sap tbc print.docx

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN TB PARU DI RUANG PENYAKIT DALAM RSUD BIMA Topik / Judul : Pengenalan Penyakit Menular Sub Topik : Penyakit TB Paru Sasaran : Klien dan Keluarga Klien Yang Mengalami TB Paru Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Februari 2014 Tempat/Waktu : Ruang Penyakit Dalam, Jam 10.00 Wita A. ANALISA SITUASIONAL 1. Peserta Jumlah peserta 10 orang, pendidikan SMP, umur rata-rata 40 tahun. 2. Kelas/ Ruangan a. Ukuran ruang/ kelas : b. Keadaan penerangan dan ventilasi : pencahayaan memadai, ventilasi baik c. Prasarana yang tersedia : bangku

Upload: vhy-thitithuiet

Post on 21-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sap

TRANSCRIPT

Page 1: SAP TBC PRINT.docx

SATUAN ACARA PENYULUHAN TB PARU

DI RUANG PENYAKIT DALAM

RSUD BIMA

Topik / Judul : Pengenalan Penyakit Menular

Sub Topik : Penyakit TB Paru

Sasaran : Klien dan Keluarga Klien Yang Mengalami TB Paru

Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Februari 2014

Tempat/Waktu : Ruang Penyakit Dalam, Jam 10.00 Wita

A. ANALISA SITUASIONAL

1. Peserta

Jumlah peserta 10 orang, pendidikan SMP, umur rata-rata 40 tahun.

2. Kelas/ Ruangan

a. Ukuran ruang/ kelas :

b. Keadaan penerangan dan ventilasi : pencahayaan memadai, ventilasi baik

c. Prasarana yang tersedia : bangku

3. Pengajar

Fasilitatora dalah mahasiswi STIKES Mataram kelas V-U yaitu Iqadatul Islamiyah

B. LATARBELAKANG

Terdapat lebih dari 2 orang pasien penderita TB Paru di Ruang Penyakit Dalam

RSUD BIMA yang sekarang sedang dirawat. Baik pasien maupun keluarga pasien

sama-sama belum memahami betul bahaya dari TB Paru. Keluarga pasien bahkan

Page 2: SAP TBC PRINT.docx

membawa serta anak-anak kecil ketika datang menjenguk pasien TB Paru, seharusnya

hal demikian tidak dilakukan mengingat resiko penularan TB Paru sangat besar apalagi

pada anak-anak yang masih belum maksimal sistem kekebalan tubuhnya bekerja

melindungi tubuh dari kman penyakit.

Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung

utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh

karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan

kekambuhanpenyakit pada klien .Melihat fenomena diatas, maka keluarga maupun

pasien perlumempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang

mengalami TB Paru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat melaksan

akan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga dan pasien

itu sendiri.

C. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga

dapatmemahami informasi yang diberikan dalam penyuluhan dan dapat berguna dalam

kehidupan sehari hari.

D. TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit klien & keluarga mampu:

1. Menyebutkan definisi (pengertian) dari TB Paru

2. Menyebutkan penyebabdariTB Paru

3. Menyebutkan cara penularan dari TB Paru

4. Menyebutkantanda dan gejala dari TB Paru

5. Menyebutkan komplikasi dari TB Paru

6. Menyebutkan cara pencegahan dari TB Paru di Rumah dan Di Rumah Sakit

E. METODE

Ceramah, diskusi/tanya jawab

Page 3: SAP TBC PRINT.docx

F. MEDIA

Leaflet

G. PENGORGANISASIAN

1. Fasilitator :

Hory Maulana, Herny Setyaningsih, Hendry Edi Arjuna, Hanna Zaqia dan

Gustadino

2. Penyaji : Iqadatul Islamiyah

3. Moderator : Fatimah Azzahra

4. Notulen : Haerani asrina

5. Observer : Husnul Yakin

H. ISI MATERI (materi lengkap terlampir

a. definisi (pengertian) TB Paru

b. penyebab TB Paru

c. cara penularan TB Paru

d. tanda dan gejala TB Paru

e. Menyebutkan komplikasi TB Paru

f. cara pencegahan TB Paru di Rumah

g. cara pencegahan TB Paru Di Rumah Sakit

6. PROSES PELAKSANAAN

N

o

Kegiatan Respon

Pasien/Keluarga

Wakt

u

1 Pendahuluan

a. Memberi salam

b. Menyampaikan pokok bahasan

c. Menyampaikan tujuan

Menjawabsalam

Menyimak

5

menit

Page 4: SAP TBC PRINT.docx

d. Melakukanapersepsi Menyimak

Memberikan

feedback

2 Isi

Penyampaian materi tentang:

a. definisi (pengertian) TB Paru

b. penyebab TB Paru

c. cara penularan TB Paru

d. tanda dan gejala TB Paru

e. Menyebutkan komplikasi TB Paru

f. cara pencegahan TB Paru di Rumah

g. cara pencegahan TB Paru Di Rumah Sakit

h. Penatalaksanaan medis

i. Syarat pengobatan TBC tuntas

Memperhatikan &

meniyimak

Memperhatikan &

meniyimak

Memperhatikan &

meniyimak

Memperhatikan &

meniyimak

Memperhatikan &

meniyimak

Memperhatikan &

meniyimak

Memperhatikan &

meniyimak

15

menit

3 Penutup

1) Diskusi:

2) Memberikan kesempatan pada peserta

penyuluhan untuk bertanya

3) Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan

yang berkaitan dengan materi yang belum jelas

1) Menanyakan hal

yang belum jelas

2) Memperhatikan

jawaban

10me

nit

Page 5: SAP TBC PRINT.docx

4) Memberikan pertanyaan kepada audience,

mengenai:

a. definisi (pengertian) TB Paru

b. penyebab TB Paru

c. cara penularan TB Paru

d. tanda dan gejala TB Paru

e. Menyebutkan komplikasi TB Paru

f. cara pencegahan TB Paru di Rumah

g. cara pencegahan TB Paru Di Rumah Sakit

h. pentalaksanaan medis

i. syarat-syarat agar pengobatan TB tuntas.

5) Kesimpulan hasil diskusi

6) Evaluasi diskusi

7) Memberikan salam penutup

penyuluh

3) Menjawab

pertanyaan yang

ditujukan.

Memperhatikan &

Menyimak

Menjawab salam

Page 6: SAP TBC PRINT.docx

7. SETTING TEMPAT

Duduk menghadap penyaji

Notulen PenyajiModerato

PESERTA

PESERTA

PESERTAPESERTA

PESERTA

Observer

Fasilitator

PESERTA

PESERTA

PESERTA

Page 7: SAP TBC PRINT.docx
Page 8: SAP TBC PRINT.docx

8. EVALUASI

a. Standar Evaluasi

1. Peseta dapat menyebutkan definisi (pengertian) dari TB

Paru

2. Peseta dapat menyebutkan penyebab dari TB Paru secara

benar, minimal 3

3. Peseta dapat menyebutkan cara penularan dari TB Paru

4. Peseta dapat menyebutkan tanda dan gejala dari TB Paru

secara benar, minimal 4

5. Peseta dapat menyebutkan komplikasi dari TB Paru secara

benar, minimal 3

6. Peseta dapat menyebutkan pencegahan TB Parudi rumah

secara benar, minimal 2

7. Peseta dapat menyebutkan pencegahan TB Paru di rumah

sakit secara benar, minimal 2

8. Peseta dapat menyebutkan penatalaksaan medis secara

benar, minimal 2

9. Peseta dapat menyebutkan syarat-syarat PMO secara benar,

minimal 2

b. Pertanyaan Evaluasi

1. Apa definisi (pengertian) dari TB Paru ?

2. Apa penyebab dari TB Paru ? sebutkan minimal 3 !

3. Bagaimana cara penularan dari TB Paru ?

4. bagaimana tanda dan gejala dari TB Paru secara benar,

minimal 4?

5. Sebutkan komplikasi dari TB Paru, minimal 3 !

6. sebutkanpencegahan TB Paru di rumah secara benar,

minimal 2 !

7. sebutkan pencegahan TB Paru di rumah sakit secara benar,

minimal 2 !

8. Sebutkan penatalaksaan medis secara benar, minimal 2

Page 9: SAP TBC PRINT.docx

LEMBAR EVALUASI

No Nama Klien Memperhatikan

selama penkes

berlangsung

Menjawab

Pertanyaan yang

Diajukan Penyuluh

Mengikuti

kegiatan sampai

selesai

1. Nn. A

2. Sdr. B

3. Sdr. C

4 Sdr. D

5 Sdr.E

6 Sdr. F

7 Sdr. G

8 Sdr. H

9 Sdr. I

10 Sdr. J

NamaKeluarg

a

1. Nn. A

2. Sdr. B

3. Sdr. C

4 Sdr. D

5 Sdr.E

6 Sdr. F

Page 10: SAP TBC PRINT.docx

7 Sdr. G

8 Sdr. H

9 Sdr. I

10 Sdr. J

Jumlah

Keterangan :

Baik : 76-100

Kurang : 56-75

Buruk : <55

Page 11: SAP TBC PRINT.docx

Lampiran

MATERI PENYULUHAN

TBC (TUBERCULOSIS)

A. PENGERTIAN TBC

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycoba

cterium tuberculosis. Kuman batang tahan asam ini dapat merupakan orga

nisme pathogen maupun saprofit (Silvia A Price, hal.753, 1995).

Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi (Arif

Mansjoer, 1999).

Tuberculosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri

mycobacterium tuberculosis (Smeltzer, Brunner & Suddarth, 2001).

B. PENYEBAB TBC

Penyebab dari penyakit tuberculosis paru adalah terinfeksinya paru

oleh micobacterium tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk

batang dengan ukuran sampai 4 mycron dan bersifat anaerob. Sifat ini

yang menunjukkan kuman lebih menyerang jaringan yang tinggi

kandungan oksigennya, sehingga paru-paru merupakan tempat prediksi

penyakit tuberculosis. Kuman ini juga terdiri dari asal lemak (lipid) yang

membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap

gangguan kimia dan fisik. Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu

melalui droplet nukles, kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi

(pedoman nasional penanggulangan tuberculosis, cetakan ke 8,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 2002).

1. Dikarenakan bakteri yang berbentuk seperti batang

Page 12: SAP TBC PRINT.docx

2. Selain karena bakteri sebagai penyebab utama, faktor lingkungan yang

lembab

3. kurangnya sinar matahari pada suatu ruang dan kurangnya sirkulasi

udara

C. CARA PENULARAN TBC

Tempat masuk kuman mycobacterium adalah saluran pernafasan,

infeksi tuberculosis terjadi melalui (airban) yaitu melalu instalasi dropet

yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang

yang terinfeksi. Basil tuberkel yang mempunyai permukaan alveoli

biasanya diinstalasi sebagai suatu basil yang cenderung tertahan di saluran

hidung atau cabang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit

(Sylvia Price, 1996).

D. GEJALA-GEJALA TBC

1. Mudah mengalami demam dengan demam yang tidak terlalu tinggi

dan berlangsung lama

2. Sering berkeringat pada malam hari

3. Gampang terkena flu / pilek dan bersifat hilang timbul

4. Menurunnya nafsu makan dan berat badan

5. Batuk-batuk selama lebih dari 4 minggu (dapat disertai dengan darah

atau dahak)

6. Nyeri dada

7. Perasaan lemah,lesu & tidak enak

E. KOMPLIKASI TBC

1. Kerusakan tulang dan sendi

Nyeri tulang punggung dan kerusakan sendi bisa terjadi ketika

infeksi kuman TB menyebar dari paru-paru ke jaringan tulang. Dalam

banyak kasus tulang iga juga bisa terinfeksi dan memicu nyeri di

bagian tersebut.

2. Kerusakan Mata

Page 13: SAP TBC PRINT.docx

Ciri-ciri mata yang sudah terinfeksi TB adalah mengalami

kemerahan , iritasi dan membengkak di retina atau bagian lain.

F. PENCEGAHAN TBC DI RUMAH

1. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah

2. Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

3. Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC

4. Jangan meludah sembarang tempat

5. Gunakan penutup mulut (Masker)

6. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam

kamar tidur

7. Jemur, kasur, bantal setiap pagi

8. Olahraga teratur maksimal 30 menit sehari

9. Hindari udara dingin

10. Pisahkan barang-barang yang digunakan penderita serta pada saat

mencucinya harus terpisah dari orang lain.

G. PENCEGAHAN DI RUMAH SAKIT

1. Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TBC

2. Gunakan penutup mulut atau masker

3. Jangan meludah sembarang tempat

4. Usahakan udara segar dapat masuk ke dalam ruangan

H. PENATALAKSANAAN MEDIS

Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian :

1. Jangka pendek.

Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3

bulan.

Streptomisin inj 750 mg.

Pas 10 mg.

Ethambutol 1000 mg.

Isoniazid 400 mg.

Page 14: SAP TBC PRINT.docx

Kemudian dilanjutkan dengan jangka panjang, tata cara

pengobatannya adalah setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi

setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi. 

Therapi TB paru dapat dilakukan dengan minum obat saja, obat

yang diberikan dengan jenis :

INH.

Rifampicin.

Ethambutol.

Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan

kesembuhan menjadi 6-9 bulan.

2. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila

ditemukan dalam pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi

obat :

Rifampicin.

Isoniazid (INH).

Ethambutol.

Pyridoxin (B6).

I. SYARAT PENGOBATAN TBC TUNTAS

Beberapa pilihan yang tepat menjadi PMO (Pengawas Minum

Obat) adalah :

1. Petugas kesehatan (jika pasien berobat ke playanan kesehatan)

2. Orang lain (kader, tokoh masyarakat dll)

3. Suami atau istri, keluarga, orang serumah.

Syarat menjadi PMO adalah :

1. Bersedia dengan sukarela membantu pasien TB sampai sembuh

selama pengobatan dengan obat anti TB.

Page 15: SAP TBC PRINT.docx

2. Diutamakan petugas kesehatan, pilihan lain adalah kader

kesehatan, kader PKK, atau anggota keluarga yang dipercaya.

Tugas seorang PMO adalah :

1. Bersedia mendapat penjelassan di poli klinik

2. Melakukan pengawasan terhadap pasien dalam hal minum obat

3. Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai

dengan jadwal yang telah di tentukan

4. Memberikan dorongan terhadap pasien agar tetap mau berobat

terus sampai selesai

5. Mengenali efek samping dari mengkonsumsi obat dan menasehati

pasien agar tetap minum obat

6. Merujuk pasien bila efek samping semakin memberat

7. Melakukan kunjungan rumah

8. Menganjurkan anggota keluarga untuk memeriksa dahak bila di

temui gejala TB.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: SAP TBC PRINT.docx

Brunner dan Suddarth. (2002). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8.

Jakarta: EGC

Doenges, M.E.et all. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. (edisi 3). Jakarta:

EGC

Evelyn C. Pearce (2003). Anatomi Fisiologi; untuk paramedis , Jakarta: PT

Gramedia

Price, A.S (1995). Patofisologi: konsep klinis proses-proses penyakit. (edisi

4), Jakarta: EGC