seminar thesis
TRANSCRIPT
-
DISUSUN OLEH: YUSTINA NIKEN RAHARINA HENDRA
12/360163/PTK/9480
PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER SISTEM DAN TEKNIK TRANSPORTASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
25 Juni 2014
-
Koridor Malioboro sebagai pusat aktifitas perdagangan, wisata, sosial & budaya Kota Yogyakarta
Kebutuhan mobilitas pengunjung semakin meningkat
Jalur khusus pedestrian disalahgunakan
Kenyamanan dan keamanan pengunjung terganggu
Kawasan Malioboro menjadi tidak ramah lingkungan
Latar Belakang
-
Semakin tinggi pertumbuhan parkir liar
Kepadatan lalu lintas semakin meningkat
Peningkatan titik-titik kritis kemacetan
Dampak negatif terhadap kenyamanan dan keamanan pengunjung
Tingkat polusi udara semakin tinggi
Permasalahan
-
Tujuan Penelitian
Mengetahui kinerja jaringan jalan dan tingkat polusi udara kondisi eksisting
Melakukan penerapan skenario
Mengetahui dampak penerapan skenario
Mendapatkan tingkat efektifitas penerapan skenario
-
Skenario Solusi
Penutupan Jalan Malioboro
Penerapan kantong parkir dan akses
alternatif
Kantong Parkir Abu Bakar Ali
Kantong Parkir Abu Bakar Ali dan Bioskop
Indra
Kantong Parkir Abu Bakar Ali, Bioskop
Indra, dan Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta
-
Batasan Penelitian
Dilakukan di kawasan Malioboro
Menggunakan AIMSUN 6.1
Kantong parkir disimplifikasikan menjadi ujung jaringan jalan yang ditinjau
Analisis dilakukan terhadap kinerja jarigan jalan dan tingkat polusi udara
-
Jalan Malioboro
Jalan Jend. A. Yani
Jalan Senopati
Jalan Mayor Suryotomo
Jalan Mataram
Bundaran Kridosono
Jalan Jendral Sudirman
Jalan Diponegoro
Jalan Tentara Pelajar
Jalan Letjen Suprapto
Jalan K.H. A. Dahlan.
Wilayah Penelitian
-
Diagram Alir Penelitian
Rumusan Masalah
Studi literatur
Pengumpulan data
Data primer:
Geometri dan volume
lalu lintas ruas jalan
lokal
Kecepatan kendaraan
Waktu Siklus
Running Model Kondisi Eksisting dengan
AIMSUN 6.1
Selesai
Analisis data
Kalibrasi dan validasi
Mulai
Lapangan = Model
Running Model Kondisi skenario
Pembahasan dan Kesimpulan
Ya
Tidak
Data sekunder:
Peta lokasi
Geometri dan volume lalu
lintas ruas jalan utama
-
Survei geometri jalan Survei kecepatan dilakukan
untuk memperoleh kecepatan rata-rata kendaraan pada ruas jalan yang ditinjau atau space mean speed.
Survei volume lalu lintas pada kondisi jam puncak sore hari Sabtu, jam 16.00-18.00 dengan periode 15 menitan
Survei waktu siklus dilakukan pada 14 simpang-simpang bersinyal yang ditinjau
Pengumpulan Data Primer
-
Volume lalu lintas
Jenis pengaturan simpang
Waktu siklus
Rute bus Trans Jogja
Kantong-kantong parkir
Pemodelan Kondisi Eksisting
Kantong Parkir
-
Kantong Parkir Kondisi Eksisting
-
JENIS PARKIR KANTONG PARKIR PENGELOLA
KAPASITAS (unit)
BUS MOBIL SEPEDA
MOTOR
Off Street
Abu Bakar Ali UPT Malioboro Kota 22 35 -
Pasar Bringharjo UPT Malioboro Kota - 200 400
Senopati Dishubkominfo Kota 5 15 20
Sub Total 27 250 420
On Street
Jl. Malioboro UPT Malioboro Kota - - 1520
Jl. A. Yani UPT Malioboro Kota - - 912
Jl. Pasar Kembang Dishubkominfo Kota - 14 N.A
Jl. Sosrowijayan Dishubkominfo Kota - 8 N.A
Jl. Dagen Dishubkominfo Kota - 16 N.A
Jl. Pajeksan Dishubkominfo Kota - 8 N.A
Jl. Beksalan Dishubkominfo Kota - 3 N.A
Jl. Reksobayan Dishubkominfo Kota - 5 N.A
Jl. Perwakilan Dishubkominfo Kota - 5 N.A
Jl. Suryatmajan Dishubkominfo Kota - 24 N.A
Jl. Ketandan Kulon Dishubkominfo Kota - 6 N.A
Jl. Ketandan Wetan Dishubkominfo Kota - 16 N.A
Jl. Pabringan Dishubkominfo Kota - 10 N.A
Sub Total 0 115 2432
TOTAL 27 365 2852
Kapasitas Kantong Parkir eksisting
-
JENIS KENDARAAN
KENDARAAN
MASUK
PARKIR
KENDARAAN
KELUAR
PARKIR
MOBIL 286 130
KENDARAAN BERAT 17 0
KENDARAAN TIDAK
BERMOTOR 20 44
MOTOR 798 830
Jumlah kendaraan keluar dan masuk kantong parkir on street selama 1 jam durasi simulasi model
eksisting
-
Rute Bus Trans Jogja
RUTE YANG MASUK DALAM BATAS WILAYAH STUDI
-
Model Mikroskopik Perhitungan Emisi Lalu Lintas
Jaringan Sinyal Volume Lalu Lintas
Karakteristik
Kendaraan
Simulasi Model Mikroskopik
Arus Lalu Lintas
Pergerakan
Konvoi
Kendaraan
Waktu, kecepatan,
percepatan, posisi untuk
masing-masing kendaraan
Jenis dan
karakteristik
setiap emisi
Kecepatan dan
Arah Angin
Posisi
Receptor
Model
Perhitungan
Emisi
Konsentrasi masing-masing
polutan
-
f1,f2,f3,f4,f5,f6 merupakan konstanta emisi untuk masing-masing jenis kendaraan, bahan bakar, dan polutan
-
Keterbatasan software AIMSUN 6.1. adalah tidak bisa mensimulasikan pergerakan sepeda motor. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dan validasi :
Pada parameter perubahan jumlah lajur dengan penyesuaian terhadap kondisi pergerakan lalu lintas di lapangan.
Pada parameter Max Desired Speed dan Speed Acceptance, dengan melakukan trial and error sebanyak 20 kali.
KALIBRASI DAN VALIDASI
-
NO.
Eksperimen
Max Desired Speed (km/jam)
Mobil Motor Kendaraan Berat Kendaraan Tidak
Bermotor
1 60 70 40 20
2 50 60 30 10
3 50 50 50 15
4 60 70 110 10
5 60 70 80 8
Setiap satu NO. Eksperimen terdiri dari 5 eksperimen dengan Speed Acceptance yang berbeda-beda mulai dari 0.8, 0.9, 1.0, 1.1, dan 1.2.
Eksperimen 5 dengan speed acceptance 0.8, merupakan hasil yang terbaik. Eksperimen 5 dengan speed acceptance 0.8 memiliki rata-rata nilai error yang paling kecil dengan nilai RMSE 4.9, nilai Chi-square 11.9, dan nilai R-square 0.41.
-
Perubahan
akses masuk dan keluar kawasan Malioboro
Pengaturan siklus baru untuk Simpang PKU
Kantong Parkir Abu Bakar Ali
SKENARIO 1
-
Dilakukan 2 versi pengaturan siklus baru dan
diperoleh siklus baru yang optimal sebagai berikut:
Pengaturan Siklus Baru Simpang PKU
LENGAN
WAKTU
KUNING HIJAU SIKLUS
Jl. K.H. Ahmad Dahlan (Barat) 3 0-21 89
Jl. K.H. Ahmad Dahlan (Timur) 3 32-57 89
Jl. Bayangkara 3 68-78 89
-
KAPASITAS
KENDARAAN (unit)
BUS MOBIL SEPEDA
MOTOR
Kapasitas awal 22 35 -
Kapasitas parkir on
street - 115 2432
TOTAL KAPASITAS 22 150 2432
Kapasitas minimal
Dengan turn over parking sebesar 2.6 maka gedung parkir off street Abu Bakar Ali harus mampu menampung sekitar 390 mobil, 7600 sepeda motor, dan 22 bus per hari.
-
Melanjutkan dari skenario 1 dengan menambahkan kantong parkir di gedung bekas Bioskop Indra
SKENARIO 2
-
Kantong parkir Bioskop Indra memiliki luas total area sebesar 7005 m2 Area yang memungkinkan untuk bisa digunakan sebagai kantong parkir
seluas 4230 m2. SRP sepeda motor sebesar 1,5 m2 dan untuk mobil dengan dimensi
terbesar membutuhkan 15 m2 sebesar. Dengan asumsi gedung parkir off street yang akan dibangun memiliki 2
lantai Lantai 1 digunakan untuk parkir sepeda motor dengan luas area 4230 m2
maka lantai 1 kantong parkir Bioskop Indra mampu menampung 2820 sepeda motor.
Lantai 2 digunakan untuk parkir mobil penumpang dengan luas area 4230 m2 maka lantai 2 kantong parkir Bioskop Indra mampu menampung 282 mobil.
Dengan turn over parking sebesar 2,6, maka kantong parkir Bioskop indra per harinya dapat menampung sekitar 7332 sepeda motor dan 734 mobil.
Kapasitas minimal
-
Melanjutkan dari skenario 2 dengan menambahkan kantong parkir di Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta
SKENARIO 3
-
Kantong parkir Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta
memiliki luas total area sebesar 8398 m2 Area yang memungkinkan untuk bisa digunakan sebagai
kantong parkir seluas 5150 m2. Dengan asumsi 50% area digunakan sebagai tempat
parkir sepeda motor dan 50% untuk parkir mobil. Luas area sebesar 2575 m2 untuk sepeda motor dengan
SRP 1,5 m2, maka kantong parkir Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta mampu menampung 2574 unit.
Luas area sebesar 2575 m2 untuk mobil dengan SRP 15 m2, maka kantong parkir Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta mampu menampung 172 unit.
Kapasitas minimal
-
SIMULASI
-
Lengan simpang yang mengalami peningkatan waktu
tundaan dan panjang antrian adalah lengan dari simpang yang merupakan ruas jalan menuju akses alternatif baru untuk masuk kawasan Malioboro.
Dengan adanya perubahan akses keluar dan masuk kawasan Malioboro mempengaruhi pergerakan kendaraan pada ruas jalan di sekitarnya.
Pada skenario 1, kantong parkir bus pariwisata Abu Bakar Ali yang disediakan hanya 1 kantong parkir dan terletak di sebelah utara kawasan Malioboro, maka timbul titik kemacetan baru di ruas jalan akses menuju kantong parkir tersebut dan kemacetan di akses menuju kantong parkir eksisting yang berada di selatan kawasan Malioboro tetap terjadi.
PEMBAHASAN SKENARIO 1
-
TITIK KRITIS EKSISTING
-
PENINGKATAN TUNDAAN DAN PANJANG ANTRIAN : Lengan timur, barat, dan
utara dari simpang Badran serta simpang Pingit
Simpang C. Simanjuntak, Cikditiro, Kleringan, Senopati, Pasar Kembang, lengan barat simpang Gandekan Lor, dan lengan timur simpang Mataram (Inna Garuda)
TITIK KRITIS SKENARIO 1
-
Tambahan kantong parkir di gedung bekas Bioskop
Indra yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan parkir di kawasan selatan dan barat sehingga tarikan perjalanan di barat kawasan Malioboro semakin meningkat.
Titik kritis kemacetan baru yang sebelumnya pada skenario 1 terjadi di akses masuk dan keluar kantong parkir Abu Bakar Ali (terutama pada lengan timur dari simpang Mataram/Inna Garuda), berpindah ke Jalan Pasar Kembang dan Jlagran Lor
PEMBAHASAN SKENARIO 2
-
Peningkatan paling besar dari waktu tundaan dan panjang antrian lengan simpang cenderung terjadi pada simpang-simpang yang berada di barat kawasan Malioboro seperti pada simpang Tugu dan Pingit.
TITIK KRITIS SKENARIO 2
-
Besar peningkatan yang terjadi tidak sebesar pada skenario
sebelumnya dan cenderung mengalami penurunan waktu tundaan serta panjang antrian.
Dengan adanya kantong parkir di Kantor Dinas Pariwisata tersebut maka distribusi kebutuhan parkir semakin merata dan tarikan perjalanan pada kawasan Malioboro yang timbul semakin menyebar sehingga tidak terpusat pada bagian-bagian tertentu dari kawasan Malioboro.
Dengan adanya kantong parkir baru di Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta maka kapasitas parkir untuk utara dan timur kawasan Malioboro semakin meningkat sehingga kecenderungan kendaraan yang datang dari arah utara untuk masuk kawasan Malioboro melalui akses dan kantong parkir di selatan kawasan semakin menurun.
PEMBAHASAN SKENARIO 3
-
Titik kritis kemacetan
di simpang Mataram (Inna Garuda) berkurang seiring
Kemacetan yang terjadi di Jalan Pasar Kembang dan Jlagran Lor juga berhasil diatasi
TITIK KRITIS SKENARIO 3
-
KINERJA
JARINGAN JALAN
EKSISTING SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3
PANJANG ANTRIAN
RATA-RATA (meter)
63.2 69.15 69.3 63.1
KINERJA JARINGAN JALAN
KINERJA JARINGAN
JALAN
EKSISTING SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3
menit detik menit detik menit detik menit detik
WAKTU TUNDAAN
RATA-RATA
2 49 2 54 2 58 2 43
-
Kandungan CO2 rata-
rata simpang pada kondisi eksisting sebesar 44288 gram/jam
Peningkatan yang cukup signifikan pada penerapan skenario 1 (45692 gram/jam) dan 2 (44878 gram/jam).
Penurunan yang terjadi pada penerapan skenario 3 cukup besar = 39541 gram/jam
TINGKAT POLUSI UDARA
36000
37000
38000
39000
40000
41000
42000
43000
44000
45000
46000
47000
EKSISTING SKENARIO 1 SKENARIO 2SKENARIO 3
KA
ND
UN
GA
N C
O2
(gra
m/j
am
)
KANDUNGAN CO2 RATA-RATA SIMPANG
-
Kandungan NOx rata-rata simpang pada kondisi eksisting sebesar 75 gram/jam
Peningkatan yang cukup signifikan pada penerapan skenario 1 (81,1 gram/jam) dan 2 (81, 4gram/jam).
Kandungan NOx pada penerapan skenario 3 adalah 71 gram/jam untuk kandungan rata-rata simpang.
Bila ditinjau untuk keseluruhan jaringan jalan yang ada maka total kandungan NOx pada penerapan skenario 3 sebesar 992 gram/jam atau 129 mg/jam/m3.
Baku mutu udara ambien yang tercantum pada PP RI No. 41 tahun 1999 disebutkan bahwa baku mutu kandungan NOx sebesar 400 mg/m3 dalam kurun waktu 1 jam
TINGKAT POLUSI UDARA
64
66
68
70
72
74
76
78
80
82
84
EKSISTING SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3
KA
ND
UN
GA
N N
Ox (
gra
m/j
am
)
KANDUNGAN NOx RATA-RATA SIMPANG
-
Pada kondisi skenario 3 dicapai kondisi penerapan skenario terbaik dalam
mengatasi permasalahan baru yang timbul dengan adanya penutupan Jalan Malioboro, dengan penurunan tundaan rata-rata jaringan jalan sebesar 3%, panjang antrian rata-rata 0,1%, tingkat polusi CO2 rata-rata simpang 39541 gram/jam, dan NOx rata-rata simpang 71 gram/jam.
Dengan adanya penataan berupa penutupan Jalan Malioboro dan pemberian akses alternatif baru untuk keluar dan masuk di kawasan sekitar Malioboro, diperlukan alternatif kantong parkir baru yang didistribusikan secara merata.
Tundaan perjalanan, panjang antrian, dan tingkat polusi udara mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada kondisi penyediaan kantong parkir yang hanya terfokus pada satu bagian dari kawasan Malioboro.
Penerapan skenario terbaik adalah pada skenario 3 yaitu penyediaan kantong parkir di Abu Bakar Ali, Kantor Dinas Pariwisata Yogyakarta, dan gedung bekas Bioskop Indra. Dan mampu memfasilitasi kebutuhan parkir secara merata karena kantong-kantong parkir diletakkan secara menyebar di utara dan selatan kawasan Malioboro.
KESIMPULAN
-
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melakukan
pemodelan pergerakan pada akses keluar dan masuk kantong parkir dengan mempertimbangkan bangkitan dan tarikan perjalanan yang terjadi di sekitar kawasan yang ditinjau.
Perlu dilakukan penelitian dengan pemodelan yang bisa mensimulasikan pergerakan sepeda motor dalam lalu lintas sehingga kondisi pemodelan semakin mendekati kondisi yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
Perlu adanya analisis dampak sosial dan budaya yang terjadi untuk mendapatkan tingkat efektifitas dari penerapan skenario-skenario alternatif yang ditawarkan.
SARAN
-
TERIMA KASIH