proposal skripsi 1.docx

41
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding. Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari matematika. Kedua; kurangnya variasi dalam metode pengajaran serta minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari. Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono mengeluhkan bahwa siswanya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap

Upload: yanni-lengkong

Post on 24-Sep-2015

52 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDari tahun ke tahun sampai sekarang, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan bahkan menakutkan, sehingga membuat minat belajar sangat rendah seperti orang yang kalah sebelum bertanding. Penyebab dari masalah ini adalah pertama; kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari matematika. Kedua; kurangnya variasi dalam metode pengajaran serta minimnya alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari. Guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono mengeluhkan bahwa siswanya mempunyai tingkat perhatian yang kurang terhadap pelajaran matematika, serta mempunyai kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan materi persamaan garis lurus. Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, maka satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah melalui variasi model pembelajaran. Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan membantu siswa memahami materi pelajaran matematika. Guru diberi kebebasan dalam memilih metode pengajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan. 1

Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan satu metode saja, tetapi harus mampu menggunakan beberapa metode mengajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak guru yang terjebak dalam corak pengajaran konvensional. Metode ini menempatkan guru sebagai inti dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Dalam metode ini, peran siswa dapat dikatakan pasif. Siswa kurang diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan berdiskusi dengan siswa yang lain. Saat ini terdapat berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Model pembelajaran MMP merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar tugas proyek. (Shidiq, 2005:14)

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang Efektifitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dalam hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014.

B.Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Bagaimana hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP) ?2. Bagaimana hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) ?3. Bagaimana efektifitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dalam hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014 ?

C. Tujuan PenulisanBerdasarkan rumusan masalah maka Tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan model Missouri Mathematics Project (MMP).2. Mengetahui hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).3. Mengetahui efektifitas Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dalam hasil belajar Persamaan Garis Lurus siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran 2013/2014 ?

D. Manfaat Penelitian Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang berarti bagi : 1. Siswa a. Menumbuhkan minat dan semangat baru dalam proses pembelajaran. b. Meningkatkan kualitas (hasil belajar) pembelajaran. 2. Guru a. Mendapatkan stategi yang tepat pada saat menyampaikan materi. b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru. 3. Sekolah a. Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran. b. Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran matematika.

4. Penulis a. Dapat menguji perbedaan hasil belajar antara Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) b. Sebagai latihan sebelum menghadapi proses pembelajaran yang sesungguhnya

E. Definisi, Asumsi dan Keterbatasan1. Definisiistilah dan batasan - batasan ruang lingkup penelitian yang perlu dijelaskan oleh penulis sebagai berikut: a. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti pengaruh atau akibat yang dapat membawa suatu hasil. Jadi efektivitas adalah suatu pengaruh atau akibat dalam kegiatan yang dapat membawa suatu hasil yang terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 357). b.Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah menjalani aktifitas belajar. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus makin tinggi pula hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar dikategorikan menjadi tiga ranah antara lain kognitif (berkenaan dengan hasil belajar intelektual), afektif (berkenaan dengan sikap) serta psikomotorik (berkenan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak) (Sudjana, 2004: 23). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa dibidang kognitif yang berupa prestasi yang diperoleh siswa, sikap atau tanggapan siswa, dan keterampilan siswa menyelesaikan soal - soal setelah siswa mendapat perlakuan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dalam Materi Pokok Persamaan Garis Lurus. c.Model Pembelajaran Missouri Mathematics ProjectModel Pembelajaran Missouri Mathematics Projectadalah model pembelajaran terstrukur yang meliputi review, pengembangan, latihan terkontrol, seatwork dan penguasaan PR.d.Pendekatan Realistic Mathematic EducationPendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah suatu pendekatan yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa

2. AsumsiAsumsi merupakan langkah awal pemikiran dalam penelitian tentang hal-hal tertentu yang dianggap benar guna memudahkan perumusan hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti mengambil asumsi sebagai berikut.a. Terdapat bermacam-macam strategi dan metode untuk meningkatkan Hasil belajar persamaan garis lurus b. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dapat meningkatkan hasil belajar persamaan garis lurus3.Keterbatasana.Lokasi Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk.b.PopulasiPopulasi Penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2013/2014.c.ObyekObyek yang diteliti adalah hasil belajar persamaan garis lurus dengan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil BelajarHasil penilaian belajar adalah suatu kegiatan/cara yang ditujukan untuk mengetahui tujuan pembelajaran tercapai atau tidaknya dan juga dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan selama pembelajaran berlangsung selama ini. Menurut Nana Sujana (2005:5) hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyakan dalam bentuk Angka, simbol, maupun kalima yang mencerminkan hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu.Pada tahapan ini seorang guru dituntut harus mempunyai kemampuan dalam menentukan cara-cara evaluasi dan pendekatan, penyusunan terhadap pengolahan, alat-alat evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi. Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen-komponen yang saling berinteraksi di dalam usaha yang mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.Dalam Nana Sujana (2005:23) dalam pembahasan hasil belajar yang akan dikur adalah ranah kognitif, yaitu pada jenjang pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.

8

Menurut Slameto (2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah : :1. Faktor-faktor Internal- Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)- Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)- Kelelahan2. Faktor-faktor Eksternal- Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)- Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)- Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

B. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)1.Pengertian Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)Model pembelajaran Missouri Mathematics Project merupakan suatu model yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar tugas proyek (Rohaeti, 2009:13). Menurut Convey (Sidiq, 2009:12) langkah-langkah dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah sebagai berikut: a. ReviewKegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah meninjau ulang pelajaran lalu terutama berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut, membahas soal pada PR yang dianggap sulit oleh siswa, serta membangkitkan motivasi siswa.b. PengembanganPada langkah ini kegiatan yang dilakukan berupa penyajian ide baru dan perluasan konsep matematika terdahulu, penjelasan, diskusi, serta demonstrasi dengan contoh konkrit. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi kelas. Pengembangan akan lebih baik jika dikombinasikan dengan kontrol latihan untuk meyakinkan bahwa siswa mengikuti penyajian materi ini.c. Latihan terkontrolPada langkah ini siswa secara berkelompok merespon soal dengan diawasi oleh guru. Pengawasan ini berguna untuk mencegah terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab kelompok dan ganjaran individual berdasarkan pencapaian materi yang dipelajari.

d. Seat work / kerja mandiriPada langkah ini siswa secara individu atau dalam kelompok belajar merespon soal untuk latihan atau perluasan konsep yang telah dipelajari pada langkah pengembangan.e. Penugasan/PRPR tidak perlu diberikan kecuali guru yakin siswa akan berlatih menggunakan prosedur yang benar. Tugas PR harus memuat beberapa soal review.2.Kelebihan dan kelemaham Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)a. Kelebihan Model Missouri Mathematics Project, antara lain: 1)Penggunaan waktu yang diatur dengan relatif ketat sehingga banyak materi yang dapat tersampaikan pada siswa, dan 2)Banyak latihan sehingga siswa terampil dalam menyelesaikan berbagai macam soal. b. Kekurangan Model Missouri Mathematics Project1) Kurang menempatkan siswa pada posisi yang aktif, dan2) Mungkin siswa akan cepat bosan karena lebih banyak mendengarkan. C. Realistic Mathematic Education (RME)1.Pengertian Realistic Mathematic Education (RME)Realistic Mathematic Education (RME) merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika. Menurut Sidiq (2009:1) Realistic Mathematic Education (RME) yang dalam makna Indonesia berarti Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Freudenthal yang berpendapat matematika merupakan aktivitas insani (human activities) dan harus dikaitkan dengan realitas. Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah suatu pendekatan yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran dimana siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika formalnya melalui masalah-masalah realitas yang ada2. Karakteristik Realistic Mathematic Education (RME)Menurut Treffers dan Van den Heuvel-Panhuizen dalam Sidiq (2009:2), karakteristik RME adalah menggunakan konteks dunia nyata, model-model, produksi dan konstruksi siswa, interaktif dan keterkaitan (intertwinment) dan dijelaskan sebagai berikut : a. Menggunakan konteks dunia nyata Dalam RME, pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual (inti) dari konsep yang sesuai dari situasi nyata yang dinyatakan oleh De Lange sebagai matematisasi konseptual. Melalui abstraksi dan formalisasi siswa akan mengembangkan konsep yang lebih komplit. Menggunakan model-model (matematisasi)

b. Menggunakan produksi dan konstruksi Dengan pembuatan produksi bebas siswa terdorong untuk melakukan refleksi pada bagian yang mereka anggap penting dalam proses belajar. Strategi-strategi informal siswa yang berupa prosedur pemecahan masalah kontekstual merupakan sumber inspirasi dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut yaitu untuk mengkonstruksi pengetahuan matematika formal. c. Menggunakan interaktif Interaksi antar siswa dengan guru merupakan hal yang mendasar dalam RME. Secara eksplisit bentuk-bentuk interaksi yang berupa negosiasi, penjelasan, pembenaran, setuju, tidak setuju, pertanyaan atau refleksi digunakan untuk mencapai bentuk formal dari bentuk-bentuk informal siswa.d. Menggunakan keterkaitan (intertwinment) Dalam RME pengintegrasian unit-unit matematika adalah esensial. Jika dalam pembelajaran kita mengabaikan keterkaitan dengan bidang yang lain, maka akan berpengaruh pada pemecahan masalah. Dalam mengaplikasikan matematika, biasanya diperlukan pengetahuan yang lebih kompleks, dan tidak hanya aritmetika, aljabar, atau geometri tetapi juga bidang lain.

3.Kelebihan dan Kelemahan RMEa. Beberapa keunggulan dari pembelajaran metematika realistik antara lain:1).Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa dan suasana tegang tidak tampak.2).Materi dapat dipahami oleh sebagian besar siswa.3).Alat peraga adalah benda yang berada di sekitar, sehingga mudah didapatkan.4).Guru ditantang untuk mempelajari bahan.5).Guru menjadi lebih kreatif membuat alat peraga.6).Siswa mempunyai kecerdasan cukup tinggi tampak semakin pandai.b.Beberapa kelemahan dari pembelajaran metematika realistik antara lain:1)Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar(40- 45 orang).2)Dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami materi pelajaran.3)Siswa yang mempunyai kecerdasan sedang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mampu memahami materi pelajaran.

D. Kerangka KerjaHasil penilaian belajar adalah suatu kegiatan/cara yang ditujukan untuk mengetahui tujuan pembelajaran tercapai atau tidaknya dan juga dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan selama pembelajaran berlangsung selama ini. Menurut Nana Sujana (2005:5) hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyakan dalam bentuk Angka, simbol, maupun kalima yang mencerminkan hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu. Menurut Slameto (2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah metode mengajar.Model pembelajaran Missouri Mathematics Project merupakan suatu model yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar tugas proyek (Rohaeti, 2009:13), sedangkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) adalah suatu pendekatan yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran.

E. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002 : 64). Secara teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sample peneliti. Secara statistic, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik sampel. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir sebagaimana telah diuraikan di depan diperoleh hipotesis penelitian: Ha = Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) di SMP Negeri 2 Kertosono Tahun pelajaran 2013/2014Ho = tidak Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) di SMP Negeri 2 Kertosono Tahun pelajaran 2013/2014.

BAB III

METODE PENELIAIN

A. Rancangan penelitianDesain penelitian ini menggunakan metode penelitian yang berdasarkan lingkup penelitian termasuk jenis penelitian inferensial (mengungkap kebenaran hipotesis), yaitu kebenaran adanya Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) di SMP Negeri 2 Kertosono Tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan tujuan penelitian termasuk analitik komparatif, yaitu membandingkan antara Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) di SMP Negeri 2 Kertosono Tahun pelajaran 2013/2014 dengan dengan desain True Eksperimen Desogn yaitu jenis ekepseimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi presyaratan. Persyaratan dalam eksperimen ini adalah adalah adanya kelompok pembanding sebagai akibat perlakuam dengan group pre-test dan post test. Kelompok MMPO1MMPXO2MMPKelompok RMEO1RMEXO2 RMEO1 :Adalah Nilai Sebelum PerlakuanO2 :Adalah nilai sesudah perlakuanX :adalah perlakuanData yang bersifat kuantitatif tersebut kemudian dianalisa dengan uji statistik.

B. B.Populasi 1.PopulasiPopulasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi pada penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kertosono sebanyak 256 anak.

2.Sampel PenelitianSampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian (Sugiono, 2009:89)Sampel penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII A dan Kelas VIII B SMP Negeri 2 Kertosono Tahun Pelajaran 2013/20143.Teknik samplingTeknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling, yaitu pengambilan 2 kelas dari kelas VIII SMP Negeri 2 Kertosono tahun Pelajaran 2013/2014. Dan kelas tersebut diambil secara acak yang diberi perlakuan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dam diberi perlakuan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

C. Variabel Penelitian1.Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh peneliti untuk dicari informasinya dengan tujuan untuk ditarik suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel a. Variabel independen Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), Dalam penelitian ini adalah adalah (X1) Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dan (X2) pendekatan Realistic Mathematic Education (RME).a. Variabel dependentVariabel dependen disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Hasil belajar.

D. Sumber Data Sumber data adalah subjek darimana data itu diperoleh. Sumber data ada 2 macam1. Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari pihak yang bersangkutan atau langsung diperoleh dari responden. Data primer dalam penelitian ini adalah lembar hasil tes dan hasil tes pada materi persamaan garis lurus2.Data sekunder Data sekunder adalah data yang sudah jadi atau dipublikasikan untuk umum oleh instansi atau lembaga yang mengumpulkan, mengolah dan menyajikan. Data ini meliputi data guru, siswa, dan sebagainya.

E Instrumen Instrumen penelitian adalah alat untuk fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis. Sehingga data lebih mudah diolah (Arikunto, 1992:124).1. Metode penyusunan perangkat tes Langkah - langkah yang dilakukan dalam penyusunan perangkat tes yaitu: a. Menentukan materi yang akan diteskan b. Menentukan alokasi waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tes c. Menentukan bentuk tes uraian essay d. Menentukan bentuk butir soal e. Membuat perangkat tes kunci jawaban

2. Uji coba perangkat tes Agar perangkat tes dikatakan baik sebagai alat pengukur maka dilakukan uji coba perangkat tes. Uji tes berupa essay berjumlah 8 soal, uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes. a. Analisis Perangkat Tes 1) Validitas soal Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan nyatanya. Agar perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas sebagai berikut : a). Validitas Butir Soal Untuk mendapatkan instrument yang baik peneliti melakukan validitas butir soal dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar, yaitu:

rxy :

Keterangan :N: jumlah respondenX: skor pertanyaanY: skor totalSuatu instrumen dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel (Sugiyono, 2008).b) Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan secara internal. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisa konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik belah dua dua dari spearman Brow (split half) (Sugiyono, 2010: 185). Reliabilitas instrumen adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Alimul, 2009). Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas ini adalah rumus Kuder Richardson (K-R20). Karena skor yang dipergunakan dalam instrumen ini menghasilkan skor dikotomi ( 1 dan 0 ) (Alimul, 2009).Rumus K-R20 :

ri = Keterangan :ri= Koefisien reliabilitas seluruh itemrb= Product moment antara belahanc) Taraf kesukaranButir tes yang baik adalah bitir yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus yang digunakan dalam taraf kesukuran adalahP= KeteranganP = Taraf KesukaranB = Banyaknya peserta yang menjawab benarJS = Jumlah Peserta TesKriteria0,00 t tabel maka Ho di tolak dan Ha diterima maka Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dengan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) di SMP Negeri 2 Kertosono Tahun pelajaran 2013/2014

DAFTAR PUSTAKA

AlimulHidayat, A. Aziz. 2009. Metode Penelitian dan teknik Analisa Data. Jakarta : Penerbit Salemba medika.Arifin, Anwar. 2003. Paradigma Pendidikan Nasional. Jakarta : Ditjen Kelembagaan Islam Depag.Arikunto, Suharsimi, Prof.Dr. 2002. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Depdiknas, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai PustakaSidiq, Fajar, 2009, Model Pembelajaran Matematika SMP, Jakarta : Pustekkom & Direjen Peningkatan Mutu PendidikanSlameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grapindo Persada.Sudjana, Nana. 2003. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Al gesindo. Sugiyono, Prof.Dr. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Jakarta : AlfaBeta.

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) DALAM HASIL BELAJAR PERSAMAAN GARIS

LURUS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan MenyelesaikanProgram Strata Satu Pendidikan Matematika

Oleh

AMROWI

SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIANGANJUK2013