skripsi si bab 2.docx

48
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar atau Umum 2.1.1. Pengerian Perencanaan Menururt George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009, p9), perencanaan adalah menentukan tujuan- tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Menurut H.B. Siswanto (2007, p42) perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan manager dalam menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan mengembangkan sebuah rencana kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Suatu perencanaan juga menerangkan kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenail sasaran dan cara-cara yang akan dilakukan di masa depan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam perencanaan juga terdapat pemantauan dan penilaian suatu perkembangan yang dilakukan secara 5

Upload: yudhi-dwi-cahyo

Post on 01-Jan-2016

271 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Judul : Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi InformasiBAB 2Landasan Teori

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi SI BAB 2.docx

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar atau Umum

2.1.1. Pengerian Perencanaan

Menururt George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009, p9), perencanaan

adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang

akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan

itu.

Menurut H.B. Siswanto (2007, p42) perencanaan adalah proses dasar

yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan

pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan

penggunaan sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam

(natural resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk

mencapai tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

perencanaan merupakan sebuah proses yang harus dilakukan manager dalam

menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan mengembangkan sebuah

rencana kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Suatu

perencanaan juga menerangkan kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari

sejumlah pilihan mengenail sasaran dan cara-cara yang akan dilakukan di masa

depan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam perencanaan juga

terdapat pemantauan dan penilaian suatu perkembangan yang dilakukan secara

berkesinambungan.

2.1.2. Pengertian Strategi

Menurut David (2006, p16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan

jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan

keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya organisasi dalam jumlah

yang besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran organisasi dalam jangka

panjang. Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi

serta perlu mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal yang

dihadapi organisasi.

5

Page 2: Skripsi SI BAB 2.docx

Menurut Freddy Rangkuti (2006, p183), strategi adalah perencanaan

induk yang komprenhensif yang menjelaskan tentang bagaimana perusahaan

akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi adalah suatu tindakan

yang terstruktur dan terencana yang dilakukan oleh organisasi dalam

meningkatkan kinerja, keuntungan, dan keunggulan kompetitif organisasi

untuk jangka waktu yang panjang. Suatu strategi dapat meningkatkan nilai

kompetitif perusahaan, karena jika strategi dapat terealisasikan dengan baik

dapat menutupi atau menghilangkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

2.1.3. Pengertian Bisnis

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian bisnis, antara lain :

Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan

dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber

daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen. (Allan

Afuah, 2004).

Menurut Jeff Madura (2001, p2) bisnis atau organisasi adalah suatu badan

hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, bisnis juga dapat dikatakan

sebagai suatu kegiatan yang terorganisir dengan baik yang mempunyai

produk berupa barang dan jasa. Produk yang ada dalam suatu bisnis akan

ditawarkan kepada para pelanggan. Bisnis yang sekarang ada di

lingkungan masyarakat dapat membantu masyarakat dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhan mereka sehari-hari.

2.1.4. Pengertian Teknologi

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian teknologi, antara lain:

• Menurut O’Brien (2006, p9) teknologi merupakan konsep-konsep utama,

pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yang

meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi

berbasis internet.

6

Page 3: Skripsi SI BAB 2.docx

• Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso (2007,

p131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi

kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan

memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh,

pancaindra, dan otak manusia.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi merupakan suatu

alat yang dapat membantu manusia dalam melakukan hal-hal tertentu di dalam

kehidupan sehari-hari. Bentuk dari teknologi dapat berupa hardware, software,

jaringan, internet, dan lain-lain. Pada masa sekarang teknologi terus semakin

berkembang dan di dalam perusahaan, suatu teknologi sangat dibutuhkan

untuk memperlancar proses bisnis perusahaan. Jika teknologi yang digunakan

di suatu perusahaan semakin baik, maka nilai kompetitif perusahaan dengan

pesaing pun semakin meningkat.

2.1.5. Pengertian Sistem

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian sistem, antara lain:

• Menurut O’Brien (2005, p29) sistem adalah sekelompok komponen yang

saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

dengan menerima input, serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur.

• Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowdict, sistem adalah suatu seri atau

rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung

sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian

akan mempengaruhi keseluruhan.

Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi yang berinteraksi :

1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang

memasuki sistem untuk diproses.

2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input

menjadi output.

3. Output melibatkan pemindahan elemen yang telah diproduksi oleh

proses transformasi ketujuan akhir.

7

Page 4: Skripsi SI BAB 2.docx

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah sekumpulan atau sekelompok komponen yang saling

berkaitan dan bekerja sama meneriman input serta menghasilkan output dalam

proses transformasi yang teratur. Suatu sistem juga mempunyai boundary

(batasan sistem) yang merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari

sistem tersebut. Suatu sistem juga pasti mempunyai tujuan atau sasaran, suatu

sistem dapat dikatakan berhasil jika berhasil mencapai tujuan atau sasarannya.

2.1.6. Pengertian Informasi

Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan

dalam suatu organisasi/perusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu

organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa

tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan

dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa

dibilang bahwa informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat

untuk para pengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi

yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian informasi, antara lain:

• Menurut O’Brien (2005,p38) informasi adalah data yang telah di ubah

menjadi konteks yang lebih berarti dan berguna bagi para pemakai akhir

tertentu.

• Menurut Ismail Solihin (2009, p164) informasi merupakan sekumpulan

data yang telah di organisasi dan memberikan makna tertentu bagi para

penggunanya untuk melakukan pengambilan keputusan.

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

informasi adalah semua data yang berguna untuk manajer dalam mengambil

keputusan. Informasi yang beguna memiliki karateristik seperti mudah dan

aman diperoleh/diakses, relevan, akurat, dan terorganisir dengan baik. Sebuah

informasi saat ini sangat mudah untuk diperoleh atau diakses oleh user, selain

itu informasi yang diambil oleh user juga dapat membantu dalam pengambilan

keputusan. Sebuah informasi bersifat akurat karena informasi sudah diolah

secara tepat sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Suatu informasi yang

didapatkan oleh user sudah pasti terorganisir dengan baik sehingga user dapat

8

Page 5: Skripsi SI BAB 2.docx

dengan mudah menemukan informasi yang diinginkan dan dapat langsung

digunakan oleh user.

2.1.7. Pengertian Perencanaan Strategi

Menurut David (2006, p5) perencanaan strategi dapat didefinisikan

sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan

mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat

mencapai tujuannya.

Menurut Amrullah (2010, p4) perencanaan strategi adalah proses yang

dilakukan oleh suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta

mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai

tujuan dari organisasi tersebut.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa perencanaan strategi adalah kegiatan yang bertujuan untuk

mengumpulkan, mengidentifikasi, menimplementasi, mengevaluasi tujuan-

tujuan yang akan memberikan organisasi posisi yang paling menguntungkan

dalam lingkungan organisasi itu sendiri. Selain itu, perencanaan strategi juga

merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh serta

memberikan rumusan kemana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana

sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu

dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian sistem informasi, antara lain:

Menurut O’Brien (2005,p5) sistem informasi adalah merupakan kombinasi

teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan

sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan

informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2007, p14), dapat

didefinisikan secara teknikal sebagai sekumpulan komponen yang saling

terhubung yang mengumpulkan atau mendapatkan, proses, penyimpanan,

dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan,

koordinasi dan kontrol dalam organisasi. Selain itu, dapat juga membantu

manajer dan karyawan lainnya untuk menganalisa masalah,

9

Page 6: Skripsi SI BAB 2.docx

memvisualisasikan subyek yang kompleks, dan membuat suatu produk

baru.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa

sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Hal tersebut

dikarenakan dengan adanya sistem informasi yang terimplementasi dengan

baik, maka perusahaan dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan

informasi yang diinginkan oleh perusahaan. Selain itu sistem informasi

juga dapat membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan.

2.1.9. Pengertian Strategi Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p17), Strategi Sistem Informasi adalah Sistem

Informasi yang menyediakan perusahaan dengan produk yang kompetitif dan

layanan yang memberikan suatu keuntungan strategis dari para pesaingnya di

pasar. Selain itu, sistem informasi juga dapat mempromosikan inovasi bisnis,

meningkatkan proses bisnis dan membangun sumber informasi strategi bagi

organisasi.

Menurut Ward and Peppard (2003), Strategi Sistem Informasi adalah

proses mengidentifikasi portofolio aplikasi komputer yang akan

diimplementasikan dan selaras dengan strategi organisasi dan mampu

menciptakan keunggulan kompetitif organisasi.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi sistem informasi

merupakan sekumpulan langkah-langkah jangka panjang yang memperlihatkan

kebutuhan sistem dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan

organisasi. Strategi sistem informasi ini sangatlah penting bagi perusahaan,

karena sistem informasi merupakan komponen perusahaan yang sangat

penting. Untuk itu dibutuhkan suatu strategi untuk sistem informasi perusahaan

agar sistem dan arsitektur teknologi informasi dapat membantu untuk

mencapai tujuan dari perusahaan.

2.1.10. Pengertian Teknologi Informasi

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian teknologi informasi, antara lain:

Menurut Brian, Sawyer dan Stacey (2007, p3), teknologi informasi adalah

10

Page 7: Skripsi SI BAB 2.docx

istilah yang umum untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu

menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau

menyebarkan informasi.

• Menurut O’Brien (2005, p9), teknologi informasi adalah konsep- konsep

utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi

yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi

berbasis internet.

Menurut Miftahul Maulana dan Dana Indra Sensuse (2011, p1),

pengembangan manajemen dan keorganisasian yang didukung dengan sistem

informasi berbasis komputer merupakan instrumen strategis yang dibutuhkan

dalam menghadapi era globalisasi. Hal ini karena dukungan teknologi

informasi (TI) dapat memudahkan mekanisme pengambilan keputusan yang

akurat, dapat dipercaya, cepat, dan ekonomis.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, teknologi informasi

merupakan pemrosesan, pengolahan, dan penyebaran data yang didapat dari

mengkombinasikan teknologi komputer dengan telekomunikasi.

Perkembangan teknologi informasi saat ini memberikan pengaruh yang cukup

besar bagi kebutuhan masyarakat akan informasi. Dampak bagi perusahaan

tentu saja dengan berkembangnya teknologi informasi dapat membantu

perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya dan mempermudah

perusahaan dalam mendapatkan informasi yang berguna bagi perusahaan.

2.1.11. Pengertian Strategi Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi

berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisai

dengan menggunakan teknologi. Strategi teknologi informasi mengarah pada

perlengkapan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan

seperti operasi teknologi informasi, pembangunan sistem dan dukungan

terhadap pengguna.

Menurut Ward dan Peppard (2003, p167), strategi teknologi informasi

seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat fungsi sistem

informasi tetapi juga tanggung jawab terhadap pengguna. Tujuan utamanya

adalah untuk mendefinisikan bagaimana sumber daya dan teknologi akan

diperoleh, diatur dan dibangun untuk memuaskan bisnis strategi-strategi sistem

11

Page 8: Skripsi SI BAB 2.docx

informasi.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka strategi teknologi

informasi dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah yang

dilakukan oleh perusahaan tentang bagaimana teknologi informasi perusahaan

dapat memenuhi permintaan perusahaan akan dukungan teknologi informasi.

Jika tujuan dari strategi teknologi informasi dapat tercapai maka hal tersebut

dapat meningkatkan operasi teknologi informasi perusahaan, meningkatkan

pembangunan sistem dan terciptanya dukungan terhadap pengguna sistem.

2.1.12. Pengertian Perencanaan Strategi dan Teknologi Informasi

Menurut Martin, perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi

adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok antara sarana-sarana

organisasi dan sumber-sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan peluang-

peluang dari pemanfaatan teknologi.

Berdasarkan sub bab - sub bab diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi

untuk:

1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi informasi agar

dapat digunakan secara efektif dan efisien kepada manajemen tingkat tinggi

dan ahli-ahli dalam bidang teknologi informasi.

2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada pihak- pihak

yang berada dalam perusahaan tersebut.

3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam bidang teknologi

informasi dalam perusahaan untuk membuat keputusan yang mendasar

mengenai bagaimana sistem dan teknologi informasi akan diarahkan untuk

membantu bisnis perusahaan.

4. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan menentukan prioritas

untuk proyek-proyek sistem dan teknologi informasi yang penting dan

bermanfaat bagi organisasi.

2.1.13. Pengertian Strategi Bisnis

12

Page 9: Skripsi SI BAB 2.docx

Berikut ini adalah beberapa pendapat oleh para ahli mengenai

pengertian strategi bisnis, antara lain:

Menurut Wheelen dan Hunger (2006, p15), strategi bisnis biasanya terjadi

di setiap unit bisnis atau tingkatan produk. Strategi bisnis ini juga

menekankan peningkatan posisi produk atau jasa perusahaan dalam industri

khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.

Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang

berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi

pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi

organisasi dan strategi- strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu

bisnis.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi bisnis

merupakanperencanaan yang berkesinambungan untuk mencapai tujuan dari

kegiatan-kegiatan manajemen perusahaan. Di dalam strategi bisnis juga

berisi mengenai kebijakan-kebijakan tentang bagaimana perusahaan

bersaing dengan para kompetitor dan juga untuk membentuk keunggulan

bersaing perusahaan. Mengembangkan strategi bisnis harus bersifat efektif

dan menggunakan pendekatan alternatif untul menanggapi event yang tidak

pasti.

2.1.14. DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Whitten (2004, p344), data flow diagram (DFD) merupakan

alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan pekerjaannya atau

proses yang dilakukan oleh sistem.

Dalam pembuatan DFD, terdapat levelisasi yang bertujuan untuk

menghindari aliran data yang rumit. Levelisasi dimulai dari dengan tingkatan

tertinggi dan kemudian diuraikan ke dalam bentuk yang lebih rinci.

Tingkatan tersebut terdiri dari

a) Diagram konteks (Context Data Flow Diagram) Menurut Whitten

(2004, p372), context data flow diagram merupakan sebuah model

proses yang digunakan untuk mendokumentasikan ruang lingkup dari

sebuah sistem.

b) Diagram nol (Level-0 Diagram)Menurut Hoffer (1996, p318), level-0

diagram merupakan diagram aliran data yang menggambarkan sebuah

13

Page 10: Skripsi SI BAB 2.docx

major processes, data flow, dan data stores dari sebuah sistem yang

berada pada tingkatan tertinggi untuk detailnya.

c) Diagram rinciDiagram ini menggambarkan rincian dari proses yang

terdapat pada tingkatan sebelumnya.

Terdapat dua simbol yang umumnya digunakan pada pembuatan DFD,

akan tetapi keduanya tetap menjelaskan hal yang sama yaitu data flows,

processes, data stores, dan source/sink (entitas eksternal). Simbol-simbol

tersebut adalah:

De Marco dan Yourdon Gane dan Sarson

Process

Data Store

Source/Sink

Data Flow

Tabel 2.1 Simbol-simbol pada DFD

Setiap simbol memiliki aturan tersendiri dalam penggunaannya, adapun

aturan tersebut adalah:

Process

Tidak ada proses yang hanya memiliki output. Jika objek hanya

memiliki output, maka itu adalah source.

14

Page 11: Skripsi SI BAB 2.docx

Tidak ada proses yang hanya memiliki input. Jika objek hanya

memliki input, maka itu adalah sink.

Proses dilabeli dengan sebuah frase kata kerja.

Data Store

Data tidak dapat bergerak langsung dari satu data store menuju

data store yang lain. Data harus bergerak melalui proses.

Data tidak dapat bergerak langsung dari source menuju data store.

Data harus bergerak melalui proses dimana data diterima dari

source untuk ditaruh di data store.

Data tidak dapat bergerak langsung menuju sink dari data store.

Data harus bergerak melalui proses.

Data store dilabeli dengan sebuah frase kata benda.

Source/Sink

Data tidak dapat bergerak langsung dari source menuju sink . Data

harus bergerak melalui proses, selama data tersebut berhubungan

dengan sistem. Jika data tidak berhubungan dengan proses, maka aliran

data tidak perlu ditampilkan pada DFD.

Source/sink dilabeli dengan sebuah frase kata benda.

Data Flow

Data flow hanya memiliki satu arah antar simbol.

Sebuah cabang pada data flow berarti data yang sama dari satu lokasi

menuju dua atau lebih proces, data store, source/sink.

Sebuah penggabungan berarti data yang sama berasal dari dua atau

lebih proces, data store, source/sink menuju lokasi yangsama.

Data flow tidak dapat bergerak ke proses asalnya (rekursif). Harus ada

satu proses yang menangani data flow, menghasilkan data flow, dan

mengembalikan data flow ke proses asal.

Data flow menuju data store berarti memperbarui (menghapus atau

mengubah).

Data flow dari data store berarti mengambil atau menggunakan.

15

Page 12: Skripsi SI BAB 2.docx

Data flow dilabeli dengan sebuah frase kata benda. Lebih dari satu

frase kata benda dapat muncul pada sebuah panah data flow, selama

semuanya bergerak dalam satu paket.

2.1.15. Class Diagram

Class diagram adalah model grafis yang digunakan dalam pendekatan

berorientasi objek untuk menunjukkan kelas objek dalam sistem. diagram yang

menunjukan class-class yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara

logika. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem.

Karena itu class diagram merupakan tulang punggung atau kekuatan dasar dari

hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML (Henderi, 2008).

Sementara menurut (Whitten L. Jeffery et al 2004:432) class diagram adalah

gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukan

class-class objek yang menyusun sebuah sistem dan juga hubungan antara

class objek tersebut.

Gambar 2.1 Class diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson dan Burd, 2009, p244)

2.1.16. Pengertian Packaging

Menurut Angipora (2003, p151) packaging atau kemasan adalah

seluruh kegiatan merancang dan memproduksi pembungkus suatu produk.

16

Page 13: Skripsi SI BAB 2.docx

Ada beberapa alasan mengapa kemasan sangat diperlukan antara lain :

a. Pengemasan sebagai alat untuk melindungi produk

Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke

konsumen. Kemasan dirancang dengan tepat akan melindungi

produk dari hal-hal yang dapat mengurangi mutu, jumlah dan

penampilan.

b. Pengemasan sebagai sarana yang dapat memberikan kemudahan

penggunaan

Kemasan harus dapat memberikan kemudahan dalam penggunaan

produk. Misalnya kemasan harus mudah dibuka dan ditutup, tidak

boleh terlalu berat.

c. Kemasan berguna dalam melaksanakan program pemasaran

perusahaan

Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif sehingga

produk dapat dibedakan dari produk pesaing. Beberapa kemasan

dapat menjadi daya tarik sendiri dalam penjualan sehingga

sekaligus menjadi media promosi.

2.1.17. Fungsi Packaging

Packaging atau kemasan memiliki fungsi yang sangat penting, Setiadi

(2005, 46) memberikan beberapa prinsip bagi perancang kemasan agar

memahami proses kemasan antara lain :

Kemasan berfungsi sebagai informasi, sehingga desain kemasan harus

jujur dan memberikan informasi tentang produk. Artinya kemasan

harus sesuai dengan desain yang tertera pada kemasan dengan isinya.

Kemasan memiliki fungsi sebagai pelindung produk serta memiliki

fungsi kepraktisan yang harus sesuai dengan pandangan konsumen.

Kemasan memilki fungsi branding/merek sebagai sarana komunikasi

citra dan posisi produk dipasar.Peranan fungsi kemasan dalam

pemasaran juga ditimbulkan oleh beberapa

17

Page 14: Skripsi SI BAB 2.docx

faktor antara lain :

1. Meningkatkan standar kesehatan dan sanitasi yang dituntut oleh

masyarakat.

2. Mahalnya harga tempat untuk peragaan produk yang diperlukan oleh

pihak produsen dan sulitnya memperoleh tempat ditoko-toko eceran.

3. Susahnya menghadapi pengecer yang hanya mau menjual produk

dengan kemasan yang efektif saja.

2.2. Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise

Architecture EA oleh Scott A.Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan strategi

sistem dan teknologi informasi. Sub bab ini berisikan tentang teori pendukung dalam

penulisan penulisan skripsi perencanaan strategi dan teknologi informasi.

2.2.1. Pengertian Enterprise

Menurut Scott A. Bernard (2005, p31), Enterprise adalah suatu area

dari aktifitas dan tujuan di dalam suatu organisasi atau di antara beberapa

organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya ditukar.

Menurut Lankhorst et al (2005), Enterprise adalah merupakan

keseluruhan komponen pada suatu organisasi di bawah kepemilikan dan

kontrol organisasi tunggal.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, enterprise merupakan suatu

organisasi dimana di dalamnya terdapat aktifitas tukar-menukar informasi dan

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, di dalam enterprise

juga terdapat aktifitas proses bisnis perusahaan yang didukung oleh

perencanaan-perencanaan untuk mencapai tujuan dari proses bisnis

perusahaan.

2.2.1.1. Enterprise Architecture

Menurut Scott A. Bernard (2005, p31-36), Enterprise

Architecture merupakan bagaimana cara membuat penglihatan abstrak

sebuah organisasi (perusahaan) yang membantu orang di dalam

perusahaan tersebut untuk membuat perencanaan dan pengambilan

keputusan yang lebih baik. Enterprise architecture melebihi

perencanaan teknologi, dengan menambahkan perencanaan strategis

18

Page 15: Skripsi SI BAB 2.docx

sebagai pendorong utama dari perusahaan.

Menurut Gronlund (2009), Enterprise Architecture (EA) adalah

satu praktek manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dari sumber

daya perusahaan, investasi TI, dan aktivitas pembangunan sistem untuk

mencapai tujuan kinerjanya.

Menurut Ali Ibrahim (2011), Enterprise Architecture adalah

sebuah paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola

sistem informasi.

2.2.1.2. Menghubungkan EA dan Strategi

EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis kepada

kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan dan pengembangan

sumber daya yang berguna untuk para eksekutif, line manager dan

support staff. Framework EA dan dokumentasi metodologi mengukur

EA dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan

perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting

khususnya dalam pendokumentasian EA dimasa depan. Dokumentasi

strategi melibatkan identifikasi, tujuan, inisiatif, dan pengukuran

outcome.

2.2.1.3. Menghubungkan EA dan Perencanaan Bisnis

EA menyediakan strategi dan pendekatan bisnis kepada

kebijakan, perencanaan, pengambilan keputusan dan pengembangan

sumber daya yang berguna untuk para eksekutif, line manager dan

support staff. Framework EA dan dokumentasi metodologi mengukur

EA dengan cara mengizinkan strategi untuk mempengaruhi bisnis dan

perencanaan teknologi, pembuatan keputusan tersebut penting

khususnya dalam pendokumentasian EA dimasa depan. Dokumentasi

strategi melibatkan identifikasi, tujuan, inisiatif, dan pengukuran

outcome

2.2.2. EA Current Architecture

Menurut (Bernard, 2005, p135), Current Architecture adalah arsitektur

yang sedang dijalankan saat ini pada sebuah perusahaan, dan gambaran

19

Page 16: Skripsi SI BAB 2.docx

arsitektur ini digunakan sebagai dasar untuk dibandingkan dengan rancangan

masa depan.

2.2.3. EA Future Architecture

Menurut (Bernard, 2005, p158), Future Architecture menggambarkan

komponen enterprise architecture yang baru yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan untuk meningkatkan kinerja yang sudah ada, mendukung inisiatuf

strategi yang baru, kebutuhan operasional maupun solusi teknologi yang akan

digunakan.

Gambar 2.2 Current-Future Architecture View

EA Future Architecture menggerakkan strategi dan level taktikal

kedalam 3 cara yaitu new direction and goal, changing business priorities dan

emerging technogy. EA tidak bisa merefleksikan perubahan diatas pada

arsitektur masa depan kecuali:

Tim kepemimpinan perusahan menyediakan perubahan pada strategic

direction and goal

Line of business of manager dan program manager menyediakan

perubahan pada bisnis proses dan prioritas yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan yang baru

Support staff/delivery staff mengidentifikasi teknologi yang berjalan

dan solusi untuk kebutuhan bisnis baru.

20

Page 17: Skripsi SI BAB 2.docx

Gambar 2.3 Driver of Change

2.2.4. EA Goals & Initiatives

Gambar 2.4 Enterprise Architecture EA3 Cube TM

(Goals & Initiatives)

S – 1 Strategic Plan

Perencanaan Strategi yang membutuhkan kebijakan tingkat

tinggi dan dokumen perencanaan perusahaan yang menggunakan arah

strategi kompetitif, dan tujuan terpenting mengadakan program-

program proyek (inisiatif strategis) yang menjadi rencana strategis

dalam mencakup periode masa depan perusahaan untuk 3-5 tahun

mendatang.

Description :

Rencana strategi dibutuhkan artefak EA komposit yang saling

berkaitan dan mengarahkan tujuan (goals) perusahaan selama periode

3-5 tahun di masa datang dengan membuat beberapa perencanaan

seperti :

S-1 strategic planS-2 SWOT analysisS-3 CONOPS scenarioS-4 operation diagramS-5 balanced scorecard

21

Page 18: Skripsi SI BAB 2.docx

• Memberikan pernyataan visi dan misi yang singkat yang

mengarah pada tujuan dan arah perusahaan.

• Mengembangkan pernyataan arah strategis yang sesuai dengan

tujuan perusahaan, memastikan perusahaan dapat bertahan

dalam persaingan bisnis, memungkinkan untuk fleksiblitas

dalam menjalankan bisnis, dan mempromosikan keberhasilan

kompetitif.

• Merangkum hasil dari analisis SWOT yang didasarkan pada

pernyataan arah tujuan strategis dan mengidentifikasi kekuatan

perusahaan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Hal ini akan

lebih rinci dibahas pada S-2 SWOT analysis.

• Merangkum asumsi situasi dan perencanaan untuk “konsep

operasi” yang terdapat di dalam skenario CONOPS yang

mendukung pada arah strategi perusahaan. Ringkasan ini harus

mencakup kegiatan perusahaan saat ini yang menggambarkan

pada tingkat tinggi koordinasi kegiatan yang sedang

berlangsung.

S – 2 SWOT Analysis

Menurut Freddy Rangkuti (2006, p18), Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada faktor- faktor

kekuatan (strengths), kelemahan (weakness) perusahaan serta

meminimalkan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam

lingkungan yang dihadapi perusahaan.

Kekuatan (Strength)

Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan

dengan para pesaingnya atau kompetensi khusus yang terdapat

dalam organisasi berakibat pada pemilikan keunggulan atau

kelebihan komperatif.Dikatakan demikian karena satuan

organisasi memiliki sumber, ketrampilan, produk andalan dan

sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pesaing dalam

memuaskan kebutuhan. Contoh: kekuatan pada sumber

keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan, lembaga dengan

22

Page 19: Skripsi SI BAB 2.docx

unit pemasok input, loyalitas pengguna produk dan kepercayaan

berbagai pihak yang berkepentingan.

Kelemahan (weakness)

Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan

dibandingkan dengan perusahaan lain. Dengan mengetahui ini

maka disusun suatu strategi untuk menutupi / menghilangkan

kelemahan perusahaan. Keterbatasan / kekurangan dalam hal

sumber, ketrampilan dan kemampuan menjadi penghalang

serius bagi penampilan kinerja organisasi. Berbagai

keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat

dari sarana prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial

yang rendah, produk yang tidak/kurang diminati, perolehan

keuntungan kurang memadai.

Peluang (opportunities)

Kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk membuat lebih

banyak pelanggan dibandingkan dengan pesaingnya. Berbagai

situasi lingkungan yang menguntungkan bagi satuan organisasi.

Yang dimaksud dengan berbagai situasi disini antara lain

kecenderungan penting terjadi di kalangan pengguna produk,

perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam

peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai

kesempatan baru dalam kegiatan organisasi.

Ancaman (threats)

Threats merupakan kebalikan dari pengertian peluang yakni

faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu

organisasi. Jika tidak segera diatasi akan menjadi

ganjalan/halangan/hambatan laju aktivitas satuan organisasi

baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Berbagai

contoh antara lain: masuknya pesaing baru, pertumbuhan yang

lamban, meningkatnya posisi tawar pemakai produk yang

dihasilkan, menguatnya posisi tawar input yang diperlukan

untuk proses menjadi output/produk tertentu, perkembangan

dan teknologi yang belum dikuasai.

23

Page 20: Skripsi SI BAB 2.docx

Analisis ini dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini memungkinkan perencana

perusahaan dapat menata kembali informasi yang ada dan merumuskan

masalah yang nantinya akan mendasari penentuan strategi alternatif dan

rencana yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut dan

membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan

faktor internal kekuatan dan kelemahan. Umumnya yang sering

digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam

diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi

pertimbangan perusahaan.

S – 3 CONOPS Scenario

Menurut Scott A. Bernard (2005, p294) CONOPS Scenario atau

Konsep Skenario Operasi berisikan narasi dokumen yang menjelaskan

bagaimana kegiatan perusahaan beroperasi saat ini atau kegiatan

operasi beberapa tahun yang akan datang dengan beberapa faktor-

faktor tertentu internal dan eksternal yang di identifikasi dalam analisis

SWOT dengan asumsi perencanaan.

S – 3 CONOPS Diagram

Menurut Scott A. Bernard (2005, p295) CONOPS Diagram

merupakan penggambaran secara grafikal dengan gambaran tingkat

tinggi yang mendetail tentang bagaimana perusahaan tersebut

menjalankan bisnisnya atau beroperasi, baik itu secara menyeluruh

ataupun hanya dari beberapa wilayah tertentu.

Di dalam CONOPS diagram kita dapat melihat keseluruhan

aktifitas dari CONOPS scenario. Selain itu, CONOPS diagram juga

dapat menggambarkan bagaimana sistem digunakan dan bagaimana

proses bisnis perusahaan yang sedang berjalan pada masa sekarang.

24

Page 21: Skripsi SI BAB 2.docx

Gambar 2.5 Contoh CONOPS Diagram

2.2.5. Processes & Services

Gambar 2.6 Enterprise Architecture EA3 Cube TM

(Process & Services)

B-1 Swim Lane Process Diagram

Stakeholder menunjukkan bagaimana diagram aktivitas para

bagian divisi (orang-orang dengan kepentingan dalam perusahaan)

yang terlibat dengan lini proses bisnis, dan waktu interaksi yang

diperlihatkan pada diagram dengan menggunakan format “swim lanes”

untuk mengatur barisan stakeholder, dan jangka waktu menurut kolom

serta overlay kegiatan dengan simbology flowchart.

B-1 business planB-2 node connectivity diagramB-3 swim lane process diagramB-4 business process diagramB-5 product matrixB-6 use case narrative B-7 investment business case

25

Page 22: Skripsi SI BAB 2.docx

B-2 Business Process Diagram

Diagram proses bisnis yang menunjukkan rincian dari suatu

kegiatan dan saling berhubungan dengan orang lain. Diagram D-4

mengikuti IDEF-0 yaitu teknik pemodelan untuk menunjukkan data

inputs, kontrol, output, dan mekanisme untuk setiap langkah dalam

proses kegiatan bisnis.

B-3 Use case narrative & diagram

Sebuah narasi use case dengan pemodelan terpadu langauge

(UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks,

stakeholder (Actor), dan aturan bisnis di dalam interaksi mereka

dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi

teknologi pengembangan dan perencanaan.

2.2.6. Data & Information

Gambar 2.7 Enterprise Architecture EA3 Cube TM

(Data & Information)

D-1 Logical Data Model

Model data semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan

metode terstruktur tradisional dan simbology (diagram hubungan entitas) atau

dapat menggunakan metode object-oriented dan simbology dari bahasa

pemodelan (UML) yang menghasilkan diagram kelas atau diagram object.

D-2 Activity/Entity Matrix

Matriks kegiatan entitas adalah pemetaan yang dikembangkan oleh

entitas data yang terkait dengan kegiatan usaha. Sering disebut “CRUD”

D-1 knowledge management planD-2 information exchange matrixD-3 object state transition diagramD-4 object event trace diagramD-5 logical data modelD-6 physical data model D-7 activity/entity matrixD-8 data dictionary

26

Page 23: Skripsi SI BAB 2.docx

Matrix karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan

pada data (create, read, update, delete) melalui proses bisnis.

D-3 Data Dictionary

Database menyediakan daftar komprehensif dari entitas data yang

dikumpulkan oleh perusahaan, termasuk standard bidang atribut, kunci, dan

hubungan. Database juga mencakup “perpustakaan” dari obyek data dapat

digunakan kembali yang menggunakan metode UML.

2.2.7. System & Applications

Gambar 2.8 Enterprise Architecture EA3 Cube TM

(Systems and Applications)

SA-1 System Communication Description

Artefak S-2 tampilan diagram pada S-1 Sistem dengan

memberikan deskripsi tentang bagaimana data dikomunikasikan antara

sistem di seluruh perusahaan, dan termasuk spesifik tentang link, jalan,

jaringan, dan media.

SA-2 System Data Flow Diagram

Data Flow Diagram Sistem ini lebih dikenal sebagai "Diagram

Data Flow" dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu

sistem pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. Artefak SA-4

menunjukkan Diagram-4 B Proses Bisnis, dan untuk menunjukkan

detail tambahan.

SA-1 : System Interface DiagramSA-2 : System Communication DescriptionSA-3 : System Interface MatrixSA-4 : System Data Flow DiagramSA-5 : System/Operations MatrixSA-6 : System Data Exchange MatrixSA-7 : System Performance MatrixSA-8 : System Evolution Diagram

27

Page 24: Skripsi SI BAB 2.docx

2.2.8. Networks and Infrastructure

Gambar 2.9 Enterprise Architecture EA3 Cube TM

(Networks and Infrastructure)

NI-1 Network Connectivity Diagram

Konektivitas Jaringan Diagram menunjukkan koneksi fisik antara suara

perusahaan, data, dan jaringan video .. termasuk eksternal Wide Area Network

(WAN) dan Local Area Network (LAN) juga disebut "extranet" dan "intranet".

2.2.9. Security Plan

Rencana keamanan menyediakan baik deskripsi tingkat tinggi dan rinci

program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan. Ini termasuk fisik,

data, personel, dan unsur-unsur keamanan operasional dan prosedur.

2.2.10. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

NI-1 : Network Connectivity DiagramNI-2 : Network InventoryNI-3 : Capital Equipment InventoryNI-4 : Building BlueprintsNI-5 : Network Center DiagramNI-6 : Cable Plant DiagramNI-7 : Rack Elevation Diagram

28

Page 25: Skripsi SI BAB 2.docx

2.2.10.1. Analisis 5 Model Persaingan menurut Porter

Menurut Ward (2006, p62) persaingan yang ada bergantung

pada lima kekuatan. Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami

dan mengevaluasi struktur dari lingkungan. Bisnis industri dan

ancaman kompetisi terhadap perusahaan serta menentukan potensi

keuntungan dalam indutri yang diukur berdasarkan pengendalian

jangka panjang tehadap modal yang diinvestasikan dalam penentuan

kinerja perusahaan.

Kelima kekuatan pesaing tersebut bersamaan menentukan

intensitas persaingan dan kemampuan dalam industri. Kekuatan yang

paling besar akan sangat menentukan sesuatu yang sangat penting.

Gambar 2.10 Lima Daya Saing Porter

Model ini merupakan metode analisis yang digunakan oleh

orang-orang yang menjalankan bisnis atau fungsi-fungsi utama bisnis,

untuk mendapatkan posisi kompetitif. Paradigma seperti ini sangat

penting untuk mendapatkan peran kompetitif sistem informasi, dimana

strategi yang menentukan bagaimana sistem informasi harus

dijalankan. Pada waktu yang sama, sistem informasi membuat strategi

dan cara baru untuk dapat berkompetisi dalam industri.Lima kekuatan

persaingan tersebut antara lain:

a) The threat of the entry of new competitors

29

Page 26: Skripsi SI BAB 2.docx

Pendatang baru dalam suatu industri membawa kapasitas yang

baru, keinginan untuk memperoleh pangsa pasar dan sumber

daya yang substansial. Keseriusan ancaman pendatang baru

tergantung pada hambatan yang ada pada reaksi dari pesaing

yang ada pada pendatang baru agar dapat diperkirakan.

b) The bargaining power of suppliers

Pemasok dapat mempergunakan kekuatan daya tawar untuk

peserta dalam industri dengan meningkatkan harga atau

mengurangi mutu barang atau jasa yang dibeli. Dengan

demikian, pemasok yang berpengaruh dapat menekan suatu

industri yang tidak dapat menuntut kenaikan biaya melalui

harga jualnya.

c) The bargaining power of customers

Kekuatan pembeli atau pelanggan juga dapat menekan harga

menurut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak dan

mengadu domba semua anggota industri. Faktor yang

mempengaruhi kekuatan daya saing pembeli apabila :

Pembeli melakukan pembelian dalam jumlah yang

besar. Denngan adanya pembelian dalam jumlah besar

yang dilakukan oleh pelanggan , hal ini membuktikan

bahwa produk dan pelayanan yang di miliki sangat

berkualitas dan dapat meingkatkan daya saing

perusahaan.

Pembeli memperoleh laba yang rendah, yang

menciptakan insentif yang besar untuk mengurangi

biaya pembelian. Karena pelanggan melakukan

pembelian maka dapat meciptakan insentive sehingga

mengurangi biaya pembelian bahan baku

Produk industri tidak menghemat uang pembeliDengan

menciptakan produk yang bekualitas sehingga

perushaan menjual dengan harga tinggi yang sesuai

dengan kualitas produk sehingga pembeli harus

30

Page 27: Skripsi SI BAB 2.docx

mengeluarkan nominal yang besar.

d) The threat of a substitute product

Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat

dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif

bagi konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi

substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen

menganggap produk-produk tersebut mempunyai fungsi yang

serupa. Tekanan persaingan dari produk substitusi akan

mendorong suatu perusahaan menjalankan strategi untuk

meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada

produk substitusi melalui berbagai bentuk strategi diferensiasi

seperti harga yang bersaing, kualitas yang berbeda, pelayanan

yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai dengan keinginan

konsumen atau kombinasi.

e) The intensity of competitive rivalry

Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama antara

perusahaan yang memiliki pengaruh besar terhadap para

pesaingnya yang dapat mendorong perlawanan untuk menjadi

lebih baik. Untuk mendalami persaingan industri ini, diperlukan

adanya suatu pemahaman. Pemahaman yang dimaksud antara

lain:

Ukuran industri

o Mengetahui siklus perkembangan dunia industri saat

ini.

Pasar dan kinerja keuangan

o Mengetahui pangsa pasar dan kinerja keuangan

untuk dapat mengurangi terjadinya resiko kegagalan

dalam persaingan bisnis.

Perusahaan yang dominan

o Perusahaan Harus memiliki keahlian dan kreatifitas

agar produk atau jasa dikenal selalu diingat dan yang

pertama dipilih oleh para pelanggan.

Strategi kompetitif yang bisa digunakan

31

Page 28: Skripsi SI BAB 2.docx

o Perusahan harus memiliki sasaran strategy yang

kompetitif agar meningkatkan daya saing

perusahaan didalam persaingan industri.

Kompetisi yang diperlukan

o Perusahaan harus mengetahui cara berkompetisi

didalam dunia persaingan yang baik.

Implikasi global

o Dengan dikenalnya perusahaan secara global dapat

meningktakan daya saing perusahaan.

Trend saat ini atau yang akan datang

o Perusahaan harus mengelurkan produk sesuai

dengan tren saat ini.

Persaingan diantara pesaing yang ada mengambil bentuk yang

sama dalam memperebutkan posisi dengan menggunakan cara

seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan persaingan.

2.2.10.2. Analisa PEST (Political, Economy, Social, Technology)

Menurut Ward dan Preppard (2002, p70-72) analisis PEST

adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang

meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. PEST

digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit

organisasi. Arah PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi,

dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran

atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman

baru bagi perusahaan.

a. Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah

hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari

lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan.

b. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya

pembelian dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis

suatu perusahaan.

c. Faktor Sosial

32

Page 29: Skripsi SI BAB 2.docx

Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi

kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya

pangsa pasar yang ada.

d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam

menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses

bisnis.

Politik

Pajak/Tarif

Perundang-undangan

Tekanan atau adanya

lobby group tertentu.

Situasi politik dan

keamanan

Sosial

Tren gaya hidup

Tingkah laku konsumen

Tingkat pendidikan

Angka kelahiran dan

kematian

Tingkat penghasilan

Pengelompokkan unsur

Ekonomi

Situasi ekonomi

dalam negeri

Bunga pinjaman

Tingkat inflasi

Upah regional

Nilai tukar mata asing

Teknologi

Industri yang menggunakan

R&D

Penemuan teknologi baru

Teknologi informasi

Hak paten teknologi

Transfer teknologi

Tabel 2.2 Analisis PEST

2.2.11. Analisis Lingkungan Bisnis Internal

2.2.11.1. Value Chain

Menurut McLeod (1996, p36) pusat dari teori Porter adalah

33

Page 30: Skripsi SI BAB 2.docx

konsep margin. Margin adalah nilai produk dan jasa perusahaan seperti

yang diyakini oleh pelanggan perusahaan itu dikurangi biayanya.

Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang

disebut Porter dengan aktivitas utama dan pendukung.

Aktivitas utama merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan dalam mencitrakan produk agar tujuan perusahaan sampai

pada konsumen, sedangkan aktivitas pendukung merupakan aktivitas

yang mendukung aktivitas utama. Aktivitas nilai utama dan pendukung

diintegrasikan oleh beberapa pendukung untuk membentuk rantai nilai

(value chain).

o Aktivitas Utama

1. Aktivitas logistik ke dalam

Meliputi proses pemeliharaan barang untuk sampai pada proses

transaksi dengan pelanggan (peminjaman buku dan

pengembalian buku).

2. Aktivitas operasi (Operation)

Proses transaksi peminjaman dan pengembalian buku dengan

pelanggan baik yang terdaftar maupun tidak.

3. Aktivitas logistik keluar (Outbound Logistic)

Mengangkut dan menyimpan produk akhir serta mengatur

jadwal pemesanan dan pengangkutannya.

4. Aktivitas pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales)

Aktivitas pemasaran dan penjualan bertujuan untuk

menyebarluaskan informasi tentang barang dan jasa, sehingga

pelanggan dapat memberikan perhatian lebih pada barang dan

jasa (misalnya: iklan, promosi, pemilihan distributor dan

penentuan harga).

5. Aktivitas jasa (Service)

Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan berbagai

pendekatan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. (misalnya:

pemasangan, perbaikan, pelatihan dan penyesuaian produk).

o Aktivitas Pendukung

34

Page 31: Skripsi SI BAB 2.docx

1. Aktivitas pembelian

Pembelian bahan baku dan peralatan pendukung termasuk

asset perusahaan.

2. Aktivitas pengembangan teknologi

Penyediaan kebutuhan akan teknologi, prosedur dan teknik

terbaru yang dibutuhkan oleh tiap aktivitas dengan tujuan

mendukung kinerja positif proses bisnis.

3. Aktivitas sumber daya manusia

Penyeleksian, promosi, penempatan, penghargaan dan

pengembangan karyawan serta menjaga hubungan antara

karyawan.

4. Aktivitas infrastruktur perusahaan

Mengelolah masalah perencanaan, keuangan, manajemen

umum, akuntansi, hukum dan hubungan dengan pemerintah.

Gambar 2.11 Value Chain

2.2.12. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI

Analisis ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang

keadaan dan perkembangan SI/TI di luar lingkungan perusahaan, yang

memberikan dampak dan pengaruh bagi perusahaan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk

mendapatkan pengetahuan tentang peluang- peluang baru dalam penggunaan

SI/TI, dan ini tidak terbatas hanya pada peluang untuk mengimplementasikan

teknologi yang termutahir namun juga dapat berupa peluang untuk

35

Page 32: Skripsi SI BAB 2.docx

menggunakan teknologi yang sudah ada dengan cara yang lebih hemat dan

tepat dalam penggunaannya atau peluang untuk menggunakan teknologi

dengan cara lain yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Bagian dari analisis ini juga meliputi pengetahuan tentang SI/TI yang

digunakan oleh pihak eksternal seperti pesaing, pemasok, atau perusahaan-

perusahaan lain yang memiliki hubungan dan mempengaruhi bisnis

perusahaan. Salah satu aspek dari analisis ini adalah untuk dapat

mengkategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga dari tekhnologi

untuk dapat dievaluasi dan dimanfaatkan oleh perusahaan. Inti dari analisis ini

adalah untuk dapat menyediakan informasi yang menyeluruh tentang

lingkungan eksternal SI/TI untuk digunakan sebagai salah satu bentuk

masukan dalam proses perencanaan SI/TI (Ward dan Preppard, p203-204).

2.2.13. Analisis Lingkungan Internal SI/TI

Analisis ini akan menyediakan informasi yang menyeluruh tentang

lingkungan internal SI/TI perusahaan saat ini, yang dapat digunakan sebagai

salah satu bentuk masukan dalam proses perencanaan strategi SI/TI (Ward dan

Preppard, 2002, p198).

Analisis lingkungan internal SI/TI memungkinkan untuk mengetahui

pandangan SI/TI terhadap bisnis pada masa sekarang ini, pengalaman

perusahaan dalam bisnis, cakupan bisnis, dan kontribusinya terhadap pasar,

kemampuan perusahaan, sumber daya dalam perusahaan dan infrastruktur

teknologi yang digunakan. Analisis ini bertujuan menghasilkan pengetahuan

tentang jarak antara kondisi SI/TI yang ada saat ini dengan tujuan yang ingin

dicapai. Analisis ini dari lingkungan internal SI/TI meliputi beberapa hal

sebagai berikut:

Evaluasi terhadap portofolio aplikasi saat ini (dari sistem yang berjalan

dan sistem yang sedang dalam pengembangan).

Evaluasi terhadap sumber daya informasi saat ini dan evaluasi terhadap

infrastruktur, pelayanan dan sumber daya TI saat ini.

36

Page 33: Skripsi SI BAB 2.docx

37