dengan area tengah yang kelihatan atrofi. Pruritis ringan mungkin
ada tapi lesi yang menjadi ulkus tidak pernah ditemukan. pasien juga
mengeluhkan gatal. dari bebrapa tipe granuloma annulare memiliki gambaran
klinik yang berbeda.1,4
- Tipe lokal
Kebanyakan granuloma annulare berbentuk lesi annular (lihat gambar
1). Biasanya ditandai dengan perubahan warna kulit eritematous atau
violaseus. Ukuran rata-rata berdiameter 1-5cm. Batas lesi annular tegas pada
saat dipalpasi dan bisa berlanjut atau terdiri dari gabungan beberapa papul
dalam lingkaran komplit atau sebagian. Papul padat atau nodul juga
biasanya nampak. Predileksinya pada punggung kaki dan tangan,
pergelangan tangan dan kaki, dan tungkai bawah. Sebagian kecil lesi terjadi
pada tempat lain termasuk kelopak mata. Kadang-kadang dapat terjadi pada
telapak tangan dan telapak kaki. Tipe lokal ini lebih cenderung terkena
anak-anak dan dewasa muda. 3,4
- Tipe generalGambar 1. Granuloma annulare tipe lokalpada tangan 4
6
Tipe general terjadi pada 8-15% kasus. Mayoritas pasiennya adalah
wanita dewasa tapi bisa juga terjadi pada anak-anak. Tidak seperti pada tipe
lokal, predileksinya seringkali pada badan beserta leher dan ekstremitas.
Pada wajah, kulit kepala, telapak tangan dan telapak kaki dapat juga terkena
sedangkan didaerah selangkangan jarang ditemukan. Manifestasi klinis
tampak papul-papul yang menyebar, gabungan beberapa papul kecil
membentuk plak annular. Lesi dapat berwarna pink, ungu, coklat dan
kuning. Bentuk annular atau non annular dapat menonjol. Dengan ukuran 5
cm dengan papul lebih dari 10 lesi hingga ratusan (lihat gambar 2). Dalam
beberapa kasus paparan sinar matahari menjadi pemicunya. 3,4
- Tipe subkutan
Tipe subkutan kebanyakan terjadi pada anak-anak, tapi bisa juga
terjadi pada pasien dewasa. Lebih sering terkena pada laki-laki di banding
perempuan. Tipe ini mempunyai karakteristik berupa batas tegas, biasanya
nodul asimptomatik terletak pada kulit bagian bawah dan jaringan subkutan
(lihat gambar 3). Ukuran lesi berdiamter 6 mm – 3,5 cm. Predileksi pada
tungkai kaki bagian depan, pergelangan kaki, punggung kaki, pantat dan
tangan. Nodul pada kulit kepala, kelopak mata, lingkaran mata, dapat
menyulitkan diagnosis penyakit ini. Granuloma annulare subkutan dapat
juga ditemukan pada penis. Lesi ini dapat menghilang secara spontan atau
mungkin berulang setelah eksisi, masalah klinis utama terjadi jika dari
Gambar 2. Granuloma annulare tipe general. Beberapa papul dan plak kecil annular.4
7
interpretasi patologi adalah nodul rheumatoid yang luas. Beberapa lesi
biasanya hadir dengan adanya riwayat trauma.3,4
- Tipe perforasi
Tipe ini jarang ditemukan, hanya sekitar 5% dari kasus granuloma
annulare. Karakteristiknya berupa eliminasi trans-epidermis oleh nekrobiotik
kolagen. Biasanya lokasinya pada punggung tangan dan jari-jari atau
terdapat pada tubuh dan ekstremitas. Lesinya kelihatan seperti papul
keratotik yang berinti (lihat gambar 4), Biasanya lesinya atropi dan
hiperpigmentasi. Tipe ini juga telah ditemukan pada orang dengan skar
herpes zoster dan orang yang bertato.3
- Tipe patch
Gambar 3. Granuloma annulare tipe subkutan 4
Gambar 4. Granuloma annulare tipe perforasi.4
8
Lesi granuloma annulare tipe ini berupa makula yang eritem, merah
kecoklatan, atau berbentuk patch violaceous tanpa pinggiran (lihat gambar
5). Lesi rata-rata berukuran tidak terlalu besar, bila dipalpasi pada papula
dapat dirasakan terdapat peregangan kulit papula inilah tmpat yang paling
baik untuk dilakukan bopsi. Jenis granuloma ini dilaporkan terjadi pada
wanita dewasa, utamanya mereka yang berumur antara 30-70 tahun. Eritema
yang meluas juga telah dilaporkan pada pasien yang positif menderita
HIV.3,4
Pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis pada granuloma
annulare yaitu:
2. Pemeriksaan histopatologis
Gambaran histopatologi yang ditemukan. 1,3,5
- Pada dermis ditemukan granulasi yang berbentuk pagar
- Gambaran histopatologi hampir sama seperti pada diabetes mellitus, yaitu
nekrosis pada bagian tengah jaringan-jaringan kollagen
- Sel-sel limfosit di sekitar daerah-daerah nekrosis, ditemukan sel-sel
raksasa langhans
- Di antara serabut fibrin dan kolagen yang berdegenerasi dapat ditemukan
deposit musin pada bagian tengah granuloma palisade (lihat gambar 6)
Gambar 5. Tipe patch. 4
9
- Meningkatnya musin yang ditandai dengan adanya alcian blue atau
colloidal iron stain
- Meningkatnya mucopolysaccharide acid
- Adanya sel histiosit dalam dermis
3. Pemeriksaan laboratorium
Untuk diagnosis granuloma annulare dilakukan secara klinis yakni dengan
anamnesis yang menyeluruh serta pemeriksaan klinis yang baik namun bila
terdapat keadaan-keadaan tertentu dapat dilakukan biopsi kulit, tes laboratorium
khusus lainnya biasanya tidak perlu.3
4. Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan pencitraan umumnya tidak diperlukan dalam mendiagnosis
granuloma annulare. Namun bila diperlukan maka dapat dilakukan pemeriksaan
radiografi, USG, atau MRI mungkin bermanfaat dalam evaluasi lesi subkutan
atipikal. 3
Pemeriksaan radiografi menunjukkan massa jaringan lunak non
spesifik tanpa kalsifikasi atau involvment tulang, pemeriksaan USG menunjukkan
hipoekoik di jaringan subkutan. Pemeriksaan MRI menunjukkan massa dengan
margin tidak jelas, isotens atau sedikit hiperintens otot.3
Gambar 6. Inflamasi granuloma palisade
10
V. DIAGNOSIS BANDING
Pada granulomma annulare perlu dipikirkan beberapa penyakit serupa
yang memiliki effloresensi yang mirip dan gejala klinis yang mirip. 1
1. dermatomitosis oleh karena ada lesi-lesi makular yang eritematosus,
dengan atrofi bagian tengah disertai rasa gatal
2. liken planus harus dipikirkan karena ada rasa gatal, dan skuama halus
3. psoriasis perlu dipikirkan karena lesi-lesi bundar, batas-batas tegas, tetapi
tidak ada skuama yang tebal-tebal
4. tinea korporis dipikirkan karena adanya rasa gatal, dengan bentuk lesi
yang berbatas tegas yang mirip dengan granuloma annulare tipe lokal
VI. PENATALAKSANAAN
Lesi yang ada kadang-kadang asimtomatik dan dapat terjadi penyembuhan
spontan, tidak ada pengobatan spesifik yang dibutuhkan pada kebanyakan kasus.
Sebagian besar kasus dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan tanpa
meninggalkan bekas tetapi ada sebagian orang yang butuh waktu sampai
bertahun-tahun. Steroid topikal terkadang dapat membantu penyembuhan dan
merupakan pilihan pertama untuk terapi lokal. Pada kasus-kasus tertentu dapat
dilakukan tindakan tambahan yaitu phototerapi, biopsi kulit, cryotherapy, dan
laser CO2. 3
- rasa gatal dapat diberikan antihistamin seperti loratadin, sisterin, dan
klorfeniramin. 1
- topikal dapat diberikan obat-obatan steroid topikal seperti hidrokortison,
betametason atau triamsinolon -> triamsinolon intradermal dapat memberikan
hasil yang baik. 1
- dapat juga diberikan injeksi triamcinolone
- VII. PROGNOSIS
Kebanyakan kasus dari granuloma annulare yang terlokalisasi akan sembuh
spontan dan tidak berulang. Lesi mungkin betul-betul hilang dalam beberapa
11
minggu atau menetap selama beberapa tahun. Kebanyakan menghilang dalam 2
tahun. Lesi yang berulang mungkin saja berkembang dalam beberapa bulan atau
tahun kemudian, seringkali pada tempat yang sama. Granuloma annulare yang
generalisata kadang-kadang perlangsungannya lama. Granuloma annulare yang
perforasi prognosisnya kurang baik. Ada juga laporan terjadinya anetoderma dan
mid-dermal elastolysis setelah granuloma annulare generalisata.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Siregar. dr : Atlas berwarna saripati penyakit kulit. Edisi 2. Jakarta: penerbit
ECG; 2005 Hal. 131-132.
12
2. Burns DA. Granuloma Annulare. In: Burns T, Breathnach S, Neil C,
Griffiths C, editors. Rook’s Textbook of Dermatology. 8th ed. UK:Willey-
Blackwell; 2010:60.1-11.
3. Prendiville JS. Granuloma annulare. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,
Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, eds. Fitzpatrick’s Dermatology in
General Medicine. 7th ed. New York: McGraw-Hill, 2008. p. 369-73.
4. James WD, Berger TG, Elston DM. Granuloma annulare. Andrew’s diseases
of the skin clinical dermatology. Eleventh edition. UK: Saunders elsever,
2006. P. 694-696
5. Sanchezt RL, Raimer SS. Granuloma annulare. Dermatopathology. USA:
Landes bioscience, 2001. P. 120-121
13