bab 2.docx

19
BAB 2 GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum 1. Profil RSI A. Yani Surabaya Rumah Sakit Islam Surabaya terletak di kawasan Wonokromo, letaknya sangat strategis, karena Rumah sakit Islam Surabaya berada tepat di jl. Jend. Ach. Yani 2-4 Surabaya, yang terrmasuk kawasan yang ramai dan berada di kawasan rumah penduduk yang padat, di sebelah utara Rumah sakit Islam Surabaya berbatasan dengan SMA Khotijah, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan SMKN I Surabaya, sebelah selatan berdampingan dengan SLBB, dan sebelah timur bagian depan Rumah Sakit Islam Surabaya merupakan jalan raya Ahmad Yani Surabaya. 2. Falsafah dan tujuan rumah sakit a. Visi Menjadi Rumah Sakit Islam pilihan utama masyarakat. b. Misi 6

Upload: arie-kusumodewi

Post on 02-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2.docx

BAB 2GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum

1. Profil RSI A. Yani Surabaya

Rumah Sakit Islam Surabaya terletak di kawasan Wonokromo, letaknya

sangat strategis, karena Rumah sakit Islam Surabaya berada tepat di jl. Jend.

Ach. Yani 2-4 Surabaya, yang terrmasuk kawasan yang ramai dan berada

di kawasan rumah penduduk yang padat, di sebelah utara Rumah sakit Islam

Surabaya berbatasan dengan SMA Khotijah, sedangkan sebelah barat

berbatasan dengan SMKN I Surabaya, sebelah selatan berdampingan

dengan SLBB, dan sebelah timur bagian depan Rumah Sakit Islam Surabaya

merupakan jalan raya Ahmad Yani Surabaya.

2. Falsafah dan tujuan rumah sakit

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Islam pilihan utama masyarakat.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan kesehatan paripurna secara islami

berdasarkan nilai – nilai tawadlu.

2) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara terus menerus.

3) Meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap terpuji

karyawan.

4) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dibidang pelayanan kesehatan.

5) Menjadikan karyawan sebagai inovator rumah sakit.

6

Page 2: BAB 2.docx

7

c. Motto

Kesembuhan datang dari ALLAH, kepuasan pasien tanggung jawab

kami.

d. Tujuan

Mewujudkan Rumah Sakit Islam Surabaya yang representative dan

dapat dibanggakan dalam memberikan upaya promotif, prefentif,

kuratif, edukatif, dan rehabilitative demi tercapainya derajat kesehatan

yang optimal bagi seluruh masyarakat.

e. Pedoman Perilaku organisasi

1) Nilai Budaya kerja

TAWADLU :

a) Tepat dan Cepat

b) Aman dan Bermutu

c) Wajib mengutamakan pasien

d) Amanah

e) Dalam jangkauan seluruh lapisan masyarakat

f) Lingkungan sehat

g) Ukhuah Islamiyah

2) Nilai Sumber Daya Insani

Budaya kerja di Rumah Sakit Islam A.Yani Surabaya adalah

‘TAWADLU’, di mana itu merupakan singkatan dari

a) Takwa : Menjalani hidup sebagai pribadi maupun sebagai

anggota masyarakat dengan penuh kehati – hatian dan

berpegang tegung pada nilai – nilai agama.

Page 3: BAB 2.docx

8

b) Akhlakul Karimah : Berbuat baik dengan sabar, ikhlas, tanpa

adanya rasa terbebani ataupun terpaksa, berperilaku jujur,

memiliki integritas dan bersikap peduli serta bahu membahu

mengerjkan kebaikan.

c) Wahid : Setiap pegawai wajib melaksanakan amanah berusaha

maksimal menjadi RS Islam Surabaya sebagai RS Islam.

d) Afiah : Setiap pegawai wajib menjaga kesehatan agar dapat

membelikan pelayanan yang maksimal terhadap kesembuhan

dan kepuasan pasien.

e) Dakwah : RS Islam wajib memberikan pelayanan yang

profesional, disertai layanan doa, dan mengharap kesembuhan

dari ALLAH SWT.

f) Lillah : Seluruh bentuk pelayanan dilakukan dengan keiklasan

semata – mata mengharapkkan ridho dari ALLAH SWT.

g) Uswatun Hasanah : Setiap pegawai berusaha menjadikan

dirinya sebagai contoh terbaik dalam segala hal bagi

lingkungannya.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian

Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang

diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari

pelayanan keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang

berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan

keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan

Page 4: BAB 2.docx

9

menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik,

mental/ emosi pasien.

Home Care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah

pasien, sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan

keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.

2. Jenis kasus yang dapat dilayani

Jenis kasus yang dapat dilayani pada program home care yang meliputi

kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus

khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang

merupakan pasca perawatan adalah :

a. Klien dengan gangguan oksigenasi

b. Klien dengan mengalami perlukaan kronis

c. Klien dengan diabetes

d. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan

e. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )

f. Klien dengan terapi cairan infus di rumah

g. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care :

a. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat

b. Upaya promotif atau preventif

c. SDM perawat

d. Kebutuhan pasien

e. Kependudukan

f. Dana

Page 5: BAB 2.docx

10

4. Manfaat Home Care :

a. Bagi Klien dan Keluarga :

1) Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya

rawat inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya

akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi keluarga.

2) Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada

saat anggoa keluarga ada yang sakit.

3) Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri.

4) Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga

tugas merawat orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat

oleh karena itu kehadiran perawat untuk menggantikannya

b. Bagi Perawat :

1) Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan

lingkungan yang tetap sama.

2) Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga

pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan

kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan

meningkat.

c. Bagi Rumah Sakit :

1) Membuat Rumah Sakit Islam Surabaya tersebut menjadi lebih

terkenal dengan adanya pelayanan home care yang dilakukannya.

2) Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan.

3) Untuk mempromosikan Rumah Sakit tersebut kepada masyarakat.

Page 6: BAB 2.docx

11

5. Perkembangan Pelayanan Kesehatan Di rumah

Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal

masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap

dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat yang menderita

sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di

rawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang mendorong

perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah :

a. Kasus-kasus penyakit terminal di anggap tidak efektif dan tidak efisien

lagi apa bila di rawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien

kanker stadium akhir yang secara medis belum ada upaya yang dapat

dilakukan untuk mencapai kesembuhan.

b. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada

kasus-kasus penyakit degenerative yang memerlukan perawatan relative

lama. Dengan demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-

kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah. Misalnya

pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan

memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relative

lama.

c. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan

bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih dari 1 minggu) tidak

menguntungkan bahkan menjadi beban manajemen.

d. Banyak orang merasakan bahwa di rawat inap di institusi pelayanan

kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat

Page 7: BAB 2.docx

12

menikmati kehidupan secara optimal karena terikat aturan-aturan yang

ditetapkan.

e. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian

klien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat

mempercepat kesembuhan.

Oleh karena itu, dengan adanya home care dapat meringankan beban

keluarga, dan perawatan menjadi lebih efesien. Sehingga keluarga dapat ikut

terlibat dalam penanganan pasien karena dengan adanya home care,

keluarga dapat leluasa melihat bagaimana proses perawatan untuk anggota

keluarganya yang sakit. Berdasarkan visi dan misi RSI, dengan banyaknya

tenaga baru yang masuk, dengan membentuk home care dapat membuka

peluang untuk tenaga baru mengabdikan kemampuannya dibidang

kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga

dalam bidang kesehatan.

6. Peran dan Fungi Perawat Home Care

a. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan  pelayanan, dengan

fungsi :

1) Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

2) Menyusun rencana pelayanan

3) Mengkoordinir akifitas tim

4) Memantau kualitas pelayanan

b. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan

dengan fungsi :

1) Melakukan pengkajian komprehensif

Page 8: BAB 2.docx

13

2) Menyusun rencana keperawatan

3) Melakukan tindakan keperawatan

4) Melakukan observasi terhadap kondisi pasien

5) Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang

efektif

6) Melibatkan keluarga dalam pelayanan

7) Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan

kesehatan

8) Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan

9) Mendikumentasikan asuhan keperawatan.

7. Kegiatan Home Care

a. Manajer kasus :

1) Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

2) Menyusun rencana pelayanan

3) Mengkoordinir akifitas tim

4) Memantau kualitas pelayanan

b. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan

dengan fungsi :

1) Melakukan pengkajian komprehensif

2) Menyusun rencana keperawatan

3) Melakukan tindakan keperawatan

4) Melakukan observasi terhadap kondisi pasien

5) Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang

efektif

Page 9: BAB 2.docx

14

6) Melibatkan keluarga dalam pelayanan

7) Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan

kesehatan

8) Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan

9) Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

c. Standar Alat Home Care :

1) Alat kesehatan

a) Tas/ kit

b) Pemeriksaan fisik

c) Set perawatan luka

d) Set emergency

e) Set pemasangan selang lambung

f) Set huknah

g) Set memandikan

h) Set pengambilan preparat

i) Set pemeriksaan lab. Sederhana

j) Set infus/ injeksi

k) Sterilisator

l) Tiang infus

m) Tempat tidur khusus orang sakit

n) Pengisap lendir

o) Perlengkapan oxigen

p) Kursi roda

q) Tongkat/ tripot

Page 10: BAB 2.docx

15

r) Perlak/ alat tenun

s) Alat habis pakai

t) Obat emergency

u) Suntik/ pengambilan darah

2) Sarana lain

a) Alat dan media pendidikan kesehatan

b) Ruangan beserta perlengkapannya

c) Kendaraan

d) Alat komunikasi

e) Dokumentasi

C. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18 – 22 Agustus 2014,

kemudian data yang didapat dianalisis menggunakan Analisis SWOT

sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah dan akan di buat rencana

tindakan.

D. Analisis SWOT

1. Strenght (kekuatan)

a. Tersedianya tenaga kesehatan yang mampu memberikan pelayanan

home care.

b. Tersedianya alat kesehatan yang mampu mendukung berjalannya home

care.

c. Terdapat perawat profesional yaitu jumlah perawat yang lulusan S1 24

perawat.

Page 11: BAB 2.docx

16

2. Weakness (kelemahan)

a. Selama ini home care hanya dilakukan oleh perseorangan dan belum

berjalan.

b. Belum efektifnya pelayanan home care dikarenakan kesibukan perawat

diruangan.

c. Belum ada struktur organisasi yang membawahi program home care.

3. Opportunity (peluang)

a. Banyaknya pasien keluar dari rumah sakit yang masih membutuhkan

perawatan dirumah.

b. Adanya permintaan masyarakat terhadap pelayanan home care.

4. Threathned (ancaman)

a. Banyaknya rumah sakit yang sudah menyediakan layanan Home Care.

b. Adanya pasien yang menggunakan BPJS sehingga memilih datang ke

Rumah Sakit.

Page 12: BAB 2.docx

17

Tabel 2.1 Analisis SWOT

No. ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT x RATING1. Internal Faktor (IFAS)

STRENGHTa. Tersedianya tenaga

kesehatan yang mampu memberikan pelayanan home care.

b. Tersedianya alat kesehatan yang mampu mendukung berjalannya home care.

c. Jumlah perawat yang lulusan S1 24 perawat

TOTALWEAKNESSa. Selama ini home care hanya

dilakukan oleh perseorangan dan belum berjalan.

b. Belum efektifnya pelayanan home care dikarenakan kesibukan perawat diruangan

c. Belum ada struktur organisasi yang membawahi program home care.TOTAL

Eksternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY

a. Banyaknya pasien keluar dari rumah sakit yang masih membutuhkan perawatan dirumah.

b. Adanya permintaan masyarakat terhadap pelayanan home care

TOTALTHREATENEDa. Banyaknya rumah sakit

yang sudah menyediakan layanan Home Care.

b. Adanya pasien yang menggunakan BPJS sehingga memilih datang ke Rumah Sakit.

TOTAL

0,4

0,3

0,3

1

0,3

0,4

0,3

1

0,5

0,5

1

0,5

0,5

1

3

2

2

2

2

2

3

3

2

2

1,2

0,6

0,6

2,4

0,6

0,8

0,6

2,0

1,5

1,5

3

1

1

2

S – W =2,4 – 2,0 =0,4

O – T =3 – 2 =1

Page 13: BAB 2.docx

18

0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2

-1.5

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5DIAGRAM LAYANG ANALISIS SWOT