bab 3 thesis baru

16
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi paparan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan. A. Tipe Penelitian Desain penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang bersifat studi kasus. Dilakukan untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan secara kualitatif keadaan yang terjadi secara obyektif (sebenarnya) yang membandingkan dengan teori ataupun peraturan yang berlaku. Kemudian data ditelaah lebih mendalam dengan menggunakan kemampuan berfikir secara rasional dan analitik. Cirri penelitian yang bersifat analitik adalah mengarahkan penelitian untuk menjelaskan suatu keadaan/situasi. Penelitian analitik ini pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why) sehingga sering juga disebut sebagai penelitian penjelasan (explanatory study). Maksudnya adalah untuk menelaah 29

Upload: diah-fakhmawati

Post on 03-Jul-2015

237 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 Thesis Baru

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi paparan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penulisan.

A. Tipe Penelitian

Desain penelitian dalam penulisan ini menggunakan metode analisis deskriptif

kualitatif yang bersifat studi kasus. Dilakukan untuk melakukan penelitian dengan tujuan

untuk menggambarkan secara kualitatif keadaan yang terjadi secara obyektif (sebenarnya)

yang membandingkan dengan teori ataupun peraturan yang berlaku.

Kemudian data ditelaah lebih mendalam dengan menggunakan kemampuan

berfikir secara rasional dan analitik. Cirri penelitian yang bersifat analitik adalah

mengarahkan penelitian untuk menjelaskan suatu keadaan/situasi. Penelitian analitik ini

pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why) sehingga sering juga disebut

sebagai penelitian penjelasan (explanatory study). Maksudnya adalah untuk menelaah secara

mendalam, rasional dan analitik tentang strategi Spin Off yang dilakukan BNI Syariah, untuk

mencapai peningkatan kinerja dan pangsa pasar dengan menggunakan analisis eksternal dan

internal.

B. Data Penelitian

Data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini terdiri dari 2 jenis data, yaitu :

1. Data Primer.

Merupakan data-data yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui metode observasi

(pengamatan langsung) dan wawancara informal dengan pihak-pihak terkait seperti Tim

29

Page 2: Bab 3 Thesis Baru

Spin Off. Data primer ini meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi, strategi perusahaan,

laporan keuangan dan keterangan mengenai proses spin off.

2. Data Sekunder.

Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang bertujuan untuk mendapatkan teori-

teori dan pernyataan yang terkait dengan penulisan.

Data-data yang termasuk dalam data sekunder adalah :

a. Teori-teori yang terkait dengan manajemen strategi dan perbankan.

b. Publikasi umum yang berasal dari Laporan Bank Indonesia, Peraturan Pemerintah,

dan informasi yang diperoleh dari majalah, koran, jurnal dan internet.

C. Metode Analisis

1. Profil Perusahaan

2. Analisis Internal

a. Visi dan Misi Perusahaan

b. Nilai-Nilai Perusahaan

c. Analisis Value Chain

Analisis Value Chain dapat membantu perusahaan untuk menentukan keunggulan

kompetitif yang akan dicapai dan bagaimana cara untuk mencapainya. Analisis ini

menerangkan segala aktifitas yang ada dalam suatu bisnis dan menghubungkannya

dengan analisis keunggulan kompetitif dari bisnis tersebut.

Porter menyarankan agar segala aktifitas bisnis dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Aktivitas Primer – yaitu kegiatan yang langsung berhubungan dengan proses

pembuatan, distribusi produk dan layanan purna jual.

30

Page 3: Bab 3 Thesis Baru

2. Aktifitas Pendukung – yaitu menyediakan dukungan yang diperlukan bagi

berlangsungnya aktifitas-aktifitas primer.

Analisis Value Chain menunjukkan bagaimana sebuah produk bergerak dari tahap

bahan baku ke pelanggan akhir dan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Memilah pasar/organisasi menjadi aktifitas-aktifitas kunci dengan mencantumkan

judul-judul utama dalam model.

2. Menilai potensi untuk menambah nilai melalui keunggulan biaya atau diferensiasi,

atau mengidentifikasi aktifitas yang berlangsung saat ini dimana sebuah bisnis

sedang berada dalam persaingan yang tidak menguntungkan.

3. Membedakan strategi-strategi yang dibangun di sekeliling akfitifas-aktifitas yang

terpusat, dimana keunggulan kompetitif dapat dipertahankan.

d. Strategi BNI Syariah

e. Strategi Spin Off BNI Syariah

f. Analisis Bidang Fungsional

Menurut Hax dan Majluf (1996) kapabilitas merupakan resources that are converted

into capabilities when the firm develops the necessary organizational routines to use

then effectively. Artinya kapabilitas ataupun kemampuan tersebut merupakan sumber

daya yang dimiliki perusahaan yang digunakan secara efektif dan rutin dalam rangka

pengembangan usaha perusahaan. Dengan menggunakannya secara efektif, maka

perusahaan dapat menciptakan atau mengembangkan strategi Fungsi-fungsi dalam

perusahaan yang digunakan menjadi suatu kapabilitas bagi perusahaan adalah

sebagai berikut:

31

Page 4: Bab 3 Thesis Baru

a. Financial

b. Personnel

c. Technology

d. Manufacturing

e. Procurement

f. Marketing and distributiondan kompetensi yang unik atau paling tidak kapabilitas

yang kompetitif atau bersaing dengan para kompetitornya.

3. Analisis Eksternal

Analisis ini mencakup :

a. Analisis terhadap karakteristik industri perbankan syariah di Indonesia.

Karakteristik industri perlu diperhatikan dalam menganalisis strategi perusahaan,

karena karakteristik industry mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, tingkat

persaingan, dan lain sebagainya. Thomson dan Strickland (2008:53) mensyaratkan

bahwa untuk mengetahui karakteristik pesaing perlu memperhatikan beberapa hal,

yaitu :

1. Market size and growth rate

2. Scope of competitive rivalry

3. Number of rivals

4. Buyer needs and industry requirements

5. Production capacity

6. Pace of technology change

7. Vertical integration

32

Page 5: Bab 3 Thesis Baru

8. Product innovation

9. Degree of product differentiation

10. Economics of scale

11. Learning and experience curve effects

b. Analisis Five Forces, yaitu analisis terhadap 5 kekuatan yang mempengaruhi

intensitas persaingan industri perbankan syariah di Indonesia.

Pendekatan ini mengidentifikasikan lingkungan industri dari perusahaan tersebut

berada, dan kemudian menganalisa profitabilitas industri tersebut berdasarkan “five

forces” yang diperkenalkan oleh Michael E. Porter.

Adapun kelima forces tersebut adalah:

1. Persaingan antar perusahaan-perusahaan dalam industri (Rivalry among existing

firms) yang ditentukan pula oleh beberapa faktor, yaitu: jumlah pesaing, tingkat

pertumbuhan industri, besarnya biaya tetap, diferensiasi atau biaya peralihan,

kapasitas perusahaan, pesaing yang beragam, taruhan strategis dan tingginya exit

barriers.

2. Ancaman terhadap adanya pendatang baru (Threath of New Product). Ancaman

masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung pada rintangan masuk

yang ada serta bagaimana reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat

diperkirakan oleh si pendatang baru. Ada enam sumber rintangan masuk, yaitu

skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok

(switching cost), saluran distribusi, dan kebijakan pemerintah.

33

Page 6: Bab 3 Thesis Baru

3. Ancaman terhadap produk pengganti (Threat of Substitute Products). Produk

pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang:

memiliki kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih baik

ketimbang produk industri, atau dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.

Dalam hal yang terakhir, produk pengganti seringkali dengan cepat ikut berperan

jika terjadi perkembangan tertentu yang meningkatkan persaingan dalam

industrinya sendiri dan menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi.

4. Daya tawar menawar pembeli (Bargaining power of Buyers). Ada dua faktor yang

menentukan kekuatan tawar-menawar pembeli, yaitu sensitivitas harga dan

kekuatan relatif tawar-menawar. Sensitivitas harga menetapkan dimana pembeli

ingin menawar suatu harga, sedangkan kekuatan tawar-menawar relatif

menetapkan bagaimana pembeli sukses untuk menurunkan harga.

5. Daya tawar menawar pemasok (Bargaining Power of Suppliers). Pemasok dapat

menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap para peserta industri dengan

mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau jasa yang

dibeli. Pemasok kuat ketika hanya terdapat sedikitnya jumlah perusahaan yang ada

dan hanya sedikit substitusi yang tersedia bagi pembeli.

c. Analisis terhadap kondisi persaingan dan industri perbankan syariah yang menjadi

kekuatan penentu (driving forces) dalam industri.

d. Analisis terhadap faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan (Key success

factor) perusahaan dalam industri kartu kredit. Key Success Factors adalah segala

34

Page 7: Bab 3 Thesis Baru

sesuatu yang berhubungan dengan atribut produk, kompetensi, kemampuan dan

pencapaian pasar yang memberikan pengaruh paling besar dalam kesuksesan pada

persaingan di masa depan. KSFs sangat berpengaruh besar dalam kesuksesan

persaingan pada masa depan, dimana setiap perusahaan dalam industri harus

menaruh perhatian yang besar padanya dan segala resiko yang mungkin terjadi.

Untuk dapat menentukan Key Success Factor dari suatu industri, terdapat 3 hal yang

mesti terpenuhi:

1. Atas dasar apa pembeli dari barang-barang industri memilih diantara merek-

merek yang bersaing? Apakah atribut produk sesuatu yang penting?

2. Berdasarkan struktur persaingan yang ada di pasar, sumberdaya dan daya saing

seperti apakah yang diperlukan agar sukses dalam persaingan?

3. Keterbatasan-keterbatasan apa saja yang dimiliki perusahaan yang dapat

merugikan perusahaan dalam persaingan?

Berbagai macam KSF dalam industri dapat dilihat pada Tabel 2 dihalaman berikut.

35

Page 8: Bab 3 Thesis Baru

Tabel 3.1. Berbagai macam Key Success Factors dalam Industri Perbankan

36

Page 9: Bab 3 Thesis Baru

Sumber: http://highered.mcgrawhill.com/sites/dl/free/

e. Analisis terhadap posisi daya saing perusahaan terhadap pesaingnya di dalam industri

perbankan syariah (Strategic Group Map).

Menurut Porter (1980:129) strategic groups are the group of firms in an industry

following the same or similar strategy along the strategic dimensions. The map is a

very useful way to graphically display competition in an industry and to see how

industry changes or how tends might affect it. Sedangkan menurut Hax dan Majluf

(1996:97) strategic groups is groups correspond to aggregation of firms that include

in a unique set those competitors that follow a common or similar strategy along

well-defined dimensions. Strategic mapping is useful tool that can be guide the

separation of strategic groups in an industry.

37

Page 10: Bab 3 Thesis Baru

D. Kerangka Analisis

Apabila digambarkan dalam kerangka analisis, penelitian dapat dilihat pada Gambar

berikut ini:

Gambar 3.1. Kerangka Analisis Penelitian

38

VISI DAN MISI

BNI SYARIAH

STRATEGI SPIN OFF

Analisis Eksternal

Karakteristik Industri

Five Forces

Driving Forces

Strategic Group

Key Success Factors

Analisis Internal

Analisis Visi Misi

Analisis Spin Off

Analisis Value Chain

Usulan Strategi Pasca Spin Off