kurikulum kalibaru 3 baru

131
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta Pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di sek olah. Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 1

Upload: nawang-wulan

Post on 27-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan

otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan

pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah

menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pen-

didikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah un-

tuk menyusun kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Un-

dang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pen-

didikan nasional serta Pasal 35 tentang standar nasional pen-

didikan. Selain itu, juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang

pendidikan yang memacu keberhasilan pendidikan nasional agar

dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan da-

pat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilak-

sanakan. Bukti nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini

adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengam-

bil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti

dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun

pelaksanaannya di sek olah.

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari

sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan

pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk di

dalamnya adalah Kurikulum. Dalam kaitan ini Kurikulum Sekolah

Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran baru sehingga ikut

mengalami perubahan kebijakan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 1

Page 2: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini

meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum disusun oleh satuan

pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan

dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Berdasarkan

Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada

semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan

peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa

yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

satuan pendidikan. Dengan demikian guru diharapkan menjadi

lebih mengenal dengan baik dan lebih merasa memiliki kurikulum

tersebut. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan

merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan

tuntutan kebutuhan.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk

menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional

pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulu-

san, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar

nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk (a) belajar untuk

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar

untuk memahami dan menghayati; (c) belajar untuk mampu melak-

sanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar untuk hidup

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 2

Page 3: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

bersama dan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk mem-

bangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,

kreatif, efektif dan menyenangkan.

Untuk menyikapi harapan itu, SD Negeri Kalibaru 3 dengan

sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan yang

diawali dengan pembuatan atau penyusunan Kurikulum yang

disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah.

Dengan desentralisasi Kurikulum terutama pada

pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah, memungkinkan

tiap-tiap sekolah merancang dan mengembangkan pembelajaran

yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan

sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Atas dasar pemikiran

itu dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum SD Negeri

Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Pengembangan Kurikulum ini mengacu pada standar isi yang

dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Kalibaru 3,

Kecamatan Cilodong Kota Depok, dikembangkan sebagai

perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.

Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas

unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan

supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok serta dengan

bimbingan nara sumber dari Tim Bimbingan Teknis Pengembangan

KTSP Pendidikan Dasar, Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas,

Jakarta.

Kurikulum adalah jantungnya pendidikan (curriculum is the

heart of education). Oleh karena itu, sudah seharusnya kurikulum,

saat ini, memberikan perhatian yang lebih besar pada pendidikan

budaya dan karakter bangsa dibandingkan kurikulum masa se-

belumnya. Pendapat yang dikemukakan para pemuka masyarakat,

ahli pendidikan, para pemerhati pendidikan dan anggota

masyarakat lainnya di berbagai media massa, seminar, dan sarase-

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 3

Page 4: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

han yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada

awal tahun 2010 menggambarkan adanya kebutuhan masyarakat

yang kuat akan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Apalagi

jika dikaji, bahwa kebutuhan itu, secara imperatif, adalah sebagai

kualitas manusia Indonesia yang dirumuskan dalam Tujuan Pen-

didikan Nasional.

B. Tujuan Pengembangan KTSP

Penyusunan Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan agar

dapat menjadi acuan bagi semua komponen yang terlibat dalam

pengelolaan dan peningkatan mutu pendidikan dalam tahun

pelajaran 2011-2012 yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

serta kedudukan setiap komponen yang terlibat di dalamnya.

Selain itu, penyusunan Kurikulum ini bertujauan agar setiap

komponen yang ada di SD Negeri Kalibaru 3 memiliki persepsi yang

sama dan sinergi dalam mewujudkan visi, misi yang telah menjadi

kesepakatan bersama sehingga peserta didiknya menjadi siswa

yang berkompeten, terdidik, mempunyai rasa kebangsaan serta

cinta tanah air yang tinggi, berbudaya dan berakhlak mulia serta

diakui keberadaannya oleh masyarakat seiring dengan

perkembangan kemajuan pembangunan sumber daya manusia

yang berkualitas.

C. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 dikembangkan oleh sekolah

dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan

dan standar isi serta panduan penyusunan Kurikulum yang dibuat

oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

berikut.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 4

Page 5: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Dan

Kepentingan Peserta Didik Dan Lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa

peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,

dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

2. Beragam Dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan

jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama,

suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan

gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

Kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara

terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan

yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,

Teknologi, Dan Seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara

dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi Kurikulum

mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan

secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 5

Page 6: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

4. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan,

Teknologi, Dan Sen Relevan Dengan Kebutuhan

Kehidupan

Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin

relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di

dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia

kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,

keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan

akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keniscayaan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi Kurikulum mencakup keseluruhan dimensi

kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang

direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar

semua jenjang pendidikan.

6. Belajar Sepanjang Hayat

Pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang

hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur

pendidikan formal, non formal dan informal, dengan

memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang Antara Kepentingan Nasional Dan Kepentingan

Daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan

kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk

membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus

saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto

Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 6

Page 7: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan

prinsip sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,

perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai

kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta

didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang

bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk

mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan

menyenangkan.

2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan

kelima pilar belajar, yaitu:

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa,

(b) belajar untuk memahami dan menghayati,

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara

efektif,

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,

dan

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,

melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan.

3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta

didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,

pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi,

tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap

memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta

didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan,

dan moral.

4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan

peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan

menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing

ngarsa sung tulada, ing madia mangun karsa, tut wuri

handayani (di depan memberikan contoh dan teladan, di

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 7

Page 8: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang

memberikan daya dan kekuatan).

5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan

pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar

dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam

takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan

berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta

lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh,

dan teladan).

6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan

kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah

untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan

kajian secara optimal.

7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen

kompetensi mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,

keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai

antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan perlu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan

Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi Lulusan

Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:

1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

tahap perkembangan anak.

2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam

lingkungannya.

4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras,

dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.

5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar

secara logis, kritis, dan kreatif.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 8

Page 9: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan

kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.

7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan

menyadari potensinya.

8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah

sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan

sosial di lingkungan sekitar.

10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap

lingkungan.

11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap

bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan

seni dan budaya lokal.

13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,

aman, dan memanfaatkan waktu luang.

14. Berkomunikasi secara jelas dan santun.

15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan

menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman

sebaya.

16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, menulis, dan berhitung.

D. Landasan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal

1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2),

(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat

(1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 9

Page 10: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal

1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6);

Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2),

(3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal

13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat

(1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2),

(3); Pasal 20.

3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan

5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007

tentangpelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006

6. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan

7. Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

8. Permendiknas Nomor 12,13,16 dan 18 tahun 2007 tentang

standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

9. Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prio-

ritas pembangunan nasional

10. Inpres nomor 6 tahun 2009 tentang pengembangan ekonomi

kreatif

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 10

Page 11: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dirumuskan

mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

1. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan un-

tuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SD Negeri Kalibaru 3

Visi SD Negeri Kalibaru 3, Kecamatan Cilodong, Kota Depok

dirumuskan sebagai berikut.

Terwujudnya siswa cerdas berkarakter budaya bangsa,

trampil, disiplin, bertanggungjawab dan mandiri dilandasi ketak-

waan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C. Misi Sekolah

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban

oleh SD Negeri Kalibaru 3 sebagai berikut.

a. Menyelenggarakan pendidikan dengan mengembangkan kecer-

dasan majemuk (multifle intelgentia).

b. Melaksanakan pengembangan kurikulum yang menginte-

grasikan nilai karakter bangsa.

c. Membiasakan pendidik dan peserta didik berperilaku yang baik

sesuai dengan norma agama.

d. Meningkatkan kompetensi pendidik dan peserta didik.

e. Menciptakan suasana sekolah yang ramah,ceria dan kondusif.

f. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,

menyenangkan, dan berkualitas.

g. Mengembangkan bakat, minat, dan potensi siswa secara

maksimal melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 11

Page 12: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

h. Mengembangkan dan membiasakan perilaku disiplin warga

sekolah.

D. Tujuan SD Negeri Kalibaru 3

Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan

lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SD Negeri

Kalibaru 3 Kecamatan Cilodong Kota Depok adalah sebagai

berikut :

1. Siswa beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

Maha Esa dan berakhlak mulia.

2. Siswa sehat jasmani dan rohani

3. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, ke-

mampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan

pada jenjang yang lebih tinggi

4. Siswa mengenal dan mencintai bangsa,

masyarakat dan kebudayaannya

5. Siswa kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat

mengembangkan diri secara terus menerus.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 12

Page 13: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

SD NEGERI KALIBARU 3

A. KERANGKA DASAR

1. Kelompok Mata Pelajaran

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam

kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban

belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian

integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima

kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Kelompok mata pelajaran estetika

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui

muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan

dalam PP 19/2005 Pasal 7.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 13

Page 14: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Struktur kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 meliputi substansi

pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan

selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur

kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran

dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 memuat 8 mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel

3. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas

dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran

yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan

pendidikan.

2) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang

harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan

atau dibimbing guru yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan

melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan

masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik.

3) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu”

dan ”IPS Terpadu”.

4) Pembelajaran pada Kelas I–III dilaksanakan melalui pendekatan

tematik, sedangkan pada Kelas IV–VI dilaksanakan melalui

pendekatan mata pelajaran.

Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang

keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta

didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 14

Page 15: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel

berikut :

No.

Kelompok MataPelajaran

Cakupan

1 Agama dan Akhlak Mu-

lia

Kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia dimaksudkan untuk

membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia. Akhlak mulia men-

cakup etika, budi pekerti, atau moral

sebagai perwujudan dari pendidikan

agama.

2 Kewarganegaraan dan

Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewargane-

garaan dan kepribadian dimaksudkan

untuk peningkatan kesadaran dan

wawasan peserta didik akan status,

hak, dan kewajiban dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, serta peningkatan kuali-

tas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk

wawasan kebangsaan, jiwa, dan pa-

triotisme bela negara, penghargaan

terhadap hak-hak asasi manusia, ke-

majemukan bangsa, pelestarian

lingkungan hidup, kesetaraan gender,

demokrasi, tanggung jawab sosial,

ketaatan pada hukum, ketaatan

membayar pajak, dan sikap serta

perilaku antikorupsi, kolusi, dan

nepotisme.

3 Mata pelajaran ilmu Kelompok Ilmu Pengetahuan dan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 15

Page 16: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pengetahuan dan

teknologi

Teknologi pada jenjang SD/MI/SDLB

dimaksudkan untuk mengenal,

menyikapi, dan mengapresiasi ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta

menanamkan kebiasaan berpikir dan

berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif,

dan mandiri

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika di-

maksudkan untuk meningkatkan sen-

sitivitas, kemampuan mengekspre-

sikan, dan kemampuan mengapresi-

asi keindahan dan harmoni. Kemam-

puan mengapresiasi dan mengek-

spresikan keindahan serta harmoni,

mencakup apresiasi dan ekspresi,

baik dalam kehidupan individual se-

hingga mampu menikmati dan men-

syukuri hidup maupun dalam kehidu-

pan masyarakat sehingga mampu

menciptakan kebersamaan yang har-

monis.

5 Jasmani, olahraga, dan

kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga, dan kesehatan pada jen-

jang SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta

menanamkan sportivitas dan ke-

sadaran hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk ke-

sadaran, sikap, dan perilaku hidup

sehat yang bersifat individual

ataupun yang bersifat kolektif ke-

masyarakatan seperti keterbatasan

dan perilaku seksual bebas, kecand-

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 16

Page 17: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

uan narkoba, HIV / AIDS, demam

berdarah, muntaber, dan penyakit

lain yang potensial untuk mewabah.

Tabel 1 : Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran

Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat

dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

b. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,

hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manu-

sia.

c. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan

teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku

ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.

2. STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI KALIBARU 3

Adapun muatan kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 seperti

ketentuan tersebut tersusun dalam tabel berikut :

No Komponen Alokasi Waktu / Minggu Kelas

A Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 61 Pendidikan Agama

TE

MA

TIK

TE

MA

TIK

TE

MA

TIK

3 3 3

2Pendidikan Kewarganegaraan

2 2 2

3 Bahasa Indonesia 5 5 54 Matematika 5 5 55 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 46 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

7Seni Budaya dan Keterampilan

4 4 4

8Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

4 4 4

B Mulok        a. Bahasa Sunda 2 2 2

  b. Bahasa Inggris 2 2 2

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 17

Page 18: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

  JUMLAH 26 27 28 36 36 36 C

Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

D

Pembiasaan 2*) 2*) 2*) 2*) 2*) 2*)

*)Ekuivalen 1 jam pelajaran

Keterangan :

1. 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit

2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan tematik dengan pembagian

alokasi waktunya sebagai berikut.

3. Pengembangan diri dan pembiasaan masing-masing 2 jam

pelajaran.

B. MUATAN KURIKULUM

1. Pendidikan Agama

a. Tujuan

Pendidikan Agama di SD Negeri Kalibaru 3 bertujuan

untuk mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan

berakhlak mulia, yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin

beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,

bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial

serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas

sekolah.

b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama meliputi aspek-aspek

sebagai berikut :

1)Al-Qur’an dan Hadits

2)Aqidah

3)Akhlak

4)Fiqih

5)Tarikh dan Kebudayaan Islam

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,

keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan

Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia,

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 18

Page 19: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia

dengan alam sekitarnya.

c. Standar Isi

Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang telah

dikodifikasikan.

2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Tujuan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam

menanggapi isu kewarganegaraan

2) Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab,

serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta anti-

korupsi

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk

membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat

Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain

4) Berinteraksi dengan bangsa lain dalam

percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung

dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek antara lain sebagai berikut.

1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup

rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, merasa bangga

sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam

pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan

Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 19

Page 20: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

2) Norma-norma untuk mencapai suatu keadilan

yang berlaku baik dalam sistem hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia maupun norma-norma di dunia

internasional dapat dijunjung tinggi, dihormati, dan

dilaksanakan

3) Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban

anak, hak dan kewajiban masyarakat, instrumen nasional

dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan

perlindungan HAM.

c. Standar Isi

Kelengkapan Standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

a. Tujuan

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai

dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3) Memahami bahasa Indonesia dan

menggunakannya dengan baik dan benar untuk berbagai

tujuan

4) Menggunakan bahasa Indonsia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan

emosional dan sosial

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia

b. Ruang Lingkup

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 20

Page 21: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi

komponen kemampuan berbahasa, dan kemampuan bersastra

yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1) mendengarkan

2) berbicara

3) membaca

4) menulis

Pada akhir pendidikan peserta didik telah membaca

sekurang-kurangnya sembilan buku sastra dan nonsastra.

c. Standar isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

4. Mata Pelajaran Matematika

a. Tujuan

Tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma,

secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan

masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,

menyusun bukti atau menjelaskan gagasan, dan pernyataan

matematika

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan

model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram,

atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 21

Page 22: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan

percaya diri dalam pemecahan masalah.

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai

berikut.

1) bilangan

2) geometri dan pengukuran

3) pengolahan data

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

5. Mata Pelajaran IPA

a. Tujuan

Tujuan mata pelajaran IPA adalah agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut.

1) Memperoleh keyakinan pada kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan

alam ciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-

konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan

masyarakat

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki

alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat

keputusan

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan aktif dalam

memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan

segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 22

Page 23: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan

selanjutnya

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Makhluk hidup dan proses

kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan

interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

2) Benda/materi, sifat-sifat dan

kegunaanya meliputi cair, padat dan gas.

3) Energi dan perubahannya

meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan

pesawat sederhana.

4) Bumi dan alam semesta

meliputi tanah, tata surya, dan benda langit lainnya.

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

6. Mata Pelajaran IPS

a. Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan keritis,

rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan

keterampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetisi dalam masyakarakat yang majemuk di tingkat

lokal, nasional, dan global.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 23

Page 24: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) manusia, tempat, dan lingkungan

2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3) sistem sosial dan budaya

4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

7. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

a. Tujuan

Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan

ketrampilan

2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan

keterampilan

3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan

keterampilan

4) Menampilkan peranserta dalam seni budaya dan

keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global

5) Menampilkan sikap nasionalisme yang tinggi melalui lagu

nasional dan daerah.

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan meliputi aspek-

aspek sebagai berikut

1) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah

vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik

2) Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah

tubuh tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 24

Page 25: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

3) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai

dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung,

ukiran, cetak- mencetak, dan sebagainya

4) Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan

memadukan seni musik, seni tari, dan seni peran

5) Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life

skills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan

sosial, keterampilan vokasional, dan keterampilan akademik

c. Standar Isi

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

8. Mata Pelajaran Penjas dan Orkes

a. Tujuan

Penjas, olah raga, dan kesehatan bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta

pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olah

raga yang terpilih

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis

yang lebih baik

3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4) Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui

internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan

jasmani,olah raga dan kesehatan

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung

jawab, bekerja sama, percaya diri, dan demokratis

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan

diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olah raga di

lingkungan bersih sebagai informasi untuk mencapai

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 25

Page 26: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan

kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

b. Ruang Lingkup

Mata pelajaran Pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan

meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1) Permainan dan olah raga meliputi olah raga tradisional,

permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor,

nonlokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, roundes,

kipperes, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis

lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan meliputi mekanika sikap tubuh

komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta

aktivitas lainnya

3) Aktivitas senam meliputi ketangkasan sederhana,

ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, senam

lantai, serta aktivitas lainnya

4) Aktivitas ritmik meliputi gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan

senam aerobik, serta aktivitas lainnya.

5) Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air,

keterampilan bergerak di air, renang, dan aktivitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas meliputi karya wisata, pengenalan

lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.

7) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam

kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan

perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang

sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat,

mencegah dan merawat cedera, mengatur waktu istirahat

yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P 3 K dan UKS.

Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara

implisit masuk ke dalam semua aspek.

c. Standar Isi

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 26

Page 27: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Kelengkapan standar isi dapat dilihat dalam Permendiknas

Nomor 22 Tahun 2006 yang telah dikodifikasikan.

C. MUATAN LOKAL

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengem-

bangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi

daerah, termasuk keunggulan daerah dalam hal ini Jawa Barat, yang

materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang

ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Muatan Lokal yang dipilih SD Negeri Kalibaru 3 ditetapkan

berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan daerah, serta

ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran

pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa

kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan

lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain

inovasi, kreatif, berfikir kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian,

dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud antara lain

kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan,

dan kerjasama.

Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut

diintegrasikan di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan

supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi sikap dan perilaku dalam

kehidupan sehari-hari.

Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan

pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD) untuk setiap muatan lokal yang

diselenggarakan.

Muatan lokal wajib yang dilaksanakan di SD Negeri Kalibaru 3

Kota Depok adalah Bahasa Sunda dan muatan lokal pilihan Bahasa

Inggris dengan meliputi aspek mendengar, berbicara, membaca, dan

menulis. Nilai-nilai yang ditanamkan di dalam muatan lokal:

No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator

1 Bahasa Sunda Kejujuran Berterus terang

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 27

Page 28: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

No. Mata Pelajaran Nilai-nilai Indikator

Keramahan Disiplin Menghargai orang

lain Konsisten pada

aturan Keberanian Etos kerja Mandiri Kreatif dan

inovatif Mencintai

lingkungan Berpikir positif Tanggung jawab

Sesuai antara perkataan dengan perbuatan

Memberikan layanan yang terbaik

Mentaati aturan atau konsisten

2 Budaya Daerah Semangat Mengenal potensi diri Menciptakan peluang

3 Budidaya Tana-man

Perbuatan/tindakan Menciptakan peluang

4 Bahasa Inggris Cermin kepribadian

Cinta tanah air Kesantunan

Tutur kata Komunikasi Menghargai

D. PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelak-

sanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui

pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui

hal-hal berikut.

1. Kegiatan rutin sekolah

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta

didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Contoh

kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan,

pemeriksaan kebersihan badan (kuku, telinga, rambut, dan lain-

lain) setiap hari Senin, beribadah bersama atau shalat bersama

setiap dhuhur (bagi yang beragama Islam), berdoa waktu mulai dan

selesai pelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga

kependidikan, atau teman.

2. Kegiatan spontan

Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara

spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 28

Page 29: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya

perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi

pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan

sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus

melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan

tindakan yang tidak baik itu. Contoh kegiatan itu: membuang

sampah tidak pada tempatnya, berteriak-teriak sehingga

mengganggu pihak lain, berkelahi, memalak, berlaku tidak sopan,

mencuri, berpakaian tidak senonoh.

Kegiatan spontan berlaku untuk perilaku dan sikap peserta

didik yang tidak baik dan yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya:

memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi

dalam olah raga atau kesenian, berani menentang atau

mengkoreksi perilaku teman yang tidak terpuji.

3. Keteladanan

Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga

kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap

tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan

bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga

kependidikan yang lain menghendaki agar peserta didik

berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan

karakter bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain

adalah orang yang pertama dan utama memberikan contoh

berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya,

berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras,

bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap peserta

didik, jujur, menjaga kebersihan.

4. Pengkondisian

Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan

karakter bangsa maka sekolah dikondisikan sebagai pendukung

kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya, toilet yang

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 29

Page 30: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

selalu bersih, bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu

dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan

teratur.

Jenis Pengemban-gan Diri

Nilai-nilai yang ditanamkan

Strategi

A. Bimbingan Penyuluhan dan Bimbingan Konseling (BP/BK)

Kemandirian Percaya diri Kerjasama Tekun Demokratis Peduli sosial Komunikatif Jujur

Pembentukan karakter/kepribadian

Pemberian motivasi

Bimbingan karier

B. Kepramukaan Demokratis Disiplin Kerjasama Kebangsaan Toleransi Peduli Cinta damai Kerja keras

Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)

C. UKS dan D Peduli Toleransi Disiplin Tekun

Latihan terprogram

D. Klinik Olimpiade Komunikatif Rasa ingin tahu Ulet Senang

membaca Menghargai

prestasi Jujur

Pembinaan rutin Mengikuti

perlombaan Pameran/pekan

ilmiah Publikasi ilmiah

secara internal

E. Olahraga

Sportifitas Menghargai

prestasi Ulet Cinta damai Disiplin Jujur

Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)

Perlombaan olahraga

F. Kerohanian

Religius Jujur

Beribadah rutin Peringatan hari

besar agama

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 30

Page 31: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Jenis Pengemban-gan Diri

Nilai-nilai yang ditanamkan

Strategi

Kegiatan keagamaan

G. Senibudaya/Sanggar seni

Disiplin Jujur Peduli budaya Peduli sosial Cinta tanah air Semangat

kebangsaan

Latihan rutin Mengikuti vokal

grup Berkompetisi

internal dan eksternal

Pagelaran seni

E. PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN

KARAKTER BANGSA

1. Pendekatan Pengembangan Pendidikan Budaya dan

Karakter Bangsa

Prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan

budaya dan karakter bangsa:

a. berkelanjutan

b. melalui semua mata pelajaran (saling menguatkan), muatan

lokal, kepribadian, dan budaya sekolah

c. nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan

d. dilaksanakan melalui proses belajar aktif

Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses

pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa adalah

sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk

sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya, proses

tersebut dimulai dari kelas satu SD atau tahun pertama dan

berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas terakhir SMP.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan

dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

Melalui semua mata pelajaran, muatan lokal,

kepribadian, dan budaya sekolah mensyaratkan bahwa proses

pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan

melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kurikuler

dan ekstra kurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan

pengembangan nilai-nilai tersebut melalui keempat jalur tadi:

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 31

Page 32: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Gambar 1. Pengembangan Nilai-nilai

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam

Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2: Pengembangan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa Melalui Setiap Mata Pelajaran

Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung

makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

bukanlah bahan ajar biasa. Artinya, nilai-nilai tersebut tidak

dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika

mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, atau pun fakta seperti

dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS,

matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, ketrampilan,

dan sebagainya.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 32

NILAI

MATA PELAJARAN

BUDAYA SEKOLAH

MUATAN LOKAL

KEPRIBADIAN

Page 33: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media

untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Oleh karena itu guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang

sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Konsekuensi dari prinsip ini nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa tidak ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun

demikian, peserta didik perlu mengetahui pengertian dari suatu

nilai yang sedang mereka tumbuhkan pada diri mereka. Mereka

tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak paham makna

sebuah nilai.

Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara

aktif. Prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan

oleh guru. Guru menerapkan prinsip ”tut wuri handayani” dalam

setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.

Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang

dikembangkan maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif

(tanpa mengatakan hal ini kepada peserta didik) menumbuhkan

nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai

kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di

luar sekolah.

Nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa

dikembangkan dalam setiap pokok bahasan dalam mata pelajaran.

Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus. Pengembangan

nilai-nilai tersebut dalam silabus ditempuh melalui cara-cara

berikut ini:

a. mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa yang tercantum di atas sudah

tercakup didalamnya

b. menggunakan tabel yang memperlihatkan keterkaitan antara

SK/KD dengan nilai dan indikator

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 33

Page 34: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

c. mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam

tabel tersebut ke dalam silabus

d. mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang sudah disusun

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

dilakukan melalui berbagai kegiatan belajar di kelas, di sekolah

atau di luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan

lain yang dirancang sekolah.

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 34

Page 35: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat /Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Penilaian pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter

didasarkan pada indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai

jujur di suatu semester dirumuskan dengan “mengatakan

dengan sesungguhnya perasaan dirinya mengenai apa yang

dilihat/diamati/ dipelajari/dirasakan” maka guru mengamati

(melalui berbagai cara) apakah yang dikatakan seorang peserta

didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin saja peserta didik

menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga

dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh.

Perasaan yang dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari

perasaan yang tidak berbeda dengan perasaan umum teman

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 35

Page 36: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

sekelasnya sampai bahkan kepada yang bertentangan dengan

perasaan umum teman sekelasnya.

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan,

dan sebagainya guru dapat memberikan

kesimpulannya/pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator

atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan/pertimbangan tersebut dapat

dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut:

BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan

tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT= Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai

memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang

dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).

MB= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah

memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan

dalam indikator dan mulai konsisten).

MK= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus

memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator

secara konsisten)

Untuk mengetahui bahwa suatu SD Negeri Kalibaru 3

telah melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan

budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator

sekolah dan kelas antara lain seperti di bawah ini :

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

Religius Suatu sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Merayakan hari-hari besar keagamaan

Menyelenggarakan ibadah rutin

Berdoa sebelum dan sesudah pela-jaran.

Jujur Perilaku yang didasarkan

Menyediakan fasilitas tempat temuan barang

Menyerahkan barang temuan

Tranparansi

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 36

Page 37: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

pada kebenaran, menghindari perilaku yang salah, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

hilang Tranparansi

laporan sekolah secara berkala

Menyediakan papan pengumuman permohonan maaf

laporan kelas secara berkala

Mengakui kekeliruan

Tidak menyontek

Toleransi Suatu tindakan dan sikap yang menghargai pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari pendapat, sikap, dan tindakan dirinya.

Memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.

Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus

Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi.

Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus

Bekerja dalam kelompok yang heterogen

Disiplin Suatu tindakan tertib dan aptuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang harus dilaksanakannya.

Memiliki catatan kehadiran

Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang paling disiplin

Memiliki tata tertib sekolah

Hadir tepat waktu Mematuhi aturan

Kerja Keras Suatu upaya yang diperlihatkan untuk selalu menggunakan waktu yang tersedia untuk suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya

Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang bekerja keras dalam meningkatkan prestasi sekolah

Menciptakan suasana sekolah

Pantang menyerah

Memiliki etos kerja

Memiliki daya tahan kerja

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 37

Page 38: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

sehingga pekerjaan yang dilakukan selesai pada waktunya

yang menantang dan memacu untuk bekerja keras

Kreatif Berpikir untuk menghasilkan suatu cara atau produk baru dari apa yang telah dimiliki

Menciptakan situasi yang bisa menumbuhkan daya kreatif, berpikir dan bertindak.

Memberikan fasilitas warga sekolah untuk memamerkan dan memasarkan hasil karya kreatif mereka.

Menciptakan barang tidak bernilai menjadi bernilai

Memberikan nilai tambah barang

Mandiri kemampuan melakukan pekerjaan sendiri dengan kemampuan yang telah dimilikinya

Memberdayakan potensi sekolah

Membangun fasilitas sekolah dengan kemampuan yang dimiliki sekolah.

Percaya diri Mampu

mengerjakan tugas dan menyelesaikannya secara individual

Demokratis Sikap dan tindakan yang menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya dan orang lain dalam kedudukan yang sama

Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan

Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.

Pemilihan kepengurusan sekolah secara terbuka

Mengambil keputusan secara bersama

Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat

Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis

Rasa Ingin Tahu

Suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam dan meluas dalam berbagai aspek terkait.

Menyediakan media komunikasi (media cetak/media elektronik) bagi warga sekolah.

Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Senang mencari informasi

Eksplorasi lingkungan secara terprogram

Tersedia media komunikasi (media cetak/media elektronik)

Semangat Kebangsaan

suatu cara berpikir, bertin-dak, dan wawasan yang

Melakukan upacara rutin sekolah

Melakukan

Bekerja sama dengan teman sekelas tanpa memandang

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 38

Page 39: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

menempatkan kepentingan bangsa dan ne-gara di atas ke-pentingan diri dan kelom-poknya.

upacara hari-hari besar nasional

Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.

perbedaan Mendiskusikan

hari-hari besar nasional

Cinta Tanah Air

suatu sikap yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.

Menggunakan produk buatan dalam negeri

Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Menayangkan film tentang masyarakat, wilayah, dan flora dan fauna Indonesia

Memajangkan: Foto Presiden dan wakil Presiden, Bendera Negara, Lambang negara, Peta Indonesia, Gambar kehidupan masyarakat Indonesia,

Menggunakan produk buatan dalam negeri

Menghargai Prestasi

suatu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.

Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

Memberikan penghargaan atas hasil karya siswa

Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi

Bersahabat suatu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antar warga sekolah

Berkomunikasi dengan bahasa yang santun

Saling menghargai dan menjaga kehormatan

Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban

Seting kelas yang memudahkan terjadinya interaksi siswa

Pembelajaran yang dialogis

Guru mendengarkan keluhan-keluhan siswa

Cinta Damai

suatu sikap dan tindakan yang selalu menyebabkan orang lain

Menciptakan suasana yang damai

Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti

Menciptakan suasana kelas yang damai

Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 39

Page 40: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

senang dan dirinya diterima dengan baik oleh orang lain, masyarakat dan bangsa

kekerasan Membiasakan

perilaku warga sekolah yang tidak bias gender

Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang

kekerasan Pembelajaran

yang tidak bias gender

Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang

Gemar Membaca

suatu kebiasaan yang selalu menyediakan waktu untuk membaca bahan bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu

Frekuensi kunjungan perpustakaan

Tidak terdapat tumpukan buku yang berdebu

Frekuensi kunjungan perpustakaan

Peduli Lingkungan

suatu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

Memelihara lingkungan sekolah

Tersedia tempat pembuangan sampah

Hemat enerji Membuat biopori

Memelihara lingkungan kelas

Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas

Hemat enerji

Peduli Sosial

suatu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan untuk membantu orang lain dan masyarakat dalam meringankan kesulitan yang mereka hadapi.

Berempati kepada sesama warga sekolah

Melakukan aksi sosial

Menyisihkan sebagian haknya untuk orang lain

Berempati kepada sesama teman kelas

Melakukan aksi sosial

Membangun kerukunan warga kelas

Tanggungja

wab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,

Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.

Melakukan tugas tanpa disuruh

Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalh dalam lingkup terdekat

Pelaksanaan tugas piket secara teratur.

Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah

Mengajukan usul pemecahan masalah

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 40

Page 41: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME

Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas

Menghargai diri sendiri/ tahu potensi diri sendiri

Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun kepada orang lain dengan memahami kelebihan dan kekurangannya.

Memiliki kesadaran akan keragaman dan batas-batas kemampuan diri

Tidak bergantung pada orang lain

Melakukan tugas dengan kemampuan sendiri

Keterbukaan

Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya keterusterangan terhadap apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui serta kesediaan menerima saran dan kritik orang lain, keterbukaan, keikhlasan.

Berbicara apa adanya

Mengemukakan pendapat

Terbuka terhadap pendapat orang lain

Mau mempertimbangkan saran pihak lain

Mengakui kesalahan diri sendiri dan berupaya memperbaiki

Berterus terang dalam mengemukakan pendapat

Cinta dan kasih sayang

Sikap dan perilaku yang mencerminkan adanya unsur memberi perhatian, perlindungan, penghormatan, tanggungjawab, dan pengorbanan terhadap orang yang dicintai dan dikasihi.

Memiliki kepedulian dan keinginan membantu mereka yang membutuhkan

Ikut merasakan penderitaan orang lain

Memelihara hubungan baik sewajarnya diantara sesama

Belajar kelompok Mengumpulkan

dana sosial Bersikap ramah

Tatakrama dan sopan santun

Sikap dan perilaku sopan santun dalam bertindak dan bertuturkata terhadap orang tanpa menyinggung/menyakiti serta menghargai tata cara yang berlaku

Memberi salam bila bertemu

Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun

Minta izin kepada guru bila meninggalkan ruang/kegiatan

Berbicara dengan menggunakan tutur kata yang santun

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 41

Page 42: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

sesuai dengan norma, budaya, dan adat istiadat.

Rasa malu Sikap dan perilaku yang menunjukkan tidak enak hati, hina, rendah karena berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani, norma dan aturan.Perasaan seseorang berupa rasa tidak enak, tercela, disisihkan, aib, hina, dan perasaan yang tidak menggembirakan lainnya, sebagai akibat dari sikap dan prilakunya yang menyimpang dari norma dan aturan, atau merasa tidak mampu berbuat dan menyelesaikan masalah

Memelihara kehormatan diri pribadi dan lingkungan sekolah

Tidak membicarakan yang jelek tentang orang lain

Memelihara penampilan sesopan mungkin

Berbusana dengan rapi sesuai aturan

Bertutur kata dan berperilaku yang santun

Kebersamaan dan gotong royong

Sikap dan perilaku seseorang yang mencerminkan adanya kesadaran dan kemauan untuk bersama-sama, saling membantu dan saling memberi tanpa pamrih

Melakukan tugas-tugas piket

Memberi kontribusi dalam mengerjakan tugas kelompok

Memprakarsai kerjasama dalam kelompok

Melaksanakan piket kelas

Kerja baktidi ruang kelas

Berbagi peran sebagai pengurus kelas

Saling menghormati

Sikap dan perilaku untuk menghargai dalam hubungan antar individu dan kelompok berdasarkan norma dan tatacara yang berlaku

Menghormati guru Menghormati

orang yang lebih tua

Memberi kesempatan kepada pihak lain yang lebih berhak

Memperhatikan dan mendengarkan pembelajaran dari guru

Menghormati sesama teman di dalam kelas

Berperilaku dan bertutur santun sesamanya

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 42

Page 43: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH

INDIKATORKELAS

Menjunjung tinggi sportifitas

Menghargai prestasi orang lainMentaati peraturanBerani berbuat berani bertanggung jawab

Berani mengakui kesalahan dan mengakui kebenaran orang lain

Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain,

Mengakui keku-rangan diri,

Taat aturan dan bertanggung jawab.

F. PELAKSANAAN PROGRAM PEMBIASAAN DAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER

Kegiatan ini disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik

yang terdiri atas:

1. Pramuka

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,

teoleransi, kerjasama, cinta tanah air, jujur, religius, kreatif,

mandiri, kerja keras, demokrasi, rasa ingin tahu, peduli lungkun-

gan, semangat kebangsaan, tanggung jawab, cinta damai, komu-

nikatif, peduli social. Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada hari

Sabtu.

2. Komputer

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, cinta tanah air,

kerja keras, rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, berani

me nanggung resiko. Kegiatan Komputer dilaksanakan pada hari

Sabtu

3. Bimbingan Olimpiade MIPA

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan, tol-

eransi, cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, kerja keras, rasa ingin

tahu, semangat kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komit-

men,ulet, menghargai akan prestasi. Kegiatan Olimpiade

dilaksanakan pada hari Sabtu.

4. Seni dan Budaya (Seni Vokal,Seni Tari, Seni Musik, Seni

Lukis)

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 43

Page 44: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,

cinta tanah air, jujur, kreatif, mandir, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet,

menghargai akan prestasi, inovatif. Kegiatan Seni dan Budaya

dilaksanakan pada hari Sabtu.

5. Dokter Kecil

Nilai yang dikembangkan adalah disiplin, kepemimpinan,

cinta tanah air, jujur, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, semangat ke-

bangsaan, tanggung jawab, komunikatif, komitmen,ulet, peduli

sosial dan peduli lingkungan. Kegiatan Dokter Kecil dilaksanakan

pada hari Sabtu.

6. Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling dilaksanakan guru kelas yang

terdiri dari :

a. Bimbingan Karir

b. Bimbingan Sosial

c. Bimbingan Individu

d. Bimbingan Pembelajaran

7. Pembiasaan

a. Rutin

1) Upacara Bendera

2) Sholat Dzhur bersama

3) Berbaris setiap masuk ke dalam kelas

b. Keteladanan

1) Selalu berpakaian rapi

2) Selalu mengucapkan salam bila bertemu guru atau tamu

3) Budaya antri

c. Spontan

1) Membuang sampah pada tempatnya

2) Senyum Sapa Salam

G. BEBAN BELAJAR

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 44

Page 45: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Beban belajar yang digunakan ialah sistem paket sebagaimana

tertera dalam struktur Kurikulum berikut ini :

KelasSatuan jam

pembelajaran/menit

Jumlah jam per minggu

Minggu efektif

Waktu

I 35 26 34 - 38 884 - 988

II 35 27 34 - 38 918-1026

III 35 28 34 - 38 952 -1064

IV 35 36 34 - 38 1224-1368

V 35 36 34 - 38 1224-1368

VI 35 36 34 - 38 1224-1368

Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur

maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata

pelajaran yang bersangkutan.

H. Penilaian

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegiatan pendidikan

yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian

kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses

pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang

tepercaya yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Keputusan

tersebut berhubungan dengan keberhasilan peserta didik dalam

mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian hasil belajar merupakan

salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP).

Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran

berlangsung dapat dikumpulkan melalui prosedur dan mekanisme

penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan

dinilai. Oleh sebab itu, penilaian hasil belajar lebih merupakan proses

pengumpulan dan penggunaan informasi oleh pendidik untuk

memberikan keputusan tentang hasil belajar peserta didik

berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini, diperoleh

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 45

Page 46: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam

Standar Isi (SI).

Penilaian hasil belajar merupakan suatu proses yang dilakukan

melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian,

pengumpulan informasi, pengolahan, dan penggunaan informasi, baik

untuk tindak lanjut bagi perbaikan kualitas pembelajaran maupun

untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penilaian hasil

belajar dilaksanakan melalui berbagai teknik, seperti tes tertulis yang

digunakan untuk mengukur aspek kognitif, tes praktik untuk

mengukur aspek keterampilan, dan observasi atau pengamatan untuk

menilai aspek afektif.

1. Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai

berikut:

1)Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang

mencerminkan kemampuan yang diukur.

2)Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan

kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

3)Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan

latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender.

4)Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu

komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

5)Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan

dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang

berkepentingan.

6)Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh

pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 46

Page 47: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7)Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

8)Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan, bukan didasarkan

pada posisi peserta didik di dalam kelompoknya.

9)Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawab baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya

2. Fungsi Penilaian

Penilaian memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menggambarkan penguasaan peserta didik dalam pencapaian

kompetensi.

2) Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat

keputusan tentang langkah berikutnya, menyelesaikan

masalah, baik untuk perencanaan program pembelajaran,

pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan

(sebagai bimbingan).

3) Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan peserta didik, dan menjadi alat diagnostik untuk

membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu

mengikuti remedial atau pengayaan.

4) Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran

yang sedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran

berikutnya.

5) Mengendalikan kemajuan perkembangan peserta didik.

6) Memotivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.

3. Jenis- Jenis Penilaian

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 47

Page 48: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis

penilaian adalah sebagai berikut

1) Ulangan Harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara peri-

odik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta

didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD)

dalam proses pembelajaran.

2) Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan

pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator

yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

3) Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik di akhir semester ganjil. Cakupan ulangan meliputi

seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada

semester tersebut.

4) Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan

pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan

ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD

pada semester tersebut.

5) Ujian Sekolah

Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan

pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar

dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 48

Page 49: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata

pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek

kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam

POS Ujian Sekolah.

6) Ujian Nasional

Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar

Nasional Pendidikan.

Tabel Jenis-jenis Penilaian

PenilaiJenis

PenilaianUnsur yang

terlibatRuang lingkup

materi

Pendidik Ulangan Harian (Penilaian proses akhir KD)

Pendidik KD

Pendidik (koordinasi satuan pendidikan)

Ulangan Tengah Semester (Penilaian akhir beberapa KD atau akhir sebuah SK)

Pendidik(Internal/pengendalian mutu)

Beberapa KD atau SK

Ulangan Akhir Semester Ganjil (komprehensif, seluruh kompetensi dalam satu semester)

Pendidik,

Dapat berupa beberapa KD atau SK

Ulangan Kenaikan Kelas/ akhir semester genap

Pendidik SKL yang dipelajari pada tahun yang bersangkutan

Satuan Pendidikan

- Ujian Sekolah

- Penilaian akhir

- Sekolah.(Internal/pengendalian mutu).

- Mata pelajaran kelompok iptek yang tidak diujikan dalam UN. Aspek kognitif agama dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian.

- Aspek afektif agama

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 49

Page 50: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

PenilaiJenis

PenilaianUnsur yang

terlibatRuang lingkup

materi

akhlak dan kepribadian.

- Rapat dewan pendidik

dan akhlak mulia serta kewarganegaraan dan kepribadian.

Pemerintah

Ujian Nasional (UN) Pemerintah Seluruh SKL Ujian Nasional

4. Teknik Penilaian

Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk

mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik, baik

yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar,

sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompe-

tensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap

kompetensi dasar. Dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik da-

pat digunakan berbagai teknik penilaian di antaranya adalah: tes

(tes tertulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik), observasi dan penu-

gasan baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas

rumah dan/atau proyek, produk dan portofolio, penilaian afektif.

Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes

tertulis. Tes Tertulis merupakan tes di mana soal dan jawaban

yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam

menjawab soal, peserta didik tidak selalu merespons dalam

bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain

seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain

sebagainya.

Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:

1) tes objektif terdiri atas:

a) pilihan ganda

b) asosiasi pilihan ganda

c) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)

d) menjodohkan

e) sebab-akibat

2) tes uraian terdiri atas:

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 50

Page 51: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

a) isian atau melengkapi

b) jawaban singkat atau pendek

c) uraian terstruktur

d) uraian bebas

e) esai

Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu

dipertimbangkan hal-hal berikut.

a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup

materi yang akan diujikan;

b) Materi, misalnya kesesuaian soal dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian

kompetensi;

c) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus

jelas dan tegas;

d) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan

kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda dan sesuai

dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

5. Prosedur dan Mekanisme Penilaian

1)Proses Penilaian

a)Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan

efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan

dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan

kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan

menggunakan teknik dan bentuk instrumen yang sesuai

dengan kebutuhan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a)

menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan

penyusunan laporan hasil belajar, dan (c) memperbaiki

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 51

Page 52: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan berbagai bentuk instrumen baik tes maupun

nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan

karateristik kelompok mata pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana,

terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Dengan

penilaian ini, diharapkan pendidik dapat (a) mengetahui

kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b)

meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c)

mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah

ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e)

meningkatkan akuntabilitas sekolah.

Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah

koordinasi satuan pendidikan.

b)Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan

untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada

semua mata pelajaran. Penilaian ini meliputi:

Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan

diputuskan melalui rapat dewan pendidik. Penilaian akhir

ini digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk

menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

dan harus mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik

oleh pendidik;

Ujian Sekolah dilaksanakan oleh sekolah dengan

berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

dan Prosedur Operasi Standar yang ditetapkan oleh Badan

Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan setiap tahun

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 52

Page 53: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pelajaran. Mata pelajaran yang diujikan melalui Ujian

Sekolah adalah semua mata pelajaran pada kelompok ilmu

pengetahuan dan teknologi yang tidak dinilai melalui Ujian

Nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu

persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik

dari satuan pendidikan.

c)Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk

menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada

mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk

Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN,

dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan

instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah

Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.

Ujian Nasional didukung oleh sistem yang menjamin

mutu kerahasiaan soal yang digunakan dan pelaksanaan

yang aman, jujur, adil, dan akuntabel. Hasil UN digunakan

sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan mutu

program dan/atau satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk

jenjang pendidikan berikutnya, (c) penentuan kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan, dan (d) pembinaan dan

pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan.

Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan

ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peserta UN

memperoleh Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)

yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara UN.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 53

Page 54: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah setelah (a)

menyelesaikan seluruh program pembelajaran, (b)

memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan,

(c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus ujian nasional.

2)Mekanisme Penilaian

Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan

pelaksanaan penilaian, analisis dan tindak lanjut hasil

penilaian, serta pelaporan penilaian.

Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik

digambarkan pada bagan berikut:

a) Perencanaan Penilaian

Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi

yang memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi

penilaian meliputi pemilihan teknik penilaian dan bentuk

instrumen penilaian.

o Perencanaan penilaian oleh pendidik

Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian

oleh pendidik sebagai berikut:

Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran

sejenis pada satuan pendidikan (KKG) melakukan :

(1) pengembangan indikator pencapaian KD,

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 54

Perencanaan Perencanaan PenilaianPenilaian

Perencanaan Perencanaan PenilaianPenilaian

Pelaksanaan Pelaksanaan PenilaianPenilaian

Pelaksanaan Pelaksanaan PenilaianPenilaian

Analisis Hasil Analisis Hasil PenilaianPenilaian

Analisis Hasil Analisis Hasil PenilaianPenilaian

Tindak lanjut Tindak lanjut HasilHasil

PenilaianPenilaian

Tindak lanjut Tindak lanjut HasilHasil

PenilaianPenilaian

Pelaporan Pelaporan HasilHasil

PenilaianPenilaian

Pelaporan Pelaporan HasilHasil

PenilaianPenilaian

Page 55: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

(2) penyusunan rancangan penilaian (teknik dan

bentuk penilaian) yang sesuai,

(3) pembuatan rancangan program remedial dan

pengayaan setiap KD,

(4) penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

masing-masing mata pelajaran untuk ulangan

harian (setiap KD) dengan memperhatikan

karakteristik peserta didik antara lain kemampuan

rata-rata peserta didik/intake, dan kondisi satuan

pendidikan yang meliputi daya dukung, kualifikasi

dan kompetensi guru, fasilitas sarana dan

prasarana, dan sebagainya.

Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM

ulangan harian dan silabus mata pelajaran yang di

dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian

kepada peserta didik.

Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi,

instrumen penilaian untuk berbagai teknik penilaian

baik tes, pengamatan, maupun penugasan, dan

pedoman penskoran.

o Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan

Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi

kegiatan sebagai berikut:

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan

melakukan:

(1) pendataan KKM setiap mata pelajaran

(2) penentuan kriteria kenaikan kelas bagi satuan

pendidikan yang menggunakan sistem paket atau

penetapan kriteria program pembelajaran untuk

satuan pendidikan yang melaksanakan Sistem

Kredit Semester.

(3) penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 55

Page 56: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok

mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan,

dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh

pendidik

(4) penentuan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan

ujian sekolah

(5) koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas

Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian

untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah

yang meliputi:

(1) pengembangan kisi-kisi penulisan soal,

(2) penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan

bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir

soal,

(3) penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan

oleh pendidik lain (bukan penyusun butir soal)

pengampu mata pelajaran yang sama dengan mata

pelajaran yang butir soalnya ditelaah,

(4) perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes

o Perencanaan Penilaian oleh Pemerintah

Perencanaan penilaian oleh pemerintah meliputi kegiatan

sebagai berikut:

(1) Mengembangkan SKL untuk mata pelajaran yang

diujikan dalam UN;

(2) Menyusun dan menetapkan spesifikasi tes UN

berdasarkan SKL;

(3) Mengembangkan dan memvalidasi perangkat tes UN;

(4) Menentukan kriteria kelulusan UN.

b) Pelaksanaan penilaian

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 56

Page 57: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Pelaksanaan penilaian harus berlangsung dalam suasana

kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip

valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh,

menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.

o Pelaksanaan penilaian oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini

meliputi:

Melaksanakan penilaian dengan menggunakan instrumen

yang telah dikembangkan;

Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada

pedoman penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil

belajar dan kesulitan belajar peserta didik;

Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian

dikembalikan kepada masing-masing peserta didik disertai

balikan/komentar yang mendidik misalnya, mengenai

kekuatan dan kelemahannya. Ini merupakan informasi

yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk (a)

mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui

kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c)

memotivasi diri untuk belajar lebih baik, dan (d)

memperbaiki strategi belajarnya.

o Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan

Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi

kegiatan berikut:

Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas;

Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan

jasmani, olahraga, dan kesehatan;

Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata

pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan

teknologi yang tidak diujikan di ujian nasional, serta

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 57

Page 58: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

aspek kognitif dan/atau psikomotor untuk mata

pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia,

serta kewarganegaraan dan kepribadian.

Penyelenggaraan ujian sekolah mengacu pada Prosedur

Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan

oleh BSNP.

o Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah

Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah merupakan

kegiatan pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan UN

mengacu Permendiknas tentang Ujian Nasional dan

Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN) yang

diterbitkan oleh BSNP.

c) Analisis hasil penilaian

(1) Analisis hasil penilaian oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis

adalah menganalisis hasil penilaian ulangan harian

menggunakan acuan kriteria yang telah ditetapkan yaitu

KKM. Analisis ini bermanfaat untuk dua tujuan, yaitu (1)

untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai

KKM dan dapat melanjutkan mengikuti pembelajaran KD

berikutnya atau peserta didik belum mencapai KKM dan

masih memerlukan analisis diagnostik oleh pendidik

sebagai dasar bagi pemberian remedial, dan (2) untuk

mendapatkan umpan balik bagi pendidik dalam rangka

perbaikan kualitas pembelajaran.

(2) Analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan

Kegiatan analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan

meliputi:

Menentukan nilai akhir untuk setiap mata pelajaran

yang diperoleh dari akumulasi nilai ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester dan penugasan.

Bobot masing-masing penilaian ditetapkan sekolah dan

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 58

Page 59: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

dapat bervariasi antar mata pelajaran sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan

menentukan nilai akhir akhlak dan kepribadian peserta

didik (sanagt baik, baik, kurang baik) berdasarkan hasil

penilaian/pengamatan guru yang dilaporkan oleh guru

agama dan guru kewarganegaraan.

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan

menetapkan dapat tidaknya peserta didik naik kelas

berdasarkan kriteria kenaikan kelas yang telah

ditetapkan;

Menganalisis hasil ujian sekolah dengan

membandingkan hasil ujian sekolah masing-masing

peserta didik dengan batas kelulusan ujian sekolah

yang telah ditentukan;

Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan

menetapkan peserta didik yang lulus dari satuan

pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan yang telah

ditetapkan yaitu

menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir

untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok

mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

lulus ujian sekolah/madrasah.

lulus UN.

(3) Analisis hasil penilaian oleh pemerintah

Kegiatan analisis hasil penilaian oleh pemerintah yaitu

menganalisis hasil UN setiap satuan pendidikan untuk

pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan,

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 59

Page 60: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pembinaan, dan pemberian bantuan kepada satuan

pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

d) Tindak lanjut hasil penilaian

Analisis hasil penilaian yang telah dilakukan perlu ditindak

lanjuti.

(1) Tindak lanjut oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak

lanjut hasil analisis meliputi:

Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang

belum tuntas (nilai ulangan harian belum mencapai

KKM) dan memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta

didik yang telah tuntas lebih awal;

Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah

dilaksanakan.

(2) Tindak lanjut oleh satuan pendidikan

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai

tindak lanjut hasil analisis meliputi:

Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik;

Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan

ijazah bagi peserta didik yang lulus dari satuan

pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan.

(3) Tindak lanjut oleh pemerintah

Tindak lanjut hasil penilaian yang dilakukan oleh

pemerintah adalah:

Membuat peta mutu satuan pendidikan berdasarkan

hasil UN;

Menyusun peringkat hasil UN secara Nasional, Provinsi,

dan Kabupaten/Kota.

e) Pelaporan hasil penilaian

Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil

belajar peserta didik.

(1) Pelaporan hasil penilaian oleh pendidik

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 60

Page 61: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan

kegiatan sebagai berikut:

(a)Menghitung/menetapkan nilai mata pelajaran dari

berbagai macam penilaian (tugas-tugas, ulangan tengah

semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan

kenaikan kelas);

(b)Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap

peserta didik pada setiap akhir semester kepada

pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau

wakil bidang akademik dalam bentuk satu nilai prestasi

belajar sebagai cerminan kompetensi utuh mata

pelajaran dan dilengkapi dengan deskripsi singkat;

(c)Memberi masukan hasil penilaian akhlak peserta didik

kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian

kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan

sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir

semester akhlak dan kepribadian peserta didik;

(2) Pelaporan hasil penilaian oleh satuan pendidikan

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dalam

tahap pelaporan:

(a)Melaporkan hasil penilaian untuk semua mata pelajaran

pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali

peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar

(rapor). Bagi orang tua laporan ini dapat dimanfaatkan

untuk membantu dan memotivasi anaknya untuk

belajar;

(b)Melaporkan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan lengkap dengan nilai yang dicapai kepada

orangtua/walinya;

(c)Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan

pendidikan setiap tahun kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota.

(3) Pelaporan hasil penilaian oleh pemerintah

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 61

Page 62: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Pemerintah menyampaikan laporan hasil analisis UN

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

f) Pelaporan hasil penilaian

Kegiatan pelaporan hasil penilaian diawali dengan

melakukan interpretasi hasil penilaian meliputi ulangan

harian, tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir

semester, selanjutnya menyusun laporan hasil penilaian.

Laporan hasil penilaian dilakukan sebagai bentuk

akuntabilitas publik. Komponen-komponen yang perlu

diperhatikan dalam menyusun hasil penilaian meliputi:

bentuk laporan, isi laporan, administrasi dan pelaporan,

leger, buku Laporan (Rapor), transkrip, paspor keterampilan

(Skill Passport ), ijazah, dan sertifikat Kompetensi.

1) Interpretasi Hasil Penilaian

Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta

didik telah berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu

pada indikator yang telah dikembangkan. Penilaian dilakukan

pada waktu pembelajaran atau setelah pembelajaran

berlangsung. Penilaian pencapaian sebuah indikator dapat

dijaring dengan berbagai jenis penilaian berikut ini:.

a)Ulangan Harian

Guru mendiagnosis hasil ulangan harian peserta

didik sebagai dasar untuk menentukan bentuk kegiatan

remedial. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan

guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri,

kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab

pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau

mengerjakan tugas pengumpulan data. Waktu remedial

diatur berdasarkan kesepakatan antara peserta didik

dengan guru, dapat dilaksanakan di luar jam efektif.

Remedial hanya diberikan untuk KD yang belum tuntas.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 62

Page 63: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap

Kompetensi Dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. KKM

ideal pencapaian masing-masing KD adalah lebih besar

atau sama dengan 75%, tetapi sekolah dapat

menetapkan KKM di bawah KKM ideal dengan catatan

harus ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai

KKM ideal (misalnya: mulai dari 50%). Pertimbangan

yang digunakan sekolah dalam menentukan KKM di

sekolahnya adalah tingkat kemampuan akademis rata-

rata peserta didik dan ketersediaan daya dukung guru

serta sarana dan prasarana. Dalam setiap KD,

pencapaian KKM merupakan syarat bagi peserta didik

untuk melanjutkan mengikuti proses pembelajaran

untuk KD berikutnya. Apabila perolehan nilai peserta

didik pada satu KD masih di bawah KKM, maka peserta

didik yang bersangkutan belum menuntaskan KD

tersebut dan harus mengikuti remedial. Nilai ulangan

harian ini tidak harus diperhitungkan dalam penentuan

nilai raport.

b)Tugas, Ulangan Tengah Semester dan Ulangan

Akhir Semester

Hasil ulangan tengah semester, hasil ulangan akhir

semester dan nilai tugas diakumulasi menjadi satu nilai

yang ditulis dalam rapot yang mencerminkan

kompetensi utuh peserta didik dalam mata pelajaran

yang bersangkutan. Kriteria kenaikan kelas diputuskan

oleh rapat dewan guru.

2) Pelaporan Hasil Penilaian

a)Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik

KTSP dirancang dan dilaksanakan dalam kerangka

manajemen berbasis sekolah, di mana peran-serta

masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 63

Page 64: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik.

Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah

partisipasi masyarakat, transparansi, dan akuntabilitas

publik. Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar

peserta didik dibuat sebagai pertanggungjawaban

lembaga sekolah kepada orang tua/wali peserta didik,

komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lainnya.

Laporan kemajuan hasil belajar peserta didik merupakan

sarana komunikasi dan sarana kerja sama antara sekolah,

orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi

kemajuan belajar peserta didik maupun pengembangan

sekolah.

Pelaporan hasil belajar hendaknya:

(a) Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan, dikaitkan dengan

penilaian yang bermanfaat bagi pengembangan peserta

didik.

(b) Memberikan informasi yang jelas, komprehensif,

dan akurat.

(c) Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu

bagi orang tua, dan secepatnya diketahui bilamana

anaknya bermasalah dalam belajar.

b)Bentuk Laporan

Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat

disajikan dalam data kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif disajikan dalam angka (skor), misalnya seorang

peserta didik mendapat nilai 6 (enam) pada mata

pelajaran matematika. Baik peserta didik maupun orang

tua yang kurang memahami makna angka tersebut dapat

berkonsultasi dengan guru dan melihat buku nilai. Hal ini

perlu dilakukan agar orang tua dapat menindaklanjuti,

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 64

Page 65: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang aritmetika,

aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.

Agar peran serta masyarakat semakin meningkat,

bentuk laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih

komunikatif (memuat catatan guru/deskripsi), sehingga

“profil” atau tingkat kemajuan belajar peserta didik

mudah terbaca dan dapat dipahami oleh orang tua atau

pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Dari laporan tersebut, orangtua dapat

mengidentifikasi kompetensi apa saja yang belum

dikuasai anaknya. Berdasarkan laporan tersebut,

orangtua/wali dapat menentukan jenis bantuan apa yang

diperlukan anaknya, sedangkan di pihak anak, yang

bersangkutan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan

dirinya serta aspek mana yang perlu ditingkatkan.

c)Isi Laporan

Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban

akurat atas pertanyaan berikut:

(1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara

akademik, fisik, sosial dan emosional?

(2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di

sekolah?

(3) Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum

dikuasai dengan baik?

(4) Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu dan

mengembangkan anak lebih lanjut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang

diberikan kepada orang tua hendaknya:

(1) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

(2) Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah dicapai

anak.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 65

Page 66: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

(3) Memberikan perhatian pada pengembangan dan

pembelajaran anak.

(4) Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus dicapai

dalam kurikulum.

(5) Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.

I. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis

kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni

menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan

peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta

didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria

tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian.

Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk

menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil

rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari

kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang

melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria

mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat

terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi

yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah

melampaui kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan

pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki

karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 66

Page 67: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan

KKM.

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat

pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka

maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria

ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan

mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari

kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian

ditingkatkan secara bertahap.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,

peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak

untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan

sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh

peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal

harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai

acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.

2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal

1)sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi

peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang

diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui

ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik

harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian

kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial

atau layanan pengayaan;

2) sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri

mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar

(KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan

dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat

mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai

nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai,

peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan

perlu perbaikan;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 67

Page 68: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

3)dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam

melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan

di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program

kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM

sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD

berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk

mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata

pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam

proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana

belajar di sekolah;

4)merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta

didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.

Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus

dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan

satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya

pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran

dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM

dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta

mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang

tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan

dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti

pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan

berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk

mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian

di sekolah;

5)merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian

kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus

berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang

ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah

satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam

menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan

dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 68

Page 69: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi

masyarakat.

3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan

beberapa ketentuan sebagai berikut:

1)Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan

yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau

kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui

professional judgement oleh pendidik dengan

mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman

pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan

metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang

disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;

2)Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui

analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator

dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan

intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi

dasar dan standar kompetensi

3)Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)

merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam

Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah

mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang

bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal

yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD

tersebut;

4)Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)

merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang

terdapat dalam SK tersebut;

5)Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-

rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester

atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam

Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 69

Page 70: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk

membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),

Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir

Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus

mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator

yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu

melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena

semuanya memiliki hasil yang setara;

7)Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan

adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

4. Langkah-langkah Penetapan KKM

Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata

pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran

dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu

kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan

skema sebagai berikut:

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga

KKM mata pelajaran;

2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata

pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan

patokan guru dalam melakukan penilaian;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 70

KKMIndikator

KKMIndikator

KKMKD

KKMKD

KKMSK

KKMSK

KKMMP

KKMMP

Page 71: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas

pendidikan;

4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian

dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria

ketuntasan minimal adalah:

1) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,

kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus

dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki

tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya

didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi

sebagai berikut:

a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang

harus dibelajarkan pada peserta didik;

b)guru yang kreatif dan inovatif dengan metode

pembelajaran yang bervariasi;

c) guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan

sesuai bidang yang diajarkan;

d)peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;

e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;

f) peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam

penyelesaian tugas/pekerjaan;

g)waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut

karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang

tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya

memerlukan pengulangan/latihan;

h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi

agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 71

Page 72: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam

penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing

sekolah.

a) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan

tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik

seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk

proses pembelajaran;

b)Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian

stakeholders sekolah.

Contoh:

SK 3. : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia,

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan

industri

KD 3.3 : Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor

yang mempengaruhi pergeseran arah

keseimbangan dengan melakukan percobaan

Indikator : Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu,

konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran

keseimbangan melalui percobaan.

Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah

mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan

percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran

dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah

tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau

guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik.

3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di

sekolah yang bersangkutan

Penetapan intake dapat didasarkan pada hasil seleksi pada

saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian

Nasional/Sekolah, rapor, tes seleksi masuk atau psikotes;

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 72

Page 73: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

sedangkan penetapan intake berdasarkan kemampuan

peserta didik di kelas sebelumnya.

6. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal

Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk

dapat ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak

lanjut diperlukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan

dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis

juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada

semester atau tahun pembelajaran berikutnya.

Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan

untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan.

Setelah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan

analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

melakukan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik kelas I

s/d VI terhadap KKM yang telah ditetapkan pada setiap mata

pelajaran.

Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk

meningkatkan kriteria ketuntasan minimal pada semester atau

tahun pembelajaran berikutnya. Analisis pencapaian kriteria

ketuntasan minimal dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data

perolehan nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.

7. Kriteria Ketuntasan Minimal SDN Kalibaru 3

Kriteria Ketuntasan Minimal SD Negeri Kalibaru 3 Tahun pela-

jaran 2011/2012 adalah sebagai berikut :

No Mata PelajaranKriteria

Angka Huruf

1 Pendidikan Agama 75 % Tujuh Puluh Lima Persen

2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 % Tujuh Puluh Lima Persen

3 Bahasa Indonesia 75 % Tujuh Puluh Lima Persen

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 73

Page 74: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

No Mata PelajaranKriteria

Angka Huruf

4 Matematika 75 % Tujuh Puluh Lima Persen

5 Ilmu Pengetahuan Alam 75 % Tujuh Puluh Lima Persen

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 % Tujuh Puluh Persen

7 Seni Budaya dan Keterampilan 70 % Tujuh Puluh Persen

8 Penjas dan Orkes 70 % Tujuh Puluh Persen

9 Mulok

a. Bahasa Sunda 70 % Tujuh Puluh Persen

b. Bahasa Inggris 70 % Tujuh Puluh Persen

c. Komputer 70 % Tujuh Puluh Persen

10. Pengembangan Diri Minimal

B

Minimal B

J. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun

pelajaran berdasarkan criteria kenaikan kelas sebagai berikut :

a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah

menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua

semester di kelas yang diikuti.

b. Tidak terdapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada seluruh mata pelajaran yang diajarkan.

c. Nilai Kepribadian (pengembangan diri) minimal B.

2. Kriteria Kelulusan

Mengacu standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP PP

19/2005 Pasal 72 Ayat 1 dan standar penilaian sekolah, yaitu

peserta didik dinyatakan lulus apabila:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari semester

1 sampai dengan semester 2.

b. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh kelompok mata

pelajaran Agama Islam, Kewarganegaraan, Matematika, IPA, IPS,

Bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Keterampilan, Penjas Orkes,

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 74

Page 75: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Bahasa Inggris, dan Keterampilan Komputer sesuai dengan

standar kelulusan minimal.

c. Lulus ujian sekolah.

3. Penanganan siswa yang tidak naik kelas dan yang tidak

lulus

a. Bagi siswa yang tidak naik kelas mengulang di kelas yang

bersangkutan

b. dengan penanganan khusus.

c. Bagi yang tidak lulus diikutsertakan program paket A atau men-

gulang kembali di tingkat yang sama.

K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Life Skill Education)

Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya

terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup

yang dikembangkan meliputi kecakapan pribadi, kecakapan sosial,

kecakapan akademik.

Rincian aspek kecakapan hidup yang dikembangkan antara lain:

1. Kecakapan Pribadi (Personal)

a. Memberi salam dan bersalaman kepada teman, dan guru

b. Membaca doa sebelum dan sesudah belajar

c. Opsih setiap hari sebelum masuk sekolah

2. Kecakapan Sosial

a. Menjenguk teman yang sedang sakit

b. Mengadakan kerja bakti membersihkan sampah

c. Menghargai pendapat teman dalam kegiatan belajar di kelas

3. Kecakapan Akademik

a. Meningkatkan pembinaan lomba siswa berprestasi

b. Mengikuti PORSENI

c. Mengadakan wajib membaca buku

d. Menerapkan pembelajaran aktif dan bermakna.

2.

L. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN GLOBAL DAN LOKAL

1. Pendidikan berbasis Keunggulan Global

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 75

Page 76: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus

informasi makin cepat dan persaingan makin kuat, sekolah perlu

mempersiapkan berbagai kegiatan yang ikut bersaing dalam era

tersebut sejak dini. Kegiatan tersebut antara lain:

a. meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris

b. meningkatan Pembelajaran keterampilan komputer

c. memperkenalkan internet kepada siswa kelas 5 dan 6

d. meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama

kepada siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6

e. memberikan pemahaman dampak informasi dari media

f. menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang

berwawasan nasional

2. Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal

SD Negeri Kalibaru 3 termasuk daerah perkotaan. Untuk

menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk

melestarikan keunggulan daerah terutama pada icon kota

belimbing, peserta didik dituntut untuk memiliki kemampuan

pendidikan berwawasan lokal sebagai berikut :

PROGRAM KEUNGGULAN LOKALSD NEGERI KALIBARU 3

Keterampilan lokal dan global SD Negeri Kalibaru 3 adalah

Holtikultura / Tanaman Hias dan Pemanfaatan Barang Barang

Bekas.

PROGRAM KETERAMPILAN LOKAL SD NEGERI KALIBARU 3

KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2

I Memperkenalkan macam-

macam tanaman hortikul-

tura dan tanaman hias

Mengenal bahan-bahan

atau material yang digu-

nakan untuk menanam

tanaman holtikultura dan

Memperkenalkan cara

penanaman dan pemeli-

haraan tanaman holtikul-

tura dan tanaman hias

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 76

Page 77: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2

tanaman hias

II Memperkenalkan macam-

macam tanaman holtikul-

tura dan tanaman hias

Mengenal bahan-bahan

atau material yang digu-

nakan untuk menanam

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Memperkenalkan cara

penanaman dan pemeli-

haraan tanaman holtikul-

tura dan tanaman hias

III Memperkenalkan macam-

macam tanaman hortikul-

tura dan tanaman hias

Mengenal bahan-bahan

atau material yang digu-

nakan untuk menanam

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Memperkenalkan cara

penanaman dan pemeli-

haraan tanaman hortikul-

tura dan tanaman hias

IV Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Menceritakan cara

menanam, memelihara

dan memanfaatkan

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Menanam, memelihara dan

memanfaatkan jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

V Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Menceritakan cara

menanam, memelihara

dan memanfaatkan

tanaman holtikultura dan

Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Menanam, memelihara dan

memanfaatkan jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 77

Page 78: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2

tanaman hias

VI Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Menceritakan cara

menanam, memelihara

dan memanfaatkan

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Mengidentifikasi jenis-jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

Menanam, memelihara dan

memanfaatkan jenis

tanaman holtikultura dan

tanaman hias

KELAS MATERI

I

Memperkenalkan bahan-bahan organik dan non organik

Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya

II

Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya.

Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis secara sederhana

III

Mengumpulkan barang-barang bekas dan memilihnya berdasarkan jenis bahannya.

Membuat karya dari barang bekas berupa tempat peralatan tulis.

Memberi hiasan pada hasil karya

IV

Mengumpulkan kertas-kertas bekas

Membuat bubur kertas

Memberikan pewarnaan pada bubur kertas

Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang

V

Mengumpulkan kertas-kertas bekas

Membuat bubur kertas

Memberikan pewarnaan pada bubur kertas

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 78

Page 79: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang

VI

Mengumpulkan kertas-kertas bekas

Membuat bubur kertas dengan pewarnaan

Mencetak bubur kertas menjadi kertas daur ulang

Membuat hasil karya dari bahan kertas daur ulang

Mengemas hasil karya

Berlatih memasarkan hasil karya

Dengan adanya program perintisan sekolah hijau, SD Negeri

Kalibaru 3, akan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai

potensi ekonomi dan kesehatan dengan membudidayakan

tanaman, seperti apotek hidup, dapur hidup, taman buah.

Sedangkan keunggulan global melaksanakan pelatihan

berkomunikasi dalam bentuk penggunaan internet, English For

Tourist.

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang

diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap

tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pengajaran yang

mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu

pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. Alokasi Waktu

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembela-

jaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan

lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran ter-

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 79

Page 80: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

masuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengemban-

gan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimak-

sud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar se-

mester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur

umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pen-

didikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang

terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten /

Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan

hari libur khusus.

Sekolah Negeri Kalibaru 3 bila memerlukan libur keagamaan lebih

panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi

jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Demikian

juga bila memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu se-

cara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembe-

lajaran efektif.

Hari libur umum / nasional atau penetapan libur serentak untuk jen-

jang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah

waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran

pada setiap satuan pendidikan.

B. Penetapan Kalender Pendidikan

1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan be-

rakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.

2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pen-

didikan Nasional dan / atau Keputusan Menteri Agama dalam hal

yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat

Kabupaten / Kota dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan

dapat menetapkan hari libur khusus.

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 80

Page 81: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

3. Pemerintah pusat / provinsi / kabupaten / kota dapat menetapkan

hari libur serempak untuk satuan-satuan pendidikan.

4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh

masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu seba-

gaimana tersebut pada dokumen standar isi dengan memerhatikan

ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.

5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan

untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum.

6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah

210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan

dalam proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I – III (dengan

model pembelajaran tematik) adalah 26 – 28 jam pelajaran, sedan-

gkan untuk kelas IV – VI adalah 36 jam pelajaran.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD

Negeri Kalibaru 3 adalah seperti berikut :

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembela-

jaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan men-

cakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembela-

jaran efektif dan hari libur.

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIFKALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 81

Page 82: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH

JULI 2 2 1 1 1 1 8

AGUSTUS 2 2 3 3 2 2 16

SEPTEMBER 4 4 4 4 4 5 25

OKTOBER 4 4 4 3 2 3 20

NOPEMBER 4 4 4 3 5 3 23

DESEMBER 2 2 2 2 2 2 12

JANUARI 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 18 18 18 16 16 16 107

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH

JANUARI 3 4 4 3 3 3 20

FEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24

MARET 2 2 2 3 3 4 16

APRIL 4 5 4 4 4 3 24

MEI 3 3 4 4 5 3 22

JUNI 2 2 2 2 2 2 12

JULI - - - - - - -

JUMLAH 18 20 20 20 21 19 118

Keterangan :

- Jumlah jam belajar per tahun = 34 – 38 minggu

- Hari Senin – Jum’at : Sholat Dzuhur Berjama’ah

- Hari Sabtu : Kegiatan Pengembangan Diri

- Hari Jum’at : Olahraga Massal / Jumat Bersih

ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF

SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH

JULI 2 2 1 1 1 1 8

AGUSTUS 2 2 3 3 3 2 15

SEPTEMBER 4 4 4 4 4 5 25

OKTOBER 2 2 2 1 1 1 9

NOPEMBER 4 4 4 3 5 3 23

DESEMBER 1 1 1 1 1 2 7

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 82

Page 83: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

JANUARI 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 15 15 15 13 15 14 87

ANALISIS JUMLAH JAM BELAJAR EFEKTIF

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BULAN SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH

JANUARI 3 4 4 3 3 3 20

FEBRUARI 4 4 4 4 4 4 24

MARET 2 2 2 2 2 3 13

APRIL 4 5 4 4 4 3 24

MEI 3 3 4 4 5 3 22

JUNI 1 - - - - - 1

JULI 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 17 18 18 17 18 16 104

SEMESTER I

TANGGAL KEGIATAN16 - 18 Juli 2012 Hari pertama masuk sekolah19-21 Juli 2012 Libur Awal Ramadhan 1433 H17 Agustus 2012 Libur Hari Proklamasi kemerdekaan RI19 Agst – 26 Agus 2012 Libur Sekitar Hari Raya Idul Fitri 1433 H19-20 Agust 2012 Hari raya Idul Fitri 1433 H.8-13 Oktober 2012 Perkiraan UTS Semester I15-20 Oktober 2012 Perkiraan Jedah Tengah Semester26 Oktober 2012 Libur Hari Raya Idul Adha1433 H15 November 2012 Libur Tahun Baru 1434 H10-15 Desember 2012 Perkiraan Ulangan Akhir Semester I22 Desember 2012 Pembagian raport25 Desember 2012 Libur Hari Natal

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 83

Page 84: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

24 Des 2012 - 6 Jan 2013 Libur Semester I

SEMESTER II

TANGGAL KEGIATAN7 Januari 2013 Hari pertama masuk sekolah24 Januari 2013 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.10 Februari 2013 Libur Tahun Baru Imlek 256412 Maret 2013 Libur Hari Raya Nyepi11-16 Maret 2013 Perkiraan UTS Semester II18-23 Maret 2013 Perkiraan Jedah Tengah Semester29 Maret 2013 Libur Wafat Isa Al Masih9 Mei 2013 Libur Kenaikan Isa Al Masih25 Mei 2013 Hari Raya Waisak3-8 Juni 2013 Perkiraan Ulangan Kenaikan Kelas22 Juni 2013 Pembagian Raport24 Juni - 14 Juli 2013 Libur Akhir tahun Pelajaran

Depok, 18 Juli 2012Kepala SD Negeri Kalibaru 3

Dra. Hj. Suryati, MMNIP. 195904171978032006

Kurikulum SD Negeri Kalibaru 3 Kota Depok 84

Page 85: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

JULI 2012 AGUSTUS 2012 SEPTEMBER 2012 OKTOBER 2012

MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N

SL

S

R

B

KM

S

JM

T

SB

T

1 2 3 4 5 6 7       1 2 3 4             1 1 2 3 4 5 6

8 9 10 11 12 13 14 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8 7 8 9

1

0 11 12 13

15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11 12 13 14 15 14 15 16

1

7 18 19 20

22 23 24 25 26 27 28 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18 19 20 21 22 21 22 23

2

4 25 26 27

29 30 31          26 27 28 29 30  31    23 24 25 26 27 28 29 28 29 30

3

1

              30          

NOVEMBER 2012 DESEMBER 2012 JANUARI 2013 FEBRUARI 2013

MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N

SL

S

R

B

KM

S

JM

T

SB

T

        1 2 3             1     1 2 3 4 5           1 2

4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 6 7 8 9 10 11 12 3 4 5 6 7 8 9

11 12 13 14 15 16 17 9 10 11 12 13 14 15 13 14 15 16 17 18 19 10 11 12

1

3 14 15 16

18 19 20 21 22 23 24 16 17 18 19 20 21 22 20 21 22 23 24 25 26 17 18 19

2

0 21 22 23

25 26 27 28 29 30 23 24 25 26 27 28 29 27 28 29 30 31     24 25 26

2

7 28

              30 31                                      

MARET 2013 APRIL 2013 MEI 2013 JUNI 2013

MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N SLS RB KMS JMT SBT MNG

SN

N

SL

S

R

B

KM

S

JM

T

SB

T

          1 2 1 2 3 4 5 6       1 2 3 4             1

3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13 5 6 7 8 9 10 11 2 3 4 5 6 7 8

10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20 12 13 14 15 16 17 18 9 10 11

1

2 13 14 15

17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27 19 20 21 22 23 24 25 16 17 18

1

9 20 21 22

24 25 26 27 28 29 30 28 29 30 26 27 28 29 30  31    23 24 25

2

6 27 28 29

31                            30          

72

Page 86: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

JULI 2013

MNG SNN SLS RB KMS JMT SBT

1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27

28 29 30

73

Page 87: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

BAB V

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

A. Pedoman Pengembangan Silabus

1. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi , kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar.

2. Prinsip Pengembangan Silabus

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam sil-

abus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keil-

muan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian ma-

teri dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, in-

telektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

c. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional

dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian kompetensi dasar.

f. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran,

sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan

74

Page 88: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan

peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman

peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di

sekolah dan kebutuhan masyarakat.

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi

(kognitif, afektif, psikomotor).

3. Unit Waktu Silabus

a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi

waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyeleng-

garaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disedi-

akan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran

lain yang sekelompok.

c. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan peng-

galan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia

pada struktur kurikulum.

4. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru

secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau

beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran

(KKG ) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang

bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi

sekolah dan lingkungannya.

b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat

melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka

pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok

75

Page 89: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan

digunakan oleh sekolah tersebut.

c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,

menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata

pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru

yang terkait.

d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara

mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain

melalui forum KKG /PKG untuk bersama-sama mengembangkan

silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup

KKG /PKG setempat.

e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan

silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para

guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.

5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan

memperhatikan hal-hal berikut: :

1)urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau

tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan

yang ada di SI;

2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar

dalam mata pelajaran;

3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar

antarmata pelajaran.

b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang

pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

1)potensi peserta didik;

2)relevansi dengan karakteristik daerah,

3)tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spritual peserta didik;

76

Page 90: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

4)kebermanfaatan bagi peserta didik;

5)struktur keilmuan;

6)aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

7)relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan; dan

8)alokasi waktu.

c. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka

pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang

dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan

pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu

dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

1)Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat

melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

2)Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang

harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk

mencapai kompetensi dasar.

3)Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan

hierarki konsep materi pembelajaran.

4)Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan

pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik

dan materi.

d. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

77

Page 91: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi

dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik

peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah

dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar

untuk menyusun alat penilaian.

Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari

tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks,

dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan

teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja

operasional indikator.

e. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik

dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun

lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil

karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan

portofolio, dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses

dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis

dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penilaian.

1)Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

2)Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa

yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang

terhadap kelompoknya.

78

Page 92: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

3)Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang

berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator

ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan

kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan siswa.

4)Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.

Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran

berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang

pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan

program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi

kriteria ketuntasan.

5)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman

belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,

jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi

lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses

misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil

melakukan observasi lapangan.

f. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar

didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata

pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah

kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan

tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang

dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata

untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh

peserta didik yang beragam.

g. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media

cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam,

sosial, dan budaya.

79

Page 93: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

B. Pedoman Umum Pengembangan RPP

1. Pengertian

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya

tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber

belajar, dan penilaian hasil belajar”.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai

KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP

secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2. Komponen RPP

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap

pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan

pendidikan.

Komponen RPP adalah:

a. Identitas mata pelajaran, meliputi:

1) satuan pendidikan,

2) kelas,

3) semester,

4) program studi,

5) mata pelajaran atau tema pelajaran,

6) jumlah pertemuan.

80

Page 94: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

b. standar kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan minimal

peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap

kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

c. kompetensi dasar, adalah sejumlah kemampuan yang harus

dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai

rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat

diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian

kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata

pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan

diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar

yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.

f. materi ajar, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan

rumusan indikator pencapaian kompetensi.

g. alokasi waktu, ditentukan sesuai dengan keperluan untuk penca-

paian KD dan beban belajar.

h. metode pembelajaran, digunakan oleh guru untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah

ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan

situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap

indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata

pelajaran.

i. kegiatan pembelajaran :

1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi

dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi

81

Page 95: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

aktif dalam proses pembelajaran.

2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspira-

tif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, mi-

nat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Ke-

giatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui pro-

ses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk ran-

gkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan

tindaklanjut.

j. Penilaian hasil belajar. Prosedur dan instrumen penilaian proses

dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom-

petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

k. Sumber belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada

standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

3. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,

kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar,

bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,

kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,

norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,

kemandirian, dan semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses

82

Page 96: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran

membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam

berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan

sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP

disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,

keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan

keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan

efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

4. Langkah-langkah Penyusunan RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan

Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-

langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap

komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun

semua merupakan suatu kesatuan. Penjelasan tiap-tiap komponen

adalah sebagai berikut.

a. Mencantumkan Identitas

Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

83

Page 97: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari

silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator

adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)

3) Indikator merupakan:

ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran

bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar

penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,

satuan pendidikan, dan potensi daerah.

rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobservasi.

digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi

dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya

pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk

mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam

satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi

dasarnya.

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.

Misalnya:

Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem

peredaran darah pada manusia”.

Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan

pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:

1) mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada

manusia.

2) menyebutkan bagian-bagian jantung.

3) merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh teman-teman sekelasnya.

84

Page 98: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

4) mengulang kembali informasi tentang peredaran darah

yang telah disampaikan oleh guru.

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada

baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu

pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.

c. Menetukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu

dari indikator.

Contoh:

Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.

Materi pembelajaran:

Ciri-Ciri Kehidupan:

Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas,

bernapas, dan ekskresi.

d. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat

pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,

bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang

dipilih.

Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran

dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran

peserta didik:

1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan

proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan

masalah, dan sebagainya.

2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,

observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.

e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

1) Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan

langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya,

langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan

pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

85

Page 99: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik

pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara

menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi,

membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi

dan sebagainya.

Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada

peserta didik tentang materi yang akan diajarkan.

Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat

mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan

berkaitan dengan gempa bumi, dsb.

Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan

kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa

penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara

garis besar.

Pembagian kelompok belajar dan penjelasan

mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai

dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

b) Kegiatan Inti

Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik

untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata

(frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut

disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat

menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan

pada tujuan pembelajaran dan indikator.

Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan

Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau

noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang

online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta

didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan

86

Page 100: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus

ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat

rangkuman/simpulan.

Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat

dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta

peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah

disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil

± 25% peserta didik sebagai sampelnya.

Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran,

dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas

sebagai bagian remidi/pengayaan.

2) Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam

bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik

model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks

sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan

pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak

harus ada dalam setiap pertemuan.

f. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada

dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup

sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.

Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa

langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya,

sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP

harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.

Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks

tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan

bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder

penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat

website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

g. Menentukan Penilaian

87

Page 101: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan

instrumen yang dipakai.

88

Page 102: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

BAB VI

PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) ini, maka SD Negeri Kalibaru 3 telah memiliki acuan un-

tuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran

2012/2013.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilak-

sanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SD

Negeri Kalibaru 3 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencer-

daskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik

setempat.

Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka

diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen

KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling

sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut :

1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap

dan dapat dicapai ?

2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta peri-

laku) yang tertulis cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan

kebutuhan peserta didik?

3. Sejauh mana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap

serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai ?

4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan

yang diharapkan ?

5. Sejauh mana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat men-

gungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan

dari siswa ?

Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin

terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru seba-

gai pengembang sekaligus pelaksana KTSP, sebaiknya didokumentasikan

dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan

KTSP di kemudian hari.

89

Page 103: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Selain itu, berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman,

keterampilan, sikap dan perilaku) dapat menjadi bahan evaluasi guna

mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna

menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.

Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari

para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan meru-

pakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.

Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

kami susun ini telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang

kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat meng-

harapkan dukungan dari semua pihak, khususnya para guru, karyawan,

peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran dapat berjalan

dengan maksimal. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pe-

serta didik secara lahiriah maupun batiniah.

90

Page 104: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan 2006. “Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2006. “Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas. _____. 2006.

PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas

Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941)

Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jakarta : Depdiknas._____. 2006.

Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses h. Jakarta : Depdiknas

Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, h. Jakarta : Depdiknas

Permendiknas nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru. h. Jakarta : Depdiknas

Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. h. Jakarta : Depdiknas

Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan

Permendiknas No 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Permendiknas No. 39 Tahun 2009 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan

91

Page 105: KURIKULUM KALIBARU 3 BARU

Peraturan Daerah Kota Depok nomor 16 tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah tahun 2003 Nomor 34)

Peraturan Daerah Kota Depok nomor 01 Tahun 2011 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran daerah Tahun 2011 Nomor 01)

Peraturan Daerah Kota Depok nomor 08 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia . Jakarta : Depdiknas Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4586.

92