pengertian analisa laporan kuangan fix print.docx

32
ANALISA LAPORAN KEUANGAN OLEH : KELOMPOK 5 Kadek Ayu Yuniantari 1215644014 (04) Luh Putu Liliana Dewi 1215644078 (17) Ni Kadek Novia Wiryani 1215644070 (16) KELAS D4 AKUNTANSI VB 1

Upload: noviayuwiryani

Post on 03-Oct-2015

264 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisa lk

TRANSCRIPT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

OLEH : KELOMPOK 5Kadek Ayu Yuniantari 1215644014 (04)Luh Putu Liliana Dewi 1215644078 (17)Ni Kadek Novia Wiryani 1215644070 (16)KELAS D4 AKUNTANSI VB

AKUNTANSI MENEJERIALPOLITEKNIK NEGERI BALI2014-2015

A. Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan KeuanganMenurut Ikatan Akutansi Indonesia No.1 (2004:2) dinyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan ekuitas atau laporan arus dana). Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Menurut Budi Rahardjo (2001:45) Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak luar perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau lembaga keuangan), dan pihak lainnya yang berkepentingan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan yang lebih jauh informasi tersebut dapat disajikan sebagai gambaran kinerja perusahaan tersebut. Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajukan maka akan semakin meyakinkan pihak ekternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut. Lebih jauh keyakinan bahwa perusahaan diprediksikan akan mampu umbuh dan memperoleh probilitas secara sustainable (berkelanjutan), yang otomatis tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan merasa puas dalam berbagai urusan dengan perusahaan. Karena salah satu yang dihindari oleh pihak ekternal adalah timbulnya bad debt( piutang tak tertagih ).

B. Tujuan Laporan KeuanganMenurut Ikatan Akutansi Indonesia dalam PSAK No.1 (2004:4) dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas pengguna sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Secara umum tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang memebutuhkan tenteng kondisi perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter, maka diharapkan laporan keuangan bisa membantu dalam tujuan untuk menghindari analisis yang keliru dalam melihat kondisi perusahaan. Laporan keuangan tersebut dibuat oleh para akuntan. Para akuntan memahami dengan benar bahwa laporan keuangan yang dibuat tersebut akan menjadi informasi keuangan bagi banyak pihak. Oleh karena itu, seseorang akuntan harus memahami dengan benar tujuan suatu pelaporan dengan benar. Tujuan pelaporan keuangan secara konseptual yang diungkapkan adalah:1. Kegunaan (usefulness)2. Dapat dipahami (understandability)3. Target audies: investor dan kreditor4. Penilaian arus kas masa yang akan datang 5. Mengevaluasi sumber daya ekonomi6. Focus primer pada laba

C. Pengertian Analisa Laporan Kuangan Seperti diketahui bahwa menghubungkan elemen-elemen dari berbagai aktiva yang satu dengan yang lainnya, elemen-elemen dari berbagai pasiva serta elemen dari aktiva dan pasiva akan dapat diperoleh banyak gambaran mengenai posisi / keadaan keuangan suatu perusahaan. Guna memperoleh gambaran mengenai perkembangan financialya, suatu perusahaan memerlukan analisis / interpretasi terhadap data keuangan pada perusahaan yang bersangkutan.Menurut Abdullah (2001:33) analisa keuangan perusahaan merupakan kajian secara kritis, sistematis dan metodologis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan baik pada waktu yang telah lalu, kondisi tahun berjalan maupun prediksi waktu yang akan datang.Menurut Ridwan dan Inge (2003:128) analisa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang ditujukan untuk masyarakat, pemerintah, pemasok, dan kreditur, pemilik perusahaan/pemegang saham, manajemen perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Analisa dari laporan keuangan ini bersifat relatif karena didasarkan pada pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif. Secara umum analisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun.

D. Tujuan Analisisa Laporan Keuangan 1. Investasi Pada Saham Analisis resiko difokuskan pada kemampuan perusahaan melewati masa-masa sulit dan kemudian memproyeksikan kemampuan ini untuk periode-periode masa yang akan datang. 2. Pemberian Kredit Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. 3. Kesehatan Pemasok Menganalisis profitabilias perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasinya sehari-harinya, dan kemampuan membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo. 4. Kesehatan Pelanggan Menilai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis meliputi Besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan 5. Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan Memastikan apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis adalah profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan

6. Pemerintah Menentukan besarnya pajak yang harus dibayarkan, menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri, dan menganalisis layak tidaknya perusahaan melakukan go public 7. Analisis Internal Menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan sebagai bahan evaluasi prestasi manajemen, dan digunakan oleh manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan perencanaan serta untuk evaluasi perubahan strategi8. Analisis Pesaing Menentukan sejauh mana kekuatan keuangan pesaing yang digunakan untuk penentuan strategi perusahaan misalnya penentuan harga, strategi merebut pangsa pasar. 9. Penilaian kerusakan Menentukan besarnya kerusakan yang dialami perusahaan dalam rangka untuk mengganti kerugian E. Metode Menganalisa Laporan keuangan Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu analisa horizontal dan analisa vertikal. 1. Analisa Horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut juga metode analisa dinamis.2. Analisa Vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertikal ini disebut juga sebagai metode analisa yang stastis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.

F. Definisi Rasio KeuanganRasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan fomula-formula yang dinggap representative untuk diterapkan. Rasio keuangan ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek atau menngah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cala lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan. Dan secara jangka panjang rasio juga dipakai dan dijadikan acuan dalam menganalisis kondisi kinerja suatu perusahaan. Dalam menganalisis dan menilai posisi keuangan dan potensi atas kemajuan perusahaan, factor yang paling penting untuk diketahui oleh yang berkepentingan, adalah sebagai berikut:1. Aspek Likuidasi Menunjukakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau saat tagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban tersebut dalam keadaan likuid, sebaliknya bagi perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajibannya disebut illikuid . Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:a. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan (kreditur)b. Kewajiban keuangan yang berhubungan dengan proses produksi (intern perusahaan)2. SolvabilitasMenunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban jangka pendek, maupun kewajiban jangka panjang. Perusahaan yang insolvable maupun yang iliuid menujukakan keadaan keuangan yang kurang baik, karena dengan kondisi seperti itu perusahaan akan mengalami kesulitan. Perusahaan yang ilikuid akan segera mengalami kesulitan keuangan wlaupun dalam keadaan solvable, sebaliknya bagi perusahaan yang insovable tetapi likuid tidak akan mengalami kesulitn dalam jangka pendek, kecuali saat perusahaan tersebut bubar. 3. Rentabilitas Menunjukakan kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba atau keuntungan. Modal perusahaan pada dasarnya diperoleh dari modal sendiri dan modal dari luar. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba adalah tuntutan para pemodal tersebut memperoleh deviden, bungan kupon obligasi, amaupun kewajiban perusahaan yang lain. 4. Satbilitas Menujukkan kemampuan perusahaan untuk menajalakan usahanya dengan stabil, yaitu dengan kemampuan perusahaan untuak membayar beban bunga dan pokok atas utang-utangnya, membayar deviden dan kewajiaban intrn perusahaan. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan arus kas. Perhitungan rasio keuangan akan lebih jelas jika dihubungkan dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun guna menunjukan apakah perusahaan membaik atau memburuk atau melakukan perbandiangan dengan perusahaan lain dalam industry yang sama.

G. Manfaat dan Penggunaan Analisa Rasio KeuanganAdapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan yaitu :1. Sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan2. Sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan3. Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan4. Bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman 5. Analisa rasio keuangan dapat dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi.Ini sebagaimana dikemukakan oleh Brigham dan Houston, bahwa ...analisis rasio keuangan digunakan oleh tiga kelompok utama: (1) manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan; (2) analisis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analisis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya; dan (3) analis saham, yang tertarik pada efisiensi, risiko dan proyek pertumbuhan perusahaan.

H. Keunggulan Analisa Rasio Keuangan Menurut Sofyan Syafri Harahap analisa rasio mempunyai keunggulan sebagai berikut:1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistic yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yng disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.3. Mengetahui posisi perusahaan di tengan industry lain4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi5. Menstandarisasi size perusahaan6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang

I. Kelemahan Analisa Rasio Keuangan1. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relative terhadap kondisi suatu perusahaan2. Analisa rasio keuangan hanya dapat dijadikan sebagai peringatan awal dan bukan kesimpulan akhir3. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis adalah bersumber dari laporan keuangan perusahaan4. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial.

J. Jenis-Jenis Analisa Rasio KeuanganAnalisa rasio keuangan adalah perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Adapun jenis-jenis analisa rasio keuangan yaitu:

1. Rasio LikuiditasRasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu seperti membayar gaji, telepon, air PDAM, gaji karyawan, dan sebagainya. Posisi likuiditas perusahaan diartikan sebagai kondisi dimana perusahaan perusahaan mampu memenuhi kewajibannya. Ada 3 macam rasio likuiditas yang digunakan, yaitu :a. Rasio Lancar (Current Ratio)Current Rasio adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Penggunaan current rasio dalam menganalisis laporan keuangan hanya mampu memberi analisa secara kasar, oleh karena itu, perlu adanya dukungan analisa secara kualitatif secara lebih komprehensif. Adapun rumus current rasio adalah

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)Quick ratio adalah ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasi persediaan yang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak likuid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian. Quick Ratio adalah rasio yang memperbandingkan antara aktiva lancar selain persediaan dengan utang lancar. Rumus dari Quick Ratio yaitu:

Menurut Bambang Riyanto, Apabila kita menggunakan quick ratio untuk menentukan tingkat likuiditas, maka secara umum dapatlah dikatakan bahwa suatu dikatakan bahwa suatu perusahaan yang mempunyai quick ratio kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.

c. Cash RatioCash ratio adalah rasio yang yang memperbandingkan antara kas dan bank dengan utang lancar perusahaan. Yang perlu diingat dalam cash ratio ini bahwa jika rasio ini terjadi peningkatan maka itu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengatasi berbagai permasalahan kewajiban jangka pendeknya, namun sebaliknya jika arus kas menggambarkan terjadinya penurunan maka ini menunjukkan bahwa perusahaan akan bermasalah. Adapun rumus cash ratio adalah:

2. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal. Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan asset yang dipunyai. Rasio aktivitas dapat dijabarkan ke dalam beberapa rasio antara lain:a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover / ITO)Rasio Inventory Turnover ini adalah rasio yang memperbandingkan antara penjualan dengan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Besarnya rasio dapat dihitung dengan rumus:

b. Rasio yang mengevaluasi piutang (Day Sales Outstandig/DSO)Rasio ini mengkaji tentang bagaimana suatu perusahaan melihat periode pengumpulan piutang yang aka terlihat. Adapun rumus day sales outstanding adalah

Rasio ini memberikan evaluasi terhadap lamanya perusahaan harus menunggu hasil penjualan untuk bisa menjadi kas

c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover/FATO)Rasio ini melihat sejauhmana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputarannya secara efektif, dan memberikan dampak pada keuangan perusahaan. Adapun rumus fixed assets turnover adalah:

d. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover/TATO) Total Assets Turnover merupakan pengukur efektivitas dari pemanfaatan keseluruhan aktiva perusahaan dalam rangka mencapai tingkat penjualan perusahaan. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan asset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Rumus dari total assets turnover adalah

3. Rasio Manajemen Utang (Leverage) Rasio Leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiaya dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme laverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebuta. Debt to Total Assets (Debt Ratio)Dimana rasio ini disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh dari perbandingan total utang dibagi dengan total asset. Adapun rumus debt to total asset adalah

b. Debt to Equity Ratio (Debt Equity)Mengenai debt equity ratio ini Joel G. siegel dan Jae K. shim mendefinisikan sebagai Ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor adapun rumus debt to equity ratio adalah

Total Shareholders Equity = Total Modal Sendiri Total Modal sendiri diperoleh dari total asset dikurang total utang.

c. Time Interest EarnedTime Interest Earned disebut juga dengan rasio kelipatan. Adapun rumus times interest earned adalah

EBIT = Laba sebelum bunga dan pajakInterest Expense = Beban BungaInterest Expense adalah biaya dana pinjaman pada periode yang berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang dalam laporan rugi laba

4. Rasio ProfitabilitasProfitabilitas adalah hasil bersih yang diperoleh perusahaan dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang diambil dalam operasional perusahaan dengan memanfaatkan asset yang dimiliki selama kurun waktu satu periode. Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio provitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Dari gambaran ini, informasi yang tersedia dapat memberikan uraian seberapa efektif dan efisiennya perusahaan dalam memanfaatkan kekayaan yang dimiliki. Rasio profitabilitas secara umum ada 4 yaitua. Gross Profit MarginRasio gross profit margin merupakan margin laba kotor. Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan bahwa, Presentase dari sisa penjualan setelah sebuah perusahaan membayar barangnya, juga disebut margin keuntungan kotor (gross profit margin). Adapun rumus rasio gross profit margin adalah:

b. Net Profit MarginRasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mengatakan (1) Margin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi penjualan bersih. Ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan memeriksa margin laba dan norma industry sebuah perusahaan pada tahun sebelumnya, kita dapat menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan harga serta status persaingan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industry tersebut. (2) margin laba kotor sama dengan laba kotor dibagi laba bersih. Margin laba yang tinggi lebih disukai karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapat hasil yang baik yang melebihi harga pokok penjualan. Adapun rumus rasio net profit margin adalah:

Earning After Tax disebut sebagai Laba Setelah Pajak. Laba setelah pajak ini dianggap sebagai laba bersih. Karena itu sering ditemukan jika earning after tax ditulis dengan net profit atau laba bersih.

c. Return On Investment (ROI)Rasio return on investment (ROI) atau pengembalian investasi, melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuantungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Adapun rumus return on investment adalah:

K. Konsep Arus DanaSecara historis, istilah Dana mempunyai banyak arti kaitannya dengan perubahan posisi keuangan. Dana telah didefinisikan sebagai arus kas. Kas ditambah investasi sementara, kas ditambah piutang atau modal kerja, dimana definisi dana yang terakhir menjadi paling populer. Laporan arus kas secara langsung atau tidak mencerminkan penerimaan kas ekuitas yang diklasifikasikan menurut penggunaan utama selama suatu periode. Laporan ini memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas melalui operasi untuk melunasi hutang, membagikan deviden atau menginvestasikannya kembali guna mempertahankan atau memperluas kapasitas operasi mengenai aktivitas keuangannya, baik hutang maupun ekuitas da mengenai investasi atau pengeluaran kasnya

L. Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Dalam suatu periode (misal satu tahun) laporan-laporan keuangan yang disajikan perusahaan menunjukan adanya penambahan atau pengurangan dana (kas). Dari mana saja sumberdana dan penggunaan dana. Sumber dana berasal dari:1. Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas2. Penurunann bruto aktiva tetap3. Kenaikan bersih kewajiban dan hutang4. Penambahan modal sendiri 5. Dana yang diperoleh dan operasi

Sedangkan penggunaan dana berasal dari :1. Kenaikan bersih aktiva ,kecuali aktiva tetap dan kas2. Penambahan bruto aktiva tetap3. Penurunan kewajiban dan hutang 4. Pengurangan modal sendiri 5. Pembayaran deviden

Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :1. Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.2. Laporan sumber-sumber dan penggunaan danaLaporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas (arti sempit) dan modal kerja (arti luas).

Analisis sumber dan penggunaan dana lebih diarahkan pada penerapan Matching principle dalam pendanaan. Prinsip ini mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang seharusnya didanai dengan dana jangka panjang, sedangkan dana jangka pendek hanya untuk keperluan jangka pendek. Dengan demikian prinsip ini lebih menekankan pada pertimbangan likuiditas. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar sumber dana adalah dari operasional perusahaan ( yaitu laba setelah pajak dan penyusutan). Penggunaan dana sebagian besar adalah untuk membayar deviden dan pengurangan hutang jangka panjang. Karena sumbernya bersifat jangka panjang, maka menggunakan tersebut ( yaitu untuk mengurangi hutang jangka panjang dan pembayaran deviden ) tidaklah menyalahi matching principle. Beberapa analis menyukai melakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja. Analisis tersebut menunjukan bahwa sumber modal kerja adalah berasal dari operasi perusahaan, dan digunakan untuk mengurangi hutang jangka panjang dan membayar deviden , maka kita bisa menyimpulkan bahwa penggunaan dana tersebut tidak menyimpang dari matching principle. Penggunaan yang terbesar, yaitu untuk mengurangi hutang jangka panjang dan membayar deviden, bisa dipenuhi dengan dana dari hasil operasi. Karena itu diarapkan tidak akan menimbulkan masalah likuiditas. Analisis ini dilakukan untuk data histori. Kita juga bisa melakukan analisis dengan mengunakan data keuangan dimasa yang akan datang ( laporan keuangan yang diproyeksikan atau proforma financial statement).

Berikut Contoh neraca PT. Pelangi 31 Desember 2008 dan 2009 serta Laporan Laba Rugi tahun 2008 Neraca PT Pelangi (dalam ribuan)

Keterangan 31 Desember 2008 31 Desember 2009

Kas 20.800 20.000

Efek 70.000 60.000

Piutang Dagang 100.000 80.000

Persediaan 142.000 120.000

Total Aktiva Lancar 332.800 280.000

Aktiva Tetap 644.000 720.000

Akumulasi Penyusutan (160.000) (200.000)

Aktiva Tetap Netto 484.000 520.000

TOTAL AKTIVA 816.800 800.000

Hutang Dagang 38.800 28.000

Hutang Wesel 44.000 40.000

Hutang Bank 54.000 52.000

Total Hutang Lancar 136.800 120.000

Hutang Jangka Panjang 424.800 280.000

Modal Saham (40.000 lembar) 240.000 240.000

Laba Ditahan 152.000 160.000

TOTAL PASSIVA 816.800 800.000

Laporan Rugi Laba PT. Pelangi 1 Januari-31 Desember 2008 (Rp 000)Penjualan 1.200.000

Harga Pokok penjualan 1.022.000 -

Laba Kotor 178.000

Biaya Operasi :

Biaya penjualan 8.800

Biaya adm&umum 16.000

Pembayaran Lease 11.200

Penyusutan 40.000+

76.000

Laba operasi (EBIT) 102.000

Bunga 22.000

Laba Sebelum Pajak (EBT) 80.000

Pajak 40% 32.000

Laba setelah pajak (EAT) 48.000

1. Rasio Likuiditasa. Rasio Lancar (Current Ratio)

Dari perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 2,33 aktiva lancar. Semakin tinggi nilai current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Dari perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 1,33 aktiva yang paling lancar.

c. Cash Ratio

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 0,67 uang kas dan yang segera menjadi kas.

2. Rasio Aktivitasa. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover / ITO)

Dengan demikian dalam setahun persediaan berputar sebanyak 8 kali.

b. Rasio yang mengevaluasi piutang (Day Sales Outstandig/DSO)

Besarnya perputaran piutang

3. Rasio Manajemen Utang (Leverage)

a. Debt to Total Assets (Debt Ratio)

Dari perhitungan tersebut bahwa aktiva perusahaan 50% dibelanjai dengan hutang. Semakin tinggi debt ratio menunjukkan perusahaan semakin beresiko. Kreditor lebih menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya semakin baik.

b. Debt to Equity Ratio (Debt Equity)

Dari perhitungan tersebut bahwa perusahaan mempunyai sumber dana yang sebanding antara hutang dan modal sendiri. Bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang tidak melebihi modal sendiri supaya beban tetapnya tidak terlalu tinggi.

4. Rasio Profitabilitasa. Gross Profit Margin

b. Net Profit Margin

Berarti perusahaan mampu menghasilkan tingkat keuntungan sebesar 12,75% dari total aktiva yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2013.Pengantar Manajemen Keuangan. Cet. 1. Alfabeta:BandungRaharjaputra.S.Hendra.2009.Manajemen Keuangan Dan Akuntansi.Salemba Empat.

http://triawahyunieriska.blogspot.com/2013/01/laporan-sumber-dan-penggunaan-dana.html

8