bab 523 aspek lingkungan dan sosial 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · upl) dan...

19
Page 5 -1 Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( B A P P E D A ) Review RPIJM Kabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018) ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL Dokumen RPIJM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal lingkungan dan sosial untuk meminimalisir pengaruh negatif pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kajian aspek lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan. 5.1 Aspek Lingkungan Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota telah mengakomodasi prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut: 1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: “Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL- UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPLH)”. 2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional: “Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”. Bab 5 23

Upload: others

Post on 20-Aug-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 1

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL

Dokumen RPIJM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hal lingkungan

dan sosial untuk meminimalisir pengaruh negatif pembangunan infrastruktur bidang Cipta

Karya terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kajian

aspek lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting

lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi

perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.

5.1 Aspek Lingkungan

Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan RPIJM bidang

Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota telah mengakomodasi prinsip perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan pengelolaan lingkungan

adalah sebagai berikut:

1. UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: “Instrumen

pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas antara lain

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

(AMDAL), dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-

UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

(SPPLH)”.

2. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional: “Dalam rangka

meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan prinsip-prinsip

pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”.

Bab

5233

Page 2: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 2

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional Tahun 2010-2014: “Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak

dicapai adalah perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di

perkotaan dan perdesaan, penahanan laju kerusakan lingkungan dengan peningkatan

daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim”.

4. Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup

Strategis: Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan

untuk menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar

dampak dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan.

5. Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan. Sebagai

persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun dokumen Amdal,

UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup

atau disebut dengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL dan

UPL.

Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota

dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada UU No. 32/2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:

1. Pemerintah Pusat

a. Menetapkan kebijakan nasional.

b. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.

d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.

e. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

f. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian dampak

perubahan iklim dan perlindungan lapisan ozon.

g. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional,

peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.

h. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

i. Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan masyarakat.

j. Menetapkan standar pelayanan minimal.

Page 3: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 3

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

2. Pemerintah Provinsi

a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.

b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.

d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan

daerah, dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota.

e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

f. Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan kepada kabupaten/kota di

bidang program dan kegiatan.

g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.

b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.

c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.

d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

5.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis

yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau

kebijakan, rencana, dan/atau program. Hal ini sesuai dengan UU No. 32/2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

KLHS perlu diterapkan di dalam RPIJM antara lain karena:

1. RPIJM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan pembangunan

infrastruktur.

2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPIJM adalah karena RPIJM berada

pada tataran Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS menerapkan prinsip-

prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan

dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif

terhadap lingkungan hidup KLHS disusun oleh Tim Satgas RPIJM Kabupaten/Kota

dengan dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup sebagai instansi yang memiliki tugas dan

Page 4: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 4

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

fungsi terkait langsung dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di

kota/kabupaten. Koordinasi penyusunan KLHS antar instansi diharapkan dapat

mendorong terjadinya transfer pemahaman mengenai pentingnya penerapan prinsip

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendorong terjadinya

pembangunan berkelanjutan.

Tahapan Pelaksanaan KLHSTahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPIJM

per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti :

1. Perubahan iklim,

2. Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati,

3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan,

dan/atau kebakaran hutan dan lahan,

4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,

5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,

6. Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan

sekelompok masyarakat; dan/atau

7. Peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut

menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan

resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.

Tahap ke-1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun tabel seperti

berikut :

Page 5: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 5

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

Tabel V-1Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya

No. Kriteria Penapisan

PenilaianUraian

Pertimbangan*Kesimpulan:

(Signifikan/ TidakSignifikan)

1. Perubahan Iklim

2.Kerusakan, kemerosotan, dan/ataukepunahan keanekaragaman hayati

3.

Peningkatan intensitas dan cakupanwilayah bencana banjir, longsor,kekeringan,dan/atau kebakaranhutan dan lahan,

4.Penurunan mutu dan kelimpahansumber daya alam

5.Peningkatan alih fungsi kawasanhutan dan/atau lahan,

6.

Peningkatan jumlah penduduk miskinatau terancamnya keberlanjutanpenghidupan sekelompokmasyarakat

7.Peningkatan risiko terhadapkesehatan dan keselamatan manusia

Sumber: Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, 2012

*) didukung data dan informasi yang menjelaskan apakah kebijakan, rencana dan/atau

program yang ditapis menimbulkan risiko/dampak terhadap lingkungan hidup

Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di

atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPIJM tidak berpengaruh

terhadap kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No.

9/2011 tentang Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPIJM Kabupaten/Kota dapat

menyertakan Surat Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan

ditandatangani oleh Ketua Satgas RPIJM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan

lampiran dalam dokumen RPIJM. Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program

dalam RPIJM berpengaruh terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas RPIJM

Page 6: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 6

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

didukung dinas lingkungan hidup (BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan tahapan

sebagai berikut:

1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah

Perencanaan, dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:

a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya

Tujuan identifikasi masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:

- Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam

pelaksanaan KLHS;

- Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

- Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan, rencana

dan/atau program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;

- Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan akses untuk

menyampaikan informasi, saran, pendapat, dan pertimbangan tentang

pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS.

Tabel V-2Contoh Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyarakat Dalam

Penyusunan KLHS Bidang Cipta Karya

Masyarakat dan PemangkuKepentingan Contoh Lembaga

Pembuat Keputusan a. Bupatib. DPRD

Peningkatan intensitas dan cakupan wilayahbencana banjir, longsor, kekeringan, danatau kebakaran hutan dan lahan.

Dinas PU Cipta Karya

Instansi a. Dinas PU Cipta Karyab. BPLHD

Masyarakat yang memiliki informasidan/atau keahlian(perorangan/tokoh/kelompok)

a. Perguruan Tinggi atau lembaga peneliti lainnyab. Asosiasi profesic. Forum-forum pembangunan berkelanjutan dan lingkungan

hidupd. LSM/ Pemerhati Lingkungan hidupe. Perorangan/tokohf. Kelompok yang memiliki data dan informasi berkaitan

dengan SDAMasyarakat terkena Dampak a. Lembaga adat

b. Asosiasi Pengusahac. Tokoh masyarakatd. Organisasi masyarakate. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan, petani, dll)

Sumber: Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, 2012

Page 7: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 7

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

b) Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan :

Penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial,

ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;

Pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan

Membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tabel V - 3Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Labuhanbatu Utara

No. KawasanStrategis

JenisKawasanStrategis

Tipologi Lokasi

1.

KawasanAgropolitan

Kawasanstrategisekonomi

Potensi ekonomi cepat tumbuh Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan

ekonomi Memiliki potensi ekspor untuk kegiatan pertanian khususnya

sayuran dan perkebunan kelapa sawit

Kecamatan AekKuo

2.

PelabuhanLautTanjungLeidong

Kawasanstrategisekonomi

Potensi ekonom icepat tumbuh Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan

ekonomi Memilikipotensiekspor kawasan yang

dapatmempercepatpertumbuhankawasantertinggal didalamwilayahkabupaten

Kecamatan KualuhLeidong

3.

KawasanMinapolitan

Kawasanstrategisekonomi

Potensiekonomicepattumbuh Sektorunggulan yang

dapatmenggerakkanpertumbuhanekonomi Memilikipotensiekspor Kawasan yang

dapatmempercepatpertumbuhankawasantertinggal didalamwilayahkabupaten

Kecamatan KualuhHilir

4.KawasanEkonomiKhusus

Kawasanstrategisekonomi

Sektorunggulan yangdapatmenggerakkanpertumbuhanekonomi

Potensiekonomicepattumbuh

KelurahanTanjung Leidong

Sumber : RTRW Kabupaten Labuhanbatu Utara 2011-2031

Page 8: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 8

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

Tabel V - 4Contoh Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan

Bidang Cipta Karya

Pengelompokan Isu-isu PembangunanBerkelanjutan Bidang Cipta Karya Penjelasan Singkat

Lingkungan Hidup Permukiman

Isu : Pencemaran lingkungan olehinfrastruktur yang tidak berfungsimaksimal

Contoh : Septiktank yang bocor

- Sistem pembuangan air limbah yang masihtradisional menyebabkan terjadinya pencemaranlingkungan

- Kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaanlingkungan hidup masih sangat rendah

EkonomiIsu : Tingkat kemiskinan yang masih tinggi

akibat tingkat pendidikan yang masihtergolong rendah

Karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat,maka kemampuan untuk menciptakan lapanganpekerjaan /mencari pekerjaan yang lebih baikmenjadi rendah

Hasil Analisa Konsultan

Tabel V - 5Rencana Kawasan Strategis Sosial Dan Budaya

Di Kabupaten Labuhanbatu Utara

No Kawasan Strategis Jenis Tipologi Lokasi1 Kawasan Sosial dan

Budaya Masjid RayaTanjung Pasir

Kawasan strategis sosialdan budaya

Prioritaspeningkatankualitas sosial danbudaya

Desa Tanjung PasirKecamatan KualuhSelatan

Page 9: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 9

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP

Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program

untuk mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan kebijakan, rencana,

dan/atau program dan menjamin pembangunan berkelanjutan. Setelah dilakukan

kajian, dan disepakati bahwa kebijakan, rencana dan/atau program yang dikaji

potensial memberikan dampak negatif pada pembangunan berkelanjutan, maka

dilakukan pengembangan beberapa alternatif untuk menyempurnakan rancangan

atau merubah kebijakan, rencana dan/atau program yang ada. Beberapa alternatif

untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan kebijakan, rencana

dan/atau program ini dengan mempertimbangkan antara lain :

a. Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan,

rencana, dan/atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak

lingkungan atau bertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

b. Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau

program.

c. Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan kebijakan,

rencana, dan/atau program.

d. Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS

Untuk Kabupaten/Kota yang telah menyusun dan memiliki dokumen KLHS RTRW

Kabupaten/Kota, maka hasil olahan di dalam KLHS tersebut dapat dijadikan bahan

masukan bagi kajian perlindungan lingkungan dalam RPIJM. KLHS merupakan

instrumen lingkungan yang diterapkan pada tataran rencanaprogram. Sedangkan

pada tataran kegiatan atau keproyekan, instrumen yang lebih tepat diterapkan adalah

Amdal, UKL-UPL dan SPPLH. Tabel berikut menjelaskan beberapa perbedaan antara

KLHS dan Amdal.

Page 10: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 10

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

Tabel V - 6Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL

Deskripsi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)

a) Rujukan Peraturan

Perundanga

i. UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

ii. Permen LH 09/2011 tentang Pedoman umum KLHS

i. UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

ii. Permen PPU 10/PRT/M/2008 tentang jenis kegiatan bidang PU wajib

UKL UPL

iii. Permen LH 5/2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan Wajib

AMDAL

b) Pengertian Umum

Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk

memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi

dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau

kebijakan, rencana, dan/atau program.

Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang

direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan

keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Usaha dan/atau

Kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan

terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap

lingkungan.

c)Kewajiban Pelaksanaan Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan yang masuk kriteria sebagai wajib

AMDAL (Pemerintah/swasta)

d) Keterkaitan studi

lingkungan dengan:

i. Penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP dan RPIM

ii. Kebijakan, rencana dan/atau program yang berpotensi

menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan

Tahap perencanaan suatu usaha dan atau kegiatan

Page 11: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 11

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

e) Mekanisme

pelaksanaan

i. pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program

terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah;

ii. perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau

program; dan

iii. rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan,

rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip

pembangunan berkelanjutan.

i. Pemrakarsa dibantu oleh pihak lain yang berkompeten sebagai penyusun

AMDAL

ii. Dokumen AMDAL dinilai oleh komisi penilai AMDAL yang dibentuk oleh

Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dan

dibantu oleh Tim Teknis.

iii. Komisi penilai AMDAL menyampaikan rekomendasi berupa kelayakan atau

ketidaklayakan lingkungan kepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota

sesuai dengan kewenangannya.

iv. Menteri, gubernur, dan bupati/walikota berdasarkan rekomendasi komisi

penilai AMDAL menerbitkan Keputusan Kelayakan atau Ketidaklayakan

lingkungan

f) Muatan Studi

Lingkungan

i. Isu Strategis terkait Pembangunan Berkelanjutan

ii. Kajian pengaruh rencana/program dengan isuisu strategis terkait

pembangunan berkelanjutan

iii. Alternatif rekomendasi untuk rencana/program

i. Kerangka acuan;

ii. Andal; dan

iii. RKL-RPL.

Kerangka acuan menjadi dasar penyusunan Andal dan RKLRPL. Kerangka

acuan wajib sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata

ruang kawasan.

g) Output Dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan

dalam suatu wilayah.

Keputusan Menteri, gubernur dan bupati/walikota sesuai kewenangan tentang

kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan.

Page 12: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 12

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

h) Outcome

i. Rekomendasi KLHS digunakan sebagai alat untuk melakukan

perbaikan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan

yang melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan.

ii. segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung

dan daya tampung lingkungan hidup sesuai hasil KLHS tidak

diperbolehkan lagi.

i. Dasar pertimbangan penetapan kelayakan atau ketidak layakan lingkungan

ii. ii. Jumlah dan jenis izin perlindungan hidup yang diwajibkan

iii. iii. Persyaratan dan kewajiban pemrakarsa sesuai yang tercantum dalam RKL

RPL.

i) Pendanaan APBD Kabupaten/Kota

i. Kegiatan penyusunan AMDAL (KA, ANDAL, RKL-RPL) didanai oleh

pemrakarsa,

ii. Kegiatan Komisi Penilai AMDAL, Tim Teknis dan sekretariat Penilai

AMDAL dibebankan pada APBN/APBD

iii. Jasa penilaian KA, ANDAL dan RKL-RPL oleh komisi AMDAL dan tim

teknis dibiayai oleh pemrakarsa.

iv. Dana pembinaan dan pengawasan dibebankan pada anggaran instansi

lingkungan hidup pusat, provinsidan kabupaten/kota

Page 13: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 13

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

j) Partisipasi MasyarakatMasyarakat adalah salah satu komponen dalam kabupaten/kota

yang dapat mengakses dokumen pelaksanaan KLHS

Masyarakat yang dilibatkan adalah:

i. Yang terkena dampak;

ii. Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau

iii. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses

AMDAL

k) Atribut

Lainnya :

a. Posisi

Hulu siklus pengambilan keputusanAkhir sklus pengambilan keputusan

b. Pendekatan Cenderung pro aktif Cenderung bersifat reaktif

c. Fokus analisisEvaluasi implikasi lingkungan dan pembangunan

berkelanjutanIdentifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak lingkungan

d. Dampak kumulatif Peringatan dini atas adanya dampak komulatif Amat terbatas

e. Titik berat telaahanMemelihara keseimbangan alam, pembangunan berkelanjutan Mengendalikan dan meminimalkan dampak negative

f. Alternatif Banyak alternatif Alternatif terbatas jumlahnya

g. Kedalaman Luas dan tidak rinci sebagai landasan untuk mengarahkan visi dan

kerangka umum

Sempit, dalam dan rinci

Page 14: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 14

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

h. Deskripsi proses Proses multi pihak, tumpang tindih komponen, KRP merupakan

proses iteratif dan kontinuProses dideskripsikan dengan jelas, mempunyai awal dan akhir

i. Fokus pengendalian

dampak Fokus pada agenda pembangunan berkelanjutan Menangani gejala kerusakan lingkungan

j. Institusi Penilai Tidak diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian

dan persetujuan KLHS

Diperlukan institusi yang berwenang memberikan penilaian dan

persetujuan AMDAL

(Triarko Nurlambang dalam KLHS Penyeberangan Selat Sunda; Identifikasi Awal)

Sumber: Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, 2012

Page 15: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 15

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

5.1.2 Amdal, UKL-UPL, Dan SPPLH

Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau

kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008 Tentang

Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib

Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Hidup, yaitu:

1. Proyek wajib AMDAL

2. Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL

3. Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi dokumen

AMDAL adalah sesuai tabel berikut.

Tabel V-7Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

No Jenis Kegiatan Skala/ BesaranA. Persampahan

a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem Controllandfill/sanitary landfill:- luas kawasan TPA, atau- Kapasitas Total

≥ 10 ha≥ 100.000 ton

b. TPA di daerah pasang surut :- luas landfill, atau- Kapasitas Total

Semuakapasitas/besaran

c. Pembangunan transfer station:- Kapasitas ≥ 500 ton/hari

d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu :- Kapasitas ≥ 500 ton/hari

e. Pengolahan dengan insinerator :

Page 16: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 16

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

- Kapasitas Semua kapasitasf. Composting Plant :

- Kapasitas ≥ 500 ton/harig. Transportasi sampah dengan kereta api- Kapasitas ≥ 500 ton/hari

B. Pembangunan Perumahan/Permukiman:a. Kota metropolitan, luas ≥ 25 hab. Kota besar, luas ≥ 50 hac. Kota sedang dan kecil, luas ≥ 100 had. keperluan settlement transmigrasi ≥ 2.000 ha

C. Air Limbah Domestika. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang :

- Luas, atau- Kapasitasnya

≥ 2 ha≥ 11 m3/hari

b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk fasilitaspenunjangnya :- Luas, atau- Kapasitasnya

≥ 3 ha≥ 2,4 ton/hari

c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah :- Luas layanan, atau- Debit air limbah

≥ 500 ha≥ 16.000 m3/hari

D. Pembangunan Saluran Drainase (Primer dan/atausekunder) di permukimana. Kota besar/metropolitan, panjang : ≥ 5 kmb. Kota sedang, panjang : ≥ 10 km

E. Jaringan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitana. Pembangunan jaringan distribusi- Luas layanan ≥ 500 hab. Pembangunan jaringan transmisi- panjang ≥ 10 km

Sumber: Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, 2012

5.2 Aspek Sosial

Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya kepada

masyarakat pada taraf perencanaan, pembangunan, maupun pasca pembangunan/pengelolaan.

Pada taraf perencanaan, pembangunan infrastruktur permukiman seharusnya menyentuh aspek-

aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isu-isu yang marak saat ini, seperti pengentasan

kemiskinan serta pengarusutamaan gender. Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan

Page 17: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 17

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

masyarakat terkena dampak sehingga diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan

pemberian kompensasi, maupun permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau

pengelolaan perlu diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut

membawa manfaat atau peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat

sekitarnya.

Aspek sosial adalah sebagai berikut:

1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional: Dalam rangka

pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilakukan dengan memberi perhatian

yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang beruntung, termasuk masyarakat

miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.

- Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak di tingkat nasional

dan daerah, termasuk ketersediaan data dan statistik gender.

2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Lahan bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum:

- Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah bagi

pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,

negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak.

3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2010-2014:

- Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program pembangunan

untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja, termasuk

peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan pembangunan

infrastruktur dasar.

- Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasi

perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan.

4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan Kemiskinan

- Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,

pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka

meningkatkan kegiatan ekonomi.

Page 18: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 18

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan

Nasional

- Menginstruksikan kepada Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna

terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas

kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan

bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota

terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:

1. Pemerintah Pusat:

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat strategis nasional

ataupun bersifat lintas provinsi.

b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yangbersifat strategis nasional

ataupun bersifat lintas provinsi.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan

masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka

meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program

pembangunan nasional berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

2. Pemerintah Provinsi:

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun bersifat

lintas kabupaten/kota.

b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun

bersifat lintas kabupaten/kota.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan

masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka

meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat provinsi.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di

tingkat provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

Page 19: Bab 523 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL 3sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file... · UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SP PLH)”

P a g e 5 - 19

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu UtaraBadan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A )

Review RPIJMKabupaten Labuhanbatu Utara (2014-2018)

3. Pemerintah Kabupaten/Kota:

a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.

b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan

masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka

peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan di

tingkat kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.

5.2.1 Aspek Sosial Pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

A. KemiskinanAspek sosial pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu

melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindaklanjuti

adalah isu kemiskinan. Kajian aspek sosial lebih menekankan pada manusianya sehingga yang

disasar adalah kajian mengenai penduduk miskin.: